LAPORAN PERANCANGAN
HEAT EXCHANGER
LAPORAN
41
1 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
Daftar Isi
1 PENDAHULUAN 3
1.1 DESKRIPSI PROSES 3
1.2 PROCESS FLOW DIAGRAM PADA PROSES PENUKARAN PANAS 3
1.3 PROFIL PABRIK 4
2 DATA PERANCANGAN EXCHANGER 5
2.1 FLUIDA PROSES 5
2.1.1 DESKRIPSI SINGKAT 5
2.1.2 KOMPOSISI DAN PROPERTI FLUIDA PROSES 5
2.1.3 KONDISI ALIRAN FLUIDA PROSES 5
2.2 SERVICE FLUID 6
2.2.1 PERTIMBANGAN DASAR PEMILIHAN SERVICE FLUID 6
2.2.2 KOMPOSISI DAN PROPERTI SERVICE FLUID 6
2.2.3 KONDISI ALIRAN SERVICE FLUID 6
3 METODOLOGI PERANCANGAN 7
3.1 ASUMSI-ASUMSI YANG DIGUNAKAN 7
3.2 TAHAPAN-TAHAPAN PERANCANGAN 8
3.3 HEAT EXCHANGER YANG DIGUNAKAN 15
3.4 PERTIMBANGAN DASAR PEMILIHAN JENIS HEAT EXCHANGER 15
4 HASIL PERANCANGAN 16
4.1 HASIL 16
4.2 SKETSA HEAT EXCHANGER 18
4.3 TEMA SHEET HEAT EXCHANGER 20
5 ANALISIS 22
5.1 ANALISIS KELOGISAN PERANCANGAN 22
5.2 PARAMETER OPERASI PROSES HASIL PERANCANGAN 23
6 KESIMPULAN 23
7 REFERENSI 23
APPENDIX A – DATA FISIK ALIRAN 24
APPENDIX B – CONTOH PERHITUNGAN 26
APPENDIX C – ALGORITMA FLOWCHART 33
2 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
1 PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Proses
Heat exchanger yang digunakan dalam kasus yang diambil dari PT Pupuk Sriwijaya, Palembang,
Indonesia adalah jenis vaporizer. Tipe vaporizer yang digunakan adalah tipe thermosyphon vertikal, yaitu
tipe exchanger berbentuk vertikal dengan penguapan terjadi pada tubes. Sirkulasi cairan melewati
exchanger dipengaruhi oleh perbedaan densitas antara campuran cairan-uap pada exchanger dengan cairan
pada dasar kolom. Tujuan dari reboiler ini adalah menguapkan seluruh natural gas yang masuk. Pada shell,
dimasukan steam yang berfasa gas dan keluar juga masih berbentuk gas. Fungsi dari steam pada shell ini
adalah untuk memanaskan natural gas didalam tubes. Pada tubes dimasukkan natural gas yang terdiri dari
uap dan cairan dimana seluruh cairan menguap. Natural gas terdiri dari ±90% metana dan dengan tujuan
simplifikasi, metana (CH4) ditinjau sebagai zat yang berada dalan natural gas dan zat lain diabaikan.
Temperatur = 266,667 oC
Temperatur = 147,78oC
Temperatur = -133,847 oC
3 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
4 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
5 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
6 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
3 METODOLOGI PERANCANGAN
3.1 Asumsi-Asumsi yang Digunakan
Tabel 3.1Asumsi-asumsi yang digunakan dalam perancanganVaporizer Natural Gas
No. Proses Asumsi
3. Aliran keluar Aliran keluar pada fluida proses diasumsikan semua fasa
cair dapat berubah menjadi terdapat 1 fasa yaitu fasa gas.
5. Data fisik fluida Data fisik fluida proses diasumsikan pada tekanan
operasi, yaitu temperatur diasumsikan pada temperatur
saturated karena terdapatnya uap serta cair secara
bersama dalam suhu tersebut
6. Penentuan kalor laten metana Nilai kalor laten metana berasal dari interpolasi antara
suhu 90,69 ᵒC dengan kalor laten 0,8724 x 10-7 dengan
suhu 190,56 ᵒC dengan kalor laten 0
7 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
Start
Studi Literatur
8 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
9 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
Tidak
ΔPa > (ΔPs + ΔPf)
Ya
10 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
Menentukan kecepatan shell-side mass (GS) dan kecepatan linier (vS) dengan cara :
𝑊𝑠 𝐺
𝐺𝑠 = dan 𝑣𝑠 = 𝐴𝑠
𝐴𝑠 𝑠
Ya Tidak
Tube Pattern =
Triangular Pitch ?
Menentukan Reshell:
11 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
12 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
13 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
Tidak
Ureq < Uavail
Ya
End
14 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
Jenis vaporizer mempunyai 3 tipe, yaitu forced circulation, thermosyphon, dan ketttle type. Pemilihan tipe
ini didasarkan pada 3 hal, yaitu sifat alami fluida proses seperti viskositasnya, tekanan operasi, serta luas
tempat yang dibutuhkan.
Dari ketiga tipe tersebut, kami memilih thermosyphone type. Tipe ini merupakan tipe yang paling ekonomis
dan cocok karena pada tipe ini menggunakan sirkulasi natural yang tidak menggunakan pompa, sehingga
mengurangi biaya pengeluaran pompa. Berbeda dengan tipe forced circulation yang memerlukan pompa
untuk mengalirkan dan mengubah fasa.
Tipe thermosyphon ini juga cocok untuk aliran fluida berviskositas rendah, sehingga sesuai dengan
viskositas fluida ini. Selain itu, tipe ini biasanya tidak cocok untuk tekanan di bawah 0,3 bar. Pada
perancangan vaporizer ini, tekanan masuk dan keluar dari vaporizer ini di atas 0,3 bar, sehingga sangat
cocok menggunakan tipe thermosyphon ini.
15 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
4 Hasil Perancangan
4.1 Hasil
16 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
17 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
18 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
19 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
20 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
THICKNES
BAFFLE CROSS TYPE S
THICKNES
BAFFLE LONG TYPE S
THICKNES
TUBE SUPPORT S
GASKETS.FL.TG COVER SHELL
CONNECTION SHELL OUT SERIES
CHANNEL OUT SERIES
CORROSION ALLOWANCE SHELL SIDE TUBE SIDE
JOB SPESIFICATION
REMARKS MANUFACTURER SHALL GUARNTEE THAT SURFACE OFFERED WILL MEET OPERATING CONDITION SHOWN
21 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
5 ANALISIS
5.1 Analisis Kelogisan Perancangan
1. Peninjauan Hilang Tekan
Hilang tekan pada heat exchanger ini ditinjau dari bagian shell dan tube. Pada bagian shell, hilang
tekan bernilai 1,0841x10-3 bar dan hilang tekan tube bernilai 1,3x10-3 bar dan keduanya lebih kecil dari
batas hilang tekan masing maing bagian yaitu 0,0689 pada shell dan 0,2896 pada tube.
3. Peninjauan Dimensi
Tube pattern dari heat exchanger ini berupa Triangular Pitch karena sudut antar tube yang 30 o
menjadikan proses perpindahan panas yang maksimal. Tube pattern berupa square pitch kebanyakan
dipakai untuk proses pembersihan mekanis, sehingga kami tidak menggunakan pola ini untuk
mengubah semua fasa cair menjadi fasa uap.
Jumlah tube hasil rancangan kami adalah 236 buah. Banyaknya tube ini sudah sesuai dengan
perbandingan tube sebesasr 1.25 < PT/do < 1.5. Jika perbandingan tersebut terlalu kecil, maka risiko
kebocoran pada shell akan semakin besar karena menimbulkan beban yang terlalu berat bagi shell
seiring dengan bertambahnya tube.
Diameter luar dari tube juga dibuat sekecil dan seefisien mungkin karena semakin kecil diameter
luar tube, koefisien perpindahan panasnya juga semakin besar dan menghasilkan perpindahan panas
yang lebih efektif. Selain itu, kami menggunakan konfigurasi counter-current yang berguna untuk
semakin meningkatkan efektivitas perpindahan panas.
22 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
2. Tekanan
Tekanan merupakan parameter lain yang harus dijaga tetap dan diharapkan memiliki pressure drop
sekecil mungkin karena seluruh data fisik di evaluasi pada P max dan tekanan operasi tidak boleh
melebihi tekanan design. Pshell bernilai 3,4474 bar dan Ptube bernilai 6,2224 bar
6 KESIMPULAN
Heat exchanger hasil perancangan yang digunakan dalam proses penguapan natural gas dalam hal ini
metana merupakan reboiler jenis thermosyphon dengan posisi vertikal. Heat exchanger ini dirancang untuk
memindahkan panas dari steam ke natural gas. Kondisi operasi termasuk logis dan dapat digunakan.
7 Referensi
23 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
Dew/Bubble Dew/Bubble
138,3255 oC 138,3255 oC
Point Point
Quality 0 Quality 0
Delta P Delta P
0,0689 bar 0,001084 bar
Shell allow/calc allow/calc
Kapasitas 1,640323
Kapasitas Panas 1,54653 kJ/kg.K
Panas kJ/kg.K
24 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
Metan Metan
Metan (vapor)
(vapor) (liquid)
Laju Alir 0,5894 kg/s 2,4793 kg/s Laju Alir 3,0687 kg/s
Dew/Bubble Dew/Bubble
-133,847 oC -164 oC
Point Point
Delta P Delta P
0,18116 bar 0,0013 bar
allow/calc allow/calc
Tube
9,8632 377,9226
Densitas Densitas 316,4052 kg/m3
kg/m3 kg/m3
0,00569 0,06704
Viskositas Viskositas 0,1185 mPa.s
mPa.s mPa.s
25 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
Q = 𝑚𝑣 × 𝐿 + 𝑚𝑣 × 𝐶𝑝𝑣 × ∆𝑇
𝑘𝑔 𝑘𝐽 𝑘𝑔 𝑘𝐽
Q = (2,4793 ⁄𝑠 ×532,4856 ⁄𝑘𝑔) + (3,0687 ⁄𝑠 ×2,597576 ⁄𝑘𝑔. 𝐾 ×( 43,889 + 133,847) K
𝑘𝐽⁄
Q = 2736,957458 𝑠 = 2736.957,458 W
Bilangan Reynolds
𝜌𝑜𝑢𝑡 × 𝑣𝑜𝑢𝑡 × 𝐼𝐷
𝑁𝑅𝑒 =
𝜇
316,40521 × 0,19206 × 16,561 × 10−3
𝑁𝑅𝑒 = = 84913,96673
11,8519 × 10−6
Berdasarkan grafik 12,24 pada buku Coulson, faktor friksi (j) = 0,0028
8 × 𝑗 × 𝐿 × 𝜌𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑢2
∆𝑃𝑓 =
2 × 𝐼𝐷
8 × 0,0028 × 4,8914 × 316,40521 × 0,192062
∆𝑃𝑓 = = 38,6084 𝑃𝑎⁄𝑚
2 × 16,561 × 10−3
Inlet
Kecepatan keluar
𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑣𝑜𝑢𝑡 =
𝑙𝑢𝑎𝑠 × 𝜌𝑜𝑢𝑡
3,0687
𝑣𝑜𝑢𝑡 = = 6,1612 𝑚⁄𝑠
0,050498 × 9,8632
Bilangan Reynolds
𝜌𝑜𝑢𝑡 × 𝑣𝑜𝑢𝑡 × 𝐼𝐷
𝑁𝑅𝑒 =
𝜇
9,8637 × 6,1612 × 16,561 × 10−3
𝑁𝑅𝑒 = = 84914,47425
11,8519 × 10−6 1𝑦
Berdasarkan grafik 12.24 pada buku Coulson, faktor friksi (j) = 0,0028
8 × 𝑗 × 𝐿 × 𝜌𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑢2
∆𝑃𝑓 =
2 × 𝐼𝐷
8 × 0,0028 × 4,8914 × 9,8632 × 6,16122
∆𝑃𝑓 = = 1238,5487 𝑃𝑎⁄𝑚
2 × 16,561 × 10−3
Maka ∆𝑃𝑓 rata-rata untuk pipa sepanjang 4,18914 = (38,6084 + 1238,5487)/ 2 x 4,8914 = 130,55128
Pa
27 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
Berdasarkan grafik 12.56 pada buku Coulson, diperoleh convective boiling factor,fc=3,4
28 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
Sumber: http://www.engineeringpage.com/technology/thermal/fouling_factors.html
1 1
= 1 1 1 1
𝑈𝑎𝑣𝑎𝑙𝑖𝑎𝑏𝑙𝑒 + 8805,7594 + 2,839×10−3 + 5,678×10−3
1495,581113
37900
𝑈𝑟𝑒𝑞 = = 165,7538𝑊𝑚−2 ᵒ𝐶 −1
228,6524
Karena nilai U yang di butuhkan lebih kecil dibandingkan nilai U yang tersedia(528,3558 <
165,7538), sehingga heat exchanger ini layak digunakan.
29 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
Grafik
30 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
31 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
32 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
33 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
34 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
20. Menentukan kecepatan shell-side mass (GS) dan kecepatan linier (vS)
𝑊𝑠 𝐺
𝐺𝑠 = dan 𝑣𝑠 = 𝐴𝑠
𝐴𝑠 𝑠
b. Jika tube pattern yang dipakai adalah berpola square pitch, maka :
35 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
Fraksi tersebut berdasarkan Grafik 12.23 dari buku Coulson dan Richardson’s, Chemical Engineering
Desain 3rd Ed.
36 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
37 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
38 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
43. Menentukan Menentukan Faktor Perpindahan Panas (jh) dari Grafik 12.23
Fraksi tersebut berdasarkan Grafik 12.23 dari buku Coulson dan Richardson’s, Chemical Engineering
Desain 3rd Ed.
39 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
40 dari 41
Perancangan Heat Exchanger Vaporizer Pada Natural Gas
Sumber : http://www.engineeringpage.com/technology/thermal/fouling_factors.html
41 dari 41