Judul percobaan pada praktikum ini adalah Friction Loss in Small Bore Pipe.
I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan Friction Loss in Small Bore Pipe yaitu,
a. Mempelajari faktor friksi (f) terhadap variasi bilangan Reynolds pada aliran
laminar dan turbulen.
b. Mencari bilangan Reynolds kritis akhir wilayah laminar dan bilangan Reynolds
awal turbulen.
c. Mengevaluasi korelasi faktor friksi (f) yang sesuai untuk masing-masing aliran.
Gambar 3.1.1 Hubungan antara NRe, faktor friksi dan relative roughness (ε/D)
(Nayyar, 1973)
Pada praktikum ini ada dua macam valve yang digunakan yaitu globe valve dan
needle valve. Globe Valve adalah linear motion valve (katup gerak linear) dan dirancang
untuk menghentikan, memulai, dan mengatur aliran. Valve ini digunakan sebagai pintu
masuk aliran dalam praktikum ini. Sedangkan needle valve adalah katup yang
digunakan untuk mengamankan aliran fluida dalam sistem laju aliran rendah dan aliran
kontrolnya dalam dua arah, sedangkan katup kontrol aliran mengalir dalam satu arah
saja. Katup adalah perangkat yang dipasang ke dalam pipa atau sistem hidrolik yang
digunakan untuk mengatur dan mengontrol aliran cairan. Fluida ini dapat berupa gas,
padatan terfluidisasi atau cairan. Penggunaan needle valve dalam praktikum ini sendiri
dikarenakan sesuai dengan spesifikasi needle valve yaitu diameter pipa yang kecil
sehingga flowrate dari praktikum ini cukup kecil (A.Bathia).
3.2 Perhitungan
Tabel 3.2.1 Data Hasil Perhitungan Aliran Laminar
f teoritis
∆h f experimen
Q (m3/s) NRe v (m/s) hf air (Hagen-
(m) (Darcy)
Poisulle)
1.0105 204.04603 0.069 0.05145 0.675327166 28.6245624 0.313662911
0.00071445 292.05236 0.05 0.07364 0.489367512 10.12499086 0.21914371
0.0002747 556.07927 0.066 0.14022 0.645965115 3.686520009 0.115095266
0.000625 1260.1298 0.028 0.31775 0.274045807 0.304560432 0.050789547
0.00125 2508.200 0.231 0.63247 2.260877904 0.63421086 0.025516865
3.3 Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari friction factor (f) terhadap variasi
bilangan Reynolds pada aliran laminar dan turbulen, mencari bilangan Reynolds kritis
akhir wilayah laminar dan bilangan Reynolds kritis awal turbulen, dan mengevaluasi
korelasi friction factor (f) yang sesuai untuk masing-masing aliran.
Untuk perhitungan friction factor (f) pada percobaan dilakukan dengan menggu-
nakan persamaan Darcy:
2PD
f darcy
L air v 2
Sedangkan Friction factor (f) secara teoritis untuk aliran laminar dihitung menggunakan
rumus hagen-Poiseuille :
64
f
N Re
Friction factor (f) secara teoritis untuk aliran turbulen dihitung menggunakan rumus
Von Karman yaitu:
1 3 .7 D
2 log
f
(Geankoplis, 2003)
Menurut hasil percobaan terlihat bahwa semakin besar nilai Nre maka semakin
kecil faktor friksinya pada aliran laminar dan turbulen, sedangkan untuk aliran transisi
tidak stabil dan mengalami kenaikan saat Nre Laminar mengalami kenaikan. Hasil
tersebut dapat dibuat grafik hubungan antara bilangan Reynold dan faktor friksi seperti
pada Gambar 3.3.1 pada lampiran. Nilai f menurut korelasi yang semakin menurun
sesuai dengan yang digambarkan pada literatur berikut,
Pada data diatas diketahui bahwa kekasaran pipa turun pada aliran laminar saat nilai Nre
naik dan pada aliran turbulen kekasaran pipa cenderung konstan pada semua Nre. Pada
percobaan aliran laminar, nilai Nre seharusnya tidak berpengaruh pada kekasaran pipa.
Hal ini membuktikan bahwa kekasaran pipa pada aliran laminar tidak bisa
diperhitungkan terhadap friction factornya, oleh karena itu nilai kekasaran pipa pada
aliran laminar tidak mempengaruhi besar friction factornya.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dan perhitungan, maka dapat ditarik kesimpulan,
sebagai berikut :
1. Perubahan nilai Nre hanya berpengaruh pada perhitungan friction factor untuk
aliran laminar, di mana semakin besar nilai Nre semakin kecil friction factor.
Sedangkan untuk aliran turbulen, besar friction fractor cenderung independen
terhadap Nre namun relatif berubah jika roughness berubah.
2. Dari persamaan Darcy, besar bilangan Reynolds titik kritis akhir wilayah laminar
adalah 2508,1451 sedangkan pada aliran turbulen titik kritis awalnya adalah
3996,2138 dengan nilai bilangan Reynolds teoritisnya adalah 2100 dan 4000
3. Perhitungan nilai friction factor menggunakan korelasi Hagen-Poiseulle lebih
cocok digunakan pada aliran laminar, sedangkan korelasi Von Karman mendekati
untuk kedua aliran laminar dan turbulen dimana seharusnya korelasi Von Karman
sesuai untuk turbulen saja. Hal ini disebabkan kemungkinan variabel aliran
laminar belum mencapai steady state. Dari perhitungan kekasaran (roughness)
permukaan pipa dengan persamaan Colebrook didapat bahwa kekasaran pipa juga
mempengaruhi friction factor fluida dengan aliran turbulen akan tetapi tidak
mempengaruhi friction factor fluida dengan aliran laminar.
DAFTAR PUSTAKA
A.Bathia, Control Valve Basic:Sizing and Selection. New York: Continuing Education and
Development, Inc
Geankoplis, Christie J. 2003. Transport Processes and Separation Process Principles
(Includes Unit Operations). 4th edition. New Jersey: Prentice Hall.
L. Nayyar, Mohinder. 1973. Pipping Handbook 7th edition. New York: Mc Graw Hill, Inc.
McCabe, Warren L, Julian C. Smith dan Peter Harriott. 1993. Unit Operations Of Chemical
Engineering Fifth Edition. New York : McGrawHill, Inc.
30
25
20 f Percobaan(Darcy) Turbulen
f
f Hagen Laminar
15
f Von Karman Turbulen
10
f Percobaan(Pers.Darcy) Laminar
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
Nre
Gambar 3.3.1 Hubungan NRe dan f Berdasarkan Percobaan dan Korelasi
30
25
f Eksperimen(Pers.Darcy)
20
Laminar
f
15 f Eksperimen(Pers.Darcy)
Turbulen
10
Kondisi Transisi
5
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
Nre
Gambar 3.3.3 Hubungan NRe dan f Berdasarkan Percobaan Pada Tiap Kondisi Aliran
30
25
20 f Darcy Laminar
f
15 f Hagen Laminar
f Darcy Turbulen
10
f Hagen Turbulen
5
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
Nre
30
25
20 f Darcy Laminar
f
15 f VK Laminar
f Darcy Turbulen
10
f VK Turbulen
5
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
Nre
PERHITUNGAN
Aliran Laminar
Contoh perhitungan menggunakan
V = 250 ml = 2.5.10-4 m3
t = 2,47 s
Q
v
A
1.0105 m3 / s
v
1.9635x10 -3 m 2
v 0,051453 m / s
hair 0,069 m
P hair g H 2O udara
P 0,069 m 9,8 m 995,674 kg 3 1,171 kg 3
s
2
m m
P 672.4824 Pa
2 P D
f exp
L air v 2
2 672 .4824 Pa 0.003 m
f exp
0,524 m 995,674 kg 3 . 0,051453 m
m s
2
f exp 2.9212
64
f teo
N Re
64
f teo
204 .0407
f teo 0.3137
Dv
N Re
995,657 kg 3 0,003 m 1,007
m
m s
N Re
0,00075321 9 kg
m.s
N Re 3996 .2138
4. Menentukan ΔP
Manometer Raksa
hraksa 0,12m
P hraksa g raksa H 2O
P 0,12m 9,8 m 13600 kg 3 995,657 kg 3
s 2
m m
P 14822 .68721 Pa
f exp 0,0123