Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat -Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. kami sangat senang
dapat mempersembahkan makalah tentang strategi promosi kesehatan. Promosi
kesehatan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya menjaga kesehatan. Melalui strategi promosi yang tepat, kita
dapat mencapai tujuan yang diinginkan dalam upaya meningkatkan kesehatan
masyarakat.
Dalam makalah ini, kita akan membahas tentang berbagai macam strategi
promosi kesehatan, mulai dari yang sederhana hingga yang lebih kompleks. Kita
juga akan membahas tentang bagaimana menerapkan strategi promosi kesehatan
dengan tepat, serta menganalisis kelebihan dan kekurangan dari setiap strategi
yang dibahas.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat
bagi Anda semua dan meningkatkan kesadaran Anda tentang pentingnya menjaga
kesehatan.Terima kasih.

Lhokseumawe, 08 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1. Pengertian Promosi Kesehatan dan Strategi Promosi Kesehatan..............3
2.2. Visi dan misi Promosi Kesehatan..............................................................4
2.3. Sasaran Promosi Kesehatan.......................................................................5
2.4. Strategi Promosi Kesehatan......................................................................6
2.5. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan........................................................10
2.6. Pemilihan Strategi Promosi Kesehatan..................................................11
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................14
3.1. Kesimpulan..............................................................................................14
3.2. Saran........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Peningkatan kualitas sumber daya manusia semakin marak dilakukan di
Indonesia terlebih di bidang kesehatan. Hal ini dilakukan karena melihat kondisi
beberapa daerah di Indonesia dengan status kesehatan yang masih rendah.
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar
rakyat, dimana tercantum dalam pasal 28 H ayat 1 UUD 1945 yaitu hak untuk
memperoleh pelayanan kesehatan. Untuk memenuhi hal tersebut, memerlukan
pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan produktif dengan melibatkan
semua sector terkait termasuk swasta dan masyarakat. Agar bisa mencapai tujuan
yang optimal dalam meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang, perlu diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan
pemeliharaan, promosi kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang
diselenggarakan secara menyeluruh,terpadu, dan berkesinambungan. Dalam
rangka memajukan kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat maka diperlukan strategi promosi kesehatan baik kepada
pemerintah,tokoh masyarakat, dan khususnya kepada masyarakat.
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan kami membuat
makalah ini dengan judul strategi promosi kesehatan untuk mengetahui bagaimana
strategi promosi kesehatan yang ditunjukan  kepada pemerintah,tokoh masyarakat,
dan masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah makalah ini
adalah:
1. Apa pengertian promosi kesehatan dan strategi promosi kesehatan?
2. Apa visi dan misi promosi kesehatan ?
3. Siapa sasaran dari promosi kesehatan ?

1
4. Bagaimana strategi promosi kesehatan menurut WHO dan menurut
Piagam Ottawa?
5. Bagaimana ruang lingkup promosi kesehatan ?
6. Bagaimana cara memilih strategi promosi kesehatan dan bagaimana
contohnya?

1.3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana strategi promosi kesehatan.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mendeskripsikan pengertian promosi kesehatan dan strategi
promosi kesehatan.
2. Untuk mendeskripsikan visi-misi promosi kesehatan.
3. Untuk mendeskripsikan sasaran promosi kesehatan.
4. Untuk mendeskripsikan bagaimana strategi promosi kesehatan
menurut WHO dan menurut Piagam Otawa.
5. Untuk mendeskripsikan ruang lingkup promosi kesehatan.
6. Untuk mendeskripsikan cara memilih strategi promosi kesehatan dan
contohnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Promosi Kesehatan dan Strategi Promosi Kesehatan


Pengertian promosi kesehatan menurut sebagian para ahli adalah sebagai
berikut :
1. Ottawa Charter (1986)
“ Health promotion is the process of enabling people to increase control
over, and improve, their health. To reach a state of complete physical,
mental, and social, well-being, an individual or group must be able to
identify and realize aspirations, to satisfy needs, and to change or cope
with the environment “
Dapat disimpulkan dari kutipan tersebut bahwa promosi kesehatan
adalah proses memandirikan masyarakat agar dapat memelihara dan
meningkatkan dan melindungi keseatannya.
2. Green & Kreuter (2000)
“The Combination of Educational and Environmental supports for
Actions and Conditions of Living conducive to health.”
Kombinasi pendidikan dan lingkungan yang mendukung kehidupan
yang kondusif untuk kesehatan.
3. Yayasan Kesehatan Victoria (1997)
Promosi kesehatan adalah suatu program perubahan perilaku
masyarakat yang menyeluruh dalam konteks masyarakatnya, bukan
hanya perubahan perilaku tetapi juga perubahan lingkungan Strategi
kesehatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mewujudkan atau
mencapai visi dan misi promosi kesehatan secara efektif dan efisien,
diperlukan cara dan pendekatan yang strategis. Cara ini sering disebut
strategi, yakni teknik atau cara bagaimana mencapai atau mewujudkan
visi dan misi promosi kesehatan tersebut secara berhasil guna dan
berdaya guna.

3
2.2. Visi dan misi Promosi Kesehatan
Dalam mempelajari promosi kesehatan sangat penting kita mengetahui visi
serta misi yang jelas. Dalam konteks promosi kesehatan “ Visi “ merupakan
sesuatu atau apa yang ingin dicapai dalam promosi kesehatan sebagai salah satu
bentuk penunjang program-program kesehatan lainnya. Tentunya akan mudah
dipahami bahwa visi dari promosi kesehatan tidak akan terlepas dari koridor
Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 serta organisasi kesehatan
dunia WHO (World Health Organization).
2.2.1. Visi Promosi Kesehatan
1. Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya
sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.
2. Pendidikan kesehatan disemua program kesehatan, baik pemberantasan
penyakit menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat, pelayanan
kesehatan, maupun program kesehatan lainnya dan bermuara pada
kemampuan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan individu,
kelompok, maupun masyarakat.
2.2.2. Misi Promosi Kesehatan
1. Advokasi (Advocation)
Advokasi merupakan perangkat kegiatan yang terencana yang
ditujukan kepada para penentu kebijakan dalam rangka mendukung
suatu isyu kebijakan yang spesifik. Dalam hal ini kegiatan advokasi
merupakan suatu upaya untuk mempengaruhi para pembuat keputusan
(decission maker) agar dapat mempercayai dan meyakini bahwa
program kesehatan yang ditawarkan perlu mendapat dukungan melalui
kebijakan atau keputusan-keputusan.
2. Menjembatani (Mediate)
Kegiatan pelaksanaan program-program kesehatan perlu adanya
suatu kerjasama dengan program lain di lingkungan kesehatan, maupun
lintas sektor yang terkait. Untuk itu perlu adanya suatu jembatan dan
menjalin suatu kemitraan (partnership) dengan berbagai program dan
sektor-sektor yang memiliki kaitannya dengan kesehatan.

4
Karenanya masalah kesehatan tidak hanya dapat diatasi oleh sektor
kesehatan sendiri, melainkan semua pihak juga perlu peduli terhadap
masalah kesehatan tersebut. Oleh karena itu promosi kesehatan
memiliki peran yang penting dalam mewujudkan kerjasama atau
kemitraan ini.
3. Kemampuan/Keterampilan (Enable)
Masyarakat diberikan suatu keterampilan agar mereka mampu dan
memelihara serta meningkatkan kesehatannya secara mandiri. Adapun
tujuan dari pemberian keterampilan kepada masyarakat adalah dalam
rangka meningkatkan pendapatan keluarga sehingga diharapkan dengan
peningkatan ekonomi keluarga, maka kemapuan dalam pemeliharaan
dan peningkatan kesehatan keluarga akan meningkat

2.3. Sasaran Promosi Kesehatan


Berdasarklan pentahapan upaya promosi kesehatan, maka sasaran dibagi
dalam tiga kelompok sasaran, yaitu :
1. Sasaran Primer (Primary Target)
Sasaran umumnya adalah masyarakat yang dapat dikelompokkan
menjadi, kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, Ibu hamil dan
menyusui anak untuk masalah KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) serta anak
sekolah untuk kesehatan remaja dan lain sebagianya. Sasaran promosi ini
sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat (empowerment).
2. Sasaran Sekunder (Secondary Target)
Sasaran sekunder dalam promosi kesehatan adalah tokoh-tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta orang-orang yang memiliki kaitan
serta berpengaruh penting dalam kegiatan promosi kesehatan, dengan harapan
setelah diberikan promosi kesehatan maka masyarakat tersebut akan dapat
kembali memberikan atau kembali menyampaikan promosi kesehatan pada
lingkungan masyarakat sekitarnya.
Tokoh masyarakat yang telah mendapatkan promosi kesehatan
diharapkan pula agar dapat menjadi model dalam perilaku hidup sehat untuk
masyarakat sekitarnya.

5
3. Sasaran Tersier (Tertiary Target)
Adapun yang menjadi sasaran tersier dalam promosi kesehatan adalah
pembuat keputusan (decission maker) atau penentu kebijakan (policy maker).
Hal ini dilakukan dengan suatu harapan agar kebijakan-kebijakan atau
keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut akan memiliki
efek/dampak serta pengaruh bagi sasaran sekunder maupun sasaran primer
dan usaha ini sejalan dengan strategi advokasi (advocacy)

2.4. Strategi Promosi Kesehatan


2.4.1. Strategi Promosi Kesehatan menurut WHO
Berdasarkan rumusan WHO (1994) strategi promosi kesehatan
secara global ini terdiri dari 3 hal, yaitu :
1. Advokasi (Advocacy)
Advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar
orang lain tersebut membantu atau  mendukung terhadap apa yang
diinginkan. Dalam konteks promosi kesehatan, advokasi adalah
pendekatan kepada para pembuat keputusan atau penentu kebijakan
di berbagai sektor, dan di berbagai tingkat, sehingga para pejabat
tersebut mau mendukung program kesehatan yang kita inginkan.
Dukungan dari para pejabat pembuat dari keputusan tersebut dapat
berupa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dalam undang-
undang, peraturan pemerintah, surat keputusan, surat instruksi, dan
sebagainya.
Kegiatan advokasi ini ada bermacam-macam bentuk baik
secara formal maupun informal.
a. Secara formal. Misalnya penyajian atau presentasi dan seminar
tentang issu atau usulan program yang ingin dimintakan
dukungan dari para pejabat yang terkait.,
b. Secara informal. Misalnya sowan kepada para pejabat yang
relevan dengan program yang diusulkan secara informal untuk
meminta dukungan, baik dalam bentuk kebijakan, atau
mungkin dalam bentuk dana atau fasilitas lain.

6
Dari uraian dapat disimpulkan bahwa sasaran advokasi adalah
para pejabat baik eksekutif maupun legislatif, di berbagai tingkat
dan sektor, yang terkait dengan masalah kesehatan (sasaran tertier).
2. Dukungan Sosial (Social Support)
Strategi dukungan sosial ini adalah suatu kegiatan untuk
mencari dukungan sosial melalui tokoh-tokoh masyarakat, baik
tokoh masyarakat formal maupun informal. Tujuan utama kegiatan
ini adalah agar para tokoh masyarakat, sebagai jembatan antara
sektor kesehatan sebagai pelaksana program kesehatan dengan
masyarakat (penerima program) kesehatan.
Dengan kegiatan mencari dukungan sosial melalui toma pada
dasarnya adalah mensosialisasikan program-program kesehatan,
agar masyarakat mau menerima dan mau berpartisipasi terhadap
program-program tersebut. Oleh sebab itu, strategi ini juga dapat
dikatakan sebagai upaya bina suasana, atau membina suasana yang
kondusif terhadap kesehatan.Bentuk kegiatan dukungan sosial ini
antara lain: pelatihan pelatihan paratoma, seminar,lokakarya,
bimbingan kepadatoma, dan sebagainya. Dengan demikian maka
sasaran utama dukungan sosial atau bina suasana adalah paratokoh
masyarakat di berbagai tingkat. (sasaran sekunder)
3. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)
Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang
ditujukan pada Masyarakat langsung. Tujuan utama pemberdayaan
adalah mewujudkan kemampuan masyarakat dalam memelihara
dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri (visi promosi
kesehatan).Bentuk kegiatan pemberdayaan ini dapat diwujudkan
dengan berbagai kegiatan, antaralain: penyuluhan kesehatan,
pengorganisasian dan pengembangan masyarakat dalam bentuk
misalnya: koperasi, pelatihan-pelatihan untuk kemampuan
peningkatan pendapatan keluarga (income generating skill).
Dengan meningkatnya kemampuan ekonomi keluarga akan
berdampak terhadap kemampuan dalam pemeliharaan kesehatan

7
mereka, misalnya: terbentuknya dana sehat,terbentuknya pos obat
desa, berdirinya polindes, dan sebagainya. Kegiatan- kegiatan
semacam ini di masyarakat sering disebut gerakan masyarakat
untuk kesehatan. Dari uaraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
sasaran pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat.
2.4.2. Strategi Promosi Kesehatan menurut Piagam Ottawa
Konferensi Internasional Promosi Kesehatan di Ottawa, Canada
pada tahun 1986 menghasilkan piagam Otawa (Ottawa Charter). Di
dalam piagam Ottawa tersebut dirumuskan pula strategi baru promosi
kesehatan, yang mencakup 5 butir, yaitu:
1. Kebijakan Berwawasan Kesehatan (Health Public Policy)
Adalah suatu strategi promosi kesehatan yang di tujukan
kepada para penentu atau pembuat kebijakan, agar mereka
mengeluarkan kebijakan-kebijakan publik yang mendukung atau
menguntungkan kesehatan. Dengan kata lain, agar kebijakan-
kebijakan dalam bentuk peraturan, perundangan, surat-surat
keputusan dan sebagainya, selalu berwawasan atau berorientasi
kepada kesahatan publik.Misalnya, ada peraturan atau undang-
undang yang mengatur adanya analisis dampak lingkungan untuk
mendirikan pabrik, perusahaan, rumah sakit, dan sebagainya.
Dengan kata lain, setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pejabat
publik, harus memperhatikan dampaknyaterhadaplingkungan
(kesehatan masyarakat).
2. Lingkungan yang mendukung (Supportive Environment)
Strategi ini ditujukan kepada para pengelola tempat
umum,termasuk pemerintah kota, agar mereka menyediakan
sarana-prasarana atau fasilitas yang mendukung terciptanya
perilaku sehat bagi masyarakat, atau sekurang-kurangnya
pengunjung tempat-tempat umum tersebut. Lingkungan yang
mendukung kesehatan memiliki karateristik: tersedianya tempat
samapah,tersedianya tempat buang air besar/kecil, tersedianya air
bersih, tersedianya ruangan bagi perokok dan non-perokok, dan

8
sebagainya. Dengan perkataan lain, para pengelola tempat- tempat
umum, pasar, terminal, stasiun kereta api, bandara, pelabuhan, mall
dan sebagainya, harus menyediakan sarana dan prasarana untuk
mendukung perilaku sehat bagi pengunjungnya.
3. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Service)
Sudah menjadi pemahaman masyarakat pada umumnya bahwa
dalam pelayanan kesehatanitu ada 3 provider´ dan 3 consumer´.
Penyelenggara (penyedia) pelayanan kesehatan adalah pemerintah
dan swasta, dan masyarakat adalah sebagai pemakai atau pengguna
pelayanan kesehatan. Pemahaman semacam ini harus diubah, harus
diorientasikan lagi, bahwa masyarakat bukan sekedar pengguna
atau penerima pelayanan kesehatan,tetapi sekaligus juga sebagai
penyelenggara, dalam batas-batas tertentu. Realisasida reorientitas
pelayanan kesehatan ini, adalah para penyelenggara pelayanan
kesehatan baik pemerintrah maupun swasta harus melibatkan,
bahkan memberdayakan masyarakat agar mereka juga dapat
berperan bukan hanya sebagai penerima pelayanan kesehatan,tetapi
juga sekaligus sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan. Dalam
meorientasikan pelayanan kesehatan ini peran promosi kesehatan
sangat penting.
4. Keterampilan Individu (Personnel Skill)
Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat yangterdiri
dari individu, keluarga, dan kelompok-kelompok. Oleh sebab itu,
kesehatan masyarakat akan terwujud apabila kesehatan indivu-
individu, keluarga-keluarga dan kelompok kelompoktersebut
erwujud. Oleh sebab itu, strategi untuk mewujudkan keterampilan
individu-individu (personnels kill) dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan adalah sangat penting. Langkah awal dari
peningkatan keterampilan dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatan mereka ini adalah memberikan pemahaman -
pemahaman kepada anggota masyarakat tentang cara-cara
memelihara kesehatan, mencegah penyakit, mengenal penyakit,

9
mencari pengobatan ke fasilitas kesehatan profesional,
meningkatkan kesehatan, dan sebagainya.Metode dan teknik
pemberian pemahaman ini lebih bersifat individu daripada massa.
5. Gerakan masyarakat (Community Action)
Untuk mendukung perwujudan masyarakat yang mau dan
mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya seperti
tersebut dalam visi promosi kesehatan ini, maka di dalam
masyarakat itu sendiri harus ada gerakan atau kegiatan-kegiatan
untuk kesehatan. Oleh karena itu, promosi kesehatan harus
mendorong dan memacu kegiatan-kegiatan di masyarakat dalam
mewujudkan kesehatan mereka. Tanpa adanya kegiatan masyarakat
di bidang kesehatan, niscayaterwujud perilaku yang kondusif untuk
kesehatan atau masyarakat yang mau dan mampu memelihara serta
meningkatkan kesehatan mereka.

2.5. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan


Berdasarkan aspek pelayanan kesehatan ada 2 jenis :
1. Pelayanan preventif dan promotif. Diperuntukkan kepada masyarakat
yang sehat.
2. Pelayanan kuratif dan rehabilitative. Diperuntukkan kepada masyarakat
yang sakit.

Promosi kesehatan mencakup 4 pelayanan, yakni sebagai berikut.


1. Promosi Kesehatan Pada Tingkat Promotif. Ditujukan e\jepada orang yang
benar- benar sehat agar tidak sakit.
2. Promosi Kesehatan Pada Tingkat Preventif . Ditujukan kepada orang sehat
dan orang yang beresiko tinggi ( Ibu hami, para perokok, obesitas,dll)
untuk mencegah agar tidak sakit.
3. Promosi Kesehatan Pada Tingkat Kuratif. Ditujukan kepada penderita
sakit (terutama yang sakit kronis).
4. Promosi Kesehatan Pada Tingkat Rehabilitatif. Ditujukan kepada pasien
yang baru sembuh dari sakit.

10
Tempat Pelaksaan Promosi Kesehatan ada 5, yakni sebagai berikut.
1. Tatanan keluarga
2. Tatanan sekolah
3. Tempat kerja
4. Tempat- tempat umum
5. Pada institusi pelayanan kesehatan

2.6. Pemilihan Strategi Promosi Kesehatan


Metode dan teknik promosi kesehatan ada 3 yaitu, antara lain:
1. Individual
a. Dalam tatanan pasien, disebut konseling
b. Bersifat individual, digunakan bila perbedaan karakteristik sasaran
sangat besar
c. Penyuluh memberikan advokasi solusi permasalahan kesehatan
berdasarkan kebutuhan individual
d. Tidak efisien bagi penyuluh, tapi efisien bagi sasaran

2. Keluarga
a. Keluarga Kecil ( diskusi,curah pendapat, bermain peran, dll )
Simulasi adalah metode ekperiental di mana model situasi nyata
digunakan untuk merangsang atau membantu proses pembelajaran.
Semakin mirip dengan situasi nyata semakin baik simulasi tersebut.
Bentuk simulasi: permainan, drama, bermain peran (role
playing), model komputerisasi. Simulasi cocok untuk
meningkatkan motivasi dan mengubah sikap.
b. Keluarga Besar ( ceramah, seminar, dll )
c. Massa.
Metode dan teknik yang dilakukan pada massa cenderung sulit
karena sasarannya sangat variatif, sehingga diperlukan metode
promosi kesehatan untuk massa yakni berupa:
1) Ceramah Umum
- Mudah dilakukan.

11
- Dilakukan dengan membagi informasi, mempengaruhi
pendapat, merangsang pemikiran berdasarkan pesan
verbal 
- Sasaran biasanya pasif, sedikit interaksi dengan
narasumber atau peserta lainnya.
2) Penggunaan Media ( elektronik, cetak, dll)
- Saluran komunikasi yang menjangkau sasaran luas .
- Umumnya, sasaran tidak atau sedikit usaha untuk
menerima pesan.
- Strategi ini efisien karena biaya yang murah dalam skala
ekonomi .
- Contoh : televisi, radio, koran, majalah, outdoor media.
3) Modifikasi Perilaku
- Memodifikasi perilaku spesifik berdasarkan prinsip
pengkondisian melalui rangsangan dan konsekuensi
- Teori : rangsangan (antecedent)  perilaku spesifik 
konsekuensi (positif/negatif)
- Contoh rangsangan : iklan televisi
- Contoh konsekuensi positif : hadiah, pujian
- Contoh konsekuensi negatif : sanksi
4) Pengembangan Masyarakat
- Proses yang berorientasi kepada metode pengorganisasian
masyarakat yang menekankan pada pengembangan
kemampuan, keterampilan dan pemahaman pada
masyarakat tertentu
- Strategi ini berdasarkan kemandirian, kesepakatan bersama
dalam pemecahan masalah.
- Penyuluh bertindak sebagai fasilitator
- Evaluasi strategi ini lebih sulit dibandingkan strategi lain
karena efeknya terjadi dalam waktu yang lama

12
Contoh Pemilihan Strategi Promosi Kesehatan:
Promosi Kesehatan Pada Tingkat Preventif yakni promosi kesehatan pada
ibu hamil. Hal ini sangat perlu dilakukan karena ibu hamil termasuk ke dalam
keluarga yang beresiko tinggi. Tujuan utama dari promosi kesehatan ini adalah
mencegah agar ibu hamil tersebut tidak sakit.
Beberapa program yang dapat dilakukan untuk promosi kesehatan pada ibu
hamil adalah:
1. Bidan desa
2. Polindes
3. Posyandu
4. Ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan kehamilannya untuk mendeteksi
kehamilan secara dini.
Pada saat kunjungan ibu kepada petugas kesehatan diberikan:
1. Makan Ibu
2. Tablet tambah darah
3. Pemeriksaan kadar HB ibu hamil
4. Imunisasi TT
Agar semua ibu hamil mendapat pelayanan kesehatan maka dibutuhkan
adanya asuransi masyarakat miskin terutama untuk keluarga yang berekonomi
rendah. Dari usaha- usaha atau program program yang ada, saat ini masih belum
menunjukkan hasil yang maksimal. Masih ada ibu hamil yang tidak
memanfaatkan tingkat pelayanan yang ada. Serta masih tingginya angka kesakitan
dan kematian ibu hamil. Penyebabnya adalah antara lain: kurangnya motivasi
petugas kesehatan dalam melaksanakan program (bekerja ketika ada proyek
khusus), kurang baik dalam pelaksanaan strategi promosi kesehatan berupa
advokasi, dukungan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatingkatan promosi kesehatan
ibu hamil adalah sebagai berikut.
a. Meningkatkan kesadaran dan motivasi berbagai pihak terkait untuk
meningkatkan kesehatan ibu hamil.
b. Meningkatkan pelaksanaan strategi promosi kesehatan yang telah dirumuskan
oleh WHO 1994 yakni berupa :

13
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
1. Promosi kesehatan adalah proses memandirikan masyarakat agar dapat
memelihara dan meningkatkan dan melindungi keseatannya. (Ottawa
Charter, 1986).
2. Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan masyarakat agar
mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Proses
pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat
3. Menurut WHO strategi promosi kesehatan merupakan kegiatan yang
berisi advocation, social support, dan empowerment.
4. Sedangkan Menurut piagam Ottawa 1986 strategi promosi kesehatan
mencakup lima poin, yaitu : kebijakan berwawasan kesehatan (Health
Public Policy), lingkungan yang mendukung (Supportive Environment),
Reorientasi pelayanan kesehatan (Reorient Health Service) ,
Keterampilan individu (Personnel Skill) dan gerakan masyarakat
(Community Action)
5. Sasaran promosi kesehatan dapat dibedakan menjadi sasarn primer,
sasaran sekunder, dan sasaran tersier
6. Kegiatan promosi kesehatan bisa berupa ceramah, media massa. Interaksi
individu, diskusi, strategi perilaku, dan lain sebagainya.
7. Pemilihan strategi promosi kesehatan digunakan agar strategi yang
digunakan tepat guna dan tepat sasaran.
8. Pemlihan strategi promosi kesehatan didasarkan pada obyek promosi,
lingkungan,dan faktor lainnya

14
3.2. Saran
a. Untuk Pemerintah dan tenaga kesehatan
1. Pemerintah dan tenaga kesehatan lebih memahami tentang makna
strategi promosi kesehatan
2. Pemerintah dan tenaga kesehatan memberikan edukasi kepada
masyarakat tentang promosi kesehatan
3. Pemerintah dan tenaga kesehatan menggunakan strategi promosi
kesehatan yang sesuai target dan tepat guna
b. Untuk Masyarakat
1. Ikut membantu dan melaksanakan promoi kesehatan

15
DAFTAR PUSTAKA

Maulana, Hari D.J 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta : Penerbit Buku kedokteran
EGC
http://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=sDKnWExH6tQC&oi=fnd&pg=PA1&dq=strategi+promos
i+kesehatan&ots=t8PVsfNstp&sig=qVN0GCcZM79rOJDU_gC5ShpmpP
Y&redir_esc=y#v=onepage&q=strategi%20promosi%20kesehatan&f=true
(diakses 29 Maret 2014 )
Purwaningsih, Konsep promosi kesehatan
http://www.ners.unair.ac.id/materikuliah/promosi%20kesehatan2.pdf
(diakses 30 Maret 2014 )
Nina Manna, Promosi Kesehatan
http://www.scribd.com/doc/174056012/72780992-PROMOSI-
KESEHATAN-2008 (diakses 30 Maret 2014 )

16

Anda mungkin juga menyukai