Disusun Oleh :
Kelompok 6
Astri Ainun Fitria P17336121405
Azzahra Nurhanafiah P17336121406
Farsya Fakhira Komara P17336121414
Mauludfiyah Akbari Wirabagja P17336121426
Meryana Tamziah Az-Zahra P17336121428
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan banyak kenikmatan sehingga kami dapat Menyusun laporan praktikum
mata kuliah Pengantar Kesehatan Masyarakat ini dengan baik.
Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Dhimas Herdhianta, S.KM, M.Kes.
selaku dosen pengampu yang telah membantu kami baik secara moral maupun
materi. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman semua yang telah
mendukung penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum
ini dengan tepat waktu.
Akhir kata, semoga laporan ujian praktikum ini dalam memberikan manfaat
untuk promotor Kesehatan khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya,
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I ........................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
BAB II ....................................................................................................................... 2
C. SMART .......................................................................................................... 6
KESIMPULAN .......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini gaya hidup masyarakat dunia (baik di negara industri maupun negara
berkembang) berubah karena tuntutan globalisasi yang menuntut orang untuk
bergerak lebih cepat, membuat orang lebih menyenangi gaya hidup yang serba instan.
Perilaku makan termasuk dalam gaya hidup yang mulai berubah. WHO menjelaskan
bahwa di antara sejumlah perilaku yang tidak sehat, pola makan merupakan salah
satu faktor utama tingginya angka kematian yang diakibatkan oleh kanker dan jantung
koroner (dalam Wardle et al., 1997). Maka dari itu perencanaan dalam promosi
kesehatan harus dicanangkan lebih awal demi suksesnya promosi kesehatan dalam
lingkungan masyarakat
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
Konsep kesehatan yang dianut oleh MAPP adalah sebagian besar model lain
dalam bab ini, dan tentu saja, Community Tool Box secara keseluruhan: bahwa
kesehatan bukan sekadar masalah perawatan medis atau tidak adanya penyakit,
tetapi harus dilihat dari sudut pandang masyarakat. Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) telah lama mengakui bahwa kesehatan “adalah keadaan dinamis dari
kesejahteraan fisik, mental, spiritual dan sosial yang lengkap dan bukan hanya
tidak adanya penyakit atau kelemahan (Komite Eksekutif WHO, 1998).”
2
keseluruhan sehat dan Itu membutuhkan komunitas yang mendorong dan
mendukung tidak hanya kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan ekonomi,
lingkungan, sosial, psikologis, dan politik. Pada tahun 1986, WHO, dalam sebuah
dokumen yang umumnya disebut Piagam Ottawa, menetapkan sembilan
persyaratan untuk komunitas yang sehat: perdamaian, tempat berlindung,
pendidikan, makanan, pendapatan, ekosistem yang stabil, sumber daya yang
berkelanjutan, keadilan sosial, dan kesetaraan. Dalam pandangan WHO, hanya
jika semua persyaratan ini tersedia untuk semua orang, komunitas dapat benar-
benar sehat. MAPP memiliki tujuh prinsip dasar dan enam fase. Prinsip-prinsip
dasar penting untuk keberhasilan implementasi MAPP di masyarakat, dan enam
fase menyediakan struktur untuk proses MAPP.
3
Enam fase dari proses MAPP adalah :
2. Visi.
Komunitas dan komite bekerja sama untuk mengembangkan visi
kesehatan bersama secara keseluruhan di komunitas yang akan
memandu perencanaan dan tindakan yang harus diikuti.
3. Penilaian.
Seperti disebutkan, mungkin fitur utama yang membedakan MAPP dari
model serupa lainnya adalah kedalaman penilaian komunitasnya. Di
dalam penilaian ini terbagi menjadi 4 penilaian.
4
masyarakat tentang kesehatan.
d. The Forces of Change Assessment mengkaji apa yang
sedang terjadi atau mungkin terjadi di masa depan yang akan
berdampak pada kesehatan masyarakat.
4. Isu Strategis.
5. Sasaran / Strategi.
6. Siklus Tindakan.
5
dengan kebutuhan dan aset masyarakat baik profesional kesehatan masyarakat
yang berpengalaman maupun yang baru dapat memanfaatkan langkah-langkah
dalam MAP-IT untuk menciptakan komunitas yang sehat. Proses ini melibatkan
waktu, upaya, dan serangkaian langkah untuk ‘memetakan’ jalan menuju
perubahan yang diinginkan dalam suatu komunitas. Dengan menggunakan MAP-
IT, rencana terstruktur selangkah demi selangkah dapat dikembangkan oleh
koalisi yang disesuaikan dengan kebutuhan komunitas tertentu.
Langkah Perencanaan
1. Mobilize
Memobilisasi individu dan organisasi yang peduli dengan kesehatan
komunitas untuk menjadi koalisi.
2. Ases
Nilai bidang-bidang yang paling dibutuhkan oleh komunitas, serta
sumber daya dan kekuatan lain yang dapat dimanfaatkan untuk
mengatasi bidang-bidang tersebut.
3. Plan
Merencanakan pendekatan, mulai dengan visi komunitas, kemudian
tambahkan strategi dan langkah-langkah tindakan untuk membantu
mencapai visi itu.
4. Implement
Melaksanakan rencana dengan menggunakan langkah-langkah
tindakan nyata yang dapat dipantau dan akan membuat perbedaan.
5. Track
Lacak kemajuan seiring waktu.
C. SMART
Metode SMART adalah metode yang digunakan sebagai panduan untuk
menetapkan tujuan, target atau sasaran. Kata SMART pada metode SMART ini
adalah akronim dari Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Timely.
Dengan kata lain cara kerja metode SMART adalah menggabungkan semua
kriteria ini untuk membantu memfokuskan upaya kamu dalam meningkatkan
peluang untuk mencapai tujuan atau tersebut. Istilah metode SMART goals sendiri
6
pertama kali diperkenalkan oleh Direktur Perencanaan di perusahaan Washington
Power Water bernama George T Doran pada tahun 1981 dalam makalah berjudul
"There is a S.M.A.R.T Way to Write Management's Goals and Objective".
1. Specific
Saat menetapakan tujuan untuk proyek akan dilakukan, tujuan tersebut harus
jelas dan spesifik. Jika tidak, kita akan kesulitan ketika harus fokus pada
proyek tersebut. Berikut hal-hal yang bisa dipertimbangkan ketika menentukan
proyek yang akan dibuat.
3. Achievable
Agar tujuan proyek dapat tercapai, tujuan tersebut harus realistis. Kita boleh
membuat proyek yang menantang tetapi tetap memungkinkan. Jadi, perhatikan
baik-baik peluang yang sebelumnya terlewatkan. Pikirkan juga sumber daya
yang diperlukan untuk menyelesaikan tujuan tersebut. Kita bisa melibatkan
anggota tim dalam menetapkan tujuan proyek. Dengan begitu, mereka dapat
memilih area proyek yang akan dikerjakan tergantung pada keahlian dan
kemampuan mereka. Meskipun kita bisa memasang target yang tinggi, tapi
7
ingatlah bahwa untuk dapat mencapainya tujuan kita harus tetap realistis.
Tujuan atau target yang realistis adalah ketika kita tahu bagaimana cara tujuan
atau target tersebut dapat diwujudkan dengan kemampuan, sumber daya dan
peluang yang dimiliki. Itu sebabnya saat menentukan tujuan atau target, kita
harus memahami bagaimana cara mencapai tujuan dan seberapa realistis
tujuan itu bisa dicapai dengan kondisi saat ini.
4. Relevant
Tujuan proyek haruslah relevan dengan misi. Paling tidak, tujuan tersebut
mencerminkan satu atau lebih dari nilai inti. Untuk memastikan proyek
memberikan hasil yang diharapkan, kita harus memastikan bahwa setiap tujuan
proyek konsisten dengan tujuan secara keseluruhan. Pastikan bahwa tujuan
yang ingin dicapai adalah penting dan selaras dengan tujuan lain yang relevan
seperti dengan nilai diri dan rencana jangka panjang. Dengan begitu, kita bisa
tetap memegang kendali atas itu semua. Untuk memastikan goal atau tujuan
yang ingin dicapai relevan, kita bisa melihat jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan ini:
Apakah tujuan tersebut bermanfaat?
Apakah ini adalah waktu yang tepat?
Apakah goal itu sesuai dengan kebutuhan yang lain?
Apakah ini sesuai dengan keadaan lingkungan saat ini?
5. Time-bound goals
Kita perlu memiliki tenggat waktu yang jelas untuk benar-benar fokus dalam
mencapai tujuan. Tanpa tenggat waktu yang jelas, kita tidak akan tahu di mana
dan kapan harus memulai. Buatlah kerangka waktu yang realistis untuk dicapai
pada setiap tahapan proyek. Untuk menghindari maraton yang tidak pernah
berakhir dalam sebuah proyek, setiap tahapan harus memiliki tenggat waktu
yang pasti. Agar fokus untuk mencapai goal, diperlukan menentukan tanggal
yang menjadi target atau tenggat waktu. Jika tidak dibatasi waktu, tidak akan
ada rasa urgensi dan motiv asi untuk mencapai tujuan.
8
BAB III
KESIMPULAN
MAP-IT adalah suatu Kerangka kerja yang dapat digunakan untuk merencanakan dan
mengevaluasi intervensi kesehatan masyarakat dalam suatu komunitas. dengan
menggunakan MAP-IT, rencana terstruktur selangkah demi selangkah dapat
dikembangkan oleh koalisi yang disesuaikan dengan kebutuhan komunitas tertentu.
Langkah Perencanaan: Mobilize, Ases, Plan, Implement, TracK.
SMART
Metode SMART adalah metode yang digunakan sebagai panduan untuk menetapkan
tujuan, target atau sasaran. Kata SMART pada metode SMART ini adalah akronim
dari Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Timely. Dengan kata lain cara
kerja metode SMART adalah menggabungkan semua kriteria ini untuk membantu
memfokuskan upaya kamu dalam meningkatkan peluang untuk mencapai tujuan atau
tersebut.
9
DAFTAR PUSTAKA
10