UNIVERSITAS JAYABAYA
Oleh
JAKARTA
2020
I. LATAR BELAKANG
Dalam era industrialisasi, pertumbuhan industri di Indonesia khususnya industri kimia, dari tahun ke tahun
cenderung mengalami peningkatan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Seiring dengan peningkatan tersebut,
maka kebutuhan akan bahan baku industri, bahan- bahan kimia maupun tenaga kerja juga akan semakin
meningkat. Salah satu bahan baku yang diperlukan itu adalah anilin dan derivative-nya. Anilin merupakan salah
satu senyawa intermediate yang digunakan secara luas di berbagai industri kimia dewasa ini, karena itu kebutuhan
akan anilin akan meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan program pemerintah dalam pengembangan industri
hilir dimana kebutuhannya baru dapat dipenuhi dengan import dari Negara-negara maju seperti Jepang, Amerika
Serikat, Korea, Belgia, Inggris, Australia, dan Jerman. Kebutuhan anilin di dunia mengalami peningkatan sebesar
4,6% dari 2,117 million ponds di tahun 2004 menjadi 2,210 million ponds di tahun 2005 dan mengalami
peningkatan 4,2% sampai tahun 2008. Sedangkan Indonesia sendiri, pada tahun 2008 mengimpor anilin sejumlah
26.822,2 ton dan pada tahun 2015 diperkirakan sejumlah 31.324 ton. Anilin tersebut banyak digunakan di berbagai
industri. Dengan didirikannya pabrik anilin dengan kapasitas 40.000 ton/tahun di tahun 2015, diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan anilin di Indonesia dan sebagian di ekspor ke luar negeri. Di samping itu, dengan adanya
pabrik anilin dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan memicu berdirinya pabrik lain yang menggunakan
bahan baku anilin. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka pabrik anilin ini layak didirikan di Indonesia.
II. KAPASITAS PRODUKSI
Pemilihan kapasitas pabrik anilin ini didasarkan dari beberapa pertimbangan, yaitu Proyeksi kebutuhan
anilin di Indonesia.
Permintaan akan anilin untuk industri dalam negeri mengalami peningkatan secara kualitatif dari tahun ke
tahun. Data mengenai kebutuhan anilin di Indonesia dari tahun ke tahun dapat di lihat dari tabel
2000000
1500000
1000000
500000
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Berikut adalah beberapa kapasitas pabrik benzonitril yang sudah beroperasi di dunia:
Tabel 1.2 Beberapa Pabrik Anilin di Dunia
Produsen Kapasitas, juta lb/tahun
BASF, Geismar, LA 600
Du Pont, Beaumont, Tex 380
First Chemical, Baytown, Tex 340
First Chemical, Pascagoula, Miss 500
Rubicon, Geismar, LA 1.140
Total 2.960
Proyeksi kebutuhan Anilin di Indonesia
Proyeksi kebutuhan Anilin di Indonesia menggunakan metode Least-square:
∑Yi
a= (1.1)
n
9240396
a= (1.2)
6
a = 1540066
∑Xi.Yi
b= (1.3)
∑Xi2
−2217044
b= (1.4)
70
b = -31672,057
dimana:
X : Indeks untuk tahun
Y : Kebutuhan benzonitrile (kg/tahun)
a : Intersept
b : Slope
Dari persamaan regresi linier di atas, dapat diperkiraan kebutuhan benzonitril hingga tahun 2030, seperti berikut ini:
1200000
Kebutuhan kg/tahun
1000000
800000
600000
400000
200000
0
2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
Tahun
Dari data proyeksi di atas diketahui bahwa kebutuhan Anilin dari tahun ke tahun semakin meningkat. Pada tahun 2030,
diperkirakan kebutuhan Anilin di Indonesia mencapai 621576,3 kg/tahun atau 621,576 ton/tahun namun dinilai belum
ekonomis apabila kapasitas tersebut dipilih untuk mendirikan sebuah pabrik, sehingga kapasitas produksi yang dipilih adalah
620 ton/tahun menyesuaikan dengan kapasitas pabrik Anilin yang ada saat ini. Kelebihan jumlah produksi dapat dijadikan
komoditi ekspor.
Recycle H2
H2 IPAL
NITROBENZENA T = 250 °C KD
P = 1.5 atm
IPAL
Gambar 2.1 Blok Diagram Reduksi Nitrobenzena Uap
Proses reduksi nitronenzene uap adalah proses pembuatan anilin dari nitrobenzene uap yang direaksikan dengan gas hidrogen
pada suhu 250 °C dan tekanan 1,5 atm.
Reaksi:
Cu
C6H5NO2 (gas) + 3H2 (gas) C6H5NH2 (gas) + 2H2O (gas) (2.1)
Pada proses ini nitrobenzena diuapkan dan dialirkan bersama hidrogen, kemudian dilewatkan katalis. Uap yang keluar dari
reaktor didinginkan dalam cooler. Cairan yang diperoleh merupakan campuran anilin, nitrobenzena, benzena dan air. Selanjutnya
dipisahkan dengan proses dekantasi dan distilasi. Hasil yang diperoleh adalah anilin dengan kemurnian 99,93%, konversi 98%
Pembuatan Anilin dengan Reduksi Larutan Nitrobenzena
HCl IPAL
AMMONIA
EKSTRAKTOR ANILIN
NITROBENZENA
IPAL
Proses reduksi larutan nitronenzena adalah proses pembuatan anilin dengan mereduksikan nitrobenzena cair dengan gas
hidrogen larutan asam pada suhu 250 °C dan tekanan 5 atm.
Reaksi:
Cu
C6H5NO2 (gas) + 3H2 (gas) C6H5NH2 (gas) + 2H2O (gas) (2.2)
Pada proses ini nitrobenzena direaksikan dengan gas hidrogen. Proses ini direaksikan dalam larutan asam khlorida dengan
adanya cast-iron filing atau powder. Larutan asam khlorida ini digunakan kembali walaupun selama reaksi larutan garam anilin
terbentuk. Hasil yang diperoleh adalah anilin dengan kemurnian 90 – 95% dan konversi 89%.
Pembuatan Anilin dengan Aminasi Khlorobenzena
Proses aminasi khlorobenzena adalah proses pembuatan anilin dengan mereaksikan khlorobenzena dengan ammonia cair pada
suhu 250 °C dan tekanan 4 atm.
Reaksi:
C6H5Cl (gas) + NH3 (gas) CuCl C6H5NH2 (gas) + HCl (gas) (2.3)
AQUOUS NH3
IPAL
AMMONIA
CHLOROBENZENA KD
DIPHENILAMIN
Gambar 2.3 Blok Diagram Aminasi Khlorobenzena
Pada proses aminasi chlorobenzen menggunakan zat pereaksi amoniak cair, dalam fasa cair dengan katalis Tembaga Oxide
dipanaskan akan menghasilkan 85 - 90 % anilin. Sedangkan katalis yang aktif untuk reaksi ini adalah Tembaga Khlorid yang
terbentuk dari hasil reaksi samping ammonium khlorid dengan Tembaga Oxide. Mula - mula amoniak cair dimasukkan ke dalam
mixer dan pada saat bersamaan khlorobenzena dimasukkan pula, tekanan di dalam mixer adalah 200 atm. Dari mixer campuran
chlorobenzen dengan amoniak dilewatkan ke preheater kemudian masuk ke reaktor dengan suhu reaksi 235 °C dan tekanan 200 atm.
Pada reaksi ini ammonia cair yang digunakan adalah berlebihan. Pada proses aminasi khlorobenzena, hasil yang diperoleh berupa
nitro anilin dengan kemurnian yang dihasilkan adalah 90 %.
IV.PEMILIHAN PROSES
Dalam penentuan proses yang akan digunakan harus diperhatikan beberapa faktor, terutama faktor teknologi proses dan dari
segi ekonomisnya. Dari proses yang telah diuraikan sebelumnya, dapat dibuat tabel perbandingan keempat macam proses pembuatan
anilin.
Tabel 2.1. Perbandingan Proses
Reduksi Reduksi Aminasi Reaksi
Parameter Nitobenzene Larutan Khlorobenzene Ammonia
Uap Nitrobenzene dengan Phenol
Bahan Utama Nitrobezena Nitrobezena Khlorobezena Nitrobezena
Jenis Cairan Cairan Cairan Cairan
Kemurnian 99,5% 98% 94% 98%
Bahan Keberadaan Impor Impor Impor Impor
Baku Harga (Rp/kg) 135.000 135.000 170.000 135.000
Bahan Hidrogen Hidrogen Ammonia Hidrogen
Pembantu
Keberadaan Lokal Lokal Lokal Lokal
Harga (Rp/kg) 75.000 75.000 140.000 75.000
Bahan Utama Cu-Silikat Cu CuCl -
Jenis Padatan Padatan Padatan Padatan
Katalis
Keberadaan Lokal Lokal Lokal Lokal
Harga (Rp/kg) 15.000 12.500 14.000 -
Kemurnian Produk 99,93% 90 – 95% 85 – 90% 85%
Konversi 98% 89% 90% 90%
Kondisi Tekanan 1,5 atm 5 atm 4 atm 8 atm
Operasi Suhu 250 oC 250 oC 250 oC 250 oC
Berdasarkan informasi yang disajikan pada Tabel 2.1, maka pada pra-rancangan pabrik anilin kapasitas 620 ton ini dipilih
proses reduksi nitrobenzene uap dengan pertimbangan sebagai berikut:
1. Kemurnian produk yang dihasilkan tinggi hingga 99,93%.
2. Proses berlangsung pada kondisi operasi yang aman karena tekanan operasi paling kecil yaitu 1,5 atm.
3. Konversi yang dihasilkan lebih besar yaitu sebesar 98%.
V. DESKRIPSI PROSES
Proses pembuatan anilin yaitu dengan mereduksi nitrobenzena uap dengan penambahan Cu dalam silica sebagai katalis.
Adapun tahapan proses dari pembuatan anilin dengan reduksi nitrobenzena uap adalah sebagai berikut:
1. Tahap persiapan bahan baku
2. Tahap reaksi
3. Tahap pemisahan
4. Tahap purifikasi
5. Tahap pengemasan
Bahan baku terdiri dari Nitrobenzena dengan kemurnian 99,5 % dan impuritis 0,1 % Air, dan 0,4% diperoleh dari Merck,
Jerman. Disimpan dalam bentuk cair, dalam tangki penyimpanan (T-01) pada temperatur 30C dan tekanan 1 atm. Hidrogen diperoleh
dari PT. Samator, Indonesia. Disimpan dalam bentuk gas, dalam tangki penyimpanan (T-02) pada temperatur 30C dan tekanan 1
atm. Nitrobenzena dari tangki penyimpanan (T-01) diuapkan di dalam vaporizer (V-01) sehingga temperatur naik menjadi 250C dan
tekanan juga naik menjadi 1,5 atm, lalu masuk ke dalam reaktor (R-01). Gas hidrogen dari tangki penyimpanan (T-02) dan gas
hidrogen hasil recycle dipanaskan di dalam gas heater (H-01) sehingga temperatur naik menjadi 250C dan tekanan juga naik menjadi
1,5 atm, lalu masuk ke dalam reaktor (R-01).
Tahap Reaksi
Campuran nitrobenzena dan gas hidrogen pada temperatur 250C dan tekanan 1,5 atm dengan perbandingan mol 1:3, masuk
ke dalam reaktor (R-01) yang berisi katalisator copper silikat.
Reaksi yang terjadi:
Reaksi berlangsung secara eksotermis dan agar temperatur tidak menjadi terlalu tinggi, maka digunakan air sebagai pendingin
sehingga temperatur gas hasil yang keluar dari reaktor sekitar 250C. Konversi reaksi adalah 98%. Gas hasil yang keluar dari reaktor
berupa gas hidrogen yang tidak ikut bereaksi, nitrobenzena, anilin, dan H2O, masuk ke dalam kondensor (CD-01) agar terjadi
pertukaran panas dengan air pendingin dengan tujuan fase senyawa menjadi berwujud cair sebelum masuk ke dalam separator gas (S-
01).
Tahap Pemisahan
Di dalam separator gas (S-01) akan terjadi proses semacam kondensasi, proses berlangsung pada temperatur 40C dan tekanan
1 atm. Sehingga dihasilkan 2 lapisan yaitu lapisan atas berupa gas dan lapisan bawah berupa cairan. Hasil lapisan atas yang berupa
gas hidrogen langsung di-recycle untuk direaksikan kembali ke dalam reaktor. Sedangkan hasil lapisan bawah yang berupa cairan
mengandung nitrobenzena, anilin dan air langsung masuk ke dalam dekanter (D-01).
Di dalam dekanter (D-01), dilakukan proses pemisahan dengan dekantasi pada temperatur 40C dan tekanan 1 atm sehingga
terbentuk 2 lapisan hasil yaitu lapisan atas dan lapisan bawah yang kedua-duanya berupa cairan. Lapisan hasil bagian atas dekanter
mengandung air, sedikit nitrobenzene, dan sedikit anilin. Hal ini dikarenakan berat jenis air (1 gr/ml) lebih kecil dibandingkan berat
jenis anilin (1,02 gr/ml) dan berat jenis nitrobenzena (1,22 gr/ml) pada temperatur kamar. Lapisan hasil bagian atas dekanter tersebut
masuk ke dalam IPAL. Selanjutnya, lapisan hasil bawah dekanter yang mengandung banyak anilin dan nitrobenzena dimurnikan ke
dalam kolom destilasi (KD-01).
Tahap Purifikasi
Lapisan hasil bawah dekanter yang mengandung banyak anilin dan nitrobenzena dimurnikan ke dalam kolom destilasi (KD-
01). Sebelum dimurnikan di dalam kolom destilasi (KD-01), terlebih dahulu dipanaskan sampai mencapai kondisi larutan jenuh
dengan heater (H-02) yaitu temperatur 190C dan tekanan 1 atm untuk mendapatkan kemurnian yang tinggi. Masuk ke dalam kolom
destilasi (KD-01), sehingga dihasilkan 2 lapisan yaitu lapisan hasil atas berupa anilin dan lapisan hasil bawah berupa nitrobenzena.
Hasil bawah yang berupa nitrobenzena, dialirkan menuju reboiler pada kondisi temperatur 208C dan tekanan 1 atm dimana
nitrobenzene yang berupa uap akan kembali menuju kolom destilasi (KD-01) dan yang berupa cairan akan langsung menuju IPAL.
Sedangkan hasil atas berupa anilin dengan kemurnian 99,93% masuk ke dalam cooler produk anilin (C-01) agar didapat kondisi pada
temperatur 30C dan tekanan 1 atm, lalu dimasukkan ke dalam tangki penyimpanan yaitu tangki anilin (T-03).
VI. BLOK DIAGRAM DAN FLOWSHEET
H2 : 0,5852
H2O : 172,1309 IPAL
Recycle H2
H2 : 28,6738
CH4 : 0,0023
C6H5NO2 : 2,2312
H2 : 29,2590
C6H5NH2 : 444,000
CH4 : 0,0023
REAKTOR SEPARATOR DEKANTER
1,5 atm
250°C 1,0 atm 1,0 atm
VAPORIZER ANILIN
C6H5NO2 (g) + 3H2 (g) 40°C 40°C
C6H5NH2 (g) + 2H2O (g)
0,9 atm
190°C
KD
C6H5NO2 : 599,8098
H2O : 0,0879 1,0 atm
190°C C6H5NO2 : 9,7650
C6H5NO2 : 11,9962 C6H5NO2 : 11,9962 C6H5NH2 : 0,4444
C6H5NO2 : 599,8098 H2 : 0,5852 C6H5NH2 : 444,4444
H2O : 0,0879 C6H5NH2 : 444,4444 H2O : 172,1309 IPAL
CH4 : 0,0023 C6H5NO2 : 11,9962
H2O : 172,1309 C6H5NH2 : 444,4444
HE-01 HE
V-01 S-01
HE-02 RB HE-03
T-03
HE-06
Keterangan :
R:reactor
T:Tangki
V:Vaporizer
S:Separator
HE:Heat Exchanger
CD:Kondensor Total
RB:Reboiler
MD:Menara Distilasi
GUDANG BENGKEL
UTILITAS
TEKNIK TEKNIK
PEMADAM
KEBAKARAN
TANGKI TANGKI
PRODUK BAHAN BAKU
POLIKLINIK
MUSHOLLA
RUANG
SERBA GUNA
KANTOR KANTIN
POS PENIMBANGAN
POS
KEAMANAN