Anda di halaman 1dari 15

Siti Rahmawati, M.

Psi, Psikolog

Disampaikan dalam “Wejangan” (Webinar Jaman Now Seputar


Gizi dan Pangan), Prodi Gizi UAI, 1 Agustus 2020
Masa Pandemi
 Pada 11 Maret 2020 → World Health Organization (WHO) mengumumkan
status pandemi global untuk penyakit virus corona 2019 atau yang
disebut corona virus disease 2019 (COVID-19).

 Dalam istilah kesehatan, pandemi berarti terjadinya wabah suatu penyakit


yang menyerang banyak korban, serempak di berbagai negara. Sementara
dalam kasus COVID-19, badan kesehatan dunia WHO menetapkan penyakit
ini sebagai pandemi karena seluruh warga dunia berpotensi terkena infeksi
penyakit COVID-19.

 Dengan ditetapkannya status global pandemic tersebut, WHO sekaligus


mengkonfirmasi bahwa COVID-19 merupakan darurat internasional. Artinya,
setiap rumah sakit dan klinik di seluruh dunia disarankan untuk dapat
mempersiapkan diri menangani pasien penyakit tersebut meskipun belum ada
pasien yang terdeteksi.
Situasi dan respon yang muncul:
Situasi Respon

 #Dirumah aja  Takut, khawatir


 SfH, LfH, ibadah, dll  Panik, cemas
 Social distancing  Kesepian (tidak bisa pulkam)
 Physical distancing  Tertekan (financial)
 PHBS  Stress
 Pemberitaan ; medsos, dll  Kehidupan mulai “berjarak”
 Ketakutan dan kecemasan yang berlebihan akan
keselamatan diri sendiri maupun orang-orang terdekat
 Perubahan pola tidur dan pola makan
 Bosan dan stres karena terus-menerus berada di rumah,
terutama pada anak-anak
 Sulit berkonsentrasi
 Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan
 Memburuknya kesehatan fisik, terutama pada
penderita penyakit kronis, seperti diabetes dan
hipertensi
 Munculnya gangguan psikosomatis
1. Aktivitas fisik
 kondisi WfH/ LfH tidak berarti menghentikan kita dari
kegiatan fisik. Lakukanlah olahraga-olahraga ringan
dengan gerakan sederhana untuk menjaga kebugaran
anda. Sekedar peregangan (stretching), lari kecil,
lompat di tempat atau berjalan pagi disekitar
pekarangan dapat merangsang produksi hormon
endorfin yang dapat meredakan stres, mengurangi rasa
khawatir, dan memperbaiki mood.
 Upayakan tetap berjemur dipagi hari untuk
meningkatkan sistem imun tubuh
2. Lakukan aktivitas “rutin” yang bermanfaat
 Selama WfH/LfH → waktu lebih fleksibel, sehingga bisa
dimanfaatkan untuk mekakukan aktivitas yang (mungkiin)
selama ini “terlewati”. Hal ini bermanfaat untuk
menghilangkan rasa jenuh, bahkan bisa juga mendatangkan
peluang usaha
 Memasak, membaca buku, menjahit, menulis, menonton
film
 Buat jadwal rencana aktivitas anda

3. Hilangkan kebiasaan buruk


 Merokok, minum minuman beralkohol, begadang, dll
 Masa pandemi adalah waktu yang “tepat” untuk mengurangi
bahkan menghilangkan kebiasaan buruk → mengingat
kesehatan
4. Makan makanan bergizi
 Konsumsilah makanan yang mengandung protein,
lemak sehat, karbohidrat, vitamin, mineral, dan serat.
Makanlah buah-buahan, sayuran, makanan laut, daging,
kacang-kacangan, serta susu.
 Minumlah suplemen dan vitamin untuk meningkatkan
daya tahan tubuh anda
 Asupan nutrisi yang cukup bukan hanya untuk menjaga
kesehatan tubuh kita, tetapi juga dapat menjaga
kesehatan mental kita.
5. Tetap lakukan “interaksi” dan komunikasi dengan
keluarga, teman dan orang-orang terdekat
 kondisi #dirumah saja tidak membuat kita “menarik
diri” dari orang-orang terdekat yang kita sayangi
 Lakukan komunikasi berkala dengan keluarga, teman,
dan sahabat anda dengan menggunakan perangkat
elektronik yang ada. Gunakan telepon, chat, video call,
zoom, gmeet, dll
 Jadikan momen #dirumahaja untuk saling menguatkan
dan memberi motivasi; sharing, curhat, dll
6. Bijak mencari informasi / memakai Medsos
 Informasi terkait covid silih berganti di layar kaca/medsos
→ bisa meningkatkan ketakutan, cemas, bahkan stress.
 Bijaklah dalam mencari dan menerima informasi
 kurangi menonton/mendengarkan berita yang
meresahkan/ penggunaan medsos yang berlebihan
7. Terapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat/Patuhi Protokol
kesehatan
 penerapan protokol kesehatan sesuai prosedur sebagai
upaya pencegahan dapat mengurangi kecemasan dan
kekhawatiran
8. Bersyukur dan Berbagi
 Hampir semua pihak terkena dampak
pandemi ini, pengusaha, pekerja,
lembaga pendidikan, (maha) siswa,
rumah tangga, pabrik, industri, dll.
 Pada kondisi ini, upayakan untuk tetap
bersyukur dengan situasi yang kita
hadapi, meskipun kita pun terdampak.
 Jika memungkinkan, upayakanlah
berbagi pada sesama, terutama mereka
yang (lebih) terdampak pandemi ini
9. Perbanyak berdo’a dan mendekatkan diri pada Sang Kuasa

 Pada situasi seperti ini upayakan untuk meningkatkan


kedekatan kita pada Allah SWT. Rajinlah mendo’akan
keluarga, teman, dan semua orang yang terkena dampak
pandemi ini.
 Do’akan juga pasien dan tenaga kesehatan yang berjuang
memberikan pengobatan. Mohon rahmat Allah dan kasih
sayangNya agar pandemi segera berlalu.
10. Hubungi tenaga profesional

 Bukanlah hal yang salah/memalukan jika anda merasa tidak


mampu beradaptasi/ melewati situasi ini
 Bisa jadi anda memerlukan bantuan layanan psikologis untuk
mengurangi kekhawatiran anda
 Hubungi layanan-layanan psikologis atau profesional yang
terpercaya untuk membantu anda.
Semoga Bermanfaat

Terima Kasih ☺

Anda mungkin juga menyukai