Dosen Pengampu :
Rosidawati, SKM.M.Kes.
JURUSAN KEBIDANAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah “Manajemen Kesehatan: Model ” ini
dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapatkan arahan dan bimbingan dari berbagai
pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai rencana dan target yang telah ditentukan.
Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Rosidawati, SKM.M.Kes. selaku dosen pengajar mata kuliah Pengantar Manajemen
Kesehatan yang telah memberikan pengarahan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini sebagaimana mestinya.
2. Kedua Orang Tua kami tercinta yang telah membantu, mendoakan, memotivasi, dan
menanti keberhasilan kami.
Tugas ini kami buat untuk memberikan penjelasan tentang Manajemen Kesehatan.
Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa membantu meningkatkan pengetahuan kita
menjadi lebih luas lagi. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah
ini. Oleh karena itu, kritik yang membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan makalah
ini dan karya lainnya. Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
2.1 Model Precede Dan Proceed............................................................................................2
2.2. Model MAP IT ................................................................................................................8
2.2.1 Pengertian MAP IT.......................................................................................................8
2.2.2 Mengapa Harus Menggunakan Pendekatan MAP IT?............................................8
2.2.3 Bagaimana Cara Menggunakan Pendekatan MAP IT?............................................9
2.2.4 SMART.........................................................................................................................10
BAB III.........................................................................................................................................17
PENUTUP....................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................17
3.2 Saran...................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………...……………………….. 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam mewujudkan masyarakat yang sehat secara fisik, psikis, ekonomi dan sosial
dibutuhkan sebuah pemberdayaan masyarakat. Program pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan tentu sangat dibutuhkan. Perencanaan program pemberdayaan masyarakat
memerlukan program yang berbasis penilaian kebutuhan masyarakat juga. Dukungan dari
masyarakat terhadap program kesehatan juga sangat dibutuhkan, karena masyarakat memiliki
peran penting dalam agent of change yang mana perubahan perilaku dan sikap masyarakat
sangat menentukan dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan kelangsungan hidup.
Model PRECEDE-PROCEED menurut penelitian Jones dan Donovan pada tahun 2004
menunjukkan bahwa model ini berguna karena praktis dalam perencanaan dan pengembangan
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan. Selain itu, Model PRECEDE-PROCEED, MAP
IT dan SMART juga dapat membantu masyarakat untuk lebih berperan aktif, khususnya dalam
hal perencanaan program pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.
1. Apa definisi dan model dari PRECEDE-PROCEED dan bagaimana penggunaan model
tersebut?
2. Apa definisi dari model MAP IT dan bagaimana contohnya?
3. Apa definisi dari model SMART dan bagaimana penggunaan model tersebut?
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Green dan Kreuter (2005) model Precede dan proceed sebagai model
perencanaan program kesehatan berbasis penilaian kebutuhan masyarakat yang ditujukan untuk
merubah perilaku masyarakat. Precede adalah singkatan dari predisposing, reinforcing, enabling
cause in educational diagnosis and evaluation. Dan proceed adalah singkatan dari policy,
regulatory, and organizational constructs in educational and environmental development.
Menurut Green, perilaku dapat terbentuk dari 3 faktor, yaitu sebagai berikut:
3) Faktor pendorong / Reinforcing factors, terwujud dalam sikap dan perilaku petugas
kesehatan yang merupakan referensi dari perilaku masyarakat.
1. PRECEDE digunakan pada fase diagnosis masalah, penetapan prioritas dan tujuan
program.
Model Precede dan Proceed terdiri dari sembilan fase, yaitu sebagai berikut:
3
1. Fase 1 - Social Diagnosis atau Penilaian Sosial
Bagian PRECEDE dari Model dimulai dengan kegiatan diagnostik yang mengidentifikasi
hasil atau tujuan yang diinginkan dari intervensi atau bertanya, "Apa yang bisa dicapai?"
Kegiatan ini menentukan hasil utama atau distal dari strategi kesehatan mulut untuk individu
penyandang cacat.
4
a. Diagnosis Perilaku dan Lingkungan
Masalah perilaku dan lingkungan yang mempengaruhi perilaku dan status
kesehatan atau kualitas hidup seseorang atau masyarakat.
Penting bagi promotor kesehatan untuk membedakan masalah perilaku yang dapat
dikontrol secara individu atau harus dikontrol melalui institusi. Contoh:
Pada kasus malnutrisi yang disebabkan ketidakmampuan membeli bahan
makanan, intervensi pendidikan tidak akan bermanfaat sehingga diperlukan
pendekatan perubahan sosial untuk mengatasi masalah lingkungan.
5
3) Faktor Penguat (reinforcing factors); perilaku orang lain yang berpengaruh (toma,
guru, petugas, orang tua, pemegang kekuasaan) yang menjadi pendorong.
Analisis terhadap kebijakan, sumberdaya dan peraturan yang berlaku yang dapat
memfasilitasi atau menghambat pengembangan program promosi. Contohnya yaitu sebagai
berikut:
- Perilaku kesehatan
Menilai kapasitas dan menyusun sumber daya untuk upaya pemasaran sosial.
6
Pada fase ini kita memantau program untuk memastikan ketepatan program cetak biru atau
blueprints (kerangka kerja terperinci sebagai landasan dalam pembuatan kebijakan yang meliputi
penetapan tujuan dan sasaran, penyusunan strategi, pelaksanaan program dan fokus kegiatan
serta langkah-langkah atau implementasi yang harus dilaksanakan oleh setiap unit di lingkungan
kerja). Disini kita berikan umpan balik korektif di mana perubahan diperlukan, contohnya
sebagai berikut:
- Apakah program untuk menyediakan akses gratis ke perawatan gigi bagi orang-orang
menengah ke bawah sedang disiapkan?
- Apakah kampanye pemasaran sosial “mulut sehat, tubuh sehat” dilaksanakan sesuai
rencana?
Menilai apakah sub-tujuan perilaku dan lingkungan (dikembangkan pada langkah ke-tiga)
terpenuhi. Contoh pada fase ini misalnya sebagai berikut:
● Lingkungan
Apakah benang gigi disediakan untuk setidaknya 75% dari semua toko obat lokal, salon
rambut, bank, dan tempat umum lainnya yang sering dikunjungi?
Apakah pembatasan baru diberlakukan pada jumlah papan reklame, poster, dan iklan
media lokal yang diperbolehkan yang mempromosikan penggunaan tembakau tanpa asap?
Apakah ada akses gratis ke perawatan gigi untuk orang yang berpenghasilan kurang dari Rp. 286
jt per tahun? Seberapa sering orang memanfaatkan program baru ini?
● Perilaku
7
Apakah orang meningkatkan perilaku flossing mereka, mengurangi asupan minuman
tinggi sukrosa, dan mengurangi penggunaan produk tembakau tanpa asap seperti yang
dinyatakan dalam tujuan?
Apa yang ditunjukkan oleh evaluasi ketat dari kampanye pemasaran sosial?
Pada fase ini kita menilai apakah program tersebut memiliki dampak kesehatan
masyarakat yang diharapkan. Contohnya, pada tahun 2015 apakah jumlah orang yang tinggal di
komunitas dengan penyakit periodontal berkurang 30%?
8
Approach yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1980 oleh Drs. Larry Green dan Marshall
Kreuter. Model perencanaan ini ini adalah metode untuk mendekati tugas kompleks untuk
membuat kemajuan substansial dalam pengurangan morbiditas dan mortalitas di tingkat
masyarakat melalui pengembangan, penerapan, dan evaluasi program promosi kesehatan.
9
2.2. Model MAP IT
MAP-IT (Mobilize, Assess, Plan, Implement, Track) adalah kerangka kerja yang dapat
digunakan untuk merencanakan dan mengevaluasi intervensi kesehatan masyarakat di suatu
komunitas. Baik profesional kesehatan masyarakat berpengalaman maupun baru dapat
memanfaatkan langkah-langkah di MAP-IT untuk menciptakan komunitas yang sehat. Proses ini
melibatkan waktu, tenaga, dan serangkaian langkah untuk 'memetakan' jalan menuju perubahan
yang diinginkan dalam sebuah komunitas. Ingatlah bahwa tidak ada cara yang "benar" untuk
mengikuti pendekatan ini, dan beberapa langkah perlu dilakukan beberapa kali. Dengan
menggunakan MAP-IT, rencana terstruktur selangkah demi selangkah dapat dikembangkan oleh
koalisi yang disesuaikan dengan kebutuhan komunitas tertentu.
Ini melibatkan semua pemangku kepentingan, membuat upaya yang didukung secara luas
dan dimiliki oleh masyarakat. Ini menilai aset serta kebutuhan, dan mencari cara untuk
menggunakannya. Penilaian berarti bahwa upaya akan dimulai dari realitas masyarakat, bukan
dari beberapa gagasan yang terbentuk sebelumnya tentang apa yang diperlukan atau sumber daya
apa yang tersedia.
Ini menghasilkan rencana yang komprehensif dan spesifik, dengan garis waktu yang
wajar, tanggung jawab yang diberikan, tujuan yang jelas, dan langkah-langkah tindakan yang
terdefinisi dengan baik terkait dengan strategi keseluruhan. Ini menggabungkan evaluasi dari
awal, memungkinkan penyesuaian bila diperlukan
LANGKAH 1: MOBILISASI
10
Langkah pertama dalam proses MAP-IT adalah memobilisasi individu dan organisasi
kunci ke dalam koalisi. Carilah mitra yang memiliki kepentingan dalam menciptakan komunitas
yang sehat dan yang akan berkontribusi pada proses tersebut. Bertujuan untuk representasi yang
luas.
Biasanya lebih mudah untuk melibatkan anggota koalisi potensial di sekitar isu-isu yang
sudah menjadi perhatian khusus masyarakat. Koalisi komunitas yang sukses telah dibangun di
sekitar isu-isu seperti:
1. Penyalahgunaan zat
2. HIV/AIDS
3. Kehamilan remaja
5. Kesehatan lingkungan
7. Kejahatan lingkungan
LANGKAH 2: MENILAI
11
Langkah selanjutnya dalam pendekatan MAP-IT adalah menilai kebutuhan masyarakat
dan aset (sumber daya). Ini akan mengidentifikasi apa kebutuhan sebenarnya (berlawanan
dengan apa yang mungkin dipikirkan kebanyakan orang sebagai kebutuhan), dan memberikan
pengertian tentang apa yang secara realistis dapat dilakukan, versus ideal dari apa yang orang
ingin lihat dilakukan.
Rencanakan untuk menjawab pertanyaan tentang siapa yang terpengaruh dan bagaimana,
sumber daya apa yang tersedia, dan sumber daya apa yang dibutuhkan. Ketika anggota koalisi
bekerja sama untuk menetapkan prioritas dan mengalokasikan sumber daya untuk prioritas
tersebut, kemungkinan besar mereka akan terus berpartisipasi dalam proses dan mencapai hasil
yang terukur.
LANGKAH 3: RENCANA
Setelah prioritas ditetapkan dan data telah dikumpulkan, diperlukan rencana aksi dengan
langkah-langkah dan tenggat waktu yang konkrit. Mengembangkan Kerangka atau Model
Perubahan. Pada tahap perencanaan, gunakan visi sebagai panduan dan sertakan tujuan yang
jelas untuk mencapainya dalam rencana. Tujuan harus spesifik untuk setiap masalah atau
komunitas, dan harus membahas tujuan program, apa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan,
dan cara mengukur kemajuan untuk mengetahui kapan tujuan telah tercapai. Sebuah rencana
tindakan harus mencakup:
Langkah-langkah tindakan.
Penugasan tanggung jawab.
Pengumpulan informasi.
Garis waktu yang layak.
LANGKAH 4: MELAKSANAKAN
Setelah rencana aksi ditetapkan, anggota koalisi dapat mulai menerapkan strategi dan
langkah-langkah aksi yang diidentifikasi dalam rencana. Anggota koalisi harus bekerja
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka sesuai dengan kerangka waktu yang
ditentukan. Pemantauan atau pelacakan peristiwa secara rutin adalah kunci implementasi.
12
Misalnya, jika rencana aksi meminta laporan mingguan tentang topik tertentu, pemantauan akan
menunjukkan apakah ini terjadi sesuai rencana.
LANGKAH 5: LACAK
Pada fase terakhir proses MAP-IT, rencanakan evaluasi rutin untuk mengukur dan
melacak kemajuan Anda dari waktu ke waktu. Pelacakan adalah langkah dua bagian yang
melibatkan analisis data dan pelaporan kemajuan. Pastikan untuk mencatat sejauh mana rencana
itu diikuti, setiap perubahan yang dibuat, dan apakah tujuan telah tercapai.
Evaluasi dan pelacakan sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang dari upaya
koalisi. Pertimbangkan untuk bermitra dengan universitas setempat atau pusat statistik kesehatan
negara bagian untuk membantu pelacakan data. Beberapa hal yang perlu dipikirkan saat Anda
mengevaluasi data dari waktu ke waktu:
- Kualitas Data:
Pastikan untuk memeriksa standarisasi pengumpulan data, analisis, dan struktur
pertanyaan.
- Batasan Data yang Dilaporkan Sendiri:
Saat Anda mengandalkan data yang dilaporkan sendiri (seperti frekuensi olahraga atau
pendapatan), waspadai bias pelaporan diri.
- Validitas dan Keandalan Data:
Perhatikan revisi pertanyaan survei dan/atau pengembangan sistem pengumpulan data
baru. Ini dapat memengaruhi validitas tanggapan Anda dari waktu ke waktu. (Mintalah ahli
statistik untuk membantu pengujian validitas dan reliabilitas.)
- Ketersediaan Data:
Upaya pengumpulan data tidak selalu dilakukan secara teratur.
2.2.4 SMART
13
daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sasaran harusnya mempunyai persyaratan dengan menggambarkan 5 karakter yaitu
dengan singkatan SMART yaitu (Maulana, 2004):
Praktik kesehatan masyarakat yang baik membutuhkan tujuan yang kuat untuk memantau
kemajuan menuju pencapaian tujuan dan hasil. Banyak program dan layanan didanai oleh hibah
yang memerlukan pengembangan, penerapan, dan penyelesaian tujuan untuk membuktikan
keberhasilan pendanaan yang berkelanjutan. Organisasi sering berjuang untuk menciptakan
tujuan yang secara akurat mengukur kemajuan menuju tujuan dan yang berarti bagi anggota tim
atau pemangku kepentingan lainnya.
Mencurahkan waktu dan sumber daya sedini mungkin karena tujuan SMART adalah
investasi di masa depan dari sebuah rencana, program, atau layanan. Dengan memulai dengan
tujuan SMART, sebuah program atau rencana pada bidang kesehatan dapat secara sistematis dan
bermakna mengukur kemajuan, menunjukkan pencapaian dan mengidentifikasi peluang untuk
perbaikan.
14
Penggunaan model SMART adalah sebagai berikut:
1) Spesific / Spesifik
Tujuan harus didefinisikan dengan baik, dan jelas bagi anggota tim lain dan pemangku
kepentingan yang juga memahami program atau rencana. Pertimbangkan petunjuk ini:
- What atau Apa
Apa sebenarnya yang akan Anda lakukan?
Apa tindakannya?
Apa yang ingin Anda pengaruhi?
- Who atau Siapa
Siapa yang bertanggung jawab untuk melakukan tindakan tersebut?
Apa yang ingin Anda pengaruhi atau siapa target populasi Anda?
Perhatikan bahwa tidak semua pertanyaan ini akan berlaku untuk setiap tujuan.
2) Measurable / Terukur
Ini melibatkan pemilihan apa yang akan diukur untuk menunjukkan peningkatan,
dampak atau keberhasilan. Mungkin ada langkah-langkah dan target yang ada yang
diperlukan untuk program atau hibah tertentu. Cobalah untuk memilih ukuran yang
bermakna. Hal yang paling mudah diukur mungkin bukan yang paling berarti.
Pertimbangkan petunjuk ini:
- Berapa banyak dan ke arah mana perubahan itu akan terjadi?
- Data apa yang akan digunakan untuk membuktikan target terpenuhi?
- Dari mana data ini berasal?
- Apakah ada ukuran pengganti atau proksi untuk digunakan jika tujuan ini tidak dapat
diukur secara langsung, atau adakah ukuran lain yang lebih tepat untuk digunakan?
15
- Mengingat kerangka waktu atau lingkungan saat ini, dapatkah tujuan ini tercapai?
Haruskah kita meningkatkan atau menurunkannya?
- Sumber daya apa yang akan membantu kita mencapai tujuan ini? Keterbatasan atau
kendala apa yang menghalangi kita?
4) Relevant / Relevan
Tujuan harus selaras dengan tujuan yang sesuai. Pertimbangkan apakah dan
seberapa berhasil menyelesaikan suatu tujuan akan relevan untuk mencapai tujuan.
Pertimbangkan apakah suatu tujuan berkaitan dengan program, rencana, atau misi, visi,
dan tujuan organisasi yang lebih besar. Juga harus dipertimbangkan apakah suatu tujuan
relevan atau penting bagi tim dan pemangku kepentingan lainnya. Tujuan yang terkait
dengan misi dan prinsip panduan organisasi Anda kemungkinan besar akan disetujui oleh
pimpinan organisasi Anda; tujuan yang didukung oleh pemangku kepentingan lain akan
mengarah pada tingkat penerimaan yang lebih besar. Pertimbangkan petunjuk ini:
- Apakah tujuan ini mengarah pada pencapaian tujuan organisasi ini?
- Apakah tampaknya bermanfaat untuk mengukur tujuan ini? Apakah masuk akal untuk
mengukur tujuan ini?
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari kesimpulan diatas dapat kita pahami bahwa Model PRECEDE – PROCED sangat
melibatkan masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan agar tidak hanya sekedar mau
tetapi juga diharapkan mampu menerapkan apa yang sudah kami sampaikan, selain itu
Model PRECEDE – PROCED juga sangat membantu masyarakat untuk berperan aktif
dalam hal perencanaan program pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.
3.2 Saran
Dengan adanya penyusunan makalah tentang “Model dan Program Dalam Promosi
Kesehatan” ini diharapkan pembaca dapat memahami materi ini secara detail. Demi
kesempurnaan makalah ini, dimohon kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun
agar makalah ini bisa lebih baik untuk kedepannya
17
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pengajar FKM-UNSRAT. 2017. Modul Kuliah Sistem Informasi Kesehatan. Konsep Dasar
Dan Penerapan Sistem Informasi Kesehatan.
(https://inspire.unsrat.ac.id/uploads/daring/berkas/2017-07-
17berkas1979112520090320016.pdf )
Sulaeman, E. & Murti. 2015. Aplikasi Model Precede - Proceed Pada Perencanaan Program
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Berbasis Penilaian Kebutuhan Kesehatan
Masyarakat, 23(3), 149-164
https://www.slideshare.net/DraculaDeath/model-perencanaan-program-promosi-kesehatan
18
Binkley, Catherine J. Application of the PRECEDE-PROCEED Planning Model in Designing an
Oral Health Strategy. US National Library of Medicine National Institutes of Health.
https://ctb.ku.edu/en/table-of-contents/overview/models-for-community-health-and-
development/map-it/main
19