Disusun Oleh:
Kelompok 3
Puji syukur penulis ucapkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat rahmat dan inayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah Organisasi dan Manajemen dalam Pelayanan
Kebidanan dengan judul “Promosi Kebidanan Dalam Kebidanan” ini
tepat pada waktunya.
Tak lupa pula penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sungguh bahwa dalam penyusuan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan dengan kata lain masih terdapat banya
kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan guna penyempurnaan makalah ini kedepan.
Akhir kata semoga Promosi Kesehatan Dalam Kebidanan “Konsep
Manjemen Dalam Pelayanan Kebidanan” ini berguna bagi kita semua.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................1
1.1 Latar Belakang ................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................1
1.3 Tujuan ................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................3
2.1 Perencanaan program promosi kesehatan dimasyarakat...................3
2.1.1 Analisa Komunitas .................................................................5
2.1.2 Diagnosa Komunitas ..............................................................5
2.1.3 Penyusunan Fokus Program ...................................................6
2.1.4 Analisa Target ........................................................................6
2.1.5 Pengembangan Pelaksanaan Program ....................................7
2.1.6 Implementasi Program ...........................................................8
2.1.7 Evaluasi Program....................................................................9
2.2 Metode need assasment untuk identifikasi masalah kesehatan di
komunitas ................................................................................9
BAB III PENUTUP ..............................................................................13
3.1 Kesimpulan ................................................................................13
3.2 Saran ................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................14
Soal dan Jawaban ................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Promosi kesehatan merupakan salah satu pilar dalam
pembangunan kesehatan Nasional maupun Daerah menuju Indonesia
sehat melalui “Peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
setinggi - tingginya, yang mencakup upaya promotif dan preventif yang
merupakan determinan penting dari perilaku hidup sehat masyarakat.”
(Dep. Kes RI. 2007).
Promosi Kesehatan didefinisikan sebagai upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh,
untuk, dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong diri
sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai sosial budaya setempat serta didukung kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan (Departemen Kesehatan RI, 2004).
Promosi kesehatan pada prinsipnya merupakan upaya dalam
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh,
untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri
sendiri, serta kegiatan yang sumber daya masyarakat, sesuai dengan
kondisi sosial budaya setempat dan didukung kebijakan kebijakan
public yang berwawasan kesehatan.
Perencanaan menurut Tjokroamidjojo (1992, 12 - 14)
mendefinisikan perencanaansebagai suatu cara bagaimana mencapai
tujuan sebaik-baiknya (maximum output) dengansumber-sumber yang
ada supaya lebih efisien dan efektif. Dengan demikian, maka terdapat 5
(lima) hal pokok yang perlu diketahui dalam perencanaan itu, yaitu
permasalahan yangada, ketersediaan sumberdaya, tujuan serta sasaran
yang ingin dicapai, kebijakan yang ada, jangka waktu pencapaian
tujuan.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulis dari makalah ini adalah:
1. Memahami tentang analisa komunitas pada promosi kesehatan.
2. Memahami tentang diagnosa komunitas pada promosi kesehatan.
3. Memahami langkah-langkah penyusunan fokus program pada
promosi kesehatan.
4. Memahami analisa target yang difokuskan pada promosi kesehatan.
5. Memahami tatacara pengembangan pelaksanaan program pada
promosi kesehatan.
6. Memahami tentang bagaimana implementasi program yang
dilakukan pada promosi kesehatan.
7. Memahami tentang bagaimana mengevaluasi program yang
dilakukan pada promosi kesehatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
Perencanaan menurut Abe (2001, 43) tidak lain dari susunan
(rumusan) sistematikmengenai langkah (tindakan-tindakan) yang akan
dilakukan di masa depan dengandidasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan yang seksama atas potensi, faktor-faktorceksternal dan
pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka mencapai suatu
tujuantertentu. Dalam pengertian ini, memuat hal-hal yang merupakan
prinsip perencanaan, yakniapa yang akan dilakukan, yang merupakan
penjabaran dari visi dan misi;
a) Bagaimana mencapai hal tersebut;
b) Siapa yang akan melakukan;.
c) Lokasi aktivitas;
d) Kapan akan dilakukan, berapa lama;
6
2.1.5 Pengembangan Pelaksanaan Program
Upaya perubahan perilaku masyarakat dalam bidangkesehatan hal
yang sangat penting harus dilakukan adalah membina suasana yang
kondusif bagi terciptanyaPerubahan perilaku masyarakat kearah yang
diharapkan dalam membantu mempercepat pembangunan kesehatan
yaitu perubahan perilaku masyarakat kearah hidup yang bersih dan
sehat serta tidak lupa menjaga kesehatan lingkungan yang sehat.
Pengembangan Program (program development) sangat
diperlukan dengan beberapa pertimbangan, seperti untuk menilai
keberhasilan dan/atau kekurangan strategi sebelumnya dan bagaimana
menerapkan informasi yang diterima dalam situasi saat ini; untuk
memperjelas peran pemangku kepentingan; untuk memastikan
ketersediaan dan kapasitas sumber daya dan pengaruhnya terhadap
skala dan cakupan program; untuk mengetahui aspek program
sebelumnya yang sesuai untuk program saat ini; untuk memastikan
bahwa program ini realistis dan dapat dicapai; dan untuk memastikan
bahwa pendekatan atau metodologi yang diusulkan dapat diterima
dalam konteks organisasi saat ini. Metode pengembangan program
dapat dilakukan melalui analisis vertikal (vertical analysis); logical
framework approach (LFA); Planning Approach to Community Health
(PATCH); Mobilizing for Action through Planning and Partnership
(MAPP); Community Health Improvement Process (CHIP).
Untuk mendukung perubahan perilaku tersebut secara
menyeluruh perlu dilakukan advokasi kepada penentu kebijakan serta
pihak pihak lain yang berkepentingan guna:
1) Mendorong diberlakukannya kebijakan dan peraturan perundang-
undangan yang berwawasan kesehatan.
2) Mengintegrasikan promosi kesehatan, khususnya pemberdayaan
masyarakat dalam program kesehatan
3) Meningkatkan kemitraan secara sinergis antara pemerintah pusat
dan daerah, serta antara pemerintah denganMasyarakat serta
dunia usaha.
4) Meningkatkan investasi dalam bidang promosi kesehatan pada
umumnya untuk mencapai sasaran tersebut.
7
pendanaan, alternatif sumber pendanan lain, dan kerja sama
dengan Go to donor) dan dukungan masyarakat.
4) Memastikan program realistis dan dapat dicapai melalui
pertimbangan kesenjangan sumber daya dan tujuan program,
manfaat jangka pendek dan jangka panjang, peluang biaya
(opportunity cost) untuk melaksanakan program; manfaat
melakukan program tersebut jika dibandingkan dengan program
alternatif; dan memastikan hasil yang diharapkan sesuai dengan
tingkat sumber daya yang dibutuhkan menjalankan program.
5) Pengorganisasian tugas; dapat mencakup perencanaan tugas yang
dibutuhkan untuk menerapkan setiap strategi, sunan tugas, siapa
yang akan melakukan setiap tugas, kontrol kualitas, indikator
penilaian pelaksanaan tugas, sumber daya yang tersedia untuk
menjalankan tugas, dan mengembangkan pedoman pelaksanaan
program.
6) Pembuatan kerangka waktu (time frame), mencakup keseluruhan
waktu untuk mencapai tujuan dengan mempertimbangkan alokasi
waktu untuk penyelesaian tugas dan mengantisipasi waktu untuk
aktivitas, seperti mobilisasi, perjalanan, konsultan, latihan, serta
rapat.
7) Pengembangan strategi komunikasi; mencakup pengembangan
strategi berdasarkan jenis informasi, kepada siapa dan format
komunikasi yang dapat berupa model komunikasi profesional
(laporan, surat kabar, seminar, workshop, dan konferensi), model
komunikasi yang lebih luas (media massa) dengan pertimbangan
kesempatan untuk meningkatkan profil program.
Contoh :
Needs Assessment untuk Pengembangan Program Promosi Kesehatan
pada Kejadian Luar Biasa (KLB): Studi Kasus KLB Penyakit Hepatitis
A di Desa Jatisarono, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo,
DIY.
KLB penyakit hepatitis A yang terjadi pada 2012 di Kabupaten
Kulon Progo, dapat dijadikan studi kasus untuk pengembangan program
promosi kesehatan pada kondisi KLB. Dengan mengidentifikasi
layanan- layanan yang telah diberikan oleh dinas terkait dan juga
mengidentifikasi kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat, kemudian
diupayakan suatu kesinambungan dari kedua sisi tersebut agar tidak ada
kesenjangan. Needs assessment dilakukan pada sisi penyedia layanan
(dinas kesehatan dan puskesmas) dan yang dilayani (masyarakat) untuk
rekomendasi pengembangan program promosi kesehatan pada kondisi
KLB Analisis kebutuhan pengembangan program dilaksanakan di Desa
Jatisarono, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo. Pihak yang
terlibat meliputi Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Puskesmas
Kecamatan Nanggulan, kepala desa, kader kesehatan, dan mantan
penderita. Analisis situasi menggunakan metode FGD dan wawancara
mendalam. Hasil analisis menemukan bahwa dari sisi masyarakat
diketahui bahwa pemahaman mengenai penyakit hepatitis A masih
10
rendah karena keterbatasan informasi dari penyedia layanan. Kader
kesehatan yang sebenarnya mempunyai peran strategis juga belum
terlalu dapat diandalkan dalam memberikan edukasi kepada warga
dampingannya. Dari sisi penyedia layanan, diketahui bahwa
pengembangan program intervensi belum berdasarkan penggalian
kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat, namun berdasarkan asumsi
saja. Dengan demikian, pemahaman mereka mengenai penyakit
hepatitis A masih belum utuh, mulai dari pengertian penyakitnya, cara
penularannya, cara pencegahannya, semuanya masih sepotong-
sepotong.
Aktivitas yang dilakukan selama tahapan need assessment
meliputi hal-hal berikut.
1) Konsultasi dengan berbagai pihak dari dalam dan luar organisasi
yang mengetahui tentang masalah kesehatan tersebut dan
dampaknya. Fokus konsultasi berupa topik yang dikonsultasikan,
sifat yang terkena dari isu atau masalah yang dirasakan, siapa
yang paling terpengaruh, cara menghubungi dan melibatkan
komunitas yang terlibat, jenis program yang telah dicoba, kinerja
program sebelumnya, dan siapa yang harus melakukan konsultasi.
2) Mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi tentang
masalah dari berbagai sumber. Pengumpulan data dan informasi
dapat berupa informasi demografis, informasi tentang faktor
sosial dan ekonomi, data mortalitas dan morbiditas, literatur atau
laporan tentang pencapaian program terdahulu.
3) Penilaian terhadap konteks organisasi tempat program akan
dilaksanakan. Penilaian konteks organisasi dapat berupa kajian
terhadap kebijakan saat ini dari instansi terkait, laporan tahunan,
rencana strategis, prioritas saat ini, dan keterkaitan dengan
program lainnya.
4) Melakukan penilaian terhadap semua informasi yang telah
diperoleh untuk memilih masalah kesehatan, kelompok sasaran,
pengaturan, atau fokus untuk program. Aktivitas tersebut
bertujuan menetapkan hubungan antara faktor pendukung dan
memastikan faktor-faktor tersebut dapat diintervensi. Untuk
mendapatkan informasi lebih lanjut, diperlukan misalnya diskusi
kelompok terarah/FGD; wawancara; penelitian lapangan dan
memilih fokus program dengan mempertimbangkan kelompok
sasaran, pemangku kepentingan, lembaga pendanaan, serta
lingkungan organisasi.
Tipe tipe data yang bisa dikumpulkan dalam needs assessment :
a) Data primer
Merupakan data baru, asli, yang belum tersedia sebelumnya,
didapatkan langsung langsung dari individu dalam kelompok
masyarakat, melalui survey, wawancara, Focus-group discussion,
11
dan observasi langsung. Data primer memuat informasi baru yang
dapat digunakan untuk menjawab pertanyan yang spesifik.
b) Data sekunder
Data tersebut sudah tersedia sebelumnya karena sudah
dikumpulkan oleh seseorang untuk kegunaan tertentu. Data bisa
jadi berasal dari individu atau populasi yang sedang diamati. Data
sekunder meliputi informasi kesehatan individu, data sensus,
maupun peer-review journal.
12
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Promosi kesehatan merupakan suatu proses yang mencakup
perencanaan, implementasi, dan evaluasi program kesehatan dalam
masyarakat. Perencanaan program promosi kesehatan melibatkan
analisis komunitas dan diagnosa komunitas untuk mengidentifikasi
masalah kesehatan di masyarakat. Selanjutnya, perlu disusun fokus
program dengan mengembangkan strategi yang sesuai untuk mencapai
tujuan promosi kesehatan.
Dalam perencanaan, partisipasi masyarakat, profesional kesehatan,
dan promotor kesehatan sangat penting untuk menciptakan program
yang sesuai, efektif, dan berkesinambungan. Proses perencanaan juga
melibatkan penilaian terhadap sumber daya yang ada dan
pengembangan program secara menyeluruh, termasuk strategi
komunikasi yang tepat. Setelah perencanaan, program tersebut
diimplementasikan dengan memastikan kualitas implementasi dan
menindaklanjuti peluang untuk memperluas dampak program.
Selanjutnya, program dievaluasi dengan melakukan pengukuran hasil
program, analisis data, dan menyampaikan hasil serta rekomendasi
kepada pemangku kepentingan.
Pentingnya need assessment atau penilaian kebutuhan juga
diungkapkan sebagai tahapan awal dalam mengidentifikasi masalah
kesehatan di masyarakat. Need assessment mencakup pengumpulan dan
analisis data dari berbagai sumber untuk menentukan masalah yang
perlu diatasi, kelompok sasaran yang akan dibantu, serta fokus dan
pengaturan program.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan
saran dari pembaca yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
demi perbaikan makalah ini kedepannya. Karena itu kritik dan saran
dari pembaca yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan makalah ini kedepannya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu puji tata, Agung Suharto, Rahayu Sumaningsih. 2019. Modul ajar
Kebidanan Komunitas. Magetan, Jawa Timur : Diterbitkan oleh
Prodi Kebidanan Magetan Poltekkes Kemenkes Surabaya
14
SOAL DAN JAWABAN
4. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan saat perencanaan promosi
kesehatan adalah standar ukuran yang diperoleh dari tujuan dan hasil yang
diharapkan diadakannya suatu kegiatan tersebut. Termasuk kedalam tahap apa
pernyataan diatas ?
a. Analisa target
b. Pengembangan pelaksanaan program
c. Implementasi program
d. Evaluasi program
e. Pengkajian
15
c. Pelaksanaan dan pengawasan
d. Pendekatan prioritas masalah
e. Pengumpulan problem solving
16
13. Aktivitas yang dilakukan pada tahapan pengembangan program meliputi...
a. mendorong diperlakukannya kebijakan dan peraturan perundang undangan
berwawasan kesehatan
b. meninjau ketersediaan sumber daya seperti sumber daya manusia
c. mengembangkan dokumen perencanaan yang berisikan rumusan
tujuan dan strategi program berdasarkan hasil analisis terhadap isu
permasalahan
d. mengkntergrasikan promosi kesehatan
e. meningkatkan investasi dalam bidang promosi
14. Salah satu menjamin kualitas implementasi adalah dengan cara ....
a. memastikan apa yang harus dicapai
b. mempertahankan hubungan dengan pemangku
c. berkomunikasi
d. pemangku kepentingan
e. kelompok sasaran
17