Anda di halaman 1dari 15

HORMON YANG BERPERAN

DALAM PERSALINAN

INDRA YULIANTI,.SST,.M.KES
Hormon

Hormon merupakan zat kimia yang dihasilkna oleh


kelenjar endokrin. Pada saat hamil, produksi
hormon tersebut dalam tubuh wanita akan menjadi
lebih banyak dan meningkat  yang masing –  masing
hormon tersebut berfungsi untuk mengatur
pertumbuhan janin selama proses kehamilan.
Dengan adanya hormon tersebut maka proses
kehamilan dan proses persalinan pun nantinya akan
semakin lancar
Masa hamil dan lahir

Hormon HCG (human chorionic gonadotrophin) 


diproduksi setelah terjadi pembuahan karena pertumbuhan
jaringan plasenta dan merupakan  indikator yang dideteksi
oleh alat tes kehamilan melalui air seni. Jika hormon HCG
tinggi berarti positif hamil.
Fungsi hormon ini adalah untuk mempertahankan
kehamilan hingga janin menempel dengan baik pada rahim
dan memicu produksi hormon progesteron oleh indung
telur sehingga menstruasi tidak terjadi selama kehamilan.
Kadar HCG yang tinggi menyebabkan rasa mual dan
muntah. Seiring usia kehamilan kadar hormon ini akan
menurun.
Hormon progesteron

Hormon progesteron meningkat seiring usia


kehamilan dan menggantikan fungsi hormon HCG.
Fungsinya memberikan suasana yang kondusif
untuk kehamilan, mencegah kontraksi pada otot
rahim yang dapat menyebabkan persalinan dini.
Efek samping hormon ini memengaruhi suasana hati
yang membuat ibu hamil menjadi senang atau sedih
secara tiba-tiba.  Hormon ini juga memengaruhi
pencernaan yang membuat ibu hamil mengalami
sembelit.
Hormon estrogen

Hormon estrogen diproduksi oleh ovarium dan


plasenta yang terbentuk setelah terjadi pembuahan.
Fungsinya untuk memperkuat dinding rahim yang
mengatasi kontraksi saat bersalin, merangsang
pertumbuhan kelenjar susu dan puting payudara.
Efek sampingnya mengganggu keseimbangan cairan
tubuh, sehingga beberapa ibu hamil mengalami
pembekakan di kaki. Melunakkan dan memperlebar
persendian terutama di daerah panggul, inilah yang
menyebabkan ibu hamil mengalami sakit punggung.
Hormon Endorfin

Pada saat proses persalinan, maka hormon endorfin ini akan


memberikan efek menenangkan dan meredakan nyeri pada si
ibu. hormon manusia jenis ini seperti morfin alami akan naik
menjelang akhir kehamilan dan akan naik terus serta akan
menaik tajam pada saat selama persalinan dan sampai persali
Adapun tingkan hormon endofrin yang lebih tinggi terjadi
selama kehamilan dan persalinan dapat menghasilkan kondisi
kesadaran yang berubah yang membantu seorang ibu dapat
melewati proses persalinan tersebut. Selain itu, hormon
endorfin ini juga berperan untuk  memperkuat hubungan
batin antara ibu dan bayi pada saat dilahirkan tersebutnan
selesai tanpa adanya pengobatan.
Apa peran endorfin selama persalinan dan
kelahiran?

Endorfin berefek menenangkan dan meredakan nyeri.


Tingkat endorfin lebih tinggi selama persalinan dan
kelahiran dapat menghasilkan kondisi kesadaran yang
berubah yang membantu seorang ibu dapat melewati
proses persalinan bahkan ketika menjadi sangat
panjang dan sulit.
Endorfin mungkin memainkan peran dalam
memperkuat hubungan ibu-bayi saat ini. Penurunan
tingkat endorphin pada hari-hari pertama setelah bayi
lahir dapat berkontribusi pada “baby blues”
Rendahnya tingkat endorphin dapat menyebabkan
masalah dalam persalinan dan kelahiran oleh:

1. menyebabkan proses persalinanmenjadi terlalu


menyakitkan dan merasa tak tertahankan
2. merangsang provider (dokter atau bidan) untuk
menanggapi masalah ini dengan intervensi.
Hormon oksitosin

Oksitosin sering dikenal sebagai “hormon cinta” karena hormon ini


berhubungan erat dengan bercinta, kesuburan, kontraksi selama persalinan
dan kelahiran, dan pelepasan ASI saat menyusui. Hormon ini pula yang
membantu kita merasa baik, dan itu memicu perasaan & perilaku untuk
memelihara.
Dihasilkan oleh kelenjar hipofisis posterior yang fungsinya; merangsang
produksi ASI, kontraksi di akhir kehamilan dan penyusutan rahim setelah
melahirkan.
Reseptor sel yang memungkinkan seorang wanita untuk menanggapi oksitosin
mengalami peningkatan secara bertahap pada proses kehamilan, dan
kemudian akan meningkat tajam pada saat akan bersalin. Hormon oksitosin
ini sendiri merupakan simulator paten dari kontraksi yang membantu untuk
membuka dan melebarkan leher rahim, mengeluarkan bayi, melahirkan
plasenta, dan juga  mengurangi pendarahan pada saat perlekatan plasenta
Rendahnya tingkat oksitosin selama persalinan dan
kelahiran dapat menyebabkan

1. menyebabkan kontraksi untuk menghentikan atau


memperlambat, dan memperpanjang proses
persalinan
2. mengakibatkan perdarahan yang berlebihan di
lokasi perlekatan plasenta setelah plasenta lahir
3. merangsang provider (dokter atau bidan) untuk
menanggapi masalah ini dengan intervensi.
Hormon Prostaglandin

Pada saat proses persalinan, maka hormon prostaglandin


ini akan membantu oksitosin dan estrogen dalam
merangsang aktivitas otot polos. Hormon ini sendiri
dihasilkan oleh rahim dan produksinya akan meningkat
pada saat akhir kehamilan.
Hormon prostaglandin ini dari sperma pada saat melakukan
hubungan intin dengan pasangannya. Oleh karena itu, bagi
ibu hamil, yang waktu persalinannya mundur, maka
disarankan untuk berhubungan intim dengan pasangannya
untuk mendapatkan pasokan hormon prostaglandin
tersebut sehingga memicu kontraksi uterus yang nanitnya
akan memicu kelahiran si buh hati anda.
Hormon Relaksin

Hormon relaksin ini diproduksi oleh korpus luteum


dan juga plasenta. Adapun funsgi hormon yang satu
ini adalah untuk melunakkan serviks dan juga
melonggarkan tulang panggul saat akan terjadi
proses persalinan. Hormon yang satu ini juga
tergolong penting pada saat persalinan anda karena
akan memperlancar persalinan tersebut.
Hormon Adrenalin

Adrenalin adalah “melawan atau lari” hormon yang


dihasilkan manusia untuk membantu memastikan
kelangsungan hidup. Ktika seorang ibu merasa
terancam selama persalinan (misalnya dengan rasa
takut, cemas, panik atau rasa sakit yang parah) dapat
menghasilkan tingkat adrenalin yang tinggi.
Adrenalin dapat memperlambat persalinan atau
bahkan menghentikannya sama sekali.
Adrenalin terlalu banyak dapat menyebabkan
masalah pada persalinan dan kelahiran

1. Menyebabkan kesulitan untuk bayi yang belum


lahir
2. Menyebabkan kontraksi berhenti, memperlambat,
atau memiliki pola yang tidak menentu, dan
memperpanjang proses persalinan
3. Menciptakan rasa panik dan rasa sakit yang
meningkat pada ibu
4. Merangsang provider (dokter atau bidan) untuk
menanggapi masalah ini dengan intervensi bedah
caesar dan intervensi lainnya.
Hormon prolaktin

dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior yang


berfungsi meningkatkan jumlah sel penghasil ASI,
sehingga payudara dapat memproduksi ASI dengan
optimal.

Anda mungkin juga menyukai