1. Jelaskan pengertian ragam baku dan tidak baku bahasa Indonesia!
2. Berikan contoh ragam dialek yang ada di wilayah Indonesia (sebagaimana yang Anda pahami), dengan membandingkan secara singkat minimal dua dialek! 3. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan ragam bahasa ? 4. Jelaskan jenis-jenis kalimat majemuk dan masing-masing berikan contoh! 5. Buatlah contoh kalimat pernyataan, kalimat perintah, dan kalimat seruan! Masing- masing tiga kalimat! 6. Kalimat a, b, c, d, dan e berikut ini tergolong tidak baku karena di dalamnya terdapat unsur-unsur kata atau kelompok kata yang tidak baku. Jelaskan secara cermat sebab- sebab ketidakbakuan kalimat tersebut dan ubahlah menjadi kalimat baku! A. Perhatian: Setiap kedaraan yang masuk gang ini harap turun! B. Perhatian: Setelah bis berhenti penumpang diharap turun. C. Para pencinta alam diharap mendaftarkan diri ke kantor kesehatan untuk menjalani tes kesehatan. D. Setelah mengadakan penelitian tentang proses pembelajaran inovatif kami ingin menerapkannya ke kelaskelas tingakat Sekolah Dasar. E. Sudah lama ia dapat mempengaruhi sikap saudaranya yang masih berperilaku kolot itu. JAWABAN 1. Ragam bahasa baku adalah ragam bahasa yang sesuai dengan aturan atau kaidah bahasa Indonesia dalam hal ejaan yang si sempurnakan (EYD), di gunakan pada forum-forum resmi. Sedangkan Ragam bahasa tidak baku yaitu ragam yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. 2. -Dialek Banyumas dapat kita katakan dialek karena pada dasarnya variasi ini merupakan bagian dari bahasa jawa, tetapi memilki variasi dalam pengucapkan kata atau frasa tertentu. Misal orang Banyumas akan mengatakan “langka” untuk “ora ono” artinya “tidak ada”, “gutul” untuk “teko” artinya “tiba”, “rika” untuk “kowe” artinya “kamu” - 3. Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. 4. Kalimat Majemuk Setara (Koordinatif) adalah kalimat majemuk yang merupakan gabungan dari dua atau lebih klausa yang kedudukannya setara/sederajat.Contoh Kalimat Majemuk Setara: Arya makan di dapur sedangkan Abdi main bola dilapangan. Arya makan di dapur. Abdi Main bola dilapangan.
Sassi pintar matematika sedangkan Icha pintar
biologi. Sassi pintar matematika. Icha pintar biologi. Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk yang merupakan gabungan dua atau lebih klausa/kalimat tunggal yang dirapatkan penggunaan dan penulisan bagian yang sama yang terdapat pada beberapa kalimat tunggal tersebut. Contoh Kalimat Majemuk Rapatan: Tika seorang designer terkenal. Tika seorang penjahit. o Tika adalah seorang designer terkenal dan penjahit Aku menyukai warna biru. Mimin menyukai warna biru. o Aku dan Mimin menyukai warna biru. Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang merupakan gabungan dua atau lebih kalimat tunggal yang memiliki perbedaan kedudukan.Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat: Kau pasti bisa menjadi anak yang pandai, asalkan kau rajin belajar. Aku sengaja pulang bekerja lebih awal hari ini agar bisa menemani ibu pergi ke rumah sakit. Penggalangan dana itu terpaksa dihentikan karena terjadi kebakaran di gedung tersebut. Dia selalu menyembunyikan kenyataan bahwa dia adalah anak dari pemilik yayasan ini. Dalam kehidupan sehari-hari Roni bersikap seperti gelandangan dan tuna susila padahal sebenarnya dia adalah pengusaha. Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk yang merupakan gabungan dari kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Pada kalimat majemuk campuran minimal terdiri dari tiga kalimat tunggal. Contoh kalimat majemuk campuran: Ibu sedang menyapu di halaman ketika ayah sedang membaca koran sedangkan adik tidur dengan lelap. Ibu sedang masak di dapur Adik tidur dengan gelap Ayah sedang membaca koran Ibu guru mengumumkan bahwa hari ini akan diadakan ulangan harian dan kami semua sangat kaget. Ibu guru mengumumkan berita itu Hari ini akan diadakan ulangan harian Kami semua sangat kaget
5. Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya berupa suatu pertanyaan
mengenai sesuatu hal. Kalimat tanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a) Menggunakan intonasi tanya Intonasi kalimat sanga pentig dan berpengaruh ketika membuat kalimat tanya. Intonasi kalimat timbul karena adanya tekanan pada akta-kata penting. Misalnya tinggi, rendah, panjang atau pendek.Contoh: Siapa yang tidak mengerjakan tugas? b) Menggunakan kata tanya Kata tanya yang digunakan yaitu: mengapa, apa, bagaimana, kapan, berapa dan lain sebagainya. c) Menggunakan partikel tanya /-kah/ Contoh: Apakah kamu sudah mengerjakan tugas? Di manakah Anda bersekolah? Macam-macam kalimat tanya: Kalimat tanya biasa adalah kalimat tanya yang memerlukan jawaban. Kalimat tanya retoris adalah kalimat tanya yang tidak membutuhkan jawaban.Contoh: Bukankah kita semua menginginkan negara ini aman dan damai? Kalimat tanya perintah adalah kalimat tanya yang di dalamnya mengandung maksud memerintah.Contoh: Bukankah perkerjaan ini harus selesai hari ini? Kalimat tanya tersamar adalah kalimat tanya yang diajukan secara tidak langsung.Contoh: Saya kira kita sama-sama untung, bukan? Kalimat Perintah adalah kalimat yang isinya mengajak orang lain melakukan. sesuatu. Ciri-ciri kalimat perintah: a. Intonasinya keras (naik) b. Kata yang mendukung isi perintah biasanya merupakan kata dasar. c. Menggunakan paerikel / -lah/ d. Menggunakan tanda seru (!) Macam-macam kalimat perintah: I. Perintah biasa Contoh: Kerjakan soal di bawah ini dengan singkat dan jelas! II. Perintah permintaan Contoh: Kami mohon Anda tetap tenang! III. Perintah ajakan Contoh: Marilah kita berdiri sejenak! IV. Perintah sindiran Contoh: Maju kalau kamu berani! V. Perintah larangan Contoh: Jangan membuang sampah sembarangan. Kalimat Seruan adalah kalimat yang isinya mengungkapkan kekaguman perasaan. Contoh: a) Aduh, kakiku terinjak! b) Astaga, bukuku tertinggal! c) Wow, megahnya rumah itu! 6. a. Kalimat tidak baku: Setiap kendaraan yang masuk gang ini harap turun! Penyebab Ketidakbakuan: kata “Kendaraan” seharusnya “Pengendara”.Pembenahan: Setiap pengendara yang masuk gang ini harap turun! b. Kalimat tidak baku: Setelah bis berhenti penumpang diharap turun.Penyebab Ketidakbakuan: kata “Setelah” seharusnya “Ketika”.Pembenahan: Ketika bis berhenti penumpang diharap turun. c. Kalimat tidak baku: Para pencinta alam diharap mendaftarkan diri ke kantor kesehatan untuk menjalani tes kesehatan.Penyebab Ketidakbakuan: kata “Menjalani” seharusnya “Mengikuti”.Pembenahan: Para pencinta alam diharap mendaftarkan diri ke kantor kesehatan untuk mengikuti tes. d. Kalimat tidak baku: Setelah mengadakan penelitian tentang proses pembelajaran inovatif kami ingin menerapkannya ke kelaskelas tingkat Sekolah Dasar.Penyebab Ketidakbakuan: kata “Kelas” seharusnya tidak ada. Pembenahan: Setelah mengadakan penelitian tentang proses pembelajaran inovatif kami ingin menerapkannya ke tingkat Sekolah Dasar. e. Kalimat tidak baku: Sudah lama ia dapat mempengaruhi sikap saudaranya yang masih berperilaku kolot itu.Penyebab Ketidakbakuan: seharusnya kata “Dapat” dan “Masih” tidak ada. Pembenahan: Sudah lama ia mempengaruhi sikap saudaranya yang berperilaku kolot itu.