Disusun Oleh :
Siti Nuravivah 05151037
Adi Nopiansyah 05161001
Bias Hilal Saga 05161012
Dwi Agus Prasetyo 05161019
Havier Samuel H.S.R. 05161030
i
DAFTAR ISI
Abstrak ..................................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................. ii
Daftar Gambar ......................................................................................................... iii
Daftar Tabel ............................................................................................................. iv
Daftar Notasi ............................................................................................................ v
I. Tujuan Percobaan .................................................................................... 1
II. Sasaran Percobaan ................................................................................... 1
III. Dasar Teori ............................................................................................... 1
3.1 Filtasi .......................................................................................... 1
3.2 Media Filter ................................................................................ 2
3.3 Specific Cake Resistance .......................................................... 2
3.4 Pressure Drop pada Media Filter ............................................. 3
3.5 Persamaan Laju Filtrasi Batch Process .................................... 4
IV. Metodologi Percobaan ............................................................................. 6
4.1 Perangkat dan Alat Ukur ........................................................... 6
4.2 Bahan .......................................................................................... 6
4.3 Skema Alat Eksperimen ............................................................ 6
4.4 Variabel Eksperimen ................................................................. 7
4.5 Prosedur Kerja Eksperimen ...................................................... 7
V. Hasil dan Pembahasan ............................................................................. 10
5.1 Hasil Pengolahan Data .............................................................. 10
5.2 Pembahasan................................................................................ 12
VI. Kesimpulan .............................................................................................. 18
VII. Daftar Pustaka .......................................................................................... 18
VIII. Appendiks................................................................................................. 19
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR NOTASI
v
I. Tujuan Percobaan
Tujuan dalam percobaan filtration yaitu mengaplikasikan konsep pemisahan
campuran solid-liquid dengan menggunakan media berpori (porous medium).
1
3.2 Media Filter
Dalam proses pemisahan campuran cair-padat dengan filtrasi diperlukan
suatu medium penyaring. Seperti pada penyaringan air, prinsip filtrasi ini
mengandalkan gaya tarik ke bawah (gravitasi) untuk memisahkan suatu campuran
menggunakan pasir sebagai media filter. Medium filter dari filtrasi ini biasanya
terdiri atas pasir atau cake bed yang tersusun atas sekat-sekat berlubang dan diisi
dengan pasir-pasir berpori dimana fluida mengalir secara laminar. Pasir memiliki
kualitas bagus sebagai media filtrasi karena sifatnya yang berupa butiran bebas
yang porous, berdegradasi dan uniformity. Lapisan pasir pada proses filtrasi
berfungsi untuk menahan endapan lumpur (Almansyah, 2006). Filter jenis ini
digunakan untuk proses pemisahan campuran pada fluida dengan kuantitas yang
besar dan mengandung sedikit padatan.
2
𝛼 = 𝛼0 (−∆𝑝) 𝑠 (3.1)
′
𝛼 = 𝛼0 [1 + 𝛽((−∆𝑝) 𝑠 ] (3.2)
dimana α0, β, dan s’ adalah konstanta empiris. Nilai s berkisar antara 0,1 sampai
0,8. Dengan menyesuaikan konteks eksperimen constant-pressure pada pressure
drop yang beragam, maka nilai α dan ∆𝑝 dapat ditentukan. Jika α tidak bergantung
dengan ∆𝑝, sludge tidak termampatkan. Biasanya α meningkat seiiring dengan
kenaikan −∆𝑝, karena pada dasarnya cake yang terbentuk bisa di kompres. Data
yang didapatkan dari eksperimen filtrasi sering tidak memiliki tingkat
reproduktivitas yang tinggi. Keadaan partikel-partikel yang terkandung dalam
slurry bisa menjadi berbagai macam dan dapat mempengaruhi specific cake
resistance (Geankoplis, 1993).
3
Gambar 3.2 Media Penyaring dan Cake yang Menunjukkan Gradien
Tekanan
Selain itu pressure drop dapat pula dihitung dengan persamaan ini
𝛥𝑝 = 𝑝𝑎 − 𝑝𝑏 = 𝑅 (𝜌𝑎 − 𝜌𝑏 )𝑔 (3.4)
Dimana Kp dalam satuan s/m6 (s/ft6) dan B dalam satuan s/m3 (s/ft3) :
µ𝛼𝑐𝑠
𝐾𝑝 = 2
(SI) (3.6)
𝐴 (−∆𝑝)
µ𝛼𝑐𝑠
𝐾𝑝 = 2
(English) (3.7)
𝐴 (−∆𝑝)𝑔𝑐
µ
𝐵= 𝑅𝑚 (SI) (3.8)
𝐴(−∆𝑝)
4
µ
𝐵= 𝑅𝑚 (English) (3.9)
𝐴(−∆𝑝)
Pada kondisi tekanan tetap, α tetap, dengan kondisi cake incompressible, V dan t
merupakan variabel yang digunakan dalam persamaan (3.1). Didapatkan waktu
dari integrasi persamaan (3.1) dalam t s,
𝑡 𝑉 (3.10)
∫ 𝑑𝑡 = ∫ (𝐾𝑝 𝑉 + 𝐵)𝑑𝑉
0 0
𝐾𝑝 2 (3.11)
𝑡= 𝑉 + 𝐵𝑉
2
Kedua ruas dibagi V
𝑡 𝐾𝑝 (3.12)
= 𝑉+𝐵
𝑉 2
Dimana V adalah total volume filtrate dalam m3 (ft3).
4.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu :
1. Tanah lempung dengan konsentrasi slurry 2% (w/v)
2. Tanah lempung dengan konsentrasi slurry 4% (w/v)
3. Tanah lempung dengan konsentrasi slurry 6% (w/v)
4. Kapur dengan konsentrasi slurry 2% (w/v)
5
5. Kapur dengan konsentrasi slurry 4% (w/v)
6. Kapur dengan konsentrasi slurry 6% (w/v)
7. Air
6
Gambar 4.2 Foto Alat Eksperimen
4.4 Variabel Eksperimen
Variabel eksperimen yang digunakan dalam percobaan ini yaitu :
a. Jenis bahan padat : kapur dan tanah lempung
b. Konsentrasi slurry : 2, 4, dan 6% (w/v)
c. Waktu filtrasi : setiap 10 detik
d. Jenis media filter : sand filter
7
dicatat. Langkah-langkah diatas dilakukan kembali untuk variabel bahan padat
yang lain. Selanjutnya, susun kembali alat eksperimen.
START
Menyiapkan
alat dan bahan
Ukur Suhu
8
A
Masukkan slurry ke
dalam kolom filtrasi
Mencatat data
9
B
Finish
10
Tabel 5.3 Data Eksperimen Bahan Tanah Lempung 2% w/v Media Pasir
t (sekon) V (m³) Δh (cm)
10 0,000062
20 0,0000125 1
30 0,0000176
40 0,0000220
Tabel 5.4 Data Eksperimen Bahan Tanah Lempung 4% w/v Media Pasir
t (sekon) V (m³) Δh (cm)
10 0,000046
20 0,000080
30 0,0000107
40 0,0000133
50 0,0000158 2
60 0,0000180
70 0,0000203
80 0,0000223
90 0,0000247
Tabel 5.5 Data Eksperimen Bahan Tanah Lempung 6% w/v Media Pasir
t (sekon) V (m³) Δh (cm)
10 0,000052
20 0,0000110
30 0,0000160 2
40 0,0000210
50 0,0000250
11
30 0,0000147
40 0,0000174
2
50 0,0000202
60 0,0000222
70 0,0000243
5.2 Pembahasan
Telah dilakukan praktikum “Aplikasi Teknik Kimia I” dengan modul
Filtration. Tujuan dari praktikum ini adalah agar dapat mengaplikasikan
konsep pemisahan campuran solid-liquid dengan menggunakan media
berpori (porous medium). Sasaran dari praktikum ini adalah agar praktikan
12
dapat menganalisis pengaruh pressure pdrop dan rate filtration terhadap
waktu operasi filtrasi, dapat menentukan persamaan karakteristik filtrasi,
dapat menghitung specific cake resistance dan filter medium resistance, dan
dapat menghitung filtration time pada kondisi scale up. Pada percobaan
dengan mrnggunakan bahan berupa pasir, kapur putih dan tanah lempung
yang telah di keringkan dan dihaluskan.
Variabel yang di gunakan ada 6 yaitu clay slurry 2% w/v, clay slurry
4% w/v, clay slurry 6% w/v, limestone slurry 2% w/v, limestone slurry 4%
w/v dan limestone slurry 6% w/v. Dimana masing-masing akan di campurkan
dengan air sebanyak 300 mL dan waktu yang digunakan untuk mengetahui
grafik setiap slurry dimana sumbu y-nya t/v.
Setelah dilakukan pengolahan data, maka didapatkan nilai α (cake)
yang dihitung pada persamaan 14.2-14 pada variabel clay slurry 2% w/v, 4%
w/v , dan 6% w/v secara berurutan, yaitu sebesar 1,8316014 x 10 6 m/kg,
1,3076156 x 10 7 m/kg dan 5,131175 x 10 5 m/kg, serta nilai α (cake) pada
variabel Limestone slurry 2% w/v, 4% w/v, 6% w/v secara berurutan, yaitu
sebesar 2,1887559 x 10 7 m/kg, 1,4880341 x 10 6 m/kg, dan 1,2749278 x 10 6
m/kg. Dan setelah didapat nilai α (cake), maka selanjutnya mencari nilai
Medium Resistance (Rm) dengan menggunakan persamaan 14.2-15 pada
variabel clay slurry 2% w/v, 4% w/v, dan 6% w/v secara berurutan, yaitu
sebesar 21686015.24 m-1, 57673262.76 m-1, dan 56048924.28m-1. Kemudian
nilai Medium Resistance (Rm) pada variabel Limestone 2% w/v, 4% w/v, dan
6% w/v secara berurutan, yaitu sebesar 36499531.49 m-1, 53819595.02 m-1,
dan 128607434.8 m-1 .
Dari perhitungan yang telah dilakukan dapat dijelaskan bahwa nilai α
(cake) yang didapatkan selalu menurun ketika konsentrasi bahan naik. Hal ini
dapat terjadi karena semakin banyak konsentrasi suatu bahan maka akan
semakin banyak endapan yang terjadi didalam proses filtrasi, sehingga dapat
menghambat laju alir yang ada serta perbedaan ketinggian yang dihasilkan
pun juga akan semakin kecil dan menyebabkan nilai ΔP (pressure drop) akan
semakin kecil juga. Karena nilai α berbanding lurus dengan nilai ΔP pada
persamaan 14.2-14, maka nilai α yang didapatkan pun juga akan semakin
13
kecil. Hal itu pun juga berlaku pada nilai Medium Resistance (Rm) dimana
nilai Rm berbanding lurus dengan nilai ΔP pada persamaan 14.2-15, sehingga
semakin kecil nilai ΔP nya maka semakin kecil juga nilai Rm yang
didapatkan.
Dari hasil data percobaan dapat dibuat grafik seperti berikut:
grafik bahan lempung 2%
190000
180000 y = 1E+08x + 149183
R² = 0.7889
170000
t/V (s/m3)
160000
150000
0 0.00005 0.0001 0.00015 0.0002 0.00025
V (m3)
Gambar 5.1 Grafik Rate Filtration pada Data Eksperimen Bahan Tanah Lempung
2% w/v Media Pasir
Gambar 5.1 merupakan grafik rate filtration pada data eksperimen bahan
tanah lempung 2% w/v media pasir. Didapatkan rate filtration awal
161290,3226 s/m3 di waktu 10 sekon dan volume 62 ml atau 0,000062 m3.
Dari gambar grafik 5.1 dapat dilihat kurva garis yang tidak linear. Hal ini
terjadi karena kecepatan aliran air yang keluar saat proses filtrasi tidak
konstan, sehingga penambahan volume yang didapatkan juga menjadi tidak
konstan. Kecepatan aliran air yang tidak konstan terjadi karena resistansi
pada medium filter tidak konstan pada pada saat proses filtrasi. Menurut
Amansyah (2006), Air yang melintasi pasir yang berukuran halus dan sedang
dapat mengalami pergerakan naik dan turun dengan bebas. Hal tersebut
dikarenakan pasir memiliki ketahanan rendah, sehingga bila terjadi
pergeseran, pasir dapat pecah. Kemudian jika dilihat pada volume filtrat pada
saat diakhir filtrasi, volume jauh berkurang menjadi 220 ml. Hal ini terjadi
karena pada alat, terdapat lubang-lubang yang mengarah kepada selang
manometer, sehingga air akan terlebih dahulu mengisi ruang kosong pada
manometer.
14
grafik bahan lempung 4%
400000
300000
t/V (s/m3)
200000 y = 7E+08x + 194506
100000 R² = 0.9769
0
0 0.00005 0.0001 0.00015 0.0002 0.00025 0.0003
V (m3)
Gambar 5.2 Grafik Rate Filtration pada Data Eksperimen Bahan Tanah Lempung
4% w/v Media Pasir
Pada Gambar 5.2 yaitu merupakan grafik rate filtration pada data
eksperimen bahan tanah lempung 4% w/v media pasir. Didapatkan rate
filtration awal 217391,30 s/m3 di waktu 10 sekon dan volume 46 ml atau
0,000046 m3. Dari gambar grafik 5.2 dapat dilihat kurva garis yang
mendekati linear dikarenakan kecepatan aliran air cukup konstan. Kemudian
jika dilihat pada volume filtrat pada saat diakhir filtrasi, volume jauh
berkurang menjadi 247 ml. Hal ini terjadi karena pada alat, terdapat lubang-
lubang yang mengarah kepada selang manometer, sehingga air akan terlebih
dahulu mengisi ruang kosong pada manometer. Jika dibandingkan dengan
tanah lempung dengan konsentrasi yang lebih rendah, nilai pressure drop
tanah lempung 4% w/v lebih tinggi jika dibandingkan dengan tanah lempung
2% w/v dikarenakan cake yang terbentuk lebih banyak sehingga resistansi
cake semakin besar. Pada persamaan 3.5, diketahui bahwa semakin besar
resistansi cake, maka pressure drop akan semakin besar, sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi slurry maka semakin besar ∆P.
205000
200000 y = 4E+07x + 183510
t/V (s/m3)
R² = 0.2711
195000
190000
185000
180000
0 0.0001 0.0002 0.0003
V (m3)
15
Gambar 5.3 Grafik Rate Filtration pada Data Eksperimen Bahan Tanah Lempung
6% w/v Media Pasir
Pada Gambar 5.3 yaitu merupakan grafik rate filtration pada data
eksperimen bahan tanah lempung 6% w/v media pasir. Didapatkan rate
filtration awal 192307,69 s/m3 di waktu 10 sekon dan volume 52 ml atau
0,000052 m3. Dari gambar grafik 5.3 dapat dilihat kurva garis yang tidak
linear akibat penambahan volume yang tidak konstan. Penjelasan tentang
peristiwa ini telah dijelaskan pada grafik 5.1. Kemudian jika dilihat pada
volume filtrat pada saat diakhir filtrasi, volume jauh berkurang menjadi 250
ml dikarenakan ada sebagian filtrate (liquid) yang masuk ke dalam selang
manometer. Jika dibandingkan dengan tanah lempung dengan konsentrasi
yang lebih rendah, didapatkan nilai konstanta medium dan cake-nya lebih
tinggi. Maka dapat disimpulkan, nilai konsentrasi slurry berbanding lurus
dengan nilai konstanta medium dan cake-nya.
400000
y = 6E+08x + 126070
t/V (s/m3)
300000
R² = 0.9447
200000
100000
0
0 0.00005 0.0001 0.00015 0.0002 0.00025 0.0003
V (m3)
Gambar 5.4 Grafik Rate Filtration pada Data Eksperimen Bahan Kapur
2% w/v Media Pasir
Pada Gambar 5.4 yaitu merupakan grafik rate filtration pada data
eksperimen bahan kapur 2% w/v media pasir. Didapatkan rate filtration awal
175438,60 s/m3 di waktu 10 sekon dan volume 57 ml atau 0,000057 m3. Pada
awal filtrasi terjadi volume filtrat yang tidak konstan yaitu antara 57 ml, 50
ml, 40 ml, 27 ml, 28 ml, 20 ml dan 21 ml pada waktu 10 −70 sekon.
Sehingga dapat diketahui bahwa kenaikan atau penurunan nilai volume tiap
10 sekon tidak konstan. Pada grafik semakin banyak volume filtrat maka rate
16
filtration semakin kecil, karena volume filtrat tidak konstan pada awal
filtrasi.
Gambar 5.5 Grafik Rate Filtration pada Data Eksperimen Bahan Kapur
4% w/v Media Pasir
Pada Gambar 5.5 yaitu merupakan grafik rate filtration pada data
eksperimen bahan kapur 4% w/v media pasir. Didapatkan rate filtration awal
192307,69 s/m3 di waktu 10 sekon dan volume 52 ml atau 0,000052 m3. Pada
awal filtrasi terjadi perubahan nilai volume filtrate pada waktu 10 − 60 sekon
yaitu sebesar 52 ml, 56 ml, 49 ml, 47 ml, 38 ml. Pada grafik semakin banyak
volume filtrat maka rate filtration semakin kecil, karena volume filtrat tidak
konstan pada awal filtrasi, yang dimana volume awal volume filtrat konstan
sebesar 52 ml kemudian menjadi sebesar 56 ml, 56 ml menjadi 49 ml, 49 ml
menjadi 47 ml dan terakhir 47 ml menjadi 38 ml. Sehingga dapat diketahui
bahwa kenaikan atau penurunan nilai volume tiap 10 sekon tidak konstan.
460000 R² = 0.134
440000
420000
400000
0 0.00005 0.0001 0.00015 0.0002 0.00025
V (m3)
Gambar 5.6 Grafik Rate Filtration pada Data Eksperimen Bahan Kapur
6% w/v Media Pasir
17
Pada Gambar 5.6 yaitu merupakan grafik rate filtration pada data
eksperimen bahan kapur 6% w/v media pasir. Didapatkan rate filtration awal
454545,45 s/m3 di waktu 10 sekon dan volume 44 ml atau 0,000044 m3. Pada
awal filtrasi terjadi volume filtrat yang tidak konstan yaitu antara 44 ml
sampai 19 ml dalam rentang waktu 1 menit 50 detik per 10 detiknya.
Kenaikan atau penurunan volume filtrate berkisar antara 14 ml sampai 2 ml.
Namun pada detik ke 70-90, volume filtrat konstan yaitu sebesar 21 ml.
Kemudian berubah kembali sekitar 18 ml sampai 19 ml. Pada grafik
menjelaskan rate filtration dan volume filtrat tidak lurus karena terjadinya
tidak konstannya volume filtrat yaitu kadang-kadang kenaikan atau
penurunan volume filtrat secera bergantian volume antara sebesar 14 ml, 12
ml, 2 ml dan 1 ml.
VI. Kesimpulan
Didapatkan kesimpulan setelah dilakukan percobaan filtrasi adalah:
1. Semakin besar konsentrasi slurry maka semakin besar nilai pressure drop.
Hal tersebut dikarenakan cake yang terbentuk lebih banyak sehingga
resistansi cake semakin besar. Pada persamaan 3.5, diketahui bahwa
semakin besar resistansi cake, maka pressure drop akan semakin besar.
2. Nilai konsentrasi slurry berbanding lurus dengan nilai konstanta medium
dan cake.
3. Semakin banyak volume filtrat maka nilai rate filtration semakin kecil.
18
VIII. Appendiks
8.1 Perhitungan Filter Area (A)
Berdasarkan pengukuran diameter dari alat filter yang ada, maka
dilakukanlah perhitungan dengan menggunakan persamaaan
𝜋
A= D²
4
Dari persamaan diatas maka didapatkan Filter Area (A) sebagai berikut :
3,14
A= (0,04 m)²
4
A = 0,00126 m²
Kp = Slope x 2
Dari persamaan diatas maka didapat nilai Kp dari setiap bahan padatan
sebagai berikut
Tanah lempung 2% w/v
Kp = 1 × 108 × 2
Kp = 200.000.000
Tanah lempung 4% w/v
Kp = 7 × 108 × 2
Kp = 1.400.000.000
Tanah lempung 6% w/v
Kp = 4 × 107 × 2
Kp = 80.000.000
Kapur Putih 2% w/v
Kp = 6 × 108 × 2
Kp = 1.200.000.000
Kapur Putih 4% w/v
19
Kp = 8 × 107 × 2
Kp = 160.000.000
Kapur Putih 6% w/v
Kp = 1 × 108 × 2
Kp = 200.000.000
20
8.4 Perhitungan Pressure Drop ( ∆P )
Setelah mendapatkan nilai Kp dan Pressure Drop (∆P) maka nilai
Spesific Cake Resistence dapet dihitung menggunakan rumus
µ × 𝛼 × 𝐶𝑠
𝐾𝑝 =
𝐴² × −∆𝑃
𝐾𝑝 × 𝐴² × −∆𝑃
α=
µ × 𝐶𝑠
Dari persamaan diatas, maka didapatkan nilai specific cake resistance
dari masing – masing konsentrasi bahan padatan sebagai berikut
Tanah lempung 2% w/v
200.000.000 × 0,00126² × 9641,571424
α=
0,000836 × 20
α = 183.097.593
Tanah lempung 4% w/v
1.400.000.000 × 0,00126² × 19666,6011
α=
0,000836 × 40
α = 1.307.170.283
21
Kapur Putih 6% w/v
200.000.000 × 0,00126² × 20113,70557
α=
0,000836 × 60
α = 127.322.643
22
182288 × 0,00126 × 19582,57263
𝑅𝑚 =
0,000836
Rm = 5.380.121.626
Kapur Putih 6% w/v
423672 × 0,00126 × 20113,70557
𝑅𝑚 =
0,000836
Rm = 12.843.580.712
23