Anda di halaman 1dari 6

Jawaban no 1

Peran yang dapat dilaksanakan untuk mendukung dan menjaga Kesehatan mental selama
kehamilan
1. Membantu ibu menyiapkan mental untuk menghadapi kelahiran dan juga merawat bayi.
2. Menganjurkan Relaksasi.
3. Mencari informasi yang dibutuhkan mengenai kehamilan, proses kelahiran, dan juga
pengasuhan anak. ...
4. Lakukan kegiatan-kegiatan yang menarik dan disukai.
5. Belajar mengelola emosi dan tekanan.
6. Membantu mengontrol metabolisme tubuh  masa ngidam/mual muntah lebih lama
dengan derajat keparahan yang lebih berat.
7. Memantau perkembangan tumbuh kembang janin
8. Pembentukan bibit kepribadian dengan memberikan motivasi
9. Persiapan produksi ASI
10. Kualitas pengasuhan yang baik
11. Hubungan relasional yang terjalin dengan sangat baik
Pada Menjelang Persalinan diantaranta memberikan sensasi yang akan dirasakan dengan
nyaman dan memberikan terapi relaksasi.
Pada pasca melahirkan:
1. Mencegah terjadinya Stres pasca persalinan/ Baby blues syndrome, dengan bekerjasama
dengan keluarga untuk memberikan dukungan dan bantuan pada ibu dalam merawat
bayinya
2. Mencegah depresi pasca persalinan, dengan menjalin komunikasi yang baik dalam proses
pengasuhan sehingga membuat mood ibu tetap terjaga.
3. Membantu ibu untuk terhindar dari psikosis paska persalinan

Nomor 2
Faktor Kesehatan jiwa pada ibu hamil sangatlah penting untuk diperhatikan, karena dengan
individu yang sehat jiwanya, maka akan mampu menjalani proses kehamilan hingga merawat
bayinya dengan sangat baik, ibu hamil yang sehat jiwanya akan mampu menjalin hubungan
positif dengan orang lain, baik itu masyarakat ataupun keluarga, dapat menghargai dirinya,
bertanggung jawab atas semua hal pengasuhan bayinya, rileks, menikmati kehidupan dan
melakukan tugasnya dengan tanpa hambatan yang disertai rasa cemas.
Rasa cemas menimbulkan ibu hamil mengalami kesulitan dalam meregulasi emosi. Karena
emosi saat hamil juga berdampak pada persalinan serta kesehatan bayi  Berdasarkan data dari
beberapa penelitian, ibu hamil yang mengalami stress berkepanjangan dapat membuat
bayinya lebih berisiko terserang penyakit jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes
kelak ketika ia beranjak dewasa.
Nomor 3
Yang akan saya lakukan apabila mendapati kasus pasien berdasarkan kasus diatas adalah
akan memastikan Kembali bahwa pengkajian yang dilakukan pengkajian mengenai
Kesehatan jiwa melalui CR Skrining Kesehatan mental ibu hamil. Dimana akan melakukan
diagnosis banding menggali faktor yang mengganggu Kesehatan jiwa ibu tersebut.
Dikarenakan hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ibu mnegalami gangguan berat, maka
upaya atau peran sebagai seorang bidan salah satunya membantu ibu untuk dilakukan
pemeriksaan penunjang serta memfasilitasi ibu untuk dibawa konsultasi dengan psikolog atau
dokter spesialis jiwa, dikarenakan pasien tinggal sendiri,tTindakan ini dapat diilakukan
dengan bantuan dari pihak lintas sector seperti tokoh masyarakat dan juga kader setempat,

Nomor 4
Aspek psikis tidak dapat dipisahkan dari aspek yang lain dalam kehidupan manusia :
a. Pengalaman (segenap pengalaman yang terjadi terutama pada masa lalunya, misal
pembentukan basic trust saat bonding masa bayi).
b. Proses Pembelajaran (Perilaku manusia adalah hasil dari proses belajar, pelatihan dan
pengalaman yaitu keteladanan/pengasuhan orangtua mempengaruhi mentalitas
anak).
c. Kebutuhan misalnya ketidakmampuan dalam mengenali dan memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya adalah sebagai dasar dari munculnya gangguan mental individu)
Sedangkan factor biokimiawi yang menjadi penyebab masalah utama Kesehatan jiwa
adalah:
1) Otak (Fungsi otak seperti motorik, intelektual, emosional dan afeksi berhubungan
dengan mentalitas manusia)
2) Sistem endokrin (sistem hormonal berpengaruh terhadap mood/perubahan suasana
hati)
3) Sensoris (panca indera mempengaruhi fungsi kognisi dan emosi individu)
4) Genetis (bbrp masalah mental dipengaruhi oleh faktor genetis, misal depresi dan
schizofrenia)
5) Kondisi ibu selama masa kehamilan (usia, nutrisi, obat-obatan, radiasi, penyakit
yang diderita, stress dan komplikasi.
Nomor 5

Karena Faktor psikologis menyebabkan ikatan emosional seseorang dengan keluarga atau
teman, kemampuan kognitif saat belajar, serta emosi yang belum matang. Hal-hal yang dapat
mempengaruhi kondisi psikologisnya antara lain:
 Kehilangan
Rasa kehilangan muncul ketika orang terdekat meninggal, hubungan dengan pasangan
berakhir, keguguran, kehilangan pekerjaan, atau ketika terpisah dari teman dan
keluarga. Ketika menghadapi salah satu kejadian tersebut, maka selanjutnya akan
muncul rasa sedih syok, marah, dan menyesal. Setiap orang memiliki cara dan
waktunya sendiri untuk menyembuhkan duka. Terkadang butuh waktu berminggu-
minggu, berbulan-bulan, bahkan beberapa tahun. Sebelum perasaan ini mengganggu
kesehatan mental, hubungi orang terdekat untuk mendapat dukungan. Jika perlu, bisa
mencari bantuan profesional untuk berdamai dengan perasaan kehilangan.
 Kehilangan pekerjaan
Kehilangan pekerjaan, menganggur, kehilangan bisnis, dan rugi dalam investasi
mengakibatkan finansial terganggu. Ketika keuangan tidak stabil, sangat normal
muncul gejala sulit tidur, mudah marah, rasa malu, dan kehilangan arah yang makin
lama akan membuat emosi tidak teratur.
 Sosial Budaya
Faktor sosial budaya dipengaruhi kesehatan dalam budaya, seperti status sosial,
hubungan dengan keluarga, hubungan sosial, dan konflik sosial. Bahkan kondisi
sosial budaya yang tidak sehat semakin berkembang ke ranah digital dengan
munculnya hujatan dari warga-net.
 Mengalami perundungan
Hidup di era digital membuat seseorang dengan mudah melakukan perundungan
secara online dan bersembunyi dibalik akun media sosial. Beberapa tahun terakhir
semakin sering muncul berita tentang dampak buruk dari perundungan online. Ketika
seseorang terus menerus mengalami perundungan fisik dan verbal, ia akan merasa
tidak berdaya dan kesepian. Hari-harinya akan dipenuhi pikiran apakah besok ia akan
mengalami hal yang sama dan apakah akan berdampak semakin buruk jika
melaporkan kejadian tersebut.
Nomor 6

Keterkaitan antara Kesehatan mental dengan proses pengasuhan ditunjukkan bahwa


Kesehatan mental seorang ibu menjadi krusial dalam pengasuhan, tumbuh kembang anak,
dan perannya menjalankan tugas sehari-hari. Namun, kesehatan mental ini terkadang masih
sering disepelekan, baik oleh pasangan, keluarga, lingkungan, dan bahkan oleh ibu itu
sendiri.

Proses pengasuhan ibu yang bekerja tentu lebih rentan menghadapi tekanan. Yang
menyebabkan kondisi kesehatan mental ibu menjadi tidak baik sehingga dapat berpengaruh
dalam mengasuh anak-anaknya. Oleh karena itu, menjadi penting bagi seorang ibu memiliki
kondisi kesehatan mental yang baik. salah satunya terdapat perubahan sikap ke arah yang
destruktif contohnya seorang ibu yang awalnya sangat sabar menjadi lebih mudah marah dan
memperbesar masalah yang kecil. “Untuk mengatasi hal tersebut, terdapat lima jurus jitu
merawat kesehatan mental ibu, langkah pertama adalah setujui, terima, dan akui perasaan
yang ada misalnya saat kita merasa ada sesuatu yang tidak baik atau saat kita merasa lelah
maka kita harus mengakuinya jangan mencoba untuk menolaknya dengan alasan kurang
bersyukur.

perlu ada kebiasaan-kebiasaan yang dapat dilakukan untuk membentuk mental kuat pada
anak, mulai diterapkan dari diri sendiri, keluarga, hingga lingkungan luas. Besar harapan dari
diskusi hari ini kita mendapatkan pencerahan bagaimana menyikapi situasi saat ini dengan
tetap mengutamakan kepentingan terbaik bagi masa depan anak serta dapat meningkatkan
nilai kebersamaan dan menyempurnakan hubungan keluarga Indonesia. Karena untuk
mewujudkan anak-anak yang bahagia, diperlukan juga ibu yang bahagia dengan jiwa yang
sehat dan kuat. Mari kita ciptakan keluarga Indonesia di masa pandemi yang siap
membangun masa depan anak  generasi emas 2045 dengan kesehatan mental yang baik.

Nomor 7

Upaya yang akan dilakukan pada pasien tersebut antara lain:

- Memberi dukungan sosial berupa dukungan instrumental dan dukungan emosional


- Memberikan pelayanan Kesehatan jiwa yang efektif
- Tidak menganggap remeh kasus klien
- Menyarankan untuk datang ke professional, seperti psikolog.
- Menjaga mereka untuk tetap aman
- Melawan stigma
- Memberikan perasaan memiliki
- Memberikan asuhan saying ibu
- Membantu mengatasi resiko dengan cara mengidentifikasinya

Nomor 8

Apabila mendapati kasus tersebut, profesi dan sector yang akan saya libatkan adalah:

1. Perawat
2. Psikolog/psikiatri
3. Dokter spesialis jiwa
4. Keluarga dan tokoh masyarakat

Nomor 9
1. Bidan memberikan dukungan kepada pasien korban kekerasan
2. Memberikan alur rujukan khusus penanganan kasus KDRT
3. Menjalin komuniksdi lintas profesi dan lintas sector

Nonmor 10

Adaptasi yang terjadi pada ibu nifas diantaranya:

a. Periode taking in (1-2 hari setelah melahirkan)


1. ibu masih pasif dan tergantung pada orang lain
2. perhatian ibu tertuju pada ke khawatiran pada perubahan tubuhnya
3. ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman ketika melahirkan
4. memerlukan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan tubuh ke kondisi
normal
5. nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan peningkatan nutrisi.
Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi tubuh tidak berlangsung
normal.
b. Periode taking hold (2-4 hari / 3-10 hari setelah melahirkan)
1. ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan tanggung jawab
akan bayinya
2. ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB dan daya
tahan tubuh
3. ibu cenderung terbuka menerima nasihat bidan dan kritikan pribadi
4. ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi seperti menggendong,
menyusui, memandikan dan mengganti popok
5. kemungkinan ibu mengalami baby blues karena merasa tidak mampu membesarkan
bayinya
c. Periode letting go (10 hari setelah melahirkan)
1. terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan di pengaruhi oleh dukungan serta perhatian
keluarga
2. ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan memahami kebutuhan
bayi sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan hubungan social
3. Mungkin terjadi depresi postpartum jika babyblues tidak terkelola dengan baik.
Dengan menjalin adaptasi dengan baik, maka ibu nifas akan mudah dalam menjalani proses
masa nifas, terutama pada pengasuhan anak dengan aman dan nyaman, karena Kesehatan
jiwanya terjaga dengan sangat baik
Akan tetapi apabila ibu nifas tidak dapat beradaptasi dengan baik, maka proses tahapan masa
nifas tidak akan berjalan dengan optimal dan mempengarhui terhadap Kesehatannya.

 
 

Anda mungkin juga menyukai