Kata ulang memiliki beberapa jenis yang dikelompokan berdasarkan bentuk, fungsi, dan makna yang
terbentuk. Berikut ini adalah jenis – jenis kata ulang dalam bahasa Indonesia.
Kata ulang jenis ini adalah kata – kata yang mengalami proses reduplikasi pada bentuknya. Ada
beberapa jenis, di antaranya adalah kata ulang sebagian, kata ulang utuh, kata ulang berubah bunyi,
kata ulang semu, dan kata ulang berimbuhan. Nah, berikut ini adalah jenis – jenis kata ulang yang
berdasarkan perubahan bentuk.
Kata ulang sebagian atau disebut dengan dwipurwa adalah kata – kata yang mengalami proses
reduplikasi pada sebagian kata saja. Biasanya, proses reduplikasi ini terjadi pada bagian awal kata. Kata
ulang dwipurwa di antaranya adalah Tetangga, Tetua, Lelaki, Pegunungan, Leluasa, pepohonan,
dedaunan, dan lain – lain.
Baca Juga: Pengertian, Jenis, & Contoh Adaptasi Tingkah Laku pada Tumbuhan serta Hewan
Contoh :
Contoh :
Ketika gempa bumi terjadi mobil – mobil yang terparkir di basement tertimpa bangunan.
Adik diam – diam mengambil barangku yang aku letakkan di atas meja.
Kata ulang jenis ini adalah kata – kata yang mengalami proses reduplikasi dan mengalami perubahan
bunyi pada kata pertama maupun kedua. Bentuk kata ulang ini diantaranya adalah gerak – gerik, sayur –
mayur, serba – serbi, lauk – pauk, dan teka – teki.
Contoh :
Jenis kata ulang ini adalah kata – kata yang mengalami reduplikasi dengan mendapatkan imbuhan pada
kata pertama maupun kata kedua. Kata ulang berimbuhan ini diantaranya adalah, rumah – rumahan,
batu – batuan, bermaaf – maafan, dan lain – lain.
Contoh:
Jenis kata ulang semu adalah kata ulang yang hampir sama dengan kata ulang keseluruhan, tetapi
bedanya adalah pada kata ulang semu tidak memiliki makna jika dipisah. Kata ulang semu ini
diantaranya adalah kupu – kupu, kura – kura, pura – pura, ubur – ubur, dan cumi – cumi.
Contoh:
Dani pura – pura tidak tahu ketika aku bertanya soal masalah itu.
Jenis kata ulang ini adalah kata ulang yang mengalami perubahan makna pada kata yang sebelumnya. Di
bawah ini adalah jenis – jenis kata ulang yang berdasarkan makna baru yang terbentuk.
Baca Juga: Susunan Sistem Saraf Pusat pada Manusia dan Fungsinya
1. Bermakna mirip
Kata ulang bermakna mirip ini diantaranya adalah kemerah – merahan, mobil – mobilan, rumah –
rumahan, kebapak – bapakan, dan lain – lain.
Contoh :
Sikapnya yang kebapak – bapakan membuat dirinya disukai oleh semua orang.
2. Bermakna Jamak
Kata ulang yang bermakna jamak diantaranya adalah kambing – kambing, orang – orang, buku – buku,
guru – guru, dan lain – lain.
Contoh :
3. Bermakna saling
Kata ulang bermakna saling diantaranya adalah pukul – memukul, pandang – memandang, tarik –
menarik, dan lain – lain.
Contoh :
Kata ulang jenis ini diantaranya adalah satu – satu, dua – dua, tiga – tiga, dan lain – lain.
Contoh :
Dia berjanji untuk membagi keuntungan lima puluh – lima puluh dengan aku.