0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
239 tayangan15 halaman
Hormon-hormon seperti HCG, progesteron, estrogen, oksitosin, prostaglandin, relaksin, dan prolaktin berperan penting dalam proses persalinan dengan merangsang kontraksi rahim, melemaskan serviks dan tulang panggul, serta memfasilitasi kelahiran dan penyusuan. Sebaliknya, adrenalin dapat memperlambat atau menghentikan persalinan.
Hormon-hormon seperti HCG, progesteron, estrogen, oksitosin, prostaglandin, relaksin, dan prolaktin berperan penting dalam proses persalinan dengan merangsang kontraksi rahim, melemaskan serviks dan tulang panggul, serta memfasilitasi kelahiran dan penyusuan. Sebaliknya, adrenalin dapat memperlambat atau menghentikan persalinan.
Hormon-hormon seperti HCG, progesteron, estrogen, oksitosin, prostaglandin, relaksin, dan prolaktin berperan penting dalam proses persalinan dengan merangsang kontraksi rahim, melemaskan serviks dan tulang panggul, serta memfasilitasi kelahiran dan penyusuan. Sebaliknya, adrenalin dapat memperlambat atau menghentikan persalinan.
kelenjar endokrin. Pada saat hamil, produksi hormon tersebut dalam tubuh wanita akan menjadi lebih banyak dan meningkat yang masing – masing hormon tersebut berfungsi untuk mengatur pertumbuhan janin selama proses kehamilan. Dengan adanya hormon tersebut maka proses kehamilan dan proses persalinan pun nantinya akan semakin lancar Masa hamil dan lahir
Hormon HCG (human chorionic gonadotrophin)
diproduksi setelah terjadi pembuahan karena pertumbuhan jaringan plasenta dan merupakan indikator yang dideteksi oleh alat tes kehamilan melalui air seni. Jika hormon HCG tinggi berarti positif hamil. Fungsi hormon ini adalah untuk mempertahankan kehamilan hingga janin menempel dengan baik pada rahim dan memicu produksi hormon progesteron oleh indung telur sehingga menstruasi tidak terjadi selama kehamilan. Kadar HCG yang tinggi menyebabkan rasa mual dan muntah. Seiring usia kehamilan kadar hormon ini akan menurun. Hormon progesteron
Hormon progesteron meningkat seiring usia
kehamilan dan menggantikan fungsi hormon HCG. Fungsinya memberikan suasana yang kondusif untuk kehamilan, mencegah kontraksi pada otot rahim yang dapat menyebabkan persalinan dini. Efek samping hormon ini memengaruhi suasana hati yang membuat ibu hamil menjadi senang atau sedih secara tiba-tiba. Hormon ini juga memengaruhi pencernaan yang membuat ibu hamil mengalami sembelit. Hormon estrogen
Hormon estrogen diproduksi oleh ovarium dan
plasenta yang terbentuk setelah terjadi pembuahan. Fungsinya untuk memperkuat dinding rahim yang mengatasi kontraksi saat bersalin, merangsang pertumbuhan kelenjar susu dan puting payudara. Efek sampingnya mengganggu keseimbangan cairan tubuh, sehingga beberapa ibu hamil mengalami pembekakan di kaki. Melunakkan dan memperlebar persendian terutama di daerah panggul, inilah yang menyebabkan ibu hamil mengalami sakit punggung. Hormon Endorfin
Pada saat proses persalinan, maka hormon endorfin ini akan
memberikan efek menenangkan dan meredakan nyeri pada si ibu. hormon manusia jenis ini seperti morfin alami akan naik menjelang akhir kehamilan dan akan naik terus serta akan menaik tajam pada saat selama persalinan dan sampai persali Adapun tingkan hormon endofrin yang lebih tinggi terjadi selama kehamilan dan persalinan dapat menghasilkan kondisi kesadaran yang berubah yang membantu seorang ibu dapat melewati proses persalinan tersebut. Selain itu, hormon endorfin ini juga berperan untuk memperkuat hubungan batin antara ibu dan bayi pada saat dilahirkan tersebutnan selesai tanpa adanya pengobatan. Apa peran endorfin selama persalinan dan kelahiran?
Endorfin berefek menenangkan dan meredakan nyeri.
Tingkat endorfin lebih tinggi selama persalinan dan kelahiran dapat menghasilkan kondisi kesadaran yang berubah yang membantu seorang ibu dapat melewati proses persalinan bahkan ketika menjadi sangat panjang dan sulit. Endorfin mungkin memainkan peran dalam memperkuat hubungan ibu-bayi saat ini. Penurunan tingkat endorphin pada hari-hari pertama setelah bayi lahir dapat berkontribusi pada “baby blues” Rendahnya tingkat endorphin dapat menyebabkan masalah dalam persalinan dan kelahiran oleh:
1. menyebabkan proses persalinanmenjadi terlalu
menyakitkan dan merasa tak tertahankan 2. merangsang provider (dokter atau bidan) untuk menanggapi masalah ini dengan intervensi. Hormon oksitosin
Oksitosin sering dikenal sebagai “hormon cinta” karena hormon ini
berhubungan erat dengan bercinta, kesuburan, kontraksi selama persalinan dan kelahiran, dan pelepasan ASI saat menyusui. Hormon ini pula yang membantu kita merasa baik, dan itu memicu perasaan & perilaku untuk memelihara. Dihasilkan oleh kelenjar hipofisis posterior yang fungsinya; merangsang produksi ASI, kontraksi di akhir kehamilan dan penyusutan rahim setelah melahirkan. Reseptor sel yang memungkinkan seorang wanita untuk menanggapi oksitosin mengalami peningkatan secara bertahap pada proses kehamilan, dan kemudian akan meningkat tajam pada saat akan bersalin. Hormon oksitosin ini sendiri merupakan simulator paten dari kontraksi yang membantu untuk membuka dan melebarkan leher rahim, mengeluarkan bayi, melahirkan plasenta, dan juga mengurangi pendarahan pada saat perlekatan plasenta Rendahnya tingkat oksitosin selama persalinan dan kelahiran dapat menyebabkan
1. menyebabkan kontraksi untuk menghentikan atau
memperlambat, dan memperpanjang proses persalinan 2. mengakibatkan perdarahan yang berlebihan di lokasi perlekatan plasenta setelah plasenta lahir 3. merangsang provider (dokter atau bidan) untuk menanggapi masalah ini dengan intervensi. Hormon Prostaglandin
Pada saat proses persalinan, maka hormon prostaglandin
ini akan membantu oksitosin dan estrogen dalam merangsang aktivitas otot polos. Hormon ini sendiri dihasilkan oleh rahim dan produksinya akan meningkat pada saat akhir kehamilan. Hormon prostaglandin ini dari sperma pada saat melakukan hubungan intin dengan pasangannya. Oleh karena itu, bagi ibu hamil, yang waktu persalinannya mundur, maka disarankan untuk berhubungan intim dengan pasangannya untuk mendapatkan pasokan hormon prostaglandin tersebut sehingga memicu kontraksi uterus yang nanitnya akan memicu kelahiran si buh hati anda. Hormon Relaksin
Hormon relaksin ini diproduksi oleh korpus luteum
dan juga plasenta. Adapun funsgi hormon yang satu ini adalah untuk melunakkan serviks dan juga melonggarkan tulang panggul saat akan terjadi proses persalinan. Hormon yang satu ini juga tergolong penting pada saat persalinan anda karena akan memperlancar persalinan tersebut. Hormon Adrenalin
Adrenalin adalah “melawan atau lari” hormon yang
dihasilkan manusia untuk membantu memastikan kelangsungan hidup. Ktika seorang ibu merasa terancam selama persalinan (misalnya dengan rasa takut, cemas, panik atau rasa sakit yang parah) dapat menghasilkan tingkat adrenalin yang tinggi. Adrenalin dapat memperlambat persalinan atau bahkan menghentikannya sama sekali. Adrenalin terlalu banyak dapat menyebabkan masalah pada persalinan dan kelahiran
1. Menyebabkan kesulitan untuk bayi yang belum
lahir 2. Menyebabkan kontraksi berhenti, memperlambat, atau memiliki pola yang tidak menentu, dan memperpanjang proses persalinan 3. Menciptakan rasa panik dan rasa sakit yang meningkat pada ibu 4. Merangsang provider (dokter atau bidan) untuk menanggapi masalah ini dengan intervensi bedah caesar dan intervensi lainnya. Hormon prolaktin
dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior yang
berfungsi meningkatkan jumlah sel penghasil ASI, sehingga payudara dapat memproduksi ASI dengan optimal.