Anda di halaman 1dari 37

PERAN ORGANISASI PROFESI

DALAM MENGAWAL
PENDIDIKAN DAN PELAYANAN
KEBIDANAN DIMASA PANDEMI
COVID DAN NEW NORMAL

Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes


Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia
Emi Nurjasmi

PROFESI BIDAN

Ø Pendidikan Kebidanan,
Ø Registrasi dan izin praktik,

UU No. 4
Tahun 2019 Ø Praktik Kebidanan,
tentang
Kebidanan
Ø Organisasi Profesi Bidan,
PERAN OP DALAM MENINDAKLANJUTI
AMANAH UU KEBIDANAN BERSAMA
STAKEHOLDER TERKAIT:

1. Menyusun Standar Pendidikan Kebidanan: (on going process)


• Pendidikan Kebidanan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya sebagai bidan yang memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara dalam mengembangkan kemampuannya sebagai Care Provider,
Communicator, Community Leader, Decision Maker dan Manager.
Standar Nasional Pendidikan Kebidanan ( Mermendikti No.5 th 2020)

• Menjamin mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada


masyarakat yang diselenggarakan oleh institusi pendidikan
kebidanan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Standar
Nasional Pendidikan Kebidanan
• Mendorong institusi pendidikan kebidanan mencapai mutu pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat melampaui kriteria
yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan Kebidanan secara
berkelanjutan.

1. Standar Pendidikan
2. Standar Penelitian
3. Standar Pengabdian Masyarakat
PENDIDIKAN KEBIDANAN

KURIKULUM KOMPETENSI KEWENANGAN


Bidan Profesi
(Professional
MW)
DOKTOR (S3) Standar Global (ICM)
Bidan Vokasi
(Associate MAGISTER Bachelor 3-4 yrs
Professional
MW)
PROFESI (S2) Diarect Entry
(Midwife)
SARJANA (S1)
DIPLOMA3 After Nursing + 18 m
Pendidika
In- Diarect Entry
Pendidikan Pendidikan
vokasi n profesi (Nurse Midwife)
akademik

UU Kebidanan no.4/2019
2.. Menyusun Standar Profesi:

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR HK.01.07/MENKES/320/2020
TENTANG

STANDAR PROFESI BIDAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa sesuai ketentuan Pasal 66 ayat (2) Undang-Undang


Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan dan Pasal
18 ayat (2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Kebidanan, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan
tentang Standar Profesi Bidan;
….....................
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG STANDAR


PROFESI BIDAN

KESATU : Standar profesi Bidan terdiri atas:


a. standar kompetensi; dan
b. kode etik profesi.
…...........
• Standar kompetensi ini memuat standar kompetensi lulusan Pendidikan profesi Bidan
dengan sebutan Bidan dan lulusan pendidikan Diploma Tiga Kebidanan dengan
sebutan Ahli Madya Kebidanan.
• Standar Kompetensi Bidan Indonesia terdiri atas 7 (tujuh) area kompetensi yang
diturunkan dari gambaran tugas, peran, dan fungsi bidan.
• Setiap area kompetensi ditetapkan definisinya, yang disebut kompetensi inti.
• Setiap area kompetensi dijabarkan menjadi beberapa komponen kompetensi, yang
dirinci lebih lanjut menjadi kemampuan yang diharapkan di akhir pendidikan.
SKEMA SUSUNAN STANDAR KOMPETENSI BIDAN
INDONESIA
STANDAR KOMPETENSI BIDAN

Area Kopetensi :
1. Etik Legal dan
keselamatan pasien
2. Komunikasi Efektif
3. Pengembangan diri dan
Profesionalisme
4. Landasan Ilmiah Praktik Kompetensi Bidan Pelayanan Kebidanan
kebidanan Indonesia berkualitas
5. Keterampilan klinis dalam
praktik kebidanan
6. Promosi kesehatan dan
konseling
7. Manajemen dan
kepemimpinan
KOMPONEN KOMPETENSI
Komponen Kompetensi Bidan Komponen Kompetensi Ahli Madya
1. Bayi Baru Lahir/Neonatus 1. Bayi Baru Lahir (Neonatus)
2. Bayi, Balita dan Anak Prasekolah 2. Bayi, Anak Balita Dan Anak Prasekolah
3. Kespro Remaja 3. Masa Kehamilan
4. Masa sebelum hamil 4. Masa Persalinan
5. Masa Kehamilan 5. Masa Nifas
6. Masa Persalinan 6. Pelayanan Keluarga Berencana
7. Masa Pasca Keguguran 7. Keterampilan Dasar Praktik Klinis Kebidanan

8. Masa Nifas
9. Masa Antara
10. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
11. Masa Klimakterium
12. Pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas

13. Keterampilan Dasar Praktik Klinis Kebidanan


Tabel 4.2
Matriks Tingkat Keterampilan Klinis, Metode Pembelajaran
dan Metode Penilaian untuk setiap tingkat kemampuan

Tingkat Keterampilan :
1. Mampu memahami untuk diri sendiri
2. Mampu memahami dan menjelaskan
3. Mampu memahami, menjelaskan, dan melaksanakan dibawah supervisi
4. Mampu memahami, menjelaskan, dan melaksanakan secara mandiri
TINGKAT KEMAMPUAN YANG HARUS DIMILIKI,
SESUAI DENGAN LEVEL KOMPETENSI

Tingkat kemampuan 1 (Knows):


Mengetahui dan menjelaskan
Lulusan Bidan mampu menguasai pengetahuan
teoritis yang mendukung kompetensi bidan
sehingga dapat menjelaskan kepada klien dan
keluarganya, teman sejawat, serta profesi lainnya
tentang prinsip, tujuan, tata cara dan risiko yang
mungkin timbul dalam Pelayanan Kesehatan.

Keterampilan ini dapat dicapai mahasiswa melalui


perkuliahan, diskusi, penugasan, dan belajar
mandiri, sedangkan penilaiannya dapat
menggunakan ujian tulis.

Gambar 4.1
Tingkat Kemampuan Menurut Piramida Miller dan Alternatif Cara Mengujinya pada Mahasiswa
Sumber: Miller (1990), Shumway dan Harden (2003)
Tingkat kemampuan 2 (Knows How) :
• Pernah melihat atau didemonstrasikan
Lulusan Bidan menguasai pengetahuan teoritis dari
keterampilan klinis kebidanan dengan melihat dan mengamati
keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau
pelaksanaan langsung pada klien/masyarakat. Pengujian
keterampilan tingkat kemampuan 2 dengan menggunakan ujian
tulis pilihan berganda atau penyelesaian kasus secara tertulis
dan/atau lisan (oral test).
Tingkat kemampuan 3 (Shows) :
• Terampil melakukan atau terampil menerapkan di bawah
supervisi
Lulusan Bidan mampu melaksanakan keterampilan klinis
Kebidanan di bawah supervisi atau kolaborasi dalam tim, dan
merujuk untuk tindakan lebih lanjut. Pengujian keterampilan
tingkat kemampuan 3 dengan menggunakan Objective
Structured Clinical Examination (OSCE) atau Objective
Structured Assessment of Technical Skills (OSATS).
Tingkat kemampuan 4 (Does) :
• Terampil melakukan secara mandiri Lulusan Bidan mampu
melaksanakan keterampilan klinis kebidanan secara mandiri
dan tuntas. Selain pernah melakukannya di bawah supervisi,
pengujian keterampilan tingkat kemampuan 4 dengan
menggunakan Workbased Assessment misalnya mini-CEX,
portfolio, logbook, dan sebagainya.
DAMPAK WABAH PANDEMI COVID-19
TERHADAP PENDIDIKAN
• Wabah pandemi Covid-19 berdampak pada dunia pendidikan, termasuk pendidikan tinggi.

• Kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan secara tatap muka, saat ini harus berjalan
secara daring.

• Namun, wabah pandemi dianggap mampu mengakselerasi pendidikan 4.0. Sistem pembelajaran
dilakukan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi.

• Guru besar University of Applied Science and Arts, Hannover, Germany and Senior Experten
Services (SES) Germany, Prof. Gerhad Fortwengel, menyebutkan wabah Covid-19 ini justru
menjadi katalis hebat yang memacu dunia pendidikan.

• Wabah Covid-19 mendorong lebih banyak pemanfaatan teknologi informasi dalam aktivitas
pembelajaran jarak jauh.

Kompas.com 15 Juni 2020


TANTANGAN
DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH

• Sivitas akademika belum terbiasa menggunakan sistem pembelajaran yang sepenuhnya online. "Muncul kesulitan
karena belum dilatih mengunakan peralatan untuk model pembelajaran jarak jauh.

• Di era revolusi industri 4.0, dunia pendidikan tinggi menghadapi tantangan dengan berbagai perubahan yang ada.
Ditambah adanya pandemi Covid-19 menuntut pendidikan tinggi untuk bisa melakukan penyesuaian dalam
penyelenggaraan pendidikan.

• Salah satunya mengubah metode pembelajaran tatap muka (luring) menjadi daring saat pandemi - mengganti
kegiatan akademik dan perkuliahan yang bersifat tatap muka di kelas dengan pembelajaran secara virtual.

• Melakukan perubahan dan adaptasi yang cepat dan tepat, baik dalam skala kecil maupun besar, sangat penting
untuk strategi dalam menghadapi era pandemik ini.

• Mengembangkan sarpras utk mendukung model pembelajaran daring

• Metode pembelajaran secara daring ini, masih akan terus dijalankan saat pandemi dan new normal bahkan akan
menjadi model dalam kegiatan belajar mengajar dimasa depan – transformasi di era 4.0 sejalan dengan kebijakan
Dikti.
KEBIJAKAN KEMENRISTEKDIKTI (Jan, 2018)
Perlunya Mempelajari dan Menguasai
LITERASI BARU Literasi Data
Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 Kemampuan untuk membaca,
analisis, dan menggunakan
Literasi informasi (Big Data) di dunia digital.
Di Era Revolusi Industri Baru:
4.0, tidak hanya cukup Literasi Teknologi
Memahami aplikasi teknologi
Literasi Lama (membaca,
(Coding, Artificial Intelligence,
menulis, & matematika) Engineering Principles, &
sebagai modal dasar Biotechnologies (genetics and
untuk berkiprah di “ genomics).
masyarakat. Literasi Manusia
Humanities, Komunikasi, &
Desain.
Catatan: Taiwan mewajibkan semua
mahasiswa baru untuk mengambil mata
kuliah programming (termasuk data
analysis) dan artifical intelligent
(Aoun, MIT, 2017)
+ Pembelajar Sepanjang Hayat
4 C’s: Critical thinking, Communication,
Collaboration and Creativity 8
Gerakan literasi baru terfokus pada tiga literasi utama:
• Literasi digital diarahkan pada peningkatan kemampuan membaca,
menganalisis, dan menggunakan informasi di dunia digital (Big Data),
• Literasi technology untuk memberikan pemahaman pada cara kerja
mesin dan berbagai aplikasi teknologi,
• Literasi manusia diarahkan pada peningkatan kemampuan
berkomunikasi dan kerjasama serta menjadi manusia pembelajar (Aoun,
2017).
Adaptasi gerakan literasi baru dapat diintegrasikan dengan melakukan
penyesuaian kurikulum dan sistem pembelajaran sebagai respon terhadap
era industri 4.0 (Belajar Daring, hibrid/blended learning)
SIAPKAH KITA memenuhi tuntutan sekaligus
menghadapi tantangan revolusi industri 4.0?”
dan era new normal ??
1. PENGUASAAN DATA, INFORMASI, DAN TEKNOLOGI

• Institusi pendidikan harus mengembangkan infrastruktur digital yang dibutuhkan


mahasiswa dan civitas akedemika untuk penguasaan data, informasi, serta teknologi.

• Revolusi Industri 4.0 berjalan secara eksponensial. Miliaran manusia akan


terhubung mobile devices - dapat memproses, menyimpan, dan mengakses pengetahuan
melalui internet

• Menstimulus dan memfasilitasi mhs serta sivitas akademika untuk menguasai data dan
informasi, serta teknologi informasi dengan menciptakan ruang-ruang kreativitas.

• Teknologi informasi terus mempengaruhi sistem pendidikan - menuntut perguruan


tinggi untuk menyesuaikan diri, misalnya transformasi ke sistem pembelajaran daring
(online) atau e- learning, hibrid – utamanya pada masa pandemi covid- & new normal
2. PENGEMBANGAN KAPASITAS YANG ADAPTIF

• Mendorong perkembangan pendidikan berbasis konsep link and


match yang menekankan pada kapasitas lulusan yang adaptif,
dan sensitif terhadap perubahan – kebutuhan pelayanan pada
situasi tertentu (Pandemi covid-19)
• Hanya mereka yang adaptiflah, yang akan survive terhadap
gempuran Revolusi Industri 4.0 ini dan bencana global pandemi
covid-19 ini.
KETERAMPILAN YANG DIBUTUHKAN 2020

2015 2020

• 1 Complex Problem Solving • 1 Complex Problem


Solving
• 2 Coordinating with Others
• 2 Critical Thinking
• 3 People Management
• 3 Creativity
• 4 Critical Thinking
• 4 People Management
• 5 Negotiation
• 5 Coordinating with
• 6 Quality Control
Others
• 7 Service Orientation
• 6 Emotional Intelligence
• 8 Judgement and Decision
• 7 Judgement and
Making
Decision Making
• 9 Active Listening
• 8 Service Orientation
• 10 Creativity
• 9 Negotiation
• 10 Cognitive Flexibility
TANTANGAN PELAYANAN KEBIDANAN

PENGATURAN PROFESIONALISME BIDAN MELALUI PROSES


SERTIFIKASI, REGISTRASI & LISENSI

INSTITUSI
PENDIDIKAN
KTKI
LULUS UJI
KOMPETENSI PEMDA
LULUS KAB/KOTA
REGISTRASI
PENDIDIKAN
LISENSI
MEMPEROLEH
IJAZAH
&SERTIFIKAT STRB SIPB
KOMPETENSI
KTKI REGISTRASI REGISTRASI ULANG

a. memiliki STR lama;


PALING a. memiliki ijazah dari b. memiliki Sertifikat
DIKELUARKAN

LAMA 30 perguruan tinggi yang Kompetensi atau


HARI SEJAK menyelenggarakan Sertifikat Profesi;
PENGAJUAN pendidikan Kebidanan sesuai c. memiliki surat
DITERIMA dengan ketentuan peraturan keterangan sehat fisik dan
perundang-undangan; mental;
b. memiliki Sertifikat d. membuat pernyataan
Kompetensi atau Sertifikat tertulis mematuhi dan
Profesi; melaksanakan ketentuan
STR PERSYARATAN c. memiliki surat keterangan
sehat fisik dan mental;
etika profesi;
e. telah mengabdikan diri
d. memiliki surat pernyataan sebagai tenaga profesi
telah mengucapkan atau vokasi; dan
sumpah/janji profesi; dan f. memenuhi kecukupan
e. membuat pernyataan tertulis dalam kegiatan pelayanan,
untuk mematuhi dan pendidikan, pelatihan,
melaksanakan ketentuan danlatau kegiatan ilmiah
BERLAKU etika profesi lainnya.
SELAMA
5 TAHUN
PEMDA KAB/KOTA ATAS
a. STR masih berlaku; dan
REKOMENDASI PEJABAT
KES YG BERWENANG SIPB BERLAKU b. Bidan berpraktik di tempat
sebagaimana tercantum
dalam SIPB
PALING
DIKELU
ARKAN

LAMA 15
HARI SEJAK
PENGAJUAN a. Bidan meninggal dunia;
DITERIMA b. habis masa berlakunya;
SIPB TIDAK
BERLAKU c. dicabut berdasarkan
SIPB ketentuan perundang-
undangan ; atau
d. atas permintaan sendiri
YARA
PERS
TAN

v 1 (satu) di Tempat Praktik Mandiri Bidan dan 1 (satu)


a. STR yang masih berlaku; di Fasilitas Pelayanan Kesehatan selain di Tempat
b. tempat praktik Praktik Mandiri Bidan;
ATAU
v 2 (dua) Praktik Kebidanan di Fasilitas Pelayanan
PALING Kesehatan selain di Tempat Praktik Mandiri Bidan.
BIDAN BANYAK
2 SIPB
TANTANGAN PELAYANAN KEBIDANAN
PADA MASA PANDEMI COVID-19

1. Pengetahuan ibu dan 2. Belum semua bidan


keluarga terkait COVID- tersosialisasi pedoman
19 dan pelayanan pelayanan KIA, KB &
kesehatan bagi ibu dan Kespro di era pandemi
bayi baru lahir di era dan New Normal
pandemi

3. Keselamatan bidan & pasien 4.Akses pelayanan kebidanan


harus dilindungi - diperlukan diera pandemi covid-19
penyesuaian pelayanan agar mengalami perubahan – faskes
terhindar dari penularan. primer/PMB membatasi
pelayanan. .
PERMASALAHAN

ü Tanpa disadari banyak OTG beraktifitas


seperti biasa, BERISIKO menularkan pada ibu
hamil – belum ada skrining covid bagi bumil –
rapid test
ü Banyak sekali Informasi terkait Covid-19
(WA/Internet) – blm tentu semuanya benar
ü Masih beragamnya pemahaman masyarakat
terhadap Covid-19,
ü Tingkat kecemasan masyarakat cukup tinggi,
termasuk ibu hamil.
ü Kepatuhan masyarakat masih rendah

CRAFT
FAIR
PERAN BIDAN DLM PENGEMBANGAN
KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI TERKAIT
COVID-19
1. Edukasi terkait Covid-19 sesuai tingkat
pemahaman masyarakat
2. Protokol Kesehatan cegah covid-19
3. Informasikan perubahan/penyesuaian
pelayanan kesehatan
4. Gunakan Digital Education sesuai Platform
yang banyak dipakai/diminati.
5. Optimalkan edukasi melalui media /Video –
PHBS, Cegah covid, Buku KIA
6. Edukasi dan informasi melalui Banner, Flyer.
7. Mapping populasi (Zona Merah,Kuning,Hijau)
§ Apa itu Covid-19

§ Tanda dan gejala

§ Bagaimana penyebarannya ?
DENGAN :
KIE & § Siapa yang paling beresiko 1. JAGA JARAK
KONSELING 2. PAKAI MASKER
TTG COVID-19 § Bagaimana pencegahannya 3. CTPS
4. DIRUMAH SAJA
5. KENALI GEJALA DAN PERIKSA KES
§ Bagaimana 6. MAKAN DENGAN GIZI SEIMBANG
penatalaksaan/pengobatannya ? 7. PHBS

§ Bagaimana menjaga Kespro dimasa


covid – Tunda hamil

§ Informasi pelayanan KIA&KB dimasa


Covid – Janji temu, Konsultasi online
PENGEMBANGAN PELAYANAN KESEHATAN ON-LINE
TELEMEDICINE/TELE KONSULTASI:
• Konseling dan Medical Supply Chain (apps):
• Bidan Sehati -Tele-CTG
• Teman Bumil - Edukasi
• SMSBunda

• SIJARIEMAS (Sistem Informasi Jejaring Rujukan Expanding Maternal and Newborn


Survival) yaitu Sistem informasi dan komunikasi timbal balik dengan menggunakan SMS
Gateway dan Internet antara petugas pelayanan kesehatan dasar (Bidan Praktek Mandiri,
bidan/dokter Puskesmas PONED dengan rumah sakit dalam jejaring rujukan
kegawatdaruratan maternal dan neonatal/PONEK

• FITUR SIJARIEMAS ada 3 bagian besar yaitu:

a. Pra Persalinan

b. Persalinan

c. Pasca Persalinan


32
REKOMENDASI PELAYANAN KEBIDANAN
PADA PRAKTIK MANDIRI BIDAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DAN NEW NORMAL

Semuan tim kesehatan menggunakan APD sesuai


kebutuhan dengan cara pemasangan & pelepasan
Buat papan pengumuman/banner tentang Protokol 6 yg benar - menggunakan masker Medis (APN
Pencegahan Covid-19 di Klinik PMB: menggunakan N-95)
Cuci tangan pakai sabun, jaga jarak minimal 1,5
1 meter, semua pasien, pendamping/ pengunjung Jika tidak siap dengan APD sesuai kebutuhan dan
menggunakan masker tidak dapat memberikan pelayanan, segera
7 kolaborasi dan merujuk pasien ke PKM / RS

2 Menyediakan tempat cuci tangan pakai sabun Lakukan skrining faktor resiko termasuk resiko infeksi
covid-19. Apabila ditemukan faktor resiko, segera rujuk
ke PKM / RS sesuai standar - terencana
3 Pastikan semua peralatan dan perlengkapan sudah 8
di desinfeksi. Pelayanan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL&Balita serta
KB, Kespro pada masa pandemi covid-19 & New
Normal sesuai standar – mengacu pada panduan
Semua pelayanan dilakukan dengan membuat 9 Kemkes, POGI, IDAI dan IBI
4 janji melalui telpon/WA - Temu Janji

Pengkajian komprehensif sesuai standar, termasuk


informasi kewaspadaan Covid-19. Bidan dapat Lakukan konsultasi, KIE & Konseling on-line:
5 10
berkoordinasi dengan RT/RW/Kades utk informasi status pemantauan/follow-up care,konseling KB, ASI
ibu (ODP/PDP/Covid +). ekslusif, PHBS & penerapan buku KIA,
Prinsip Penyelenggaraan Pelayanan Kebidanan
Pada Masa Pandemi Covid-19

Pelaksanaan
Pra Pelayanan ANC, Pasca
Pelayanan INC,Nifas,BBL, pelayanan
Balita, Kespro & KB

• Konsultasi, Penyuluhan, KIE & • Ferikasi hasil kajian komprehensif. • Pelayanan nifas&BBL I dgn
Konseling dilakukan melalui online • Pemberian informasi dan informed
bidan selanjutnya, lakukan
• Jika memerlukan pelayanan consent
• Lakukan skrining faktor resiko termasuk
pemantauan mandiri
membuat janji melalui telp/WA
resiko terinfeksi covid-19 – jika menggunakan Buku KIA.
• Lakukan pengkajian
komprehensif sesuai standar, dan diperlukan rujuk segera sesuai standar • Ada keluhan /tanda bahaya
gali informasi yang berkaitan dg • Gunakan APD sesuai kebutuhan segera datang ke PMB dengan
kewaspadaan Covid-19. • Berikan pelayanan sesuai standar membuat janji terlebih dahulu
• Lakukan skrining faktor resiko dengan protokol kesehatan ketat • Konsultasi, KIE dan konseling
termasuk resiko terinfeksi covid-19 • Memberikan KIE& Konseling: Gizi, dilakukan secara on-line
apakah sedang isolasi mandiri IMD&ASI,KB, P4K, PHBS dan Protokol • Bimbing Ibu membaca dan
Kesehatan Cegah Covid-19
(ODP/PDP/Covid +) menerapkan buku KIA -online
• Minimalisir pendamping maks 1 orang
• Rujukan terncana bagi Ibu dan Bayi • Bimbing Senam Hamil dan
selalu menerapkan protokol kesehatan
dengan resiko – senam nifas secara on-line
pencegahan covid-19
MAPPING ZONA PANDEMI COVID-19

Respectful Midwifery
Care
REKOMENDASI LAYANAN
DI TEMPAT PRAKTIK MANDIRI BIDAN

PRAKTIK MANDIRI BIDAN TETAP


• Pada masa § PELAYANAN Kes IBU
Demi keselamatan
§ PELAYANAN KESEHATAN BAYI & ANAK BALITA
pandemic bidan dan
§ PELAYANAN KESPRO DAN KB perempuan, bidan
dan menuju
SESUAI DENGAN STANDAR KLINIK & PROTOKOL KESEHATAN & tim wajib
“New
Normal” menggunakan apd
sangat
sesuai kebutuhan
§ DUKUNGAN SEMUA STAKEHOLDERS DLM PEMENUHAN
dan menerapkan
berdampak SARPRAS – APD
protokol ketat
terhadap § KEBIJAKAN PELAYANAN KEBIDANAN TERMASUK
pencegahan covid-
PEMBIAYAAN – BPJS/JKN
layanan 19, termasuk saat
§ PERKUAT KOLABORASI BIDAN DENGAN DOKTER &
melakukan rujukan
essensial
FASILITAS KESEHATAN LAIN
KIA, Kespro pasien ke fkrtl
§ PERLU PENINGKATAN KOMPETENSI MELALUI PELATIHAN:
& KB PEMBINAAN, CPD DLL
PERAN ORGANISASI PROFESI BIDAN

v Organisasi Profesi Bidan berfungsi untuk meningkatkan


dan/atau mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan, martabat, dan etika profesi Kebidanan.
Melaksanakan dan memfasilitasi pendidikan
berkelanjuta (CPD)
v Organisasi Profesi Bidan bertujuan untuk mempersatukan,
membina, dan memberdayakan Bidan dalam rangka
menunjang pembangunan kesehatan.
Bagaimana kita dapat bertahan
di era industri 4.0?

It is not the strongest of
the species that survives, nor the
most intelligent that survives. It is
the one that is most adaptable
to change. (Charles Darwin)

Image: http://onepiecefanon.wikia.com/ 2

Anda mungkin juga menyukai