Anda di halaman 1dari 56

EPIDEMIOLOGI DAN STATISTIK

DASAR YANG TERKAIT DENGAN


PRAKTIK KEBIDANAN
By. Vita Natalia
DEFINISI
Epidemiologi is the science concerned with factors and
conditions which determine the occurance and
distribution of health, disease, defect, disability and
death in populations.
(Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari
berbagai faktor dan kondisi yang mempengaruhi suatu
kejadian dan penyebaran keadaan sehat, sakit,
kerusakan jaringan, kelumpuhan, serta kematian pada
masyarakat).
Kata epidemiologi berasal dari bahasa yunani, epi
berarti pada/tentang, demos berarti penduduk, dan
logos berarti ilmu. Epidemiologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang penduduk.
Epidemiologi adalah (cabang ilmu kesehatan) yang mempelajari
tentang hal hal sebagai berikut.
Timbulnya suatu penyakit atau fenomena kesehatan.
Penyebab penyebab yang menimbulkan.
Faktor faktor yang mempengaruhi timbulnya
penyebab penyebab tersebut.
Bagaiman penyebarannya di dalam kelompok
kelompok masyarakat.
Pokok pokokpemecahan/penanggulangannya
Adapun perumusan definisi yang meliputi lima hal di atas di tunjukan terhadap beberapa jangkauan sub-
bahasan lain terkait sebagai berikut.

Timbulnya penyakit/fenomena kesehatan berkaitan dengan


mekanisme kejadian atau patogenesisnya
Penyebab penyebab penyakit nantinya dikaitkan dengan faktor agent
dalam keseimbangan Gordon yang menyangkut trias agent-host-
environment.
Faktor faktor yang “ mempengaruhi“ berkaitan dengan determinan atau
variable sebagai influence factors.
Masalah penyebaran berkaitan dengan pembahasan transmisi penyakit
(transmission of disease).
Masalah pemecahan/penanggulangan nantinya berkaitan dengan sub-
bahasan lebih lanjut terhadap berbagai pemberantasan penyakit atau
Communicable Disease Controle (CDC).
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi,
determinan, frekuansi penyakit, dan faktor yang
mempengaruhi status kesehatan pada populasi
manusia.definisi ini mengisyaratkan bahwa
epidemiologi pada dasarnya merupakan ilmu empirik
kuantitatif, yang banyak melibatkan pengamatan dan
pengukuran sistematik tentang penyakitdan faktor-
faktor yang berhubungan dengan
penyakit.Epidemiologi berhubungan erat dengan ilmu
yang di sebut biostatistik.
Tujuan Epidemiologi :
Menentukan agens primer atauu memastikan factor penyebab.
Memahami penyebab penyakit, cacat, atau kondisi.
Menentukan karakteristik agens atau factor penyebab
Menentukan cara penularan.
Menentukan dan menetapkan factor kontribusi.
Mengidentifikasi dan menjelaskan pola penyakit secara geografis
Menentukan,mendeskripsikan, dan melaporkan perjalanan alami
penyakit, ketidakmampuan cedera, dan kematian.
Menentukan metode pengendalian.
Menentukan langkah-langkah pencegahan
Membantu dalam perencanaan dan pengembangan pelayanan kesehatan.
Menyediakan data-data administrasi dan perencanaan.
Ruang lingkup epidemiologi adalah sebagai
berikut :
1. Subjek dan objeknya adalah masalah kesehatan. Awalnya subjek dan
objek masalah kesehatan hanya penyakit infeksi dan menular. Sesuai
perkembangan zaman, penyakit degeneratif mulai marak dipelajari
dan sekarang banyak digunakan pada masalah –masalah kesehatan
yang bukan penyakit, sehingga dikenal dengan epidemiologi penyakit
menular dan epidemiologi penyakit tidak menular.
a. Epidemiologi penyakit menular
Sebagai bentuk dan upaya manusia untuk mengatasi gangguan
penyakit menular yang saat ini hasilnya sudah tampak.
b. Epidemiologi penyakit tidak menular
Upaya untuk mencegah penyakit yang tak menular seperti : kanker,
penyakit sistemik, penyakit akibat kecelakaan lalu lintas,
penyalahgunaan obat, termasuk penyakit akibat gangguan industri.
2. Masalah kesehatan yang dimaksud adalah masalah
kesehatan yang ditemukan pada sekelompok
populasi/manusia, sehingga terbagi menjadi
epidemiologi komunitas (kependudukan, lingkungan,
gizi masyarakat, dan lain-lain), dan epidemiologi
klinis (pengelolaan layanan kesehatan, kesehatan jiwa,
dan lain-lain).
a. Epidemiologi klinis
Bentuk yang saat ini sedang dikembangkan para klinisi yang bertujuan
untuk membekali para klinisi atau dokter/paramedis tentang cara
pendekatan masalah melalui disiplin ilmu epidemiologi.
b. Epidemiologi kependudukan
Cabang epidemiologi yang menggunakan sistem pendekatan
epidemiologi dalam menganalisis berbagai permasalahan yang berkaitan
dengan bidang demografi serta faktor-faktor yang memengaruhi berbagai
perubahan demografi yang terjadi di dalam masyarakat.Memberikan
analisi tentang sifat karakteristik penduduk secara demografi dalam
hubungannnya dengan masalah kesehatan dalam masyarakat.Juga
berperan dalam berbagai aspek kependudukan dan keluarga berencana,
serta digunakan sebagai dasar dalam mengambil kebijakan dan menyusun
perencanaan yang baik.
c. Epidemiologi pengolahan pelayanan kesehatan
Salah satu sistem pendekatan manajemen dalam menganalisis masalah,
mencari faktor penyebab timbulnya suatu masalah, serta penyusunan rencana
pemecahan masalah tersebut secara menyeluruh dan terpadu.Bentuk
pendekatan ini dapat digunakan oleh para perencana pelayanan kesehatan,
baik dalam bentuk penilaian hasil suatu kegiatan kesehatan yang bersifat
umum maupun dengan sasaran yang khusus.
d. Epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja
Ocupational and environmental epidemiology merupakan salah satu bagian
epidemiologi yang mempelajari serta menganalisis keadaan kesehatan tenaga
kerja akibat pengaruh keterpaparan pada lingkungan kerja, baik yang bersifat
fisik, kimia, biologis, maupun sosial budaya serta kebiasaan hidup para
pekerja. Kegunaannya adalah analisis tingkat kesehatan para pekerja juga
untuk menilai keadaan dan lingkungan kerja serta penyakit akibat kerja (PAK).
e. Epidemiologi kesehatan jiwa
Salah satu pendekatan dan analisi masalah gangguan jiwa dalam
masyarakat, baik mengenai keadaan kelainan jiwa kelompok
penduduk tertentu, maupun analisis berbagai faktor yang
memengaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam masyarakat.
f. Epidemiologi gizi
Banyak digunakan dalam analisis masalah gizi masyarakat, di
mana masalah ini erat hubungannya dengan berbagai faktor
yang menyangkut pola hidup masyarakat.Pendekatan ini
bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan erat
dengan timbulnya masalah gizi masyrakat, baik yang bersifat
biologis maupun yang berkaitan dengan masalah sosial.
3. Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu
masalah kesehatan dimanfaatkan data tentang
frekuensi dan penyebaran masalah tersebut.
4. PERAN EPIDEMIOLOGI DALAM
KESEHATAN
1. Dalam bidang kesehatan masyarakat,epidemiologi
mempunyai tiga fungsi.
a) Menerapkan besarnya dan gangguan kesehatan ( termasuk
penyakit ) serta penyebarannya pada suatu penduduk tertentu.
b) Menyiapkan data atau informasi yang esensial untuk keperluan
perencanaan,pelaksanaan program,serta evaluasi berbagai
pelayanan ( kesehatan ) pada masyarakat,baik yang bersifat
pencegahan, penanggulangan penyakit,maupun bentuk lain
menentuka skala prioritas terhadap kegiatan.
c) Mengidentifikasi berbagai factor yang menjadi penyebab
masalah atau factor yang berhubungan dengan terjadinya
masalah tersebut.
2. Empat peranan utama epidemiologi menurut WHO (1977)
adalah sebagai berikut.
a) Mencari kuasa,yaitu fakto-faktor yang memangaruhi derajat
kesehatan dan yang menyebabkan terjadinya penyakit.
b) Riwayat alamiah penyakit,yaitu berlangsungnya penyakit,bisa
sangat mendadak (emergency),akut,sub-akut,dan kronis.
c) Deskripsi status kesehatan masyarakat,yaitu menggambarkan
proposi menurut status kesehatan,perubahan menurut
waktu,usia,dan sebagainya.
d) Evaluasi hasil intervensi,yaitu menilai bagaimana keberhasilan
berbagai intervensi seperti promosi kesehatan,upaya
pencegahan,dan pelayanan kesehatan.
3. 7 (tujuh) peran utam epidemiologi menurut Vanalis B. (1999) dalam
bukunya epidemiology in heal care.
a) Menginvestigasi penyebab dari suatu penyakit.
b) Mengidentifikasi factor resiko penyakit.
c) Identifikasi sindrom (kumpulan gejala penyakit) dan klasifikasi
penyakit.
d) Melakukan diagnosis binding (differential diagnosys) dan
perencanaan pengobatan.
e) Kepentingan surveilen status kesehatan penduduk
f) Sebagai diagnosis komunitas dan perencanaan pelayanan
kesehatan.
g) Evaluasi pelayanan kesehatan dan intervensi kesehatan masyarakat.
4. Dari kemampuan epidemiologi
Mengetahui distribusi,faktor-faktor penyebab masalah kesehatan,dan mengarahkan
intervensi yang diperlukan. Epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam
bidang kesehatan masyarakat di antaranya adalah sebagai berikut.
a) Mengidentifikasi masalah kesehatan utama yang sedang dihadapi oleh masyarakat.
b) Mengidentifikasi fakto-faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit atau
masalah kesehatan utama masyarakat.
c) Menyediakan data untuk keperluan perencanaan kesehatan dan pengambilan
keputusan (decision making).
d) Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau
telah dilakukan.
e) Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam
upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya.
f) Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi maslah yang perlu
dipecahkan.
5. Epidemiologi dengan disiplin ilmu lainnya
Dalam epidemiologi dipelajari distribusi penyakit faktor-
faktor yang mempengarauhinya. Dalam hal ini,epidemiologi
tidak dapat berdiri sendiri karena timbulnya penyakit
berhubungan dengan faktor-faktor yang ada dalam penjamu
(host), agent,dan lingkungan (environment). Sehingga dari
uraian ini dapat dipahami bahwa epidemiologi tidak dapat
melepaskan diri dengan bidang ilmu lainnya. Dalam bidang
kedokteran,epidemiologi berhubungan erat dengan
mikrobiologi,parasitology,patologi,virology,dan ilmu
laboratorium preklinik lainnya. Tidak terkecuali hubungan
dengan ilmu-ilmu penyakit/klinik seperti ilmu penyakit
dalam,ilmu bedah,dan sebagainya.
Ruang lingkup epidemiologi dalam masalah
kesehatan meliputi 6E, yaitu:
a. Etiologi (Penyebab)
b. Efikasi (untuk melihat efek atau daya optimal yang dapat
diperoleh dari adanya intervensi kesehatan ex. Vaksinasi),
c. Efektivitas (untuk mengetahui efek intervensi dalam
berbagai kondisi lapangan yang berbeda),
d. Efisiensi (untuk mengetahui kegunaan dan hasil yang
diperoleh berdasarkan besarnya biaya yang dikeluarkan),
e. Evaluasi (melihat dan memberikan nilai keberhasilan suatu
program),
f. Edukasi (salah satu bentuk intervensi berupa upaya
peningkatan pengetahuan kesehatan)
KONSEP PENYEBAB PENYAKIT
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT &
PENCEGAHANNYA
1.KONSEP PENYEBAB PENYAKIT
A.Beberapa teori penyebab terjadinya
penyakit
1.Teori contagion
 untuk terjadinya penyakit diperlukan kontak langsung
(penyakit menular)
2.Teori Hippocratic
 penyebab penyakit berkaitan dengan masalah lingkungan dan
gaya hidup
3.Teori Miasmatic
 penyakit berasal dari uap yang dihasilkan sesuatu yang
membusuk / limbah
4.Teori Epidemic
 terjadinya penyakit berhubungan dengan cuaca dan faktor
geografi
5.Germ Theory (Teori kuman)
 kuman/mikro organisme penyebab penyakit (sejak
ditemukannya mikro organisme penyebab penyakit)
6. Multi causa theory
 penyakit terjadi karena interaksi berbagai faktor, antara lain
faktor lingkungan, faktor agent dan faktor Host itu sendiri
B. Konsep Penyebab (Kausa) Penyakit
1.Kausa mutlak : penyebab pasti yang menimbulkan penyakit, misal
Mycobacterium tuberculosa penyebab TB
2.Kausa esensial: penyebab yang erat /mendukung terjadinya suatu
penyakit, contoh : penyakit diare berkaitan dengan lingkungan
yang kurang bersih
3.Kausa sufisien: beberapa penyebab yang secara bersama sama
saling mempengaruhi terjadinya suatu penyakit, misal: konsumsi
makanan yang tinggi garam, merokok, usia lebih dari 30 tahun,
makanan tinggi lemak dan kurang olah raga Hipertensi
C.Model hubungan penyebab penyakit
ada dua model:
1.Single causa/Single effect model
 satu penyebab yang menimbulkan penyakit, misal :
Mycobacterium leprae Kusta
2.Multiple causa:
 Entamuba histolytica dapat menjadi patogen kalau keadaan
usus menguntungkan parasit tersebut (misal malnutrisi,
gangguan penyerapan usus, makanan beracun, basi dll)
Jejaring kausa penyebab penyakit
Secara epidemiologi, penyebab/faktor terjadinya
penyakit atau jejaring kausa perlu diketahui sebagai
proses terjadinya penyakit, untuk memutus rantai
penularan .
Contoh :Jejaring kausa
Faktor 8
Faktor 4
f
Faktor 1
Faktor 9
Faktor 5
Faktor 2
Faktor 6
Faktor 10
Penyakit X
Faktor 11 Faktor 3
Faktor 7
Faktor 12
Contoh Jejaring kausa

Kurang gizi

Penyakit infeksi makan tak seimbang

Pelayanan kes.das. Tak cukup persediaan pola asuh anak


Tidak memadai pangan tidak memadai
Kurang pendidikan kurang pengetahuan kurang ketrampilan

Wanita/kel kurang kurang pemanfaatan


Pemberdayaan sumber daya masy.

Kurang pangan pengangguran inflasi kemiskinan

Krisis ekonomi krisis sosial krisis politik


RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
Definisi riwayat alamiah penyakit:
Perkembangan penyakit secara alamiah tanpa campur
tangan medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga
suatu penyakit berlangsung natural
Tahapan riwayat alamiah penyakit
1. Tahap prepatogenesis,dng ciri sbb:
 seseorang masih dalam keadaan normal, tapi mempunyai
kemungkinan terkena serangan agent penyakit terjadi
interaksi Host, Agent dan Environment (Lingkungan diluar
tubuh), kemudian agent mempunyai potensi untuk infektif
ke Host
 Host belum ada tanda sakit, selama daya tahan tubuhnya
masih kuat
2 Tahap patogenesis:
a.Tahap inkubasi yaitu waktu antara masuknya bibit
penyakit dalam tubuh manusia sampai timbulnya gejala
belum tampak tanda tanda sakit
setiap penyakit mempunyai masa inkubasi yang
berbeda
Contoh: Beberapa penyakit menular dan masa
inkubasinya
Jenis penyakit Masa inkubasi
j
AIDS 2 bulan-10 tahun
Amoebiasis 2-4 mgg
Anthraks 2-7 hari
Botulism 12-36 jam
Chikungunya 3-12 hari
Kholera 1-5 hari
Dipteri 2-5 hari
Filariasis 3-12 bulan
Hepatitis A 15-50 hari
Hepatitis B 7-26 minggu
b.Tahap dini, dengan ciri ciri sbb.
mulai muncul gejala penyakit ringan (subklinik)
mulai ada gangguan patologis
penjamu masih dapat melakukan aktivitas sehari hari
(early diagnosis/diagnosa dini diharapkan dapat
ditegakkan)
c.Tahap lanjut, dengan ciri ciri:
gejala penyakit tambah jelas, bisa tambah berat,
kelainan klinik sudah semakin jelas, diagnosis relatif
lebih mudah, sehingga pengobatan dapat dilakukan
dengan tepat (promt treatment)
3.Tahap pasca patogenesis/ tahap akhir perjalanan penyakit, dimana dapat
terjadi kemungkinan sebagai berikut :
a.Sembuh sempurna, dimana bibit penyakit menghilang, bentuk dan fungsi tubuh
kembali normal (self limiting disease)
b.Sembuh dengan cacat, dimana bibit penyakit sudah hilang, tetapi bentuk dan
fungsi tubuh tidak kembali seperti semula/ meninggalkan bekas yang permanen
(cacat)
c.Karier, gejala penyakit sudah tidak tampak, tubuh seperti normal kembali, tetapi
bibit penyakit masih ditemukan di dalam tubuh dan sewaktu waktu penyakit dapat
timbul kembali
d.Penyakit menjadi kronis, penyakit masih ada tetapi tidak bertambah berat atau
ringan
e.Kematian, dimana perjalanan penyakit berhenti karena penjamu meninggal dunia
Manfaat riwayat alamiah penyakit
1. Dapat dipakai untuk menjadi petunjuk dalam
diagnosa penyakit, misal masa inkubasinya dan
peramalan virulensi dan penyebaran penyakit
2. Dapat diketahui rantai penularannya dan upaya
pencegahanya
3. Dapat diketahui cara pengobatan yang tepat sehingga
tak terjadi kecacatan
PENCEGAHAN PENYAKIT
UPAYA PENCEGAHAN
 Ada 3 tingkat utama pencegahan penyakit
 1. Pencegahan tingkat pertama (primary prevention), meliputi
 a.Promosi kesehatan (Health prevention), meliputi:
-penyuluhan kesehatan
-perbaikan perumahan
-penyediaan sanitasi yang baik
-perbaikan gizi
-Pengendalian faktor lingkungan
 b.Pencegahan khusus (Specific protection), meliputi:
-pemberian imunisasi dasar
-pemberian nutrisi khusus
-pemberian vit A, tablet Fe
-perlindungan kerja terhadap bahan berbahaya
-perlindungan terhadap sumber pencemaran
 2. Pencegahan tingkat kedua (Secondary prevention)
 a.Diagnosis dini dan pengobatan tepat (early diagnosis & prompt
treatment), meliputi :
- melakukan general check up
- melakukan penyaringan (screening)
- pencarian kasus (case finding)
- pemeriksaan khusus (laboratorium)
- monitoring dan surveilans epidemiologi
- pemberian obat yang rasional dan efektif
 b.Pembatasan kecacatan (Disability limitation)
- operasi plastic pada bagian yang cacat
- pemasangan pin pada tungkai yang patah
 3. Pencegahan tingkat ketiga (Tertiary prevention), adalah
rehabilitasi yang merupakan upaya untuk memulihkan
kedudukan, kemampuan atau fungsi setelah penderita sembuh.
(kerusakan patologis sudah bersifat irreversible
 a. rehabilitasi fisik, misal rehabilitasi cacat tubuh dengan
pemberian alat bantu/protese
 b.rehabilitasi sosial, misal mendirikan tempat pendidikan untuk
para penyandang cacat
 c.rehabilitasi kerja (vocational services), dengan mengoptimalkan
organ yang cacat
 d.rehabilitasi mental , misal mantan penderita narkoba
Hubungan kedudukan riwayat penyakit, tingkatan
pencegahan dan upaya pencegahan (WHO 1993)

Riwayat penyakit Tingkat pencegahan Upaya pencegahan

Pre patogenesis Primary prevention *Health promotion


*Specific protection

Patogenesis Secondary preven *Early diagnosis &


tion Prompt treatment
*Disability limitation

Tertiary prevention *Rehabilitation


HUBUNGAN / ASOSIASI ANTARA KAUSA DAN
PENYAKIT
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai