1. KESATUAN GAGASAN
• Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K)
yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal.
• contoh
Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat
membantu keselamatan umum.
• Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung
subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek,
melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan
keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini
harus dihilangkan)
Memiliki subjek & predikat yang jelas
Contoh:
1) Ira sedang menulis surat. (S & P jelas)
2) Dalam makanan itu mengandung bahan
pengawet. (S tidak jelas)
3) Bukumu di dalam tasku. (P tidak jelas)
Tidak terdapat subjek ganda
Contoh:
1) Orang itu gerak-geriknya
mencurigakan.
2) Benda itu gerakannya sangat cepat.
Kata penghubung intrakalimat tidak digunakan
dalam kalimat tunggal
• Contoh:
(1) Sedangkan saya masih banyak membutuhkan
biaya. (salah)
(2) Sehingga saya tidak dapat mengikuti acara pertama.
(salah)
(3) Tahun ini ayah pensiun, sedangkan saya masih
banyak membutuhkan biaya. (benar)
(4) Saya datang agak terlambat, sehingga tidak dapat
mengikuti acara pertama. (benar)
2. KESEJAJARAN
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu
menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang
lainnya pun harus menggunakan di- pula.
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir
jalan.
Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-
predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni
imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat
pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.
Kalimat itu harus diubah :
1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir
jalan
2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir
jalan.
3. KEHEMATAN
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata
yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih.
Penggunaan kata yang berlebih hanya akan
mengaburkan maksud kalimat.
Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat
disukainya.
• Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas
tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati
terkandung makna bunga.
Kalimat yang benar adalah:
Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.
KEHEMATAN
Hindari pengulangan subjek
Contoh : Saya datang agak terlambat sehingga saya tidak
dapat mengikuti acara pertama.
Hindari pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
Contoh : Ayah saya dilahirkan pada Jumat 17 Agustus
1945.
Hindari kesinoniman yang tidak diperlukan dalam satu
kalimat.
Contoh : Sejak dari tadi dia hanya bermenung saja.
Hindari penjamakan yang tidak diperlukan pada kata yang
sudah bermakna jamak.
Contoh : Banyak gedung-gedung pencakar langit di
Jakarta.
4. PENEKANAN
contoh :
para hadirin (hadirin sudah jamak, tidak
perlu para)
para bapak-bapak (bapak-bapak sudah
jamak)
banyak siswa-siswa (banyak siswa) saling
pukul-memukul (pukul-memukul sudah
bermakna ‘saling’)
agar supaya (agar bersinonim dengan
supaya)
3. tidak memiliki subjek
Contoh:
a. Buah mangga mengandung vitamin C.
(SPO) (benar)
b. Di dalam buah mangga terkandung vitamin
C. (KPS) (benar)
c.Di dalam buah mangga mengandung
vitamin C. (KPO) (salah)
4.Adanya kata depan yang tidak perlu
Contoh :
Perkembangan daripada teknologi informasi sangat
pesat.
Kepada siswa kelas I berkumpul di aula.
Selain daripada bekerja, ia juga kuliah.
5. salah nalar
1) waktu dan tempat dipersilahkan. (Siapa yang
dipersilahkan)
2) Mobil Pak Dapit mau dijual. (Apakah bisa
menolak?)
3) Silakan maju ke depan. (maju selalu ke depan)
4) Adik mengajak temannya naik ke atas. (naik
selalu ke atas)
5) Pak, saya minta izin ke belakang. (toilet tidak
selalu berada di belakang)
6) Saya absen dulu anak-anak. (absen: tidak masuk,
seharusnya presensi)
6. kesalahan pembentukan kata
mengenyampingkanseharusnya
mengesampingkan
menyetop seharusnya menstop
mensoal seharusnya menyoal
ilmiawan seharusnya ilmuwan
sejarawan seharusnya ahli sejarah
7. pengaruh bahasa asing