Anda di halaman 1dari 18

Pengertian

Kalimat efektif adalah kalimat-kalimatnya singkat,


padat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan
informasi secara tepat (Widjono dalam
Wijayanti, dkk, 2014: 67).
1.Mudah dipahami oleh pendengar atau
pembacanya.
2.Tidak menimbulkan kesalahan dalam
menafsirkan maksud sang penulis.
3.Menyampaikan pemikiran penulis kepada
pembaca atau pendengarnya dengan tepat.
4. Sistematis dan tidak bertele-tele.
A. Kesepadanan Struktur
Kesepadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau
pemikiran dengan struktur bahasa yang dipakai dalam
kalimat.

1. Memiliki subjek dan predikat yang jelas


Contoh:
a.Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus
membayar uang kuliah. (tidak efektif).
b. Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus
membayar uang kuliah. (efektif).
2. Tidak memiliki subjek yang ganda di dalam
kalimat tunggal.
Contoh:
a. Toyota Avanza banyak orang menyebutnya
mobil sejuta umat karena banyak menjadi
pilihan masyarakat. (tidak Efekti)
b. Banyak orang menyebut Toyota Avanza
mobil sejuta umat karena Avanza banyak
menjadi pilihan masyarakat. (efektif)
4. Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada
kalimat tunggal.

Contoh:
a. Saksi tidak hadir. Sehingga persidangan ditunda
minggu depan. (tidak efektif)
b. Saksi tidak hadir sehinga persidangan ditunda
minggu depan. (efektif)

5. Predikat tidak didahului kata yang

contoh:
a. Suporter timnas Indonesia yang mengenakan baju
merah putih. (tidak efektif)
b. Suporter timnas Indonesia mengenakan baju putih.
(efektif)
B. Keparalelan Bentuk
Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan
di dalam kalimat.

Yang dimaksud dengan kesamaan bentuk kata adalah:


1. Jika kata pertama berbentuk verba, maka kata selanjutnya
berbentuk verba. Namun, jika kata pertama berbentuk
nomina, maka kata selanjutnya berbentuk nomina.

Contoh:
a.Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah
memahami, mengetahui, dan pengaplikasian definisi kaliamt
efektif. (tidak efektif)
b.Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah
memahami, mengetahui, dan mengaplikasikan definisi
kalimat efektif. (efektif)
2. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja
berimbuhan di-, maka bagian kalimat lainnya juga
harus menggunakan imbuhan di- pula.

Contoh:
a. Anak itu ditolong pak Adi dan dipapahnya ke pinggir
jalan.
b. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke
pinggir jalan
C. Kehematan Kata
Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata atau frasa
yang tidak perlu digunakan. Untuk menghindari
pemborosan kata di dalam kalimat, hal yang harus
diperhatikan adalah:

1. Menghindari unsur yang sama pada kalimat majemuk.


a. Saya tidak suka buah apel dan saya tidak suka duren.
(Tidak efektif)
b. Saya tidak suka buah apel dan duren. (Efektif)
2. Menghindari kesinoniman dalam kalimat.
a. Saya hanya memiliki tiga buah buku saja. (tidak
efektif)
b. Saya hanya memiliki tiga buah buku. (efektif)

3. Menghindari penjamakan kata pada kata jamak


a. Para mahasiswa-mahasiswa berunjuk rasa di depan
gedung rektorat. (tdak efektif)
b. Para mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung
rektorat. (efektif)
D. Kecermatan
Kecermatan adalah cermat dan tepat dalam memilih kata
sehingga tidak menimbulkan kerancuan dan makna
ganda.

Contoh:
a. Dosen baru pergi ke ruang kelas. (tidak efektif)
Dosen yang baru pergi ke ruang kelas. (efektif)
b. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima
hadiah. (tidak efektif)
Mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi yang
terkenal itu menerima hadiah. (efektif)
E. Ketegasan
Kalimat efektif memberikan penegasan kepada ide pokonya
sehingga ide pokonya menonjol di dalam kalimat tersebut.

Cara memberikan penegasan pada kalimat efektif.


1. Meletakan kata kunci di awal kalimat
Contoh:
a. Sudah saya baca buku itu. (tidak efektif)
Buku itu sudah saya baca. (efektif)
b. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi
pada kesempatan lain (tidak efektif)
Harapan kami adalah agar masalah ini dapat dibicarakan
lebih lanjut. (efektif)
2. Menggunakan partikel, penekanan bagian kalimat
misalnya dengan penggunaan partikel -lah, -pun, dan
-kah.
Contoh :
a. Kami pun turut berbahagia melihat prestasimu.
b. Buanglah semua prasangka burukmu!
3. Menggunakan repetisi, yaitu dengan mengulang-uang
kata yang dianggap penting.
Contoh :
Dalam membina hubungan antara suami dan istri,
antara guru dan murid, antara orang tua dan anak,
antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya
komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan
lainnya.
4.Menggunakan pertentangan yaitu menggunakan kata
yang bertentangan atau berlawanan maksudnya dalam
kegiatan yang ingin ditegaskan pada kalimat.

Contoh :
a. Perusahaan itu tidak bangkrut, tetapi berkembang
dengan pesat.
b. Dia cantik, tetapi malas.
5. Mengurutkan kata secara bertahap.

Contoh:
a. Pertemuan itu dihadiri oleh menteri pendidikan,
gubernur dan presiden. (tidak efektif)
Pertemuan itu dihadiri oleh presiden, menteri
pendidikan dan gubernur. (efektif)
b. Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta
rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak
terlantar (tidak efektif).
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta
rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak
terlantar (efektif).
F. Kepaduan
Kepaduan pernyataan sehingga informasi yang
disampaikan tidak terpecah-pecah.

Contoh:
a.Budi membicaran tentang pengalaman liburannya.(tidak
efektif)
Budi membicarak pengalaman liburannya. (Efektif)
b.Mobil itu saya sudah bayar. (tidak efektif)
Mobil itu sudah saya bayar. (efektif)
G. Kelogisan
Ide kalimat dalam kaliamat efektif dapat diterima atau
dimengerti oleh akal dan sesuai dengan kaidah EBI

Contoh:
a. Waktu dan tempat kami persilahkan! (tidak efektif)
b. Bapak kepala sekolah kami persilahkan! (efektif)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai