Anda di halaman 1dari 20

UJI CHI SQUARE

(UJI KAI KUADRAT)

By John Amos
Pengantar
 Uji statistik chi square dapat digunakan untuk
menguji hipotesis bila data populasi terdiri dari 2
atau lebih kelompok atau data berbentuk nominal
atau ordinal.
 Sampel independensi biasanya digunakan dalam
penelitian yang menggunakan pendekatan survey
 Sampel yang berpasangan sering di gunakan dalam
penelitian eksperimen.
Contoh:

1. Apakah ada perbedaan hipertensi antara


mahasiswa dan mahasiswi.
2. Apakah ada perbedaan BBLR antara ibu yang
sosial ekonomi rendah, sedang dan tinggi.
3. Apakah ada hubungan pendidikan bidan
dengan kinerja
Syarat Chi - Square
1. Kelompok yang dibandingkan pada variabel
independen dan berpasangan
2. Variabel yang dihubungkan kategorik dengan
kategorik
Untuk melakukan analisis chi square kita
memerlukan tabel bantu untuk
mempermudah perhitungan dengan
menggunakan uji chi square.
Tabel bantu
2
Variable dependent RP/OR/ X p CI 95%
Variabel Ya Tidak RR
Variable independent
Ya a b
Tidak c d
Keterangan
 Sel a adalah faktor yang terpapar (tidak
patuh ) dan terjadi infeksi.
 Sel b adalah faktor yang terpapar dan
tidak terjadi infeksi
 Sel c adalah faktor yang tidak terpapar
dan kejadian infeksi
 Sel d adalah faktor yang tidak terpapar
dan tidak terjadi infeksi.
Rumus chi square
2
n (ad - bc)
X 
2

a  ba  cb  d c  d 

Untuk uji Chi Square dg tabel 2x2


Rumus chi square, apabila ada sel yang
frekuensinya kurang dari 5 digunakan “Yate
Koreksi”

n ad  bc  1 / 2n 
2

X 2

a  ba  c b  d c  d 


Untuk uji Chi Square dg tabel 2x2
Menghitung nilai chi-square
 Rumus:
X2 = Σ ( O – E )2
E
O : nilai Observasi (pengamatan)
E : nilai Expected (harapan)

df = (b-1) (k-1) df=degree of freedom


b : jumlah baris
k : jumlah kolom
 E = total barisnya x total kolomnya
jumlah seluruh data

Ea = (a+b) (a+c)
n
Eb = (a+b) (b+d)
n
Ec = (a+c) (c+d)
n
Ed = (b+d) (c+d)
n
Rumus Yates Koreksi digunakan apabila
ada nilai E<5 :

X2 = Σ {( O – E )- 0,5}2
E
Tabel Silang
Ca Prostat
Paparan Total
+ -
Perokok a b a+b
Bukan perokok c d c+d
Total a+c b+d a+b+c+d
Hubungan merokok dengan Ca Prostat

Ca Prostat
Paparan Total
+ -
Perokok 20(69%) 9(31%) 29(100%)
Bukan perokok 7(33,3%) 14(66,7%) 21(100%)
Total 27(54%) 23(46%) 50(100%)

OR=4,44 (95%CI:1,33-14,76) p = 0,027


Hasil Uji Statistik
 Lihat X2 pada tabel atau p-value di out put SPSS
Dengan α = 0,05
jika p-value < α  Ho ditolak
 Kesimpulan : Ada hubungan bermakna antara
variabel independen dengan variabel dependen

Ket: p-value = harga Chi-Square


Chi Square Output
 Fisher Exact
Pada tabel 2x2,ditemukan nilai E <5
 Continuity Correction
Pada tabel 2x2, tidak ada nilai E < 5
 Pearson Chi Square
Untuk tabel lebih dari 2x2
Interpretasi Tabel Silang

 Hasil analisis hubungan antara kebiasaan


merokok dengan kejadian kanker prostat
diperoleh bahwa ada sebanyak 20 dari 29 (69%)
mahasiswa yang punya kebiasaan merokok
menderita kanker prostat. Sedangkan diantara
mahasiswa yang bukan perokok, hanya ada 7
dari 21 (33.3%) yang menderita kanker prostat.
Interpretasi Uji Statistik

 Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,027 maka


dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi
kejadian kanker prostat antara perokok dengan
bukan perokok (ada hubungan yang bermakna
antara kebiasaan merokok dengan kanker
prostat). Dari hasil analisis diperoleh OR=4,44 ,
artinya perokok mempunyai risiko 4,44 kali
mengalami kanker prostat dibandingkan bukan
perokok.
Soal :
Dari suatu penelitian pada penderita penyakit jantung koroner telah
disusun hasilnya seperti tabel dibawah ini, dimana antara dua variabel
pendidikan dan kebiasaan merokok :

Pendidikan Perokok Tidak Merokok Total


Tidak Sekolah 9 16 25
SD 15 17 32
SMP 12 12 24
SMA 1 8 9
Perg Tinggi 1 9 10
Total 38 62 100

Dengan memakai alpha 0,05, apakah kesimpulan peneliti terhadap data


diatas?
Thank You

Anda mungkin juga menyukai