Anda di halaman 1dari 5

NAMA: ARTIKA WULANDARI

NPM : 18071002
Kelas : PAGI
Semester : 1
SOAL

1. Jelaskan pengertian ragam baku dan tidak baku bahasa Indonesia!


2. Berikan contoh ragam dialek yang ada di wilayah Indonesia (sebagaimana yang Anda
pahami), dengan membandingkan secara singkat minimal dua dialek!
3. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan ragam bahasa ?
4. Jelaskan jenis-jenis kalimat majemuk dan masing-masing berikan contoh!
5. Buatlah contoh kalimat pernyataan, kalimat perintah, dan kalimat seruan! Masing-
masing tiga kalimat!
6. Kalimat a, b, c, d, dan e berikut ini tergolong tidak baku karena di dalamnya terdapat
unsur-unsur kata atau kelompok kata yang tidak baku. Jelaskan secara cermat sebab-
sebab ketidakbakuan kalimat tersebut dan ubahlah menjadi kalimat baku!
A. Perhatian: Setiap kedaraan yang masuk gang ini harap turun!
B. Perhatian: Setelah bis berhenti penumpang diharap turun.
C. Para pencinta alam diharap mendaftarkan diri ke kantor kesehatan untuk
menjalani tes kesehatan.
D. Setelah mengadakan penelitian tentang proses pembelajaran inovatif kami
ingin menerapkannya ke kelaskelas tingakat Sekolah Dasar.
E. Sudah lama ia dapat mempengaruhi sikap saudaranya yang masih berperilaku
kolot itu.
JAWABAN
1. Ragam bahasa baku adalah ragam bahasa yang sesuai dengan aturan
atau kaidah bahasa Indonesia dalam hal ejaan yang si sempurnakan
(EYD), di gunakan pada forum-forum resmi.
Sedangkan Ragam bahasa tidak baku yaitu ragam yang tidak sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia.
2. -Dialek Banyumas dapat kita katakan dialek karena pada dasarnya
variasi ini merupakan bagian dari bahasa jawa, tetapi memilki variasi
dalam pengucapkan kata atau frasa tertentu. Misal orang Banyumas
akan mengatakan “langka” untuk “ora ono” artinya “tidak ada”,
“gutul” untuk “teko” artinya “tiba”, “rika” untuk “kowe” artinya
“kamu”
-
3. Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut
pemakaian.
4.
 Kalimat Majemuk Setara (Koordinatif) adalah kalimat
majemuk yang merupakan gabungan dari dua atau lebih
klausa yang kedudukannya setara/sederajat.Contoh
Kalimat Majemuk Setara:
Arya makan di dapur sedangkan Abdi main bola
dilapangan.
 Arya makan di dapur.
 Abdi Main bola dilapangan.

Sassi pintar matematika sedangkan Icha pintar


biologi.
 Sassi pintar matematika.
 Icha pintar biologi.
 Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk yang
merupakan gabungan dua atau lebih klausa/kalimat
tunggal yang dirapatkan penggunaan dan penulisan
bagian yang sama yang terdapat pada beberapa kalimat
tunggal tersebut. Contoh Kalimat Majemuk Rapatan:
 Tika seorang designer terkenal.
Tika seorang penjahit.
o Tika adalah seorang designer terkenal dan
penjahit
 Aku menyukai warna biru.
Mimin menyukai warna biru.
o Aku dan Mimin menyukai warna biru.
 Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang
merupakan gabungan dua atau lebih kalimat tunggal yang
memiliki perbedaan kedudukan.Contoh Kalimat Majemuk
Bertingkat:
 Kau pasti bisa menjadi anak yang pandai, asalkan kau
rajin belajar.
 Aku sengaja pulang bekerja lebih awal hari ini agar bisa
menemani ibu pergi ke rumah sakit.
 Penggalangan dana itu terpaksa dihentikan karena
terjadi kebakaran di gedung tersebut.
 Dia selalu menyembunyikan kenyataan bahwa dia
adalah anak dari pemilik yayasan ini.
 Dalam kehidupan sehari-hari Roni bersikap seperti
gelandangan dan tuna susila padahal sebenarnya dia
adalah pengusaha.
 Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk yang
merupakan gabungan dari kalimat majemuk setara dan
kalimat majemuk bertingkat. Pada kalimat majemuk
campuran minimal terdiri dari tiga kalimat tunggal. Contoh
kalimat majemuk campuran:
Ibu sedang menyapu di halaman ketika ayah sedang
membaca koran sedangkan adik tidur dengan lelap.
 Ibu sedang masak di dapur
 Adik tidur dengan gelap
 Ayah sedang membaca koran
Ibu guru mengumumkan bahwa hari ini akan
diadakan ulangan harian dan kami semua sangat
kaget.
 Ibu guru mengumumkan berita itu
 Hari ini akan diadakan ulangan harian
 Kami semua sangat kaget

5. Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya berupa suatu pertanyaan


mengenai sesuatu hal. Kalimat tanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a) Menggunakan intonasi tanya
Intonasi kalimat sanga pentig dan berpengaruh ketika
membuat kalimat tanya. Intonasi kalimat timbul karena
adanya tekanan pada akta-kata penting. Misalnya tinggi,
rendah, panjang atau pendek.Contoh: Siapa yang tidak
mengerjakan tugas?
b) Menggunakan kata tanya
Kata tanya yang digunakan yaitu: mengapa, apa,
bagaimana, kapan, berapa dan lain sebagainya.
c) Menggunakan partikel tanya /-kah/
Contoh: Apakah kamu sudah mengerjakan tugas? Di
manakah Anda bersekolah?
Macam-macam kalimat tanya:
 Kalimat tanya biasa adalah kalimat tanya yang
memerlukan jawaban.
 Kalimat tanya retoris adalah kalimat tanya yang
tidak membutuhkan jawaban.Contoh: Bukankah
kita semua menginginkan negara ini aman dan
damai?
 Kalimat tanya perintah adalah kalimat tanya yang
di dalamnya mengandung maksud
memerintah.Contoh: Bukankah perkerjaan ini
harus selesai hari ini?
 Kalimat tanya tersamar adalah kalimat tanya yang
diajukan secara tidak langsung.Contoh: Saya kira
kita sama-sama untung, bukan?
Kalimat Perintah adalah kalimat yang isinya mengajak orang lain
melakukan. sesuatu. Ciri-ciri kalimat perintah:
a. Intonasinya keras (naik)
b. Kata yang mendukung isi perintah biasanya merupakan kata
dasar.
c. Menggunakan paerikel / -lah/
d. Menggunakan tanda seru (!)
Macam-macam kalimat perintah:
I. Perintah biasa
Contoh: Kerjakan soal di bawah ini dengan singkat dan
jelas!
II. Perintah permintaan
Contoh: Kami mohon Anda tetap tenang!
III. Perintah ajakan
Contoh: Marilah kita berdiri sejenak!
IV. Perintah sindiran
Contoh: Maju kalau kamu berani!
V. Perintah larangan
Contoh: Jangan membuang sampah sembarangan.
Kalimat Seruan adalah kalimat yang isinya mengungkapkan kekaguman
perasaan. Contoh:
a) Aduh, kakiku terinjak!
b) Astaga, bukuku tertinggal!
c) Wow, megahnya rumah itu!
6.
a. Kalimat tidak baku: Setiap kendaraan yang masuk gang ini
harap turun! Penyebab Ketidakbakuan: kata “Kendaraan”
seharusnya “Pengendara”.Pembenahan: Setiap pengendara
yang masuk gang ini harap turun!
b. Kalimat tidak baku: Setelah bis berhenti penumpang diharap
turun.Penyebab Ketidakbakuan: kata “Setelah” seharusnya
“Ketika”.Pembenahan: Ketika bis berhenti penumpang
diharap turun.
c. Kalimat tidak baku: Para pencinta alam diharap mendaftarkan
diri ke kantor kesehatan untuk menjalani tes
kesehatan.Penyebab Ketidakbakuan: kata “Menjalani”
seharusnya “Mengikuti”.Pembenahan: Para pencinta alam
diharap mendaftarkan diri ke kantor kesehatan untuk
mengikuti tes.
d. Kalimat tidak baku: Setelah mengadakan penelitian tentang
proses pembelajaran inovatif kami ingin menerapkannya ke
kelaskelas tingkat Sekolah Dasar.Penyebab Ketidakbakuan:
kata “Kelas” seharusnya tidak ada. Pembenahan: Setelah
mengadakan penelitian tentang proses pembelajaran inovatif
kami ingin menerapkannya ke tingkat Sekolah Dasar.
e. Kalimat tidak baku: Sudah lama ia dapat mempengaruhi sikap
saudaranya yang masih berperilaku kolot itu.Penyebab
Ketidakbakuan: seharusnya kata “Dapat” dan “Masih” tidak
ada. Pembenahan: Sudah lama ia mempengaruhi sikap
saudaranya yang berperilaku kolot itu.

Anda mungkin juga menyukai