Anda di halaman 1dari 26

UNIT OPERASI FILTRASI

(PLATE AND FRAME FILTER PRESS)

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


1. Memasang dan merangkai peralatan
2. Mengkalibrasi untuk memperoleh laju alir air dan campuran kapur
3. Mengoperasikan peralatan unit plate and frame filter press dengan benar dan aman
4. Pengambilan data percobaan
5. Mengolah data untuk menghitung waktu siklus, tahanan cake specific dan tahanan
media filter
6. Menganalisis data hasil percobaan
7. Membuat laporan berdasarkan data hasil percobaan

II. DASAR TEORI


2.1 Definisi Filtrasi
Filtrasi dapat didefinisikan sebagai suatu pembersihan fluida terhadap partikel padat
melalui menyedia penyaring (filter) atau septum, dimana partikel padat tertahan pada
filter.

Menurut G.Bernasconi (1995:77) filtrasi ialah pemisahan bahan secara mekanis


berdasarkan ukuran partikelnya yang berbeda-beda. Filtrasi dilakukan dengan bantuan
media filter dan beda tekanan. Molekul-molekul cairan atau gas dibiarkan menerobos
lubang pada media filter, sedangkan partikel-partikel padat yang lebih kasar akan
tertahan oleh media filter.

2.2 Jenis Filtrasi


Berdasarkan gaya pendorongnya, jenis filtrasi dapat diklasifikasikan menjadi penyaring
gaya grafitasi (gravity filters), penyaring bertekanan (pressure filters), penyaring vakum
(vacuum filters), penyaring sentrifugal (centrifugal filters). Sedangkan berdasarkan
operasinya dibagi atas cara bertahap (batch), cara berkesinambungan (continue).

1
2.3 Sekilas tentang Penyaring Bertekanan (Pressure Filter)
Penyaring bertekanan biasanya tersusun dari pelat-pelat dan bingkai-bingkai. Pada filter
ini pelat dan bingkai disusun secara bergantian dengan kain penyaring dengan arah
berkebalikan pada tiap pelat. Pemasangan dilakukan secara bersamaan sebagai kesatuan
gaya mekanik (oleh sekrup secara hidrolik).

2.4 Penggunaan Filtrasi


Filtrasi digunakan untuk memisahkan bahan padat dari cairan atau gas, misalnya untuk
mendapatkan suatu fraksi padat yang diinginkan atau untuk membuang fraksi padat
yang tidak dikehendaki.
Penggunaan filtrasi pada industri sangat beragam di antaranya pengaturan konsintesi
pulp menggunakan disc filter, tahapan pengolahan semen, tahapan proses pengolahan
air, tahapan proses pengolahan limbah, tahapan proses pengolahan minyak, tahapan
pengolahan gas, tahapan proses pengolahan pertambangan, dsbnya. (detail filtrasinya
dapat dipelajari pada proses dan peralatan industri kimia).

2.5 Faktor-faktor yang berpengaruh pada Laju Filtrasi


Efektifitas dan efisiensi filtrasi dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1. Luas permukaan saringan (filter), satuannya A m2 atau A ft2
Jumlah filtrat persatuan waktu berbanding langsung dengan luas permukaan media
filter. Semakin luas permukaan media filter, maka semakin besar laju filtrasinya.

2. Beda tekanan antara kedua sisi media filter, (-ΔP)


Beda tekanan, ΔP = P2 – P1 atau - ΔP = P1 – P2 adalah gaya pendorong setiap proses
filtrasi. Secara teoritis laju filtrasi sebanding dengan beda tekanan (-ΔP)

3. Kekentalan (viscositas) filtrat, µ


Laju filtrasi tergantung juga pada kekentalan cairan, semakin kecil kekentalan cairan,
semakin besar laju filtrasinya. Sebaliknya semakin besar kekentalan cairan, semakin
berkurang laju filtrasinya. Salah satu usaha menaikan laju filtrasi dengan menaikan suhu
cairan, namun langkah ini sering mengakibatkan terjadinya penggelembungan
(swelling) pada media filter.

2
4. Tahanan (resistensi) filter cake, Rm
Filter cake memberikan tahanan terhadap aliran cairan (gas) yang menembusnya.
Bersama dengan menebalnya pasta (cake) selama proses filtrasi, maka tahanannya juga
menjadi semakin besar. Sebagai akibatnya laju filtrasi menurun. Penurunan laju ini
tergantung pada jenis filter cake yang digunakan apakah filter cake dapat ditekan
(compressible) atau tidak dapat ditekan (incompressible).

5. Tahanan (resintensi) media filter dan lapisan awal cake


Media filter yang memiliki saluran (kapiler, pori) atau porositas, tahanan media
terhadap aliran yang menembusnya semakin kecil, jika diameter kapiler semakin besar,
yang berarti jumlah kapiler per satuan luas semakin sedikit.

6. Penurunan tekanan dari umpan ke arah bagian media filter

2.6 Kelebihan Filter Press


❑ Karena bentuknya yang sederhana, filter ini serbaguna dan dapat digunakan untuk
beragam bahan pada kondisi ketebalan cake dan tekanan yang bervariasi
❑ Biaya perawatan rendah
❑ Mempunyai luas penyaringan yang besar pada ruang lantai yang kecil dan
dibutuhkan sedikit peralatan tambahan
❑ Banyak sambungan berada diluar, dan kebocoran mudah dideteksi
❑ Tekanan yang tinggi mudah diperoleh
❑ Umumnya cocok jika cake dan likuida sebagai produk utama

2.7 Kekurangan Filter Press


❑ Filter Press dioperasikan secara bertahap dan pembongkaran yang terus menerus
condong menyebabkan penggunaan kain penyaring relatif tinggi
❑ Meskipun banyak kelebihan yang disebut di atas, filter press membutuhkan tenaga
kerja yang agak besar dan tidak cocok untuk high throughputs
❑ Tidak dapat menangani pada proses-proses dengan kapasitas besar (Geankoplis)

3
2.8 Persamaan Dasar Filtrasi
1. Pressure drop fluida yang melalui filter cake
Pada Gambar 2.1 adalah suatu bagian laluan filter cake dan media filter pada waktu t
detik dari mulai mengalir filtrat. Pada kondisi ini tebal cake adalah L m (ft). Luas
penampang melintang A m2 (ft2), dan kecepatan linier filtrat dalam arah L adalah v
m/det (ft/det) didasarkan pada luas filter A m2.

Filter cake
medium filter

Slurry flow
filtrat
dL

Gambar 2.1 Bagian laluan suatu filter cake

Untuk aliran laminer di dalam sebuah “packed bed” dari partikel untuk proses filtrasi
dari persamaan Carman Kozeny telah diaplikasikan pada filtrasi menjadi persamaan
berikut:

- = (satuan SI) ..........................................(2.1)

Dimana:
k1 : konstanta = 4,17 untuk partikel yang acak dari bentuk dan ukuran tertentu
ΔPc : pressure drop, satuan N/m2 (lbf/ft2)
v : kecepatan bukaan tube, satuan m/det (ft/det)
Ɛ : fraksi kosong atau porositas cake
L : tebal cake, satuan m (ft)
µ : viskositas, satuan pascal.detik, atau kg/m.det (lbm/ft.det)
So : luas permukaan spesifik partikel, satuan ft2 dari luas partikel per volume partikel
solid (ft3).

4
Untuk satuan British, bagian sebelah kanan persamaan dibagi gc, sehingga persamaan
2.1 menjadi:

- = (satuan SI) ..........................................(2.2)

2. Kecepatan linier
Kecepatan linier didasarkan pada luas penampang kosong,

v = .........................................................................................(2.3)
dimana:
A : luas permukaan filter, satuan m2 (ft2)
v : kecepatan linier
V : volume total filtrat (m3) yang diperoleh sampai waktu t detik

3. Tebal cake, L
Tebal ini biasanya dihubungkan dengan volume filtrat (V) oleh suatu persamaan neraca
massa (material balance). Jika Cs adalah kg solid/m3 (lbm/ft3) filtrat, maka material
balance sebagai berikut:

L.A(1-Ɛ).⍴p = Cs (V+Ɛ.L.A) ............................................................(2.4)

dimana:
⍴p : density partikel solid di dalam cake, satuan kg/m3 (lbm/ft3)
A : luas permukaan filter
V : volume total filtrat, m3 yang diperoleh sampai waktu, t detik

Batasan terakhir dari persamaan 2.4 adalah volume filtrat yang tertahan di dalam cake.
Volume filtrat yang tertahan ini biasanya kecil dan akan diabaikan. Dengan eliminasi
(menghilangkan) L, maka diperoleh persamaan terakhir :

= = ...........................................(2.5)

4. Tahanan cake specific, α

5
Tahanan cake specific (α), dalam satuan m/kg (ft/lbm) didefinisikan berdasarkan
persamaan berikut :

α= .......................................................................... (2.6)

Berdasarkan persamaan di atas tahanan cake specific (α) adalah fraksi kosong Ɛ dan So.
Juga merupakan fungsi tekanan, dimana tekanan dapat mempengaruhi fraksi Ɛ. Dengan
membuat percobaan tekanan tetap pada berbagai pressure drop, maka berbagai α
dengan ΔP dapat diperoleh. Jika α tidak tergantung pada –ΔP, maka sludge tidak dapat
dikompres/ditekan. Biasanya nilai α meningkat dengan –ΔP, sehingga kebanyakan cake
dapat dikompres. Hubungan α dengan –ΔP secara empiris sebagai berikut:

α = αo (-ΔP)3 ............................................................................(2.7)

Selain itu kondisi tertentu juga digunakan persamaan berikut :

α = αo2 [ 1 + β(-ΔP)3] ...............................................................(2.8)

5. Tahanan media filter, Rm

= .................................................................(2.9)

Rm : tahanan media filter ke filtrat, satuan m-1 (ft-1)


ΔPf : pressure drop

Jika Rm diberlakukan sebagai konstanta empirik, maka ia termasuk tahanan aliran


pemipaan keadaan dari filter dan tahanan media filter. Karena tahanan cake dan media
filter searah, maka persamaan 2.5 dan 2.9 dapat dikombinasikan, menjadi :

= ...................................................(2.10)

dimana:
ΔP = ΔPc + ΔPf

Ada kalanya persamaan 2.10 dimodifikasi menjadi:

6
= ..................................................(2.11)

Vc: adalah volume filtrat yang diperlukan untuk membuat suatu media filter cake
khayalan yang tahanannya sama dengan Rm.

6. Padatan kering cake yang terakumulasi, W (kg)


Volume filtrat (V) dapat juga dihubungkan dengan W, yaitu kg padatan cake kering
yang terakumulasi, sebagai berikut:

W = Cs = ..........................................................(2.12)

Dimana:

Cx : fraksi massa solid di dalam slurry


m : rasio/perbandingan massa dari cake basah dengan cake kering
⍴ : density filtrat, satuan kg/m3 atau lbm/ft3

7. Persamaan filtrasi pada tekanan konstan

dt   Cs 
= 2 v+ Rm = Kp V + B .....................(2.13)
dV A (−P) A (−P)

Kp (det/m6 atau det/ft6), B (det/m3 atau det/ft3)

8. Penentuan Kp dan B dari Grafik


Untuk tekanan konstan, α konstan, dan cake incompressible, V dan t hanya variabel
dalam persamaan 2.13. Untuk mendapatkan waktu filtrasi dalam t detik, dilakukan
integrasi persamaan 2.13 sbb:

dt = (KpV + B) dV ................................................................(2.14)

= .....................................................(2.15)

t = V2 + BV ........................................................(2.16)

7
t = ] ........................................ (2.17)

V : volume filtrat, m3 (ft3) selama t detik

Untuk menghitung persamaan 2.17 perlu mengetahui harga α dan Rm. Hal ini dapat
dilakukan menggunakan persamaan 2.13:

= Kp + B ...................................................................... (2.18)

Data volume filtrat rata-rata (V) ditampung yang diperoleh pada waktu yang berbeda.
Kemudian ambil harga V1 dan V2 berturut-turut pada waktu t1 dan t2.

ΔV = V2 – V1, Δt = t2 – t1. Kemudian Δt/ΔV dihitung dan = . Untuk grafik


plotkan Δt/ΔV versus , dari grafik dapat diperoleh Kp dan B.

t det
,
V m 3
Slope = Kp

Intercep = B

V (m3), volume filtrat rata-rata

Gambar 2.2 Grafik menentukan Kp dan B operasi filtrasi tekanan konstan

Berdasarkan grafik Gambar 2.2 dapat diperoleh harga tahanan cake specific (α), dan
tahanan media filter (Rm) sebagai berikut:

Tahanan cake specific, α

  Cs
Kp = Kp = det/ m 6 ............................................(2.19)
A (−P)
2

α= Kp ...............................................................(2.20)

8
Tahanan media filter, Rm
 Rm
B= B = det/ m 3 ................................................. (2.21)
A (−P)

Rm = B ..................................................................(2.22)

III. DAFTAR ALAT DAN BAHAN


3.1 Bahan-bahan
✓ Kapur (CaCO3) : 1,0 kg (opsi lain : 0.5 ; 1.5; 2,0 kg)
✓ Air bersih : 300 liter (opsi lain : 200, 250, 350 liter)
✓ Kain penyaring : 4 lembar (opsi lain : 4, 6, 8, 10 lembar)

3.2 Peralatan
▪ Plate (pelat) : 1 lembar (opsi lain: 2, 3, 4 buah)
▪ Frame (bingkai) : 2 lembar (opsi lain: 4, 6, 8 buah/ menyesuaikan)
▪ Selang : 2 buah
▪ Kunci penguat : 1 buah
▪ Jangka sorong : 1 buah
▪ Stopwatch : 1 buah
▪ Pipa besi : 1 batang
▪ Ember 15 liter : 2 buah

IV. GAMBAR PERALATAN KERJA/ RANGKAIAN


4.1 Peralatan yang Terkait dalam Praktikum

4.1 Pompa tekanan tinggi 4.2 Tangki umpan 4.3 Motor pengaduk

9
4.4 Rangka filter press 4.5 Filter press 4.6 Filter press
(tampak samping) (tampak depan) (tampak belakang)

4.7 Pengaduk 4.8 Plate (pelat) 4.9 Frame (bingkai)

4.10 Tutup bawah 4.11 Susunan plate and frame


(Tampak atas)

4.2 Diagram Alir (Flow Diagram) Rangkaian Proses Filtrasi dengan Plate and
Frame Filter Press

Tangki umpan Pompa Plate n Frame Produk (filtrat)


Filter Press

10
V. KESELAMATAN KERJA
Lakukan praktikum selalu dengan mengikuti prosedur K3
Gunakan baju/ jas lab/ atau baju bengkel dan sepatu safety saat praktikum
Gunakan sarung tangan karet dan masker terutama saat menangani bahan kimia
(CaCO3)
Pelajari dan pahami dengan seksama LDKB (Lembar Data Keselamatan Bahan)
atau MSDS (Material Safety Data Sheet) bahan kimia CaCO3
Periksa kabel sambungan listrik pompa. Pastikan tidak ada kabel listrik yang
terbuka/ terkelupas
Periksa peralatan filter, pompa dan tangki umpan. Periksa juga kerangan (valve)
dan indikator yang ada. Jika ada kerusakan, segera laporkan kepada Teknisi
untuk diperbaiki
Berhati-hati saat mengangkat, menurunkan dan memasang paket filter (modul
yang terdiri dari: tutup, kain penyaring, plate and frame)
Berhati-hati saat mengencangkan sambungan selang pada tangki umpan, pompa,
peralatan filter dan juga pada paket peralatan

VI. LANGKAH KERJA

6.1 Prosedur Kerja (SOP/ Standard Operating Procedure) umum


1. Siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan sesuai uraian tugas No. III
2. Pasang dan susunlah paket filter sesuai dengan petunjuk point 6.2 di bawah ini
3. Rangkailah keseluruhan peralatan filter press seperti diagram alir 4.2
4. Isi air dalam tangki umpan sesuai point 3.1 (cukup untuk keperluan kalibrasi)
5. Lakukan kalibrasi dengan menggunakan air untuk memperoleh laju alir sesuai
uraian tugas (atau sesuai point 3.1 dan 3.2)
6. Isi air dan kapur dalam tangki umpan sesuai uraian tugas
7. Lakukan operasi filtrasi menggunakan campuran air kapur
8. Catat waktu filtrasi (t) setiap volume filtrat (V) tertentu
9. Hitung α, Rm, dan efisiensi filtrasi
10. Bongkar peralatan, catat ketebalan cake, ambil cuplikan kapur dan keringkan.

11
6.2 Prosedur Kerja Menyusun Paket Filter

Gambar 6.1 Susunan Paket Filter

Perhatikan hal-hal berikut.


• Paket filter adalah modul yang terdiri dari: tutup, kain penyaring, plate and frame.
Paket filter dapat divariasikan sesuai kebutuhan, misalnya: 1 lembar plate, 2 lembar
frame dan 4 lembar kain penyaring. Atau 2 plate, 3 frame, 6 kain penyaring, dst.
• Kain penyaring dibasahi dengan air dan kemudian ditimbang, dicatat beratnya.
• Susunlah 2 lembar frame dan 4 lembar kain penyaring serta 1 lembar plate dengan
benar. Pastikan kain penyaring terjepit dengan rapat antara plate dan frame agar air
tidak merembes pada saat running.
• Berikut ini adalah contoh penyusunan dan pemasangan paket filter yang terdiri dari 1
plate, 2 frame, 4 kain penyaring (filter cloth)
1. Letakkan penutup bawah pada lantai
2. Pasang/ susun filter 01 (kain penyaring) di atas penutup bawah
3. Pasang frame 01 di atas filter 01
4. Pasang filter 02 di atas frame 01
5. Pasang plate di atas filter 02
6. Pasang filter 03 di atas plate
7. Pasang frame 02 di atas filter 03
8. Pasang filter 04 di atas frame 02
9. Terakhir pasang penutup atas
10. Setelah point 1 s.d 9 di atas tersusun dengan rapi, kemudian angkat dan pasang
ke tempat penyangga yang tersedia (lihat gambar 4.4) di Unit Filter Press

12
11. Putar sekrup filter press (lihat gambar 4.6) sampai rapat menggunakan kunci
penguat
12. Kencangkan dengan baik agar tidak terjadi kebocoran

6.3 Prosedur Kerja Penyusunan Filter Press Keseluruhan


1. Pastikan paket filter telah tersusun dengan rapi, dan telah terpasang dengan baik
2. Selanjutnya hubungkan selang 01 dari tangki umpan ke pompa
3. Kemudian hubungkan selang 02 dari pompa ke kerangan umpan masuk pada
Filter Press
4. Dan kemudian pasang selang 03 dari kerangan keluar Filter Press ke ember ukur
atau gelas ukur
5. Peralatan telah siap untuk dikalibrasi untuk menentukan laju alir umpan dan
melakukan operasi filtrasi

6.4 Prosedur Kerja Kalibrasi Laju Alir


1. Isi 200-300 liter air ke dalam tangki umpan sesuai uraian tugas (point 3.1)
2. Atur semua kerangan dalam posisi terbuka (kerangan sejajar pipa)
3. Hidupkan pompa dengan menekan tombol ON pada panel
4. Cek kebocoran di peralatan dengan melihat rembesan di bagian paket filter
5. Jika bocor, matikan pompa dan segera perbaiki kebocoran
6. Jika tidak ada kebocoran, pompa tetap dimatikan dan selanjutnya lakukan kalibrasi
laju alir
7. Sekarang pompa dalam posisi OFF (mati)
8. Memulai kalibrasi laju alir diawali dengan membuka sedikit kerangan keluar filter
press
9. Siapkan ember atau gelas ukur, misalnya dengan volume 10 liter
10. Siapkan dan atur stopwatch dalam posisi siap (standby)
11. Selanjutnya pompa dihidupkan, dan filtrat yang keluar ditampung dalam ember.
Setelah mencapai volume 10 liter (V) segera dicatat waktu filtrasi (t).
12. Kemudian ulangi point (6.4-11) beberapa kali
13. Selanjutnya pompa dimatikan dan hitunglah laju alir air rata-rata

13
14. Bila laju alir yang diinginkan belum tercapai, ulangi pengaturan bukaan kerangan
dan lakukan lagi prosedur (6.4-9 s.d 6.4-11)
15. Matikan pompa setelah laju alir yang diinginkan tercapai
16. Yang paling penting, setelah memperoleh laju alir pastikan posisi bukaan kerangan
tetap. Jangan digeser, dibuka atau ditutup lagi !!
17. Prosedur kalibrasi juga berguna sebagai latihan sebelum melakukan prosedur kerja
operasi filtrasi sebenarnya sesuai point 6.5 di bawah ini.

6.5 Prosedur Kerja Operasi Filtrasi


1. Pastikan kerangan tangki umpan dalam posisi tutup (off) sebelum memulai operasi
filtrasi
2. Kerangan lain sesuai prosedur kerja (6.4-16) dalam posisi tetap
3. Kemudian timbang kapur (CaCO3) sesuai dengan uraian tugas (point 3.1)
4. Isi dengan tepat 300 liter air dari sumber yang tersedia ke dalam tangki umpan sesuai
uraian tugas (point 3.1)
5. Kemudian, masukkan 1 kg kapur ke dalam tangki umpan sesuai uraian tugas
6. Hidupkan motor pengaduk dengan menekan tombol ON pada panel. Pastikan
campuran teraduk sempurna
7. Siapkan ember yang terukur isinya, misalnya volume 10 liter
8. Siapkan dan gunakan lembaran data (dari lampiran 1) untuk mencatat V (volume
filtrat 10 liter) dan t (waktu filtrasi setiap 10 liter)
9. Sekarang buka (ON) kerangan tangki umpan
10. Selanjutnya hidupkan pompa dengan menekan tombol ON pada panel
11. Setelah pompa dihidupkan, filtrat yang keluar segera ditampung dalam ember.
Setelah volume mencapai 10 liter, catat waktu penyaringan/filtrasi (t)
12. Tanpa berhenti, filtrat kemudian ditampung dalam ember kedua, dan setelah
mencapai 10 liter catat waktu penyaringan ke dua, dan seterusnya
13. Perhatikan posisi pengaduk ketika filtrasi sedang berlangsung. Ketika level
campuran air kapur mencapai impeler, segera matikan motor pengaduk
14. Lakukan filtrasi sampai seluruh campuran kapur dalam tangki umpan habis
15. Segera matikan pompa setelah campuran kapur dalam tangki umpan habis

14
6.6 Prosedur Kerja Pembongkaran Paket Filter
1. Setelah filtrasi selesai, tunggu 10-15 menit
2. Paket filter dilonggarkan sedikit saja untuk membiarkan air yang terkurung dalam
filter mengalir perlahan-lahan. Selain itu, juga berfungsi agar cake yang menempel di
kain penyaring tidak terkelupas dan menumpuk di bagian bawah
3. Setelah air seluruhnya mengalir keluar, dengan hati-hati paket filter di buka
perlahan-lahan dan dilepaskan dari unit peralatan filter
4. Buka plate, frame dan kain penyaring beserta cake dan dilepaskan dengan hati-hati
5. Kain penyaring dan cake yang menempel kemudian ditimbang kembali
6. Semua selang dibuka, dan plate dan frame dicuci dan dilap sampai bersih

VII. DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

7.1 Data Pengamatan


• Amati dan catat waktu memasang peralatan, waktu filtrasi, waktu membongkar
peralatan
• Hitung dan catat berat kain penyaring yang dibasahi dan kain penyaring beserta cake
setelah running

7.1.1 Data Primer


Catat dan tabulasikan data pengamatan berikut:
1. Waktu (t) persiapan bahan dan peralatan
2. Waktu menyusun dan memasang paket filter
3. Waktu menentukan laju alir air (flow) dengan cara kalibrasi flow dengan bukaan
kerangan masuk tertentu
4. Waktu filtrasi
5. Waktu mencuci cake (jika diperlukan)
6. Waktu pembongkaran dan pengumpulan cake
7. Suhu air selama operasi

7.1.2 Data Sekunder


Catat dan tabulasikan data pengamatan berikut:

15
1. Tekanan pompa, P
2. Luas filter, A
3. Suhu campuran, T
4. Viskositas campuran, µ
5. Sifat fisika kimia CaCO3 (seperti kelarutan CaCO3 dalam air, dll)

VIII. SOAL-SOAL
1. Jika Saudara menimbang CaCO3 teknis 1200 gram dan melarutkan dalam 325 liter
air. Hitunglah konsentrasi slurry campuran tsb dalam satuan kg/liter dan mg/L
(ppm).
2. Bagaimana cara Saudara memperoleh luas filter ?
3. Apa hubungan suhu campuran dalam praktikum ini ?
4. Apa yang dimaksud dengan porositas cake ? Bagaimana menghitungnya ?
5. Bagaimana Saudara memperoleh data viskositas campuran yang akurat ?
6. Bagaimana cara praktis mengisi air 300 liter ke dalam tangki ?

16
DAFTAR PUSTAKA

Referensi Utama
1. Christie J. Geankoplis.(1987).Transport Processes and Unit Operations, Second
edition, Allyn and Bacon Inc.
2. G. Bernasconi, dkk. (1995). Teknologi Kimia. Bagian 2, terjemahan Lienda
Handojo, PT. Pradnya Paramita Jakarta
3. J.M. Coulson and J.F.Richardson.(1978). Chemical Engineering, Volume 2, Third
edition, Pergamon Press

Referensi Tambahan

1. Badger, W.L., and Banchero, J.T. (1955) Introduction to Chemical Engineering,


McGraw Hill Book Co. New York
2. Cheremisinoff. (1983). Fluid Mechanic and Unit Operations. Ann Arbor Sci.
Publication
3. J. M. Coulson and J. F. Richardson.(1983). Chemical Engineering, volume 6,
Pergamon Press
4. Mc. Cabe and Smith.(1985). Operasi Teknik Kimia. Jilid 1, 2. Penerbit Erlangga
5. Perry, R.H., and Chilton, C.H. (1985) Chemical Engineerings’ Handbook, 6 th
edition, Mc Graw Hill Book Co. New York

Referensi yang Dianjurkan


1. Brown. (1975). Unit Operations
2. Alan S. Foust et al (1987). Principles of Unit Operations, second edition, John
Wiley and Sons

17
LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembaran Data untuk Operasi Filtrasi


Volume Tekanan
Waktu Suhu
Filtrat (liter), Barometer
(detik), t Filtrat (oC)
V (bar)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140
150
160
170
180
190
200
210
220
230
240
250
260
270
280
290
300

18
Lampiran 2. Lembaran Hasil Pengolahan Data untuk Perhitungan
berdasarkan data Lampiran 1

t, det V, m3 t V t/V V= (V1+V2)/2


0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140
150
160
170
180
190
200
210
220
230
240
250
260
270
280
290
300

19
Lampiran 3. Lembaran Contoh Perhitungan untuk memperoleh α dan Rm

Dari data hasil percobaan plate & frame filter press memperoleh data pengamatan dan
perhitungan dan ditabulasikan berikut ini.

Tabel 3.1 Data perhitungan dan pengamatan


Parameter SI/ MKS British
Konsentrasi slurry CaCO3, Cs 23,47 kg/m3 1.465 lbm/ft2
T = 25oC (298,2 K), µ 8,937 pascal.det 8,937x10-4 kg/m.det
Tekanan (-ΔP) 338 kN/m2 7.060 lb/ft2
Luas filter (A) 0,0439 m2 0,4 ft2
Konstanta α ? ?
Harga Rm ? ?

Tabel 3.2 Data pengamatan operasi filtrasi


No Waktu (t, detik) Volume (V, m3) x 103
1 4,4 0,498
2 9,5 1,000
3 16,3 1,501
4 24,6 2,000
5 34,7 2,498
6 46,1 3,002
7 59,0 3,506
8 73,6 4,004
9 89,4 4,502
10 107,3 5,009

Perhitungan Data:
Buat tabulasi data: t, Δt, V, ΔV, Δt/ΔV, =(V1+V2)/2, sebagai berikut:

Tabel 3.3 Data hasil perhitungan berdasarkan tabel 3.2


Δt/ΔV x10-3
No t (detik) Δt V(m3)x103 ΔVx103 x103 (m3)
(det/ m3)
0 0 0 0 0 0 0
1 4,4 4,4 0,498 0,498 8,83530 0,2490
2 9,5 5,1 1,000 0,502 10,1594 0,7490
3 16,3 6,8 1,501 0,501 13,5729 1,2505
4 24,6 8,3 2,000 0,499 16,6333 1,7505
5 34,7 10,1 2,498 0,498 20,2811 2,2490
6 46,1 11,4 3,002 0,504 22,6190 2,7500
7 59,0 12,9 3,506 0,504 25,5900 3,0290
8 73,6 14,6 4,004 0,498 29,3173 3,5300
9 89,4 15,8 4,502 0,498 31,7269 4,2530
10 107,3 17,9 5,009 0,507 35,3057 4,7555

20
Dari data Δt/ΔV dan dari Tabel 3.3 di atas,kemudian diplotkan menjadi gambar
grafik 3.1 di bawah ini.

Kurva Δt/ΔV vs Vrata-rata


40
35 y = 3,013x + 1,8197
30 R² = 0,997
Δt/ΔV (s/m3)

25
20
15
10
5
0
0,249 0,7491,25051,75052,249 2,75 3,029 3,53 4,2534,7555

Volume filtrat, x103 , m3

Gambar 3.1 Grafik Δt/ΔV vs x103 m3

Dari kurva Gambar 3.1 memperoleh slope (Kp) = 3,013 x 106 det/ m6 dan intersep (B)
= 1.819,7 det/ m3

Persamaan filtrasi tekanan konstan, berlaku :

= = Kp + B

Kp (det/ m6 atau det/ ft6), B (det/ m3 atau det/ ft3)

Dari kurva didapat = KpV + B = 3,013 + 1,8197

= Kp

α= Kp = x 3,013x106 det/ m6

α= Kp = 9,357 x 1011 m/kg

21
=B

Rm = B= x 1.819,7 det/m3

Rm = B = 3,021 x1010 m-1

22
LABORATORIUM UNIT OPERASI DAN TEKNOLOGI KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

LEMBARAN TUGAS

Nama Praktikum Plate and Frame Filter Press


Pembimbing M. Yunus *
Kalab. Dr. Ratna Sari, S.T., M.T
Prodi/ Kelas/ Kelompok/ Group
Jadwal Praktikum Tanggal: ... Hari: ...
1.
2.
3.
Nama Praktikan dan NIM 4.
5.
6.
7.

URAIAN TUGAS

✓ Bacalah Basmallah dan berdoa sebelum melakukan praktikum !


✓ Bacalah semua uraian tugas di bawah ini, dan laksanakan dengan benar !

1. K3 Praktikum
Lakukan praktikum selalu mengikuti prosedur K3
Gunakan baju/ jas lab./ atau baju bengkel dan sepatu safety saat praktikum
Gunakan sarung tangan karet, terutama saat menggunakan bahan kimia
(CaCO3)
Periksa kabel sambungan listrik pompa. Pastikan tidak ada kabel listrik yang
terbuka
Periksa peralatan filter, pompa dan tangki umpan. Periksa juga kerangan
(valve) dan indikator yang ada. Jika ada kerusakan, segera laporkan kepada
Teknisi untuk diperbaiki
Berhati-hati saat mengangkat, menurunkan dan memasang paket filter (modul

23
yang terdiri dari: tutup, kain penyaring, plate and frame)
Berhati-hati saat mengencangkan sambungan selang pada tangki umpan,
pompa, peralatan filter dan juga pada paket peralatan

2. Persiapan sebelum Praktikum:


o Bersihkan dan lap peralatan utama, tangki umpan dan pompa
o Bersihkan tangki umpan bagian dalam
o Siapkan kapur (CaCO3), kemudian haluskan dan ayak
o Siapkan kain penyaring yang bersih (sebagai media filter) dan basahi dengan
air

3. Pekerjaan setelah Praktikum:


• Kuras sisa-sisa campuran kapur, dan kemudian cuci tangki umpan
• Bersihkan dan lap semua peralatan praktikum

4. Bahan dan Peralatan

4.1 Bahan-bahan
✓ Kapur (CaCO3) : 1,0 kg (opsi lain: 0.5 ; 1.5; 2,0 kg)
✓ Air bersih : 300 liter (opsi lain: 200, 250, 350 liter)
✓ Kain penyaring : .4 lembar (opsi lain: 6, 8, 10 lembar/ menyesuaikan)
4.2 Peralatan
▪ Plate : 1 lembar (opsi lain: 2, 3, 4 buah)
▪ Frame : 2 lembar (opsi lain: 4, 6, 8 buah/ menyesuaikan)
▪ Selang : 2 buah
▪ Kunci penguat : 1 buah
▪ Jangka sorong : 1 buah
▪ Stopwatch : 1 buah
▪ Pipa besi : 1 batang
▪ Ember 15 liter : 2 buah

5. Prosedur Kerja (SOP)


1. Lakukan persiapan sebelum praktikum sesuai prosedur

24
2. Lakukan penyusunan paket filter sesuai prosedur
3. Lakukan penyusunan filter press keseluruhan sesuai prosedur
4. Lakukan kalibrasi sesuai prosedur
5. Lakukan operasi filtrasi sesuai prosedur
6. Lakukan pembongkaran paket filter sesuai prosedur
7. Lakukan tabulasi data dan kumpulkan setelah praktikum

6. Tabulasi dan Pengolahan Data


6.1 Data Primer
Catat dan tabulasikan data-data berikut:
a) Waktu (t) persiapan bahan dan peralatan
b) Waktu menyusun dan memasang paket filter
c) Waktu menentukan laju alir air (flow)
d) Waktu filtrasi
e) Waktu mencuci cake (jika diperlukan)
f) Waktu pembongkaran dan pengumpulan cake
g) Suhu air selama operasi

6.2 Data Sekunder


Lengkapi data berikut:
a) Tekanan pompa, P
b) Luas filter, A
c) Suhu campuran, T
d) Viskositas campuran, µ
e) Sifat fisika kimia CaCO3 (seperti kelarutan CaCO3 dalam air, dll)

7. Tugas Perhitungan
a. Hitung waktu siklus
b. Hitung konsentrasi slurry (Cs)
c. Tahanan cake specific (α)
d. Tahanan media filter (Rm)
e. Hitung kinerja dan efisiensi Plate and Frame Filter Press
f. Dari berbagai hasil perhitungan pada point di atas, uraikan pembahasan dan
buat pula kesimpulan

✓ * Tanda tangan Pembimbing


✓ Lembaran tugas ini boleh diperbanyak untuk anggota kelompok
✓ Lampirkan lembaran tugas ini dalam laporan resmi

25
26

Anda mungkin juga menyukai