Oleh:
SAMARINDA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Reaktor 2 fasa gas cair sering disebut reaktor bergelembung (bubble reactor)
yang dapat beraliran searah (co current) atau berlawanan arah (counter current).
Perbedaan antara aliran dua fasa dalam reaktor ini dengan aliran dispersi
padatan seperti sedimentasi, pertukaran ion, dan sebagainya adalah
kemungkinan berubahnya ukuran gelembung gas sepanjang aliran dan juga
adanya liquid hold up yang tertahan didalam kolom jejal. Praktikum Modul
Kontaktor Gas Cair ini baru akan membahas sifat-sifat hidrodinamika dari aliran
dua fasa.
Oleh karena itu, pada kontaktor gas cair kali ini digunakan kolom jejal (packed
column) dari bahan gelas dengan isian packing jenis raschig ring homogen
dengan menggunakan reaktor relembung (bubble reactor) dengan dua aliran
yaitu aliran searah (co current) dan juga aliran berlawanan arah (counter
current) dengan mengatur antara debit aliran cairan dan gas serta tekanan.
.
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui perbedaan aliran co current dan aliran counter current
b. Untuk mengetahui pengaruh bukaan valve pada aliran udara dan air terhadap
debit aliran.
c. Untuk mengetahui harga liquid hold up dari beberapa skala percobaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Reaktor 2 fasa gas-cair adalah contoh reaktor polifasa yang paling sederhana.
Disebut polifasa karena reaktor tersebut terdiri dari 2 fasa yang dapat dibedakan
secara jelas, termasuk fasa-fasa yang tidak saling melarut. Pada umumnya
operasi/proses indusrtri kimia berlangsung dengan kehadiran banyak fasa pada saat
yang sama. Reaktor 2 fasa gas cair sering disebut reaktor bergelembung (bubble
reactor) yang dapat beraliran searah atau berlawanan arah. Perbedaan antara aliran
dua fasa dalam reaktor ini dengan aliran dispersi padatan seperti sedimentasi,
pertukaran ion, dan sebagainya adalah kemungkinan berubahnya ukuran gelembung
gas sepanjang aliran. Praktikum Modul Kontaktor Gas Cair ini baru akan membahas
sifat-sifat hidrodinamika dari aliran dua fasa (Efrem & Enrico, 2005).
Hal baru dalam reaktor multifasa yang tidak pernah terjadi dalam reaktor homogen
adalah distribusi ruang fasa-fasa yang terdiri dari gelembung, tetesan, film,
lemberan, dan sebagainya. Distribusi ini terjadi karena gaya-gaya yang berperan,
morfologi kolom, debit masing-masing fasa, dan sifat fluida yang bersangkutan.
Berbagai jenis aliran yang dapat terjadi dalam aliran gas-cair searah ke atas dalam
suatu kolom ditunjukkan pada Gambar 1 (Efrem & Enrico, 2005).
Banyak bahan proses kimia dan zat biologis terbentuk sebagai campuran dari
berbagai komponen yang berada pada fase gas, cair, maupun padat. Untuk
memisahkan atau mengeluarkan satu atau lebih komponen dari campuran awalnya,
zat itu harus dikontakkan dengan fase yang berbeda. Kedua fase harus berkontak
secara rapat dengan satu sama lain agar zat terlarutnya dapat berdifusi antara satu
sama lain. Kedua fase biasanya hanya agak bercampur satu sama lain. Dua fase
dapat berupa gas-cair, gas-padat, cair-cair, atau cair-padat. Selama kontak antara
kedua fase komponen dari campuran awal terdistribusi diantara kedua fase. Kedua
fase kemudian dipisahkan dengan metode fisika sederhana. Dengan menentukan fase
dan kondisi yang sesuai, satu fase akan bertambah dan fase yang lain akan berkurang
satu atau lebih komponennya (Geankoplis, 1993).
Adsorpsi adalah suatu proses dimana satu atau lebih komponen pada sebuah cairan
atau uap gas di adsorbs pada permukaan atau pada pori-pori adsorbent padat dan
pemisahan pun terjadi. Contonya seperti pembersihan bahan organik dari air yang
tercemar, pemisahan parafin dari aromatik, dan pembersihan solven dari air
(Geankoplis, 1993).
Berbagai metode proses dapat digunakan untuk pemisahan adsorbsi. Dua fase seperti
gas-cair dan cair-cair dapat dicampurkan dalam sebuah wadah kemudian dipisahkan.
Yang demikian adalah untuk single-stage process. Sering kali kedua fase
dicampurkan di satu tahap, dipisahkan kemudian dikontakkan lagi dalam multilple-
stage process. Kedua metode ini dapat dilakukan secara batch maupun secara
continuous (Geankoplis, 1993).
Untuk memprediksi konsentrasi dari solut pada setiap fase ketika setimbang, data
kesetimbangan eksperimental harus tersedia. Jika kedua fase tidak setimbang, laju
perpindahan masa sama dengan gaya penggerak, yang merupakan penyimpangan
dari kesetimbangan. Pada semua kasus mengenai kesetimbangan, kedua fase terlibat,
baik itu gas-cair maupun cair-cair. Variabel penting yang mempengaruhi
kesetimbangan sebuah solute adalah suhu, tekanan, dan konsentrasi (Geankoplis,
1993).
Kesetimbangan antara dua fase pada kondisi tertentu terbatas oleh aturan fase:
F=C−P+2………………………………..….(2.1)
Sering kali hubungan kesetimbangan antara p A pada fase gas dan x A dapat
digambarkan dengan rumus Henry’s law pada konsentrasi rendah.
p A =H x A ……………………………………...(2.2)
Diamana H adalah konstanta Henry dalam atm/fraksi mol untuk sistem yang
ditentukan (Smith, 2016).
Unit operasi distilasi adalah sebuah metode yang digunakan untuk memisahkan
komponen larutan cair, yang bergantung pada distribusi dari berbagai komponen
antara fase uap dan fase cair. Semua komponen tersedia pada kedua fase. Fase uap
terjadi dari fase cair yang diuapkan pada titik didih (Smith, 2016).
Dalam sistem aliran nyata, pola aliran adalah perantara dari dua ekstrem aliran plug
dan perilaku backmixed (CSTR). Model dispersi sering digunakan untuk
menggambarkan perilaku aliran sistem nyata yang tidak menyimpang secara drastis
dari aliran sumbat. Telah diketahui bahwa pola aliran fase cair dalam kolom
terkemas tidak menyimpang secara drastis dari aliran sumbat dan oleh karena itu
model dispersi telah banyak digunakan untuk menggambarkannya (Carberry dan
Bretton, 1958; Sater dan Levenspiel, 1966; van Swaaij et al., 1961; Bennett dan
Goodridge, 1970; Kan dan Greenfield, 1983; Schubert er al. 1986).
Penampungan cairan dalam kolom yang dikemas terdiri dari dua wilayah utama
(Shulman et al., 1955; Hoogendoorn dan Lips, 1965; Kan dan Greenfield, 1983):
a) Penampung cairan yang bergerak relatif cepat atau dinamis, hd yang
memperhitungkan transfer zat terlarut utama
b) Penahanan cairan yang relatif stagnan atau statis, hs yang bertukar massa
dengan fase cair dinamis di sekitarnya melalui proses difusi tipe konvektif.
Proporsi relatif hd dan hs penting bagi perancang karena memberikan tingkat
penahanan cairan yang efektif untuk perpindahan massa.
Dari uraian di atas jelas bahwa deskripsi lengkap aliran fase cair dalam kolom yang
dikemas membutuhkan pengetahuan tentang:
a. Total dynamic dan static liquid holdup, ht hd dan hs masing-masing
b. Efek dispersi (Kushalkar & Pangarkar, 2001)
Perbedaan mendasar antara metode tracer dan metode pengeringan adalah bahwa
dalam percobaan tracer hidrodinamika kolom tidak terganggu seperti pada metode
pengeringan. Kedua, metode draming mengukur cairan yang tetap terperangkap
dalam celah dan sambungan pengepakan serta cairan yang tertahan pada pengepakan
karena gaya permukaan. Di bawah kondisi irigasi sebagian besar cairan yang terakhir
ini mungkin mulai bergerak, sehingga mengurangi penahanan statis. Metode
penurunan bertahap dapat membedakan antara dua bagian cair ini dan karena itu
paling cocok untuk tujuan ini. Bennett dan Goodridge (1970) dan Schubert et al.
(1986) diperoleh karakteristik dispersi aksial fase cair bersama dengan h d dan hs
dalam kolom yang dikemas menggunakan metode penurunan langkah. Para pekerja
ini bagaimanapun. menggunakan kemasan yang berukuran relatif kecil (<0,0095 m)
(cincin Raschig, pelana Berl) dalam kolom yang sangat kecil (diameter <0,075 m).
Ukuran kemasan nominal terendah yang digunakan industri adalah 0,025 m.
Selanjutnya, kemasan yang sangat terbuka seperti cincin Pall digunakan di pabrik
modern daripada cincin Raschig tertutup. Mengingat hal ini, diinginkan untuk
memperoleh karakteristik yang disebutkan di atas dengan menggunakan cincin Pall
logam (MPR). Sebagai perbandingan dengan Shulman et al., data juga diperoleh
untuk cincin Raschig keramik (CRR) 0,025-m (Kushalkar & Pangarkar, 2001).
Packed coloumm dibuat dari logam, keramik dan plastik; sebagian besar aplikasi
distilasi menggunakan kemasan logam. Kemasan keramik cenderung memberikan
masalah kerusakan dalam pelayanan. Mereka digunakan dalam layanan korosif.
Beberapa plastik dapat mentolerir suhu yang ditemui dalam distilasi. Ada tiga
kelompok pengepakan: pengepakan acak, terstruktur, dan kotak. Pengepakan acak
adalah yang tradisional dan berbagai jenis non-eksklusif tersedia; pengemasan acak
berkinerja tinggi yang lebih baru telah dikembangkan, tetapi semuanya bersifat
eksklusif. Kemasan terstruktur adalah yang terbaru dan sebagian besar bersifat
eksklusif. Kemasan grid umumnya tidak digunakan untuk distilasi, karena efisiensi
yang buruk, tetapi dapat berguna dalam layanan pengotoran. (Coulson &
Richardson, 2005).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.2 Bahan
a. Aquadest
b. Udara
Flowmeter Cairan
Keluaran Gas
Keterangan:
ByPass Cairan
Co-Current:
Counter Current:
Masukkan Gas
Pengukuran Bilang
Tekanan Kolom
Drainase
Dimensi Kolom
Tinggi Kolom (L) : 102 cm
Diameter Inside (DI) : 6,5 cm
Diameter Outside (DO) : 7 cm
Dimensi Packing
Panjang Packing (LP) : 1 cm
Diameter Inside Packing (DPI) : 0,8 cm
Diameter Outside Packing(DPO) : 1 cm
1 5,0,E-05 0,016213772
2 6,7,E-05 0,021629171
3 8,3,E-05 0,027012143
4 5,0,E-05 0,016213772
5 6,7,E-05 0,021629171
6 8,3,E-05 0,027012143
1 5,0,E-05 0,016213772
2 6,7,E-05 0,021629171
3 8,3,E-05 0,027012143
4 5,0,E-05 0,016213772
5 6,7,E-05 0,021629171
6 8,3,E-05 0,027012143
Tabel 4.5 Hasil perhitungan fluks massa cairan co-current
Debit cairan, QL Fluks Massa cairan
No
(m3/s) (kg/ms2)
1 3,0,E-05 9,009158407
2 3,0,E-05 9,009158407
3 3,0,E-05 9,009158407
4 5,0,E-05 15,01526401
5 5,0,E-05 15,01526401
6 5,0,E-05 15,01526401
1 3,0,E-05 9,009158407
2 3,0,E-05 9,009158407
3 3,0,E-05 9,009158407
4 5,0,E-05 15,01526401
5 5,0,E-05 15,01526401
6 5,0,E-05 15,01526401
2 0,057 556,3656
3 0,058 566,1264
4 0,06 585,6480
5 0,062 605,1696
6 0,062 605,1696
Tabel 4.8 Hasil perhitungan perbedaan tekanan counter current
Fluks Massa cairan
No ∆h (cm)
(kg/ms2)
1 0,047 458,7576
2 0,045 439,236
3 0,041 400,1928
4 0,039 380,6712
5 0,03 292,824
6 0,037 361,1496
2 2,330,E-03 68,87%
3 2,230,E-03 65,92%
4 2,370,E-03 70,06%
5 2,320,E-03 68,58%
6 2,320,E-03 68,58%
2 1,590,E-03 47,00%
3 1,360,E-03 40,20%
4 1,160,E-03 34,29%
5 1,280,E-03 37,84%
6 1,260,E-03 37,25%
Tabel 4.11 Hasil perhitungan kecepatan superfisial co-current
Debit cairan, QG Kecepatan superfisial
No
(m3/s) (VO)
1 3,0,E-05 9,05,E-03
2 3,0,E-05 9,05,E-03
3 3,0,E-05 9,05,E-03
4 5,0,E-05 1,51,E-02
5 5,0,E-05 1,51,E-02
6 5,0,E-05 1,51,E-02
1 3,0,E-05 9,05,E-03
2 3,0,E-05 9,05,E-03
3 3,0,E-05 9,05,E-03
4 5,0,E-05 1,51,E-02
5 5,0,E-05 1,51,E-02
6 5,0,E-05 1,51,E-02
540
530
520
5 10 15 20 25 30 35
Gambar 4.1 Grafik burke-plummer co-current
540.00
530.00
520.00
3.00E-02. 4.00E-02. 5.00E-02. 6.00E-02. 7.00E-02.
Gambar 4.3 Grafik blake-kozeny co-current
Tabel 4.15 Hasil perhitungan nilai hk dengan permodelan blake-kozeny counter current
Debit Gas, QG
No X Y hk
(LPM)
1 3 4,02,E-02 449,76 -30,039
4 3 -39,21750194 -1,2239
6 3 -32,56048473 -1,2096
3
-1.4000 Linear (3)
-1.4500
f(x) = − 0.00473426803089377 x − 1.62579564578203
-1.5000
-1.5500
L log 10 (G^2/ᵨ)
4.2 Pembahasan
Pada praktikum Kontaktor Gas Cair (KGC) ini, dilakukan percobaan dengan tujuan
untuk mengetahui hubungan debit cairan, debit gas, perbedaan tekanan, liquid hold
up, serta untuk mengetahui nilai konstanta burke plummer dan blake kozeny. Dan
juga, tujuan lain dari percobaan ini adalah untuk mengetahui prinsip kerja dari
percobaan praktikum kontaktor gas cair. Dalam percoban kontaktor gas cair ini
dipakai dua aliran yaitu co-current dan counter current. Co-current sendiri
merupakan aliran yang searah sedangkan counter current ialah aliran yang
berlawanan arah.
Untuk mengetahui tujuan itu dilakukan percobaan kontaktor gas cair dengan
menentukan tinggi ∆h dan jumLah liquid hold up pada aliran co-current dan counter
current dengan beberapa percobaan yaitu percobaan pertama pada aliran co-current
dengan memasukkan air dengan jumLah debit cairan 1,8 LPM dengan debit gas 3
LPM. Untuk percobaan kedua dan ketiga co-current jumLah debit cairan sama
sedangkan jumLah debit gas berbeda yaitu pada percobaan kedua dan ketiga co-
current jumLah debit gas yaitu 4 LPM dan 5 LPM Untuk percobaan keempat sampai
keenam pada aliran co-current jumLah debit cairan yaitu 3 LPM sedangkan jumLah
debit gas 3,4,dan 5 LPM. Setelah itu akan terlihat manometer tinggi ∆h pada setiap
percobaan yaitu pada percobaan pertama sampai dengan percobaan ketiga aliran co-
current tinggi ∆h adalah 5,7 cm, 5,7 cm, dan 5,8 cm sedangkan pada percobaan
keempat sampai keenam aliran co-current tinggi ∆h adalah 6 cm, 6,2 cm, dan 6,2
cm. Adapun jumLah cairan yang tertahan dalam kolom atau liquid hold up pada
percobaan pertama sampai ketiga aliran co-current sebanyak 2470 mL, 2330 mL,
dan 2230 mL, sedangkan pada percobaan keempat sampai keenam aliran co-current
sebanyak 2370 mL, 2320 mL, dan 2320 mL.
Selanjutnya, dilakukan percobaan kontaktor gas cair pada aliran counter current.
Sama halnya dengan aliran co-current, percobaan counter current juga dilakukan
dalam beberapa percobaan yaitu percobaan pertama sampai dengan percoban ketiga
pada aliran counter current dengan memasukkan air dengan jumLah debit cairan 1,8
LPM dengan debit gas 3 LPM. Dan juga, sama halnya dengan co-current jumLah
debit gas berbeda pada percobaan kedua dan ketiga counter current yaitu 4 LPM dan
5 LPM. Untuk percobaan keempat sampai keenam pada aliran counter current
jumlah debit cairan yaitu 3 LPM sedangkan jumlah debit gas 3,4, dan 5 LPM.
Setelah itu akan terlihat manometer tinggi ∆h pada setiap percobaan yaitu pada
percobaan pertama sampai dengan percobaan ketiga aliran counter current tinggi ∆h
adalah 4,7 cm, 4,5 cm, dan 4,1 cm sedangkan pada percobaan keempat sampai
keenam aliran counter current tinggi ∆h adalah 3,9 cm, 3 cm, dan 3,7 cm. Adapun
jumlah cairan yang tertahan dalam kolom atau liquid hold up pada percobaan
pertama sampai ketiga aliran counter current sebanyak 1720 mL, 1590 mL, dan 1360
mL, sedangkan pada percobaan keempat sampai keenam aliran counter current
sebanyak 1160 mL, 1280mL, dan 1260 mL.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada praktikum Kontaktor Gas Cair yang telah dilaksanakan dapat
diambil kesimpulan bahwa :
a. Perbedaan aliran co current (searah) dan aliran counter current (berlawanan
arah) yaitu terletak ada arah aliran cairannya. Jika aliran co current cairan
masuk kedalam kolom jejal dari bawah kolom searah dengan aliran udara.
Sedangkan jika aliran counter current cairan masuk kedalam kolom jejal dari
atas kolom berlawaan arah dengan aliran udara.
b. Pengaruh bukaan valve pada aliran udara dan air terhadap debit aliran yaitu
semakin besar bukaan valve maka debit aliran udara dan aliran air akan semakin
laju. Begitu sebaliknya jika bukaan valve kecil maka debit aliran udara dan
aliran air akan akan semakin lambat juga. Sehingga sangat perlu diperhatikan
terkait bukaan dari valve dikarenakan bukaan valve juga berpengaruh terhadap
perbedaan tekanan.
c. Liquid hold up merupakan fluida yang tertahan didalam reaktor bubble selama
rentang waktu 1 menit reaksi antara udara dan aquadest. Harga liquid hold up
co current dari beberapa skala percobaan yaitu 2470 mL, 2330 mL, 2230 mL,
2370 mL, 2320 mL, dan 2320 mL. Dan harga liquid hold up counter current
dari beberapa skala percobaan yaitu 1720 mL, 1590 mL, 1360 mL, 1160 mL,
1280 mL, dan 1260 mL.
5.2 Saran
Sebaiknya pada percobaan selanjutnya dapat menggunakan variasi tekanan lebih
dan juga dapat ditentukan untuk variasi maksimum dari debit aliran air dan juga
debit udara, perlu diperhatikan terkait pengaturan bukaan tekanan dari debit
aliran dikarenakan bisa menyebabkan tekanan yang besar didalam reaktor
gelembung, selain itu juga menjadi catatan dari praktikan untuk tetap menjaga
kebersihan dari sekitar set alat kontaktor gas cair agar tidak adanya tumpahan air
di sekitar, serta adanya tambahan jenis kontaktor lain seperti kontaktor membran
agar dapat menambah wawasan dan pengalaman dari praktikan.
DAFTAR PUSTAKA
Coulson, J., & Richardson, J. (2005). Chemical Engineering Design. Chennai, indoa:
Typeset by Laserwords Private Limited.
Efrem, G., & Enrico, D. (2005). Membrane Distillation and Related Operations. UK:
Separation and jurnal Review group.
Kushalkar, K., & Pangarkar, V. (2001). Chemical Engineering Sience. India: Department of
Chemical Technology University of Bombay Matungan, Bombay 400019.
Mc Cabe, W. (1993). Unit Operation of Chemical Engineering, 3rd. New York: McGraw-
Hill Book Co.
Smith, R. (2016). Chemical process design and integration. UK: A catalogue record for this
book is available from the British Library.
2. Volume kolom
V Kolom=A Kolom × L
2 2
¿ 0,003317 m × 1,02m
3
¿ 0,003383 m
3. Volume packing
1 2
V Packing = π DPO LP
4
1 2
¿ ( 3,14 ) ( 0,01 m) (0,01 m)
4
3
¿ 0,000000785 m
5. Perhitungan porositas
V Pori
ε= ×100 %
V Packing
3
5,024 E−07 m
ε= 3
× 100 %
0,000000785 m
¿ 0,64
8. Perbedaan tekanan
∆ P=ρL × g ×∆ h
Co-current
∆ P1=¿ 3 2
996 kg /m × 9,8 m /s ×0,057 m
2
¿ 556,3656 kg /ms
∆ P2=¿ 3 2
996 kg /m × 9,8 m /s ×0,057 m
2
¿ 556,3656 kg /ms
∆ P3 =¿ 3 2
996 kg /m × 9,8 m /s ×0,058 m
2
¿ 566,1264 kg /ms
∆ P 4=¿ 3 2
996 kg /m × 9,8 m /s ×0,06 m
2
¿ 585,648 kg /ms
∆ P5 =¿ 3 2
996 kg /m × 9,8 m /s ×0,062 m
2
¿ 605,1696 kg /ms
∆ P6 =¿ 3 2
996 kg /m × 9,8 m /s ×0,062 m
2
¿ 605,1696 kg /ms
Counter Current
∆ P1=¿ 3 2
996 kg /m × 9,8 m /s ×0,047 m
2
¿ 458,7576 kg/ms
∆ P2=¿ 3 2
996 kg /m × 9,8 m /s ×0,045 m
2
¿ 439,236 kg/ms
∆ P3 =¿ 3 2
996 kg /m × 9,8 m /s ×0,041 m
2
¿ 400,1928 kg /ms
∆ P 4=¿ 3 2
996 kg /m × 9,8 m /s ×0,039 m
2
¿ 380,6712 kg/ms
∆ P5 =¿ 3 2
996 kg /m × 9,8 m /s ×0,03 m
2
¿ 292,824 kg /ms
∆ P6 =¿ 3 2
996 kg /m × 9,8 m /s ×0,037 m
2
¿ 361,1496 kg /ms
9. Hold up cairan
Liquid Hu
% Hu=
V Kolom
3 3
2,470 E−03 m 1,720 E−03 m
% Hu 1= × 100 % % Hu 1= × 100 %
0,003383 m 3 0,003383 m3
¿ 73,01 % ¿ 50,34 %
3 3
2,330 E−03 m 1,590 E−03 m
% Hu 2= 3
× 100 % % Hu 2= 3
× 100 %
0,003383 m 0,003383 m
¿ 68,87 % ¿ 47 %
3 3
2,3706 E−03 m 1,160 E−03 m
% Hu 4 = ×100 % % Hu 4 = ×100 %
0,003383 m3 0,003383 m3
¿ 70,06 % ¿ 34,29 %
3 3
2,320 E−03 m 1,280 E−03 m
% Hu 5= 3
× 100 % % Hu 5= 3
× 100 %
0,003383m 0,003383 m
¿ 68,58 % ¿ 37,84 %
3 3
2,320 E−03 m 1,260 E−03 m
% Hu 6 = 3
×100 % % Hu 6 = 3
×100 %
0,003383 m 0,003383m
¿ 68,58 % ¿ 37,25 %
3 3
3E-05 m / s 3E-05 m / s
V 2= V 2=
0,003317 m2 0,003317 m2
¿ 9,05E-03 m/s=9,05E-03 m/ s
3 3
3E-05 m / s 3E-05 m / s
V 3= 2
V 3= 2
0,003317 m 0,003317 m
¿ 9,05E-03 m/s=9,05E-03 m/ s
5E-05 m3 /s 5E-05 m3 /s
V 4= V 4=
0,003317 m2 0,003317 m2
¿ 1,51E-03 m/s=1,51E-03 m/s
5E-05 m3 / s 5E-05 m3 / s
V 5= V 5=
0,003317 m2 0,003317 m2
¿ 1,51E-03 m/s=1,51E-03 m/s
3 3
5E-05 m / s 5E-05 m / s
V 6= 2
V 6= 2
0,003317 m 0,003317 m
¿ 1,51E-03 m/s=1,51E-03 m/s
● Mencari nilai X
( )( )
2
ρ v0 1−ε
X=
DP ε
3
( )(
kg 2
996 .(9,05E-03)
)
2
ms 1−0,64
X1= =11,19107
0,01 (0,64)3
( )(
kg
996 .(9,05E-03)2
)
2
ms 1−0,64
X2= =11,19107
0,01 (0,64 )3
( )(
kg 2
996 .( 9,05E-03)
)
2
ms 1−0,64
X3= =11,19107
0,01 (0,64 )3
( )(
kg
996 .(1,51E-02)2
)
2
ms 1−0,64
X 4= =31,08631
0,01 (0,64 )3
( )(
kg
996 .(1,51E-02)2
)
2
ms 1−0,64
X5= =31,08631
0,01 (0,64)3
( )(
kg 2
996 .(1,51E-02)
)
2
ms 1−0,64
X6= =31,08631
0,01 (0,64)3
● Mencari nilai Y
∆P
Y=
L
Co-current
556,3656 kg /ms2
Y 1= =545,46
1,02 m
2
556,3656 kg /ms
Y 2= =545,46
1,02 m
566,1264 kg /ms2
Y 3= =555,03
1,02 m
585,648 kg /ms2
Y 4= =574,16
1,02m
2
605,1696 kg /ms
Y 5= =593,30
1,02 m
605,1696 kg /ms2
Y 6= =593,30
1,02 m
Counter Current
2
458,7576 kg/ms
Y 1= =449,76
1,02 m
439,236 kg/ms2
Y 2= =430,62
1,02 m
400,1928 kg /ms2
Y 3= =392,35
1,02 m
2
380,6712kg /ms
Y 4= =373,21
1,02 m
292,824 kg / ms2
Y 5= =287,08
1,02 m
556,3656 kg /ms2
Y 6= =345,46
1,02 m
● Hb Co-current
3 → y =1,443 x +529,31
hb=1,443
4 → y =2,405 x +518,54
hb=2,405
5 → y =1,924 x+ 533,49
hb=1,924
● Hb Counter Current
3 → y =−3,8479 x+ 492,82
hb=−3,8479
4 → y =−7,2149 x +511,37
hb=−7,2149
5 → y =−1,924 x +413,88
hb=−1,924
b. Persamaan Blake-Kozeny
( )( )
2
P 0−P L μ v0 ( 1−ε )2
=h K
L D2P ε3
● Mencari nilai X
( )( )
2
μ v0 ( 1−ε )2
X=
D2P ε3
( )( ( 1−0,64 )2
)
2
0,000899 kg /ms . 9,05E-03
X1= 2
=4,02E-02
0,01 ( 0,64 )3
( )( ( (
1−0,64 )2
)
2
0,000899 kg /ms . 9,05E-03
X2= =4,02E-02
0,012 0,64 )3
( )( ( (
1−0,64 )2
)
2
0,000899 kg /ms . 9,05E-03
X3= =4,02E-02
0,012 0,64 )3
( )( ( ( )
2 2
0,000899 kg/ms .1,51E-03 1−0,64 )
X 4= 2 3
=6,70E-02
0,01 0,64 )
( )( ( (
1−0,64 )2
)
2
0,000899 kg /ms . 1,51E-03
X5= =6,70E-02
0,012 0,64 )3
( )( ( ( )
2 2
0,000899 kg /ms . 1,51E-03 1−0,64 )
X6= 2 3
=6,70E-02
0,01 0,64 )
● Mencari nilai Y
∆P
Y=
L
2
556,3656 kg /ms
Y 1= =545,456
1,02 m
2
556,3656 kg /ms
Y 2= =545,46
1,02 m
566,1264 kg /ms2
Y 3= =555,03
1,02 m
2
585,648 kg /ms
Y 4= =574,16
1,02m
605,1696 kg /ms2
Y 5= =593,30
1,02 m
2
605,1696 kg /ms
Y 6= =593,30
1,02 m
Counter Current
2
458,7576 kg/ms
Y 1= =449,76
1,02 m
439,236 kg/ms2
Y 2= =430,62
1,02 m
400,1928 kg /ms2
Y 3= =392,35
1,02 m
2
380,6712kg /ms
Y 4= =373,21
1,02 m
292,824 kg / ms2
Y 5= =287,08
1,02 m
556,3656 kg /ms2
Y 6= =345,46
1,02 m
● Hb Co-current
3 → y =107,11 x +502,39
hb=107,11
4 → y =178,52 x +473,69
hb=178,52
5 → y =142,82 x +497,61
hb=142,82
● Hb Counter Current
3 → y =−285,64 x +564,6
hb=−285,64
4 → y =−535,57 x+645,94
hb=−535,57
5 → y =−142,82 x + 449,76
hb=−142,82
Y =log (
9806,5 )
556,3656
2 =−1,2462
Y 3=log ( 566,1264
9806,5 )
=−1,2386
Y =log (
9806,5 )
585,648
4 =−1,2239
Y =log (
9806,5 )
605,1696
5 =−1,2096
Y =log (
9806,5 )
605,1696
6 =−1,2096
● Menghitung X
X =L log 10 ( )
G2
ρ
( )
2
(0,016213772)
X 1 =9,009158407 log 10 =−23,53050116
1,0755
(( )
2
0,021629171 )
X 2 =9,009158407 log 10 =−21,27540378
1,0755
( )
2
(0,027012143)
X 3 =9,009158407 log 10 =−19,53629084
1,0755
(( )
2
0,016213772 )
X 4=15,01526401 log 10 =−39,21750194
1,0755
(( )
2
0,021629171 )
X 5 =15,01526401 log 10 =−35,45900629
1,0755
( )
2
(0,027012143)
X 6 =15,01526401 log 10 =−32,56048473
1,0755
● Nilai α dan β
y 1,8=0,0018 x −1,205
nilai β =0,0018
nilai α :
log α=−1,205
−1,205
α =10
¿ 0,062373484
y 3=0,0022 x−1,1351
nilai β =0,0022
nilai α :
log α=¿−1,1351¿
−1,1351
α =10
¿ 0,073265581
Counter Current
● Menghitung Y
Y =log ∆ P
Y 1=log ( 458,7576
9806,5 )
=−1,3299
Y =log (
9806,5 )
439,236
2 =−1,3488
Y 3=log ( 400,1928
9806,5 )
=−1,3892
Y =log (
9806,5 )
380,6712
4 =−1,4110
Y =log (
9806,5 )
292,824
5 =−1,5249
Y =log (
9806,5 )
361,1496
6 =−1,4338
● Menghitung X
( )
2
G
X =L log 10
ρ
( )
2
(0,016213772)
X 1 =9,009158407 log 10 =−23,53050116
1,0755
● Nilai α dan β
y 1,8=0,0145 x−1,6678
nilai β =0,0145
nilai α :
log α=−1,6678
−1,6678
α =10
¿ 0,021488198
y 3=0,0047 x−1,6258
nilai β =0,0047
nilai α :
log α =¿−1,6258 ¿
−1,6258
α =10
¿ 0,023670095