Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“Peran Bidan Dalam Asuhan Kebidanan Antenatal Dan KB”


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
”Konsep Kebidanan”

Disusun Oleh :

Cantika Milenia (311118021)


Dean Alipa (311118006)
Rifka Dwi Permata (311118040)
Novita Lestari (311118024)
Nelis Suryati (311118004)
Iklima Devi Noer A (311118042)

PRODI D3-KEBIDANAN
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
Jl. Terusan Jend. Sudirman, Baros, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat 4053
2018/2019

Peran Bidan Dalam Asuhan Kebidanan Antenatal Dan KB| 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga

makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak

terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan

sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini

dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya

dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik

lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih

banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan

saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Cimahi , Desember 2018

Penyusun

Peran Bidan Dalam Asuhan Kebidanan Antenatal Dan KB| 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI .........................................................................................................ii

PENDAHULUAN BAB I ................................................................................... 1

Latar Belakang ........................................................................................................ 1

Rumusan Masalah .................................................................................................. 2

Tujuan ...................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3

2.1 Pengertian Antenatal Care ............................................................................. 3

2.2 Tujuan Antenatal Care .................................................................................... 4

2.3 Mamfaat Antenatal Care ................................................................................. 5

2.4 Pengertian KB ................................................................................................. 5

2.5 Hasil Penelitian ................................................................................................ 9

BAB III PENUTUP ...........................................................................................13

3.1 Kesimpulan .....................................................................................................13

3.1 Saran ................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................15

Peran Bidan Dalam Asuhan Kebidanan Antenatal Dan KB| 3


BAB I

Pendahuluan

1.1 latar belakang


Keluarga Berencana (KB) merupakan tindakan yang membantu individu atau
pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif tertentu, menghindari kelahiran
yang tidak diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan, mengontrol waktu
saat kelahiran dalam hubungan suami istri dan menentukan jumlah anak dalam
keluarga (WHO, 2009). Program KB tidak hanya bertujuan untuk mengendalikan
laju pertumbuhan penduduk, melainkan juga untuk memenuhi permintaan
masyarakat akan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi (KR) yang berkualitas,
menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) serta
penanggulangan masalah kesehatan reproduksi untuk membentuk keluarga kecil
berkualitas (Yuhedi dan Kurniawati, 2013).Intenational Conference on Population
and Development (ICPD) di Kairo tahun 1994, menempatkan setiap individu
mempunyai hak dalam mencapai tujuan reproduksinya (Tukiran dkk, 2010).

Indonesia mempunyai kebijakan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk


diantaranya melalui program KB, akan tetapi beberapa tahun terakhir program yang
dilakukan melalui KB stagnan.Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau Intra
Uterine Devices Pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care (ANC) merupakan
asuhan yang diberikan saat hamil sampai sebelum melahirkan. ANC penting untuk
menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal dan mendeteksi ibu hamil
yang tidak normal sehingga komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan
dapat terdeteksi secara dini serta ditangani secara memadai. Apabila ibu hamil tidak
melakukan pemeriksaan kehamilan, maka tidak akan diketahui apakah
kehamilannya berjalan dengan baik atau mengalami keadaan risiko tinggi dan
komplikasi obstetrik yang dapat membahayakan kehidupan ibu atau janinnya.

Pemeriksaan ANC dilakukan oleh tenaga kesehatan, secara profesional akan


memberikan pelayanan sebaik mungkin agar ibu hamil merasa puas atas pelayanan
yang diberikan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi seseorang merasa puas
atas pelayanan di suatu tempat, termasuk di RB seperti pengalaman bidan selama
proses pemeriksaan, fasilitas yang lengkap, kemudahan lokasi RB yang mudah
dijangkau, tarif yang kompetitif, kecepatan dalam melakukan pemeriksaan
keramahan bidan dalam pelayanan

1.2 Rumusan Masalah

Peran Bidan Dalam Asuhan Kebidanan Antenatal Dan KB| 4


1. Bagaimana pelayanan kebidanan komunitas dalam hal Antenatal Care
2. Bagaimana pelayanan kebidanan komunitas dalam hal Intranatal Care
3. Bagaimana pelayanan kebidanan komunitas dalam hal Poastnatal Care
4. Bagaimana pelayanan kebidanan komunitas dalam hal KB
5. Apa yang dimaksud dengan membangun jaringan kerja untuk kelancaran
asuhan

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pelayanan kebidanan komunitas dalam hal Antenatal Care


2. Untuk mengetahui pelayanan kebidanan komunitas dalam hal Intranatal Care
3. Untuk mengetahui pelayanan kebidanan komunitas dalam hal Poastnatal Care
4. Untuk mengetahui pelayanan kebidanan komunitas dalam hal KB
5. Untuk mengetahui tentang cara membangun jaringan kerja untuk kelancaran
asuhan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Antenatal Care

Antenatal Care (ANC) diartikan sebagai pengawasan sebelum persalinan terutama


ditunjukan pada pertumbuhan janin dalam rahim (Manuaba, I.B.G 1998). Melalui
antenatal care dapat ditapis kehamilan resiko tinggi, resiko meragukan untuk
mendapatkan konsultasi dan penanganan yang lebih baik, sedangkan kehamilan
dengan resiko rendah dapat dilakukan pertolongan setempat (Manuaba, I.B.G 2001).

Secara garis besar ANC berguna untuk membantu menghadapi persalinan,


membantu pasca persalinan, pemberian ASI serta kesehatan reproduksi. Antenatal care
dilakukan dengan memeriksakan kesehatan ibu dan janin secara terjadwal dan teratur.
Peran aktif ibu hamil sangat dibutuhkan untuk mengetahui perkembangan yang terjadi

Peran Bidan Dalam Asuhan Kebidanan Antenatal Dan KB| 5


terlebih apabila ditemukan adanya perkembangan abnormal. Dengan melakukan
antenatal care maka tanda bahaya dapat diinformasikan dari gejala yang ditemui.
Sehingga pencegahan dan pengobatan dapat membantu mengurangi pengaruh negatif
pada ibu dan janin.

Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter
sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan
pelayanan/asuhan antenatal. Pada stiap kunjungan antenatal (ANC), petugas
mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan
pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine, serta ada
tidaknya masalah atau komplikasi (Saifudin, 2002).

Kunjungan ibu hamil atau ANC adalah pertemuan antara bidan dengan ibu hamil
dangan kegiatan mempertukarkan informasi ibu dan bidan. Serta observasi selain
pemeriksaan fisik, pemeriksaan umum dan kontak sosial untuk mengkaji kesehatan dan
kesejahteraan umumnya (Salmah, 2006).

Pemeriksaan kehamilan (ANC) merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan
mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas,
sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga
mental (Prawiroharjo, 1999).

2.2 Tujuan Antenatal Care

Menurut Depkes RI (1994) tujuan ANC adalah untuk menjaga agar ibu hamil dapat
melalui masa kehamilannya, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat, serta
menghasilkan bayi yang sehat.

Tujuan Umum dari ANC adalah sebagai berikut :

Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh


kembang janin.Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan
sosial ibu dan bayi.

1. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
termasuk riwayat penyakti secara umum, kebidanan dan pembedahan.
2. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

Peran Bidan Dalam Asuhan Kebidanan Antenatal Dan KB| 6


3. Mempesiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
Eksklusif.
4. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal.
5. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.

Tujuan khusus dari tindakan ANC adalah:

1. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam


kehamilan,persalinan,dan nifas.
2. Mengenali dan mengobati penyulit-penyulit yang mungkin diderita sedini
mungkin.
3. Menurunkan angka morbilitas ibu dan anak.
4. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga
berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi.

Tujuan pemeriksaan antenatal care pada masing-masing usia kehamilan:

1. Trimester pertama

Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui risiko bahaya jiwa dan juga
mencegah terjadinya anemia. Sehingga kondisi ibu hamil mendukung melanjutkan
kehamilan di trimester selanjutnya.

2. Trimester kedua

Informasi yang didapat dari pemeriksaan antenatal care adalah unuk


memberikan tingkat kewaspadaan ibu terhadap beberapa penyakit kehamilan yang
sering kali terjadi. Beberapa diantaranya adalah gejala preeklamsia, tekanan darah
atau pembengkakan.

3. Trimester Ketiga

Ibu hamil dapat diperiksa untuk mengetahui kondisi ibu dan juga tumbuh
kembang janin mempersiapkan persalinan. Kondisi mental ibu hamil sangat
berperan penting untuk membantu melancarkan proses persalinan.

2.3 Manfaat antenatal care

Manfaat antenatal care dibagi menjadi dua, yaitu untuk ibu dan janin. Pada ibu
hamil antenatal care dapat mengurangi komplikasi kehamilan dan juga mengobati
komplikasi secara dini yang akan mempengaruhi kehamilan .Selain itu juga untuk

Peran Bidan Dalam Asuhan Kebidanan Antenatal Dan KB| 7


meningkatkan kesehatan fisik dan psikis ibu hamil dalam menghadapi persalinan.
Bahkan dalam persiapan kesehatan ibu untuk persalinan dan memberikan ASI.
Sedangkan bagi janin yaitu untuk memelihara kesehatan selama di dalam kandungan
dan mengurangi risiko prematur, berat badan kurang ketika lahir atau bayi lahir
meninggal.

Perlu diketahui bahwa kondisi ibu hamil berbeda-beda sehingga ketika


ditemukan gejala pada ibu hamil sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter
kandungan atau bidan.

Pada ibu hamil setidaknya empat kali melakukan pemeriksaan selama periode
antenatal. Kunjungan pertama pada usia kehamilan 14 minggu, Kunjungan kedua pada
usia kehamilan antara 14-28 minggu. Kunjungan ketiga dan keempat adalah ketika usia
kehamilan trimester ketiga.

2.4 Pengertian KB

Keluarga berencana adalah sebuah program pemerintah yang di


rencanakan oleh pemerintah Indonesia bertujuan untuk menekan angka kelahiran
semakin hari semakin tinggi. Program ini dirancang untuk menyeimbangkan jumlah
kebutuhan dengan jumlah penduduk di Indonesia. Tujuan keluarga berencana adalah
untuk menanamkan konsep NKKBS (norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera ).
Pada keluarga-keluarga di pelosok Indonesia.

Jenis-jenis Kb dan kelemahan dan kelebihannya :

1. Pil KB kombinasi progestin dan estrogen Kelebihan:

 Mengurangi perdarahan saat menstruasi


 Mengurangi gejala PMS
 Membuat siklus haid lebih teratur
 Meningkatkan kepadatan tulang
 Mengurangi risiko penyakit kanker ovarium & endometrium, stroke,
salphingitis, rematik

Kekurangannya:

 Meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular


 Peningkatan berat badan
 Dapat mengganggu produksi ASI
 Tidak mengurangi risiko infeksi menular seksual

Peran Bidan Dalam Asuhan Kebidanan Antenatal Dan KB| 8


 Metode yang menggunakan kombinasi hormon adalah pil, suntik, patch,
cincin

 Pil KB: harus diminum setiap hari, tidak mengganggu kenyamanan


hubungan seks.
 Suntik KB: penyuntikan sekali tiap bulannya.
 Patch KB: mudah digunakan, tahan air, tidak mengganggu kenyamanan
hubungan seks, bisa timbul iritasi kulit.
 Cincin vagina: pemakaian mudah, diganti sekali tiap bulan, relatif lebih
mahal, bisa timbul efek samping seperti peradangan atau keputihan.
2. Pil KB progestin
Kelebihan:

 Tidak menimbulkan efek samping hipertensi dan penyakit kardiovaskular


 Tidak mengganggu produksi ASI

Kekurangan:

 Peningkatan berat badan


 Siklus menstruasi tidak teratur
 Tidak mengurangi risiko infeksi menular seksual

 Pil: harus diminum pada jam yang sama setiap harinya.


 Suntik: penyuntikan setiap 3 bulan sekali.
 Implan: efektif untuk jangka waktu panjang, bisa timbul nyeri di tempat
pemasangan.
3. Alat KB IUD (Intra-Uterine Device)
IUD merupakan alat berbentuk seperti huruf T yang dimasukkan ke dalam
rahim, terkadang menyisakan sedikit benang di vagina untuk menandakan posisi
IUD. Ada 2 jenis IUD, yaitu IUD berisi tembaga dan hormon. IUD tembaga bisa
digunakan sampai 10 tahun, sedangkan IUD hormon hanya sampai 5 tahun,
beberapa wanita merasakan kram perut pada penggunaan IUD tembaga.

Kelebihan:


Merupakan metode “use and forget”. Mudah digunakan, dan setelah
pemasangan wanita tidak perlu repot untuk sehari-harinya seperti pada
penggunaan pil KB
 Merupakan metode jangka panjang.
 Tidak mengganggu kesuburan, setelah dilepas, kesuburan dapat kembali
dengan cepat.
Kekurangan:

Peran Bidan Dalam Asuhan Kebidanan Antenatal Dan KB| 9


 Posisi IUD dapat bergeser.
 Tidak nyaman bagi wanita, terkadan juga bagi pria saat berhubungan karena
ada benang sisa IUD.
 Dapat timbul efek samping seperti kram dan perdarahan saat menstruasi yang
lebih banyak.
 Metode kontrasepsi penghalang fisik

4. Kondom
Kondom bisa digunakan pada pria dan wanita. Efektivitas kondom dalam
mencegah kehamilan meningkat terutama setelah ditambahkan lubrikan
spermisida di kondom.

Kelebihan:

 Dapat mencegah penularan penyakit kelamin


 Praktis dan mudah digunakan

Kekurangan:

 Pada beberapa orang, dapat timbul alergi karena bahan pembuat kondom
 Hanya dapat digunakan sekali
 Pemakaian harus tepat karena dapat timbul risiko terlepas
5. Spermisida
Spermisida adalah zat kimia yang dapat merusak sperma. Spermisida dapat
berbentuk krim, jeli, busa atau supositori.

Kelebihan:

 Alternatif bagi wanita yang menginginkan proteksi sementara.


 Bisa didapatkan dengan mudah.

Kekurangan:

 Masa perlindungan yang singkat, efektivitasnya berkurang apabila


melebihi satu jam pemakaian.
 Tidak mencegah penularan penyakit kelamin.
6. Diafragma
Diafragma biasanya terbuat dari lateks atau silikon, berbentuk melingkar
seperti kubah dan berfungsi mencegah sperma masuk ke dalam rahim.

Kelebihan:

Peran Bidan Dalam Asuhan Kebidanan Antenatal Dan KB| 10


 Dapat digunakan dengan spermisida untuk meningkatkan efektivitasnya.
 Bisa dipakai berulang kali.

Kekurangan:

 Diafragma yang terlalu besar bisa membuat rasa yang tidak nyaman,
sedangkan yang terlalu kecil bisa berisiko lepas atau pindah posisi.
 Dapat menimbulkan iritasi.
 Alat kontrasepsi alami

Beberapa pasangan tidak menggunakan metode kontrasepsi di atas dikarenakan


berbagai faktor, seperti agama, budaya, atau keluarga. Metode pilihan yang dapat
dilakukan antara lain:

1. Sistem KB kalender
Metode ini menggunakan penghitungan masa subur wanita, dan
menghindari berhubungan seks pada masa subur tersebut.

Kelebihan:

 Murah.
 Tidak menggunakan alat atau hormon.

Kekurangan:

 Kurang efektif, kegagalan metode ini pada tahun pertama mencapai 20%.

2. Menyusui
Pada ibu yang menyusui anaknya secara eksklusif, pembuahan tidak
dapat terjadi selama 10 minggu pertama, sehingga kehamilan dapat dicegah.

Kelebihan:
 Sama seperti sistem kalender.

Kekurangan:
 Kurang efektif. Biasanya pasangan yang menggunakan metode ini
menunggu haid pertama setelah melahirkan untuk berhenti
berhubungan seks, padahal masa pembuahan terjadi sebelum adanya
menstruasi.

3. Kontrasepsi permanen

Peran Bidan Dalam Asuhan Kebidanan Antenatal Dan KB| 11


Kontrasepsi permanen atau sterilisasi merupakan pilihan bagi pasangan
yang tidak ingin memiliki anak lagi. Pada wanita, teknik yang dapat dilakukan
adalah tubektomi, ligasi tuba, implan tuba, dan elektrokoagulasi tuba.
Sedangkan pada pria dapat dilakukan vasektomi.

Kelebihan:

 Efektivitas yang sangat tinggi dalam mencegah kehamilan


 Tidak memerlukan alat atau hormon tambahan lagi
Kekurangan:

 Biaya relatif lebih mahal dibanding metode lain


 Risiko komplikasi tindakan berupa perdarahan atau infeksi
 Tidak menurunkan risiko penularan penyakit kelamin
2.5 Hasil Pengamatan

Kasus 1

Bagaimana menyampaikan pentingnya kb?

Pentingnya KB langsung di sampaikan ke klien bahwa KB itu memiliki tiga fungsi


yaitu :

• Mencegah kehamilan

• Menunda kehamilan

• Menghentikan kehamilan

Kita sebagai bidan wajib menyampaikan jika klien tidak melakukan KB maka resiko
yang di dapat tinggi ke perempuan atau ibu misalkan, ibu tidak menunda dulu
kehamilannya maka resiko yang didapat tinggi bagi si ibu jika jarak kehamilan terlalu
dekat akan berdampak bahaya, jika terlalu lama (jarak kehamilan) juga bahaya, jadi
harus di rencanakan. Paling penting jika KB tidak di lakukan maka si ibu akan
kerepotan dan kesehatan reproduksi ibu terganggu, juga jika anak sudah lebih dari 5
itu pasti akan beresiko. Maka dari itu kita sebagai bidan harus langsung menyampaikan
bahwa KB itu penting untuk ibu juga anak.

➢ Kasus 2

Peran Bidan Dalam Asuhan Kebidanan Antenatal Dan KB| 12


Bagaimana asuhan yang ibu berikan kepada klien yang telah melahirkan ?

Asuhan post natal itu malah termasuk ke asuhan masa nifas. Pertama dilakukan
observasi selama 2 jam karna takutnya ada pendarahan, setelah 2 jam lalu dilakukan
observasi lagi seperti;

Periksa tanda tanda vital (TTV) seperti tensi darah karena ditakutkan jika semakin lama
tekanan darah ibu naik, tidak lupa juga pemeriksaan nadi juga suhu setiap 2 jam sekali.
Di 2 jam pertama kemudian kandung kemih juga diperiksa, jika kandung kemihnya itu
penuh nanti bisa menyebabkan pendarahan jadi ada penekanan, kontraksi uterus keras.
Setelah persalinan kita observasi 2 jam penuh karena ditakutkan ada pendarahan. Bisa
di bilang pendarahan itu musuh terbesar bidan.

➢ Kasus 3

Bagaimana cara mengoptimalkan kesehatan fisik dan psikis ibu hamil?

Kesehatan itu tidak semata mata dilihat fisiknya saja (terlihat sehat tapi di dalam bisa
saja terdapat penyakit). Pengoptimalannya dengan melakukan pemeriksaan secara rutin
serta sebagai bidan kita harus mendukung, jadi ANC terarah maka tidak semata-mata
periksa periksa normal, sedangkan psikisnya tidak diberikan konseling secara merata.
Tidak hanya "ibu sehat" lalu kita dapat uang tetapi, kita harus pantau wajib di periksa
dulu. Sebagai bidan harus bersahabat dengan klien, harus menjalin komunikasi baik,
akrab dengan klien jadi klien dapat percaya dengan bidan da tidak ragu-ragu untuk
cerita.

➢ Kasus 4

Apa strategi ibu sebagai bidan agar masyarakat menggunakan KB ?

Dizaman sekarang kita tidak terlalu menggunakan strategi karena masyarakat sudah
memiliki kesadaran tersendiri untuk memakai KB. Karena masyarakat juga berpikir
kedepanya bagaimana jika menambah anak kebutuhan pokok saja sudah banyak dan
berat jadi mau tidak mau mereka menggunakan KB, kecuali pada masyarakat yang taat
sekali pada agama yang beranggapan anak itu rezeki akan sedikit sulit untuk memberi
konseling, rata rata kita memberi konseling untuk kesehatan mereka sendiri. Jadi, kita
harus memberitahu klien jika kehamilan tidak di beri jarak nanti rahimnya belum siap
dan jika janin tidak sempurna maka resiko terjadi pendarahan tinggi. Strateginya
konseling yang efektif agar klien terpengaruh menggunakan KB, yang terpenting

Peran Bidan Dalam Asuhan Kebidanan Antenatal Dan KB| 13


komunikasi yang baik dan efektif lalu memberikan informasi yang meyakinkan dan
benar.

➢ Kasus 5

Apa yang ibu lakukan jika ada bayi yang terlilit tali pusat?

Lilitan itu ada 2 macam ada yang satu lilitan, ada yang dua lilitan, ada yang lilitannya
hanya satu tapi erat (mencekik janin), ada yang dua lilitan tapi longgar juga sebaliknya.
Tindakannya langsung di longgarkan untuk yang lilitannya erat karena mau tidak mau
kepala akan susah turun. Tindakan lainnya yaitu melakukan USG jadi kita tahu jika
lilitanya longgar maka masih bisa kita tangani namun jika lilitannya samgat erat dan
beresiko langsung saja kita arahkan klien untuk merujuk ke Rumah Sakit, jika
posisinya mendesak biasanya tali pusat akan di potong.

➢ Kasus 6

Bagaimana yang ibu akan lakukan jika ada bayi yang lahir namun bayi tersebut tidak
menangis?

Kita langsung resusitasi. Tindakannya bayi di rangsang taktil yaitu di rangsang di


bagian telapak kaki, di gosok-gosok bagian punggung atau di tepuk tepuk bagian dada.

➢ Kasus 7

Apa yang ibu lakukan jika ada seorang ibu yang belum mempersiapkan kehamilan
namun ia tengah mengandung dan tidak mau menerima kehamilanya?

Kita wajib melihat dulu posisinya. Kita konseling dulu apakah sudah menikah atau
belum, jika sudah menikah biasanya mau tidak mau klien pasti menerima
kehamilannya tapi ada juga yang jika tidak mau menerima maka kita langsung arahkan
konsultasi ke dokter jika mereka mau menggugurkan karena itu bukan wewenang kita
sebagai bidan. Jika terjadi pada yang belum menikah biasanya mereka mau tidak mau
menerima namun rata rata memberikan bayinya kepada orang lain. Tugas kita disini
hanya menolong dan harus memiliki surat perjanjian agar jika terjadi sesuatu kita tidak
terlibat apapun.

Peran Bidan Dalam Asuhan Kebidanan Antenatal Dan KB| 14


➢ Kasus 8

Bagaimana cara menghindari komplikasi pada ibu hamil?

ANC yang baik dan terpadu. Jadi kita akan tau komplikasinya dari awal jika kita
melakukan ANC yang terpadu, kita bisa tahu apakah klien ini bisa bersalin normal atau
tidak kecuali komplikasi tiba tiba terjadi pas persalinan seperti tali pusat susah lahir,
pendarahan karena jalan lahir robek dsb. Jika hal itu terjadi maka kita harus merujuk.

Komplikasi bisa di kurangi dengan ANC Terpadu kecuali klien yang lahiran di kita
bukan klien yang kita pantau atau numpang lahiran saja itu biasanya jika terjadi
komplikasi.

➢ Kasus 9

Apakah KB banyak di gunakan di masyarakat atau ada alternatif lain yang masyarakat
gunakan?

Hampir semua masyarakat menggunakan KB karena sekarang mereka memiliki


kesadaran tinggi. Orang awampun memiliki kesadaran akan banyak anak tanggung
jawab juga akan banyak. Zaman sekarang mereka mimiliki tingkat kesadaran sendiri
tanpa harus kita jelaskan pentingnya KB kecuali jenis KB IUD itu perlu konseling
dengan bidan untuk memantapkan klien penggunakanya.

BAB III

Peran Bidan Dalam Asuhan Kebidanan Antenatal Dan KB| 15


PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ø Pengelolaan ANC di Komunitas
1. Melakukan anamnesis secara lengkap
2. Melakukan pemeriksaan seperti Pemeriksaan fisik, pemeriksaan obstetri, dan
pemeriksaan penunjang pada bumil
3. Membantu ibu beradaptasi atas perubahan karena kehamilan dan kesiapan
menjadi ibu
4. Mendorong ibu untuk mengungkapkan apa yg ia rasakan dengan suasana yang
mendukung dan terjamin kerahasiaannya
5. Memberikan konseling sesuai kebutuhan seperti konseling tentang persiapan
persalinan, tanda bahaya kehamilan, hubungan seksual selamam kehamilan, dll
6. Memberikan edukasi tentang IMD dan ASI ekslusif serta KB
7. Yakinkan bahwa ibu berada dalam kondisi aman untuk bersalin di rumah bersalin
atau pondok bersalin.
8. Memberikan edukasi tentanga supan gizi selama kehamilan
9. Mendorong ibu untuk melakukan kunjungan ANC minimal 4 kali
10. Memberikan KIA disertai penjelasannya
11. Memberikan suplemen tablet Fe dan suntikan TT
 Pengelolaan INC di Komunitas
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang
aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten seperti : dokter spesialis
kandungan dan bidan.
 Pengelolaan PNC di Komunitas
Setelah persalinan ibu mengalami perubahan anatomis dan fisiologis sesuai transisi
tubuhnya. Perawatan kesehatan yang paling baik untuk mendukung ibu menjalani
tahap pengasuhan bayi ini adalah dengan meningkatkan kemampuan ibu untuk
merawat bayinya, memberi bimbingan dan konseling yang tepat dan mengkaji status
fisik serta psikososial ibu.
 Pengelolaan KB di Komunitas
Kegiatan ini diarahkan kepada masyarakat untuk kepentingan mensukseskan
keluarga berencana. Tujuan penyuluhan adalah agar masyarakat dapat menjadikan
keluarga berencana sebagai pola kehidupan. Artinya : masyarakat dapat mengetahui,
memahami serta menyadari pentingnya keluarga berencana, serta mau
melaksanakannya untuk kesehatan, kesejahteraan keluarganya, masyarakat dan negara
pada umumnya.
 Membangun Jaringan Kerja untuk Kelancaran Asuhan
1. Pendidikan Lanjutan
2. Job Fungsional

Peran Bidan Dalam Asuhan Kebidanan Antenatal Dan KB| 16


3. Peran Pelaksana Asuhan atau Pelayanan Kebidanan
4. Peran Pengelola Asuhan
5. Peran Pendidik
6. Peran Peneliti

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyarankan, agar pembaca dapat membaca
secara teliti dan memahami isi makalah secara utuh. Diharapkan makalah ini dapat
memberikan manfaat pada para pembaca dalam menambah pengetahuan tentang
Asuhan Kebidanan Komunitas. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab
itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk dapat menyempurnakan
makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Peran Bidan Dalam Asuhan Kebidanan Antenatal Dan KB| 17


Runjati, M.Mid. 2008. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC
Syafrudin, SKM, M.Kes. 2007. Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC
Yayasan Pendidikan Kesehatan Perempuan. 2015. Asuhan Kebidanan
Komunitas. Jakarta: Yayasan Pendidikan Kesehatan Perempuan
Runjati, M.Mid. 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC
Meilani, Niken. dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : Fitramaya
Pujiati, Dewi. dkk. 2011. Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas). Jakarta
: Trans Info Media

Peran Bidan Dalam Asuhan Kebidanan Antenatal Dan KB| 18

Anda mungkin juga menyukai