Adaptasi normal yang dialami seorang wanita yang mengalami kehamilan termasuk
system kardiovaskuler akan memberikan gejala dan tanda yang sukar dibedakan dari gejala
penyakit jantung. Keadaan ini yang menyebabkan beberapa kelainan yang tidak dapat ditoleransi
a. Perubahan Hemodinamik
Pada wanita hamil akan terjadi perubahan hemodinamik karena peningkatan volume
darah sebesar 30-50% yang dimulai sejak trimester pertama dan mencapai puncaknya pada usia
kehamilan 32-34 minggu dan menetap sampai aterm. Sebagian besar peningkatan volume darah
ini menyebabkan meningkatnya kapasitas rahim, mammae, ginjal, otot polos dan sistem vaskuler
kulit dan tidak memberi beban sirkulasi pada wanita hamil yang sehat. Peningkatan volume
plasma (30-50%) relatif lebih besar dibanding peningkatan sel darah (20-30%) mengakibatkan
terjadinya hemodilusi dan menurunya konsentrasi hemoglobin. Peningkatan volume darah ini
mempunyai 2 tujuan yaitu pertama mempermudah pertukaran gas pernafasan, nutrien dan
metabolit ibu dan janin dan kedua mengurangi akibat kehilangan darah yang banyak saat
dengan perubahan atau variasi dari cadiac output. Cadiac output adalah hasil denyut jantung
dikali stroke volume. Pada tahap awal terjadi kenaikan stroke volume sampai kehamilan 20
minggu. Kemudian setelah kehamilan 20 minggu stroke volume mulai menurun secara perlahan
karena obstruksi vena cava yang disebabkan pembesaran uterus dan dilatasi venous bed. Denyut
jantung akan meningkat secara perlahan mulai dari awal kehamilan sampai akhir kehamilan dan
mencapai puncaknya kira-kira 25 persen diatas tanpa kehamilan pada saat melahirkan.
Aliran darah pada wanita hamil tidak sepenuhnya diketahui. Distribusi aliran darah
dipengaruhi oleh resistensi vaskuler lokal. Renal blood flow meningkat sekitar 30 persen pada
trimester pertama dan menetap atau sedikit menurun sampai melahirkan. Aliran darah ke kulit
meningkat 40 - 50 persen yang berfungsi untuk menghilangkan panas. Mammary blood flow
pada wanita tanpa kehamilan kurang dari 1 persen dari cadiac output. Dan dapat mencapai 2
persen pada saat kehamilan aterm. Pada wanita yang tidak hamil aliran darah ke rahim sekitar
100 ml/menit (2 persen dari cadiac output) dan akan meningkat dua kali lipat pada kehamilan 28
minggu dan meningkat mencapai 1200 ml/menit pada saat kehamilan aterm, mendekati jumlah
nilai darah yang mengalir ke ginjalnya sendiri. Nilai semasa kehamilan pembuluh darah rahim
berdilatasi maksimal, aliran darah meningkat akibat meningkatnya tekanan darah maternal dan
aliran darah. Pada dasarnya wanita hamil selalu menjaga aliran darah ke rahimnya, apabila
redistribusi aliran darah total diperlukan oleh ibu atau jika terjadi penurunan tekanan darah
maternal dan cadiac output, maka aliran darah ke uterus menurun dan tetap dipertahankan.
Kelainan katup jantung adalah salah satu penyakit jantung yang sering ditemukan pada
saat kehamilan. Gangguan ini dapat meningkatkan kejadian gagal jantung, morbiditas dan
mortalitas pada ibu dan janin yang dikandung. Jenis-jenis kelainan ini meliputi mitral stenosis
yang disebabkan penyakit jantung rematik, mitral dan aorta regurgitasi, kelainan katup tricuspid
serta katup jantung prostetik. Sudah diketahui bahwa pada kehamilan terjadi peningkatan volume
darah mencapai 30 hingga 50 % yang diikuti dengan meningkatnya curah jantung (cadiac output).
Hal ini muncul pada trimester pertama dan mencapai puncaknya pada 20-24 minggu usia kehamilan.
Setelah itu akan bertahan dan mulai menurun 3 hari setelah melahirkan. Suara murmur dapat
terdengar sebagai hal yang normal pada kehamilan. Biasanya lemah, middiastolik dan terdengar
sepanjang garis sternalis kiri. Intensitasnya meningkat seiring dengan meningkatnya curah jantung,
namun bila terdengar sangat keras serta berupa murmur diastolik, murmur kontinus atau murmur
sistolik yang kuat maka pemeriksaan ekokardiografi sangat diperlukan. Risiko terjadinya komplikasi
jantung pada ibu hamil akan menigkat pada kasus dengan stenosis katup yang berat serta
menurunkan fungsi sistolik ventrikel kiri (stenosis aorta dengan
area katup <1,5 cm2 dan stenosis mitral dengan area katup < 2 cm2), seperti stenosis mitral dengan
hipertensi pulmonal, regurgitasi berat dengan gangguan fungsi ventrikel kiri dan sindrom
Marfan’s dengan aneurisma pada ascending aorta. Risiko juga akan meningkat pada ibu yang
memiliki riwayat penyakit jantung seperti: aritmia, gagal jantung. Untuk itu peran konseling sebelum
konsepsi sangat diperlukan. Semua kejadian kelainan katup diharapkan dapat ditemukan sebelum
kehamilan terjadi. Untuk mendapatkan adanya kelainan katup diperlukan pemeriksaan fisik jantung
yang tepat. Auskultasi jantung yang benar tentu sangat membantu untuk menemukan kecurigaan
terjadinya kelaina katup jantung. Pemeriksaan penunjang utama adalah ekokardiografi untuk
memastikan adanya kelainan katup jantung tersebut. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah
persiapan menjalani kehamilan pada ibu yang menggunakan katup
jantung prostetik. Untuk memprediksi komplikasi pada nenonatal yang perlu diperhatikan adalah
adanya gangguan pada fungsi jantung dan obstruksi jantung kiri. Komplikasi yang
dapat terjadi adalah lahir premature, intrauterine growth retardation, respiratory distress
syndrome, hemoragik intraventrikel dan kematian. Pada beberapa kasus kehamilan dengan
(profilaksis) endokarditis.