Disusun Oleh:
Katherine, Ph.D.
Arenst Andreas Arie, Ph.D.
Daftar Isi 1.
Abstrak 2.
BAB I. PENDAHULUAN 3.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 5.
BAB III. METODE PENELITIAN 9.
BAB IV. JADWAL DAN LOKASI PENELITIAN 12.
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 13.
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 15.
DAFTAR PUSTAKA 16.
1
ABSTRAK
Limbah tekstil mengandung zat pewarna yang beracun. Oleh karena itu limbah
tekstil perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Di dalam
penelitian ini akan dipelajari pengolahan limbah zat warna dengan metode adsorpsi.
Sebagai adsorben digunakan karbon aktif komersil. Penelitian ini ditujukan untuk
mempelajari karakteristik karbon aktif dalam penghilangan limbah zat warna. Selain
itu akan dibuat kolom adsorpsi fixed – bed (unggun tetap) yang akan digunakan
untuk pengolahan limbah zat pewarna dengan proses adsorpsi. Selain itu, kolom
yang dirancang dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai modul di dalam praktikum
untuk mempelajari proses adsorpsi secara umum. Kolom dirancang agar dapat
digunakan untuk penentuan kinetika adsorpsi dan kurva breakthrough. Sebagai
model adsorben digunakan karbon aktif dan model adsorbat digunakan strawberry
red. Hasil penelitian akan dilaporkan di dalam jurnal nasional.
2
BAB I. PENDAHULUAN
Salah satu jenis limbah yang berbahaya bagi masyarakat adalah limbah industri
tekstil. Limbah industri tekstil berbahaya karena pada umumnya mengandung zat
pewarna. Sebagian besar zat pewarna yang digunakan industri bersifat beracun.
Sebagai contoh metilen biru dapat menyebabkan muntah – muntah, diare, dan
nektrosis. (Ghaedi, M., et al, 2014). Oleh karena itu, limbah industri tekstil harus
diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan.
Salah satu cara pengolahan limbah industri tekstil yaitu dengan menggunakan proses
adsorpsi. Adsorpsi adalah proses pengayaan senyawa kimia dari fasa cair pada
permukaan dari padatan. (Worch, 2012). Dibandingkan dengan proses pengolahan
limbah lain seperti filtrasi, pengendapan, pertukaran ion, dan reverse osmosis,
adsorpsi banyak dipakai di dunia industri karena proses adsorpsi memiliki efisiensi
yang tinggi, operasi yang sederhana dan relatif ramah lingkungan. (Fan, et al, 2013)
Pentingnya proses adsorpsi di dalam industri dipandang sangat penting sehingga
dibuka sebuah mata kuliah khusus mengenai adsorpsi, yaitu Teknologi Adsorpsi di
Program Studi Teknik Kimia Unpar.
Proses adsorpsi biasanya diteliti pada skala laboratorium sebelum discale up pada
skala komersil. Variabel yang diteliti biasanya adalah karakteristik adsorben,
isotherm adsorpsi dan kurva breakthrough dari sistem adsorbat (senyawa yang
3
teradsorp) / adsorben (senyawa yang mengadsorpsi). Untuk memperoleh data – data
tersebut diperlukan suatu rangkaian kolom adsoprsi.
Fokus dari penelitian ini adalah untuk meneliti karakteristik adsorpsi limbah zat
warna seperti laju alir, konsentrasi zat warna dan tinggi kolom dengan menggunakan
karbon aktif. Selain itu juga akan didesain rangkaian kolom adsorpsi fixed – bed
skala laboratorium. Saat ini belum terdapat kolom adsorpsi kontinu yang dirancang
khusus untuk penelitian adsorpsi di Program Studi Teknik Kimia. Penelitian yang
ada hanya sebatas penentuan parameter proses adsorpsi secara batch. Di sisi lain
kolom adsorpsi fixed – bed dibutuhkan untuk menentukan parameter adsorpsi yang
dibutuhkan pada saat scale up ke skala komersil. Adapun fitur yang diinginkan dari
rangkaian kolom adsorpsi yang dirancang adalah fleksibilitas di dalam
memvariasikan berbagai parameter operasi, seperti laju alir, arah aliran, dan mode
operasi untuk penentuan berbagai parameter adsorpsi fluida cair.
4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Ekuilibrium adsorpsi
Penentuan ekuilibrium adsorpsi dan persamaan matematikanya sangat penting
untuk memberikan informasi mengenai proses adsorpsi, misalnya seberapa kuat
interaksi antara adsorbat (zat yang teradsorp) dengan adsorben (zat yang
mengadsorp). Selain itu ekuilibrium adsorpsi juga dapat memberikan informasi
mengenai pengaruh berbagi faktor seperti suhu, dan pH. Data ini diperlukan pada
desain kolom adsorpsi. Penentuan ekuilibrium adsorpsi biasanya dilakukan
secara batch. (Worch, 2012)
5
4. dan interaksi antara molekul adsorbat dan permukaan adsorben.
Tahap pertama dan keempat biasanya diasumsikan terjadi sangat cepat sehingga
dipat diabaikan. Difusi eksternal dipengaruhi oleh kondisi hidrodinamika,
seperti laju alir, dan bentuk reaktor. Oleh karena itu biasanya di dalam percobaan
pengaruh difusi eksternal diupayakan seminim mungkin sehingga yang terukur
adalah difusi internal yang biasanya tidak bergantung pada kondisi operasi.
3. Kurva breakthrough
Proses adsorpsi sering kali dilakukan di dalam kolom fixed bed (unggun tetap).
Alasannya selama unggun belum jenuh, maka keluaran dari unggun akan
memiliki konsentrasi adsorbat yang sangat rendah. Kolom fixed bed adalah
sebuah kolom silinder yang pada umumnya memiliki rasio panjang dan diameter
yang cukup besar. Adsorben dimasukkan ke dalam kolom dan dijaga agar tidak
terbawa aliran pada saat operasi. Adsorpsi dilakukan dengan mengalirkan
larutan adsorbat melalui unggun adsorben.
6
bagian berikut dari unggun yang akan terisi oleh adsorbat. Oleh karena itu proses
adsorpsi di dalam fixed – bed adsorber adalah sebuah proses yang bergantung
pada waktu dan jarak. Bila pada suatu titik hampir semua bagian dari unggun
sudah jenuh, konsentrasi adsorbat pada keluaran unggun akan meningkat. Titik
ini disebut dengan titik breakthrough. Titik breakthrough adalah titik dimana
konsentrasi zat pewarna pada effluen mencapai 0,1% dari konsentrasi influen.
Waktu dimana titik breakthrough tercapai disebut waktu breakthrough (tb).
Dimana Q adalah laju alir (L/menit) , Cad adalah konsentrasi yang teradsorp,
dihitung dari selisih Cin dan Ceff dan t total adalah waktu total larutan dialirkan
melalui kolom.
7
Gambar 1. Diagram skematik untuk eksperimen studi kolom unggun tetap:
kolom adsorpsi unggun tetap (1), larutan keluaran kolom (2), pompa (3), dan
larutan masukan kolom (4) (Gong, Ji-Lai, 2015)
8
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Bahan
Bahan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah:
1. Karbon aktif
Sebagai representatif adsorben adalah karbon aktif. Karbon aktif yang
digunakan adalah karbon aktif komersil yang digunakan untuk pengolahan
air. Karbon aktif dicuci dengan air demin untuk menghilangkan zat pengotor.
Setelah itu dikeringkan pada suhu 110°C. Karbon aktif tersebut disimpan di
desikator untuk mencegah terserapnya uap air.
2. Zat warna strawberry red
9
Gambar 2. Rangkaian kolom adsorpsi yang terdiri dari bejana umpan (1),
pompa (2), rotameter (3), kolom adsorpsi (4), dan bejana penampung keluaran
kolom adsorpsi (5). Jalur kembali effluen ke bejana umpan (a), jalur effluen ke
bejana penampung (b) , dan jalur bypass (c)
Dimana Q adalah laju alir (L/menit) , Cad adalah konsentrasi yang teradsorp,
dihitung dari selisih Cin dan Ceff dan t total adalah waktu total larutan dialirkan
melalui kolom.
10
Untuk mendapatkan data kurva breakthrough, larutan umpan dengan
konsentrasi Cin dialirkan ke kolom adsorben dan larutan keluaran kolom
dialirkan dengan konsentrasi Ceff melalui jalur b pada Gambar 2.
11
BAB IV
JADWAL DAN LOKASI PENELITIAN
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret s.d. November 2016 di Laboratorium
Rekayasa Reaksi Kimia, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri UNPAR,
dengan jadwal yang ditampilkan pada Tabel 1.
Bulan, 2015
No Kegiatan
M A M J J A S O N
5. Pembuatan laporan
Total minggu penelitian adalah 36 minggu, dengan kebutuhan 2 orang peneliti yang
masing – masing bekerja selama 4 jam .
12
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 3 menunjukkan kolom adsorpsi yang telah didesain. Kolom memiliki 2 tipe
diameter berbeda , yaitu 2 cm dan 3 cm. Kolom dibuat dari bahan akrilik.
Kolom adsorpsi diuji coba dengan menggunakan zat warna strawberry red dengan
konsentrasi 100 ppm. Pengaruh pH dan laju alir diuji dengan parameter pH 2,5 dan 11
, dan laju alir 30 dan 50 ml/min.
13
Kurva Breakthrough Adsorpsi Larutan Zat Warna
1.0
Strawberry Red 100 ppm; 30 mL/min; tinggi unggun
0.9
10 cm ph 2,5
pH 11
0.8
0.7
0.6
Ct/C0
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0.0
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Waktu (menit)
0.8
0.7
0.6
Ct/C0
0.5
0.4
0.3
0.2
30 mL/min
0.1
50 mL/min
0.0
0 50 100 150 200 250 300
Waktu (menit)
Gambar 5 pengaruh laju alir pada adsorpsi strawberry red dengan karbon aktif
14
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kolom sudah didesain dengan ukuran skala lab. Uji kolom dibuat dengan
menggunakan zat warna strawberry red dengan packing kolom yang digunakan berupa
karbon aktif. Untuk penelitian selanjutnya dapat digunakan adsorben lain sebagai
packing kolom.
15
DAFTAR PUSTAKA
Akar, Sibel Tunali, Yasemin Yetimoglu Balk, Okan Tuna, Tamer Akar. 2013a.
Improved biosorption potential of Thuja orientalis cone powder for the
biosorptive removal of Basic Blue 9. Carbohydrate Polymers. 94: 400-408.
Akar, Sibel Tunali, Dilek Yilmazer, Sema Celik, Yasemin Yetimoglu Balk,
Tamer Akar. 2013b. On the utilization of a liqnosellulosic waste as an excellent
dye remover: Modification, characterization and mechanism analysis.
Chemical Engineering Journal. 229: 257-266.
Akar, Sibel Tunali, dilek Yilmazer, Sema Celik, Yasemin Yetimoglu Balk,
Tamer Akar. 2015. Effective biodecolorization potential of surface modified
lignocellulosic industrial waste biomass. Chemical Engineering Journal.
259:286-292.
Fan, L.I., C.N. Luo, M.Sun, X.J.Li, H.M.Qiu.2013. Highly selective adsorption
of lead ions by water -dispersible magnetic chitosan / graphene oxide
composites. Colloid Surf. B. 2013. 103:523-529.
Gong, Ji-Lai, Yong – Liang Zhang, Yan Jiang, Guang – Ming Zeng, Zhi-Hui
Cui, Ke Liu, Can – Hui Deng, Qiu – Ya Niu, Jiu – Hua Deng, Shuang – Yan
Huan. 2015. Continuous adsorption of Pb (II) and methylene blue by engineered
graphite oxide coated sand in fixed – bed column. Applied Surface Science. 330
: 148-157.
16
17