Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIKUM

APLIKASI TEKNIK KIMIA I


MODUL FILTRASI

DOSEN PENGAMPU : Fadhil M. Tirmidzi, S.T., M.T.


ASISTEN PRAKTIKUM : Angga Pratama Dinata

Disusun Oleh :
Siti Nuravivah 05151037
Adi Nopiansyah 05161001
Bias Hilal Saga 05161012
Dwi Agus Prasetyo 05161019
Havier Samuel H.S.R. 05161030

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI DAN PROSES
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
BALIKPAPAN
2018
ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan yang berjudul filtration dengan tujuan yaitu


mengaplikasikan konsep pemisahan campuran solid-liquid dengan menggunakan
media berpori (porous medium). Bahan yang digunakan yaitu tanah lempung dan
kapur serta media yang digunakan yaitu pasir. Alat yang digunakan yaitu satu set
sistem filtrasi, gelas beker 100 ml dan 500 ml, gelas ukur 100 ml, spatula besi,
kaca arloji, stopwatch dan termometer. Variasi konsentrasi yang digunakan untuk
setiap bahan yaitu 2% w/v, 4% w/v dan 6% w/v. Langkah awal yang dilakukan
yaitu alat dan bahan disiapkan. Bahan ditimbang sesuai dengan yang dibutuhkan.
Bahan yang telah ditimbang dilarutkan dalam beker glass hingga 400 ml.
Kemudian larutan tadi ditimbang kembali agar diperoleh data densitas larutan.
Media pasir dicuci terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam alat filtrasi.
Larutan yang telah dibuat dimasukkan ke dalam alat filtrasi yang telah berisi
media pasir. Volume dan ketinggian nozzle yang dihasilkan dicatat setiap 10
detik. Langkah-langkah diatas dilakukan kembali untuk variabel yang lain. Dari
percobaan ini diketahui bahwa semakin kecil pressure drop maka semakin besar
pula cake dan medium filter yang didapatkan.

Kata kunci : cake, medium, pressure drop

i
DAFTAR ISI

Abstrak ..................................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................. ii
Daftar Gambar ......................................................................................................... iii
Daftar Tabel ............................................................................................................. iv
Daftar Notasi ............................................................................................................ v
I. Tujuan Percobaan .................................................................................... 1
II. Sasaran Percobaan ................................................................................... 1
III. Dasar Teori ............................................................................................... 1
3.1 Filtasi .......................................................................................... 1
3.2 Media Filter ................................................................................ 2
3.3 Specific Cake Resistance .......................................................... 2
3.4 Pressure Drop pada Media Filter ............................................. 3
3.5 Persamaan Laju Filtrasi Batch Process .................................... 4
IV. Metodologi Percobaan ............................................................................. 6
4.1 Perangkat dan Alat Ukur ........................................................... 6
4.2 Bahan .......................................................................................... 6
4.3 Skema Alat Eksperimen ............................................................ 6
4.4 Variabel Eksperimen ................................................................. 7
4.5 Prosedur Kerja Eksperimen ...................................................... 7
V. Hasil dan Pembahasan ............................................................................. 10
5.1 Hasil Pengolahan Data .............................................................. 10
5.2 Pembahasan................................................................................ 12
VI. Kesimpulan .............................................................................................. 18
VII. Daftar Pustaka .......................................................................................... 18
VIII. Appendiks................................................................................................. 19

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Media Filter pada Pemurnian Air ........................................................ 2


Gambar 3.2 Media Penyaring dan Cake yang Menunjukkan Gradien Tekanan ... 4
Gambar 4.1 Skema Alat Eksperimen ...................................................................... 7
Gambar 4.2 Diagram Alir Proses Filtrasi ............................................................... 8
Gambar 5.1 Grafik Rate Filtration Bahan Tanah Lempung 2% w/v ..................... 13
Gambar 5.2 Grafik Rate Filtration Bahan Tanah Lempung 4% w/v.................... 14
Gambar 5.3 Grafik Rate Filtration Bahan Tanah Lempung 6% w/v................... 14
Gambar 5.4 Grafik Rate Filtration Bahan Kapur 2% w/v ...................................... 15
Gambar 5.5 Grafik Rate Filtration Bahan Kapur 4% w/v ...................................... 16
Gambar 5.6 Grafik Rate Filtration Bahan Kapur 6% w/v ..................................... 16

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Suhu dan Tekanan Operasi ..................................................................... 8


Tabel 5.2 Densitas dan Viskositas Bahan ............................................................... 8
Tabel 5.3 Data Eksperimen Bahan Tanah Lempung 2% w/v Media Pasir .......... 11
Tabel 5.4 Data Eksperimen Bahan Tanah Lempung 4% w/v Media Pasir .......... 11
Tabel 5.5 Data Eksperimen Bahan Tanah Lempung 6% w/v Media Pasir .......... 11
Tabel 5.6 Data Eksperimen Bahan Kapur 2% w/v Media Pasir ........................... 11
Tabel 5.7 Data Eksperimen Bahan Kapur 4% w/v Media Pasir ........................... 12
Tabel 5.8 Data Eksperimen Bahan Kapur 6% w/v Media Pasir ........................... 12

iv
DAFTAR NOTASI

Notasi Keterangan Satuan


ρB Densitas air kg/m3
ρA Densitas slurry kg/m3
Viskositas larutan Pa.s
V Volume filtrat m3
t Waktu peneringan Detik
Δh Perbedaan ketinggian liquid pada M
nozzle manometer
∆𝑝 Pressure drop 𝑁/𝑚 2
𝐴2 Luas permukaan media filter 𝑚2

𝛼 Specific cake resistance m/kg


𝑅𝑚 Filter-medium resistance 𝑚−1

v
I. Tujuan Percobaan
Tujuan dalam percobaan filtration yaitu mengaplikasikan konsep pemisahan
campuran solid-liquid dengan menggunakan media berpori (porous medium).

II. Sasaran Percobaan


Sasaran dalam percobaan filtration adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis pengaruh pressure drop dan rate filtration terhadap waktu
operasi filtrasi.
2. Menentukan persamaan karakteristik filtrasi.
3. Menghitung specific cake resistance dan filter medium resistance.
4. Menghitung fitration time pada kondisi scale up.

III. Dasar Teori


3.1 Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan
zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar
pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat
terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel
lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut. Proses filtrasi yang
dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk larutan atau berwujud cair
kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang
tertinggal di penyaring disebut residu atau cake (Prakoso, 2014).
Pemisahan dengan menggunakan filtrasi banyak diaplikasikan di bidang
industri. Filtrasi paling banyak dijumpai pada industri pengolahan air khususnya
pada unit water treatment. Proses penyaringannya terdiri dari media filter yang
tersusun dari bahan-bahan seperti pasir dan kerikil silika. Selain itu, pada industri
kertas proses filtrasi biasanya digunakan pada saat pemisahan bubur selulosa
menjadi pulp dan air. Penerapan lainnya dari filtrasi adalah membersihkan sirup
dari kotoran yang ada pada gula, dan penyaringan limbah gas yang terkandung
dalam udara menggunakan fabric filter.

1
3.2 Media Filter
Dalam proses pemisahan campuran cair-padat dengan filtrasi diperlukan
suatu medium penyaring. Seperti pada penyaringan air, prinsip filtrasi ini
mengandalkan gaya tarik ke bawah (gravitasi) untuk memisahkan suatu campuran
menggunakan pasir sebagai media filter. Medium filter dari filtrasi ini biasanya
terdiri atas pasir atau cake bed yang tersusun atas sekat-sekat berlubang dan diisi
dengan pasir-pasir berpori dimana fluida mengalir secara laminar. Pasir memiliki
kualitas bagus sebagai media filtrasi karena sifatnya yang berupa butiran bebas
yang porous, berdegradasi dan uniformity. Lapisan pasir pada proses filtrasi
berfungsi untuk menahan endapan lumpur (Almansyah, 2006). Filter jenis ini
digunakan untuk proses pemisahan campuran pada fluida dengan kuantitas yang
besar dan mengandung sedikit padatan.

Gambar 3.1 Media Filter pada Pemurnian Air


Dalam penyaringan menggunakan prinsip gravitasi, bongkahan-bongkahan kasar
(batu atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk menahan
materi-materi kecil yang ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda
ukurannya harus diletakkan dengan membentuk lapisan-lapisan sehingga dapat
bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk menyediakan
pori-pori dan kemampuan yang maksimal (Prakoso, 2014).

3.3 Specific Cake Resistance


Tahanan cake (α) merupakan fungsi tekanan yang dapat dinyatakan dalam
persamaan berikut

2
𝛼 = 𝛼0 (−∆𝑝) 𝑠 (3.1)

𝛼 = 𝛼0 [1 + 𝛽((−∆𝑝) 𝑠 ] (3.2)

dimana α0, β, dan s’ adalah konstanta empiris. Nilai s berkisar antara 0,1 sampai
0,8. Dengan menyesuaikan konteks eksperimen constant-pressure pada pressure
drop yang beragam, maka nilai α dan ∆𝑝 dapat ditentukan. Jika α tidak bergantung
dengan ∆𝑝, sludge tidak termampatkan. Biasanya α meningkat seiiring dengan
kenaikan −∆𝑝, karena pada dasarnya cake yang terbentuk bisa di kompres. Data
yang didapatkan dari eksperimen filtrasi sering tidak memiliki tingkat
reproduktivitas yang tinggi. Keadaan partikel-partikel yang terkandung dalam
slurry bisa menjadi berbagai macam dan dapat mempengaruhi specific cake
resistance (Geankoplis, 1993).

3.4 Pressure Drop pada Media Filter


Dalam cake filtration, cairan melewati dua hambatan yaitu dari medium
filternya dan dari cake yang terbentuk ketika filtrasi berlangsung. Pada tahap awal
filtrasi, medium filter adalah satu-satunya tahanan untuk cake yang tertahan,
namun setelahnya cake yang terbentuk juga ikut menahan aliran fluida. Resistansi
cake bernilai nol di awal dan meningkat seiring waktu selama filtrasi berlangung.
Jika cake dicuci setelah difilter, kedua tahanan konstan selama periode pencucian
dan bahwa dari media filter biasanya diabaikan. Penurunan tekanan secara
keseluruhan kapan saja adalah jumlah penurunan tekanan di atas medium dan
cake
𝛥𝑝 = 𝑝𝑎 − 𝑝𝑏 = (𝑝𝑎 − 𝑝′) + (𝑝′ − 𝑝𝑏 ) = Δ𝑝𝑐 + Δ𝑝𝑚 (3.3)
dimana Δ𝑝 adalah overall pressure drop, Δ𝑝c adalah pressure drop di cake dan
Δ𝑝m adalah pressure drop di medium (Mc Cabe, 1993).

3
Gambar 3.2 Media Penyaring dan Cake yang Menunjukkan Gradien
Tekanan

Selain itu pressure drop dapat pula dihitung dengan persamaan ini
𝛥𝑝 = 𝑝𝑎 − 𝑝𝑏 = 𝑅 (𝜌𝑎 − 𝜌𝑏 )𝑔 (3.4)

dimana Δ𝑝 adalah overall pressure drop (N/m2), R adalah perbedaan ketinggian


(meter) serta 𝜌𝑎 adalah massa jenis fluida A dan 𝜌𝑏 adalah massa jenis fluida B
(kg/m3) (Geankoplis, 1993).

3.5 Persamaan Laju Filtrasi Batch Process


Biasanya proses penyaringan dikondisikan pada tekanan tetap. Persamaan
berikut ini dapat menjelaskan fenomena yang terjadi saat berlangsungnya proses
filtrasi secara matematis khususnya pada batch process.
𝑑𝑡 µ𝛼𝑐𝑠 µ (3.5)
= 𝑉+ 𝑅𝑚 = 𝐾𝑝 𝑉 + 𝐵
𝑑𝑉 𝐴2(−∆𝑝) 𝐴(−∆𝑝)

Dimana Kp dalam satuan s/m6 (s/ft6) dan B dalam satuan s/m3 (s/ft3) :
µ𝛼𝑐𝑠
𝐾𝑝 = 2
(SI) (3.6)
𝐴 (−∆𝑝)
µ𝛼𝑐𝑠
𝐾𝑝 = 2
(English) (3.7)
𝐴 (−∆𝑝)𝑔𝑐
µ
𝐵= 𝑅𝑚 (SI) (3.8)
𝐴(−∆𝑝)

4
µ
𝐵= 𝑅𝑚 (English) (3.9)
𝐴(−∆𝑝)

Pada kondisi tekanan tetap, α tetap, dengan kondisi cake incompressible, V dan t
merupakan variabel yang digunakan dalam persamaan (3.1). Didapatkan waktu
dari integrasi persamaan (3.1) dalam t s,
𝑡 𝑉 (3.10)
∫ 𝑑𝑡 = ∫ (𝐾𝑝 𝑉 + 𝐵)𝑑𝑉
0 0
𝐾𝑝 2 (3.11)
𝑡= 𝑉 + 𝐵𝑉
2
Kedua ruas dibagi V
𝑡 𝐾𝑝 (3.12)
= 𝑉+𝐵
𝑉 2
Dimana V adalah total volume filtrate dalam m3 (ft3).

IV. Metodologi Percobaan


4.1 Perangkat dan Alat Ukur
Perangkat dan alat ukur yang digunakan dalam percobaan ini yaitu :
1. Set sistem filtrasi
2. Media filter berupa pasir
3. Stopwatch
4. Spatula besi dengan panjang 17 cm
5. Dua buah beaker glass 500 ml
6. Enam buah beaker glass 100 ml
7. Gelas ukur 50 ml
8. Kaca alroji dengan diameter 12 cm
9. Termometer dengan spesifikasi dari -10oC sampai 110 oC
10. Neraca analitik

4.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu :
1. Tanah lempung dengan konsentrasi slurry 2% (w/v)
2. Tanah lempung dengan konsentrasi slurry 4% (w/v)
3. Tanah lempung dengan konsentrasi slurry 6% (w/v)
4. Kapur dengan konsentrasi slurry 2% (w/v)

5
5. Kapur dengan konsentrasi slurry 4% (w/v)
6. Kapur dengan konsentrasi slurry 6% (w/v)
7. Air

4.3 Skema Alat Eksperimen


Berikut merupakan skema alat dan foto alat eksperimen praktikum Filtrasi:

4.3.2 Skema Alat Eksperimen


Adapun skema alat eksperimen yang digunakan dalam praktikum
Filtrasi yakni sebagai berikut:

Gambar 4.1 Skema Alat Eksperimen

4.3.2 Foto Alat Eksperimen


Adapun foto alat eksperimen yang digunakan dalam praktikum
Filtrasi yakni sebagai berikut :

6
Gambar 4.2 Foto Alat Eksperimen
4.4 Variabel Eksperimen
Variabel eksperimen yang digunakan dalam percobaan ini yaitu :
a. Jenis bahan padat : kapur dan tanah lempung
b. Konsentrasi slurry : 2, 4, dan 6% (w/v)
c. Waktu filtrasi : setiap 10 detik
d. Jenis media filter : sand filter

4.5 Prosedur Kerja Eksperimen


Langkah awal yang dilakukan pada percobaan ini yaitu alat dan bahan untuk
eksperimen disiapkan. Lalu, suhu air diukur dengan menggunakan termometer.
Kemudian, sand filter dimasukkan ke dalam kolom filtrasi. Larutan suspensi
(slurry) dibuat dengan jenis dan konsentrasi yang ditetapkan. Media filter dibasahi
dengan dialirkannya air di dalam kolom filtrasi. Kran ditutup hingga volume air
dalam kolom filtrasi mencapai nozzle manometer ke-3. Selanjutnya, slurry
dimasukkan ke dalam kolom filtrasi. Air yang terdapat pada nozzle manometer ke-
1 dan ke-3 diukur dengan ketinggian yang sama. Lalu, volume filtrat diukur setiap
lima detik dan perubahan tekanan media filter diukur pada setiap periode waktu
filtrasi di semua nozzle manometer. Setelah filtrasi selesai, sand filter dibuang dan
diganti dengan sand filter yang bersih. Kemudian, data-data yang diperoleh

7
dicatat. Langkah-langkah diatas dilakukan kembali untuk variabel bahan padat
yang lain. Selanjutnya, susun kembali alat eksperimen.

START

Menyiapkan
alat dan bahan

Ukur Suhu

Masukkan sand filter ke


dalam kolom filtrasi

Buat larutan suspensi


dengan jenis dan
konsentrasi yang
ditetapkan

8
A

Media filter dibahasi


dengan aliran air

Masukkan slurry ke
dalam kolom filtrasi

Ukur volume filtrat


setiap 10 detik

Ukur perubahan tekanan


media filter setiap 10
detik

Mencatat data

9
B

Susun kembali alat


eksperimen

Finish

Gambar 4.3 Diagram Alir Proses Filtrasi

V. Hasil dan Pembahasan


5.1 Hasil Pengolahan Data
5.1.1 Data Literatur
Tabel 5.1 Data Literatur Filtrasi

Suhu Operasi (°C) Tekanan (atm)


28 1

Tabel 5.2 Densitas dan Viskositas Bahan

Jenis Fluida Densitas (kg/m3) Viskositas (Pa.s)


Aquadest 996,24 0,000836
Lempung 2% 983,16667
Lempung 4% 1002,7167
Lempung 6% 1032,8667
Kapur 2% 979,06667
Kapur 4% 998,43334
Kapur 6% 1026,5333

5.1.2 Hasil Observasi

10
Tabel 5.3 Data Eksperimen Bahan Tanah Lempung 2% w/v Media Pasir
t (sekon) V (m³) Δh (cm)
10 0,000062
20 0,0000125 1
30 0,0000176
40 0,0000220

Tabel 5.4 Data Eksperimen Bahan Tanah Lempung 4% w/v Media Pasir
t (sekon) V (m³) Δh (cm)
10 0,000046
20 0,000080
30 0,0000107
40 0,0000133
50 0,0000158 2
60 0,0000180
70 0,0000203
80 0,0000223
90 0,0000247

Tabel 5.5 Data Eksperimen Bahan Tanah Lempung 6% w/v Media Pasir
t (sekon) V (m³) Δh (cm)
10 0,000052
20 0,0000110
30 0,0000160 2
40 0,0000210
50 0,0000250

Tabel 5.6 Data Eksperimen Bahan Kapur 2% w/v Media Pasir


t (sekon) V (m³) Δh (cm)
10 0,000057
20 0,0000107

11
30 0,0000147
40 0,0000174
2
50 0,0000202
60 0,0000222
70 0,0000243

Tabel 5.7 Data Eksperimen Bahan Kapur 4% w/v Media Pasir


t (sekon) V (m³) Δh (cm)
10 0,000052
20 0,0000108
30 0,0000157 2
40 0,0000204
50 0,0000242

Tabel 5.8 Data Eksperimen Bahan Kapur 6% w/v Media Pasir


t (sekon) V (m³) Δh (cm)
10 0,000044
20 0,000074
30 0,000096
40 0,0000116
50 0,0000135 2
60 0,0000156
70 0,0000177
80 0,0000198
90 0,0000216
100 0,0000235

5.2 Pembahasan
Telah dilakukan praktikum “Aplikasi Teknik Kimia I” dengan modul
Filtration. Tujuan dari praktikum ini adalah agar dapat mengaplikasikan
konsep pemisahan campuran solid-liquid dengan menggunakan media
berpori (porous medium). Sasaran dari praktikum ini adalah agar praktikan

12
dapat menganalisis pengaruh pressure pdrop dan rate filtration terhadap
waktu operasi filtrasi, dapat menentukan persamaan karakteristik filtrasi,
dapat menghitung specific cake resistance dan filter medium resistance, dan
dapat menghitung filtration time pada kondisi scale up. Pada percobaan
dengan mrnggunakan bahan berupa pasir, kapur putih dan tanah lempung
yang telah di keringkan dan dihaluskan.
Variabel yang di gunakan ada 6 yaitu clay slurry 2% w/v, clay slurry
4% w/v, clay slurry 6% w/v, limestone slurry 2% w/v, limestone slurry 4%
w/v dan limestone slurry 6% w/v. Dimana masing-masing akan di campurkan
dengan air sebanyak 300 mL dan waktu yang digunakan untuk mengetahui
grafik setiap slurry dimana sumbu y-nya t/v.
Setelah dilakukan pengolahan data, maka didapatkan nilai α (cake)
yang dihitung pada persamaan 14.2-14 pada variabel clay slurry 2% w/v, 4%
w/v , dan 6% w/v secara berurutan, yaitu sebesar 1,8316014 x 10 6 m/kg,
1,3076156 x 10 7 m/kg dan 5,131175 x 10 5 m/kg, serta nilai α (cake) pada
variabel Limestone slurry 2% w/v, 4% w/v, 6% w/v secara berurutan, yaitu
sebesar 2,1887559 x 10 7 m/kg, 1,4880341 x 10 6 m/kg, dan 1,2749278 x 10 6
m/kg. Dan setelah didapat nilai α (cake), maka selanjutnya mencari nilai
Medium Resistance (Rm) dengan menggunakan persamaan 14.2-15 pada
variabel clay slurry 2% w/v, 4% w/v, dan 6% w/v secara berurutan, yaitu
sebesar 21686015.24 m-1, 57673262.76 m-1, dan 56048924.28m-1. Kemudian
nilai Medium Resistance (Rm) pada variabel Limestone 2% w/v, 4% w/v, dan
6% w/v secara berurutan, yaitu sebesar 36499531.49 m-1, 53819595.02 m-1,
dan 128607434.8 m-1 .
Dari perhitungan yang telah dilakukan dapat dijelaskan bahwa nilai α
(cake) yang didapatkan selalu menurun ketika konsentrasi bahan naik. Hal ini
dapat terjadi karena semakin banyak konsentrasi suatu bahan maka akan
semakin banyak endapan yang terjadi didalam proses filtrasi, sehingga dapat
menghambat laju alir yang ada serta perbedaan ketinggian yang dihasilkan
pun juga akan semakin kecil dan menyebabkan nilai ΔP (pressure drop) akan
semakin kecil juga. Karena nilai α berbanding lurus dengan nilai ΔP pada
persamaan 14.2-14, maka nilai α yang didapatkan pun juga akan semakin

13
kecil. Hal itu pun juga berlaku pada nilai Medium Resistance (Rm) dimana
nilai Rm berbanding lurus dengan nilai ΔP pada persamaan 14.2-15, sehingga
semakin kecil nilai ΔP nya maka semakin kecil juga nilai Rm yang
didapatkan.
Dari hasil data percobaan dapat dibuat grafik seperti berikut:
grafik bahan lempung 2%
190000
180000 y = 1E+08x + 149183
R² = 0.7889
170000
t/V (s/m3)

160000
150000
0 0.00005 0.0001 0.00015 0.0002 0.00025
V (m3)

Gambar 5.1 Grafik Rate Filtration pada Data Eksperimen Bahan Tanah Lempung
2% w/v Media Pasir
Gambar 5.1 merupakan grafik rate filtration pada data eksperimen bahan
tanah lempung 2% w/v media pasir. Didapatkan rate filtration awal
161290,3226 s/m3 di waktu 10 sekon dan volume 62 ml atau 0,000062 m3.
Dari gambar grafik 5.1 dapat dilihat kurva garis yang tidak linear. Hal ini
terjadi karena kecepatan aliran air yang keluar saat proses filtrasi tidak
konstan, sehingga penambahan volume yang didapatkan juga menjadi tidak
konstan. Kecepatan aliran air yang tidak konstan terjadi karena resistansi
pada medium filter tidak konstan pada pada saat proses filtrasi. Menurut
Amansyah (2006), Air yang melintasi pasir yang berukuran halus dan sedang
dapat mengalami pergerakan naik dan turun dengan bebas. Hal tersebut
dikarenakan pasir memiliki ketahanan rendah, sehingga bila terjadi
pergeseran, pasir dapat pecah. Kemudian jika dilihat pada volume filtrat pada
saat diakhir filtrasi, volume jauh berkurang menjadi 220 ml. Hal ini terjadi
karena pada alat, terdapat lubang-lubang yang mengarah kepada selang
manometer, sehingga air akan terlebih dahulu mengisi ruang kosong pada
manometer.

14
grafik bahan lempung 4%
400000
300000

t/V (s/m3)
200000 y = 7E+08x + 194506
100000 R² = 0.9769

0
0 0.00005 0.0001 0.00015 0.0002 0.00025 0.0003
V (m3)

Gambar 5.2 Grafik Rate Filtration pada Data Eksperimen Bahan Tanah Lempung
4% w/v Media Pasir
Pada Gambar 5.2 yaitu merupakan grafik rate filtration pada data
eksperimen bahan tanah lempung 4% w/v media pasir. Didapatkan rate
filtration awal 217391,30 s/m3 di waktu 10 sekon dan volume 46 ml atau
0,000046 m3. Dari gambar grafik 5.2 dapat dilihat kurva garis yang
mendekati linear dikarenakan kecepatan aliran air cukup konstan. Kemudian
jika dilihat pada volume filtrat pada saat diakhir filtrasi, volume jauh
berkurang menjadi 247 ml. Hal ini terjadi karena pada alat, terdapat lubang-
lubang yang mengarah kepada selang manometer, sehingga air akan terlebih
dahulu mengisi ruang kosong pada manometer. Jika dibandingkan dengan
tanah lempung dengan konsentrasi yang lebih rendah, nilai pressure drop
tanah lempung 4% w/v lebih tinggi jika dibandingkan dengan tanah lempung
2% w/v dikarenakan cake yang terbentuk lebih banyak sehingga resistansi
cake semakin besar. Pada persamaan 3.5, diketahui bahwa semakin besar
resistansi cake, maka pressure drop akan semakin besar, sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi slurry maka semakin besar ∆P.

grafik bahan lempung 6%

205000
200000 y = 4E+07x + 183510
t/V (s/m3)

R² = 0.2711
195000
190000
185000
180000
0 0.0001 0.0002 0.0003
V (m3)

15
Gambar 5.3 Grafik Rate Filtration pada Data Eksperimen Bahan Tanah Lempung
6% w/v Media Pasir
Pada Gambar 5.3 yaitu merupakan grafik rate filtration pada data
eksperimen bahan tanah lempung 6% w/v media pasir. Didapatkan rate
filtration awal 192307,69 s/m3 di waktu 10 sekon dan volume 52 ml atau
0,000052 m3. Dari gambar grafik 5.3 dapat dilihat kurva garis yang tidak
linear akibat penambahan volume yang tidak konstan. Penjelasan tentang
peristiwa ini telah dijelaskan pada grafik 5.1. Kemudian jika dilihat pada
volume filtrat pada saat diakhir filtrasi, volume jauh berkurang menjadi 250
ml dikarenakan ada sebagian filtrate (liquid) yang masuk ke dalam selang
manometer. Jika dibandingkan dengan tanah lempung dengan konsentrasi
yang lebih rendah, didapatkan nilai konstanta medium dan cake-nya lebih
tinggi. Maka dapat disimpulkan, nilai konsentrasi slurry berbanding lurus
dengan nilai konstanta medium dan cake-nya.

grafik bahan kapur 2%

400000
y = 6E+08x + 126070
t/V (s/m3)

300000
R² = 0.9447
200000
100000
0
0 0.00005 0.0001 0.00015 0.0002 0.00025 0.0003
V (m3)

Gambar 5.4 Grafik Rate Filtration pada Data Eksperimen Bahan Kapur
2% w/v Media Pasir

Pada Gambar 5.4 yaitu merupakan grafik rate filtration pada data
eksperimen bahan kapur 2% w/v media pasir. Didapatkan rate filtration awal
175438,60 s/m3 di waktu 10 sekon dan volume 57 ml atau 0,000057 m3. Pada
awal filtrasi terjadi volume filtrat yang tidak konstan yaitu antara 57 ml, 50
ml, 40 ml, 27 ml, 28 ml, 20 ml dan 21 ml pada waktu 10 −70 sekon.
Sehingga dapat diketahui bahwa kenaikan atau penurunan nilai volume tiap
10 sekon tidak konstan. Pada grafik semakin banyak volume filtrat maka rate

16
filtration semakin kecil, karena volume filtrat tidak konstan pada awal
filtrasi.

grafik bahan kapur 4%


210000
t/V (s/m3) 205000
200000
195000
190000
185000
180000
0 0.00005 0.0001 0.00015 0.0002 0.00025 0.0003
V (m3)

Gambar 5.5 Grafik Rate Filtration pada Data Eksperimen Bahan Kapur
4% w/v Media Pasir

Pada Gambar 5.5 yaitu merupakan grafik rate filtration pada data
eksperimen bahan kapur 4% w/v media pasir. Didapatkan rate filtration awal
192307,69 s/m3 di waktu 10 sekon dan volume 52 ml atau 0,000052 m3. Pada
awal filtrasi terjadi perubahan nilai volume filtrate pada waktu 10 − 60 sekon
yaitu sebesar 52 ml, 56 ml, 49 ml, 47 ml, 38 ml. Pada grafik semakin banyak
volume filtrat maka rate filtration semakin kecil, karena volume filtrat tidak
konstan pada awal filtrasi, yang dimana volume awal volume filtrat konstan
sebesar 52 ml kemudian menjadi sebesar 56 ml, 56 ml menjadi 49 ml, 49 ml
menjadi 47 ml dan terakhir 47 ml menjadi 38 ml. Sehingga dapat diketahui
bahwa kenaikan atau penurunan nilai volume tiap 10 sekon tidak konstan.

grafik bahan kapur 6%


480000
y = 1E+08x + 423672
t/V (s/m3)

460000 R² = 0.134
440000
420000
400000
0 0.00005 0.0001 0.00015 0.0002 0.00025
V (m3)

Gambar 5.6 Grafik Rate Filtration pada Data Eksperimen Bahan Kapur
6% w/v Media Pasir

17
Pada Gambar 5.6 yaitu merupakan grafik rate filtration pada data
eksperimen bahan kapur 6% w/v media pasir. Didapatkan rate filtration awal
454545,45 s/m3 di waktu 10 sekon dan volume 44 ml atau 0,000044 m3. Pada
awal filtrasi terjadi volume filtrat yang tidak konstan yaitu antara 44 ml
sampai 19 ml dalam rentang waktu 1 menit 50 detik per 10 detiknya.
Kenaikan atau penurunan volume filtrate berkisar antara 14 ml sampai 2 ml.
Namun pada detik ke 70-90, volume filtrat konstan yaitu sebesar 21 ml.
Kemudian berubah kembali sekitar 18 ml sampai 19 ml. Pada grafik
menjelaskan rate filtration dan volume filtrat tidak lurus karena terjadinya
tidak konstannya volume filtrat yaitu kadang-kadang kenaikan atau
penurunan volume filtrat secera bergantian volume antara sebesar 14 ml, 12
ml, 2 ml dan 1 ml.

VI. Kesimpulan
Didapatkan kesimpulan setelah dilakukan percobaan filtrasi adalah:
1. Semakin besar konsentrasi slurry maka semakin besar nilai pressure drop.
Hal tersebut dikarenakan cake yang terbentuk lebih banyak sehingga
resistansi cake semakin besar. Pada persamaan 3.5, diketahui bahwa
semakin besar resistansi cake, maka pressure drop akan semakin besar.
2. Nilai konsentrasi slurry berbanding lurus dengan nilai konstanta medium
dan cake.
3. Semakin banyak volume filtrat maka nilai rate filtration semakin kecil.

VII. Daftar Pustaka


Almansyah, S. 2006. Merakit Sendiri Alat Penjernihan Air Untuk Rumah
Tangga. Kawan Pustaka : Jakarta.
Geankoplis, Christie John. 2003. Transport Processes and Separation
Process Principles. United States : Prentice Hall.
McCabe, Warren L., Julian C. Smith, Peter Harriot. 1993. Unit Operation of
Chemical Engineering. Singapore : McGraw Hill Book.
Prakoso, Chandra Dwi. 2014. Unit Operasi Bioproses I. Departemen Teknik
Kimia Fakultas Teknik UI : Jakarta

18
VIII. Appendiks
8.1 Perhitungan Filter Area (A)
Berdasarkan pengukuran diameter dari alat filter yang ada, maka
dilakukanlah perhitungan dengan menggunakan persamaaan
𝜋
A= D²
4

Dari persamaan diatas maka didapatkan Filter Area (A) sebagai berikut :
3,14
A= (0,04 m)²
4

A = 0,00126 m²

8.2 Perhitungan Filtration Constant (Kp)


Dengan melihat persamaan regresi pada grafik antara volume filtrat (V)
dengan t/V, maka didapatkan nilai filtration constant (Kp) untuk masing
masing konsentrasi bahan padatan dengan persamaan berikut
𝐾𝑝
Slope =
4

Kp = Slope x 2
Dari persamaan diatas maka didapat nilai Kp dari setiap bahan padatan
sebagai berikut
Tanah lempung 2% w/v
Kp = 1 × 108 × 2
Kp = 200.000.000
Tanah lempung 4% w/v
Kp = 7 × 108 × 2
Kp = 1.400.000.000
Tanah lempung 6% w/v
Kp = 4 × 107 × 2
Kp = 80.000.000
Kapur Putih 2% w/v
Kp = 6 × 108 × 2
Kp = 1.200.000.000
Kapur Putih 4% w/v

19
Kp = 8 × 107 × 2
Kp = 160.000.000
Kapur Putih 6% w/v
Kp = 1 × 108 × 2
Kp = 200.000.000

8.3 Perhitungan Pressure Drop ( ∆P )


Pressure Drop dapat dihitung menggunakan nilai densitas (ρ) masing –
masing larutan dan menggunakan perbedaan ketinggian pada manometer
(∆h) dengan menggunakan persamaan
- ∆P = ρ × g × ∆h
Dari persamaan diatas, maka didapatkan nilai pressure drop ∆P dari
masing – masing konsentrasi bahan padatan
Tanah Lempung 2% w/v
- ∆P = 983,16667 × 9,80665 × 1
- ∆P = 9641,571424
Tanah Lempung 4% w/v
- ∆P = 1002,7167 × 9,80665 × 2
- ∆P = 19666,6011
Tanah Lempung 6% w/v
- ∆P = 1032,8667 × 9,80665 × 2
- ∆P = 20257,92445
Kapur Putih 2% w/v
- ∆P = 979,06667 × 9,80665 × 2
- ∆P = 19202,72832
Kapur Purih 4% w/v
- ∆P = 998,43334 × 9,80665 × 2
- ∆P = 19582,57263
Kapur Putih 6% w/v
- ∆P = 1026,5333 × 9,80665 × 2
- ∆P = 20113,70557

20
8.4 Perhitungan Pressure Drop ( ∆P )
Setelah mendapatkan nilai Kp dan Pressure Drop (∆P) maka nilai
Spesific Cake Resistence dapet dihitung menggunakan rumus
µ × 𝛼 × 𝐶𝑠
𝐾𝑝 =
𝐴² × −∆𝑃
𝐾𝑝 × 𝐴² × −∆𝑃
α=
µ × 𝐶𝑠
Dari persamaan diatas, maka didapatkan nilai specific cake resistance
dari masing – masing konsentrasi bahan padatan sebagai berikut
Tanah lempung 2% w/v
200.000.000 × 0,00126² × 9641,571424
α=
0,000836 × 20
α = 183.097.593
Tanah lempung 4% w/v
1.400.000.000 × 0,00126² × 19666,6011
α=
0,000836 × 40
α = 1.307.170.283

Tanah lempung 6% w/v


80.000.000 × 0,00126² × 20257,92445
α=
0,000836 × 60
α = 512.942.278

Kapur Putih 2% w/v


1.200.000.000 × 0,00126² × 19202,72832
α=
0,000836 × 20
α = 2.188.008.479

Kapur Putih 4% w/v


160.000.000 × 0,00126² × 19582,57263
α=
0,000836 × 40
α = 148.752.594

21
Kapur Putih 6% w/v
200.000.000 × 0,00126² × 20113,70557
α=
0,000836 × 60
α = 127.322.643

8.5 Perhitungan Resistance of Filter Medium (Rm)


Dengan melihat persamaan regresi dari grafik volume filtrat (V) dengan
t/v maka didapatkan nilai B, yang mana akan digunakan untuk mencari nilai
Resistance of Filter Medium (Rm) menggunakan persamaan berikut
𝜇 × 𝑅𝑚
𝐵=
𝐴 × −∆𝑝
𝐵 × 𝐴 × −∆𝑝
𝑅𝑚 =
𝜇
Dari persamaan diatas, maka didapatkan nilai resistance of filter
medium dari masing masing konsentrasi bahan padatan sebagai berikut
Tanah lempung 2% w/v
149183 × 0,00126 × 9641,571424
𝑅𝑚 =
0,000836
Rm = 2.167.860.972
Tanah lempung 4% w/v
194506 × 0,00126 × 19666,6011
𝑅𝑚 =
0,000836
Rm = 5.765.361.975
Tanah lempung 6% w/v
183510 × 0,00126 × 20257,92445
𝑅𝑚 =
0,000836
Rm = 5.602.978.423
Kapur Putih 2% w/v
126070 × 0,00126 × 19202,72832
𝑅𝑚 =
0,000836
Rm = 3.648.706.733
Kapur Putih 4% w/v

22
182288 × 0,00126 × 19582,57263
𝑅𝑚 =
0,000836
Rm = 5.380.121.626
Kapur Putih 6% w/v
423672 × 0,00126 × 20113,70557
𝑅𝑚 =
0,000836
Rm = 12.843.580.712

23

Anda mungkin juga menyukai