Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

“PERENCANAAN PROGRAM PROMOSI DI KOMUNITAS”

Dosen Pengampu : Marlina Turnip, SST,M.Kes

Disusun Oleh:
Kelompok 3

1. Mutiara Syalsabila (2115301011)


2. Rahmi Hawari (2115301013)
3. Ratih Purwasih (2115301014)
4. Sindy Tri Oktia Regina ( 2115301019)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat rahmat dan inayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah Organisasi dan Manajemen dalam Pelayanan
Kebidanan dengan judul “Promosi Kebidanan Dalam Kebidanan” ini
tepat pada waktunya.
Tak lupa pula penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sungguh bahwa dalam penyusuan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan dengan kata lain masih terdapat banya
kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan guna penyempurnaan makalah ini kedepan.
Akhir kata semoga Promosi Kesehatan Dalam Kebidanan “Konsep
Manjemen Dalam Pelayanan Kebidanan” ini berguna bagi kita semua.

Bandar Lampung, 20 Juli 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................1
1.1 Latar Belakang ................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................1
1.3 Tujuan ................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................3
2.1 Perencanaan program promosi kesehatan dimasyarakat...................3
2.1.1 Analisa Komunitas .................................................................5
2.1.2 Diagnosa Komunitas ..............................................................5
2.1.3 Penyusunan Fokus Program ...................................................6
2.1.4 Analisa Target ........................................................................6
2.1.5 Pengembangan Pelaksanaan Program ....................................7
2.1.6 Implementasi Program ...........................................................8
2.1.7 Evaluasi Program....................................................................9
2.2 Metode need assasment untuk identifikasi masalah kesehatan di
komunitas ................................................................................9
BAB III PENUTUP ..............................................................................13
3.1 Kesimpulan ................................................................................13
3.2 Saran ................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................14
Soal dan Jawaban ................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Promosi kesehatan merupakan salah satu pilar dalam
pembangunan kesehatan Nasional maupun Daerah menuju Indonesia
sehat melalui “Peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
setinggi - tingginya, yang mencakup upaya promotif dan preventif yang
merupakan determinan penting dari perilaku hidup sehat masyarakat.”
(Dep. Kes RI. 2007).
Promosi Kesehatan didefinisikan sebagai upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh,
untuk, dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong diri
sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai sosial budaya setempat serta didukung kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan (Departemen Kesehatan RI, 2004).
Promosi kesehatan pada prinsipnya merupakan upaya dalam
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh,
untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri
sendiri, serta kegiatan yang sumber daya masyarakat, sesuai dengan
kondisi sosial budaya setempat dan didukung kebijakan kebijakan
public yang berwawasan kesehatan.
Perencanaan menurut Tjokroamidjojo (1992, 12 - 14)
mendefinisikan perencanaansebagai suatu cara bagaimana mencapai
tujuan sebaik-baiknya (maximum output) dengansumber-sumber yang
ada supaya lebih efisien dan efektif. Dengan demikian, maka terdapat 5
(lima) hal pokok yang perlu diketahui dalam perencanaan itu, yaitu
permasalahan yangada, ketersediaan sumberdaya, tujuan serta sasaran
yang ingin dicapai, kebijakan yang ada, jangka waktu pencapaian
tujuan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana analisa komunitas pada promosi kesehatan?
2. Bagaimana diagnosa komunitas pada promosi kesehatan?
1
3. Bagaimana langkah-langkah penyusunan fokus program paada
promosi kesehatan?
4. Bagaimana analisa target yang difokuskan pada promosi kesehatan?
5. Bagaimana tatacara pengembangan pelaksanaan program pada
promosi Kesehatan?
6. Bagaimana implementasi program yang dilakukan pada promosi
kesehatan?
7. Bagaimana mengevaluasi program yang dilakukan pada promosi
kesehatan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulis dari makalah ini adalah:
1. Memahami tentang analisa komunitas pada promosi kesehatan.
2. Memahami tentang diagnosa komunitas pada promosi kesehatan.
3. Memahami langkah-langkah penyusunan fokus program pada
promosi kesehatan.
4. Memahami analisa target yang difokuskan pada promosi kesehatan.
5. Memahami tatacara pengembangan pelaksanaan program pada
promosi kesehatan.
6. Memahami tentang bagaimana implementasi program yang
dilakukan pada promosi kesehatan.
7. Memahami tentang bagaimana mengevaluasi program yang
dilakukan pada promosi kesehatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perencanaan program promosi kesehatan dimasyarakat

Perencanaan promosi kesehatan adalah suatu fase ketika jawaban


atas pertanyaan pertanyaan yang muncul secara rinci
direncanakan. Perencanaan promosi kesehatan harus menggambarkan
karakteristik sasaran, partisipasi masyarakat terhadap program, perilaku
kesehatan masyarakat penetapan pelaksanaan promosi kesehatan yang
direncanakan, antisipasi reaksi para profesional kesehatan dan
perubahan perilaku akibat promosi kesehatan. Promosi Kesehatan
adalah suatu proses diagnosis penyebab masalah ,penetapan prioritas
dan alokasi sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan .Promosi
Kesehatan adalah konsep yang luas yang membahas proses umum
kesehatan. Ini termasuk pendidikan, perubahan lingkungan untuk
mendukung perbaikan kesehatan, undang-undang, atau pergeseran
dalam norma komunitas.
Promosi kesehatan dapat berfokus pada individu, kelompok, atau
komunitas padaumumnya. Dua asumsi dasar mengacu pada semua
definisi yang disebutkan diatas. Pertama, anggota populasi sasaran
harus didorong untuk berpartisipasi dalammerencanakan program
pendidikan dan promosi kesehatan yang dimaksudkanuntuk
memengaruhinya.
Perencanaan promosi kesehatan adalah suatu proses
diagnosis penyebab masalah, penetapan prioritas masalah dan alokasi
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu, dalam
membuat perencanaan promosi kesehatan, perencana harus terdiri dari
masyarakat, profesional kesehatan dan pro- motor kesehatan. Kelompok
ini harus bekerja bersama-sama dalam proses perencanaan promosi
kesehatan, sehingga dihasilkan program yang sesuai, efektif dalam
biaya (cost effective) dan berkesinambungan. Di samping itu, dengan
melibatkan orang- orang yang terkait maka akan menciptakan rasa
memiliki, sehingga timbul rasa tanggung jawab dan komitmen.
3
 Perencanaan sebagai bagian dari siklus administrasi
Perencanaan merupakan bagian dari siklus administrasi yang terdiri
dari tiga fase yaitu:
1) Perencanaan
2) Implementasi
3) Evaluasi
Perencanaan promosi kesehatan adalah suatu fase di mana secara
rinci direncanakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul,
sedangkan implementasi adalah suatu waktu di mana perencanaan
dilaksanakan. Kesalahan-kesalahan sewaktu membuat perencanaan
akan terlihat selama proses implementasi, demikian pula halnya
dengan kekuatan dan kelemahan yang muncul selama periode
implementasi merupakan refleksi dari proses perencanaan.
Perencanaan Promosi Kesehatan Perencanaan adalah
upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat pokok yang
dipandang paling penting yang akan dilaksanakan menurut urutannya
guna mencapaitujuan yang telah ditetapkan (Maloch dan Deacon).
Perencanaan pada dasarnya merupakan proses penetapan tujuan dan
sasaran serta penetapan cara pencapaian tujuan dan sasaranyang
diharapkan.Perencanaan adalah serangkaian kegiatan dimana
keputusan yang dibuatdituangkan dalam bentuk tindakan.
Perencanaan merupakan salah satu siklus dari proses pemecahan
masalah untuk mengubah posisi yang ada saat ini kepada posisi
yangdiinginkan.
Perencanaan menurut Tjokroamidjojo (1992, 12 – 14)
mendefinisikan perencanaan sebagai suatu cara bagaimana mencapai
tujuan sebaik-baiknya (maximum output) dengan sumber-sumber
yang ada supaya lebih efisien dan efektif. Dengan demikian, maka
terdapat 5 (lima) hal pokok yang perlu diketahui dalam perencanaan
itu, yaitu permasalahan yang ada, ketersediaan sumber daya, tujuan
serta sasaran yang ingin dicapai, kebijakan yang ada, jangka waktu
pencapaian tujuan.

4
Perencanaan menurut Abe (2001, 43) tidak lain dari susunan
(rumusan) sistematikmengenai langkah (tindakan-tindakan) yang akan
dilakukan di masa depan dengandidasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan yang seksama atas potensi, faktor-faktorceksternal dan
pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka mencapai suatu
tujuantertentu. Dalam pengertian ini, memuat hal-hal yang merupakan
prinsip perencanaan, yakniapa yang akan dilakukan, yang merupakan
penjabaran dari visi dan misi;
a) Bagaimana mencapai hal tersebut;
b) Siapa yang akan melakukan;.
c) Lokasi aktivitas;
d) Kapan akan dilakukan, berapa lama;

2.1.1 Analisa Komunitas


Pada tingkatan yang lebih tinggi, promosi kesehatan tidak hanya
ditujukan bagi peningkatan keterampilan individual dalam memelihara
kesehatannya. Melainkan mencakup konteks yang lebih luas dalam hal
mengubah masyarakat, lingkungan, dan kondisi Ekonomi, agar dampak
negatif terhadap kesehatan Individu dan masyarakat dapat dikurangi.
Analisis komunitas berperan dalam mengidentifikasi masalah serta
menentukan tujuan. Analisis komunitas dapat berarti menelaah berbagai
aspek baik berupa unsur-unsur internal yang melekat secara khas dalam
kehidupan masyarakat, maupun unsur-unsur eksternal yang
berpengaruh terhadap pencapaian tujuan kehidupan masyarakat secara
umum. Beberapa aspek yang menjadi sasaran dalammelakukan analisis
komunitas, antara lain:
1) Identifikasi anggota masyarakat
2) Batas-batas geografis
3) Kebutuhan
4) Kepentingan
5) Aspirasi
6) Motivasi para anggotanya atau efektifitas sistempelayanan
kesehatan yang tersedia.

2.1.2 Diagnosa komunitas


Diagnosis komunitas adalah upaya yang sistematis meliputiupaya
pemecahan masalah kesehatan keluarga sebagaiUnit primer komunitas
adalah masyarakat sebagi fokusPenegakan diagnosis komunitas.
(Hj.Mutiara D.P.R.Teuku Rendiza F Annisa Rahma A.) Tujuan
diagnosis komunitas tujuan umum mampu memahamidan melakukan
diagnosis komunitas disuatu wilayah kerjaTertentu,sehingga
5
teridentifikasi permasalahan yangMendasar dan solusi pemecahan
permasalahan disusunsecara sistematis dan terstruktur secara utuh dan
benar.Ada beberapatahap diagnosis komunitas, yaitu:

1) Pendekatan problem solfing analis situasi menganalisis


datasekunder
2) Pengumpulan data sekunder
3) Pengumpulan data primer
4) Identifikasi masalah
5) Penetapan prioritas masalah dan penyebab masalahpemilihan
alternatif pemecahan masalah
6) Penyusun program kerja
7) Pelaksanaan dan pengawasan
8) Evaluasi

2.1.3 Penyusunan Fokus Program


Fokus program berarti memilih sasaran kegiatan dari sekian
banyak kemungkinan kegiatan yang dapat dilakukan. Pada tahapan ini
pengetahuan, keterampilan serta kematangan dari seorang promotor
kesehatan memerlukan pembuktian. Hal ini disebabkan karena
kekeliruan dalam menentukanfokus program akan memberikan
konsekuensi secaraprospektif maupun retrospektif. Konsekuensi
prospektif adalah terjadinya kerugian material dan non-material akibat
pelaksanaanprogram yang tidak tepat.
Konsekuensi retrospektif adalah kerugian waktudan sedikit
kerugian materi akibat kesalahanmenerjemahkan hasil analisis dan
diagnosamasyarakat sebelumnya, padahal kunciKeberhasilan
pelaksanaan program promosi salahSatunya adalah analisis dan
diagnosis masyarakat.

2.1.4 Analisa Target


Analisa target merupakan tujuan mengacu pada goal dengan
meningkatkan kesehatan di beberapa area. Objek atau sasaran
membutuhkan pernyataan spesifik dan harus merupakan pernyataan
yang mengaktifkan objek bekerjasama dalam pencapainaTujuan yang
dicita-citakan bersama. Target promosi kesehatan dapat meliputi
tambahan Sebagai berikut:
1) Perubahan kebiasaan.
2) Perubahan pada kebijakan kesehatan klien.
3) Peningkatan partisipan dalam proses
4) Pelaksanaan dan kemampuan untuk bekerjasama.
5) Perubahan lingkungan menjadi lebih sehat.

6
2.1.5 Pengembangan Pelaksanaan Program
Upaya perubahan perilaku masyarakat dalam bidangkesehatan hal
yang sangat penting harus dilakukan adalah membina suasana yang
kondusif bagi terciptanyaPerubahan perilaku masyarakat kearah yang
diharapkan dalam membantu mempercepat pembangunan kesehatan
yaitu perubahan perilaku masyarakat kearah hidup yang bersih dan
sehat serta tidak lupa menjaga kesehatan lingkungan yang sehat.
Pengembangan Program (program development) sangat
diperlukan dengan beberapa pertimbangan, seperti untuk menilai
keberhasilan dan/atau kekurangan strategi sebelumnya dan bagaimana
menerapkan informasi yang diterima dalam situasi saat ini; untuk
memperjelas peran pemangku kepentingan; untuk memastikan
ketersediaan dan kapasitas sumber daya dan pengaruhnya terhadap
skala dan cakupan program; untuk mengetahui aspek program
sebelumnya yang sesuai untuk program saat ini; untuk memastikan
bahwa program ini realistis dan dapat dicapai; dan untuk memastikan
bahwa pendekatan atau metodologi yang diusulkan dapat diterima
dalam konteks organisasi saat ini. Metode pengembangan program
dapat dilakukan melalui analisis vertikal (vertical analysis); logical
framework approach (LFA); Planning Approach to Community Health
(PATCH); Mobilizing for Action through Planning and Partnership
(MAPP); Community Health Improvement Process (CHIP).
Untuk mendukung perubahan perilaku tersebut secara
menyeluruh perlu dilakukan advokasi kepada penentu kebijakan serta
pihak pihak lain yang berkepentingan guna:
1) Mendorong diberlakukannya kebijakan dan peraturan perundang-
undangan yang berwawasan kesehatan.
2) Mengintegrasikan promosi kesehatan, khususnya pemberdayaan
masyarakat dalam program kesehatan
3) Meningkatkan kemitraan secara sinergis antara pemerintah pusat
dan daerah, serta antara pemerintah denganMasyarakat serta
dunia usaha.
4) Meningkatkan investasi dalam bidang promosi kesehatan pada
umumnya untuk mencapai sasaran tersebut.

Aktivitas yang dilakukan pada tahapan pengembangan program


meliputi hal-hal berikut.
1) Mengembangkan dokumen perencanaan yang berisikan rumusan
tujuan dan strategi program berdasarkan hasil analisis terhadap
isu permasalahan.
2) Mengembangkan pembagian peran tim dan pemangku
kepentingan utama yang dapat terlibat dalam program.
3) Meninjau ketersediaan sumber daya seperti sumber daya manusia
(keterampilan dan kemampuan), sumber pendanaan (alokasi Acti

7
pendanaan, alternatif sumber pendanan lain, dan kerja sama
dengan Go to donor) dan dukungan masyarakat.
4) Memastikan program realistis dan dapat dicapai melalui
pertimbangan kesenjangan sumber daya dan tujuan program,
manfaat jangka pendek dan jangka panjang, peluang biaya
(opportunity cost) untuk melaksanakan program; manfaat
melakukan program tersebut jika dibandingkan dengan program
alternatif; dan memastikan hasil yang diharapkan sesuai dengan
tingkat sumber daya yang dibutuhkan menjalankan program.
5) Pengorganisasian tugas; dapat mencakup perencanaan tugas yang
dibutuhkan untuk menerapkan setiap strategi, sunan tugas, siapa
yang akan melakukan setiap tugas, kontrol kualitas, indikator
penilaian pelaksanaan tugas, sumber daya yang tersedia untuk
menjalankan tugas, dan mengembangkan pedoman pelaksanaan
program.
6) Pembuatan kerangka waktu (time frame), mencakup keseluruhan
waktu untuk mencapai tujuan dengan mempertimbangkan alokasi
waktu untuk penyelesaian tugas dan mengantisipasi waktu untuk
aktivitas, seperti mobilisasi, perjalanan, konsultan, latihan, serta
rapat.
7) Pengembangan strategi komunikasi; mencakup pengembangan
strategi berdasarkan jenis informasi, kepada siapa dan format
komunikasi yang dapat berupa model komunikasi profesional
(laporan, surat kabar, seminar, workshop, dan konferensi), model
komunikasi yang lebih luas (media massa) dengan pertimbangan
kesempatan untuk meningkatkan profil program.

2.1.6 Tahap Implementasi Program


Implementasi Program (program implementation) merupakan
tahapan setelah pengembangan program yang meliputi upaya menjamin
kualitas implementasi, menindaklanjuti peluang, dan
mendokumentasikan serta mengomunikasikan kemajuan program.
Tahap implementasi atau pelaksanaan adalah tindakan
penyelesaian yang diperlukan untuk memenuhi tujuan yakniuntuk
mencapai kesehatan yang optimal, implementasi merupakan
pelaksanaan dari rencana perawatan terhadap perilaku yang
digambarkan dalam hasil individu yan diusulkan.

Tahap Implementasi Program brtujuan :


1) Menjamin kualitas implementasi dengan cara memastikan apa
yang harus dicapai, mengklarifikasi peran, tanggung jawab, dan
harapan, serta menetapkan sistem pemantauan dan membuat
rencana kontingensi.
2) Menindaklanjuti peluang dengan cara meningkatkan profil
program atau orang-orang yang terlibat, mempertahankan
8
hubungan dengan pemangku kepentingan dari berbagai macam
latar belakang, mengidentifikasi peluang untuk memperluas
dampak program dengan memengaruhi penger. bangan kebijakan,
sifat penyediaan layanan, dan tingkat keterlibatan masyarakat.
3) Mengomunikasikan kemajuan program meliputi dokumentasi
kemajuan, berkomunikasi dengan organisasi setempat, pemangku
kepentingan, dan kelompok sasaran untuk membuat mereka sadar
akan kemajuan program dan memastikan dukungan terus-
menerus.

2.1.7 Tahap Evaluasi Program


Evaluasi Program (program evaluation) meliputi beberapa
aktivitas seperti pengembangan rencana evaluasi, menilai hasil
program, dan mengomunikasikan hasil evaluasi serta rekomendasi.
Didalam tahapan evaluasi hal penting yang harus diperhatikan adalah
standar ukuran yang digunakan untuk dijadikan suatu pedoman
evaluasi. Standar ini diperoleh dari tujuan dan hasil yang diharapkan
diadakannya suatu kegiatan tersebut. Selain itu, Dalam tahapan evaluasi
juga dilakukan pengkajian lagi yang lebih dipusatkan pada pengkajian
objektif dan subjektif klien atau objek kegiatan setelah dilakukan
tindakan promosi kesehatan.

Tahap Evaluasi Meliputi:


1) Pengembangan rencana evaluasi meliputi aktivitas klarifikasi
tujuan evaluasi, memilih skala dan ruang lingkup, menentukan
metodologi, dan mengorganisasi pelaksanaan evaluasi.
2) Menilai hasil program dengan cara mengukur hasil terhadap
tujuan dan indikator, menganalisis pola dan konsistensi data,
menafsirkan hasil, membuat kesimpulan dan rekomendasi.
3) Penyampaian hasil dan rekomendasi meliputi melaporkan temuan
evaluasi kepada pemangku kepentingan; penyajian dalam
konferensi; penerbitan di jurnal dan diseminasi ke masyarakat
umum.

2.2 Metode Need Assessment untuk Identifikasi Masalah Kesehatan di


Komunitas
Need Assesment menurut Fertman &Allensworth (2010) adalah
pengumpulan informasi untuk mengetahui bagaimana kesehatan
individu dalam kelompok dapat atau mungkin dapat ditingkatkan
membutuhkan informasi tentang status kesehatan sekarang dan status
kesehatan yang ideal. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, Needs
assessment adalah proses pengumpulan informasi tentan status
kesehatan yang sedang terjadi pada kelompok atau masyarakat,
kemudian dibandinkan dengan kondisi yang seharusnya ada pada
kelompok masyarakat tersebut.
9
Penilaian Kebutuhan (Need Assessment/NA) merupakan proses
identifikasi isu spesifik (tertentu), kelompok target, dan fokus dari
keterlibatan pemangku kepentingan (stakeholder) dalam program.
Penilaian kebutuhan menjadi tahapan penting karena memungkinkan
eksplorasi terhadap isu yang terjadi secara utuh seperti siapa yang
terdampak, faktor apa saja yang memengaruhi isu tersebut, mendorong
pengambilan keputusan berdasarkan pertimbangan kepentingan
masalah yang terjadi, membantu mengidentifikasi komponen dari
masalah dan ruang lingkup program, dan untuk memastikan program
yang diusulkan secara keseluruhan sesuai dengan arah strategis yang
telah ada.
Need assesment adalah tahapan dimana tim perencana mengkaji
berbagai sumber data yang ada yang pada intinya adalah untuk
merumuskan kebutuhan kesehatan spesifik dari kelompok target.
Kegiatan bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, dari kuantitatif sampai
dengan kualitatif dengan berbagai metode pengambilan data yang bisa
digunakan. Tahapan pengkajian juga disertai dengan proses anailsis
sehingga menghasilkan rumusan yang mendekati jenis kebutuhan yang
sebenarnya. Tahap kedua dari proses adalah melakukan pengkajian
target. Inti dari kegiatan di tahap ini adalah melakukan verifiksai hasil
kajian kebutuhan komunitas dengan berbagai stake holder khususnya
adalah kelompok target promosi itu sendiri. Metode yang digunakan
bisa beragam, dengan tujuan untuk memastikan permasalahan dan
kebutuhan kesehatan yang dirasakan oleh target.

Contoh :
Needs Assessment untuk Pengembangan Program Promosi Kesehatan
pada Kejadian Luar Biasa (KLB): Studi Kasus KLB Penyakit Hepatitis
A di Desa Jatisarono, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo,
DIY.
KLB penyakit hepatitis A yang terjadi pada 2012 di Kabupaten
Kulon Progo, dapat dijadikan studi kasus untuk pengembangan program
promosi kesehatan pada kondisi KLB. Dengan mengidentifikasi
layanan- layanan yang telah diberikan oleh dinas terkait dan juga
mengidentifikasi kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat, kemudian
diupayakan suatu kesinambungan dari kedua sisi tersebut agar tidak ada
kesenjangan. Needs assessment dilakukan pada sisi penyedia layanan
(dinas kesehatan dan puskesmas) dan yang dilayani (masyarakat) untuk
rekomendasi pengembangan program promosi kesehatan pada kondisi
KLB Analisis kebutuhan pengembangan program dilaksanakan di Desa
Jatisarono, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo. Pihak yang
terlibat meliputi Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Puskesmas
Kecamatan Nanggulan, kepala desa, kader kesehatan, dan mantan
penderita. Analisis situasi menggunakan metode FGD dan wawancara
mendalam. Hasil analisis menemukan bahwa dari sisi masyarakat
diketahui bahwa pemahaman mengenai penyakit hepatitis A masih
10
rendah karena keterbatasan informasi dari penyedia layanan. Kader
kesehatan yang sebenarnya mempunyai peran strategis juga belum
terlalu dapat diandalkan dalam memberikan edukasi kepada warga
dampingannya. Dari sisi penyedia layanan, diketahui bahwa
pengembangan program intervensi belum berdasarkan penggalian
kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat, namun berdasarkan asumsi
saja. Dengan demikian, pemahaman mereka mengenai penyakit
hepatitis A masih belum utuh, mulai dari pengertian penyakitnya, cara
penularannya, cara pencegahannya, semuanya masih sepotong-
sepotong.
Aktivitas yang dilakukan selama tahapan need assessment
meliputi hal-hal berikut.
1) Konsultasi dengan berbagai pihak dari dalam dan luar organisasi
yang mengetahui tentang masalah kesehatan tersebut dan
dampaknya. Fokus konsultasi berupa topik yang dikonsultasikan,
sifat yang terkena dari isu atau masalah yang dirasakan, siapa
yang paling terpengaruh, cara menghubungi dan melibatkan
komunitas yang terlibat, jenis program yang telah dicoba, kinerja
program sebelumnya, dan siapa yang harus melakukan konsultasi.
2) Mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi tentang
masalah dari berbagai sumber. Pengumpulan data dan informasi
dapat berupa informasi demografis, informasi tentang faktor
sosial dan ekonomi, data mortalitas dan morbiditas, literatur atau
laporan tentang pencapaian program terdahulu.
3) Penilaian terhadap konteks organisasi tempat program akan
dilaksanakan. Penilaian konteks organisasi dapat berupa kajian
terhadap kebijakan saat ini dari instansi terkait, laporan tahunan,
rencana strategis, prioritas saat ini, dan keterkaitan dengan
program lainnya.
4) Melakukan penilaian terhadap semua informasi yang telah
diperoleh untuk memilih masalah kesehatan, kelompok sasaran,
pengaturan, atau fokus untuk program. Aktivitas tersebut
bertujuan menetapkan hubungan antara faktor pendukung dan
memastikan faktor-faktor tersebut dapat diintervensi. Untuk
mendapatkan informasi lebih lanjut, diperlukan misalnya diskusi
kelompok terarah/FGD; wawancara; penelitian lapangan dan
memilih fokus program dengan mempertimbangkan kelompok
sasaran, pemangku kepentingan, lembaga pendanaan, serta
lingkungan organisasi.
Tipe tipe data yang bisa dikumpulkan dalam needs assessment :
a) Data primer
Merupakan data baru, asli, yang belum tersedia sebelumnya,
didapatkan langsung langsung dari individu dalam kelompok
masyarakat, melalui survey, wawancara, Focus-group discussion,

11
dan observasi langsung. Data primer memuat informasi baru yang
dapat digunakan untuk menjawab pertanyan yang spesifik.
b) Data sekunder
Data tersebut sudah tersedia sebelumnya karena sudah
dikumpulkan oleh seseorang untuk kegunaan tertentu. Data bisa
jadi berasal dari individu atau populasi yang sedang diamati. Data
sekunder meliputi informasi kesehatan individu, data sensus,
maupun peer-review journal.

12
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Promosi kesehatan merupakan suatu proses yang mencakup
perencanaan, implementasi, dan evaluasi program kesehatan dalam
masyarakat. Perencanaan program promosi kesehatan melibatkan
analisis komunitas dan diagnosa komunitas untuk mengidentifikasi
masalah kesehatan di masyarakat. Selanjutnya, perlu disusun fokus
program dengan mengembangkan strategi yang sesuai untuk mencapai
tujuan promosi kesehatan.
Dalam perencanaan, partisipasi masyarakat, profesional kesehatan,
dan promotor kesehatan sangat penting untuk menciptakan program
yang sesuai, efektif, dan berkesinambungan. Proses perencanaan juga
melibatkan penilaian terhadap sumber daya yang ada dan
pengembangan program secara menyeluruh, termasuk strategi
komunikasi yang tepat. Setelah perencanaan, program tersebut
diimplementasikan dengan memastikan kualitas implementasi dan
menindaklanjuti peluang untuk memperluas dampak program.
Selanjutnya, program dievaluasi dengan melakukan pengukuran hasil
program, analisis data, dan menyampaikan hasil serta rekomendasi
kepada pemangku kepentingan.
Pentingnya need assessment atau penilaian kebutuhan juga
diungkapkan sebagai tahapan awal dalam mengidentifikasi masalah
kesehatan di masyarakat. Need assessment mencakup pengumpulan dan
analisis data dari berbagai sumber untuk menentukan masalah yang
perlu diatasi, kelompok sasaran yang akan dibantu, serta fokus dan
pengaturan program.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan
saran dari pembaca yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
demi perbaikan makalah ini kedepannya. Karena itu kritik dan saran
dari pembaca yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan makalah ini kedepannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Nadira Audia Nindy, Widdefrita, John amos. 2022. Perencanaan Program


Promosi Kesehatan. Pekalongan, Jawa Tengah : Penerbit NEM.

Andriani prasasti, Yusriani, Mahaza, dkk. 2022. Promosi Kesehatan


Masyarakat. Padang, Sumatera Barat : Penerbit PT. Global
Eksekutif Teknologi

Nurjannah,Rizanna Rosemary,said usman, dkk.2022. PROMOSI


KESEHATAN DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF. Banda Aceh :
Penerbit Syiah Kuala University Press

Rahayu puji tata, Agung Suharto, Rahayu Sumaningsih. 2019. Modul ajar
Kebidanan Komunitas. Magetan, Jawa Timur : Diterbitkan oleh
Prodi Kebidanan Magetan Poltekkes Kemenkes Surabaya

Susanti Komaria, Rika Ruspita. 2022. Asuhan kebidanan komunitas. Jawa


Tengah : Penerbit Eureka Media Aksara

Maulana, Hery. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

14
SOAL DAN JAWABAN

1. Promosi kesehatan pada puskesmas memberdayakan pengunjung dan


masyarakat guna untuk mewujudkan.....?
a. Mewujudkan Perilaku Hidup Bersih Dan Schat (PHBS)
b. Mewujudkansikappedulimasyarakatpadakesehatan
c. Mewujudkan cita pemerintah terkaikat kesehatan masyarakat
d. Mewujudkan perilaku mampu,kemauan dan mau hidup sehat
e. Mewujudkan kemauan masyarakat untuk menjaga kesehatan diri sendiri
dan lingkungan.

2. Siapa saja yang perlu terlibat dalam penyusunan perencanaan program


promosi kesehatan ...
a. Profesional kesehatan, termasuk promotor kesehatan dan masyarakat
b. Pasien
c. Keluarga pasien
d. Peserta didik
e. Tidak ada

3. Penetapan prioritas masalah dan penyebab masalah pemilihan alternatif


pemecahan masalah merupakan salah satu tahap dari perencanaan promosi
kesehatan yakni ?
a. Analisis komunitas
b. Diagnosa komunitas
c. Analisa target
d. Pengembangan pelaksanaan program
e. Implementasi program

4. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan saat perencanaan promosi
kesehatan adalah standar ukuran yang diperoleh dari tujuan dan hasil yang
diharapkan diadakannya suatu kegiatan tersebut. Termasuk kedalam tahap apa
pernyataan diatas ?
a. Analisa target
b. Pengembangan pelaksanaan program
c. Implementasi program
d. Evaluasi program
e. Pengkajian

5. Tetap melakukan pemantauan terhadap pencapaian target-target prioritas


pembangunan kesehatan di tingkat kabupaten/kota. Merupakan salah satu
contoh dalam mewujudkan terlaksananya ?
a. Pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja puskesmas (P3)
b. Mplementasi program
c. Pencegahan dan pengendalian infeksi di puskesmas
d. Kewaspadaan standar
e. Penyusunan fokus program

6. Dibawah ini tahap diagnosis komunitas adalah...


a. Identifikasi data sekunder
b. Pengumpulan program kerja

15
c. Pelaksanaan dan pengawasan
d. Pendekatan prioritas masalah
e. Pengumpulan problem solving

7. Target promosi kesehatan dapat meliputi tambahan sebagai berikut..


a. Peningkatan kebiasaan
b. Perubahan pada kebijakan kesehatan klien
c. Pelaksanaan lingkungan buruk
d. Penurunan partisipasi dalam proses
e. Penurunan kebiasaan

8. Apa tujuan tahap implementasi program...


a. Tidak menjamin kemajuan program
b. Menurunkan peluang dengan cara meningkatkan profil program orang-
orang yang terlibat
c. Menjamin kualitas implementasi dengan cara memastikan apa yang
harus dicapai, mengklarifikasi peran, tanggung jawab,
d. Memecahkan persoalan yang terjadi
e. Melakukan kegiatan yang negatif

9. Apa saja data yang bisa di kumpulkan dalam need assessment?


a. Primet dan tersier
b. Sekuder dan komunitas
c. Tersier dan sekunder
d. Primer dan Sekunder
e. Komunitas dan primer

10. Apa saja fase perencanaan dari siklus administrasi


a. Perencanaan, dan implementasi
b. Implementasi, dan Pengumpulan data
c. Perencanaan, implementasi, dan evaluasi
d. Evaluasi, dan data dasar
e. Data dasar, implementasi, dan evaluasi

11. Perencanaan promosi kesehatan adalah upaya menyusun berbagai keputusan


yang bersifat pokok yang dipandang paling penting yang akan dilaksanakan
menurut urutannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan
a. Tjokroamidjojo
b. Abe nellen
c. maloch dan deacon
d. Gudono Suryo
e. james deccon

12. Upaya yang sistematis meliputi upaya pemecahan masalah kesehatan


keluarga sebagai Unit primer merupakan
a. diagnosa komunitas
b. penyusunan fokus program
c. analisa target
d. pengembangan pelaksanaan program
e. analisa komunitas

16
13. Aktivitas yang dilakukan pada tahapan pengembangan program meliputi...
a. mendorong diperlakukannya kebijakan dan peraturan perundang undangan
berwawasan kesehatan
b. meninjau ketersediaan sumber daya seperti sumber daya manusia
c. mengembangkan dokumen perencanaan yang berisikan rumusan
tujuan dan strategi program berdasarkan hasil analisis terhadap isu
permasalahan
d. mengkntergrasikan promosi kesehatan
e. meningkatkan investasi dalam bidang promosi

14. Salah satu menjamin kualitas implementasi adalah dengan cara ....
a. memastikan apa yang harus dicapai
b. mempertahankan hubungan dengan pemangku
c. berkomunikasi
d. pemangku kepentingan
e. kelompok sasaran

15. Beberapa aktivitas seperti pengembangan rencana evaluasi, menilai hasil


program dan mengkomunikasikan hasil evaluasi serta rekomendasi merupakan
a. tahap implementasi
b. analisa target
c. tahap evaluasi program
d. penyusunan fokus program
e. analisa komunitas

17

Anda mungkin juga menyukai