Anda di halaman 1dari 12

KAJIAN PSIKOLOGI

PERKEMBANGAN PEREMPUAN
DALAM PERSIAPAN KEHAMILAN
SEHAT

Ayu Mika Ulinita Br Ginting


NIM : 193302080001

Dara Sakinahtul Dipa NIM :


193302080012

Willda Sri Devi Lubis NIM :


193302080014
Definisi Psikologi
 Kata psikologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyche dan logos. Psyche berarti jiwa
dan logos yang berarti ilmu.
 Dalam bahsa Arab disebut Ilmu dan Nafsi, yang dikembangkan menjadi Nafsiologi Dalam bahasa
Indonesia dikenal sebagai ilmu Jiwa.
 Secara Etimologi : Ilmu yang mempelajari tentang segala hal yang berhubungan dengan jiwa,
hakekatnya, asal-usul, proses bekerja, dan akibat yang ditimbulkan.

Pada penggunaannya, kata psikologi dan ilmu jiwa terdapat perbedaan sebagai berikut :

● Ilmu jiwa merupakan istilah dalam bahasa Indonesia, sedangkan psikologi merupakan ilmu
pengetahuan, sehingga digunakan secara ilmiah.
● Ilmu jiwa digunakan lebih luas yang meliputi segala pemikiran, pengetahuan, tanggapan, khayalan
dan spekulasi mengenai jiwa, sedangkan psikologi adalah pengetahuan yang diperoleh dengan
sistematis melalui metode-metode ilmiah yang mengandung beberapa syarat yang disepakati oleh
ahli psikologi.
Pra konsepsi

 Prakonsepsi terdiri dari dua


kata yaitu pra dan konsepsi. Pra
berarti sebelum dan konsepsi
berarti pertemuan sel ovum
dengan sperma sehingga terjadi
pembuahan. Jadi prakonsepsi
berarti sebelum terjadi  Periode prakonsepsi adalah rentang waktu dari tiga
pertemuan sel sperma dengan bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi, tetapi
ovum atau pembuahan atau idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan
sebelum hamil. sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum
konsepsi. Asuhan yang diberikan pada perempuan
sebelum terjadi.
Memahami Psikologi Perempuan Secara Komprehensif

A. Karakteristik Fisiologis Perempuan

Untuk memahami psikologi perempuan secara komprehensif, terlebih dahulu perlu


memahami karakteristik fisiologis mereka yang mengandung perbedaan dan persamaan
dengan laki-laki.

Terjadinya perbedaan secara fisik antara perempuan dan laki-laki ditentukan sejak masa
konsepsi, yaitu saat sel telur (ovum) yang mengandung 22 pasang kromosom sejenis (22 AA)
dan sepasang kromosom seks XX bergabung dengan sel sperma (spermatozoa) yang
mengandung 22 pasang kromosom sejenis (22 AA) dan sepasang kromosom seks XY. Jika
kromosom seks dari perempan bergabung dengan kromosom seks X dari laki-laki, melahirkan
bayi perempuan, dan jika kromosom seks dari perempuan bergabung dengan kromosom seks
Y dari laki-laki, melahirkan bayi laki-laki.
 Perlakuan yang berbeda dan ketidak-adilan yang diterima
perempuan selalu berpangkal dari perbedaan secara anatomis
fisiologis antara perempuan dan laki-laki.

 Meski perbedaan fisik perempuan merupakan takdir dengan istilah


Freud yang terkenal Anatomi is destiny, tetapi tidak
meniscayakan relasi antar jenis kelamin yang berbeda itu
menimbulkan kesenjangan dan bersifat hirarkhis, karena relasi
antar kedua makhluk Tuhan itu bukan takdir, tetapi dikonstruksi
secara sosial.
B. Bias dalam Psikologi Perempuan

● Terdapat beberapa bias dalam psikologi perempuan dapat


dikemukakan, antara lain sebagai berikut:

1. Psikologis perempuan dipandang dependen, berwatak mengasuh, dan


merawat.
2. Psikologis : psikologis perempuan selalu mengalah, menyetujui, menyesuaikan
diri, dan menyenangkan orang lain.
3. Psikologis perempuan itu emosional dan mudah menangis.
4. Psikologis perempuan yang penakut dan sensitif.
5. Psikologis perempuan yang lemah dan tidak berprestasi.
6. Psikologis perempuan yang mudah terpengaruh dan mudah dibujuk untuk
mengubah keyakinannya.
7. Psikologis perempuan lebih sensitif terhadap perilaku non verbal.
8. Psikologis perempuan lebih ekspresif.
9. Psikologis perempuan itu pasif dalam masalah seks dan hanya menjadi objek
seks laki-laki.
 Pada umumnya perempuan dicitrakan atau mencitrakan dirinya
sendiri sebagai makhluk yang emosional, mudah menyerah
(submisif), pasif, subjektif, lemah dalam matematika, mudah
terpengaruh, lemah fisik, dan dorongan seksnya rendah.

 Pandangan Freud bahwa perbedaan anatomi sebagai


takdir berimplikasi pada pandangan bahwa
kepribadian perempuan dan laki-laki itu sangat
berbeda sesuai dengan takdir anatomisnya.
Perempuan yang mengalami perubahan siklus hormon
ketika mengalami haidh, lazim dipersepsikan memiliki
kepribadian yang tidak stabil yang berbeda dengan
laki-laki.
Kesiapan Perempuan
Menghadapi Kehamilan

Dampak kehamilan yang tidak direncanakan selain berdampak pada


kehamilan juga berdampak pada ketidaksiapan ibu untuk hamil dan
bahkan dapat berujung pada keputusan untuk pengguguran kandungan
yang tidak aman (unsafe abortion).

Kehamilan yang sehat membutuhkan persiapan


fisik dan mental, oleh karena itu perencanaan
kehamilan harus dilakukan sebelum masa
kehamilan.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan pada kehamilan misalnya pengaturan nutrisi ibu hamil.

 Nutrisi yang baik juga berperan dalam proses pembentukan sperma dan sel telur
yang sehat.
 Nutrisi yg baik berperan dalam mencegah anemia saat kehamilan, perdarahan,
pencegahan infeksi, dan pencegahan komplikasi kehamilan seperti kelainan
bawaan dan lain-lain.

Dalam persiapan kehamilan juga sebaiknya dilakukan skrining penyakit-


penyakit seperti penyakit infeksi yang berisiko menular pada janinnya
misalnya Hepatitis, HIV, Toxoplasma dan Rubella), penyakit yang dapat
diperberat dengan kondisi kehamilan misalnya diabetes Mellitus, epilepsi,
penyakit jantung, penyakit paru, hipertensi kronis
Perencanaan Kehamilan
Perencanaan kehamilan merupakan perencanaan berkeluarga yang optimal
melalui perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan merupakan
salah satu faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian maternal.

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Kehamilan Menurut Mirza


(2008) ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam merencanakan
kehamilan, antara lain:
 Kesiapan aspek psikologis
 Kesiapan fisik
 Kesiapan Finansial
 Persiapan Pengetahuan
 Kesiapan aspek usia
KESIMPULAN

Kata psikologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos yang
berarti ilmu. Jadi, psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik macam-macam gejala,
proses, maupun latar belakangnya.

Dalam bahsa Arab disebut Ilmu dan Nafsi, yang dikembangkan menjadi Nafsiologi Dalam bahasa
Indonesia dikenal sebagai ilmu Jiwa.

Secara Etimologi : Ilmu yang mempelajari tentang segala hal yang berhubungan dengan jiwa,
hakekatnya, asal-usul, proses bekerja, dan akibat yang ditimbulkan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai