Anda di halaman 1dari 30

Penatalaksanaan Diet

Pada Penyakit Kantung


Empedu

Eliza, S.Gz, M.Si


Dietetika Penyakit Infeksi
KANTUNG EMPEDU MANUSIA
Kantung Empedu
• Kantung empedu adalah organ kecil yang
terletak di dekat pertengahan perut.
• Kantung empedu terletak disisi kanan
tepat dibawah hati.
• Fungsi :
- Tempat memekatkan & menyimpan
empedu yg diproduksi oleh hati, yg
disalurkan melalui kanalikuli bilier,
duktus biliaris, duktus hepatika & duktus
sistikus.
- Selama proses pengentalan, elektrolit dan
air diserab oleh mukosa kantung empedu.
- Empedu membantu pencernaan &
absorbsi lemak, vitamin larut lemak
(Vitamin A,D,E,K), Fe & Ca
- Cairan empedu mengandung garam
empedu, bilirubin & kolesterol.
• Bilirubin adalah pigmen utama empedu
berasal dari hemoglobin yang dilepas oleh
sel darah merah yang rusak/hancur.
Selanjutnya dibawa ke hati dan berikatan
serta dikeluarkan melalui empedu.
• Garam empedu dibuat oleh hati dari
kolesterol, berguna untuk mencerna dan
menyerap lemak, vitamin larut dalam lemak
& beberapa mineral.
• Garam empedu masuk ke usus halus
melalui cairan empedu, selanjutnya diserab
masuk sistem portal.
• Cairan empedu juga mengandung
immunoglobulin yg menyokong integritas
mukosa usus. Pada proses pencernaan,
begitu makanan sampai duodenum maka
usus mengeluarkan hormon spt
cholesistokinin dan sekretin. Hal ini
merangsang kandung empedu dan pankreas
menyebabkan sphincter Oddi menjadi relaks,
cairan pankreas dan empedu mengalir ke
duodenum untuk mencerna lemak.
Berdasarkan hal ini maka penyakit kantung
empedu, hati & pankreas sering berkaitan.
Kolelitiasis
• Kolelitiasis : Terbentuknya batu empedu yg bila
masuk kedlm saluran empedu menimbulkan
penyumbatan atau kram. Penyaluran empedu
ke duodenum terganggu shg mengganggu
absorbsi lemak.
• Patogenesis & Klasifikasi batu empedu :
– Batu empedu bisa terjadi pada kandung empedu →
Kolesistolitiasis; bila batu terletak di sal.empedu
ekstra hepatik → Koledokolitiasis & bila batu terletak
di sal.intra hepatik → Hepatolitiasis.
Patogenesis & Klasifikasi
batu empedu :
• Yang termasuk kolelitiasis adl : Kolesistolitiasis
& Koledokolitiasis
• Berdasarkan komposisi kimia & gambaran
mikroskopisnya, batu empedu dibagi menjadi 3 :
1. Batu kolesterol (80-90% batu kolesterol)
2. Batu pigmen : - batu kalsium bilirubinat
- batu hitam / batu pigmen
murni
Patogenesis & Klasifikasi
batu empedu :

3. Batu yang jarang : batu kalsium karbonat


& batu kalsium asam lemak

• Terjadinya batu kolesterol adl akibat


gangguan hati yg mengeksresikan
kolesterol yg berlebihan hingga kadarnya
di atas kritis kelarutan kolesterol dalam
empedu.
Patogenesis & Klasifikasi
batu empedu :

• Sedangkan tipe pigmen biasanya adl


akibat proses hemolitik / infestasi E.Coli
atau Ascaris lumbricoides ke dlm empedu
yg dapat mengubah bilirubin diglukoronida
menjadi bilirubin bebas , yg dpt menjadi
kristal kalsium bilirubin.
Faktor resiko :
• Faktor resiko terjadi • Faktor resiko terjadi
batu kolesterol : batu pigmen :
– Gender perempuan – BB kurang
– Kegemukan – Asupan lemak &
– Etnis / ras protein kurang
– Obat-obatan – Sirosis hepatis
– Penyakit saluran cerna
Manifestasi klinis
• Kelainan ini frekuensinya meningkat
sesuai bertambahnya umur. Dari tanpa
gejala (asimptomatik) → terdapat gejala
seperti :
– Perasaan penuh di epigastrium
– Nyeri perut kanan atas
– Mual, muntah
– Dpt disertai demam & ikterus.
Pemeriksaan & Penatalaksanaan :

• Pemeriksaan : - USG
- CT Scan
• Penatalaksanaan :
1.Konservatif
a.Diet rendah lemak
b.Obat-obatan
2.Kolesistektomi
Diet Rendah Lemak
• Tujuan diet :
a. Menurunkan BB bila kegemukan
b. Mengurangi rasa sakit dengan jalan
mengurangi asupan lemak
c. Mencegah defisiensi vitamin larut lemak
d. Membatasi makanan yg menyebabkan
kembung atau nyeri abdomen
Syarat diet :
1. Energi sesuai kebutuhan. Bila kegemukan diturunkan
secara bertahap.
2. Protein : 1-1,25 gr/kgBB
3. Pada keadaan akut : biasanya px dipuasakan &
mendapatkan cairan serta elektrolit lewat infus. Stlh
lewat 12-24 jam, diet cair jernih , kmdn diet rendah
lemak. Konsumsi lemak sekitar 20-40 gr/hari
dianjurkan bagi px batu empedu. Jumlah ini dianggap
sudah memadai untuk mengurangi stimulasi kandung
empedu & meredahkan keluhan sakit perut. Diet tanpa
lemak tidak dianjurkan karena akan mengurangi
kontraksi batu empedu shg jumlah timbunan getah
empedu akan meningkat yg selanjutnya membawa
resiko batu empedu.
Syarat diet :
• Minyak nabati dgn rantai karbon sedang (MCT)
akan mengurangi kontraksi kandung empedu
untuk mengeluarkan getah empedu secara
mendadak karena penyerapan minyak ini lsg
kedalam darah (MCT tidak diemulsikan &
penyerapannya tidak memerlukan getah
empedu)
4. Bila perlu diberikan suplemen vitamin A,D,E,K.
5. Serat tinggi (>25 gr/hari) terutama dalam
bentuk pektin yg dapat mengikat kelebihan
asam empedu dalam saluran cerna.
Syarat diet :
6. Hindari BM yg merangsang & menimbulkan gas
seperti buncis, kembang kol, brokoli.
7. Kopi & teh kental (mgd kafein) harus dihindari
karena kafein dapat meningkatkan kadar
kolesistokinin yg akan menstimulasi kontraksi
kandung empedu.
8. Kolesterol rendah : < 200 mg/hari krn komposisi
utama batu empedu adalah kolesterol.
Untuk mencegah Kolelitiasis :
• Penurunan BB dgn diet rendah kalori
• Tinggi serat
• Rendah lemak.
Kolesistitis
• Radang kantung empedu
• Reaksi inflamasi akut dinding kandung
empedu
• Keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri
tekan dan demam
• Peradangan ini karena adanya batu yg
menyumbat saluran empedu. Bilirubin
yang berwarna hijau adalah pigmen cairan
empedu. Bilirubin ini untuk elastik jaringan,
jadi saat bilirubin banyak yg masuk ke
sirkulasi darah, maka kulit dan mata
terlihat kuning (jaundice).
Etiologi :
• Statis cairan empedu. Penyebab utama kolesistitis akut
adalah batu kandung empedu (90%) yg terletak di
duktus sistikus yg menyebabkan statis cairan empedu.
Faktor yg mempengaruhi statis cairan empedu :
- kepekatan cairan empedu
- kolesterol
- lisolesitin & prostaglandin
yang merusak lapisan mukosa dinding kandung
empedu.
• Infeksi kuman ; E.coli, Salmonella thyposa, cacing
ascaris.
• Iskemia dinding kandung empedu
Manifestasi klinis :
1. Gangguan pencernaan, mual , muntah
2. Nyeri perut kanan atas / kdg-kdg hanya
rasa tdk enak di epigastrium.
3. Yang khas yaitu nyeri yg menjalar ke
bahu atau subskapula.
4. Demam & ikterus (bila terdpt batu di
duktus koledokussistikus)
5. Gejala nyeri perut bertambah bila makan
banyak lemak
• Px kolesistitis umumnya wanita, gemuk,
usia > 40 th.
• Pemeriksaan fisik :
– Teraba massa kandung empedu (empedu
membengkak)
– Nyeri tekan
• Pemeriksaan penunjang:
- Leukositosis, hiperbilirubinemia ringan,
serum transaminase & fosfatase alkali
meningkat.
- USG (paling baik & pasti)
Penatalaksanaan :
1. Konservatif pada keadaan akut
Istirahat, nutrisi parenteral, diet ringan
2. Bila gagal pengobatan konservatif perlu
dilakukan kolesistektomi.

Kolesistitis dikenal dengan 2 tipe :


akut & kronis.
Manajemen gizi
• Diet bebas lemak pada px kolesistitis akut
sebelum beralih ke makanan rendah
lemak. Pemberian lemak sebaiknya tdk
lebih dari 10% total kalori & dianjurkan
lemak jenis MCT.
• Pada kolesistitis kronis, dibutuhkan diet
rendah lemak dalam waktu lama , lemak
diberikan 20%. Pemberian lemak tetap
dibutuhkan untuk drainage kandung
empedu.
Sambungan manajemen

• Hindari makanan yg menghasilkan gas,


untuk mengurangi distensi, peristaltik &
iritasi.
• Suplemen vitamin terutama vit.larut lemak.
Pasca
kolesistektomi/pengangkatan batu :
- Empedu yg dihasilkan hati akan dieksresikan
langsung ke usus halus.
- Nutrisi enteral dimulai sedini mungkin, bila bising
usus positif & bila makanan enteral dapat
ditoleransi, NGT segera dilepas.
- Stimulasi produksi empedu yg dihasilkan oleh
hati setelah kolesistektomi memerlukan waktu
adaptasi ± 6 bln (pada populasi Barat), untuk
Indonesia belum diketahui.
- Diet rendah lemak selama masa adaptasi.
Kasus
1. Seorg bpk usia = 32 th, TB = 168 cm, BB 45 kg. Masuk
ke rs dgn keluhan sakit pinggang, perut bengkak, ulu
hati sakit & mual. Px ada rwyt penyakit hepatitis
setahun yg lalu. Mata px terlihat kuning & sakit ulu hati
bila makan terlalu banyak. Hsl lab : bilirubin total = 19,2
mg%, ureum darah = 31 mg%, prot total 5,2 g/dl,
albumin 2,0 g/dl, globulin = 3,0 g/dl, SGOT = 109 U/I,
SGPT = 85 U/I. Dari pemeriks USG : Kolelithiasis (batu
kolesterol). Kebiasan makan px sehari-hari : makan 2 x
sehari, minum kopi 3-4 x sehari, suka minum minuman
beralkhol. Hasil recall : E = 1348,2 K , P = 47,11 g; L =
28,5 g; KH = 225,8 g. Pemeriks klinis : TD = 150 mg/dl,
T = 37,5oC. .Pertanyaan : a. Kaji st. Gizi px berdsrkan
NCP b. Buat menu sehari c. Rencanakan konsultasi
gizi
2. Seorg ibu, usia = 45 Th, BB = 70 kg, TB = 158
cm. Dtg ke rs dgn keluhan nyeri perut kanan
atas, nyeri bertambah bila makan goreng-
gorengan, demam, kulit berwarna kuning, mual,
muntah. Rwyt Px suka minum teh dan suka
makan makanan fastfood. Hasil recall : E =
1864,47 K; P = 42,6 g; L = 39 gr; KH = 314,29 g.
Hsl lab : bilirubin total = 23,1 mg%, prot total =
5,0 g/dl, albumin = 2,0 g/dl, SGOT = 145 U/I,
SGPT = 77 U/I. Pemeriks klinis : TD = 140
mg/dl, T = 38oC. Dari pemeriks USG : Kolesis-
titis. Pertanyaan : a. Kaji st. Gizi px berdsrkan
NCP b. Buat menu sehari c. Rencanakan
konsultasi gizi

Anda mungkin juga menyukai