Anda di halaman 1dari 21

PROSES ASUHAN GIZI

TERSTANDAR PADA
CHOLELITIASIS DAN
COLESISTITIS

BY : KELOMPOK 1
ERMAWATI
HILDA DINIYATI
MIFTAHUR RAHMI
RANTI RAMADHANI
YEZI ARTHIYA DEVINA
CHOLELITIASIS
Pengertian
Kolelitiasis adalah adanya batu yang terdapat di
dalam kandung empedu atau saluran empedu
(duktus koledokus) atau keduanya. Komposisi
dari kolelitiasis adalah campuran dari
kolesterol, pigmen empedu, kalsium dan
matriks inorganik (Wayan, 2007).
Klasifikasi batu
Menurut ganbaran makroskopik dan
komposisi kimianya, terdapat tiga golongan
besar batu empedu.
Batu empedu kolesterol
Batu Kalsium Bilirubina (Pigmen coklat)
Batu Pigmen Hitam
Etiologi
Adapun faktor predisposisi terpenting, yaitu:
gangguan metabolisme yang menyebabkan
terjadinya perubahan komposisi empedu,
statis empedu, dan infeksi kandung empedu.
Gejala
Kolik Billier
Ikterus
Defisiensi vitamin
Kolesistitis Akut
Komplikasi
Kolesistisis
Kolangitis
Hidrops
Empiema
Pemeriksaan Laboratorium
Uji ekskresi empedu
Bilirubin direk (terkonjugasi)
Bilirubin indirek (tidak terkonjugasi)
Bilirubin serum total
Bilirubin urin
Uji enzim serum
Pemeriksaan Diagnostik
Ronsen abdomen / pemeriksaan sinar X / Foto
polos abdomen
Kolangiogram / kolangiografi transhepatik
perkutan
ERCP ( Endoscopic Retrograde Cholangio
Pancreatographi)
Pemeriksaan Radiologi
Ultrasonografi (USG)
CT-Scan
ERCP ( Endoscopic Retrograde Cholangio
Pancreatography)
MANAJEMEN DIET
Tujuan Diet
Tujuan diet penyakit kandung empedu adalah untuk
mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dan
memberi istirahat pada kandungan empedu, dengan cara :
Menurunkan berat badan bila kegemukan, yang dilakukan
secara bertahap.
Membatasi makanan yang menyebabkan kembung dan nyeri
abdomen.
Mengatasi malabsorbsi lemak.
Syarat Diet
Energi sesuai kebutuhan.
Protein agak tinggi, yaitu 1-1,25 gr/kg BB.
Pada keadaan akut, lemak tidak diperbolehkan sampai
keadaan akutnya mereda, sedangkan pada keadaan kronis
dapat diberikan 20-25% dari kebutuhan energi total. Bila ada
stearorea di mana lemak feses > 25 gr / 24 jam, lemak dapat
diberikan dalam bentuk asam lemak rantai sedang ( MCT ),
yang mungkin dapat mengurangi lemak feses dan mencegah
kehilangan vitamin dan mineral.
Bila perlu diberikan suplemen vitamin A,D,E
dan K.
Serat tinggi terutama dalam bentuk pectin
yang dapat mengikat kelebihan asam empedu
dalam saluran cerna.
Hindari bahan makanan yang dapat
menimbulkan rasa kembung dan tindak
nyaman.

Cholesistitis (radang kandung empedu)

Pengertian
Kolesistitis adalah reaksi inflamasi akut atau kronis
dinding kandung empedu.
Penyebab
Penyebab utama kolesistitis akut adalah batu
kandung empedu (90%) yang terletak di duktus
sistikus yang menyebabkan stasis cairan empedu.
Kolesistitis kronis adalah peradangan
menahun dari dinding kandung empedu, yang
ditandai dengan serangan berulang dari nyeri
perut yang tajam dan hebat. Penyakit ini lebih
sering terjadi pada wanita dan angka
kejadiannya meningkat pada usia diatas 40
tahun.
Gejala
1. Kolesistitis akut
Demam
Serangan muncul setelah konsumsi makanan
besar atau makanan berlemak di malam hari
malam.
Flatulens dan mual
2. Kolesistitis kronik
Gangguan pencernaan menahun
Serangan berulang namun tidak mencolok.
Mual, muntah dan tidak tahan makanan
berlemak
Nyeri perut yang tidak jelas (samar-samar)
disertai dengan sendawa.
Manajemen diet
Tujuan
Memberikan makanan rendah lemak, untuk :
1. Memberi istirahat pada kandung empedu
agar rasa sakit berkurang
2. Mencapai berat badan normal
3. Mengurangi rasa mual dan kembung
Prinsip Dan Syarat Diet

1. Rendah lemak 30 g/hari, diberikan dalam


bentuk mudah cerna
2. Kalori, protein dan karbohidrat cukup
3. Vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, K)
diberikan
4. Cairan banyak : 2 - 3 liter/hari
Makanan Yang Dibatasi

Sumber karbohidrat yang menimbulkan gas, seperti : ubi,


talas, singkong
Sumber protein hewani Yang mengandung lemak tinggi,
seperti : daging kambing, daging babi, jeroan sapi dan kulit
ayam
Sumber protein nabati Yang menimbulkan gas, yaitu kacang
merah
Sumber lemak Yang sulit dicerna, seperti mentega, lemak
hewan,dan santan.
Sayuran Yang menimbulkan gas, seperti : kol, sawi, lobak,
ketimun, daun singkong, dan daun pepaya
Buah-buahan Yang menimbulkan gas, seperti durian, nangka
dan nanas
Minuman Yang mengandung soda dan alkohol
Sumber lemak
Minyak kelapa, minyak jagung, minyak kacang, margarine,
minyak kedele dan kelapa/santan encer.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai