Anda di halaman 1dari 28

Kalimat Efektif

Mata kuliah : Bahasa Indonesia


Semester I
Dosen : Drs. Suyarmanto, M.M.
• Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
mewakili gagasan pembicara atau penulis
serta dapat diterima maksudnya/arti serta
tujuannya seperti yang di maksud penulis
/pembicara.
Ciri-ciri kalimat efektif:

1. KESATUAN GAGASAN
• Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K)
yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal.
• contoh
Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat
membantu keselamatan umum.
• Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung
subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek,
melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan
keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini
harus dihilangkan)
Memiliki subjek & predikat yang jelas

Contoh:
1) Ira sedang menulis surat. (S & P jelas)
2) Dalam makanan itu mengandung bahan
pengawet. (S tidak jelas)
3) Bukumu di dalam tasku. (P tidak jelas)
Tidak terdapat subjek ganda

Contoh:
1) Orang itu gerak-geriknya
mencurigakan.
2) Benda itu gerakannya sangat cepat.
Kata penghubung intrakalimat tidak digunakan
dalam kalimat tunggal
• Contoh:
(1) Sedangkan saya masih banyak membutuhkan
biaya. (salah)
(2) Sehingga saya tidak dapat mengikuti acara pertama.
(salah)
(3) Tahun ini ayah pensiun, sedangkan saya masih
banyak membutuhkan biaya. (benar)
(4) Saya datang agak terlambat, sehingga tidak dapat
mengikuti acara pertama. (benar)
2. KESEJAJARAN
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu
menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang
lainnya pun harus menggunakan di- pula.
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir
jalan.
Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-
predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni
imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat
pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.
Kalimat itu harus diubah :
1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir
jalan
2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir
jalan.
3. KEHEMATAN
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata
yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih.
Penggunaan kata yang berlebih hanya akan
mengaburkan maksud kalimat.
Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat
disukainya.
• Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas
tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati
terkandung makna bunga.
Kalimat yang benar adalah:
Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.
KEHEMATAN
 Hindari pengulangan subjek
Contoh : Saya datang agak terlambat sehingga saya tidak
dapat mengikuti acara pertama.
 Hindari pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
Contoh : Ayah saya dilahirkan pada Jumat 17 Agustus
1945.
 Hindari kesinoniman yang tidak diperlukan dalam satu
kalimat.
Contoh : Sejak dari tadi dia hanya bermenung saja.
 Hindari penjamakan yang tidak diperlukan pada kata yang
sudah bermakna jamak.
Contoh : Banyak gedung-gedung pencakar langit di
Jakarta.
4. PENEKANAN

Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.


Caranya:
• Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian
yang penting di depan kalimat.
Contoh :
1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada
kesempatan lain
2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal
ini.
• Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan
partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh :
1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.
2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.
3. Bisakah dia menyelesaikannya?
• Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata
yang dianggap penting.
Contoh :
Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan
murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan
rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling
memahami antara satu dan lainnya.
• Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang
bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian
kalimat yang ingin ditegaskan.
Contoh :
1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi
total dan menyeluruh.
5. KELOGISAN

Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal


ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus
memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh :
Waktu dan tempat saya persilakan.
• Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena
waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak
dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah
misalnya ;
Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke
podium.
6. KEPADUAN
 Kepaduan pernyataan dalam kalimat sehingga informasi yang
disampaikan tidak terpecah-pecah.
 Tidak bertele-tele
Contoh : Penetapan bahasa persatuan kita sangatlah mudah. Pada masa
perjuangan, rakyat Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke
merasakan senasib, seperjuangan, serta satu cita-cita. Dengan kesadaran
itu dan pemikiran yang mantap, rakyat Indonesia menetapkan bahasa
nasional tersebut sebagai bahasa persatuan.
 Menggunakan pola aspek+agen+verba
Contoh : Surat itu sudah saya baca.
 Tidak menyisipkan kata di antara predikat dan objek pada kalimat
transitif.
Contoh : Mahasiswa harus menyadari pentingnya perpustakaan
7. KECERMATAN

 Cermat dalam pemilihan dan penggunaan kata-


kata, pilihan kata (diksi).
Contoh : Ayah sedang memandang keindahan
alam pegunungan.
 Tidak menimbulkan penafsiran ganda
Contoh : Dia adalah istri Pak Lurah yang baru
(Pak Lurah yang baru atau istrinya yang baru?)
Sebab-Sebab Ketidakefektifan Kalimat
1. kontaminasi = merancukan 2 struktur benar 1
struktur salah
Contoh:
 diperlebar, dilebarkan, diperlebarkan (salah)
 memperkuat, menguatkan memperkuatkan (salah)
 sangat baik, baik sekali, sangat baik sekali (salah)
 saling memukul, pukul-memukul saling pukul-
memukul (salah)
 Di sekolah diadakan pentas seni. Sekolah
mengadakan pentas seni. (salah)
Mana yang benar?
2.pleonasme= berlebihan, tumpang tindih

contoh :
 para hadirin (hadirin sudah jamak, tidak
perlu para)
 para bapak-bapak (bapak-bapak sudah
jamak)
 banyak siswa-siswa (banyak siswa) saling
pukul-memukul (pukul-memukul sudah
bermakna ‘saling’)
 agar supaya (agar bersinonim dengan
supaya)
3. tidak memiliki subjek

Contoh:
a. Buah mangga mengandung vitamin C.
(SPO) (benar)
b. Di dalam buah mangga terkandung vitamin
C. (KPS) (benar)
c.Di dalam buah mangga mengandung
vitamin C. (KPO) (salah)
4.Adanya kata depan yang tidak perlu
Contoh :
 Perkembangan daripada teknologi informasi sangat
pesat.
 Kepada siswa kelas I berkumpul di aula.
 Selain daripada bekerja, ia juga kuliah.
5. salah nalar
1) waktu dan tempat dipersilahkan. (Siapa yang
dipersilahkan)
2) Mobil Pak Dapit mau dijual. (Apakah bisa
menolak?)
3) Silakan maju ke depan. (maju selalu ke depan)
4) Adik mengajak temannya naik ke atas. (naik
selalu ke atas)
5) Pak, saya minta izin ke belakang. (toilet tidak
selalu berada di belakang)
6) Saya absen dulu anak-anak. (absen: tidak masuk,
seharusnya presensi)
6. kesalahan pembentukan kata

 mengenyampingkanseharusnya
mengesampingkan
 menyetop seharusnya menstop
 mensoal seharusnya menyoal
 ilmiawan seharusnya ilmuwan
 sejarawan seharusnya ahli sejarah
7. pengaruh bahasa asing

 Rumah di mana ia tinggal … (the house where he lives …)


(seharusnya tempat)

 Sebab-sebab daripada perselisihan … (cause of the


quarrel) (kata daripada dihilangkan)

 Saya telah katakan … (I have told) (Ingat: pasif persona)


(seharusnya telah saya katakan)
8. pengaruh bahasa daerah

sudah pada hadir. (Jawa: wis padha


teka) (seharusnya sudah hadir)
oleh saya. (Sunda: ku abdi)
(seharusnya diganti dengan kalimat
pasif persona)
Jangan-jangan … (Jawa: ojo-ojo)
(seharusnya mungkin)
Ubahlah kalimat-kalimat di bawah ini menjadi
kalimat efektif!
1. Seluruh siswa-siswa diharapkan harus
mengikuti kerja bakti juga .Jawab
2. Para siswa-siswa diharuskan hadir di
sekolah.Jawab
3. Dalam musyawarah itu menghasilkan lima
ketetapan.Jawab
4. Kegagalan proyek itu karena perancangan
yang tidak mantap. Jawab
5. Yaitu tenun ikat yang khas Timor
Timur.Jawab
Perbaikan
• Seluruh siswa diharapkan harus mengikuti
kerja bakti

• Siswa-siswa diharapkan harus mengikuti kerja


bakti
• Para siswa diharuskan hadir di sekolah

• Siswa-siswa diharuskan hadir di sekolah


• Dalam musyawarah itu menghasilkan lima
ketetapan
• Proyek itu gagal bukan karena perancangan
yang tidak mantap melainkan manajemen
yang tidak baik
• Kain tenun yang diminati yaitu tenun ikat
yang khas Timor Timur.

Anda mungkin juga menyukai