Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Risk Assesment dalam Kebidanan: Pengembangan Alat Deteksi Risiko


Kehamilan Berbasis Web Sebagai Sistem Pencatatan Pelaporan Bagi Bidan

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan pada
Persalinan dan BBL

DISUSUN OLEH :
Fani Laila Sari NIM. 20810047
Neng Lia Meliana NIM. 20810048
Tira Seyudhianti NIM. 20810049
Epi Setiawati NIM. 20810050
Ferda Lovyta Sari NIM. 20810051

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


STIKES GUNA BANGSA YOGYAKARTA
TAHUN 2021/2022

i
DAFTAR ISI

Halaman
COVER............................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan dan Manfaat................................................................................2
BAB II..............................................................................................................3
2.1 Pengembangan Alat Deteksi Resiko Kehamilan.....................................3
2.2 Kualitas Alat Deteksi Resiko Kehamilan Berbasis Web sebagai Sistem
Pelaporan dan Pencatatan bagi Bidan.....................................................4
2.3 Kekurangan Alat Deteksi Resiko Kehamilan Berbasis Web Sebagai
Sistem Pencatatan dan Pelaporan............................................................4
BAB III............................................................................................................6
3.1 Kesimpulan..............................................................................................6
3.2 Saran........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan hasil Riset Fasilitas Kesehatan (Rifaskes) Tahun 2011
yang dilakukan Badan Litbangkes Kemenkes RI, didapatkan hanya 58,7%
Puskesmas di Indonesia yang memiliki kecukupan sumberdaya dalam
menyelenggarmakan program pelayanan kesehatan ibu, termasuk
kecukupan petugas, kegiatan, pelatihan, pedoman, dan bimbingan teknis.
terhadap ibu hamil berdasarkan kartu tersebut (Manuaba, 2009). Kelebihan
teknologi dan sistem informasi dimanfaatkan untuk mempermudah
pekerjaan, tidak luput juga dalam proses pencatatan yang berkembang saat
ini, fasilitas dan sarana prasarana pendukung juga harus terpenuhi untuk
kemajuan kesehatan. Sehubungan dengan pencatatan dan pelaporan
penggunaan teknologi informasi menjadi alternatif yang baik terutama
dalam bentuk web atau elektronik. Deteksi kehamilan dalam bentuk web
akan mempermudah pencatatan dan pelaporan bidan. Kelebihan penggunaan
web dalam pencatatan adalah mudah dalam pengelolaanya, lebih efektif,
lebih aman dan hemat. Web tersebut dapat diterapkan pada skala kabupaten,
provinsi, dan nasional. Penggunaan teknologi informasi dapat
mempermudah dalam penggunaan, sistem fleksibilitas, efisiensi waktu,
informasi aksesibilitas dan relevansi. Selain kelebihan kelebihan ini,
teknologi informasi kesehatan juga untuk memandu pengembangan sistem
masa depan dan menginfomasikan pengambilan keputusan yang relevan
(Lippeveld, 2000).
Masalah-masalah yang ada dapat diminimalisir dengan dideteksi
secara dini oleh tenaga kesehatan. Deteksi dini risiko tinggi ibu hamil
adalah kegiatan penjaringan terhadap ibu-ibu hamil yang terdeteksi
mengalami kehamilan resiko tinggi pada suatu wilayah tertentu atau
kegiatan yang dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai
faktor risiko dan komplikasi kebidanan. Deteksi dini oleh tenaga kesehatan
dan masyarakat tentang adanya faktor risiko dan komplikasi, serta

1
penanganan yang adekuat sedini mungkin, itu merupakan kunci dalam
penurunan angka kematian ibu dan bayi yang dilahirkannya.
Kegiatan deteksi dini risiko tinggi ibu hamil yang dilaksanakan oleh
bidan di desa yaitu memberikan pelayanan antenatal untuk ibu selama
kehamilannya serta dilaksanakan sesuai dengan Standar Pelayanan
Kebidanan (SPK). Di bidang kebidanan, saat ini terdapat upaya sebagai
deteksi dini terhadap faktor kehamilan yaitu menggunakan metode Kartu
Skor Poedji Rochjati (KSPR) yang dikeluarkan oleh Depertemen Save
Motherhood Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo Surabaya yang masih
digunakan secara manual. Pada mulanya kartu ini diciptakan oleh Poedji
Rochjati pada tahun 1992-1993 pada proyek penelitian di Kabupaten
Probolinggo. KSPR disusun dengan format yang sederhana dengan tujuan
agar mudah dalam proses pengisian oleh tenaga kesehatan dalam rangka
melakukan skrining terhadap ibu hamil dan mengelompokkan ibu kedalam
kategori sesuai dengan masalahnya sehingga dapat menentukan dalam
proses pengambilan keputusan dan intervensi yang tepat.
Tujuan makalah ini adalah menjelaskan pengaruh alat deteksi
kehamilan berbasis web dalam kualitas kesehatan pencatatan dan kehamilan
di tempat pelayanan kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
adalah bagaimana pengaruh alat deteksi kehamilan berbasis web dalam
kualitas kesehatan pencatatan dan kehamilan di tempat pelayanan kesehatan.

1.3 Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahui Pengembangan Alat Deteksi Resiko Kehamilan.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan alat deteksi resiko
kehamilan berbasis web sebagai sistem pencatatan dan pelaporan.
3. Supaya asuhan kebidanan dapat lebih efektif, aman, cepat, dan hemat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengembangan Alat Deteksi Resiko Kehamilan


Kegiatan deteksi dini risiko tinggi ibu hamil yang dilaksanakan oleh
bidan di desa yaitu memberikan pelayanan kebidanan untuk ibu selama
kehamilannya serta dilaksanakan sesuai dengan Standar Pelayanan
Kebidanan (SPK), kompetensi bidan Indonesia dan wewenang bidan yang
diatur dalam Kepmenkes RI No.900/Men.Kes/SK/VII/2002.
Dalam penelitian lain tentang pengembangan sistem oleh Nur.P dan
Irwandy.K (2013) diketahui bahwa kebutuhan pengguna akan
pengembangan sistem, yaitu sistem yang mampu mendukung dalam
pengolahan data dan dapat menyajikan informasi yang jelas serta dapat
diakses oleh manajerial.
Tahap pengembangan alat deteksi resiko kehamilan ada beberapa
langkah yaitu menyusun draft risiko kehamilan dengan desain yang telah di
rancang dalam storyboard, dan melakukan validasi dari aspek materi. Hasil
dari tahap pengembangan alat deteksi kehamilan berbasis web dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Menu master
Bagian ini merupakan master dari sistem informasi dari alat deteksi
risiko kchamilan, pada bagian ini pihak puskesmas ataupun pengguna
dapat menambahkan titik kehamilan sesuai dengan kehamilan terbanyak
di wilayah kerja fasilitas kesehatan.
2. Menu Ibu Hamil
Bagian menu ibu hamil berisi input ibu hamil dan data ibu hamil. Input
ibu hamil berisi tentang identitas ibu hamil dan suami seperti nama ibu
dan suami, umur, gravida, paritas, abortus, HPHT, tempat lahir, alamat,
golongan darah, pekerjaan, agama, dan nomor HP. Sedangan data ibu
hamil berisi data ibu hamil yang telah di input dan di simpan.

3
3. Menu Kartu Resiko
Pada menu ini berisi 2 bagian yaitu kartu deteksi risiko kehamilan dan
data ibu hamil beresiko, pada bagian kartu deteksi berisi tentang kriteria
risiko dalam kehamilan yang telah dibuat sesuai dengan teori, dan data
ibu hamil yang telah di simpan sesuai dengan kriteria yang ditemukan
dengan kategori KRR, KRT, dan KRST.
4. Menu Ganti Password
Pada menu ini, user atau pengguna dapat mengganti password sesuai
dengan yang diinginkan dan mudah di ingat

2.2 Kualitas Alat Deteksi Resiko Kehamilan Berbasis Web sebagai Sistem
Pelaporan dan Pencatatan bagi Bidan
Sistem Berbasis Web memiliki kualitas dan kelebihan yaitu mudah
dalam pengelolaanya, lebih efektif, lebih aman dan hemat. Alat deteksi
risiko kehamilan berbasis web dapat diterapkan pada skala kabupaten,
provinsi, dan nasional. Penggunaan teknologi informasi sistem pelaporan
dan pencatatan bagi Bidan dapat mempermudah dalam penggunaan, sistem
fleksibilitas, efisiensi waktu, informasi aksesibilitas dan relevansi. Selain
itu, teknologi informasi kesehatan juga untuk memandu pengembangan
sistem masa depan dan menginfomasikan pengambilan keputusan yang
relevan.

2.3 Kekurangan Alat Deteksi Resiko Kehamilan Berbasis Web Sebagai


Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Fitur-fitur yang ada belum sepenuhnya lengkap dan dapat
dioperasikan sebagaimana mestinya. Sistem yang ada masih terbatas
dibagian basis saja (hanya bisa mengelompokkan ibu hamil ke dalam
kelompok risiko atau tidak) dan belum bisa menjabarkan tindakan yang
perlu dilakukan pada ibu hamil tersebut jika iya termasuk kelompok resiko
serta penanganan yang harus dilakukan terhadap ibu hamil tersebut.
Selain itu sistem ini juga hanya bisa digunakan dalam satu tahap saja
(kehamilan) yang belum terintegrasi ke tahapan selanjutnya yakni

4
persalinan dan nifas, serta sistem ini masih berbasis pengguna tunggal
(single user) dengan hasil output berupa cetakan laporan kondisi pasien.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan
deteksi dini risiko tinggi ibu hamil yang dilaksanakan oleh bidan sesuai
dengan Standar Pelayanan Kebidanan (SPK), kompetensi bidan Indonesia
dan wewenang bidan yang diatur dalam Kepmenkes RI
No.900/Men.Kes/SK/VII/2002. Hasil dari tahap pengembangan alat deteksi
kehamilan berbasis web yaitu; menu mater, menu ibu hamil, menu kartu
risiko, dan menu ganti pasword. Sistem berbasis web memiliki kualitas dan
kelebihan yaitu mudah dalam pengelolaanya, lebih efektif, lebih aman dan
hemat. Selain kelebihan ada juga kekurangannya yaitufitur-fitur yang ada
belum sepenuhnya lengkap dan dapat dioperasikan sebagaimana mestinya.

3.2 Saran
Diharapkan agar profesi kebidanan lebih mengetahui fungsi web
ataupun juga mengikuti pelatihan teknologi kebidanan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Ai Yeyeh dkk. 2009, Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Info Trans Madin
Jogiyanto, HM. 2005. Sistem Informasi Strategis: untuk keunggulan kompetitif:
Memenangkan Persaingan dengan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta:
Andi.
Jonni Sitorus, Nobrya Husni, Anton. 2020. Upaya Penurunan Jumlah Kematian
Ibu dan Bayi melalui Peran Stakeholder. Jurnal Inovasi. Vol.17 No. 2.
Oktober 2020: 141-150.
Kadir, A. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Manuaba. 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Prawirohardjo, Sarwono, 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan bina pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Rochjati, Poedji. 2003. skrining antenatal pada ibu hamil. Surabaya: Airlangga
University Press.

Anda mungkin juga menyukai