Anda di halaman 1dari 41

Makalah Termodinamika

Pemicu 4
Vapour-Liquid Equilibria (VLE)

Kelas :
Termodinamika 02
Disusun oleh :
Kelompok 8
1.
2.
3.
4.
5.

Adinda Diandri Putri


Cut Shafira Salsabila
Ghassan Tsabit Rivai
Jayusandi Mulya Sentosa
Muhamad Rubi Mujakki

( 1406553013 )
( 1506800281 )
( 1406552976 )
( 1406571470 )
( 1406608012 )

Program Studi Teknik Kimia


Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Depok 2016
DAFTAR ISI
Pembahasan.............................................................................................................3
Soal 1..............................................................................................................3

Soal 3..............................................................................................................9
Soal 4............................................................................................................14
Soal 5............................................................................................................23
Daftar Pustaka......................................................................................................33

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 2

PEMBAHASAN
SOAL 1
The Stream from a gas well is a mixture containing 50-mol-% methane, 10-mol-%ethane,
20mol-%n-propane, 20-mol-%n-butane. This stream is fed into partial condenser maintained at a
pressure of 17.24 bar, where its temperature is brought to 300.15 K (27 0C). Prepare an algorithm
that could be used to solve this problem and then use that algorithm to determine:

The molar fraction of the gas that condenses


The compositions of the liquid and vapor phases leaving the condensor

Assume that a mixture is an ideal mixture


Jawaban:
Langkah pertama kita harus menentukan keadaan akhir dari campuran yang keluar dari
campuran dengan menghitung nilai dew point dan buble point dari campuran.
1
pdew =
sat
yi
pbulb = xi p i dan
p sat i
Untuk menentukan nilai P saturasi dari masing masing komponen yang ada dalam campuran
tersebut dengan menggunakan persamaan antoine sebagai berikut:
B
ln ( psat ) =A
C+ T
dimana nilai parameter A, B dan C adalah spesifik untuk masing masing komponen. Nilai
parameter tersebut untuk komponen dalam campuran adalah (dimana P dalam mmHg dan T
dalam Celcius)
Senyawa
Metana
Etana
Propana
Butana

A
6.69561
6.83452
6.80398
6.80896

B
405.420
663.7
803.81
935.86

C
267.777
256.470
246.990
238.730

T min
-181
-143
-108
-78

T max
-152
-75
-25
19

Selanjutnya setelah itu dengan persamaan antoine maka didapatkan nilai tekanan saturasi
dari masing masing komponen dalam campuran pada suhu 270C. Setelah itu maka kita bisa
mendapatkan nilai tekanan pada keadaan dew dan buble dengan menggunakan persamaan yang
telah disebutkan diatas. Jika nilai tekanan pada sistem kondenser yang diberikan yaitu 17.24 bar
berada diantara tekanan dew dan buble, maka keadaan akhir campuran adalah dua fasa yaitu cairuap, selanjutnya jika lebih kecil dibanding dew point maka campuran akhir berwujud cair dan
Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 3

bila lebih besar dibanding buble point maka campuran berada di fase uap. Sehingga kita tidak
akan perlu menghitung lagi jika memang keadaan campuran sudah dalam satu fasa.
Namun, permasalahannya disini adalah suhu pada pemicu yang diberikan berada diluar
jangkauan suhu dari parameter antoine sehingga kita tidak bisa menggunakan persamaan antoine
untuk menentukan suhu saturasi dari komponen dalam campuran. Untuk itu pula lah kita tidak
bisa menentukan keadaan akhir dari campuran karena kita tidak dapat menetukan dew point dan
buble point nya. Sehingga harus diasumsikan bahwa campuran akhir berada
kesetimbangan dua fasa cair-uap.
Selanjutnya dalam Flash Calculation terdapat fraksi mol uap ataupun cair dari suatu zat
(zi) dan jumlah mol yang dirumuskan sebagai:
L+V =1
z i=x i L+ y i V
Dimana L adalah fraksi mol cair suatu sistem, V adalah fraksi mol gas suatu sistem, x adalah
fraksi mol cair suatu zat serta fraksi mol gas suatu zat. Dengan mengombinasikan kedua
persamaan diatas maka akan didapatkan persamaan:
zi K i
zi K i
y i=
y i=1
=1
1+ ( K i1 ) V
1+ ( K i1 ) V
Selanjutnya nilai K pada persamaan diatas dapat diperoleh dengan menggunakan grafik
yang ada di buku Introduction of Chemical Engineering Thermodynamics 6th Edition halaman
341-342. Nilai K tersebut kemudian diplot kedalam grafik yang kedua (untuk temperatur yang
tinggi) dengan tekanan sebesar 250.405 psia dan suhu sebesar 80.6 0F, sehingga didapatkan nilai
K yaitu:
NO
1
2
3
4

Senyawa
Metana
Etana
Propana
n-Butana

Z
0.5
0.1
0.2
0.2

K
10
2.1
0.68
0.21

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 4

Gambar1. Nilai K untuk Hidrokarbon Ringan


(sumber: SVA, Introduction to Chemical Engineering
Thermodynamincs)

Selanjutnya persamaan terakhir diatas kita substitusikan dengan angka yang sudah kita
cari dan ketahui, sehingga didapatkan:
(0.5 10)
( 0.1 2.1)
( 0.2 0.68)
(0.2 0.21)
+
+
+
=1
1+ ( 101 ) V 1+ ( 2.11 ) V 1+ ( 0.681 ) V 1+ ( 0.211 ) V
5
0.21
0.136
0.042
+
+
+
=1
1+ 9V 1+1.1 V 10.32V 10.79 V
Untuk mencari nilai V digunakan Program Secant, fungsi yang dimasukkan adalah sebagai
berikut:
5
0.21
0.136
0.042
+
+
+
1=0
1+ 9V 1+1.1 V 10.32V 10.79 V
Selanjutnya memasukkan fungsi diatas ke dalam program Secant. Berikut merupakan listing
program secant dengan fungisnya dicetak merah.
C
C

Prgram Solusi Persamaan Aljabar Non-Linier Tunggal (PANLT)


dengan metode 'SECANT'

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 5

C
C
C
C
C
C

VARIAN : Program dengan Subroutine


Kondisi proses dinyatakan dalam variabel 'flag'
Flag = 0; berarti sistem masih dalam proses iterasi
Flag = 1; berarti proses telah mencapai konvergensi
Flag = 2; berarti jumlah iterasi maksimum telah terlampaui
-----------------------------------------------------------------IMPLICIT NONE
external f
REAL*8 eps,f,x,x0,x1
INTEGER flag,iter,maxiter
WRITE(*,'(A,$)') 'Harga-harga awal x0,x1 : '
READ(*,*) x0,x1
WRITE(*,'(A,$)') 'Jumlah iterasi maksimum : '
READ(*,*) maxiter
WRITE(*,'(A,$)') 'Epsilon/kriteria proses : '
READ(*,*) eps
iter = 0
flag = 0
CALL SECANT(f,x0,x1,x,eps,iter,maxiter,flag)
WRITE(*,*)
WRITE(*,*)
WRITE(*,*)
WRITE(*,*)
WRITE(*,*)
WRITE(*,*)

'x0 = ',x0
'x1 = ',x1
'x = ',x
'f(x) = ',f(x)
'flag = ',flag
'Jumlah Iterasi = ',iter

STOP
END
FUNCTION f(x)
REAL*8 f,x
f =(5/(1+(9*x)))+(0.21/(1+(1.1*x)))+(0.136/(1-(0.32*x)))+(0.042/(
*1-(0.79*x)))-1
RETURN
END
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C

SUBROUTINE SECANT(ff,x0,x1,x,eps,itnum,itmax,prflag)
-----------------------------------------------------Sub-program : Solusi PANLT dengan metode SECANT
sebagai varian dari metode BISECTION
ff : fungsi f(x) = 0 yang akan dicari akarnya
x0 : nilai x-awal, identik dengan x(n-1)
x1 : nilai x-awal, identik dengan x
x : nilai x-baru, identik dengan x(n+1)
eps : kriteria atau ketelitian perhitungan
itnum : jumlah iterasi yang dilakukan proses
itmax : jumlah pembatas iterasi untuk proses
prflag : identifikasi untuk konvergensi, yaitu :
0 = proses sedang/akan berlangsung
1 = proses mencapai kekonvergensian
2 = jumlah iterasi maksumum (itmax) telah

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 6

C
C

terlampaui
------------------------------------------------------REAl*8 eps,ff,x,x0,x1
INTEGER prflag,itnum,itmax
itnum = 0
prflag = 0
DO WHILE(prflag .EQ. 0)
x = x1-ff(x1)*(x1-x0)/(ff(x1)-ff(x0))
IF (ABS(x - x1) .LE. eps) THEN
prflag = 1
ELSE IF (itnum .GT. itmax) THEN
prflag = 2
ELSE
itnum = itnum + 1
x0 = x1
x1 = x
ENDIF
ENDDO
RETURN
END

Selanjutnya jika kita lihat bahwa persamaan diatas menghasilkan persamaan yang
berorde 4, sehingga jika kita hitung manual akan dihasilkan nilai dari titik potong terhadap
sumbu x sebanyak 4 buah. Oleh karena itu kita harus memilih harga taksiran awal yang sesuai
dalam memasukkan nya di program secant. Oleh karena nilai dari fraksi V berkisar antara 0
sampai dengan 1, maka harga taksiran awal yang paling sesuai sehingga menghasilkan hasil yang
paling benar adalah 0 dan 0.1

Gambar 2. Hasil dari Program Fortran

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 7

Berdasarkan hasil program fortran diatas maka didapatkan nilai dari atau V sebesar 0.855 Nilai
dari komposisi mol cair dan uap adalah sebagai berikut:
V =0.855
L+V =1

L=1V =10.855=0.14

a. Mencari nilai Fraksi Uap pada masing-masing komponen:


Methane
y 1=

z1 K 1

1+ ( K 11 ) V

(0.5 10)
=0.575
1+ ( 101 ) 0.855

Ethane
y 2=

z2 K 2
(0.1 2.1)
=
=0.108
1+ ( K 21 ) V 1+ (2.11 ) 0.855

Propane
y 3=

z3 K 3

1+ ( K 31 ) V

(0.2 0.68)
=0.187
1+ ( 0.681 ) 0.855

n-Butane
y4 =

z4 K 4
(0.2 0.21)
=
=0.129
1+ ( K 41 ) V 1+ ( 0.211 ) 0.855
Setelah mendapatkan nilai dari y yang merupakan fraksi dari uap, maka dari rumus

K i=

yi
xi

dapat dicari nilai x yang merupakan fraksi dari cairan yaitu:

Methane
y 0.575
x 1= 1 =
=0.058
K1
10
Ethane
y 0.108
x 2= 2 =
=0.052
K2
2.1
Propane
y 0.187
x 3= 3 =
=0.275
K 3 0.68
n-Butane
Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 8

x 4=

y 4 0.129
=
=0.616
K 4 0.21

Maka hasil diatas dapat dibentuk menjadi sebuah tabel


NO
1
2
3
4

Komponen
Metana
Etana
Propana
n-Butana
Jumlah Total

K
10
2.1
0.68
0.21

Z
0.5
0.1
0.2
0.2
1.000

y
0.575
0.108
0.187
0.129
0.999

x
0.058
0.052
0.275
0.616
1.001

b. Komposisi Fase Cair dan Fase Gas yang meninggalkan Kondensor


Komposisi Gas
Metana
Etana
Propana
N-Butana
Komposisi Liquid
Metana
Etana
Propana
N-Butana

: 0.575 x V = 0.575 x 0.855 = 0.492 = 49.2 %


: 0.108 x V = 0.108 x 0.855 = 0.092 = 9.2 %
: 0.187 x V = 0.187 x 0.855 = 0.16 = 16 %
: 0.129 x V = 0.129 x 0.855 = 0.113 = 11.3 %
: 0.575 x L = 0.575 x 0.145 = 0.00841 = 0.84 %
: 0.108 x L = 0.108 x 0.145 = 0.00754 = 7.54 %
: 0.187 x L = 0.187 x 0.145 = 0.0398 = 3.98 %
: 0.129 x L = 0.129 x 0.145 = 0.0893 = 8.9 %

SOAL 3
Activity coefficient approach is capable of modeling and correlating VLE of highly non-ideal
mixtures at low pressures.

a. Give definition for activity coefficient of component ( 1 ) using your own words
b. Comments on the shape of the phase envelope of the following binarymixture:
tetrahydrofuran/

carbontetrachloride,

ethanol/toluene,

chloroform/tetrahydrofuran,

furan/carbon tetrachloride. Based on your explanation on the molecular structure and


molecular interaction between the molecules
c. List the advantages and disadvantages of using the activity coefficient approach
Jawab
a) Definisi Koefisien Aktivitas
Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 9

Koefisien aktivitas adalah sebuah faktor yang digunakan dalam termodinamika untuk
menyatakan besarnya penyimpangan larutan dari kondisi ideal yang digambarkan dengan
aktivitas molekul dalam campuran. Dalam hal ini kondisi ideal yang dimaksud adalah
berdasarkan Hukum Raoult. Jika suatu zat campuran terdiri dari komponen i dan zat
lainnya, maka akibat ketidakidealan larutannya menyebabkan nilai konsentrasi berubah
atau menyimpang dari kondisi idealnya.
yi P
1=
xi Psat
i
Koefisien aktivitas digunakan pada larutan dengan tekanan sistem rendah sampai sedang.
b) Komentar Grafik
Tetrahydrofuran/ carbontetrachloride

Terlihat bahwa P-x1 atau kurva bubble point berada dibawah garis linear hukum
Raoult. Hal ini dinyatakan negatif dari kelinearan. Kurva THF berada diatas kurva
carbon tetrachlorida. Dan daerah dua fasa yang relatif kecil. Hal ini menunjukkan
bahwa THF lebih mudah menguap dibandingkan carbon tetrachloride. Seperti yang
diketahui bahwa titik didih THF adalah 66C sedangkan titik didih carbon

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 10

tetrachloride adalah 76,72C. Diketahui campuran polar dan polar. Sehingga dapat
larut. Jadi pada kondisi ini tidak akan terbentuk azeotrope.

Ethanol/ toluene

Terlihat bahwa titik maksimum kurva P-x1 dan P-y1 berada pada titik yang sama. Titik
ini desebut titik maksimum azeotrope. Kurva ethanol berada diatas kurva toluene.
Daerah dua fasa yang terbentuk relatif besar. Hal ini karena perbedaan titik didih dari
kedua larutan yang besar. Diketahui titik didih ethanol = 78,37C dan toluene = 111C.
Azeotrope pada titik maksimum kurva menunjukkan bahwa komposisi kedua larutan
adalah sama. Hal ini terjadi karena ethanol merupakan senyawa polar sedangkan
toluene merupakan senyawa nonpolar. Diketahui bahwa senyawa polar sulit larut
dalam senyawa nonpolar. Sehinga tidak tidak terjadi reaksi pada titik ini, sehingga

komposisi kedua larutan sama.


Chloroform/ tetrahydrofuran

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 11

Terlihat bahwa titik minimum kurva P-x1 (bubble point) dan P-y1 (dew point) berada
pada titik yang sama. Kondisi pada titik ini disebut azeotrope. Kurva chloroform
berada diatas kurva tetra hydrofuran. Daerah dua fasa relatif kecil. Hal ini terjadi
karena perbedaan titik didih yang sangat kecil. Dimana titik didih chloroform =
61,2C dan THF = 66C. Azeotrope pada titik minimum kurva menunjukkan bahwa
komposisi kedua larutan adalah sama. Hal ini terjadi karena chloroform merupakan
senyawa nonpolar sedangkan THF merupakan senyawa polar. Diketahui bahwa
senyawa polar sulit larut dalam senyawa nonpolar. Sehinga tidak tidak terjadi reaksi
pada titik ini, sehingga komposisi kedua larutan sama.

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 12

Furan/ carbon tetrachloride

Terlihat bahwa kurva P-x1 berada diatas garis linear hukum Raoult. Sedangkan kurva
P-y1 berada dibawah kurva ideal. Terlihat daerah dua fasa yang relatif besar. Hal ini
menunjukkan perbedaan titik didih yang tinggi antara kedua larutan. Seperti diketahui
bahwa titik didih furan = 31,4C dan carbon tetrachloride = 76,72C. Diketahui
campuran sama-sama polar sehingga dapat larut satu sama lain. Sehingga tidak akan
terbentuk azeotrope pada kondisi ini.
c) Keuntungan dan Kerugian Koefisien Aktivitas
Keuntungan
Pendekatan koefisien aktifitas merupakan cara terbaik dalam menunjukkan ketidak
idealan larutan pada tekanan rendah.

Kerugian

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 13

Anda harus memperkirakan atau memperoleh parameter dari data eksperimen,


contoh: data kesetimbangan fasa
Parameter akan valid hanya pada range temperatur dan tekanan dari data
Pendekanan koefisien aktifitas hanya dapat digunakan pada tekanan rendah
SOAL 4
In addition, your group also given another task, similar but not really the same. (a) Explain why
Raoults law is not suitable for analysis of Pxy diagram of the chloroform-1,4 dioxane
mixture, based your explanation on the molecular structure and molecular interaction between
the molecules. (b) A binary mixture of chloroform (1) and 1,4-dioksan (2) with an equimolar
composition (z1=z2=0.5) in a compressed liquid state di fed to a storage vessel to be maintained
at temperature of 50C and pressure of 25 kPa. Your group should determine if the mixture in the
vessel will be a mixture of saturated liquid and saturated vapor, vapor or liquid. If it exist as a
mixture of the two phases please determine the molefraction of each phase.
Jawab
a) Hukum Raoult hanya dapat digunakan untuk campuran yang ideal. Dimana syarat suatu
campuran dapat dikatakan ideal adalah ketika campuran tersebut memiliki besar molekul
yang hampir sama dan mempunyai daya tarik intermolekuler yang sama di antara molekulmolekulnya. Berdasarkan syarat tersebut maka kita dapat melakukan peninjauan awal
terhadap berat dan struktur molekul dari kloroform dan 1,4 dioksana.

Gambar 3. Struktur molekul (a) Kloroform (b) 1,4 Dioksana


Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana (CHCl 3). Kloroform memiliki berat
molekul senyawa 119.38 g/mol. Sementara 1,4 dioksana yang memiliki rumus molekul
Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 14

C4H8O2 dengan berat molekul senyawa 88.11 g/mol. Kedua senyawa tersebut memiliki
berat senyawa yang berbeda jauh. Hal ini juga dipengaruhi oleh ukuran molekul senyawa
tersebut. Seperti terlihat pada gambar 1, kloroform memiliki ukuran molekul yang lebih
besar daripada 1,4 dioksana. Ini menunjukkan bahwa besar molekul kedua senyawa tidak
sama sehingga tidak dapat dikatakan sebagai campuran yang ideal yang dapat diterapkan
pada hukum Raoult.
Selain itu berdasarkan daya tarik intermolekularnya, kloroform memiliki titik didih yang
lebih rendah daripada 1,4 dioksana yaitu 61,2C sementara 1,4 dioksana memiliki titik
didih yang tinggi yaitu 101,3C. Larutan yang memiliki titik didih yang rendah
menandakan bahwa tekanan uap larutan tersebut adalah tinggi. Sehingga apabila sebuah
larutan mempunyai tekanan uap yang tinggi pada suhu yang sama, ini berarti bahwa
molekul molekul yang berada dalam larutan tersebut sedang melepaskan diri dari
permukaan larutan dengan mudahnya. Mudahnya suatu larutan untuk melepaskan diri
menandakan daya tarik intermolekulernya relatif rendah. Ini juga yang menyebabkan
kloroform bersifat mudah menguap.
Sebaliknya untuk larutan yang memiliki titik didih tinggi seperti 1,4 dioksana memiliki
daya tarik intermolekuler yang tinggi sebab tekanan uapnya tinggi pada suhu yang sama.
Sehingga molekul molekulnya tidak mudah lepas dari permukaannya. Dari kedua titik
didih tersebut dapat diketahui bahwa kedua senyawa memiliki daya tarik intermolekuler
yang berbeda. Hal ini menunjukkan ketidaksesuaian terhadap syarat suatu campuran dapat
dikatakan ideal. Oleh sebab itu dalam hal ini hukum Raoult tidak cocok untuk kedua
campuran senyawa tersebut, dimana kondisi inilah yang akan menyebabkan terjadinya
deviasi pada hukum Raoult.

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 15

b) Diketahui : A binary mixture of chloroform (1) and 1,4-dioksan (2)


z1 = z2 = 0.5
Ttangki = Tsistem = 50C
Ptangki = Psistem = 25 kPa

Ditanya : Tentukan jika campuran di dalam vessel akan menjadi campuran dari saturated
liquid dan saturated vapor, vapor atau liquid
Jika terdapat 2 fase, tentukan fraksi mol tiap fasanya
Jawab :
Pada poin a), telah diketahui bahwa campuran chloroform-1,4 dioxane bukan larutan ideal
sehingga hukum Raoult tidak dapat diaplikasikan pada kasus ini.

Gambar 4. Sistem Kloroform (1)/1,4-Dioksan (2) pada 323,15 K (50 )

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 16

Berdasarkan kurva yang didapat, system tersebut menggambarkan deviasi negative. Hal
tersebut dikarenakan sifat dari hukum Raoult yang menyatakan jika nilai dari koefesien
aktivitas larutan dan gas kurang dari satu, serta konstanta lain yang bernilai negatif
sehingga persamaan Margules dapat berlaku. Persamaan Margules yang dimaksud adalah :
ln 1=x 22 [ A 12+2 ( A21 A 12) x 1]

(1)

ln 2=x 21 [ A 21+2 ( A12 A 21) x 2 ]

(2)

dengan A12 = -0,72 dan A21 = -1,27 dan x1 + x2 = 1 berarti x2 = 1 x1. Korelasi Psat dan
P pada persamaan Margules juga dapat ditentukan sebagai berikut :
sat

sat

P=x 1 1 P1 + x 2 2 P 2

y 1=

x 1 1 Psat
x1 1 P1sat
1
=
sat
P
x1 1 Psat
1 + x 2 2 P2

(3)

(4)

dengan didapatkannya nilai y1 maka dapat ditentukan y2 = 1 y1. Untuk menyelesaikan


persoalan diatas dapat melalui persamaan yang telah ditentukan dengan tahapan berikut ini:

Menentukan Psat masing masing komponen pada T = 50oC

ln Psat
1 =15,9732

2696,79
323+(46,16)

Psat
1 =508,70 mmHg=69,527 kPa
ln Psat
2 =16,1327

2966,88
323+(62,15)

sat

P2 =116,60 mmHg=15,910 kPa

Menentukan nilai x1, x2, y1, y2 melalui trial and error dengan memasukan nilai nilai yang
diketahui ke persamaan (1), (2), (3),(4) pada saat T=50 oC dengan menggunakan
Ms.Excel

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 17

Dari soal diketahui bahwa Psistem berada pada 25 kPa dan T = 50oC sehingga melalui
data diatas dapat ditentukan nilai x1, x2, y1, y2 melalui interpolasi sebagai berikut :
Mencari nilai x1
x 0,3
2523,116442
= 1
26,97602923,116442 0,40,3
x 1=0,3488 0,35
Mencari nilai x2
x 2=1x 1
x 2=10,3488
x 2=0,6512
Mencari nilai y1
y 10,59779942
2523,116442
=
26,97602923,116442 0,658625630,59779942
y 1=0,6020
Mencari nilai y2
Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 18

y 2=1 y1
y 2=10,6020
y 2=0,398
Jadi menurut persamaan mergules diperoleh komposisi sebagai berikut :

Komposisi Cairan
X1
Cara

0 , 35

kedua

Komposisi Uap

X2

Y1

Y2

0,6512

0,6020

0,398

menggunakan

adalah
metode

dengan
flash

calculations. Dimana untuk menggunakan metode ini, kita harus meninjau terlebih
dahulu apakah campuran chloroform-1,4 dioxane pada P = 25 kPa dan T = 50

dalam

keadaan dua fasa atau tidak. Untuk mengetahuinya, tahap pertama adalah kita harus
mencari nilai Pbuble dan Pdew.

Mencari nilai Pbuble


Pbuble= 1 x 1 P1sat + 2 x 2 Psat
2
Untuk mencari nilai

dan

(5)

, kita gunakan persamaan (1) dan (2)

ln 1=x 22 [ A 12+2 ( A21 A 12) x 1]

(1)

ln 1=0,6512 [0,72+ 2 (1,27(0,72) ) 0,35]

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 19

ln 1=0,46859
1=0,6258 0,63

ln 2=x 21 [ A 21+2 ( A12 A 21) x 2 ]

(2)

ln 2=0,352 [1,27+2 (0,72(1,27) ) 0,6512]


ln 2=0,0678
2=0,9344
Dengan menggunakan nilai x1 dan x2 yang telah ditentukan sebelumnya maka kita dapat
menentukan Pbuble.
Pbuble=(0,63) ( 0,35 ) ( 69,53 kPa )+(0,9344) ( 0,6512 ) (15,91 )

Pbuble=25,0123 kPa

Menentukan Pdew
P dew=

1
y1
1P

P dew=

sat
1

y2
sat

2 P2

(6)

1
0,6020
0,398
+
(0,63)(69,53 kPa) (0,9344)(15,91 kPa)
Pdew=24,6822 kPa

Evaluasi Tekanan Sistem


Pdew < Psistem < Pbuble

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 20

Dilihat dari data diatas maka Psistem = 25 kPa berada pada campuran cair jenuh dengan uap
jenuh (campuran 2 fasa) sehingga dapat digunakan perhitungan kilat untuk menentukan nilai
xi dan yi

Menentukan rasio kesetimbangan K1 dan K2


sat

P
K i= i
P

K 1=

69,53 kPa
=2,7812
25 kPa

K 2=

15,91 kPa
=0,6364
25 kPa

Menentukan nilai V dan L


zK

1+V (i K i1 )
i

z1 K 1
z2 K 2
+
=1
1+V ( K 11 ) 1+V ( K 21 )

( 0,5 2,7812 )
( 0,5 0,6364 )
+
=1
1+V ( 2,78121 ) 1+V ( 0,63641 )

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 21

Melalui trial and error diperoleh data perhitungan V sebagai berikut :

Karena L + V =1, dan system berada di daerah 2 fasa, maka nilai V harus < 1. Sehingga, V =
0,99
Setelah diketahui nilai V maka selanjutnya dapat ditentukan nilai L
V+L=1
L=1V
L = 1 0,99
L = 0,01

Menentukan nilai y1 dan y2


y i=

zi K i
1+ V ( K i1 )

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 22

y 1=

( 0.5 2,7812 )
=0,50322
1+ 0.99 (2,78121 )

y 2=

( 0.5 0,6364 )
=0,4976
1+ 0.99 ( 0,63641 )

Menentukan nilai x1 dan x2


Komposisi Cairan

Komposisi Uap

X1

X2

Y1

Y2

0 .1809

0.7812

0,50322

0,4976

x i=

zi
L+ K i (1L)

x 1=

0,5
=0.1809
0,01+2,7812 ( 10,01 )

x 2=

0,5
=0.7812
0,01+ 0,6364 ( 10,01 )

Dengan menggunakan flash calculations diperoleh hasil yang sedikit berbeda dengan hasil
sebagai berikut :

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 23

SOAL 5
From SVA book (6th edition, problem 12.6)
VLE data for methyl tert-butyl ether(l)/dichloromethane(2) at 308.15 K (35C) (extracted from F.
A. Mato, C. Berro, and A. Ptneloux, J. Chem. Eng. Data, vol. 36, pp. 259-262, 1991) are as
follows:

The data are well correlated by the three-parameter Margules equation [an extension of Eq.
(12.9)]:

Implied by this equation are the expressions:

(a) Basing calculations on Eq. (12.1), find the values of parameters A12, A21, and C that
provide the best fit of GE/RT to the data.


(b) Prepare a plot of In ( 1 , In ( 2 , and GE/(x1x2RT) VS. X I showing both the
correlation and experimental values.
(c) Prepare a P-x-y diagram [see Fig. 12.7(a)] that compares the experimental data with the
correlation determined in (a).

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 24

Jawab:
a) Menentukan 3 parameter Margules: A12, A21, dan C

Untuk menentukan nilai A21, A12, dan C dapat diselesaikan dengan perkalian matriks A. x = B.
Ikuti langkah-langkah berikut:
1. Tentukan simpangan baku dari persamaan Margules
S = (GE/RT (A21.x1 + A12.x2 C x1x2) x1x2)

= GE/RT (A21.x12x2 + A12.x1x22 C (x1x2)2)


2. Turunkan persamaan simpangan baku terhadap nilai yang dicari (A21, A12, dan C) hasil
turunan = 0

S = GE/RT (A21.x12x2 + A12.x1x22 C (x1x2)2)


A21
S

= GE/RT (A21.x12x2 + A12.x1x22 C (x1x2)2)

dS
A 21
A12
S

= (GE/RT (A21.x12x2 + A12.x1x22 C (x1x2)2) (-x12x2) = 0

= GE/RT (A21.x12x2 + A12.x1x22 C (x1x2)2)

dS
A 12 = (GE/RT (A21.x12x2 + A12.x1x22 C (x1x2)2) (-x1x22) = 0
C

= GE/RT (A21.x12x2 + A12.x1x22 C (x1x2)2)

S
dS
C

= (GE/RT (A21.x12x2 + A12.x1x22 C (x1x2)2) (x1x2)2 = 0

3. Pindahkan GE/RT ke ruas kanan, sisanya ke ruas kiri


A21
A21 (x14x22) + A12 (x13x23) C (x14x23) = (GE/RT). (x12x2)
A12
A21 (x13x23) + A12 (x12x24) C (x13x24) = (GE/RT). (x1x22)
Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 25

C
A21 (x14x23) + A12 (x13x24) C (x14x24) = (GE/RT). (x1x2)2
4. Buat matriksnya menjadi A.x = B
(G E/ RT )( x 12 x 2)

(G E/ RT )( x 1 x 22)
x1
(G E /RT )( 2 x 22)

x14 x 22 x13 x23 x 14 x 23


x 13 x 23 x 12 x 24 x 13 x 24
x14 x 23 x 13 x 24 x 14 x 24

][ ]

A 21
. A 12 =
C

5. Masukkan data yang telah diketahui (experimental) ke dalam Ms. Excel

P
No. (kPa)

X1

Y1

X2

Y2

83.40 0.033 0.014 0.967 0.985


2
0
1
0
9

0.7181
08

0.9972
68

82.20 0.057 0.025 0.942 0.974


2
9
3
1
7

0.7238
23

0.9974
37

80.48 0.092 0.041 0.907 0.958


1
4
6
6
4

0.7301
68

0.9967
24

76.71 0.166 0.080 0.833 0.919


9
5
4
5
6
72.42 0.248 0.131 0.751 0.868
2
2
4
8
6

0.7465
4
0.7726
31

0.9927
17
0.9813
35

4
5

ln 1

ln

GE/RT

0.3311
4
0.3232
1
0.3144
8
0.2923
1
0.2579

0.0027
4
0.0025
7
0.0032
8
0.0073
1
0.0188

0.0135
7
0.0211
3
0.0320
4
0.0547
6
0.0781

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 26

68.00 0.332 0.197 0.667 0.802


5
2
5
8
5

0.8147
35

0.9584
48

65.09 0.388 0.245 0.612 0.754


6
0
7
0
3

0.8306
84

0.9409
71

59.65 0.503 0.368 0.496 0.631


1
6
6
4
4

0.8798
24

0.8898
56

56.83 0.574 0.456 0.425 0.543


3
9
4
1
6

0.9092
06

0.8523
5

10

53.68 0.673 0.588 0.326 0.411


9
6
2
4
8

0.9447
49

0.7944
21

11

51.62 0.767 0.717 0.232 0.282


0
6
6
4
4

0.9724
64

0.7356
58

12

50.45 0.847 0.823 0.152 0.176


5
6
8
4
2

0.9881
96

0.6841
55

13

49.92 0.909 0.900 0.090 0.099


6
3
2
7
8

0.9960
17

0.6442
87

5
0.2048
9
0.1855
1
0.1280
3
0.0951
8
0.0568
4
0.0279
2
0.0118
7
0.0039
9

49.72 0.952 0.950 0.047 0.049


0
9
2
1
8
900.2 6.547 5.541 7.452 8.459
21
7
0
3
0

0.9990
96
12.026
2

0.6165
51
12.082
2

0.0009
2.2342

14

4
0.0424
4
0.0608
4
0.1167
0.1597
6
0.2301
4
0.3069
9
0.3795
7
0.4396
1
0.4836
1
2.2544

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 27

9
0.0964
1
0.1092
1
0.1224
1
0.1226
3
0.1134
0.0927
8
0.0679
1
0.0435
0.0236
4
0.9916

6. Cari nilai nilai untuk perhitungan matriks A.x = B


X1^3.X2^ X1^4.X2^ X1^3.X2^ X1^4.X2^ X1^2.X2 X1^4.X2^ X1^2.X X1.X2^ X1^2.X2
No. X1
X2
3
3
4
2
^4
4
2
^2
2
0.033 0.96 3.24954E- 1.07235E- 3.1423E- 1.10894E- 0.0009 1.03696E- 0.0010 0.0308 0.0010
1
0
70
05
06
05
06
52
06
53
58
18
0.057 0.94 0.000162 9.39735E- 0.000152 9.97489E- 0.0026 8.85324E- 0.0031 0.0513 0.0029
2
9
21
303
06
91
06
41
06
58
89
75
0.092 0.90 0.000589 5.44968E- 0.000535
6.0045E- 0.0057 4.94613E- 0.0077 0.0761 0.0070
3
4
76
793
05
3
05
93
05
49
13
33
0.166 0.83 0.002672 0.000445 0.002227 0.000533 0.0133 0.000370 0.0231 0.1156 0.0192
4
5
35
757
014
74
91
8
919
06
71
59
0.248 0.75 0.006496 0.001612 0.004884 0.002144 0.0196 0.001212 0.0463 0.1402 0.0348
5
2
18
991
553
44
923
79
318
13
83
18
0.332 0.66 0.010917 0.003626 0.007290 0.005431 0.0219 0.002422 0.0736 0.1481 0.0492
6
2
78
875
918
96
144
47
056
96
47
14
0.388 0.61 0.013389 0.005194 0.008194 0.008488 0.0211 0.003179 0.0921 0.1453 0.0563
7
0
20
04
948
09
476
19
308
33
23
85
0.503 0.49 0.015622 0.007867 0.007755 0.015849 0.0153 0.003905 0.1258 0.1240 0.0624
8
6
64
57
526
04
167
99
44
93
94
94
0.574 0.42 0.014596 0.008391 0.006204 0.019740 0.0107 0.003567
0.1038 0.0597
9
9
51
551
557
99
195
93
251 0.1405
9
26
0.673 0.32 0.010628 0.007159 0.003469 0.021933 0.0051 0.002336
0.0717 0.0483
10
6
64
126
106
02
534
5
732 0.1481
63
4
0.767 0.23 0.005676 0.004357 0.001319 0.018750 0.0017 0.001012 0.1369 0.0414 0.0318
11
6
24
926
609
32
468
19
708
32
58
23
0.847 0.15 0.002155 0.001826 0.000328 0.011987 0.0003 0.000278 0.1094 0.0196 0.0166
12
6
24
399
916
48
641
88
422
88
86
86
0.909 0.09 0.000560 0.000510
5.088E- 0.005623
4.62656E- 0.0749 0.0074 0.0068
13
3
07
975
094
05
974 5.6E-05
05
93
8
02
0.952 0.04 9.04076E- 8.61494E- 4.2582E- 0.001829
4.47E- 4.05763E- 0.0427 0.0021 0.0020
14
9
71
05
05
06
073
06
06
68
14
14
6.547 7.45 0.083592 0.041143 0.042448 0.112383 0.1190 0.018394 1.0258 1.0782 0.3985

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 28

GE/RT
0.0135
7
23
7
0.0211
3
0.0320
4
nilai
pada
0.0547
kedalam
6
0.0781
9
7.
matriks
dengan
0.0964
1
Buat
0.1092
pada
1
telah
lalu
0.1224
pada
1
C.
adalah:
0.1226
3
0.1134
0.0927
8
0.0679
1
0.0435
0.0236

X1^2.X2

X1^2.X2
X1.X2^2 ^2

0.0010 0.0308 0.00101


53
58
8
21
358
0.0031 0.0513 0.00297
58
89
5
0.0077
49

0.0761
13

0.0231
06

0.1156
71

0.0463
13

0.1402
83

0.0736
96

0.1481
47

0.0921
33

0.1453
23

0.1258
93

0.1240
94

0.1405

0.1038
9

0.1481

0.0717
63

0.1369
32

0.0414
58

0.1094
88

0.0196
86

0.0749
93

0.0074
8

0.0427

0.0021

GE/RT.X1^2. GE/RT.X1.X2
X2
^2

GE/RT.X1^2.X
2^2

-1.42927E05 0.00041882 -1.38211E-05


85
636
21829
84
71
-6.6739E0.0010859
05
21 -6.28748E-05
0.00703
0.0002482
0.0024383
- Masukkan nilai3
45
85 0.000225307 yang telah dicari
tabel Ms. Excel
0.01925
0.0012653
0.0063343
- matriks,
9
47
35 0.001054667
0.03481
0.0036211
0.0109686
8
95
31 0.002722414 Hitung nilai
A12, A21, dan C
0.04921
0.0142822
- Ms. Excel
4 0.00710479
97 0.004744579
0.05638
0.0100620
0.0158710
- perkalian matriks
5
31
39 0.006157963 excel seperti yang
disusun diatas,
0.06249
0.0154100
0.0151897
- masukkan formula
4
65
47 0.007649556 cell A12, A21, dan
Formulanya
0.05972
0.0172300
0.0127404
6
85
93 0.007324509
0.0167949
0.0081381
0.04834
43
67 0.005481869
0.03182
0.0127042
0.0038463
3
24
54 0.002952462
0.01668
0.0013369
6 0.00743543
04 -0.00113316
Vapour-Liquid
Equilibria
(VLE)

Kelompok
8 Termodinamika
02 | 29
0.00680
0.0003254
2 0.00326232
07 0.000295892
0.00201
0.0010110 -4.99741E-

89

=mmult(minverse(matriks A),(matriks B)
Dari perkalian matriks pada Ms. Excel ini akan didapatkan nilai-nilai matriks X, yaitu
A 21 0.5153
A 12 = 0.3184
0.2837
C

[ ][ ]

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 30

(b) Prepare a plot of In (

, In (

, and GE/(x1x2RT) VS. X I showing both the correlation and experimental values.

Experimental Data
P
No. (kPa)

X1

Y1

X2

Y2

g1

83.40 0.033 0.014 0.967 0.985


2
0
1
0
9

0.7181
08

0.9972
68

82.20 0.057 0.025 0.942 0.974


2
9
3
1
7

0.7238
23

0.9974
37

80.48 0.092 0.041 0.907 0.958


1
4
6
6
4

0.7301
68

0.9967
24

76.71 0.166 0.080 0.833 0.919


9
5
4
5
6

0.7465
4

0.9927
17

72.42 0.248 0.131 0.751 0.868


2
2
4
8
6

0.7726
31

0.9813
35

68.00 0.332 0.197 0.667 0.802


5
2
5
8
5

0.8147
35

0.9584
48

65.09 0.388 0.245 0.612 0.754


6
0
7
0
3

0.8306
84

0.9409
71

59.65 0.503 0.368 0.496 0.631


1
6
6
4
4
56.83 0.574 0.456 0.425 0.543
3
9
4
1
6

0.8798
24
0.9092
06

0.8898
56
0.8523
5

8
9

ln 1

ln

GE/RT

0.3311
4
0.3232
1
0.3144
8
0.2923
1
0.2579
5
0.2048
9
0.1855
1
0.1280
3
0.0951

0.0027
4
0.0025
7
0.0032
8
0.0073
1
0.0188
4
0.0424
4
0.0608
4

0.0135
7
0.0211
3
0.0320
4
0.0547
6
0.0781
9
0.0964
1
0.1092
1
0.1224
1
0.1226

0.1167
0.1597

1/
(X1.X2
)
31.337
16
18.332
62
11.924
32
7.2057
66
5.3591
5
4.5076
89
4.2113
07
4.0002
07
4.0918
21

GE/
(X1.X2)RT
0.425324
21
0.387391
59
0.382010
05
0.394598
75
0.419026
92
0.434569
81
0.459925
66
0.489647
75
0.501797

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 31

10

53.68 0.673 0.588 0.326 0.411


9
6
2
4
8

0.9447
49

0.7944
21

11

51.62 0.767 0.717 0.232 0.282


0
6
6
4
4

0.9724
64

0.7356
58

12

50.45 0.847 0.823 0.152 0.176


5
6
8
4
2

0.9881
96

0.6841
55

13

49.92 0.909 0.900 0.090 0.099


6
3
2
7
8

0.9960
17

0.6442
87

8
0.0568
4
0.0279
2
0.0118
7
0.0039
9

14

49.72 0.952 0.950 0.047 0.049


0
9
2
1
8

0.9990
96

0.6165
51

0.0009

6
0.2301
4
0.3069
9
0.3795
7
0.4396
1
0.4836
1

900.2 6.547 5.541 7.452 8.459


21
7
0
3
0

12.026
2

12.082
2

2.2342

2.2544

3
0.1134
0.0927
8
0.0679
1

4.5482
86

0.0435
0.0236
4

12.125
11

0.9916

143.27
14

5.6056
88
7.7414
82

22.280
85

27
0.515788
91
-0.520081
0.525730
66
0.527461
15
0.526729
11
6.510082
84

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 32

ln 1, ln 2, GE/(X1.X2)RT VS. X1
0
1.0000
-0.1
0.0000 2.0000
-0.2

ln gamma1
ln gamma2

ln 1, ln 2, GE/(X!.X2)RT -0.3

GE/(X1.X2)RT

-0.4
-0.5
-0.6
X1

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 33

Untuk mencari nilai data Correlation Value, maka perhitungan ln1, dan ln2 adalah seperti berikut:

Dari perhitungan poin A, maka nilai A12, A21, dan C telah diketahui dan dapat disubstitusikan kedalam persamaan diatas:
A 21 0.5153
A 12 = 0.3184
0.2837
C

[ ][ ]

Correlation Value Data


No.

P (kPa)

X1

Y1

X2

Y2

83.402

0.033
0

0.014
1

0.967
0

0.985
9

82.202

0.057
9

0.025
3

0.942
1

0.974
7

80.481

0.092
4

0.041
6

0.907
6

0.958
4

76.719

0.166
5

0.080
4

0.833
5

0.919
6

0.248
2
0.332
2

0.131
4
0.197
5

0.751
8
0.667
8

0.868
6
0.802
5

5
6

72.422
68.005

ln 1

ln 2

GE/RT

0.2932
6
0.2762
2
0.2550
6
0.2175
2
0.1852
5
0.1581

0.0004
2
0.0012
2
0.0029
4
0.0084
7
0.0168
6
0.0279

0.0100
8
0.0171
5
0.0262
3
0.0432
7
0.0586
6
0.0711

1/
GE/
(X1.X2) (X1.X2)RT
31.337
16
18.332
62
11.924
32
7.2057
66
5.3591
5
4.5076
89

0.31585952
6
0.31433985
9
0.31281569
9
0.31182513
5
0.31434424
6
0.32088314

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 34

65.096

0.388
0

0.245
7

0.612
0

0.754
3

59.651

0.503
6

0.368
6

0.496
4

0.631
4

56.833

0.574
9

0.456
4

0.425
1

0.543
6

10

53.689

0.673
6

0.588
2

0.326
4

0.411
8

11

51.620

0.767
6

0.717
6

0.232
4

0.282
4

12

50.455

0.847
6

0.823
8

0.152
4

0.176
2

49.926

0.909
3

0.900
2

0.090
7

0.099
8

49.720

0.952
9

0.950
2

0.047
1

0.049
8

900.22
1

6.547
7

5.541
0

7.452
3

8.459
0

13
14

6
0.1420
2
0.1101
0.0903
4
0.0626
1
0.0370
8
0.0181
8
0.0071
1
0.0020
5
1.8549
5

2
0.0370
1
0.0628
7
0.0861
0.1326
0.1990
9
0.2791
7
0.3597
7
0.4285
1
1.6429
5

9
0.0777
5
0.0866
6
0.0885
4
0.0854
5
0.0747
3
0.0579
5

4.2113
07

0.0391
0.0221
4

12.125
11
22.280
85

0.32743999
0.34664504
8
0.36227105
7
0.38866233
9
0.41893591
2
0.44864986
1
0.47404716
7
0.49329657
1

0.7589

143.27
14

5.15001555

4.0002
07
4.0918
21
4.5482
86
5.6056
88
7.7414
82

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 35

ln 1, ln 2, GE/(X1.X2)RT VS. X1
0
1.0000
-0.1
0.0000 2.0000
-0.2

ln gamma1
ln gamma2

ln 1, ln 2, GE/(X!.X2)RT -0.3

GE/(X1.X2)RT

-0.4
-0.5
-0.6
X1

Perbandingan antara Experiment Data dengan Correlation Data

ln 1, ln 2, GE/(X1.X2)RT VS. X1
0
0.0000 0.5000 1.0000 1.5000
-0.1
ln gamma1 (experiment)
-0.2

ln gamma2 (experiment)
GE/(X1.X2)RT (experiment)

ln 1, ln 2, GE/(X!.X2)RT

-0.3

ln gamma1 (correlation)
ln gamma2 (correlation)

-0.4

GE/(X1.X2)RT (correlation)

-0.5
-0.6
X1

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 36

(c)

No.

Prepare a P-x-y diagram [see Fig. 12.7(a)] that compares the experimental data with the
correlation determined in (a).
Plot grafik P-x,y
Experimental Data
P
(kPa)
X1
Y1

Grafik P-X,Y (experiment)


100
80

P (kPa)

60

X1

40

Y1

20
0
0.00000.20000.40000.60000.80001.00001.2000
X1, Y1

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

83.40
2
82.20
2
80.48
1
76.71
9
72.42
2
68.00
5
65.09
6
59.65
1
56.83
3
53.68
9
51.62
0
50.45

0.033
0
0.057
9
0.092
4
0.166
5
0.248
2
0.332
2
0.388
0
0.503
6
0.574
9
0.673
6
0.767
6
0.847

0.014
1
0.025
3
0.041
6
0.080
4
0.131
4
0.197
5
0.245
7
0.368
6
0.456
4
0.588
2
0.717
6
0.823

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 37

13
14

5
49.92
6
49.72
0
900.2
21

6
0.909
3
0.952
9
6.547
7

8
0.900
2
0.950
2
5.541
0

Correlation Data
Dari nilai ln 1 dan ln 2 untuk correlation value yang telah dihitung pada poin b, maka kita
dapat mengetahui nilai 1 dan 2 dengan meng-exp-kan nilai tersebut. Lalu mencari nilai P
correlation dan Y correlation yang sesungguhnya dengan:

No P
.
(kPa)

X1

Y1

X2

Y2

83.63
8

0.033
0

0.014
6

0.967
0

0.985
4

0.7458
32

0.9995
84

82.41
0

0.057
9

0.026
5

0.942
1

0.973
5

0.7586
46

0.9987
77

80.71
3

0.092
4

0.044
0

0.907
6

0.956
0

0.7748
7

0.9970
67

77.11
6

0.166
5

0.086
2

0.833
5

0.913
8

0.8045
14

0.9915
68

73.26
4

0.248
2

0.139
7

0.751
8

0.860
3

0.8309

0.9832
78

69.44
6

0.332
2

0.202
7

0.667
8

0.797
3

0.8537
11

0.9724
68

66.99
1

0.388
0

0.249
4

0.612
0

0.750
6

0.8676
06

0.9636
67

62.13
2

0.503
6

0.360
3

0.496
4

0.639
7

0.8957
41

0.9390
66

9
10

59.32
1
55.77

0.574
9
0.673

0.439
4
0.563

0.425
1
0.326

0.560
6
0.437

0.9136
24
0.9393

0.9175
02
0.8758

ln
0.2932
6
0.2762
2
0.2550
6
0.2175
2
0.1852
5
0.1581
6
0.1420
2
0.1101
0.0903
4
-

ln
0.0004
2
0.0012
2
0.0029
4
0.0084
7
0.0168
6
0.0279
2
0.0370
1
0.0628
7
0.0861
-

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 38

14

13

11

52.94
3

0.767
6

0.693
3

0.232
4

0.306
7

0.9635
95

0.8194
77

12

51.13
3

0.847
6

0.807
8

0.152
4

0.192
2

0.9819
85

0.7564
11

13

50.20
0

0.909
3

0.892
5

0.090
7

0.107
5

0.9929
15

0.6978
35

14

49.80
6

0.952
9

0.947
5

0.047
1

0.052
5

0.9979
48

0.6514
78

914.8
85

6.547
7

5.466
6

7.452
3

8.533
4

12.321
2

12.563
99

0.0626
1
0.0370
8
0.0181
8
0.0071
1
0.0020
5
1.8549
5

0.1326
0.1990
9
0.2791
7
0.3597
7
0.4285
1
1.6429
5

Grafik P-X,Y (correlation)


100
80

P (kPa)

60

X1

40

Y1

20
0
0.00000.20000.40000.60000.80001.00001.2000
X1, Y1

Perbandingan Grafik P-X,Y experiment dengan correlation

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 39

Grafik P-X,Y
100
80
X1 (experiment)

60
P (kPa)

Y1 (experiment)
X1 (correlation)

40

Y1 (correlation)

20
0
0.0000 0.2000 0.4000 0.6000 0.8000 1.0000 1.2000
X1, Y1

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 40

DAFTAR PUSTAKA
Asme. 2006. Steam Tables Compact Edition. New York: Three Park Avenue.
J. M. Smith, H. C. van Ness, and M. M. Abbott (SVA). 2001. Introduction to Chemical
Engineering Thermodynamics, 6th ed. New York: McGraw Hill.
Moran, Michael J. 2004. Termodinamika Teknik Kimia Jilid I Edisi 4. Jakarta: Erlangga.
Sukardjo. 2013. Kimia Fisika. Jakarta: Rineka Cipta.

Vapour-Liquid Equilibria (VLE) Kelompok 8 Termodinamika 02 | 41

Anda mungkin juga menyukai