Kata ganti adalah bagian yang penting dan mestinya kita pahami dengan baik. Kata ganti atau
disebut dengan pronominal merupakan kata yang digunakan untuk menggantikan orang atau
benda. Salah satu contoh kata ganti ada di kalimat berikut ini.
Tania adalah seorang anak yang baik. Ia selalu menolong tetangga yang kesusahan.
Kata “Ia” merupakan pronomina atau kata ganti yang menggantikan posisi “Tania”. Mengapa
kita harus menggunakan kata ganti? Tujuannya agar bahasa kita lebih halus dan baik secara
struktur maupun ketika didengar. Kalimat-kalimat yang menggunakan kata ganti tentunya lebih
efisien dibandingkan kita harus terus mengucapkan atau menulis nama seseorang atau benda
secara terus-menerus.
Anda pasti tahu Tarzan bukan? Nah, ketika terus-menerus Anda mengulang nama subjek tanpa
menggunakan kata ganti, maka bahasa Anda akan mirip tarzan. :D. Secara umum, kata ganti
biasa dibedakan menjadi tiga, yaitu kata ganti orang, kata ganti penunjuk, dan kata ganti
penanya.
Kata ganti jenis ini terbagi kembali ke dalam tiga sub bagian yaitu kata ganti orang pertama,
orang kedua, dan orang ketiga.
Contoh:
Contoh:
- Kata ganti orang kedua tunggal: kamu, anda, engkau, kau, dikau, mu
Contoh:
Kamu harus meningkatkan prestasi supaya tidak kalah dengan anak tetangga sebelah.
Contoh:
Contoh:
Saya mengenal Rita, Diana, Sherly, dan Dina. Mereka adalah teman satu kelas di SMA.
Pengertian Konjungsi Temporal
Konjungsi Temporal adalah kata konjungsi atau kata hubung yang dapat menerangkan
hubungan waktu dari dua hal atau peristiwa yang berbeda. Kata ini termasuk kata hubung yang
sangat erat karena berkaitannya dengan waktu. Kata konjungsi jenis ini sangat berfungsi untuk
menjabarkan secara kronologi dari suatu keadaan atau suatu peristiwa. Hal ini dapat menjadikan
kalimat mudah untuk dipahami apa maksudnya itu.
Konjungsi temporal sederajat tidak boleh ditempatkan pada bagian awal maupun akhir
kalimatnya, namun harus berada pada tengah tengah kalimat.
Contoh kalimat :
Konjungsi tersebut bisa terletak di awal kalimat, tengah kalimat ataupun di akhir kalimat.
Contohnya : sambil, bila, demi, sementara, sebelum, sejak, apabila, waktu, tatkala, ketika,
semenjak, dan sebagainya.
Contoh kalimat :
Konjungsi penambahan adalah kata penghubung yang berfungsi menambahkan suatu unsur
selain unsur lain baik dala sebuah kalimat, alinea, maupun bacaaan.
Konjungsi penambahan antara lain mencakup dan, serta, selain itu, lagipula
Contoh kalimat:
2. Romi berniat memberikan semua pakaian bekasnya yang masih bagus unntuk keluarga Tono,
serta membantu mereka dengan sedikit uang.
KONJUNGSI SYARAT
Konjungsi syarat dapat diartikan sebagai konjungsi yang menerangkan dibutuhkannya suatu
syarat untuk terjadinya atau tercapainya suatu peristiwa atau situasi sebagaimana yang
diterangkan pada bagian yang terletak sebelum atau setelah penggunaan konjungsi tersebut.
Konjungsi ini mencakup jika, apabila, kalau, asalkan dan beberapa kata lainnya.
A. Kalimat Imperatif
B. Kalimat Deklaratif
Contoh :
Sebuah rumah dirampok oleh sejumlah pencuri yang membawa senjata tajam tadi malam.
Sejumlah rumah terbakar habis di daerah Gunung Sari.
Polisi itu tertembak oleh teroris yang sedang beraksi.
Semua kepala daerah diminta oleh Bapak Presiden untuk menghadiri rapat di Jakarta.
Perhiasan baru ibu dicuri oleh pencuri yang beraksi tadi malam.
Kapal-kapal asing yang mencuri ikan di laut Indonesia ditenggelamkan oleh Angkatan Laut
Indonesia.
Tanaman hias di halaman selalu disiram oleh ibu setiap pagi agar tetap hidup dan tumbur subur.
Arya diajak oleh Deni untuk pergi ke Bandung bersama.
Nasi itu dimasak oleh ibu sebagai bekal aku di sekolah.
Komputer Fatimah sedang diperbaiki oleh Aji.
Uangku disimpan oleh ibu agar aman dan tidak cepat habis.
Kegiatan kerja bakti ini dilaksanakan oleh seluruh masyarakat kampung Maju Mundur.
Pencuri motor ini dipukuli oleh warga yang mempergokinya.
Halaman disapu oleh Ibu dengan sapu lidi.
Sampah yang ada di rumah di bakar oleh ayah.
Adi diminta oleh Ibu untuk mengerjakan pekerjaan rumah.
3. Kalimat Deklaratif Inversi
Kalimat deklaratif inversi merupakan kalimat yang predikatnya mendahului subjek.
Contoh :
Ambilkan bapak koran diatas meja !
Atas perhatian Ibu, saya ucapkan terimakasih.
Sudah saya bersihkan kamar itu.
Sudah saya rapihkan buku itu.
Ducurinya perhiasan itu di dalam lemari.
Pergilah Intan menyusul ayahnya yang pergi ke Balikpapan.
Datanglah orang yang selama ini di tunggu-tunggu oleh kami.
Disimpannya hadiah pemberian Arya sebagai kado ulang tahunnya.
Menangislah Sinta dengan keras akibat dikerjain oleh Widi.
Pulanglah Doni ketika ayahnya memanggil.
Disusunlah puisi itu oleh Nurlita sebagai bentuk mengekspresikan dirinya.
Duduklah dia ketakutan ketika melihat penampakan hantu di kamarnya.
Singkirkan sampah itu dari pandanganku.
Matikan lampu yang ada di ruangan itu.
Selesaikan semua tugas-tugas mu yang diberikan oleh ibu guru.
Rapihkan tempat tidur kamu sebelum berangkat sekolah.
Siapkan laporan keuangan itu hari ini.
4. Kalimat Deklaratif Langsung
Kalimat deklaratif langsung merupakan kalimat yang berupa hasil kutipan pembicaraan
seseorang sesuai apa yang ia katakannya.
Contoh :
Shafira berkata, “Saya melihat Arya sedang ke masjid pada hari itu,”
“Nenek akan datang mengunjungi kita besok.” Kata bapaku.
Ibu guru berkata, “Kita akan pergi study tour ke Malang akhir semester ini.”
5. Kalimat Deklaratif Tidak Langsung
Kalimat deklaratif tidak langsung merupakan kalimat yang melaporkan ucapan orang lain.
Contoh :
Arya berkata bahwa Shafira sedang sholat di kamarnya.
Abdillah mengatakan bahwa kebakaran itu disebabkan oleh arus listrik yang tidak stabil.
Bapak mengatakan bahwa dia akan pergi ke supermarket bersama Arya pagi ini.
C. Kalimat Interogatif
VERBA MATERIAL
Pengertian Verba Material
Verba material merupakan kata kerja berimbuhan yang mengacu pada tindakan fisik, ataupun
perbuatan yang dilakukan secara fisik oleh partisipan.
2. Memukul: Petinju itu memukul lawannya dengan pukulan yang sangat keras.
3. Menulis: Arif menulis buku karangan nya selama kurang lebih 1 tahun.
4. Mengendarai: Usman mengendarai mobil barunya dengan sangat lihai dan terlatih.
5. Menebang: Para penjahat itu menebang hutan secara liar tanpa memperdulikan efeknya bagi
ekosistem.
Verba tingkah laku adalah verba (kata kerja) yang mengacu pada tindakan yang dilakukan
dengan ungkapan.
1. Merasa: Ani merasa bahwa dirinya telah melakukan hal yang benar.
2. Menolak: Budi menolak pemberian yang diberikan oleh teman sekelasnya karena merasa
gengsi.
3. Memahami: Syiva sangat memahami apa yang telah diajarkan guru itu kepadanya.
4. Menikmati: Saya sangat menikmati apa yang telah disajikan pelayan itu kepadaku.
5. Menerima: Wanita itu menerima lamaran dari pria yang sangat dicintainya sedari kecil.
6. Yakin: Urif yakin sekali bahwa dirinya akan masuk perguruan tinggi negeri.
LATIHAN SOAL
1. Jagung menjadi salah satu bahan pangan yang bisa menggantikan posisi beras. Kalimat yang
merupakan bagian dari teks prosedur kompleks di atas tersebut termasuk ke dalam jenis kalimat
....
a. deklaratif
b. perintah larangan
c. perintah biasa
d. interogatif
e. perintah permintaan
Jawaban: A
Jenis kalimat bisa dilihat dari sifat dan informasi yang disampaikannya.
Pembahasan:
Kalimat tersebut berisi informasi mengenai jagung. Kalimat yang memberikan informasi kepada
pembacanya tanpa adanya penekanan dalam isinya termasuk ke dalam kalimat deklaratif.
3. Kalimat dalam teks prosedur kompleks berikut yang tidak mengandung partisipan di
dalamnya adalah ....
a. Pengendara diharuskan memiliki SIM yang masih berlaku.
b. Pembuat harus mencampurkan semua bahan dalam satu wadah.
c. Pemohon diwajibkan membawa semua jenis dokumen asli ke kantor cabang.
d. Bawalah semua berkas yang diminta oleh perusahaan tersebut.
e. Para penjual semakin pintar memasarkan produk-produk baru.
Jawaban: D
Untuk mencari kalimat yang mengandung partisipan, carilah subjek orang di dalam kalimat.
Pembahasan:
Partisipan dalam teks prosedur kompleks umumnya adalah orang atau subjek manusia dalam
sebuah kalimat. Hanya ada satu opsion yang tidak memiliki partisipan di dalamnya yaitu pada
kalimat Bawalah semua berkas yang diminta oleh perusahaan tersebut.
Partisipan pada kalimat pengendara diharuskan memiliki SIM yang masih berlaku adalah
pengendara.
Partisipan pada kalimat * pembuat harus mencampurkan semua bahan dalam satu wadah* adalah
pembuat.
Partisipan pada kalimat pemohon diwajibkan membawa semua jenis dokumen asli ke kantor
cabang adalah pemohon.
Partisipan pada kalimat para penjual semakin pintar memasarkan produk-produk baru adalah
para penjual.
4. Pertama-tama bersihkan setiap ubi dari kulitnya, kedua cuci bersih ubi yang telah dikupas,
dan ketiga potong-potong ubi seukuran jari telunjuk.
Kalimat yang merupakan bagian dari teks prosedur kompleks di atas merupakan jenis kalimat ...
dan menggunakan ... di dalamnya.
a. Deklaratif, verba material
b. Imperatif, konjungsi temporal
c. Interogatif, konjungsi temporal
d. Deklaratif, konjungsi temporal
e. Imperatif, partisipan
Jawban: B
Perhatikan kalimat dengan baik dan apa saja yang digunakan di dalamnya.
Pembahasan:
Kalimat di atas menggunakan verba yang berisi perintah dan menunjukan urutan proses sesuatu.
Kalimat berisi perintah termasuk ke dalam kalimat imperatif dan urutan proses dalam kalimat
menggunakan konjungsi temporal. Jadi, kalimat tersebut termasuk kalimat imperatif dan
menggunakan konjungsi temporal di dalamnya.
5. Unsur tokoh dalam drama sama dengan salah satu ciri unsur kebahasaan dalam teks prosedur
kompleks. Unsur yang dimaksud adalah….
a. Verba material
b. Verba tingkah laku
c. Konjungsi temporal
d. Partisipan
e. Imperatif
Jawaban: D
Sesuatu yang terkait pelaku dalam berkomunikasi, seperti komunikator dan komunikan.
Pembahasan:
Dalam teks prosedur kompleks, terdapat satu ciri yang dapat kita jadikan tokoh saat teks tersebut
kita konversi ke dalam bentuk drama. Unsur kebahasaan yang dimaksud adalah partisipan
manusia. Partisipan adalah semua manusia dan siapa saja yang ditargetkan dalam teks tersebut.
Jika prosedur kompleks muncul dalam bentuk lisan, partisipan dapat diganti dengan penggunaan
pronomina orang, seperti Anda atau kamu.
7. “Di tempat lain harganya bisa lebih mahal, Pak. Ini sudah paling murah jadi Bapak tidak
akan rugi beli di sini.”
Bentuk di atas dalam negosiasi disebut kalimat .…
a. interogatif
b. eksklamatif
c. persuasif
d. deklaratif
e. imperatif
Jawaban: D
Perhatikan pilihan kata yang digunakan di dalam teks tersebut karena ciri kalimat dapat dilihat
dari penggunaan kata!
Pembahasan:
Jika kita analisis pemilihan kata dalam teks di atas, akan terlihat kata-kata yang bertujuan
meyakinkan dan membujuk pihak komunikan agar mau melakukan tindakan sesuai dengan apa
yang diinginkan pihak komunikator, yaitu Bapak tidak akan rugi beli di sini. Kata-kata bujukan
pun disertai dengan kata-kata yang kembali menguatkan ajakan tersebut, yaitu ini sudah paling
murah, di tempat lain bisa lebih mahal. Dengan demikian, dapat kita pastikan bahwa teks di atas
berbentuk persuasif.
9. Ciri kebahasaan yang muncul pada kalimat interogatif adalah adanya penggunaan .…
a. verba tingkah laku
b. konjungsi temporal
c. verba material
d. pronomina
e. interjeksi
Jawaban: D
Untuk memahami ciri kebahasaan kalimat interogatif, kalian harus ingat kata-kata yang dipakai
dalam kalimat tanya.
Pembahasan:
Ciri kebahasaan yang muncul pada kalimat interogatif adalah pronomina. Pronomina atau kata
ganti yang memiliki tiga jenis, yaitu kata ganti orang, kata ganti tanya, dan kata ganti tunjuk.
Contoh kata ganti tanya adalah apa, siapa, kapan, di mana, bagaimana, mengapa, berapa. Kata-
kata inilah yang digunakan untuk membentuk kalimat interogatif.