Kelompok 10
The molar fraction of the gas that condenses The compositions of the liquid and vapor phases leaving the condensor
Assume that a mixture is an ideal mixture Jawaban: Pada intinya pemicu ini mengharuskan kita menghitung Flash Calculation dari sebuah campuran 4 komponen yang masuk kedalam sebuah kondenser. Langkah pertama kita harus menentukan keadaan akhir dari campuran yang keluar dari campuran dengan menghitung nilai dew point dan buble point dari campuran. dan
Untuk menentukan nilai P saturasi dari masing masing komponen yang ada dalam campuran tersebut dengan menggunakan persamaan antoine sebagai berikut: ( )
dimana nilai parameter A, B dan C adalah spesifik untuk masing masing komponen. Nilai parameter tersebut untuk komponen dalam campuran adalah (dimana P dalam mmHg dan T dalam Celcius) Senyawa Metana Etana Propana Butana A 6.69561 6.83452 6.80398 6.80896 B 405.420 663.7 803.81 935.86 C 267.777 256.470 246.990 238.730 T min -181 -143 -108 -78 T max -152 -75 -25 19
Selanjutnya setelah itu dengan persamaan antoine maka didapatkan nilai tekanan saturasi dari masing masing komponen dalam campuran pada suhu 270C. Setelah itu maka kita bisa mendapatkan nilai tekanan pada keadaan dew dan buble dengan menggunakan persamaan yang Kelompok 10
Dimana L adalah fraksi mol cair suatu sistem, V adalah fraksi mol gas suatu sistem, x adalah fraksi mol cair suatu zat serta fraksi mol gas suatu zat. Dengan mengombinasikan kedua persamaan diatas maka akan didapatkan persamaan: ( ) ( )
Selanjutnya nilai K pada persamaan diatas dapat diperoleh dengan menggunakan grafik yang ada di buku Introduction of Chemical Engineering Thermodynamics 6th Edition halaman 341-342. Nilai K tersebut kemudian diplot kedalam grafik yang kedua (untuk temperatur yang tinggi) dengan tekanan sebesar 250.405 psia dan suhu sebesar 80.60F, sehingga didapatkan nilai K yaitu: NO 1 2 3 4 Senyawa Metana Etana Propana n-Butana Z 0.5 0.1 0.2 0.2 K 10 2.1 0.68 0.21
Kelompok 10
Gambar 1. Nilai K untuk Hidrokarbon Ringan (sumber: SVA, Introduction to Chemical Engineering Thermodynamincs)
Selanjutnya persamaan terakhir diatas kita substitusikan dengan angka yang sudah kita cari dan ketahui, sehingga didapatkan: ( ( ) ) ( ( ) ) ( ( ) ) ( ( ) )
Untuk mencari nilai V digunakan Program Secant, fungsi yang dimasukkan adalah sebagai berikut:
Selanjutnya memasukkan fungsi diatas ke dalam program Secant. Berikut merupakan listing program secant dengan fungisnya dicetak merah.
C C C Prgram Solusi Persamaan Aljabar Non-Linier Tunggal (PANLT) dengan metode 'SECANT' VARIAN : Program dengan Subroutine
Kelompok 10
Kelompok 10
Selanjutnya jika kita lihat bahwa persamaan diatas menghasilkan persamaan yang berorde 4, sehingga jika kita hitung manual akan dihasilkan nilai dari titik potong terhadap sumbu x sebanyak 4 buah. Oleh karena itu kita harus memilih harga taksiran awal yang sesuai dalam memasukkan nya di program secant. Oleh karena nilai dari fraksi V berkisar antara 0 sampai dengan 1, maka harga taksiran awal yang paling sesuai sehingga menghasilkan hasil yang paling benar adalah 0 dan 0.1
Kelompok 10
a. Mencari nilai Fraksi Uap pada masing-masing komponen: Methane ( Ethane ( Propane ( n-Butane ( ) ( ( ) ) ) ( ( ) ) ) ( ( ) ) ) ( ( ) )
Setelah mendapatkan nilai dari y yang merupakan fraksi dari uap, maka dari rumus dapat dicari nilai x yang merupakan fraksi dari cairan yaitu: Methane
Ethane
Propane
n-Butane
Kelompok 10
b. Komposisi Fase Cair dan Fase Gas yang meninggalkan Kondensor Komposisi Gas Metana Etana Propana N-Butana Komposisi Liquid Metana Etana Propana N-Butana Soal Nomor 2 From SVA book (6th edition, problem 12.6). VLE data for methyl tert-butyl ether(l)/dichloromethane(2) at 308.15 K (35o) (extracted from F. A. Mato, C. Berro, and A. Ptneloux, J. Chem. Eng. Data, vol. 36, pp. 259-263, 1991) are as follow : a) Basing calculations on Eq. (12.1), find the values of the three-parameter Margules equation parameters A12, A21, and C that provide the best fit of GE/RT to the data b) Prepare a plot ln(1), ln(2), and GE/(x1.x2.RT) vs x1 showing both the correlation and experimental values. c) Prepare P-x-y diagram that compares the experimental data with correlation deteremined in (a). Kelompok 10 : 0.575 x L = 0.575 x 0.145 = 0.00841 = 0.84 % : 0.108 x L = 0.108 x 0.145 = 0.00754 = 7.54 % : 0.187 x L = 0.187 x 0.145 = 0.0398 = 3.98 % : 0.129 x L = 0.129 x 0.145 = 0.0893 = 8.9 % : 0.575 x V = 0.575 x 0.855 = 0.492 = 49.2 % : 0.108 x V = 0.108 x 0.855 = 0.092 = 9.2 % : 0.187 x V = 0.187 x 0.855 = 0.16 = 16 % : 0.129 x V = 0.129 x 0.855 = 0.113 = 11.3 %
Dengan menganggap : x2 = 1 - x1 y2 = 1 - y1 maka : P 83.402 82.202 80.481 76.719 72.442 68.005 65.096 59.651 56.833 53.689 51.62 50.455 49.926 49.72 x1 0.033 0.0579 0.0924 0.1665 0.2482 0.3322 0.388 0.5036 0.5749 0.6736 0.7676 0.8476 0.9093 0.9529 y1 0.0141 0.0253 0.0416 0.0804 0.1314 0.1975 0.2457 0.3686 0.4564 0.5882 0.7176 0.8238 0.9002 0.9502 x2 0.967 0.9421 0.9076 0.8335 0.7518 0.6678 0.612 0.4964 0.4251 0.3264 0.2324 0.1524 0.0907 0.0471 y2 0.9859 0.9747 0.9584 0.9196 0.8686 0.8025 0.7543 0.6314 0.5436 0.4118 0.2824 0.1762 0.0998 0.0498
Kelompok 10
10
Dari kedua persamaan tersebut, diperoleh data sebagai berikut: 1 0.718108 0.723823 0.730168 0.74654 0.772845 0.814735 0.830684 0.879824 0.909206 0.944749 0.972464 0.988196 0.996017 0.999096 2 0.997268 0.997437 0.996724 0.992717 0.981606 0.958448 0.940971 0.889856 0.85235 0.794421 0.735658 0.684155 0.644287 0.616551 ln 1 -0.3311351 -0.3232079 -0.3144803 -0.2923063 -0.2576771 -0.204892 -0.1855055 -0.1280339 -0.0951839 -0.0568359 -0.0279218 -0.0118738 -0.0039908 -0.0009048 ln 2 -0.002735 -0.002566 -0.003281 -0.00731 -0.018565 -0.04244 -0.060843 -0.116696 -0.159758 -0.230142 -0.30699 -0.379571 -0.439611 -0.483615 GE/RT -0.01357 -0.02113 -0.03204 -0.05476 -0.07791 -0.09641 -0.10921 -0.12241 -0.12263 -0.1134 -0.09278 -0.06791 -0.0435 -0.02364
Parameter keempat, GE/RTx1x2 dapat diperoleh dari dengan membagi nilai GE/RT dengan nilai x1.x2, sehingga diperoleh : x1 0.033 0.0579 0.0924 0.1665 GE/RTx1x2 -0.42532421 -0.38739159 -0.38201005 -0.39459875 Kelompok 10
11
Grafik x1 vs GE/RT.x1x2
0 0 0.2 0.4 -0.1 2 y = 0.076x - 0.2393x - 0.3771 -0.2 R = 0.9216 -0.3 -0.4 -0.5 -0.6 x1 0.6 0.8 1 1.2
GE/RT.x1x2
12
Dengan pengolahan data menggunakan excel, diperoleh tabel sebagai berikut (perhitungan menggunakan data yang terdapat pada soal dan jawaban pada soal (a) : x1 0.033 0.0579 0.0924 0.1665 0.2482 0.3322 0.388 0.5036 0.5749 0.6736 0.7676 0.8476 0.9093 0.9529
E
ln 1 -0.36704647 -0.35849294 -0.34532783 -0.31281004 -0.27219852 -0.22771905 -0.19781166 -0.13796589 -0.10416955 -0.06344583 -0.03292289 -0.01436169 -0.00512616 -0.00138752
ln 2 -0.0006817 -0.0020951 -0.0053192 -0.0171051 -0.0374236 -0.0656105 -0.0879388 -0.1415406 -0.1781435 -0.230829 -0.2803301 -0.3193774 -0.3460095 -0.3623066
GE/RT -0.42532421 -0.38739159 -0.38201005 -0.39459875 -0.41754715 -0.43456981 -0.45992566 -0.48964776 -0.50179727 -0.51578891 -0.520081 -0.52573066 -0.52746115 -0.52672911
Kelompok 10
13
Dengan nilai x1 diperoleh dari soal. Secara eksperimen, nilai P-x-y semuanya dapat diperoleh dari soal Tabel Secara Perhitungan P (kPa) 83.52955 82.16764 80.22228 75.90611 71.12927 66.4519 63.58779 58.50948 56.03814 53.46576 51.82908 50.90329 50.36391 50.01654 x1 0.033 0.0579 0.0924 0.1665 0.2482 0.3322 0.388 0.5036 0.5749 0.6736 0.7676 0.8476 0.9093 0.9529 y1 0.013582 0.024433 0.040466 0.079612 0.131896 0.197554 0.248451 0.372078 0.458733 0.586765 0.71114 0.814516 0.89136 0.94411 Tabel Secara Eksperimen P (kPa) 83.402 82.202 80.481 76.719 72.442 68.005 65.096 59.651 56.833 53.689 51.62 50.455 49.926 49.72 X1 0.033 0.0579 0.0924 0.1665 0.2482 0.3322 0.388 0.5036 0.5749 0.6736 0.7676 0.8476 0.9093 0.9529 Y1 0.0141 0.0253 0.0416 0.0804 0.1314 0.1975 0.2457 0.3686 0.4564 0.5882 0.7176 0.8238 0.9002 0.9502
Kelompok 10
14
P (kPa)
Soal Nomor 3 Activity coefficient approach is capable of modeling and correlating VLE of highly nonideal mixtures at low pressures. a. Give definition for activity coefficient of component I using your own words b. Comment of the shape of the phase envelope of the following mixture: tetrahydrofuran/carbon tetrachloride, ethanol/toluene, chloroform/tetrahydrofuran, furan/carbon tetrachloride. Based on your explanation on the molecular structure and molecular interaction between the molecules c. List the advantages and disadvantages of using the activity coefficient approach
Jawab: a. Koefisien aktifitas adalah sebuah faktor yang digunakan dalam termodinamika untuk menghitung penyimpangan dari kondisi ideal dalam larutan. Dalam hal ini kondisi ideal berdasarkan Hukum Roult.
Kelompok 10
15
Terlihat bahwa P-x1 atau kurva bubble point berada dibawah garis linear hukum Raoult. Hal ini dinyatakan negatif dari kelinearan. Kurva THF berada diatas kurva carbon tetrachlorida. Dan daerah dua fasa yang relatif kecil. Hal ini menunjukkan bahwa THF lebih mudah menguap dibandingkan carbon tetrachloride. Seperti yang diketahui bahwa titik didih THF adalah 66oC sedangkan titik didih carbon tetrachloride adalah 76,72oC. Diketahui campuran polar dan polar. Sehingga dapat larut. Jadi pada kondisi ini tidak akan terbentuk azeotrope. 2. Chloroform/tetrahydrofuran
Kelompok 10
16
Terlihat bahwa kurva P-x1 berada diatas garis linear hukum Raoult. Sedangkan kurva P-y1 berada dibawah kurva ideal. Terlihat daerah dua fasa yang relatif besar. Hal ini menunjukkan perbedaan titik didih yang tinggi antara kedua larutan. Seperti diketahui bahwa titik didih furan = 31,4oC dan carbon tetrachloride = 76,72oC. Diketahui campuran sama-sama polar sehingga dapat larut satu sama lain. Sehingga tidak akan terbentuk azeotrope pada kondisi ini. 4. Ethanol /toluene Terlihat bahwa titik maksimum kurva P-x1 dan P-y1 berada pada titik yang sama. Titik ini desebut titik maksimum azeotrope. Kurva ethanol berada diatas kurva toluene . Daerah dua fasa yang terbentuk relatif besar. Hal ini karena perbedaan titik didih dari kedua larutan yang besar. Diketahui titik didih ethanol = 78,37oC dan toluene = 111oC. Kelompok 10
17
c. Keuntungan dan kerugian dalam penggunaan pendekatan koefisien aktivitas Keuntungan Pendekatan koefisien aktifitas merupakan cara terbaik dalam menunjukkan ketidak idealan larutan pada tekanan rendah. kerugian o Anda harus memperkirakan atau memperoleh parameter dari data eksperimen, contoh: data kesetimbangan fasa o Parameter akan valid hanya pada range temperatur dan tekanan dari data o Pendekanan koefisien aktifitas hanya dapat digunakan pada tekanan rendah Soal Nomor 4 a. Algoritma untuk perhitungan BUBBLE POINT Algoritma untuk perhitungan bubble point dapat dilihat pada Gambar dibawah ini. Pertama tentukan nilai temperatur (T) dan nilai fraksi cair campuran (xi). Pada kasus pemicu, Kelompok 10
18
Selanjutnya adalah menghitung liquid, vapor, dan Ki. Nilai-nilai ini dapat dihitung dengan persamaan:
Kemudian hitung nilai Ki . xi. Persamaan untuk mendapatkan nilai tersebut dapat dilihat dari diagram pada Gbr. 1. Huruf i melambangkan jumlah komponen pada campuran, sehingga Ki . xi merupakan jumlah dari nilai Ki . xi untuk masing-masing komponen, yang kemudian dibagi dengan nilai yi yang diestimasi pada tahap sebelumnya. Kelompok 10
19
dapat dideskripsikan dengan persamaan Van der Waals, ( ) Kita ketahui bahwa nilai volume molar di mana nT adalah jumlah mol
keseluruhan atau mol total yang kemudian di substitusikan ke dalam persamaan (2) menjadi ( ) Untuk perhitungan fugasitas dalam campuran diketahui temperatur, tekanan dan komposisi. Oleh karena itu apabila kita turunkan persamaan (2) terhadap ni akan menghasilkan ( )
( (
(
) )
( )
Kemudian persamaan ini disubstitusikan ke dalam persamaan yang mengandung koefisien fugasitas di mana *( ) + ( )
Kelompok 10
20
sebagai proporsi dari ukuran molekul yang berbentuk bola pejal, maka diameter
molekul rata-rata ialah Untuk volume molekul rata-rata secara lebih praktis dapat dihubungkan Fugasitas dari sebuah komponen pada campuran sangat sensitif terhadap aturan pencampuran yang di gunakan untuk konstanta yang mencerminkan kekuatan interaksi antar dengan merata-ratakan seluruh
dua molekul. Untuk campuran, kita dapat menyatakan pasangan molekul di mana
Kelompok 10
merupakan interaksi molekul dan serta apabila dan merupakan molekul sejenis,
ij
maka nilai
ij menjadi
21
dan
maka
Persamaan akhir yang kita dapatkan tersebut dapat dijabarkan atau dihitung dalam dua kondisi, yaitu untuk mencari fugasitas dalam fasa saturated liquid dan saturated vapor. Secara umum nilai Untuk vapor: ( Untuk liquid ( )( )( ) ( ) )
dimana, berdasarkan van der Waals dalam persamaan EoS ini, nilai Sehingga rumus sederhana parameter EoS adalah untuk saturated liquid: ( untuk saturated vapor: ( ) )
= 0.
Untuk perhitungan konstanta lain yang tidak diketahui dapat menggunakan rumus;
dimana nilai
Dimana nilai
di mana
dan
dan
merupakan
Kelompok 10