Anda di halaman 1dari 7

Tugas Komputasi - Artikel Property Package

Nama : Hanifah Kurniati (03031181722018)

Vania Riana Rumenta (03031181722020)

Jurusan/Kelas : Tekim B Indralaya

Aspen HYSYS merupakan salah simulator yang dikeluarkan oleh AspenTech dan telah
digunakan di berbagai industri seperti petrokimia, minyak dan gas, serta kimia. Di Indonesia,
Aspen HYSYS merupakan simulator yang paling popular di kalangan universitas. Aspen
HYSYS terdiri dari dua bagian penting yakni Fluid Package dan Flowsheet. Fluid Package
merupakan kombinasi dari komponen yang akan digunakan dalam simulasi dan property
package.

Property package merupakan salah satu hal yang mendasar dalam sebuah simulasi. Property
package berperan untuk merepresentasikan perilaku komponen dan interaksi antara
komponen. Pemilihan property package yang sesuai merupakan hal krusial dalam sebuah
simulasi. Ketidaksesuain pemilihan property package dapat mengakibatkan hasil
simulasi yang lemah akurasinya atau bahkan membuat kita tidak bisa menjalankan simulasi.
Property package adalah kumpulan metode khusus untuk menghitung sifat-sifat komponen
dan nilai-nilai parameter dalam simulasi.

Equation of State :

Dengan asumsi suatu keadaan setimbang, tiga sifat yang diperlukan untuk menentukan
keadaan suatu sistem adalah tekanan (P), volume (V), dan suhu (T). Oleh karena itu, kita
harus dapat merumuskan persamaan yang menghubungkan 3 variabel ini, dari bentuk f (P, T,
V) = 0. Persamaan keadaan atau Equation of State (EOS) adalah persamaan yang menyatakan
hubungan antara state variable yang menggambarkan keadaan dari suatu sistem pada kondisi
fisik tertentu. State variable adalah Property dari sistem yang hanya tergantung pada keadaan
sistem saat ini, bukan pada jalannya proses. State Variable terdiri dari temperatur, tekanan,
density, enthalpy, entropy, kapasitas panas, energi bebas gibbs, dan fugasitas. Model EOS
juga adalah model yang sangat cocok untuk memprediksi sifat-sifat dari kebanyakan fluida
hidrokarbon di berbagai kondisi operasi. Aplikasi dari model ini fokus pada komponen-
komponen non-polar atau sedikit polar.

Macam-macam Equation of State :

1. Classical Ideal Gas Law

Persamaan ini merupakan persamaan paling sederhana, bentuk persamaannya adalah:

PV = RT

pg. 1
2. The BWR Equation of State

Persamaan Benedict-Webb-Rubin (BWR), dinamai dari Manson Benedict, G. B. Webb, dan


L. C. Rubin, adalah persamaan keadaan yang digunakan dalam dinamika fluida.

a. The BWRS Equation of State

Model ini biasanya digunakan untuk proses kompresi. Model khusus digunakan untuk
komponen fase gas yang memiliki kerumitan termodinamika yang terjadi selama kompresi.

b. The Modified BWR Equation (mBWR)

Persamaan mBWR kemudian berkembang menjadi versi 32 istilah (Younglove dan Ely,
1987) dengan parameter numerik yang ditentukan dengan menyesuaikan persamaan dengan
data empiris untuk cairan referensi. Cairan lain kemudian dijelaskan dengan menggunakan
variabel tereduksi untuk suhu dan kepadatan.

3. Redlich-Kwong Equation of State (RK)


RT a
p = Vm−b −
√TVm(Vm+b)

Sementara lebih unggul dari persamaan keadaan van der Waals, persamaan keadaan Redlich-
Kwong berkinerja buruk terhadap fase cair dan karenanya tidak dapat digunakan untuk
menghitung kesetimbangan uap-cair secara akurat. Namun, ini dapat digunakan bersama
dengan korelasi fase-cair yang terpisah untuk tujuan ini.

4. Soave Modification of Redlich-Kwong (SRK)


RT a∝
p = V−b − V(V+b)

 Model RK yang dimodifikasi


 Dapat memberikan hasil yang sebanding dengan PR dalam banyak kasus, tetapi
dengan peningkatan yang jauh lebih sedikit di Aspen HYSYS

5. SRK-Twu

Model ini didasarkan pada SRK dan menggabungkan fungsi alfa Twu EOS untuk
meningkatkan prediksi tekanan uap dari semua komponen di Aspen HYSYS library.

6. Sour SRK

Model ini menggabungkan Soave Redlich Kwong dan model Wilson's API-Sour.

7. Peng-Robinson Equation of State (PR)

pg. 2
Model ini sangat ideal untuk perhitungan VLE serta menghitung densitas liquid untuk sistem
hidrokarbon. Beberapa penambahan untuk model PR dibuat untuk memperluas jangkauan
penerapan dan untuk meningkatkan prediksi untuk beberapa sistem non-ideal. Namun, dalam
situasi di mana sistem yang sangat non-ideal yang ditemui, penggunaan Activity Models
lebih disarankan.
𝑅𝑇 𝑎
𝑝 = 𝑉𝑚−𝑏 − 𝑉𝑚2 +2𝑏𝑉𝑚−𝑏2

 Model paling disempurnakan di Aspen HYSYS


 Kisaran penerapan terbesar dalam hal T dan P
 Perlakuan khusus untuk beberapa komponen kunci
 Basis data parameter interaksi biner terbesar

8. Peng-Robinson-Stryjek-Vera Equation of State (PRSV)

Model ini merupakan modifikasi PR EOS yang memperluas penerapan metode PR untuk
sistem sedikit non-ideal.

 Model PR yang dimodifikasi


 Representasi tekanan uap komponen dan campuran yang lebih baik
 Memperluas penerapan model PR asli ke sistem yang tidak ideal

a. PRSV1

Sebuah modifikasi terhadap istilah tarik-menarik dalam persamaan negara Peng-Robinson


yang diterbitkan oleh Stryjek dan Vera pada tahun 1986 (PRSV) secara signifikan
meningkatkan akurasi model dengan memperkenalkan parameter komponen murni yang
dapat disesuaikan dan dengan memodifikasi polinomial fit dari faktor acentric.

b. PRSV2

Modifikasi berikutnya yang diterbitkan pada tahun 1986 (PRSV2) lebih lanjut meningkatkan
akurasi model dengan memperkenalkan dua parameter komponen murni tambahan untuk
modifikasi istilah sebelumnya.

9. Peng-Robinson-Twu (PR-Twu)

Model ini didasarkan pada Peng-Robinson dan menggabungkan fungsi alfa TWU EOS untuk
meningkatkan prediksi tekanan uap dari semua komponen di Aspen HYSYS library.

pg. 3
10. Sour-PR

Model ini menggabungkan PR EOS dan model Wilson's API-Sour untuk menangani sistem
air asam (sour water).

11. Twu-Sim-Tassone (TST)

Model ini menggunakan fungsi volume yang baru untuk meningkatkan prediksi volume
molar liquid untuk golongan hidrokarbon menengah dan berat serta menggabungkan fungsi
alfa TWU EOS untuk meningkatkan prediksi tekanan uap semua komponen di Aspen
HYSYS library.

12. Generalized Cubic Equation of State (GCEOS)

Model ini memungkinkan untuk mendefinisikan dan menerapkan cubic equation umum
buatan kita sendiri termasuk aturan pencampuran (mixing rules) dan translasi volume
(volume translation).

13. Glycol PPkg


Glycol property package menggunakan TST (Twu-Sim-Tassone) EOS untuk menentukan
perilaku fasa (phase behavior) lebih akurat dan konsisten untuk campuran TEG dan air.

14. Lee-Kesler-Plocker

Model ini adalah metode umum yang paling akurat untuk zat non-polar dan campuran.

15. Zudkevitch Joffee

Model ini merupakan modifikasi Redlich Kwong EOS. Model ini telah disempurnakan untuk
memberikan prediksi yang lebih baik kesetimbangan uap-cair sistem hidrokarbon, dan sistem
yang mengandung hidrogen.

16. Kabadi-Danner

Model ini adalah modifikasi dari SRK EOS, yang disempurnakan untuk meningkatkan
perhitungan kesetimbangan vapor-liquid-liquid untuk air dan sistem hidrokarbon, terutama di
daerah dilute.

Activity Coefficient Models :


Activity Models biasanya digunakan untuk menangani sistem yang sangat non-ideal dan jauh
lebih empris ketika dibandingkan dengan prediksi sifat-sifat komponen di industri
hidrokarbon. Sistem kimia polar atau non-ideal secara tradisional ditangani dengan
menggunakan pendekat model ganda. Dalam pendekatan tipe ini, sebuah EOS digunakan
untuk memprediksi koefisien fugasitas uap dan sebuah model activity coefficient digunakan
untuk fasa cair. Karena data eksperimen untuk parameter model activity dicocokkan untuk
jangkauan tertentu, metode property ini tidak dapat digunakan untuk aplikasi umum.

Macam-macam Activity Coefficient Models :

1. Chein-Null

pg. 4
Menyediakan kerangka kerja yang konsisten untuk menerapkan Activity Model untuk basis
binary by binary. Hal ini memungkinkan untuk memilih Activity Model terbaik untuk
masing-masing pasangan.

2. Margules
Model ini adalah representasi Gibbs excess energy pertama yang dikembangkan.
Persamaannya tidak memiliki dasar teoritis, tetapi berguna untuk perkiraan cepat dan
interpolasi data.

3. NRTL (Non-Random-Two-Liquid)

Model ini adalah penyempurnaan dari persamaan Wilson. Model ini menggunakan mekanika
statistik dan teori liquid cell untuk merepresentasikan struktur liquid. Model ini baik untuk
merepresentasikan perilaku fasa VLE, LLE, dan VLLE.

4. Extended NRTL
Model ini adalah variasi dari model NRTL yang memungkinkan kita untuk memasukkan nilai
parameter Aij, Bij, Cij, Alp1ij dan Alp2ij yang digunakan untuk mendefinisikan activity
coefficients komponen. Model ini dapat digunakan di sistem:
 dengan jangkauan titik didih yang besar antara komponen.
 dimana dibutuhkan solusi simultan untuk VLE dan LLE, dan ada rentang titik didih
atau rentang konsentrasi yang besar antara komponen.

5. General NTRL
Model ini adalah variasi dari model NRTL yang memungkinkan kita untuk memilih format
persamaan untuk parameter persamaan: τ dan α. Model ini dapat digunakan di sistem:
 dengan jangkauan titik didih yang besar antara komponen.
 dimana dibutuhkan solusi simultan untuk VLE dan LLE, dan ada rentang titik didih
atau rentang konsentrasi yang besar antara komponen.

6. Three-Suffix Margules

Model ini adalah representasi Gibbs excess energy pertama yang dikembangkan.
Persamaannya tidak memiliki dasar teoritis, tetapi berguna untuk perkiraan cepat dan
interpolasi data.

7. UNIQUAC

Model ini menggunakan mekanika statistic dan teori quasi-chemical Guggenheim untuk
merepresentasikan struktur liquid. Persamaan ini dapat digunakan untuk merepresentasikan
LLE, VLE, dan VLLE dengan akurasi yang dapat dibandingkan dengan persamaan NRTL,
tetapi tanpa memerlukan faktor non-randomness.

8. Van Laar

Persamaan ini cocok dengan banyak sistem, terutama dengan distribusi komponen LLE.
Persamaan ini dapat digunakan untuk sistem yang menunjukkan penyimpangan positif atau
negatif Hukum Raoult. Namun, persamaan ini tidak dapat memprediksi maxima atau minima

pg. 5
activity coefficient. Oleh karena itu, persamaan ini tidak baik untuk sistem dengan
hidrokarbon terhalogenasi dan alkohol.

9. Wilson

Persamaan ini merupakan persamaan activity coefficient pertama yang menggunakan model
komposisi local untuk memperoleh persamaan Gibbs Excess energy. Kelebihan dari
persamaan ini adalah pendekatan termodinamika yang konsisten untuk memprediksi perilaku
multikomponen dari data regresi kesetimbangan biner. Akan tetapi, model Wilson tidak dapat
digunakan untuk sistem dengan dua fasa cair (two liquid phase).

Semi-Empirical Models :

Metode Chao Seader dan Grayson Streed adalah metode semi-empiris. Persamaan Grayson
Streed merupakan modifikasi dari metode Chao Seader dengan fokus utama di hidrogen.
Hanya data kesetimbangan yang dihasilkan dari persamaan ini yang digunakan oleh Aspen
HYSYS. Metode Lee-Kesler digunakan untuk entalpi dan entropi cairan dan uap.

Macam-macam Semi-Empirical Models :

1. Chao-Seeder Model

Metode ini digunakan untuk hidrokarbon berat, dimana tekanan kurang dari 10342 kPa (1500
psia), dan jangkauan temperatur antara -17,78 dan 260°C (0-500°F).

2. Grayson-Streed Model

Metode ini direkomendasikan untuk mensimulasikan hidrokarbon berat dengan kandungan


hidrogen yang tinggi.
Tabel berikut memberikan perkiraan kisaran penerapan untuk metode CS dan GS dan dalam
kondisi apa metode tersebut berlaku :

Vapor Pressure Models :

Model Vapor Pressure K-value dapat digunakan untuk campuran ideal pada tekanan rendah.
Campuran yang ideal mencakup sistem hidrokarbon dan campuran seperti keton dan alkohol,
di mana perilaku fasa cair adalah sekitar ideal. Persamaan-persamaan ini secara tradisional
diterapkan untuk sistem fraksinasi hidrokarbon berat dan memberikan perbandingan yang

pg. 6
baik terhadap rigorous model. Model ini juga dapat digunakan sebagai perkiraan pertama
untuk sistem non-ideal. Model ini tidak cocok untuk prediksi VLE (kestetimbangan vapor-
liquid) untuk sistem operasi pada tekanan tinggi atau sistem dengan hidrokarbon ringan
dalam jumlah yang signifikan.

Macam-macam Vapor Pressure Models :

1. Modified Antoine Model

Model ini berlaku untuk sistem tekanan rendah yang berperilaku ideal. Model Antoine
berlaku untuk rentang berikut :

2. Braun K10 Model

Model ini hanya berlaku untuk sistem hidrokarbon berat pada tekanan rendah. Model ini
menggunakan metode tekanan konvergensi Braun, di mana, diberikan titik didih normal
komponen, nilai K dihitung pada suhu sistem dan 10 psia (68,95 kPa).

3. Esso K Model

Model ini hanya berlaku untuk sistem hidrokarbon pada tekanan rendah. Model ini
menggunakan modifikasi dari model tekanan uap Maxwell-Bonnel.

pg. 7

Anda mungkin juga menyukai