Anda di halaman 1dari 98

Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia

PETUNJUK TEKNIS
PENGGUNAAN
BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK Indonesia


2015
Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI

362.198.2
Ind Indonesia. Departemen Kesehatan
b Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kesehatan Ibu
dan Anak
- Jakarta: Departemen Kesehatan dan
JICA (Japan International Cooperation Agency), 2001

Judul:
1. Mother - Child relation
2. Maternal - Child Nursing
3. Maternal Health Services
II JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

Cetakan Tahun 2016

II PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


KATA PENGANTAR

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 284/MENKES/SK/III/2004


tentang Buku KIA, menyatakan Buku KIA merupakan alat untuk mendeteksi secara
dini adanya gangguan atau masalah kesehatan ibu dan anak, alat komunikasi
dan penyuluhan dengan informasi yang penting bagi ibu dan keluarga dan
masyarakat mengenai pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk rujukannya
dan paket (standar) pelayanan KIA, gizi, imunisasi dan tumbuh kembang balita.
Peningkatan implementasi buku KIA didukung pemerintah pusat (pengadaan Buku
KIA sesuai sasaran ibu hamil sejak tahun 2009 namun tahun 2014 tidak terlaksana
karena efisiensi, serta kegiatan-kegiatan yang mendukung penerapan Buku KIA),
pemerintah daerah (kebijakan dan dukungan dana kegiatan), profesi dan berbagai
pihak yang mendukung kesehatan ibu dan anak.

Dengan berjalannya waktu fungsi Buku KIA meningkat selain sebagai media KIE
dan dokumen pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, Buku KIA digunakan
untuk mempermudah mendapatkan Akte Kelahiran, alat bukti yang digunakan
pada sistem jaminan kesehatan dan bantuan bersyarat pada program keluarga
harapan (PKH), mendukung implementasi kebijakan di daerah tertentu (antara lain
persyaratan masuk TK atau SD), dan mempermudah pemahaman masyarakat akan
pemenuhan haknya akan pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Penerapan Buku KIA secara benar akan berdampak pada peningkatan pengetahuan
ibu dan keluarga akan kesehatan ibu dan anak, menggerakan dan memberdayakan
masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas serta meningkatkan sistem survailance, monitoring
dan informasi kesehatan. Petunjuk teknis pemakaian Buku KIA ini diharapkan
meningkatkan peran tenaga kesehatan dalam memfasilitasi peningkatan peran
kader, ibu dan keluarga/pengasuh anak dalam penggunaan Buku KIA.

Jakarta, Juli 2015


Direktur Bina Kesehatan Anak

dr. Jane Soepardi

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK III


DAFTAR ISI
Hal

Kata Pengantar .............................................................................. III

Daftar Isi . ............................................................................... IV

Bab I : Pendahuluan ............................................................ 1

Bab II : Pentingnya Pemahaman dan Penggunaan Buku KIA bagi


Tenaga Kesehatan .................................................... 3
A. Manfaat Buku KIA................................................. 3
B. Manfaat Buku KIA dikaitkan dengan tugas pokok
Tenaga Kesehatan................................................ 4

Bab III : Sasaran Buku KIA & Juknis Penggunaan Buku KIA ..... 5
A. Sasaran Buku KIA................................................. 5
B. Sasaran Petunjuk Teknis Penggunaan Buku KIA.... 5

Bab IV : Cara Penggunaan Buku KIA....................................... 6


A. Peran Tenaga Kesehatan dalam Menggunakan Buku
KIA . .................................................................... 6
B. Peran tenaga kesehatan memfasilitasi penggunaan
Buku KIA oleh ibu, keluarga/pengasuh................. 7
C. Peran Tenaga Kesehatan dalam Memfasilitasi
Penggunaan Buku KIA oleh Kader......................... 10

Bab V : Cara Mengisi Buku KIA.............................................. 11


A. Bagian Buku KIA yang diisi oleh
Tenaga Kesehatan . ............................................. 11
B. Bagian Buku KIA yang diisi oleh ibu, suami,
keluarga/pengasuh.............................................. 43
C. Bagian Buku KIA yang diisi oleh kader.................. 75

Bab VI : Pembinaan dan Pemantauan Penggunaan Buku KIA... 86

IV PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


BAB I
PENDAHULUAN

Departemen Kesehatan bersama JICA mengembangkan Buku KIA pertama kali tahun
1993 di Salatiga Jawa Tengah, secara bertahap dengan dukungan berbagai pihak baik
pemerintah pusat, pemerintah daerah, profesi dan lembaga mitra. Penggunaan
Buku KIA meluas sehingga pada tahun 2006 seluruh provinsi menggunakan Buku KIA.
Untuk mengakomodir kebutuhan program dan disesuaikan dengan kondisi, dilakukan
revisi Buku KIA secara berkala. Buku KIA revisi 2015 berisi catatan dan informasi cara
memelihara dan menjaga kesehatan ibu (hamil, bersalin dan nifas) dan anak (bayi baru
lahir sampai anak usia 6 tahun) termasuk pola asuh anak dengan disabilitas dan cara
melindungi anak dari kekerasan dan pelecehan seksual.
Optimalisasi pemanfaatan Buku KIA di tingkat keluarga hanya akan terjadi bilamana
tenaga kesehatan dan kader menjelaskan dan memastikan ibu dan keluarga paham isi
Buku KIA. Peningkatan pemahaman Buku KIA ini dapat dilakukan dengan berbagai cara,
pada saat memberi pelayanan, waktu tunggu pelayanan, maupun pada saat kegiatan di
masyarakat yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, kader ataupun berbagai pihak yang
punya minat besar terkait dengan kesehatan ibu dan anak.
Untuk membantu tenaga kesehatan dalam menggunakan Buku KIA maka disusunlah
Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak yang merupakan acuan
bagi tenaga kesehatan dalam menggunakan Buku KIA, baik sebagai media KIE ataupun
media pencatatan setelah pelayanan KIA diberikan. Petunjuk Teknis Penggunaan Buku
KIA ini menuntun langkah-langkah yang harus ditempuh oleh tenaga kesehatan dalam
menggunakan Buku KIA sebagai media KIE ke ibu, keluarga/pengasuh, masyarakat dan
kader. Buku ini juga menuntun tenaga kesehatan dalam melaksanakan pencatatan yang
baik dan benar pada Buku KIA mengingat Buku KIA satu-satunya bukti yang dipegang ibu
ataupun keluarga bahwa pelayanan KIA termasuk imunisasi telah diberikan disamping
fungsinya sebagai alat bukti klaim dalam sistem jaminan kesehatan maupun program
keluarga harapan.
Untuk memahami dan menerapkan Juknis Penggunaan Buku KIA ini, tenaga kesehatan
terlebih dahulu membaca Buku KIA. Buku ini dapat dipelajari secara mandiri atau

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


1
dibahas bersama di tingkat Puskesmas/institusi pelayanan/profesi dan digunakan
sebagai acuan bagi tenaga kesehatan baik mereka yang bekerja di unit pelayanan
pemerintah maupun swasta/mandiri.

2 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


BAB II
PENTINGNYA PEMAHAMAN DAN PENGGUNAAN BUKU KIA
BAGI TENAGA KESEHATAN

Pemahaman tenaga kesehatan akan manfaat Buku KIA sebagai media KIE dan dokumen
pencatatan pelayanan KIA adalah penting agar mereka menggunakan Buku KIA sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dalam memberi pelayanan KIA.

A. Manfaat Buku KIA


1. Sebagai media KIE
Buku KIA merupakan media KIE yang utama dan pertama yang digunakan untuk
meningkatkan pemahaman ibu, suami dan keluarga/pengasuh anak di panti/
lembaga kesejahteraan sosial anak akan perawatan kesehatan ibu hamil sampai
anak usia 6 tahun. Buku KIA berisi informasi kesehatan ibu dan anak yang sangat
lengkap termasuk imunisasi, pemenuhan kebutuhan gizi, stimulasi pertumbuhan
dan perkembangan, serta upaya promotif dan preventif termasuk deteksi dini
masalah kesehatan ibu dan anak dan pencegahan kekerasan terhadap anak..
Bilamana diperlukan tenaga kesehatan dapat menggunakan media KIE lain sebagai
alat bantu untuk lebih memperjelas penyampaian pesan-pesan yang disampaikan
pada Buku KIA. Media tersebut dapat berupa poster, leaflet, flipchart, audio visual
dan sebagainya.
2. Sebagai dokumen pencatatan pelayanan KIA
Buku KIA selain sebagai media KIE juga sebagai alat bukti pencatatan pelayanan
kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dan berkesinambungan yang dipegang
oleh ibu atau keluarga. Oleh karena itu semua pelayanan kesehatan ibu dan anak
termasuk imunisasi, SDIDTK serta catatan penyakit dan masalah perkembangan
anak harus tercatat dengan lengkap dan benar. Karena pencatatan pada Buku KIA
digunakan sebagai bahan bukti:
memantau kesehatan ibu dan anak termasuk mendeteksi secara dini masalah
kesehatan ibu dan anak
memastikan terpenuhinya hak mendapat pelayanan kesehatan ibu dan anak
secara lengkap dan berkesinambungan
digunakan pada sistem jaminan kesehatan pada saat mengajukan klaim
pelayanan.
untuk menerima bantuan bersyarat pada program pemerintah atau swasta.
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK
3
Selain fungsi yang telah disebutkan Buku KIA juga sebagai sarana komunikasi
antara pemberi pelayanan kesehatan dalam sistem rujukan.

B. Manfaat Buku KIA dikaitkan dengan tugas pokok Tenaga


Kesehatan
Manfaat lain dari Buku KIA dikaitkan dengan tugas pokok dan fungsi tenaga
kesehatan pemberi pelayanan KIA (antara lain dokter, bidan, perawat, pengelola
gizi, penanggung jawab imunisasi, petugas laboratorium dan lainnya), dapat
dikatakan bahwa Buku KIA mendorong tenaga kesehatan untuk memberikan
pelayanan sesuai dengan standar.

4 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


BAB III
SASARAN BUKU KIA &
JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

A. Sasaran Buku KIA

Sasaran langsung Buku KIA:


Setiap ibu hamil mendapat Buku KIA, Buku KIA digunakan sejak masa kehamilan
dan dilanjutkan penggunaannya sampai anak usia 6 tahun.
Sejak kehamilan ibu diketahui kembar maka ibu hamil diberi Buku KIA sejumlah
janin yang dikandungnya (jika kembar 2 diberi tambahan 1, jika kembar 3
diberi tambahan Buku KIA 2 dst).
Jika buku KIA hilang maka selama persediaan masih ada, ibu/anak mendapat
Buku KIA baru.

Sasaran tidak langsung Buku KIA:


Suami/anggota keluarga lain, pengasuh anak di panti/lembaga kesejahteraan
sosial anak.
Kader
Tenaga kesehatan yang berkaitan langsung memberi pelayanan kesehatan ibu
dan anak (antara lain dokter, bidan, perawat, petugas gizi, petugas imunisasi,
petugas laboratorium)
Penanggung jawab dan pengelola program KIA Dinkes Kabupaten/Kota
selain memfasilitasi penerapan buku KIA di wilayahnya juga memastikan
kesinambungan ketersediaan dan pemanfaatan buku KIA.

B. Sasaran Petunjuk Teknis Penggunaan Buku KIA

Sasaran dari Petunjuk Teknis Penggunaan Buku KIA ini adalah tenaga kesehatan
yang memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak baik di fasilitas kesehatan
primer ataupun rujukan, baik pemerintah maupun swasta.

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


5
BAB IV
CARA MENGGUNAKAN BUKU KIA

Keberhasilan penggunaan Buku KIA hanya terjadi bilamana tenaga kesehatan


menjalankan perannya menjadikan Buku KIA sebagai media KIE dan dokumen
pencatatan pelayanan KIA. Sebagai media KIE menyampaikan pesan-pesan yang
tercantum di dalam Buku KIA dan memfasilitasi pemahaman ibu, keluarga/pengasuh,
masyarakat dan kader. Dengan demikian diharapkan mereka menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari dan kader mampu melakukan penyuluhan.

Buku KIA sebagai dokumen pencatatan pelayanan KIA. Tenaga kesehatan selain
melaksanakan pencatatan dengan baik dan benar pada Buku KIA juga memfasilitasi
kader dalam mengisi KMS dan pencatatan Vitamin A. Kader juga dapat memberi tanda
rumput ( ) pada materi/informasi/pokok bahasan yang sudah disampaikan kepada Ibu/
pengasuh pada saat penyuluhan. Tenaga kesehatan juga memfasilitasi ibu, keluarga/
pengasuh memberi tanda rumput ( ) pada kotak yang telah disediakan setelah tenaga
kesehatan memberi pelayanan KIA,atau pada halaman terkait perkembangan anak.

A. Peran tenaga kesehatan dalam menggunakan Buku KIA

Tenaga kesehatan sebagai penanggung jawab wilayah dan pemberi pelayanan KIA
harus memfasilitasi pemahaman dan penerapan Buku KIA oleh ibu, suami, keluarga
dan pengasuh anak di panti/lembaga kesejahteraan sosial anak dan kader. Buku KIA
merupakan pintu masuk bagi ibu dan anak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
ibu dan anak yang komprehensif dan berkesinambungan, oleh karenanya tenaga
kesehatan berperan dalam:
1. menginformasikan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang menjadi hak bagi
setiap ibu dan anak.
2. menggunakan Buku KIA sebagai media KIE
3. mencatat setiap pelayanan yang diberikan dengan baik dan benar sejak ibu hamil
sampai anak usia 6 tahun pada Buku KIA
4. menggunakan catatan pelayanan sebagai bahan penyerta pada sistem jaminan
kesehatan dan bantuan bersyarat program pemerintah atau swasta.
5. memfasilitasi keluarga untuk segera mengurus akte kelahiran dengan melampirkan
surat keterangan lahir yang ada di Buku KIA.
6. Memfasilitasi pemahaman dan penggunaan buku KIA oleh ibu, suami, keluarga

6 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


dan pengasuh anak dengan cara;
a. menjelaskan secara bertahap isi Buku KIA sesuai dengan kondisi ibu dan anak
b. memastikan ibu, keluarga/pengasuh anak memberi tanda () pada Buku KIA
yang telah dipahami hal ini dapat dibuktikan dengan cara meminta mereka
menyampaikan pesan tersebut dengan bahasa mereka.
c. menganjurkan mereka mempelajari terlebih dahulu pokok bahasan yang akan
dibicarakan untuk pertemuan berikutnya.
d. bilamana diperlukan menggunakan media lain seperti poster, video atau
praktik langsung (seperti cuci tangan pakai sabun, cara menyusui dengan
benar, cara pemberian MP ASI, dan cara membuat MP ASI).
7. Memfasilitasi kader dalam penerapan Buku KIA dengan cara:
a. mengingatkan kader akan perannya sebagai penggerak masyarakat untuk
kesehatan ibu dan anak termasuk melaksanakan penyuluhan dengan
menggunakan Buku KIA.
b. meminta kader mempelajari, memahami dan melaksanakan penyuluhan
dengan menggunakan Buku KIA secara bertahap.
tenaga kesehatan meminta kader mempelajari satu materi, setelah
menguasai materi tersebut meminta kader menjelaskan pesan yang harus
disampaikan kepada kader lain.
bilamana dirasakan sudah mampu menyampaikan pesan-pesan dengan
baik dan benar maka meminta kader melaksanakan penyuluhan kepada
ibu, keluarga dan masyarakat.
tenaga kesehatan melakukan hal yang sama untuk materi lainnya.
Kegiatan ini dapat dilakukan pada saat selesai Posyandu, saat refreshing
kader di Puskesmas atau menyesuaikan dengan situasi setempat. Yang pasti
tenaga kesehatan penanggung jawab wilayah harus memfasilitasi semua
kader Posyandu/peminat kesehatan ibu dan anak memiliki kemampuan
menyampaikan pesan yang terkandung dalam Buku KIA.
c. memfasilitasi kader mampu mengisi KMS dan menulis tanggal pemberian
vitamin A di Buku KIA, termasuk bagaimana menghitung kebutuhan vitamin A
di wilayah kerja kader.

B. Peran tenaga kesehatan memfasilitasi penggunaan Buku KIA


oleh ibu, keluarga/pengasuh.

Berikut di bawah ini adalah beberapa hal yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
dalam memfasilitasi Ibu, keluarga/pengasuh dalam menggunakan Buku KIA,
meminta mereka:

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


7
a. selalu membawa buku KIA baik pada saat ke fasilitas kesehatan (Puskesmas,
klinik, Rumah Sakit, praktik dokter maupun praktik bidan), ke Posyandu, Kelas
Ibu (Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita), Pos PAUD dan Bina Keluarga Balita.
b. menyimpan Buku KIA dan menjaga dengan baik agar tidak rusak atau hilang.
Catatan yang tercantum pada Buku KIA merupakan dokumen pribadi dan
hanya diperlihatkan kepada petugas kesehatan.
c. berperan aktif membaca dan mengerti isi Buku KIA dengan benar, jika ada
yang tidak dipahami mereka bertanya pada kader atau tenaga kesehatan.
Hal ini agar mereka dapat melakukan perawatan kesehatan ibu dan anak
dengan benar, berupaya mendapatkan pelayanan KIA yang komprehensif dan
berkesinambungan, dapat mendeteksi sedini mungkin kelainan atau penyakit
yang dialami serta mencari pertolongan pelayanan kesehatan ke fasilitas
kesehatan.
d. membaca lebih dahulu pokok bahasan-pokok bahasan dalam Buku KIA untuk
pertemuan berikutnya (pada pemeriksaan kehamilan, persalinan, pelayanan
nifas, Kelas Ibu, atau pada saat kunjungan ke Posyandu) dan menyiapkan
pertanyaan yang akan diajukan untuk hal-hal yang belum dimengerti.
e. memberi tanda () dengan pensil atau pulpen pada bagian yang telah dipahami dan
diterapkan. Untuk hal yang belum dipahami dan atau belum diterapkan mereka
bertanya pada tenaga kesehatan untuk mendapatkan penjelasan lebih rinci dan
mendapatkan saran yang paling sesuai dengan kondisi ibu dan anak saat itu.
f. memberi tanda () pada kotak setelah mendapatkan pelayanan kesehatan.
Untuk menghindari kesalahan maka tenaga kesehatan perlu menjelaskan
setiap pelayanan yang diberikan pada ibu dan anak, seperti; pelayanan
pemeriksaan kehamilan, pelayanan kesehatan ibu nifas, pelayanan neonatal
essensial dan pelayanan kesehatan neonatus.

Tenaga kesehatan memastikan pemahaman ibu, suami, keluarga atau pengasuh terkait
pesan-pesan yang tertera di Buku KIA pada:

a. Masa kehamilan
1) Pelayanan pemeriksaan ibu hamil dan kapan mereka harus kontrol kehamilan,
perawatan sehari hari termasuk pemenuhan gizi pada saat hamil, yang harus
dihindari selama kehamilan, deteksi dini tanda bahaya pada kehamilan,
masalah pada kehamilan, persiapan melahirkan, P4K, informasi tanda
persalinan, menyambut persalinan agar aman dan selamat dan Keluarga
Berencana.

8 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


2) Proses melahirkan termasuk tanda bahaya pada persalinan, melaksanakan
inisiasi menyusu dini (IMD), tanda bayi baru lahir sehat, pelayanan essensial
pada bayi baru lahir dan cuci tangan dengan sabun.

b. Masa nifas dan masa neonatus (bayi usia 0 28 hari)


1) Perawatan ibu nifas, hal-hal yang harus dihindari pada masa nifas, cara menyusui
bayi, cara memerah dan menyimpan ASI, tanda bahaya pada ibu nifas dan
Keluarga Berencana, pelayanan pada saat kunjungan nifas.
2) Perawatan bayi baru lahir, pelayanan pada saat kunjungan neonatal serta tanda
bahaya pada bayi baru lahir

c. Masa sejak lahir sampai usia 6 tahun, dimana secara garis besar
informasi mencakup;
tanda anak sehat,
pertumbuhan dan perkembangan anak,
pola asuh anak termasuk anak dengan disabilitas,
perawatan sehari-hari (kebersihan anak, perawatan gigi, kebersihan
lingkungan, lindungi anak dari bahaya seperti benda-benda yang berbahaya,
tenggelam dan kecelakaan lalu lintas),
kebutuhan air minum,
perawatan anak sakit,
imunisasi,
pemenuhan kebutuhan gizi,
stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak, dan
upaya melindungi anak dari kekerasan dan pelecehan seksual.

Pada bayi lahir sampai bayi usia 6 bulan:


1) ASI Eksklusif
2) Imunisasi
3) Pemantauan pertumbuhan setiap bulan
4) Stimulasi dan tahapan perkembangan bayi usia 3 bulan dan bayi usia 3-6
bulan.
5) Melindungi bayi dari tindakan kekerasan

Pada bayi usia 6 bulan - 12 bulan


1) ASI diteruskan sampai anak usia 2 tahun
2) Lengkapi imunisasi dasar

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


9
3) Tahapan pemberian makanan pendamping ASI (jenis, jumlah dan frekuensi
pemberian)
4) Cara pembuatan MP ASI
5) Pemantauan pertumbuhan setiap bulan
6) Stimulasi dan tahapan perkembangan bayi pada usia 6 -12 bulan.
7) Melindungi bayi dari tindakan kekerasan dan pelecehan seksual

Pada anak usia 1-2 tahun


1) Pemberian makanan keluarga dengan pola gizi seimbang, makanan selingan.
2) ASI tetap diberikan sampai anak usia 2 tahun
3) Imunisasi lanjutan (DPT-HB-Hib usia 18 bulan, campak 24 bulan).
4) Pemantauan pertumbuhan setiap bulan
5) Stimulasi dan perkembangan anak pada usia 1-2 tahun.
6) Melindungi anak dari tindakan kekerasan dan pelecehan seksual

Pada anak usia 2-6 tahun


1) Pemberian makanan keluarga, anak dapat diberi makanan orang dewasa yang
porsinya ditambah secara bertahap, makanan selingan,
2) Pemantauan pertumbuhan setiap bulan
3) Stimulasi dan tahapan perkembangan anak pada usia 3 tahun, 5 tahun dan 6
tahun serta anjuran untuk mengikuti kegiatan anak usia dini (PAUD).
4) Melindungi anak dari tindakan kekerasan dan pelecehan seksual

C. Peran tenaga kesehatan dalam memfasilitasi penggunaan


Buku KIA oleh kader.

Kader perlu memiliki Buku KIA, mempelajari dan memahami pesan-pesan yang
ada dalam Buku KIA, hal ini karena kader:
1) menggunakan Buku KIA sebagai media penyuluhan kesehatan ibu dan anak
2) memfasilitasi ibu, keluarga/pengasuh anak agar mematuhi jadwal pemberian
pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk imunisasi.
3) bertugas mengisi KMS
4) memberi vitamin A dan mencatat pada Buku KIA.
5) sebagai penghubung masyarakat dengan tenaga kesehatan untuk memastikan
penggunaan Buku KIA oleh masyarakat.

10 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


BAB V
CARA MENGISI BUKU KIA

Pada Buku KIA terdapat halaman-halaman yang sudah ditetapkan diisi oleh tenaga
kesehatan (bidan/perawat/dokter/petugas gizi/petugas imunisasi), diisi oleh kader dan
adanya kotak kotak yang disediakan yang harus diisi oleh ibu, keluarga/pengasuh.

A. Bagian Buku KIA yang diisi oleh tenaga kesehatan:

1. Identitas Keluarga (hal viii)


2. Menyambut Persalinan (hal 19)
3. Stiker P4K
4. Catatatn Kesehatan Ibu Hamil (hal 20-23)
5. Catatan Kesehatan Ibu Bersalin, Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir (hal 24-25)
6. Catatan Kesehatan Ibu Nifas (hal 26-27)
7. Keterangan Lahir (hal 29 dan 31)
8. Catatan Hasil Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir (hal 37)
9. Catatan Imunisasi Anak (hal 38-39)
10. Nasehat pemenuhan gizi dan pemberian makan (hal 64)
11. Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
a. Tabel Hasil Pelayanan SDIDTK (hal 66)
b. Grafik BB Laki-Laki menurut PB sejak lahir- 2 tahun (hal 67)
c. Grafik BB Laki-Laki menurut TB umur 2 - 5 tahun (hal 68)
d. Grafik BB Perempuan menurut PB sejak lahir - 2 tahun (hal 69)
e. Grafik BB Perempuan menurut TB umur 2 - 5 tahun (hal 70)
f. Grafik Indeks Massa Tubuh Anak Laki-Laki Menurut Umur 5 - 6 Tahun (hal 71)
g. Grafik Indeks Massa Tubuh Anak Perempuan Menurut Umur 5 - 6 Tahun (hal 71)
h. Grafik PB Laki-Laki menurut Umur dari sejak lahir - 6 bulan (hal 72)
i. Grafik PB Laki-Laki menurut Umur 6 bulan 2 tahun (hal 73)
j. Grafik TB Laki-Laki menurut Umur 2 tahun 5 tahun (hal 74)
k. Grafik PB Perempuan menurut Umur dari sejak lahir - 6 bulan (hal 75)
l. Grafik PB Perempuan menurut Umur 6 bulan 2 tahun (hal 76)
m. Grafik TB Perempuan menurut Umur 2 tahun 5 tahun (hal 77)
n. Grafik Lingkar Kepala Anak Perempuan (hal 78)
o. Grafik Lingkar Kepala Anak Laki-Laki (hal 79)
12. Catatan Kesehatan Anak (hal 80-83)

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


11
1. Identitas Keluarga (hal viii)
Pengisian Identitas Keluarga pada pertama kali ibu mendapat buku KIA harus sesuai
dengan pengisian Keterangan Lahir setelah persalinan berlangsung. Usahakan
jangan ada kesalahan saat pengisian, dengan memastikan kebenarannya pada
ibu atau suami. Bisa juga ibu, suami, keluarga diminta mengisi sendiri mengenai
identitasnya.
No Registrasi : Nomor Register Ibu, dapat diisi nomor rekam medik
di setiap fasilitas kesehatan
Nomor urut : Nomor urut sesuai register kohort ibu dan no urut
pasien
Tanggal : Tanggal menerima buku KIA
Nama & no. telp. nakes : Nama dan nomor telepon tenaga kesehatan/
tempat pelayanan kesehatan yang memberi Buku
KIA. (untuk kemudahan dihubungi jika ditemukan
masalah atau diharapkan dapat memberi informasi
yang dibutuhkan)
Contoh:

Diisi sesuai nomor registrasi di Faskes


42
20 Juni 2014
Aminah (0812 6466475)

Ny. Surti Sunarko


Jakarta / 22 Februari 1989
2 4
Islam

B
Mengurus Rumah Tangga
0000043486335

12 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


Tn. Sunarko
Banten / 30 Januari 1985
Islam

A
Sopir Angkot

Jalan Gapura no 32 RT 001/03

Pekojan
Lamongan
0817825472

Baskoro Dwi Sunarko


Bekasi, 31 Januari 2015
2 2
00035269806

Nomor JKN perlu dicantumkan jika telah menjadi peserta JKN. Golongan darah
ditulis agar diketahui jenis golongan darah ibu jika sewaktu-waktu diperlukan.
Nomor telepon yang dicantumkan adalah nomor telepon suami/nomor rumah
atau keluarga terdekat sewaktu-waktu dibutuhkan oleh tenaga kesehatan. Nomor
Akte kelahiran untuk memastikan bahwa anak telah memiliki akte kelahiran dan
tercatat secara hukum.

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


13
2. Menyambut Persalinan (hal 19)

Pengisian amanat persalinan harus terisi lengkap dan diharapkan sudah selesai
pada kunjungan K4 kehamilan.
Cara pengisian sebagai berikut:
Saya : Nama Ibu
Alamat : Tempat tinggal ibu, suami, dan keluarga pada kehamilan ini
Penolong persalinan
Dituliskan nama dokter/bidan yang akan diharapkan menolong persalinan.
Bisa lebih dari 1 jika ibu berharap dokter atau bidan yang memberi pelayanan
antenatal menolong persalinannya.
1. Dokter/Bidan: nama dokter/bidan alternatif 1 yang menolong persalinan
2. Dokter/Bidan: nama dokter/bidan alternatif 2 yang menolong persalinan
Untuk Dana Persalinan, disiapkan sendiri/ditanggung JKN/dibantu oleh:
sebutkan nama yang akan membantu (Dilingkari bagian yang dipilih)
Untuk kendaraan/ambulan desa oleh: Tuliskan nama dan nomor telepon orang
yang dipastikan siap pakai saat dibutuhkan pada tanggal perkiraan persalinan.
Bisa ditulis lebih dari 1 orang
Metode KB setelah melahirkan yang dipilih: tuliskan rencana metode KB yang
akan digunakan oleh ibu setelah melahirkan.
Untuk sumbangan darah (golongan darah, tulis jenis golongan darah) dibantu
oleh: Sebutkan nama dan nomor telepon orang yang mempunyai golongan
darah yang sama dan bersedia menyumbangkan darah (bisa lebih dari 1
orang).
Tulis tempat, tanggal, bulan dan tahun dilakukan kesepakatan amanat per
salinan.
Mengetahui suami/orang tua/wali (Dilingkari bagian yang dipilih): tulis nama
dan tanda tangan suami/orang tua/wali yang ada saat dibuat amanat per
salinan ini.
Bidan/Dokter (Dilingkari bagian yang dipilih): Tulis nama dan tanda tangan
bidan/dokter yang bersama ibu saat membuat amanat persalinan ini.
Saya: Tulis nama dan tanda tangan ibu yang membuat amanat persalinan.

14 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


Contoh:

Ny. Surti Sunarko


Rumah Rusun Jambusari, Kel. Sawangan Rt. 05/Rw. 03

Januari 2015

Aminah

BPJS

Tn. Sunarko 081216433534

IUD
B
Anto 081216663435
Zulaika 081216663435

Jakarta, 18 Agustus 14

Sunarko Aminah Surti Sunarko

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


15
3. Stiker P4K (stiker terlampir)

Nama : Nama ibu hamil


Taksiran Persalinan : Diisi Tanggal, Bulan dan Tahun Perkiraan Per-
salinan sesuai Catatan Kesehatan Ibu Hamil di
Hal 20 Buku KIA
Penolong Persalinan : Ditulis nama dokter/bidan penolong persalinan
sesuai dengan Amanat Persalinan hal 19
Tempat persalinan : Ditulis nama Fasilitas pelayanan kesehatan
(tempat bersalin) sesuai dengan Amanat Per-
salinan hal 19
Pendamping Persalinan : Ditulis nama dan hubungan keluarga yang
mendampingi saat persalinan sesuai dengan
Amanat Persalinan hal 19
Transportasi : Ditulis jenis transportasi yang dipakai (ken-
daraan atau ambulan desa) sesuai dengan
Amanat Persalinan hal 19
Calon pendonor darah : Ditulis nama dan nomor telepon pendonor darah
sesuai dengan Amanat Persalinan hal 19

Nama Ibu :
Taksiran Persalinan : 20
Penolong Persalinan :
Tempat Persalinan :
Pendamping Persalinan :
Transportasi :
Calon Pendonor Darah :

16 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


4. Catatan Kesehatan Ibu Hamil (Hal 20-23)

Semua tindakan yang dilakukan oleh petugas kesehatan harus didokumentasikan


dalam buku KIA.
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT): ditulis tanggal, bulan dan tahun hari
pertama haid terakhir. Bila lupa isi bulan dan tahun
Hari Taksiran Persalinan (HTP): ditulis tanggal, bulan dan tahun perkiraan
persalinan. Beritahu ibu dan keluarga serta jelaskan bahwa HTP hanya
perkiraan persalinan.
Contoh HPHT, 4 April 2014
Tanggal = 4 + 7 hari = 11
Bulan = 4 3 bulan = 1 (januari)
Tahun = 2014 + 1 tahun = 2015
Jadi HTP = 11 Januari 2015
Lingkar Lengan Atas: Ukuran LiLA lengan kiri atau lengan kanan bila ibu kidal
dalam cm. Bila LiLA < 23,5 cm: di beri tanda rumput () pada KEK, sebaliknya
bila LiLA 23,5 cm maka diberi tanda rumput () pada Non KEK
Tinggi badan: Tinggi badan dalam cm
Golongan darah: ditulis sesuai hasil pemeriksaan atau berdasarkan informasi
dari ibu kalau pernah dilakukan pemeriksaan
Penggunaan kontrasepsi sebelum kehamilan ini : Isi metode kontrasepsi yang
digunakan sebelum kehamilan ini
Riwayat penyakit yang diderita ibu: Penyakit yang pernah diderita ibu
Riwayat alergi: riwayat alergi yang pernah dialami ibu dan sebutkan jenisnya
Hamil ke: Jumlah kehamilan termasuk yang sekarang
Jumlah persalinan: Jumlah persalinan baik yang bayinya lahir hidup maupun
lahir mati (umur kehamilan 28 minggu)
Jumlah keguguran: Jumlah keguguran yang dialami (umur kehamilan < 28
minggu)
Disimpulkan dengan ditulis: G (Gestasi) ke berapa, P (Partus) berapa dan A
(Abortus) berapa. Misal: Kehamilan ke 2, melahirkan 1 dan abortus 0 maka
ditulis: G2,P1,A0
Jumlah anak hidup: Jumlah anak yang dilahirkan dan masih hidup sampai saat ini
Jumlah lahir mati: Jumlah anak yang lahir tidak memperlihatkan tanda-tanda
kehidupan pada umur kehamilan 28 minggu
Jumlah anak lahir kurang bulan: Jumlah anak yang lahir hidup dengan umur
kehamilan < 37 minggu.
Jarak kehamilan ini dengan persalinan terakhir: Waktu antara persalinan

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


17
terakhir dengan kehamilan sekarang (HPHT), termasuk lahir mati dan
keguguran.
Status Imunisasi TT terakhir: dilingkari sesuai status T ibu, (T1,T2,T3,T4,T5),
waktu suntik TT terakhir: ditulis tanggal, bulan dan tahun saat disuntik.
Penolong persalinan terakhir: Ditulis penolong persalinan terakhir, apakah
dukun bayi, bidan, dokter atau dokter spesialis.
Cara persalinan terakhir: diberi tanda rumput () pada yang dipilih. Apabila
diberi tanda rumput () pada tindakan maka ditulis jenis tindakan, misalnya
SC, vakum dan lain-lain
Tanggal ditulis tanggal, bulan, dan tahun saat pemeriksaan
Keluhan sekarang: Keluhan ibu saat diperiksa
Tekanan darah: Tekanan darah dalam millimeter Hg (dilakukan setiap kunjungan)
Berat Badan: Berat Badan dalam Kilogram (dilakukan setiap kunjungan)
Umur Kehamilan: Umur kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri yang
dicocokkan dengan HPHT (dalam minggu)
Tinggi Fundus: Ditulis berdasarkan hasil pengukuran dalam cm (TMc Donald)
atau TFU menurut Leopold.
Letak Janin: dituliskan simbol sesuai presentasi (ditulis simbol sesuai dengan
presentasi):
Kep : Presentasi kepala
Su : Presentasi Sungsang
Li : Presentasi Lintang
Denyut Jantung Janin: Hasil perhitungan denyut jantung janin dalam 1 menit
Kaki bengkak: dilingkari sesuai hasil pemeriksaan
Jika bengkak : dilingkari tanda (+)
Jika tidak bengkak : dilingkari tanda (-)
Hasil Pemeriksaan laboratorium: ditulis jenis dan hasil pemeriksaan
Hb diisi dalam gr %
Protein urin, RDT malaria, VDRL, BTA, HbSAg : ditulis (+) atau (-)
RDT HIV: ditulis reaktif atau non reaktif
Tindakan:
Terapi : Tindakan atau obat-obatan yang diberikan
TT : Imunisasi TT1,TT2,TT3,TT4,TT5 yang diberikan. Kalau
tidak diberikan tidak perlu ditulis.
Fe : Jumlah dan dosis tablet tambah darah yang diberikan
Rujukan : Tulis rujuk dan nama tempat rujukan yang dituju
Umpan balik : Tulis umpan balik yang disampaikan dari hasil rujukan,
atau dilampirkan keterangan rujukan di halaman 25

18 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


Nasihat yang disampaikan: Tulis halaman nasihat yang disampaikan
berdasarkan nasihat yang ada di buku KIA, beri tanda
rumput () pada nasihat yang diberikan (Kalau ada
tambahan tetapi tidak ada di buku KIA, dapat dituliskan
nasihatnya.
Keterangan : Isi tempat pelayanan, nama pemeriksa dan paraf
pemeriksa
Kapan harus kembali: tulis tanggal, bulan dan tahun harus dilakukan
pemeriksaan kembali.

4 April 2014
11 Januari 2015
25 V 151
B
Pil
Tidak Ada

Tidak Ada

20/06 Tidak ada 110 50 10-11 - - -


80
18/09 Diare 120 56 26-27 26 - 126
80

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


19
2 1 0 2 1 0
1 0
0
3 tahun

Bidan

Hb: 11 gr % Fe: 30 (1 x 1) halaman 1-7 19/07/2014


RDT; - TT5 Bd. Aminah

Prot Urin: - Fe: 30 halaman 8 Pusk. Bd. Yohana 13/11/2014

Kalau ada pemeriksaan lain yang dilakukan maka dapat ditulis secara lengkap
di kolom di bawah ini (hal 22), dengan ditulis di depannya: tanggal, bulan dan
tahun pemeriksaan, dan di akhir tulis nama dan para pemeriksa.

20 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


5. Catatan Kesehatan Ibu Bersalin, Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir (hal 24-25)
a. Ibu bersalin dan Ibu Nifas (Hal 24)
Tanggal persalinan dan pukul: Tanggal dan jam/waktu ibu bersalin
Umur kehamilan: Isi umur kehamilan saat bersalin dalam minggu, dapat
dilihat dari catatan ibu hamil halaman 20-23
Penolong persalinan: Lingkari yang sesuai termasuk jika persalinan ditolong
lebih dari 1 penolong. Jika lain-lain sebutkan.
Cara persalinan: Lingkari yang sesuai, jika yang dilingkari tindakan sebutkan
nama tindakannya
Keadaan ibu: Lingkari yang sesuai, jika lingkari lain-lain sebutkan
Keterangan tambahan: Sebutkan jika ada keterangan tambahan yang perlu
ditulis

b. Bayi saat lahir (Hal 24)


Anak ke: Jelas
Berat lahir: Hasil penimbangan segera setelah bayi lahir (dalam gram)
Panjang Badan: Hasil pengukuran segera setelah bayi lahir (dalam cm)
Lingkar Kepala: Ukuran lingkar kepala anak dalam cm
Jenis kelamin: Lingkari yang sesuai
Kondisi bayi saat lahir: Beri tanda rumput() yang sesuai
Asuhan Bayi Baru lahir: Beri tanda rumput() yang sesuai
Keterangan tambahan: Tulis keterangan kalau ada tambahan

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


21
Contoh:

9 Januari 2015 09.10


40

2
3100
51
36

22 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


C. Rujukan (hal 25)
Tanggal/bulan/tahun/pukul: Ditulis tanggal, bulan, tahun dan waktu
merujuk pasien
Dirujuk ke: nama tempat rujukan yang dituju
Sebab dirujuk: alasan dirujuk
Diagnosis sementara: diagnosis sementara pasien
Tindakan sementara: tindakan/obat-obatan yang sudah diberikan
sebelum dirujuk
Yang merujuk: nama, nomor telepon, dan alamat petugas yang merujuk

d. Umpan Balik Rujukan (hal 25)


Diagnosis: Diagnosis pasien di tempat rujukan
Tindakan: Tindakan/obat-obatan yang sudah diberikan di tempat rujukan
Anjuran: Anjuran yang harus dilakukan oleh ibu/petugas yang merujuk
setelah pasien kembali ke tempat asal (yang merujuk)
Tanggal: Tanggal ibu bersalin meninggalkan tempat rujukan
Penerima Rujukan: Nama dan alamat petugas yang menerima rujukan

9 Januari 2015 10.00


RSUD Lamongan
Pendarahan
Hemorragie Post Partum
NaCl infus

Aminah

Bila kotak umpan balik tidak terisi, maka keterangan umpan balik
dilampirkan dalam buku KIA (hal. 25)

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


23
6. Catatan Kesehatan Ibu Nifas (hal 26-27)
Tulis di kolom sesuai dengan waktu kunjungan yang dilakukan dan tuliskan tanggal,
bulan kunjungan.
Kondisi Ibu Nifas secara umum: Tulis kondisi ibu secara umum, jika tidak ada
keluhan ditulis baik.
Tekanan darah, suhu tubuh, respirasi dan nadi: Tuliskan hasil pemeriksaan tekanan
darah dalam mm Hg, suhu tubuh dalam C, respirasi dan nadi ditulis frekuensi
dalam 1 menit
Perdarahan pervaginam: Tuliskan hasil pemeriksaan. Jika tidak ada perdarahan
ditulis tidak ada.
Kondisi perineum: Tuliskan hasil pemeriksaan. Jika tidak ada kelainan ditulis dalam
batas normal (dbn)
Tanda infeksi: Tuliskan hasil pemeriksaan. Jika tidak ada tanda infeksi ditulis tidak
ada
Kontraksi uteri: Tuliskan kontraksi uteri (keras dan kuat/lemah)
Tinggi fundus uteri: Tuliskan hasil pemeriksaan. Misalnya: 2 jari di bawah pusat
atau fundus tidak teraba lagi.
Lokhia: tuliskan warna dan bau lokhia.
Pemeriksaan jalan lahir: Tuliskan kelainan yang ditemukan, kalau tidak ada kelainan
ditulis dalam batas normal (dbn)
Pemeriksaan payudara: Tuliskan hasil pemeriksaan. Jika tidak ada kelainan tuliskan
dalam batas normal (dbn)
Produksi ASI: Tuliskan cukup atau kurang.
Pemberian kapsul vitamin A: Berikan tanda rumput (), jika diberikan
Pelayanan kontrasepsi pasca persalinan: Tuliskan jenis kontrasepsi yang digu
nakan.
Penanganan resiko tinggi dan komplikasi pada nifas: Berikan tanda rumput(), jika
dilakukan penanganan resiko tinggi dan komplikasi dan sebutkan jenis penanganan
yang dilakukan. Jika tidak ada komplikasi tulis tidak ada komplikasi.
Buang Air Besar (BAB): Tuliskan keluhan yang ditemukan, jika tidak ada keluhan
tuliskan dalam batas normal (dbn).
Buang Air Kecil (BAK): Tuliskan keluhan yang ditemukan, jika tidak ada keluhan
tuliskan dalam batas normal (dbn).
Memberi nasihat: Berikan tanda rumput () pada poin nasehat yang disampaikan.
Catatan dokter dan bidan diisi sesuai dengan pelayanan lainnya yang diberikan
oleh dokter/bidan.
- KF/tanggal: diisi dengan kunjungan nifas ke berapa dan tanggal kunjungan
- Catatan dokter/bidan: diisi dengan keluhan lain atau tindakan lain yang
diberikan oleh dokter atau bidan.

24 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


Contoh:

10/01/2015
Baik
110/70 mmHg, 36,50C,
24x/menit, 80x/menit

Tidak ada
Dbn
Tidak ada
Keras dan kuat
2 jari di bawah pusat
Merah dan berbau
Dbn
Dbn
Kurang

IUD copper T
Tidak ada komplikasi
Dbn
Dbn

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


25
Contoh:

Kunjungan Nifas/
Catatan Dokter/Bidan
Tanggal

10/01/2015 Lokhia berbau, amoxicillin 500 mg 3x/hari. Kontrol ulang ibu tanggal
Kunjungan Nifas 1 (KF1) 13/01/2015
Tgl :

Kunjungan Nifas 2 (KF2)


Tgl :

Kunjungan Nifas 3 (KF3)


Tgl :

Kesimpulan Akhir Nifas


Keadaan Ibu : Beri tanda rumput (), sesuai kondisi ibu
Komplikasi Nifas : Beri tanda rumput (), sesuai jenis komplikasi
Keadaan Bayi : Beri tanda rumput (), sesuai kondisi bayi

26 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


6. Keterangan Lahir (hal 29-31 )

325/BID/RSUD/I/X/2015

Minggu 9 Januari 2015 9.10

2
3100
51

RSUD Lamongan
Jl. Sudirman 45, Lamongan

Baskoro Nugroho

Ny. Surti Sunarko 26


Mengurus Rumah tangga
327600907890002
Tn. Sunarko 30
Sopir Angkot
327500206860003
Jl. Gapura, Kel. Sawangan Rt. 01/Rw. 03
Pekajan
Lamongan
Lamongan 9 Januari 2015

Nurhasanah Suharno Bid. Aminah

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


27
Nomor diisi dengan nomor register ibu sesuai register tempat melahirkan.
Hari diisi dengan hari lahir, tanggal diisi dengan tanggal bulan dan tahun lahir,
pukul diisi dengan jam kelahiran.
Jenis kelamin dilingkari sesuai dengan jenis kelamin bayi baru lahir
Jenis kelahiran dilingkari sesuai dengan jumlah kelahiran anak
Kelahiran ke: diisi dengan jumlah kelahiran bayi baik lahir hidup maupun lahir
mati
Berat lahir diisi berat badan bayi baru lahir dalam gram
Panjang badan diisi dengan panjang badan bayi baru lahir dalam cm
Di Rumah Sakit/Puskesmas/Rumah Bersalin/Polindes/Rumah Bidan dilingkari
sesuai dengan tempat dilakukan persalinan
Alamat: diisi alamat ibu, suami, keluarga saat ini
Diberi nama diisi nama bayi baru lahir
Dari orang tua: diisi nama ibu, umur ibu dalam tahun, pekerjaan ibu diisi
dengan jenis pekerjaan ibu terakhir sebelum bersalin, no. KTP ibu diisi no
KTP ibu, nama ayah diisi nama ayah kandung, umur ayah diisi dalam tahun,
pekerjaan ayah diisi dengan jenis pekerjaan ayah terakhir, no. KTP ayah diisi
dengan no. KTP ayah
Alamat diisi alamat ibu, suami, keluarga saat ini
Kecamatan: jelas
Kab/Kota: jelas
Ditulis Kota tempat ibu melahirkan, tanggal, bulan dan tahun pembuatan surat
keterangan lahir
Saksi I diisi dengan nama lengkap dan tanda tangan
Saksi II diisi dengan nama lengkap dan tanda tangan petugas kesehatan yang
mendampingi penolong persalinan
Penolong persalinan diisi dengan nama lengkap dan tanda tangan penolong
persalinan, termasuk Nomor induk pegawai dan nama instansi jika pegawai
negeri. Jika bukan pegawai negeri diisi Nomor Induk Kependudukan/KTP.
Format surat keterangan kelahiran: satu lembar untuk arsip di buku KIA dan
satu lembar digunting untuk mengurus akte kelahiran

28 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


8. Catatan Hasil Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir (hal 36)
Petugas kesehatan memberi tanda rumput () pada kotak setelah memberikan
pelayanan essensial pada bayi baru lahir di bawah ini:


-
-

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


29
9. Keterangan Catatan Hasil Pelayanan Kesehatan
Bayi Baru Lahir (hal 37)
Tuliskan tanggal, bulan dan tahun kunjungan di kolom sesuai dengan waktu
kunjungan yang dilakukan
Berat badan: Tuliskan berat badan bayi pada saat pemeriksaan dalam gram
Panjang badan: Tuliskan panjang badan bayi pada saat pemeriksaan dalam
cm
Suhu: Tuliskan hasil pemeriksaan suhu tubuh bayi dalam celcius (C)
Frekuensi napas: Tuliskan hasil pemeriksaan frekuensi napas bayi dalam x/
menit
Frekuensi denyut jantung: Tuliskan hasil pemeriksaan frekuensi denyut jantung
bayi dalam x/menit
Memeriksakan kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri:
Tuliskan hasil pemeriksaan sesuai dengan klasifikasi MTBM
Memeriksa ikterus: Tuliskan hasil pemeriksaan sesuai dengan klasifikasi
MTBM
Memeriksa diare: Tuliskan hasil pemeriksaan sesuai dengan klasifikasi MTBM
Memeriksa kemungkinan berat badan rendah dan masalah pemberian ASI:
Tuliskan hasil pemeriksaan sesuai dengan klasifikasi MTBM
Memeriksa kemungkinan berat badan rendah dan masalah pemberian minum:
Tuliskan hasil pemeriksaan sesuai dengan klasifikasi MTBM
Memeriksa status Vit K1: Tuliskan sudah jika bayi sudah mendapatkan
Vitamin K1 pada umur 0-6 jam. Bayi yang belum diberikan Vitamin K1 pada
umur 0-6 jam, maka berikan pada saat kunjungan neonatal (KN) dan tuliskan
tanda rumput (v)
Memeriksa status imunisasi HB0, BCG, Polio 1: Tuliskan sudah jika bayi sudah
mendapatkan imunisasi HB0, BCG, dan Polio 1 pada garis yang tertera di kolom
(standar pemberian imunisasi pada bayi baru lahir adalah HB0 diberikan saat
lahir, sementara BCG dan Polio 1 boleh diberikan sampai usia 1 bulan). Jika
HB0 diberikan pada saat Kunjungan Neonatal (KN1), tuliskan tanda rumput
().
Bagi daerah yang sudah melaksanakan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK):
Tuliskan Ya jika dilakukan pemeriksaan SHK, tuliskan hasil tes SHK +/- dan
tuliskan konfirmasi hasil SHK.
Tindakan (terapi/rujukan/umpan balik): Tuliskan tindakan yang diberikan.
Nama pemeriksa: Tuliskan nama dokter/bidan yang memeriksa

30 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


Contoh:

Kunjungan I Kunjungan II Kunjungan III


JENIS PEMERIKSAAN (6-48 jam) (hari 3-7) (hari 8-28)
Tgl: 10/01/2015 Tgl: 14/01/2015 Tgl:
Berat badan (gram) 3000 gram
Panjang badan (cm) 50 cm
Suhu (C) 36,5 0C
Frekuensi nafas (x/menit) 45 x/menit
Frekuensi denyut jantung (x/ 120 x/menit
menit)
Memeriksa kemungkinan penyakit Infeksi bakteri lokal
sangat berat atau infeksi bakteri
Memeriksa ikterus Tidak ada ikterus
Memeriksa diare Tidak ada diare
Memeriksa kemungkinan berat Berat badan tidak
badan rendah dan masalah rendah dan tidak ada
pemberian ASI/minum masalah pemberian
ASI
Memeriksa status Vit K1
Memeriksa status imunisasi HB-0, HB0: sudah
BCG, Polio 1
BCG: - Polio 1:
__-__

Bagi daerah yang sudah


melaksanakan Skrining Hipotiroid
Kongenital (SHK)
SHK Ya / Tidak Ya
Hasil tes SHK (-) / (+) -
Konfirmasi hasil SHK -
Tindakan (terapi/rujukan/umpan Amoxicillin sirup 1/2
balik) sdt 2xsehari (selama 5
hari), kunjungan ulang
dalam 2 hari.
Nama pemeriksa Bidan Aminah

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


31
10. Catatan Imunisasi Anak (hal 38-39)
Sebelum memberikan imunisasi, petugas kesehatan (dokter/bidan/perawat)
memberikan penjelasan kepada ibu mengenai jenis, manfaat dan jadwal
imunisasi (lihat hal. 38 Buku KIA)
Isi kolom-kolom pada catatan imunisasi anak dengan tanggal pemberian
imunisasi, bukan tanda rumput (). Upayakan setiap jenis imunisasi diberikan
tepat sesuai jadwal. Apabila pemberian imunisasi terlambat dari jadwal yang
seharusnya, tetap ditulis tanggal pemberian imunisasi pada kolom sesuai jenis
imunisasi yang diberikan
Perhatikan waktu yang masih dan tidak diperbolehkan untuk memberikan imunisasi,
baik imunisasi dasar maupun lanjutan (perhatikan perbedaan warna kolom)
Isi kolom pada tabel Tambahan Vaksin Lain dengan jenis dan tanggal
pemberian imunisasi tambahan (contoh: pemberian imunisasi polio dan
campak pada saat kampanye imunisasi tambahan polio dan campak) dan jenis
imunisasi lain yang diberikan pada anak selain jenis imunisasi yang tersedia
pada dua tabel sebelumnya.

32 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


11. Nasehat pemenuhan gizi & pemberian makan (Hal 64)

Tulis tanggal, bulan, tahun ketika petugas kesehatan memberikan nasihat


pemenuhan gizi dan pemberian makan pada kolom sesuai kelompok umur.
Jika kegiatan ini tidak dilakukan beri tanda (-)
Jelaskan kepada ibu cara pemberian makanan
Nasihat pemberian makanan disesuaikan dengan umur anak. Hanya diberi ASI
saja sampai anak berusia 6 bulan, ASI diteruskan sampai usia 2 tahun. Ketika
berusia 6 bulan, muai diberi makanan pendamping ASI.
Nasihat pemberian makanan, petugas dapat mengacu pada halaman 53-57
buku KIA:
Umur 6-9 bulan lihat Hal 53
Umur 9-12 bulan lihat Hal 54
Bila ibu atau kader tidak mengerti, tanyakan kepada petugas kesehatan untuk
mendapat penjelasan lebih lanjut.

Catatan: Jika kunjungan lebih dari 3 kali, isi kolom pada halaman berikutnya
(hal 80-83).

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


33
12. Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) (hal 66)
Hasil Pemeriksaan

Jenis Skrining/Deteksi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang


Deteksi Dini Deteksi Dini Deteksi Dini
Umur
Penyimpangan Penyimpangan Penyimpangan
Anak
Pertumbuhan Perkembangan Perilaku Emosional
BB/TB TB/U LK KPSP TDD TDL KMPE M-CHAT GPPH*
0 bulan
3 bulan
6 bulan
9 bulan
12 bulan
15 bulan
18 bulan
21 bulan
24 bulan
30 bulan
36 bulan
42 bulan
48 bulan
54 bulan

60 bulan -
6 tahun

Keterangan:
BB/TB : Berat Badan terhadap Tinggi Badan TDL : Tes Daya Lihat
LK : Lingkar Kepala TDD : Tes Daya Dengar
KPSP : Kuesioner Pra Skrining Perkembangan KMPE : Kuesioner Masalah Perilaku Emosional

M -CHAT : Modified Checklist for Autism in Toddler


GPPH : Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas

34 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


a. Grafik BB Laki-Laki menurut PB sejak lahir-2 tahun (hal 67)

b. Grafik BB Laki-Laki menurut TB umur 2-5 tahun (hal 68)

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


35
c. Grafik BB Perempuan menurut PB sejak lahir-2 tahun (hal 69)

d. Grafik BB Perempuan menurut TB umur 2-5 tahun (hal 70)

36 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


d. Grafik Indeks Massa Tubuh menurut Umur 5-6 tahun (hal 71)

e. Grafik PB Laki-Laki menurut Umur dari sejak lahir 6 bulan (hal 72)

< - 3 SD Sangat Pendek


- 3 SD sampai dengan < - 2 SD Pendek
- 2 SD sampai dengan 2 SD Normal
> 2 SD Tinggi

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


37
f. Grafik PB Laki-Laki menurut Umur 6 bulan 2 tahun (hal 73)

g. Grafik TB Laki-Laki menurut Umur 2 tahun 5 tahun (hal 74)

38 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


h. Grafik PB Perempuan menurut Umur dari sejak lahir 6 bulan (hal 75)

i. Grafik PB Perempuan menurut Umur 6 bulan 2 tahun (hal 76)

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


39
j. Grafik TB Perempuan menurut Umur 2 tahun 5 tahun (hal 77)

40 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


k. Grafik Lingkar Kepala Anak Perempuan (hal 78)

Lahir sampai 18 tahun

l. Grafik Lingkar Kepala Anak Laki-laki (hal 79)

Lahir sampai 18 tahun

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


41
14. Catatan Kesehatan Anak (hal 80-83)
CATATAN PENYAKIT DAN MASALAH pertumbuhan-perkembangan

Penyakit/ Keterangan (Nama


Tindakan/Rujukan/
Tanggal Pemeriksa, Tempat
Masalah * Umpan Balik
Pelayanan, Paraf)

Keterangan:
* Isikan Penyakit/Masalah Pertumbuhan-Perkembangan jika ada, sebutkan
penyakit/masalah pertumbuhan-perkembangan apa, apakah ada gangguan
pertumbuhan, gangguan motorik kasar, gangguan motorik halus, gangguan
bicara dan berbahasa atau gangguan sosialisasi dan kemandirian

42 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


B. Bagian Buku KIA yang diisi oleh ibu, suami, keluarga/
pengasuh

Pengisian kotak cek list dengan tanda () oleh ibu/suami/keluarga/pengasuh


dilakukan bilamana:
1. Mereka telah menerima informasi dan mendapatkan pelayanan kesehatan:
Pelayanan pemeriksaan kehamilan (hal 1-3)
Pelayanan kesehatan ibu nifas (hal 13)
Pelayanan essensial pada bayi baru lahir oleh bidan perawat/dokter (hal 32)
Pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir (kunjungan neonatal) (hal 35)
2. Mereka paham dan menindaklanjuti melaksanakan stimulasi sebagaimana
pesan yang disampaikan di Buku KIA. Mereka mengecek apakah perkembang
an bayi dan anak sesuai dengan yang ada di Buku KIA:
Perkembangan bayi umur 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan dan 12 bulan
perkembangan anak umur 2 tahun, 3 tahun, 5 tahun dan 6 tahun

Bilamana diperlukan kader dapat membantu ibu/keluarga/pengasuh


anak untuk mengisi kotak cek list dengan tanda ()

Memberi tanda () juga dilakukan oleh ibu, suami, keluarga/pengasuh bila telah
memahami isi pesan yang disampaikan dalam Buku KIA, antara lain:
1. Pada masa kehamilan; perawatan sehari-hari (hal 4), yang harus dihindari ibu
selama hamil (hal 5), persiapan melahirkan/bersalin (hal 7)), makanan bergizi
selama kehamilan (hal 6), tanda bahaya pada kehamilan (hal 8), masalah lain
pada masa kehamilan (hal 9)
2. Pada persalinan; tanda awal persalinan(hal 10), proses melahirkan (hal 11),
tanda bahaya pada persalinan (hal 12),
3. Pada masa nifas; perawatan ibu nifas (hal 13), hal-hal yang harus dihindari
ibu Nifas (hal 14), cara menyusui yang benar (hal 15), cara memerah dan
menyimpan ASI (hal 16), tanda bahaya pada Ibu nifas (hal 17), Keluarga
Berencana (hal 18), cuci tangan pakai sabun (hal 28)

Bagian Buku KIA yang diisi oleh Ibu/suami/keluarga


1. Pelayanan pemeriksaan kehamilan (hal 1-3).
Pada pemeriksaan kehamilan ada 10 pelayanan bagi ibu hamil, bila Ibu hamil
telah mendapatkan pelayanan maka ibu memberi tanda () pada kotak yang telah
disediakan.

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


43
Tenaga kesehatan harus menjelaskan bahwa tidak semua pelayanan tersebut
diberikan sekaligus pada setiap kunjungan. Contoh: pada hamil muda (< 20 minggu)
dan sehat tentunya tidak dilakukan penentuan letak janin, penghitungan denyut
janin dan tatalaksana atau mendapatkan pengobatan. Demikian pula pengukuran
pengukuran tinggi badan cukup dilakukan sekali saja.


Ibu, suami,
keluarga memberi
tanda rumput ()
pada kotak setelah
memahami dan
mendapatkan

pelayanan oleh
tenaga kesehatan

44 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


Pada bagian Tes


laboratorium
diberi tanda
rumput () jika
salah satu atau
semua jenis tes
laboratorium di
bawahnya sudah
dilaksanakan

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


45
Tenaga kesehatan harus menjelaskan pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil, yang
sudah dan belum diberikan, kapan harus kembali. Ibu/keluarga berhak menanyakan
kepada petugas kesehatan bila terdapat kolom yang belum diisi

Tenaga kesehatan melakukan anamesa kepada ibu hamil terkait dengan pemberian
imunisasi TT yang telah diterima selama hidupnya, sehingga dapat menetapkan
status imunisasi ibu hamil.

Tenaga kesehatan menentukan dan menjelaskan apakah ibu hamil perlu dilakukan
imunisasi TT atau tidak.

2. Kelas Ibu (hal 3)


Ibu, suami, keluarga memberi tanda rumput () setelah ibu memahami dan
menjadi peserta kelas ibu:

46 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


Ibu, suami, keluarga menanyakan kepada petugas kesehatan tentang jadwal
pelaksanaan kelas ibu. Untuk hal yang belum dipahami dan diikuti, maka ibu/
keluarga bertanya pada tenaga kesehatan untuk mendapatkan penjelasan
lebih rinci kondisi ibu dan janin saat itu.

3. Perawatan Sehari-hari (hal 4)


Ibu, suami, keluarga memberi tanda rumput () pada kotak setelah ibu
memahami dan melakukan:

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


47
4. Yang harus dihindari ibu selama hamil (Hal 5)
Ibu, suami, keluarga memberi tanda rumput () pada kotak setelah ibu
memahami dan menghindari hal-hal di bawah ini:

Tenaga kesehatan menjelaskan kebutuhan gizi dan minum


pada ibu hamil yang diperlukan oleh ibu hamil dan janin yang
dikandungnya.

48 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


5. Persiapan Melahirkan/Bersalin (hal 7)
Ibu, suami, dan keluarga memberi tanda rumput () pada kotak setelah ibu
memahami dan melakukan persiapan kebutuhan persalinan sebagaimana
uraian di bawah ini:

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


49

Tenaga kesehatan menganjurkan ibu, suami/keluarga untuk segera mengurus


akte kelahiran setelah anak lahir dengan menyampaikan syarat-syarat yang
harus dipenuhi. Tenaga kesehatan menganjurkan mereka untuk menghubungi
RT/RW dan pengurus desa atau kelurahan terkait pengurusan akte kelahiran
di daerah setempat.
6. Tanda Bahaya Pada Keamilan (hal 8)
Ibu, suami dan keluarga memberikan tanda rumput () pada kotak setelah
ibu memahami: tanda bahaya pada kehamilan, sebagaimana uraian di
bawah ini:

50 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


7. Masalah lain pada masa kehamilan (Hal 9)
Ibu, suami, dan keluarga mem-
beri tanda rumput () pada kotak
setelah ibu memahami: masalah
yang mungkin timbul pada saat
kehamilan sebagaimana uraian
di samping ini:

8. Tanda Awal Persalinan


(Hal 10)

Ibu, suami, dan keluarga mem-


beri tanda rumput () pada
kotak setelah ibu memahami
tanda awal pada persalinan dan
tindakan apa yang harus dilaku-
kan.

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


51
9. Proses melahirkan (Hal 11)

Ibu, suami, dan keluarga memberi tanda rumput () pada kotak setelah ibu
memahami proses melahirkan. Ibu diharapkan sudah paham materi ini pada
kunjungan K4 kehamilan

52 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


10. Tanda Bahaya Pada Persalinan (halaman 12)

Ibu, suami, dan keluarga mem-


beri tanda rumput () pada
kotak setelah ibu memahami.
Ibu diharapkan sudah paham
materi ini pada kunjungan K4
kehamilan

11. Perawatan ibu nifas (Hal 13)

Ibu, suami, dan keluarga mem-


beri tanda rumput () pada
kotak setelah ibu memahami


dan mendapatkan pelayanan

oleh tenaga kesehatan pada

masa nifas.



Ibu/keluarga berhak menanya-
kan kepada petugas kesehatan
bila terdapat pelayanan yang
belum diberikan.

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


53
12. Hal-hal yang harus dihindari ibu selama Nifas (Hal 14)
Ibu, suami, dan keluarga memberi tanda rumput () pada kotak setelah ibu
memahami dan melaksanakan pesan pesan dibawah ini

13. Cara menyusui yang benar (Hal 15)


Ibu, suami, keluarga memberi tanda rumput () pada kotak setelah ibu
memahami pesan-pesan di bawah ini. Ibu diharapkan sudah paham materi
ini pada kunjungan K4 kehamilan

54 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


14. Cara memerah dan menyimpan ASI (Hal 16)
Ibu, suami, dan keluarga memberi
tanda rumput () pada kotak setelah
ibu memahami pesan-pesan yang dis-
ampaikan di bawah ini. Ibu diharapkan
sudah paham materi ini pada kunjun-
gan K4 kehamilan.

15. Tanda bahaya pada Ibu Nifas (Hal 17)


Ibu, suami, keluarga memberi tanda
rumput () pada kotak setelah
ibu memahami pesan-pesan yang
disampaikan di bawah ini. Ibu
diharapkan sudah paham materi ini
pada kunjungan K4 kehamilan

Untuk hal-hal yang belum dipahami dan


diikuti, maka ibu/keluarga harus meminta
kepada petugas kesehatan untuk menda-
patkan penjelasan yang lebih rinci ten-
tang kondisi ibu dan bayi pada saat ini.

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


55
16. Keluarga Berencana (Hal 18)
Ibu, suami, keluarga memberi tanda
rumput () pada kotak setelah ibu

memahami. Ibu diharapkan sudah
paham materi ini pada kunjungan K4
kehamilan

17. Cuci tangan pakai sabun (Hal 28)


Ibu, suami, dan keluarga memberi
tanda rumput () pada kotak sete-
lah ibu memahami dan melakukan:

56 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


18. Pelayanan essensial pada bayi baru lahir oleh bidan/perawat/dokter (hal 32)
Ibu, suami, dan keluarga memberi tanda
rumput () pada kotak setelah ibu mema-
hami dan setelah mendapatkan penjela-
san sebagaimana di bawah ini oleh tenaga
kesehatan:

Ibu/keluarga berhak menanyakan kepada


tenaga kesehatan bilamana terdapat pelayanan
yang belum diberikan

19. Perawatan Bayi Baru Lahir (hal 33 - 34)


Ibu, suami, dan keluarga memberi tanda rumput () pada kotak setelah ibu me-
mahami dan setelah mendapatkan penjelasan sebagaimana di bawah ini oleh
tenaga kesehatan:

Ibu/keluarga
berhak
menanyakan
kepada tenaga
kesehatan
bilamana
terdapat
pelayanan yang
belum diberikan

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


57
20. Pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir (kunjungan neonatal) (hal 35)
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir oleh bidan/perawat/dokter dilaksanakan
minimal 3 kali, yaitu:
- Pertama pada 6 jam - 48 jam setelah lahir
- Kedua pada hari ke 3 - 7 setelah lahir
- Ketiga pada hari ke 8 - 28 setelah lahir
Ibu/keluarga memastikan bayi sudah mendapat pelayanan
kesehatan dan tercatatnya hasil pelayanannya sebagai berikut:
1. Berat badan (gr)
2. Panjang badan (cm)
3. Suhu (C)
4. Menanyakan pada ibu, bayi sakit apa?
5. Memeriksa kemungkinan penyakit berat atau infeksi bakteri
6. Frekuensi nafas/menit (kali/menit)
7. Frekuensi denyut jantung (kali/menit)
8. Memeriksa adanya diare
9. Memeriksa ikterus/bayi kuning.
10. Memeriksa kemungkinan berat badan rendah
11. Memeriksa status pemberian Vitamin K1
12. Memeriksa status imunisasi HB-0
13. Memeriksa masalah/keluhan ibu
Keterangan: diisi oleh ibu, beri tanda ( ) jika sudah dilaksanakan

Tanyakan kepada Bidan/Perawat/Dokter untuk penjelasan


lebih lanjut terkait perawatan bayi baru lahir

TANDA BAHAYA PADA BAYI BARU LAHIR:

Jika ditemukan 1 (satu) atau lebih tanda bahaya di bawah ini, bayi segera
dibawa ke fasilitas kesehatan.
a. Tidak mau menyusu
b. Kejang-kejang
c. Lemah
d. Sesak nafas (lebih besar atau sama dengan 60 kali/menit),
tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam

58 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


e. Bayi merintih atau menangis terus menerus
f. Tali pusar kemerahan sampai dinding perut,
berbau atau bernanah
g. Demam/panas tinggi
h. Mata bayi bernanah
i. Diare/buang air besar cair lebih dari 3 kali sehari
j. Kulit dan mata bayi kuning
k. Tinja bayi saat buang air besar berwarna pucat

ANAK USIA 29 HARI 6 TAHUN (hal 40)


Ibu, suami, dan keluarga memberi tanda rumput () pada kotak setelah
ibu memahami dan melakukan pesan-pesan yang tercantum sebagaimana
berikut:

Tanda Anak Sehat:


* Berat badan naik sesuai garis pertumbuhan, mengikuti
pita hijau di KMS atau naik ke pita warna di atasnya.

* Anak bertambah tinggi.

* Kemampuan bertambah sesuai umur.
* Jarang sakit.

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


59

60 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


PENGASUHAN ANAK
Tenaga kesehatan diminta memberi penjelasan tentang pola asuh. Ibu, suami,
keluarga/pengasuh anak di panti/lembaga kesejahteraan sosial anak memahami
dan atau telah menerapkan pesan-pesan yang disampaikan:

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


61

62 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


PERAWATAN SEHARI-HARI (hal 43)

Tenaga kesehatan diminta memberi penjelasan tentang pola asuh. Ibu, suami,
keluarga/pengasuh anak di panti/lembaga kesejahteraan sosial anak memahami
dan atau telah menerapkan pesan-pesan yang disampaikan:

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


63
64 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


65
Ibu, suami, dan keluarga memberi tanda rumput () pada kotak setelah ibu
memahami dan melakukan:

66 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


67
6. Imunisai dan Vitamin A (hal. 49)

68 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


7. Pastikan Kebutuhan cairan pada anak tercukupi (hal. 46)

Pemenuhan kebutuhan gizi anak

A. Pemenuhan Kebutuhan Gizi Bayi usia 0 6 bulan (hal. 50)

Ibu dan suami memberi tanda rumput ( ) memahami dan melaksanakan pesan-
pesan yang disampaikan di bawah ini. Bayi hanya diberi ASI saja sampai usia 6
bulan.

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


69
B. Pemenuhan kebutuhan gizi bayi 6 9 bulan (hal. 53)

Tenaga kesehatan atau kader memberi penjelasan terkait pesanpesan yang di


sampaikan di bawah ini. Ibu, suami, keluarga/pengasuh anak memberi tanda
rumput () bila telah memahami dan menerapkan:

C. Pemenuhan kebutuhan gizi bayi 9 12 bulan (hal. 54)

Tenaga kesehatan atau kader memberi penjelasan terkait pesanpesan yang di


sampaikan di bawah ini. Ibu, suami, keluarga/pengasuh anak memberi tanda
rumput () bila telah memahami dan menerapkan:

70 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


Bagaimana cara pemberian makanan tambahan

Tenaga kesehatan atau kader memberi penjelasan terkait pesanpesan yang di


sampaikan di bawah ini. Ibu, suami, keluarga/pengasuh anak memberi tanda
rumput () bila telah memahami dan menerapkan:

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


71
D. Pemenuhan kebutuhan gizi anak usia 1 2 tahun (hal 59)

Tenaga kesehatan atau kader memberi penjelasan terkait pesanpesan yang di


sampaikan di bawah ini. Ibu, suami, keluarga/pengasuh anak memberi tanda
rumput () bila telah memahami dan menerapkan:

E. Pemenuhan kebutuhan gizi anak usia diatas 2 (hal 59)


72 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


Pemenuhan Kebutuhan Perkembangan Anak
A. Perkembangan Bayi Umur 0-6 Bulan (hal 51-52)
Kader bilamana diperlukan dapat membantu ibu, keluarga/pengasuh mem
beri tanda rumput () pada kotak setelah bayi dapat melakukan hal-hal di
bawah ini:

B. Perkembangan Bayi 6-12 Bulan (hal 58)


Kader bilamana diperlukan dapat membantu ibu, keluarga/pengasuh memberi
tanda rumput () pada kotak setelah bayi dapat melakukan hal-hal di bawah
ini:

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


73
C. Perkembangan Anak Usia 1-6 Tahun (hal 60 - 63)
Keluarga/kader kesehatan memberi tanda rumput () pada kotak setelah anak
dapat melakukan hal-hal di bawah ini:

74 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


C. Bagian Buku KIA yang diisi oleh kader

Bagian Buku KIA yang diisi oleh kader:


1. KMS untuk perempuan
2. KMS untuk laki-laki
3. Catatan Pemberian Vitamin A pada balita

Kartu Menuju Sehat (KMS)


adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks
antropometri berat badan menurut umur. Dengan KMS gangguan pertumbuhan
atau risiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini, sehingga dapat dilakukan
tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum masalahnya lebih
berat. Kartu Menuju Sehat digunakan sebagai instrumen utama kegiatan
pemantauan pertumbuhan.
Pemantauan pertumbuhan adalah serangkaian kegiatan yang terdiri dari:
(1) penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui penimbangan setiap
bulan, pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS), menentukan status pertumbuhan
berdasarkan kenaikan berat badan; (2) menindaklanjuti setiap kasus gangguan
pertumbuhan. Tindak lanjut hasil pemantauan pertumbuhan biasanya berupa
konseling, pemberian makanan tambahan, pemberian suplementasi gizi dan
rujukan.

1. Fungsi KMS
Fungsi utama KMS, yaitu:
a. Sebagai alat untuk pemantauan pertumbuhan anak. Pada KMS
dicantumkan grafik pertumbuhan anak, yang dapat digunakan untuk
menentukan apakah seorang anak tumbuh normal, atau mengalami
gangguan pertumbuhan.
b. Sebagai alat edukasi

2. Kegunaan KMS

a. Bagi orang tua balita


Orang tua dapat mengetahui status pertumbuhan anaknya. Dianjurkan
agar setiap bulan membawa balita ke posyandu atau fasilitas kesehatan
untuk ditimbang. Apabila ada indikasi gangguan pertumbuhan (berat
badan tidak naik) atau kelebihan gizi, orang tua balita dapat melakukan

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


75
tindakan perbaikan, seperti memberikan makan lebih banyak atau
membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk berobat.

b. Bagi kader
KMS digunakan untuk mencatat berat badan anak dan menilai hasil
penimbangan. Bila berat badan tidak naik 1 kali kader dapat memberikan
penyuluhan tentang asuhan dan pemberian makanan anak. Bila tidak naik
2 kali atau berat badan berada di bawah garis merah kader perlu merujuk
ke petugas kesehatan terdekat, agar anak mendapatkan pemeriksaan lebih
lanjut. KMS juga digunakan kader untuk memberikan pujian kepada ibu bila
berat badan anaknya naik serta mengingatkan ibu untuk menimbangkan
anaknya di posyandu atau fasilitas kesehatan pada bulan berikutnya.

c. Bagi petugas kesehatan


KMS digunakan sebagai alat edukasi kepada para orangtua balita tentang
pertumbuhan anak dan cara pemberian makan, pentingnya ASI eksklusif
dan pengasuhan anak. Petugas dapat menekankan perlunya balita
ditimbang setiap bulan untuk memantau pertumbuhannya.

3. Penjelasan Umum KMS Balita

KMS-BALITA dibedakan antara KMS anak laki-laki dengan KMS anak perempuan.
KMS untuk anak laki-laki berwarna dasar biru dan terdapat tulisan Untuk Laki-
Laki. KMS anak perempuan berwarna dasar merah muda dan terdapat tulisan
Untuk Perempuan. KMS dalam Buku KIA terdiri dari 1 lembar (2 halaman).

Bagian 1

76 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


Bagian 2

Grafik pertumbuhan
anak 0 - 24 bulan

Umur anak

Bulan penimbangan

Catatan berat
badan anak

KMB (Kenaikan Berat


Badan Minimum)

Status Naik/
Tidak Naik

Catatan pemberian
ASI ekslusif

Penjelasan istilah
Naik/Tidak Naik

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


77
Bagian 3

Grafik pertumbuan
anak 25 -36 bulan

Umur anak

Bulan penimbangan
Catatan berat
badan anak

KMB (Kenaikan Berat


Badan Anak)

Status Naik/
Tidak Naik

4. Langkah-langkah Pengisian KMS


Langkah-langkah pengisian KMS adalah sebagai berikut:

a. Memilih KMS sesuai jenis kelamin


KMS Untuk Laki-laki adalah Balita untuk laki-laki

KMS Untuk Perempuan adalah untuk Balita Perempuan

78 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


b. Mengisi nama anak dan nama tempat pelayanan pada halaman KMS
(lihat point a. di atas)

c. Mengisi bulan lahir dan bulan penimbangan anak


a. Tulis bulan lahir anak pada
kolom bulan penimbangan
di bawah umur 0 bulan

Contoh:
Aida lahir pada bulan
Februari 2015, di bawah
umur 0 bulan.

Februari
Maret
April

Juni
Mei
b. Tulis semua kolom bulan
berikutnya secara berurutan

Apabila anak tidak dike-


tahui tanggal kelahiran-
nya, tanyakan perkiraan
umur anak tersebut

a. Tulis bulan saat


penimbangan pada kolom
sesuai umurnya.

Contoh:
Penimbangan dilaksanakan
September

December
November

pada bulan Agustus.


Agustus

Januari
Oktober

Bila Ibu/pengasuh
Juli

mengatakan umur anak saat


ini 13 bulan, tulis Agustus di
bawah umur 13 bulan

b. Tulis semua kolom


berikutnya secara berurutan

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


79
d. Meletakkan titik berat badan dan membuat garis pertumbuhan anak

a) Letakkan (ploting) titik berat badan hasil penimbangan

Catat hasil penimbangan di bawah kolom bulan


penimbangan. Letakkan titik berat badan pada titik
temu garis tegak (bulan penimbangan) dan garis
datar (berat badan).
Februari
Maret
April

Juni
Mei
Contoh:
Aida dalam penimbangan bulan juni umurnya 4 bulan
dan berat badannya 6 Kg

b) Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu. Jika bulan
sebelumnya anak ditimbang, hubungkan titik berat badan bulan
lalu dengan bulan ini dalam bentuk garis lurus.
Contoh:
Aida lahir bulan Februari dengan
berat badan 3,0 kg. Data berat
badannya adalah sebagai berikut:
Bulan Maret, berat badan Aida 3,3 kg
Bulan April, berat badan Aida 4,7 kg
Bulan Mei, Aida tidak datang ke
Posyandu
Bulan Juni, berat badan Aida 6,0 kg
Bulan Juli, berat badan Aida 6,6 kg
Bulan Agustus, berat badan Aida 6,6 kg
Bulan September, berat badan Aida
6,3 kg
September
Februari

ugustus
Maret

Jika anak bulan lalu tidak


April

Juni
Mei

Juli

ditimbang, maka
garis pertumbuhan tidak
dapat dihubungkan

80 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


e. Mencatat setiap kejadian yang dialami anak

Catat setiap kejadian sakit yang dialami anak

berat badan tidak meningkat


tidak mau makan

diare
Contoh:
Pada penimbangan bulan
Maret tidak mau makan
Pada penimbangan bulan
Agustus berat badan
Sarah tidak meningkat
Pada penimbangan
bulan September Sarah
September menderita diare
Februari

Agustus
Maret
April

Juni
Mei

Juli

f. Menentukan status pertumbuhan anak

Status pertumbuhan anak dapat diketahui dengan 2 cara yaitu:


1) dengan menilai garis pertumbuhannya, atau
2) dengan menghitung Kenaikan Berat Badan Minimum (KBM).

Kesimpulan dari penentuan status pertumbuhan adalah tertera sebagai

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


81
N
T T

September
Februari

Agustus
Maret
April

Juni
Mei

Juli

- T N - - N T T

Contoh di atas menggambarkan status pertumbuhan berdasarkan grafik


pertumbuhan anak dalam KMS:

1. TIDAK NAIK (T), grafik berat badan memotong garis pertumbuhan


di bawahnya; kenaikan berat badan < KBM (< 800 g)
2. NAIK (N), grafik berat badan memotong garis pertumbuhan
diatasnya; kenaikan berat badan > KBM (> 900 g)
3. NAIK (N), grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhannya;
kenaikan berat badan > KBM (> 500 g)
4. TIDAK NAIK (T), grafik berat badan mendatar; kenaikan berat badan
< KB M (< 400 g)
5. TIDAK NAIK (T), grafik berat badan menurun; grafik berat badan <
KBM (< 300 g)

82 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


g. Isi kolom Pemberian ASI Eksklusif
Beri tanda ( ) bila pada bulan tersebut bayi masih diberi ASI saja, tanpa
makanan dan minuman lain. Bila diberi makanan lain selain ASI, bulan
tersebut dan bulan berikutnya diisi dengan: tanda ( - )

September
Februari

Agustus
Maret
April

Juni
Mei

Juli
3,0 3,6
3,0 3,6 4,5
4,5


5. Tindak Lanjut Hasil Penimbangan

Tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian pertumbuhan balita adalah sebagai


berikut:
a) Berat badan naik (N):
Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke Posyandu
atau fasilitas kesehatan.
Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbu-
han anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana.
Anjurkan kepada ibu untuk mempertahankan kondisi anak dan beri-
kan nasihat tentang pemberian makan anak sesuai golongan um-
urnya.
Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya.
b) Berat badan tidak naik 1 kali (T1)
Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke Posyandu
atau fasilitas kesehatan.

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


83
Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan
anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana.
Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, diare,
panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan anak.
Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan
tidak naik tanpa menyalahkan ibu.
Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak
sesuai golongan umurnya.
Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya.

c) Berat badan tidak naik 2 kali (T2) atau berada di Bawah Garis Merah
(BGM)
Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke posyandu
atau fasilitas kesehatan dan anjurkan untuk datang kembali bulan
berikutnya.
Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan
anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana.
Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, diare,
panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan anak.
Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan
tidak naik tanpa menyalahkan ibu.
Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak
sesuai golongan umurnya.
Tanyakan ada/tidak kontak, jika ada kontak dengan siapa?
Rujuk anak ke tempat rujukan terdekat sesuai kondisi anak.

Catatan:
Jika KMS diisi oleh kader, petugas kesehatan harus meneliti ulang, jika kader
salah mengisi, segera perbaiki agar tidak terjadi kesalahan penilaian.

Catatan Pemberian Vitamin A


Kader juga mempunyai tugas memberi vitamin A kepada balita. Untuk anak
usia 6-11 bulan 1 kali vitamin A 100.000 IU (warna biru) dan balita usia 12-59
bulan setahun dua kali (Februari & Agustus) vitamin A 200.000 IU.
Kader mencatat pemberian vitamin A di buku KIA dan melakukan sweeping

84 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


bilamana ada yang belum mendapat vitamin A. Bidan/penanggung jawab
wilayah harus memastikan kecukupan kebutuhan vitamin A di daerahnya.
Untuk memastikan cakupan pemberian vitamin A harus diketahui sasaran
bayi dan sasaran balita.

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


85
BAB VI
PEMBINAAN DAN PEMANTAUAN
PENGGUNAAN BUKU KIA

Bidan koordinator Puskesmas dibantu oleh tenaga kesehatan penanggung jawab desa/
kelurahan memantau penerapan Buku KIA, terintegrasi dengan program KIA lainnya.
Hal ini bertujuan untuk melihat adanya kesinambungan dan peningkatan kualitas
penggunaan dan pemanfaatan Buku KIA serta mengidentifikasi kendala dan faktor
pendukung penggunaan Buku KIA di tingkat masyarakat dan kader.

Kegiatan dilakukan dengan observasi langsung dan memberi umpan balik yang
meliputi:
Memantau kesinambungan ketersediaan dan distribusi Buku KIA bagi semua
sasaran ibu hamil.
Menilai kepatuhan ibu, suami, keluarga/pengasuh dalam membaca, mempelajari,
memahami dan memberi tanda () pada Buku KIA yang dianjurkan diisi mereka.
Jika ada yang belum dipahami maka disampaikan agar mereka aktif bertanya pada
kader atau tenaga kesehatan.
Mengajukan beberapa pertanyaan pada ibu, suami, keluarga/pengasuh pada saat
pelayanan KIA:
Apakah ibu/pengasuh membawa Buku KIA
Apakah ibu/pengasuh sudah membaca Buku KIA
Apakah ada hal-hal yang kurang jelas dan ingin ditanyakan
Apakah ibu/pengasuh sudah melaksanakan pesan-pesan yang tercantum
pada Buku KIA.
jika jawaban ibu atau pengasuh ya/sudah dan tidak ada hal-hal yang ditanyakan,
puji ibu dan anjurkan untuk meneruskan hal-hal yang baik untuk kesehatan
ibu dan anak.
Jika jawaban ibu belum, ingatkan ibu untuk selalu membawa Buku KIA, lebih
sering membaca Buku KIA dan menerapkan pesan-pesan di dalam Buku KIA
pada kehidupan sehari-hari.
Membina kader agar selalu membantu ibu/pengasuh menggunakan Buku KIA
Ajukan pertanyaan sebagai berikut:
apakah kader sudah membaca Buku KIA
apakah kader mengisi KMS (Kartu Menuju Sehat) dengan baik dan benar
apakah ada hal-hal yang kurang jelas dan ingin ditanyakan

86 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


apakah kader mempunyai keluarga binaan Buku KIA
Jika jawaban kader sudah, puji kader dan anjurkan untuk meneruskan hal-hal
yang baik untuk kesehatan ibu dan anak.
Jika jawaban kader belum, ingatkan kader untuk lebih sering membaca Buku
KIA, memotivasi ibu/keluarga/pengasuh untuk menerapkan pesan-pesan
di dalam Buku KIA, serta mendorong kader untuk membentuk kelompok-
kelompok ibu hamil, ibu menyusui dan ibu balita & prasekolah.
Pembinaan pada kader dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan pada waktu
selesai pelayanan di Posyandu, refreshing kader atau pada kesempatan lain
seperti saat kunjungan rumah.

Bidan koordinator kabupaten/kota dibantu oleh bidan koordinator Puskesmas


membina tenaga kesehatan pemberi pelayanan KIA di wilayah kerjanya agar
menggunakan Buku KIA pada setiap pelayanan, termasuk penggunaan buku
KIA pada saat merujuk. Pembinaan ini dilakukan secara berjenjang melalui
kegiatan supervisi fasilitatif atau pada saat pertemuan rutin di Kabupaten/
Kota/Puskesmas atau pertemuan organisasi profesi.

Beberapa hal yang dilaksanakan oleh bidan koordinator kabupaten/kota:


memastikan kesinambungan ketersediaan dan distribusi Buku KIA pada
semua sasaran ibu hamil di wilayah kerjanya, sehingga semua ibu hamil
memiliki Buku KIA.
memastikan kesinambungan pelayanan KIA bagi setiap kelompok sasaran
sebagaimana yang tercantum dalam Buku KIA
memastikan tenaga kesehatan di wilayah kerjanya: menggunakan Buku
KIA untuk media KIE, mengisi Buku KIA dengan lengkap dan benar serta
meminta tenaga kesehatan melaksanakan follow up bilamana ada yang
drop out.
semua fasilitas kesehatan pemberi pelayanan KIA menggunakan Buku
KIA.

Indikator keberhasilan
1. Indikator cakupan kepemilikan Buku KIA
Cakupan kepemilikan Buku KIA adalah presentase ibu hamil yang mendapat
Buku KIA terhadap seluruh sasaran ibu hamil di wilayah kerja selama 1
tahun.
Seluruh ibu hamil diharapkan memiliki Buku KIA

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


87
Cara perhitungan:
Jumlah ibu hamil yang memiliki Buku KIA
X 100 %
Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja dalam setahun

Jika penggunaan Buku KIA ini berjalan dengan baik, maka cakupan Buku KIA
sama dengan cakupan pelayanan antenatal (K1). Jika cakupan Buku KIA kurang
dari cakupan K1, tenaga kesehatan harus mengejar ibu hamil yang sudah K1
tetapi belum punya Buku KIA melalui pemanfaatan register Kohort Ibu.

Cakupan Buku KIA Balita & Prasekolah (0-71 bulan) adalah presentase balita
dan prasekolah yang memiliki Buku KIA terhadap sasaran balita dan prasekolah
di wilayah kerja.

Untuk kesinambungan dan komprehensif pelayanan kesehatan yang menjadi


hak anak maka semua balita dan prasekolah harus memiliki Buku KIA sebagai
kelanjutan dari Buku KIA ibunya. Bilamana ibu belum diberi Buku KIA atau
Buku KIA hilang maka selama persediaan masih ada tenaga kesehatan dapat
memberi Buku KIA pada bayi atau anak balita & prasekolah tersebut.

Cara perhitungan:
indikator cakupan jumlah balita yang mempunyai buku KIA dapat dilihat di
Register Kohort Anak Balita dan Prasekolah yang ada di Puskesmas

Jumlah balita dan prasekolah yang memiliki Buku KIA


X 100 %
Jumlah sasaran balita dan prasekolah di wilayah kerja dalam setahun

Indikator cakupan jumlah balita yang mempunyai buku KIA dapat dilihat di
Register Kohort Anak Balita dan Prasekolah yang ada di Puskesmas.
2. Indikator penggunaan Buku KIA
Untuk menilai pemanfaatan Buku KIA, Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota atau
Puskesmas dan penanggungjawab fasilitas kesehatan lainnya dapat melakukan
penilaian cepat dalam skala kecil. Waktunya disesuaikan kesepakatan
bersama.

Indikator yang digunakan adalah:


a. Kepatuhan membawa Buku KIA (bringing rate): presentase kepatuhan ibu/
keluarga membawa Buku KIA pada saat datang ke fasilitas kesehatan
88 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK
b. Kelengkapan pengisian Buku KIA (filling rate): presentase kelengkapan
pengisian Buku KIA
Pilih secara acak ibu hamil dan bayi/anak balita & prasekolah yang punya Buku
KIA. Ibu hamil 40 orang, bayi dan anak balita & prasekolah 60 orang (angka 40
dan 60 digunakan sebagai contoh)

Jumlah ibu hamil, bersalin dan nifas yang membawa Buku KIA
x 100%
40 ibu hamil, bersalin dan nifas

Jumlah bayi dan anak balita & prasekolah yang membawa


Buku KIA
x 100%
60 bayi dan anak balita & prasekolah

Jika kepatuhan lebih dari 80% beri pujian pada ibu dan kader, dan meminta
kader dan tenaga kesehatan lebih giat dalam membina ibu/pengasuh agar
membawa Buku KIA setiap kali datang ke fasilitas kesehatan, ke Posyandu dan
pos PAUD.

Menilai tingkat kelengkapan pengisian Buku KIA untuk ibu hamil, bersalin
dan nifas serta kelengkapan pengisian Buku KIA untuk bayi dan anak balita
dan prasekolah. Kelengkapan pengisian yang dinilai baik oleh ibu/keluarga/
pengasuh, kader dan tenaga kesehatan sesuai dengan kondisi saat itu.

Jumlah Buku KIA ibu hamil, bersalin dan nifas yang


diisi lengkap
x 100%
40 ibu hamil, bersalin dan nifas

Jumlah Buku KIA bayi dan anak balita & prasekolah yang
diisi lengkap
x 100%
60 bayi dan anak balita & prasekolah

Buku KIA diisi lengkap artinya pada halaman tertentu Buku KIA terisi lengkap dan
benar oleh ibu/keluarga/ pengasuh anak, kader atau tenaga kesehatan sesuai
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK
89
dengan peran masing-masing terhadap pemanfaatan Buku KIA.

Buku KIA diisi tidak lengkap artinya pada halaman tertentu Buku KIA terisi tidak
lengkap atau pengisiannya salah baik oleh ibu/keluarga/pengasuh, kader atau
tenaga kesehatan sesuai dengan peran masing-masing terhadap pemanfaatan
Buku KIA.

Jika nilai kelengkapan pengisian Buku KIA kurang dari 60% tingkatkan pembinaan
tenaga kesehatan oleh Kepala Puskesmas dan Bidan Koordinator dan Penanggung
Jawab Program terkait Buku KIA Dinkes Kabupaten/Kota.

Kegiatan pemantauan dan pembinaan penerapan Buku KIA juga mencakup:


bagaimana peran dari fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan dalam
melaksanakan fungsinya sebagai pemberi pelayanan KIA maupun peran
mereka sebagai fasilitator ibu/keluarga/pengasuh, masyarakat dan kader
dalam penerapan Buku KIA.

keterkaitan antara cakupan Buku KIA dengan:


1. cakupan pelayanan KIA termasuk imunisasi, gizi dan pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan.
2. keterkaitan antara cakupan Buku KIA dengan kepatuhan tenaga kesehatan
dalam memberi pelayanan kesehatan sesuai dengan standar
3. peningkatan kepemilikan akte kelahiran
4. peningkatan kepesertaan jaminan kesehatan nasional utamanya
kepesertaan ibu dan anak
5. peningkatan cakupan klaim untuk peserta program keluarga harapan
ataupun bantuan bersyarat lainnya.

Pada pertemuan triwulan Puskesmas juga disinggung penggunaan Buku KIA terintegrasi
dengan pelayanan KIA, dimana diharapkan dukungan aktif dari stakeholder tingkat
kecamatan (antara lain peran dari Camat, Kepala Desa/Lurah, pamong desa/kelurahan
serta Tim Penggerak PKK).

Pertemuan evaluasi penggunaan Buku KIA terintegrasi dengan pembahasan program


kesehatan ibu dan anak di tingkat Kabupaten/Kota atau pertemuan profesi, Pada
pertemuan ini disampaikan harus dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan
cakupan kepemilikan dan pemanfaatan Buku KIA oleh masyarakat, kader dan tenaga
kesehatan.

90 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


PENCATATAN DAN PELAPORAN
Hasil Kegiatan Kesehatan Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Ibu Nifas dan Keluarga
Berencana, Bayi baru lahir, Imunisasi, SDIDTK, dicatat dalam Register Kohort Bayi
dan Register Kohort Anak Balita dan Prasekolah.

Berdasarkan data dalam register tersebut dibuat laporan Bulanan, Triwulan dan
Tahunan.

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK


91
92 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK
93
Dicetak dengan pembiayaan dari DIPA
Direktorat Kesehatan Keluarga
Tahun 2016

94 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK

Anda mungkin juga menyukai