Anda di halaman 1dari 16

Teknologi tepat guna pada bayi

dan balita
KELOMPOK 4
Teknologi tepat guna
• Tekhnologi Adalah keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang barang yang diperlukan
bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup
teknologi tepat guna biasanya dipakai karena
tidak terlalu mahal, tidak perlu perawatan yang
rumit, dan penggunaannya ditujukan bagi
masyarakat.
Obat dan vaksin
1. imunisasi 2. Vitamin K
• BCG Dampak kekurangan Vit K
• Hepatitis B : dapat menyebabkan BBL
• DPT mengalami gangguan
perdarahan.
• POLIO
• CAMPAK
Alat
1. Inkubator 2. Blue light
3. Staturmeter 4. Eys Protector Fhoto
Terapy
5. Alat Pengukur Panjang 6. Breast Pump
Bayi
7. Lingkar Lengan 8. Timbangan
9. Reflek Hammer 10. Tourniquet
PROSEDURE

1. Tumbuh kembang
Skrining untuk mencegah kegagalan tubuh kembang:
a. Kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP)
Pengisian kuesioner dilakukan oleh orang tua pada bayi
umur 3 bulan sampai 6 tahun.
b. Buku pedoman pembinaan perkembangan anak dikeluarga.
Buku untuk memantau perkembangan anak umur 0-6 tahun.
Mewakili aspek gerak kasar, gerak halus,bicara bahasa,
kecerdasan,kemampuan bergaul dan mandiri.
c. Kuesioner skrining perilaku anak pra sekolah
Terdapat pada buku Hijau Yang Berjudul Pedoman Deteksi Dini
Tumbuh Kembang Balita Depkes RI, tetapi jarang digunakan .
Diisi oleh orang tua, kader, atau guru untuk mendeteksi dini kelainan
prilaku anak pra sekolah.
d. Checklist For Autism In Toddlers (CHAT)
Alat untuk deteksi dini gangguan spektrum autistik pada anak umur 18 bulan
sampai 3 tahun.
2. Skrining gangguan pendengaran
a. Otoacoustic emissions (OAE)
Merupakan respon elektrofisiologis koklea
terhadap stimulus akustik berupa bunyi jenis
klik atau tone bursts.
b. Auditory Brainstem Response (ABR)
Untuk menilai fungsi nervus VIII dan jalur
pendengaran di batang otak. Caranya dengan
merekam potensial listrik yang dikeluarkan sel
koklea selama menempuh perjalanan mulai
telinga dalam hingga nucleus tertentu
dibatang otak.
c. Automated Auditory Brainstem Response (AABR)
Modifikasi dari ABR, hanya sekedar
mencatat adanya respon intensitas tertentu
d. habilitasi pendengaran
skrining ini dilakukan sedini mungkin karena usia
kritis proses berbicara dan mendengar adalah
usia sekitar 2-3 tahun.
3. Skrining penyakit jantung kongenital
Skrining ini dilakukan menggunakan alat
Pulse oxymetry (teknologi non invasif yang
digunakan untuk memperkirakan saturasi
oksihemoglobin/oksigen dlam darah arteri.
Sistem
1. Pelayanan kesehatan Neonatus
Mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan keshatan atau masalah
pada neonatus.
• KN1(6-48 jam)
• KN2(3-7 hari)
• KN3(8-28 hari)
2. Pelayanan kesehatan bayi
Pelayanan kesehatan sesuai standar yang dilakuakan setidaknya 4 kali selama
periode 29 hari sampai 11 bulan setelah lahir.
3. Pelayanan kesehatan anak balita
Bentuk pelayanan tumbuh kembang anak dilakukan mengacu pedoman
stimulasi, deteksi dan intervensi tumbuh kembang anak (SDIDTK).
Pelayanan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan meliputi :
• Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal
8 kali setahun tercatat dalam buku KIA/KMS.
• Stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh
kembang(SDIDTK) minimal 2 kali dalam
setahun
• Pemberian Vitamin A dua kali dalam setahun
• Kepemilikan dan pemanfaatan buku KIA oleh
setiap balita
• Pelayanan anak balita sakit
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai