a. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan kegaiatan ini yaitu membuat perencanaan
penyuluhan, persiapan pembuatan Power Point dan menyiapkan Video Visual,
verifikasi tempat dan alat lain yang dibutuhkan untuk penyuluhan. Tim
penyuluh mendatangi lokasi penyuluhan untuk menyerahkan surat dan
memohon izin kepada Kepala Sekolah SDN 06 Paninggahan untuk
melakukan penyuluhan sekaligus mendiskusikan waktu yang tepat untuk
memulai penyuluhan pada esok harinya.
b. Pelaksanaan
Penyuluhan dilaksanakan pada hari hari Selasa, rabu dan kamis
tanggal 31 Juli, 1 dan 2 Agustus 2018. Siswa siswi kelas V berkumpul
diruang kelas, karena penyuluhan dilaksanakan pada jam sekolah. Penyuluhan
berjalan dengan lancar dan penuh antusias dari siswa siswi.
c. Evaluasi
1. Struktur
Peserta yang hadir sebanyak 29 orang kelas V .Setting tempat telah
sesuai dengan yang telah direncanakan pada SAP.
Peran tim penyuluh telah sesuai dengan uraian tugas yang telah di tetapkan
yaitu sebagai pembicara dan moderator. Penggunaan bahasa sudah
komunikatif dalam penyampain. Pendengar mengerti dengan apa yang
disampaikan dan tim mampu memfasilitasi pendengar selama jalannya
diskusi.
2. Proses
1. Kegiatan penyuluhan berlangsung kondusif, presentator menyampaikan
materi selama lebih kurang 15 menit setiap materi.
3. Output
Untuk pengetahuan peserta mengenai materi yang telah diberikan
diukur menggunakan beberapa pertanyaan sebelum dan sesudah diberikan
penyuluhan. Target dari penyuluhan adalah pengetahuan anak sekolah
dasar meningkat 10%. Dari beberapa soal yang diberikan sesudah
penyuluahan siswa/ siswi mampu menjawab dengan baik dan benar
dibandingkan dengan nilai pretest. Hal ini menggambarkan meningkatnya
pengetahuan anak sekolah dasar yang mengikuti penyuluhan. Adapun
kenaikan nilai post test dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
DOKUMENTASI PENYULUHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA MAKAN YANG BAIK
Oleh :
NIM : 152210763
JURUSAN GIZI
TAHUN 2018
PENYULUHAN TENTANG POLA MAKAN YANG BAIK UNTUK ANAK SD
A. LATAR BELAKANG
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi,yang mampu
membuat seseorang untuk hidup sehat,tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena
itu,setiap orang perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan.Makanan yang beraneka
ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.apalagi untuk anak dalam masa
sekolah,makanan merupakan sumber untuk membuat anak cerdas.
B. Sasaran/ target
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan
penyuluhan
-Mengucapakan terimakasih
a. Pengertian Gizi
Gizi berasal dari bahasa Mesir yang berarti “makanan”. Pengertian
gizi secara umum ialah zat yang dibutuhkan dalam pertumbuhan,
perkembangan dan pemeliharaan serta memperbaiki jaringan tubuh.
1. Karbohidrat
1. Memberi Energi
Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat,
lemak, dan protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang
diperlukan tubuh untuk beraktivitas.
Angka kecukupan gizi adalah nilai yang menunjukan jumlah zat gizi
yang diperlukan tubuh unutk hidup sehat setiap hari bagi semua populasi
menurut kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologi tertentu. Angka
kecukupan gizi berbeda dengan angka kebutuhan gizi (dietary requirements).
Angka kebutuhan gizi adalah jumlah zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan
seseorang untuk mempertajankan status gizi adekuat.
Untuk itu dalam memenuhi AKG harus sesuai dengan prinsip-prinsip gizi
seimbang, yaitu :
1. Variasi makanan
4. Aktivitas fisik
5. Pantau BB
Akibat dari status gizi yang buruk, maka dapat menimbulkan penyakit.
Lingkungan masyarakat dalam hal ini asuhan dan kebiasaan suatu masyarakat
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Tata cara dan
kebiasaan yang diberlakukan masyarakat tidak selalu sesuai dengan syarat-
syarat kebersihan dan kesehatan. Teman bermain dan sekolah juga berperan
dalam mempengaruhi makanan yang dikonsumsi oleh anak. Ketika mereka
berinteraksi dengan teman bermain atau teman sekolahnya, makanan atau
jajanan yang dipilih biasanya sejenis dengan yang dipilih oleh teman dekat
atau lingkungan sekitarnya. Makhluk hidup memerlukan makanan untuk
melangsungkan kehidupannya. Makanan itu terdiri atas bagian-bagian yang
berbentuk iktan-ikatan kimia atau unsur-unsur anorganik yang disebut zat-zat
makanan atau zat gizi.Manusia mendapatkan zat makanannya dalam bentuk
bahan makanan. Yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan. Satu
macam saja bahan makanan tidak dapat memenuhi semua keperluan tubuh
akan berbagai zat makanan, karena masing-masing bahan makanan
mengandung zat makanan yang berlainan macam maupun banyaknya
D. Pola makan
Pola makan adalah susuan makanan yang biasa dimakan mencakup
jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi/ dimakan seseorang atau
kelompok orang penduduk dalam frekuensi dan jangka waktu terentu.
Pola makan sehat adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan
jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu, seperti mempertahankan
kesehatan, status nutrisi, mencegah dan membantu kesembuhan penyakit.
Pola konsumsi pangan adalah susunan makanan yang mencakup jenis
dan jumlah bahan makanan rata-rata perorang perhari yang umum dikonsumsi
atau dimakan penduduk dalam jangka waktu tertentu.
1. Kriteria Pola Makan Sehat
a) Frekuensi makanan
Frekuensi makan merupakan berapa kali seseorang melakukan kegiatan
makan dalam sehari, baik berupa makanan utama maupun makanan selingan.
Jadwal makan yang baik harus teratur. Frekuensi makan dikatakan baik, jika
jadwal makan setiap harinya tiga kali makanan utama dan dua kali selingan.
1) Jumlah/ porsi makanan
Jumlah atau porsi merupakan suatu ukuran maupun takaran makanan
yang dikonsumsi pada tiap kali makan. Jumlah(porsi) stamdar bagi remaja
antara lain :28
a) Makanan Pokok
Makanan pokok berupa nasi, roti tawar, mie instant. Jumlah atau porsi
makanan pokok antara lain : nasi 100gram, roti tawar 50 gram, mie instant
untuk ukutan besar 100 gram dan ukuran kecil 60 gram.
b) Lauk pauk
Lauk pauk mempunyai dua golongan lauk nabati dan lauk hewani,
jumlah porsi atau porsi makanan anatara lain : daging 50 gram, telur 50
gram, ikan 50gram, tempe 50 gram (dua potong), tahu 100gram (dua
potong).
c) Sayur
Sayur merupakan bahan makanan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan, jumlah atau porsi sayuran dari berbagai jenis masakan sayuran
antara lain : sayur 100gram.
d) Buah
Buah merupakan suatu hidangan yang disajikan setelah makanan
utama yang fungsinya sebgai pencuci mulut, jumlah atau porsi buah ukuran
100 gram, ukuran potongan 75 gram.
e) Makanan Selingan
Makanan selingan biasanya dihudangkan antara waktu makan pagi,
makan siang maupun sore hari. Porsi atau jumlah untuk makanan selingan
tidak terbatas jumlahnya (bisa sedikit atau banyak).
f) Minuman
Minuman mempunyai fungsi membantu proses metabolisme tubuh, jenis
minuman berbeda-beda pada umumnya jumlah atau ukurannya untuk air putih
dalam sehari lima kali atau lebih per gelas (2 liter perhari), sedangkan susu 1
gelas (20 gram).
2) Jenis makanan yang dikonsumsi
Pola menu seimbang digali dari pola menu yang sejak dahulu dikenal
oleh masyarakat Indonesia, macamnya antaara lain:4
a) Makanan pokok untuk memberi rasa kenyang. Misalnya nasi, jagung, ubi
jalar, singkong, talas, serta hasil olahan seperti mie, bihun
b) Lauk untuk memberi rasa nikmat sehingga makanan pokok yang pada
umumnya mempunyai rasa netral, lebih enak. Terbagi atas:
- Lauk hewani: daging, ayam, ikan, telur
- Lauk nabati: kacang-kacanagan dan hasil olahan seperti kacang hijau dan
kedelai, kacang merah, tempe tahu dan oncom.
c) Sayur untuk memberi rasa segar dan melencarkan proses menelan makanan
karena biasanya dihidangkan dalam berkuah: sayur daun-daunan, umbi-
umbian, kacang-kacangan.
d) Buah untuk mencuci mulut: papaya, nanas, pisang dan jeruk.
e) Susu sebagai menu penyempurna karena susu mengandung protein bernilai
biologi tinggi dan zat-zaat esenisial lain dalam bentuk yang mudah dan
dicerna dan diserap.
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola makan
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pola makan antara lain:
1. Budaya
Budaya cukup menentukan jenis makanan yang sering dikonsumsi.
Demikian pula letak geografis mempengaruhi makanan yang
diinginkannya. Sebagai contoh, nasi untuk orang-orang Asia dan
Orientalis, pasta untuk orang italis, curry (kari) untuk orang-orang India
merupakan makanan pokok, selain makanan-makanan lain yang mulai
ditinggalkan. Makanan laut banyak disukai oleh masyarakat sepanjang
pesisir Amerika Utara. Sedangkan penduduk Amerika bagian Selatan
lebih menyukai makanan goreng-gorengan.
2. Agama/ kepercayaan
Agama/kepercayaan juga mempengaruhi jenis makanan yang
dikonsumsi. Sebagai contoh, agama Islam dan Yahudi Orthodoks
mengaharamkan daging babi, Agama Roma Katholik melarang makan
daging setiap hari, dan beberapa aliran Agama (Protestan) melarang
pemeluknya mengkonsumsi teh, kopi atau alcohol.
3. Status sosial ekonomi
Pilihan seseorang terhadap jenis dan kualitas makanan turut
dipengaruhi oleh status sosial dan ekonomi. Sebagai contoh, orang kelas
menengah ke bwah atau orang miskin di desa tidak sanggup membeli
makanan jadi, daging, buah dan sayur mahal. Pendapatan akan membatasi
seseorang untuk mengkonsumsi makanan yang mahal harganya.
Kelompik sosial juga berpengaruh terhadap kebiasaan makan, misalnya
kerang dan siput disukai oleh beberapa kelompok masyarakat, sedangkan
kelompok masyarakat yang lain menyukai hamburger dan pizza.
4. Personal Preference
Hal-hal yang disukai dan tidak disukai sangat berpengaruh terhadap
kebiasaan makan seseorang. Orang seringkali memulai kebiasaan
makannya sejak dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Ibu tidak suka
makan kerang, begitu pula anak perempuannya. Perasaan suka dan tidak
suka seseorang terhadap makanna tergantung asosiasinya terhadap
makanan tersebut.
5. Kesehatan
6. Rasa Lapar
Orang akan berusaha mencari makanan untuk dapat memuaskan rasa
lapar.
7. Nafsu Makan
Nafsu makana adalah adanya rasa sensasi yang disertai dengan
keinginan besar untuk makan atau terhadap makan makanan tertentu, dan
rasa kenyang, yaitu kepuasaan yang menyebabkan orang berhenti makan.
8. Anoreksia
Anoreksia adalah keadaan tidak normal, seseorang tidak ada nafsu
makanannya yang sering disebabkan oleh perubahan emosional.
Daftar pustaka :
Alamatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
SATUAN ACARA PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
Oleh :
NIM : 152210763
JURUSAN GIZI
TAHUN 2018
SAP PENYULUHAN PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
A. LATAR BELAKANG
b. Tujuan khusus
1) Meningkatkan pengetahuan dan sikap anak tentang apa itu prilaku
hidup bersih dan sehat
2) Meningkatkan pengetahuan tentang manfaat diterapkan PHBS
3) Meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang manfaat cuci tangan
4) Meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang langkah - langkah
cuci tangan yg benar
E. Materi
Terlampir
F. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
G. Media
Video dan PPT
H. Setting tempat
PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran, sehingga anggota
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat.
2. Cara Mencuci Tangan Yang Baik Dan Benar
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman
dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit. Sabun dapat
membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan
kuman masih tertinggal di tangan.
1. Setiap kali tangan kita kotor (setelah; memegang uang, memegang binatang,
berkebun, dll).
2. Setelah buang air besar
3. Setelah mencebok
4. Sebelum makan
5. Sebelum memegang makanan
Apa syarat-syarat air bersih itu? Air bersih secara fisik dapat
dibedakan melalui indra kita, antara lain (dapat dilihat, dirasa, dicium, dan
diraba):
1. Mata air
2. Air sumur atau air sumur pompa
3. Air ledeng atau perusahaan air minum
4. Air hujan
5. Air dalam kemasan
Daftar pustaka :
Anik, M. (2013). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta: Trans Info
Media
NIM : 152210763
JURUSAN GIZI
TAHUN 2018
PENYULUHAN TENTANG AKTIVITAS FISIK PADA ANAK SEKOLAH
DASAR
A. LATAR BELAKANG
Aktivitas fisik adalah semua gerakan tubuh yang dihasilkan oleh kontraksi
otot rangka yang meningkatkan pengeluaran energi hingga di atas level basal dan
menjaga kesehatan. Aktivitas fisik yang teratur pada masa anak dan remaja dapat
menjaga kesehatan dan ketahanan dari seseorang. Jika dibandingkan antara anak yang
aktif dan kurang aktif, anak yang aktif akan memiliki ketahanan kardiorespirasi yang
lebih baik dan otot-otot yang lebih kuat. Di samping itu, anak yang aktif juga
memiliki kadar lemak yang lebih sedikit dan memiliki tulang-tulang yang kuat.
Kemungkinan untuk merasa gelisah dan mengalami depresi menurun pada anak
dengan fisik yang aktif.
Sayangnya, aktivitas fisik yang menjanjikan kesehatan prima tersebut
seringkali diabaikan. Kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik teratur seringkali
dibatasi pada banyak sekolah. Physical education atau pelajaran olahraga hanya ada
4% di sekolah dasar, 8% di sekolah menengah dan 2% di sekolah menengah atas.1
Hal ini harus menjadi perhatian mengingat pentingnya aktivitas fisik khususnya bagi
anakusiasekolah.
B. SASARAN/TARGET
Sasaran dari penyuluhan ini adalah siswa/ siswi kelas V di SDN 06 Paningghan
C. Waktu dan tempat
Waktu :
Tempat : SDN 06 Paninggahan
D. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Sasaran mampu memahami tentang aktivitas fisik yang baik
2. Tujuan Khusus
1) menjelaskan kembali tentang aktivitas fisik yang baik
E. Materi
Terlampir
F. Metode
Ceramah dan tanya jawab
G. Media
Video dan PPT
H. Setting tempat
2. Kelenturan (flexibility)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk kelenturan dapat membantu pergerakan lebih
mudah, mempertahankan otot tubuh tetap lemas (lentur) dan sendi berfungsi dengan
baik. Untuk mendapatkan kelenturan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30
menit (4-7 hari per minggu).
Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:
· Peregangan, mulai dengan perlahan-lahan tanpa kekuatan atau sentakan, lakukan
secara teratur untuk 10-30 detik, bisa mulai dari tangan dan kaki
· Senam taichi, yoga
· Mencuci pakaian, mobil
· Mengepel lantai.
3. Kekuatan (strength)
Aktifitas fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot tubuh
dalam menahan sesuatu beban yang diterima, tulang tetap kuat, dan mempertahankan
bentuk tubuh serta membantu meningkatkan pencegahan terhadap penyakit seperti
osteoporosis. Untuk mendapatkan kekuatan maka aktivitas fisik yang dilakukan
selama 30 menit (2-4 hari per minggu).
Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:
· Push-up, pelajari teknik yang benar untuk mencegah otot dan sendi dari kecelakaan
· Naik turun tangga
· Angkat berat/beban
· Membawa belanjaan
· Mengikuti kelas senam terstruktur dan terukur (fitness)
Aktivitas fisik tersebut akan meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi
(pembakaran kalori), misalnya:
· Berjalan kaki (5,6-7 kkal/menit)
· Berkebun (5,6 kkal/menit)
· Menyetrika (4,2 kkal/menit)
· Menyapu rumah (3,9 kkal/menit)
· Membersihkan jendela (3,7 kkal/menit)
· Mencuci baju (3,56 kkal/menit)
· Mengemudi mobil (2,8 kkal/menit)
Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain:
· Menyapu
· Mengepel
· Mencuci baju
· Menimba air
· Berkebun/bercocok tanam
· Membersihkan kamar mandi
· Mengangkat kayu atau memikul beban
· Mencangkul
· Dan kegiatan lain dalam kehidupan sehari-hari.
Aktivitas fisik berupa olahraga yang dapat dilakukan antara lain:
· Jalan sehat dan jogging
· Bermain tenis
· Bermain bulu tangkis
· Sepakbola
· Senam aerobik
· Senam pernapasan
· Berenang
· Bermain bola basket
· Bermain voli
· Bersepeda
· Latihan beban: dumble dan modifikasi lain
· Mendaki gunung, dll (Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI 2006).
Beberapa hipotesis yang menjelaskan tentang mekanisme yang mendasari
hubungan antara aktivitas fisik dan fungsi kognitif masih belum dapat dipahami.
Aktivitas fisik memperlihatkan dapat mempertahankan aliran darah otak dan mungkin
juga meningkatkan persediaan nutrisi otak.
Selain itu kegiatan aktivitas fisik juga diyakini untuk memfasilitasi metabolisme
neurotransmiter, dapat juga memicu perubahan aktivitas molekuler dan seluler yang
mendukung dan menjaga plastisitas otak. Bukti dari suatu studi hewan telah
menunjukkan bahwa aktivitas fisik berhubungan dengan seluler, molekul dan
perubahan neurokimia. Pengaruh yang diamati berhubungan dengan peningkatan
vaskularisasi di otak, peningkatan level dopamin, dan perubahan molekuler pada
faktor neutropik yang bermanfaat sebagai fungsi neuroprotective (Singh-Manoux
dkk.2005; Hernandez dkk, 2010).
Selain itu aktivitas fisik juga diduga menstimulasi faktor tropik dan neuronal
growth yang kemungkinan faktor-faktor ini yang menghambat penurunan fungsi
kognitif dan demensia (Yaffe dkk,2001).
Aktivitas fisik dibagi 3 yaitu ringan, sedang dan berat. Aktivitas fisik ringan
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan menggerakkan tubuh, aktivitas fisik
sedang adalah pergerakan tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga cukup besar,
dengan kata lain adalah bergerak yang menyebabkan nafas sedikit lebih cepat dari
biasanya, sedangkan aktivitas fisik berat adalah pergerakan tubuh yang menyebabkan
pengeluaran tenaga yang cukup banyak (pembakaran kalori) sehingga nafas jauh
lebih cepat dari biasanya.
Klasifikasi aktivitas fisik
Klasifikasi Aktivitas
Pengeluaran kalori Aktivitas Fisik
Fisik
Aktivitas fisik ringan 2,5-4,9 kcal/menit Berjalan kaki, tenis meja,
golf, mengetik,
membersihkan kamar,
berbelanja
Aktivitas fisik sedang 5-7,4 kcal/menit Bersepeda, ski, menari,
tennis, menaiki tangga
Aktivitas fisik berat 7,5-12 kcal/menit Basket, sepak bola, berenang,
angkat beban
Daftar pustaka :
Alamatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Adityawarman. 2007. Hubungan Aktivitas fisik dengan Komposisi Tubuh pada
Remaja. Universitas Dipenogoro. Semarang.