Anda di halaman 1dari 15

HANDOUT

Mata kuliah : Praktik Profesional Bidan


SKS : 3 sks (matrikulasi)
Prodi : Pendidikan Profesi Bidan
Dosen : Meran Dewina, S.ST.,M.Keb
Topik : Teori Kepemimpinan dan Manajemen
Sub Topik : 1. Pengertian kepeminpinan dan manajemen (Leader dan Manager)
2. Teori Manajemen
3. Teori/Model & Karakter Kepemimpinan
4. Tugas-tugas kepemimpinan
5. Macam-macam tipe kepemimpinan

*PENDAHULUAN
Sepanjang perjalanan Karir Bidan, Bidan dituntut untuk berespon terhadap perubahan
tekhnologi dan kekuatan social. Demikian juga untuk kebutuhan mengembangkan keterampilan
kepemimpinan. Kepemimpinan tidak hanya dibutuhkan untuk memimpin suatu negara,atau
tingkat nasional atau komunitas. Namun keterampilan kepemimpinan juga perlu untuk team
building (membangun tim) ditingkat organisasi. Menjamin keberhasilan perekrutan,
mempertahankan kekompakan staf, dan mempertahankan praktik berkualitas tinggi tergantungg
pada keberhasilan team building.
Bidan Profesional memiliki berbagai peran, bukan hanya sebagai pelaksana, namum
memiliki banyak peran lain, yaitu peran sebagai pengelola, pendidik dan peneliti. Peran bidan
sebagai pengelola, bukan hanya mampu mengelola pasien, namun juga dituntut mampu
mengelola dalam hal manajerial organisasi. Bukan saja hanya sebagai bidan Koordinator
(memimpin sesama bidan), atau ketua dalam organisasi IBI, namun bisa juga memimpim dalam
tim (antar Profesi), misalnya menjadi kepala ruangan, pemegang program, Kabid, ataupun
menjadi kepala puskesmas dll.
Oleh sebab itu untuk menunjang peran Bidan sebagai pengelola, maka nilai-nilai
kepemimpinan dan manajerial harus ditingkatkan dan dikembangkan. Untuk menunjang hal
tersebut, berikut ini akan dibahas materi tentang Leader dan Manager, Teori Manajemen dan
Teori/Model dan karakter Kepemimpinan.

Meran Dewina.2021.Bahan Ajar 1


A. LEADER DAN MANAGER (PERBEDAAN KEPEMIMPINAN DENGAN MANAJEMEN)
Hubungan antara kepemimpinan dan manajemen terus menjadi bahan
perdebatan, meskipun literature menunjukan bahwa keduanya diperlukan.
Kepemimpinan diartikan oleh banyak orang yaitu sebagai satu dari banyak fungsi
manajemen, sebagian lain menganggap bahwa kepemimpinan memerlukan keterampilan
yang lebih kompleks dibandingkan dengan manajemen. Sedangkan manajemen
merupakan bagian dari peran kepemimpinan, dan ada pula yang menyatakan diantara
keduanya (Marqus & Huston, 1998). Akan tetapi jika seorang manajer mendampingi,
mengarahkan dan memotivasi dan seorang pemimpin menguatakan yang lainnya, dapat
dikatakan bahwa setiap manajer pasti seorang pemimpin.
Manajemen menekankan pada pengendalian (mengendalikan waktu, biaya,
gaji, lembur, waktu izin karena sakit, inventaris, dan kekayaan), sedangkan kepemimpinan
meningkatkan produktifitas dengan memaksimalkan efektifitas kerja. Jabatan saja belum
tentu membuat seseorang menjadi pemimpin. Hanya perilaku seseorang yang
menentukan jika ia berposisi menjadi seorang pemimpin.
Manajer adalah seseorang yang membawa sesuatu, seseorang yang
menyempurnakan, memiliki tanggung jawab, dan melaksanakan. Pemimpin adalah
seseorang yang berpengaruh dan mengarahkan, beropini dan bertindak.
Berikut ini adalah perbedaan manajer dan pemimpin:
a. Manajer
- memiliki posisi yang ditugaskan dalam organisasi formal
- memiliki legitimasi sumber kekuasaan sehubungan dengan otoritas yang
didelegasikan sesuai posisinya
- diharapkan dapat melaksanakan fungsi, tugas, dan tanggung jawab khusus
- menekankan pada pengendalian, pengambilankeputusan,analisiskeputusan, dan
hasil
- mempengaruhi orang, lingkungan, uang, waktu, dan sumberlain untuk
mencapaitujuanorganisasi
- memiliki tanggungjawab formal dan tanggung gugat terhadap rasionalitas dan
pengendalian lebih besar dari pada pemimpin
- mengarahkan subordinatnya, baik diminta maupun tidak diminta.

Meran Dewina.2021.Bahan Ajar 2


b. Pemimpin
- seringkali tidak memiliki otoritas delegasi, tetapi mendapatkan kekuasaan melalui
cara lain, misalnya pengaruh.
- Memiliki banyak peran yang lebih luas dibandingkan dengan yang dilakukan
manajer
- Tidak terpisahkan dengan organisasi formal
- Berfokus pada proses kelompok, mengumpulkani nformasi, umpan-balik,
pemberdayaan lainnya.
- Menekankan hubungan interpersonal
- Mengarahkan pengikutnya
- Memiliki tujuan yang dapat atau tidak dapat merefleksikan organisasinya.

LATIHAN 1
Diskusikan pandangan anda tentang manajemen dan kepemimpinan. Menurut anda
apakah keduanya sama atau berbeda? Jika anda percaya keduanya berbeda, apakah
keduanya sama-sama penting untuk masa depan kebidanan? Bagaimana bidan
manajer pemula mempelajari fungsi penting menejemen dan mengembangkan
ketrampilan kepemimpinan? bagaimana mereka menjadi pemimpin/manajer yang
terintegrasi?

B. TEORI MANAJEMEN
1. Sejarah perkembangan teori manajemen
Perkembangan teori Manajemen dapat dilihat pada tabel berikut:
No Teoritikus Teori
1 Taylor (Bapak “Manajemen Sains”
manajemen 4 perinsip manajemen sains:
Sains)(1900- - Rule of Thumb  pengorganisasiankerja harus
1930) digantikan dengan metode sainsuntuk
meningkatkan efisiensiwaktu dan energisebesar-
besarnya
- System sains personalharus dibangun.--> pekerja
dapat dikontrak, dilatih, dan dipromosikan
berdasarkan kompetensi dan kemampuan
tekhnisnya.
- Pekerja harus mampu melihat bagaimana mereka
”pantas” dalam organisasi dan bagaimana mereka
berkontribusi pada produktivitas organisasi.

Meran Dewina.2021.Bahan Ajar 3


- Hubunganantaramenejerdan pekerja harus
kooperatif dan saling ketergantungan, pekerjaan
harus dibagi secara seimbang. Namun peran
mereka tidak sama.
2 Weber (sosiolog “Organisasi birokratik”
dari jerman) (perlunya legalitas, otoritas formal serta peraturan, dan
(1922) perundangan yang konsisten untuk personil dalam posisi
yang berbeda, dan struktur dalam organisasi untuk
meningkatkan efisiensi)
3 Fayol(1925) “Fungsi Manajemen”
Terdapat 5 fungsi menejemen yaitu:
1) Perencanaan
2) Pengorganisasian
3) Fungsi Kepersonaliaan
4) Pengarahan
5) Fungsi pengendalian

4 Gullick (1937) “Aktivitas manajemen”


Terdapat 7aktifitas manajemen:
1) Perencanaan (planning)
2) Pengorganisasian (organizing)
3) Personalia (staffing)
4) Pengarahan(directing)
5) Pengkoordinasian ( coordinating)
6) Pelaporan (reporting)
7) Pembiayaan (budgeting)
5 Follett(1926) “Manajemen partisipasif” atau pengambilan keputusan
partisipasif
6 Mayo (1953) “Efek Hawthorne”
(orang berespon terhadap fakta bahwa ia sedang
diawasi, berusaha untuk meningkatkan perilaku yang
mereka anggap terus mendapat perhatian.
Untuk itu Mayo merekomendasikan untuk meningkatkan
partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan
7 McGregor Teori X dan teori Y
(1960) Teori X yaitu manajer percaya bahwakaryawan pada
dasarnya adalah pemalas,butuh pengawasan dan
pengarahan terus menerus, dan tidak peduli dengan
kebutuhan organisasi.
Teori Y yaitu manajer percaya bahwa karyawannya
menyukai pekerjaannya, dapat memotivasi diri, dan mau
bekerja keras untuk mencapai tujuan pribadi dan
organisasi.

8 Argyris (1964) Partisipasi Karyawan


(menekankan kebutuhan terhadap fleksibilitas dalam
organisasi dan partisipasi karyawan dalam pengambilan
keputusan)

Meran Dewina.2021.Bahan Ajar 4


Di era hubungan manusia ini, dikembangkan konsep manajer partisipasi dan
humanis, yang menekankan pada manusia daripada mesin.
Pendekatan Hubungan manusia memerlukan waktu, dan sering mengakibatkan tidak
tercapainya tujuan organisasi. selain itu tidak semua karyawanmenyukai pekerjaan di
lingkungan yang sedikit terstruktur. Sehingga ini merupakan tantangan yang berat dan
kompleks dalam manajemen dan kepemimpinan.
Latihan 2
Dalam kelompok kecil diskusikan beberapa rutinitas pekerjaan yang dilakukan dalam
organisasi pelayanan kesehatan yang tampaknya tidak efisien. Dapatkah rutinitas
tersebut diubah untuk meningkatkan efisiensi tanpa merusak kualitas pelayanan?
Buatlah daftar tentang cara yang dilakukan oleh Bidan agar lebih efisien.

C. MODEL & KARAKTER KEPEMIMPINAN


1. Sejarah Perkembangan Teori kepemimpinan
 Definisi kepemimpinan:
- Menurut Chapin (1924) :Kepemimpinan secara teknis yaitu” suatu titik polarisasi
untuk kerjasama kelompok”
- Menurut De Pree (1987): Kepemimpinan bukan suatu ilmu atau mata ajar,
kepemimpinan adalah suatu senidan sejenisnya, yang harus dirasakan, dialami, dan
dibentuk.
- Menurut Gardner (1990): kepemimpinan sebagai proses persuasive dan
peneladanan oleh individu (atau tim kepemimpinan) yang mempengaruhi suatu
kelompok untuk mengikuti arahan pemimpin atau diberikan pemimpin dan bawahan.
- Menurut Robbins (1991): Kepemimpinan adalah proses memberdayakan
kepercayaan dan mengajarkan orang lain untuk menggunakan seluruh
kemampuannya dengan menyingkirkan kepercayaan yang membatasi mereka.
- Menurut bennis (2001): Pemimpin membuat suatu visi yang jelas dan menarik orang
lain untuk mengikutinya.
Banyak sekali definisi pemimpin/ kepemimpinan,dan tidak ada satu titik temu
antara penelitian dan teoritikus tentang Definisi pasti kepemimpinan, maka focus pada
peran apa yang terkandung dalam kepemimpinan.

Berikut beberapa peran Pemimpin:

Meran Dewina.2021.Bahan Ajar 5


Peran Pemimpin
- Pengambil keputusan - Pemikir kritis
- Komunikator - Buffer (penengah)
- Evaluator - Advokasi
- Fasiliotator - Berpandangan kedepan
- Pengambil resiko - Mampu memprediksi
- Penasihat - Berpengaruh
- Penambah semangat - Penyelesaian masalah yang
- Konselor kreatif
- Pengajar - Agens pengubah
- Instruktur - Diplomat
- Model Peran

Latihan 3
Tambahkan peran dalam daftar diatas yang menurut anda sebagai contoh peran
pemimpin. Berapa banyak peran diatas yang dapat diformulasikan sebagai peran
bidan?

2. Evolusi teori kepemimpinan


Penelitian ilmiah tentang kepemimpinan dimulai pada abad20-an, kegiatan awal
berfokus pada konseptualisasi kepemimpinan yang luas, misalnya sifat atau perilaku
pemimpin. Penelitian kontemporer berfokus lebih pada kepemimpinan sebagai proses
mempengaruhi orang lain dalam budaya organisasi dan hubungan interaktif pemimpin
dan bawahannya. Untuk meningkatkan pemahaman tentang kepemimpinan perlu ditelaah
bagaimana perkembangan teori kepemimpinan selama akhir abad ke-20. Berikut ini
adalah macam-macam teori kepemimpinan:
a. Teori Manusia terbaik (The Great ManTheory) /teori sifat
Aristotle menyatakan bahwa beberapa orang memiliki karakteristik atau sifat
individu tertentu yang membuat mereka memimpin lebih baik dari pada yang lainnya.
Namun teori kontemporer menentang teori ini, menyatakan bahwa
keterampilan kepemimpinan dapat dikembangkan, bukan hanya diturunkan.
Meski teori sifat sebelumnya memiliki kekurangan (yaitu mengabaikan dampak
orang lain atau situasi pada peran kepemimpinan), namun banyak karakteristik sifat
yang digunakan untuk menjelaskan keberhasilan kepemimpinan.
Karakteristik Seorang Pemimpin,adalah sebagai berikut :

Meran Dewina.2021.Bahan Ajar 6


Intelegensi Kepribadian kemampuan
- Pengetahuan - Mampu beradaptasi - Mampu bekerjasama
- Berkeyakinan - Kreatif - Memiliki keterampilan
- Pengambil - Kooperatif interpersonal
keputusan - Cepat tanggap - Bijaksana
- Cakap dalam - Percayadiri - Mampu berdiplomasi
berbicara - Memiliki integritas diri - Terhormat
- Emosi seimbang dan - Berpartisipasi secara
terkontrol sosial
- Modern
- Mandiri

Latihan 4
Diskusikan dengan kelompok atau secar individu, tambahkan daftar
karakteristik yang anda yakin dimiliki oleh pemimpin yang efektif. Karakteristik
kepemimpinan yang mana yang anda miliki?
Apakah anda percaya bahwa anda dilahirkan dengan keterampilan
kepemimpinan, atau anda secara sadar membangun karakteristik tersebut
selama hidup anda? Jika Ya, bagaimana anda membangunnya?

b. Teori Perilaku
Teori perilaku merupakan teori yang membahas perilaku kepemimpinan/ gaya
kepemimpinan. Lewin (1951) dan White & Lippit (1960) memisahkan beberapa gaya
kepemimpinan, yaitu gaya kepemimpinan otoriter,demokratis dan laissez-faire.
1) Ciri perilaku Pemimpin Otoriter :
- Pengawasan ketat dipertahankan dalam kelompok kerja
- Memotivasi oranglaindengan paksaan
- Mengarahkan oranglaindenganperintah
- Alur komunikasi dari atas kebawah
- Pengambilan keputusan tidakmelibatkan orang lain
- Menekankan padaperbedaandalam status(‘saya” dan”anda”)
- Menilai bahwa kritik adalah hukuman
Kelemahan: kreatifitas, motivasi diri dan otonomi berkurang.
Kelebihan: menghasilkan efek yang baik bagi kinerja kelompok yaitu mudah
diprediksi, menurunkan frustasi dalam kelompok kerja, dan memberikan perasaan
aman bagi anggotanya. Produktivitas tinggi.

Meran Dewina.2021.Bahan Ajar 7


2) Ciri perilaku pemimpin demokratis :
- Kurangnya pengawasan
- Penghargaan ekonomi dan ego digunakan untuk memotivasi
- Mengarahkan orang lain melalui dukungan dan pendampingan
- Alur komunikasi keatas dan kebawah
- Pengambilan keputusan melibatkan orang lain
- Menekankan pada” kita” dibandingkan “saya” dan”anda”
- Kritik konstruktif
Kelemahan: kurang efisien dibandingkan gaya kepemimpinan otoriter. Selain
itu karena banyak orang yang harus dikonsultasikan, maka membutuhkan waktu
lebih, sehingga dapat menimbulkan frustasi bagi yang menginginkan pengambilan
keputusan dengan cepat.
Kelebihan: sesuai untuk kelompok yang bekerjasama untuk periode yang
lama, meningkatkan otonomi dan pertumbuhan dalam individu karyawan. Efektif
jika ada kooperatif dan koordinasi antar kelompok.
3) Ciri perilaku pemimpin laissez-faire :
- Permisif dengan sedikit, atau sama sekali tanpa pengawasan
- Memotivasi dengan dukungan jika diminta oleh kelompok atau individu
- Sedikit atau tidakmemberikan arahan
- Menggunakan komunikasi keatas dan kebawah antar-anggota kelompok
- Membagi pengambilan keputusan pada kelompok
- Menempatkan penekanan pada kelompok
- Tidak mengkritik
Kelemahan: Gaya kepemimpinan ini bukan tipe pemimpin yang
mengarahkan, dapat membuat frustasi, kelompok menjadi apatis dan tidak ada
ketertarikan.
Kelebihan : diperlukan jika masalah sulit terdefinisikan, dan curah pendapat
dibutuhkan untuk membuat alternative pemecahan masalah.

Gaya kepemimpinan seseorang memiliki pengaruh yang besar dalam iklim


dan hasil kerja kelompok. Terkadang pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang
dominan dan menggunakannya secara konsisten.

Meran Dewina.2021.Bahan Ajar 8


Namun sejak akhir tahun1940 danawal 1950an para ahli percayadan
menyatakan bahwa sebagian pemimpin tidak sesuai dengan gaya kepemimpinan
yang ada dalam buku, tetapi lebih condong pada suatu kontinum antara otoriter dan
laissez-faire. Mereka juga percaya bahwa pemimpin bergerak secara dinamis dalam
setiap situasi. Hal ini merupakan cikal bakal teori situasional dan kontingensi.
c. Teori Kepemimpinan Situasional dan Kontingensi
Pencetus : Mary Parker Follet (seorang konsultan manajemen), memiliki
gagasan bahwa :
- gaya kepemimpinan harus bervariasi sesuai dengan situasi atau karyawan yang
terlibat. memandang organisasi sebagai system kontingensi sosial.
- Menekankan pada pentingnya ”integrasi”  termasuk solusi untuk memuaskan
kedua belah pihak tanpa dominasi
- “ Hukum situasi Follet”menyatakan bahwa situasi harus menentukan arahan
yang diberikan setelah setiap orang memahami masalah yang akhirnya
memunculkan kepemimpinan kontingensi.
Dalam pendekatan kontingensi Fiedler (1967),bahwa tidak ada satupun gaya
kepemimpinan yang ideal untuk setiap situasi. Hal ini dipengaruhi oleh kemampuan
manajer untuk menjadi pemimpin yang baik.
Menurut Tannenbaum dan Schmidt (1958), bahwa menejer membutuhkan
kombinasi variasi perilaku kepemimpinan autokratik dan demokratik. P enentu utama
gaya kepemimpinan adalah termasuk sifat situasi, keterampilan manajer, dan
kemampuan anggota kelompok.

3. Teori kepemimpinan komplementer


Akhir tahun 1970-an, teoritikus berpendapat bahwa “kepemimpinan yang efektif
bergantung pada banyak variable, termasuk budaya organisasi, nilai pemimpin dan
bawahan, pekerjaan, lingkungan, pengaruh pemimpin/manajer, dan kompleksitas situasi”.
Usaha untuk mengintegrasikan variable ini tampak dalam teori kepemimpinan
interaksional kontemporer dan transformasional.
a. Teori Kepemimpinan Interaksional
Teori interaksional adalah bahwa perilaku kepemimpinan secara umum ditentukan
oleh hubungan antara kepribadian pemimpin dan situasi tertentu.
Pernyataan tentang kepemimpinan interaksional menurut beberapa teoritikus,
diantaranya:

Meran Dewina.2021.Bahan Ajar 9


 Menurut Schein (1970) :
- Manusiaa adalah makhluk kompleks, yang memandang lingkungan sebagai
sistem terbuka terhadap apa yang mereka respon.
- Manusia adalahmakhluk yangsangatkompleksdansangat berbeda beda. Mereka
memilikiberbagai motif untuk melakukan sesuatu. Contohnyakenaikan gaji dapat
berarti status pada seseorang, keamanan bagi yang lain,juga keduanya.
- Motif manusia tidak selalu konstan, tetapi berubah dari waktu ke waktu
- Tujuan dapat berbeda beda dalam berbagai situasi. Contohnya kelompok informal
sangat berbeda dengan tujuan kelompok formal.
- Kinerja dan produktifitas seseorang dipengaruhi oleh sifat tugas dan oleh
kemampuan,pengalaman,dan motivasinya.
- Tidak ada strategi kepemimpinan tunggal yang efektif dalam setiap situasi.
Untuk mencapai keberhasilan, pemimpin harus mendiagnosis situasi dan
memilih strategi yang tepat dari begitu banyak keterampilan yang dimiliki.
 Menurut Hollander (1978):
Hollander termasuk orang pertama yang mengakui bahwa :
- Pemimpin dan bawahan memiliki peran diluar situasi kepemimpijnan dan
keduanya dapat dipengaruhi oleh kejadian yang terjadi diluar peran mereka.
- Pemimpin dan bawahan mampu bekerjasama untuk mendapatkan manfaat
bersama.
- Perubahan kepemimpinan meliputi 3 elemen, yaitu:
1) Pemimpin , termasuk kepribadian,persepsi dan kemampuannya
2) Pengikut, dengan kepribadian, persepsi, dan kemampuannya
3) Situasi,  ketika pemimpin dan bawahan berfungsi, termasuk norma,
ukuran,serta densitas kelompok formal dan informal.
- Keefektifan kepemimpinan menuntut kemampuan untuk:
1) menggunakan proses pemecahan masalah
2) mempertahankan keefektifan kelompok
3) Berkomunikasidengan baik
4) Menunjukan keadilan
5) Kompetensi
6) Dapat diandalkan

Meran Dewina.2021.Bahan Ajar 10


7) Memiliki kreativitaspemimpin
8) Membangun identifikasi kelompok
 Menurut Greenleaf (1977)
- Menciptakan istilah Kepemimpinan pelayananmenjadikan pelayanan kepada
oranglain ( karyawan, pelanggan, dan komunitas sebagai prioritas)
- Sebagian manajer yang berhasil, memiliki kepemimpinan yang berbeda dengan
manajer tradisional.
- Manajer yang berhasildan berkualitas memiliki berbagai ciri berikut:
1) Mampu mendengarkan dengan pemahaman yang mendalam
2) Mampu berpikiran terbuka danmendengar tanpa menghakimi
3) Mampu mengatasi ambiguitas,paradoks, dan isu yang kompleks
4) Yakin bahwa menginformasikan tantangan kritis secara jujur
5) Memiliki tujuan yang jelas, dan mengarahkan dengan baik tanpa memberi
perintah
6) Mampumenjadi pelayan, pembantu, pengajar,kemudian menjadi pemimpin
7) Selalu berfikir sebelum bereaksi
8) Memilih kata secara cermat sehingga tidak merugikan mereka yang dipimpin
9) Mampu memprediksi dan intuitif
10) Melihat sesuatu secara keseluruhan danmerasakan keterikatan.
- Pentingnya nilai kepercayaan dalam hubungan kerja, dampak nilai, kepemimpinan
terhadap produktivitas kerja dan iklim organisasi.
(Bennett,2001)
 Menurut Ouchi (1981)
Ouchi adalah orang pertama yang mengenalkan teori kepemimpinan
interaksional dan menerapkannya di perusahaanAmerika dengan manajemen ala
jepang. Istilah yang digunakan adalah teoriZ. Ini adsalah perluasan teori Y
McGregor dan mendukung kepemimpinan demokratik.
 Nelson dan Burns (1984) menyatakan bahwa organisasidan pemimpinnya
memiliki 4 tingkat perkembangan yang mempengaruhi produktivitas dan kepuasan
karyawan,yaitu:
1) Reaktifpimpinan reaktif berfokus pada masa lalu,mendorong krisis dan
sering kali sewenang-wenang pada karyawan.
2) Responsifpimpinan mampu membentuk karyawan bekerja sama dalam satu
tim, meskipun pimpinan tetap bertanggung jawab mengambil keputusan.

Meran Dewina.2021.Bahan Ajar 11


3) Proaktif pimpinandan bawahan menjadi lebih berorientasi pada masa depan
dan memegang kendali nilai-nilai.
4) Kinerja tim tinggiproduktivitas maksimum, dan adanya kepuasan karyawan.
 Menurut Brandt(1994)
Model kepemimpinan Interaktif menciptakan lingkungan kerja yang
mendukung otonomi dan kreativitas dan memberdayakan bawahan,Mendukung
keunikan setiap individu.
b. Kepemimpinan Transformasional
Seorang ahli dibidang interaksi antara pimpinan dan bawahan yaitu Burrs (1978),
menyatakan bahwa:
- Pemimpindan bawahan memiliki kemampuan untuk saling mendukung ke tingkatan
motivasi dan moralyang lebih tinggi.
- Ada 2 tipe pemimpin dalam manajemen,yaitu Manajer tradisional dan manajer
sekarang.
- Manajer tradisional berfokus pada pelaksanaan keseharian, dengan istilah
pemimpin transsaksional, sedangkan manajer sekarang adalah orang yang loyal,
memiliki visi, dan mampu memberdayakan orang lain dengan visinya, dengan istilah
pemimpin transformasional.
Berikut Perbedaan Pemimpin transaksional dengan pemimpin transformasional:
Pemimpin Transaksional Pemimpin Transformasional
- berfokus pada tugas manajemen - Mengidentifikasi nilai yang umum
- Seorang pengurus - Berkomitmen
- Menggunakan pertukaran(trade- - Menginspirasi orang lain dengan Visi
offs) untuk mencapai tujuan - Memiliki visi jangka panjang
- Nilai bersama tidak diidentifikasi - Melihat efek
- Mengkaji penyebab - Memberdayakan orang lain
- Menggunakan hadiah kontingensi

Organisasi dan lingkungan berperan penting dalam mengembangkan dan


mendukung ketrampilan kepemimpinan transformasional dan transaksional para
karyawannya. Jalinan kerjasama tersebut harus simbiosis.
Visi merupakan inti kepemimpinan transformasional. Visi menyiaratkan
kemampuian menggambarkan keadaan masa depan dan menjelaskannya kepada
orang lain sehingga mereka mengetahuinya. Menyamakan visi baru memberi energi
yang diperlukan untuk menggerakkan unit organisasi menuju masa depan. Menurut

Meran Dewina.2021.Bahan Ajar 12


Tyrrell,1994) dalam menjelaskan visinya pemimpin ini memberdayakan stafnya untuk
menggali kesamaan dan rasa keterkaitan.
“Kepemimpinan transformasional sebagai hubungan interaktif, dilandasi
kepercayaan, yang secara positif berdampak pada pemimpin dan bawahan. Tujuan
pimpinan dan bawahan menjadi terfokus, menciptakan kesatuan, tujuan menyeluruh
dan kolektif”. Dengan kinerja tinggi menunjukan komitmen yang kuat pada profesi dan
organisasi serta mampu mengatasi hambatan dengan menerapkan pembelajaran
kelompok (group learning). pemimpin transformasional juga mampu menciptakan
lingkungan sinergis yang mempercepat perubahan.karena berfokus pada kreativitas
dan inovasi. Selain itu pemimpin ini juga memperhatikan budaya orgfanisasi dan
menekankan nilai dan perilaku yang sama secara terus menerus kepada stafnya.(wolf,
Boland,1994)
Bidan pada semua tingkatan diharapkan menerapkan kepemimpinan
transformasional dalam lingkungan praktik kebidanan. Kepemimpinan yang memiliki
visi, menciptakan Bidan masa depan yang ideal.
*Perkembangan Teori Kepemimpinan:
No Teoritikus Teori yang ditemukan
1 Aristotle Greatman theory
2 Lewin dan White Gaya kepemimpinan
3 Follett Hukum situasi
4 Fiedler Kepemimpinan kontingensi
5 Blake dan Mouton Tugas Vs hubungan dalam menentukan gaya
kepemimpinan
6 Hersey dan Teori Kepemimpinan Saituasional
Blanchard
7 Tannenbaum dan Teori Kepemimpinan Saituasional
Schmidt
8 Selznick Kepemimpinan sebagai bagian dari organisasi
9 Greenleaf Kepemimpinan Pelayan
10 Burns Kepemimpinan transaksional dan transformasional
11 Tyrrell Memilikivisi dalamkepemimpinan transformasional
12 Gardner Pemimpin/manajer yang terintegrasi

4. Integrasi Kemampuan Kepemimpinan Dan Manajemen


Setiap bidan adalah pemimpin dan manajer pada beberapa tingkatan, dan peran
Bidan menuntut kemampuan kepemimpinan dan manajemen. Pemimpin visioner dan
manajer yang efektif diperlukan dalam kebidanan untuk menghentikan opsi yang
menekankan satu peran terhadap peran lainnya. Karena perubahan yang cepat dan
dramatis akan berlanjut dalam kebidanan dan industri pelayanan kesehatan. Terdapat

Meran Dewina.2021.Bahan Ajar 13


tuntutan yang semakin besar terhadap profesi bidan untuk mengembangkan kemampuan
dalam peran kepemimpinan dan fungsi manajemen. Bidan Profesi harus berusaha
mengintegrasikan karakteristik kepemimpinan melalui setiap fase proses manajemen.
Garner(1990) menyatakan bahwa pimpinan/manajer yang terintegrasi memiliki 6
sifat yang membedakan :
a. Berpikir jangka panjangmemiliki visi dan pandangan masa depan.
b. Melihat keluar,ke organisasi yang lebih besartidak berpikiran sempit,mampu
memahami bagaimana memposisikan dengan tepat unit atau bagiannya pada
gambaran yang lebih besar.
c. Mempengaruhi orang lain selain kelompoknyapimpinan/manajer yang efektif dapat
menembus batas birokrasi organisasi.
d. Menekankan pada visi,nilai dan motivasi
e. Cerdik dalam menilai situasi pimpinan mampu mengatasi tuntutan dan harapan
yang bertentangan dengan berbagai sumber.
f. Berfikir dalam konteks perubahan dan pembaharuanmenyikapi perubahan yang
terus menerus dan mencari penyelesaian agar laju organisasi tetap terjaga.

Latihan 5
Bayangkan anda adalah manajer, apakah anda telah menunjukan
keterampilan lebih dalam manajemen atau kepemimpinan? Rinci kekuatan
kepemimpinan anda, lalu rinci kekuatan manajemen anda.

Latihan 6
Pikirkan semua pimpinan yang anda miliki. siapa yang terbaik? apa yang
membuatnya lebih baik dari yang lain? apakah keterampilan manajemen atau
kepemimpinannya dikembangkan lebih baik?

Latihan 7
Karakteristik pemimpin tranformasional adalah visi. Bagaimana visi anda tentang
perubahan Profesi Bidan kedepan untuk menghadapi reformasi dalam pelayanan
kesehatan? Bagaimana hal tersebut akan mempengaruhi anda? dan langkah-
langkah apa yang akan diambil untuk menyikapi perubahan tersebut secara
proaktif?

Meran Dewina.2021.Bahan Ajar 14


DAFTAR PUSTAKA:
- Marquis Bessie L, Huston Carol J.2010. Leadership roles andmanagement function in
nursing (Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan) Teori dan Aplikasi. Jakarta:EGC
- Syafrudin, Theresia,Jomina.2011. Buku ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk
mahasiswa Kebidanan. Jakarta:TIM.
- Syafrudin, Masyitoh, Rosyanawaty. 2011.Manajemen Mutu Pelayanan kesehatan untuk
Bidan. Jakarta: Trans Info Medika(TIM)
- Alamsyah Dedi.2012. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
- Ismainar. 2013. Administrasi Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta:Deepublish.
- Dachi Rahmat, 2016.Modul Administrasi Kebijakan Kesehatan.
https://www.academia.edu/31917466/MODUL_ADMINISTRASI_KEBIJAKAN_KESEHA
TAN_docx
Ismainar. 2013. Administrasi Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta:Deepublish.
- Muninjaya. 2015.Manajemen mutu pelayanan kesehatan. Jakarta:EGC
- Munjaya.2013. Manajemen Kesehatan.Jakarta:EGC
- Marquis Bessie L, Huston Carol J.2010. Leadership roles andmanagement function in
nursing (Kepemimpinan dan ManajemenKeperawatan)Teori dan Aplikasi.Jakarta:EGC
- Hasibuan.2020. Administrasi dan kebijakan Kesehatan. FKM UIN Medan.
http://repository.uinsu.ac.id/8799/1/bahan%20ajar%20administrasi%20kebijakan%20kes
ehatan.pdf
- Haerawati Idris.2018.Administrasi dan Kebijakan Kesehatan.Yogyakarta: Pustaka
Panasea ISBN: 9786025990076
https://www.researchgate.net/publication/339127769_Administrasi_dan_Kebijakan_Kes
ehatan
- Dachi Rahmat, 2016.Modul Administrasi Kebijakan Kesehatan.
https://www.academia.edu/31917466/MODUL_ADMINISTRASI_KEBIJAKAN_KESEHA
TAN_docx
- https://ilmukesehatanmasyarakatblog.wordpress.com/2016/04/30/administrasi-
kebijakan-kesehatan/

Meran Dewina.2021.Bahan Ajar 15

Anda mungkin juga menyukai