S.Tr.Keb.,M.Keb NIFAS KESEHATAN MENTAL Kesehatan mental merupakan hal sama pentingnya dengan kesehatan fisik bagi manusia. Dengan sehatnya mental seseorang maka aspek kehidupan yang lain dalam dirinya akan bekerja secara lebih maksimal. Kondisi mental yang sehat tidak dapat terlepas dari kondisi kesehatan fisik yang baik. Kesehatan mental yang baik untuk individu merupakan kondisi di mana individu terbebas dari segala jenis gangguan jiwa, dan kondisi dimana individu dapat berfungsi secara normal dalam menjalankan hidupnya khususnya dalam menyesuaikan diri untuk menghadapi masalah-masalah yang mungkin ditemui sepanjang hidupnya. Menurut WHO, kesehatan mental merupakan kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta berperan serta di komunitasnya. DETEKSI DINI Deteksi dini adalah upaya penjaringan dan penyaringan yang dilaksanakan untuk menemukan penyimpangan kelainan secara dini dan mengetahui serta mengenal faktor-faktor resiko terjadinya kelainan tersebut Deteksi dini adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan atau gangguan psikologis pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas. Tujuan pembangunan kesehatan di Indonesia adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah angka kematian ibu (AKI). Tingginya AKI di Indonesia akibat komplikasi pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas. sehingga pembangunan kesehatan di Indonesia masih diprioritaskan pada upaya menigkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok rentan. Kelompok rentan/vulnerable yang dimaksud yaitu ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi pada masa perinatal Kehamilan, bersalin, nifas dan menyusui merupakan masa yang sangat penting dalam kehidupan perempuan. Pada masa tersebut, mereka rentan mengalami masalah kejiwaan. Masalah kejiwaan adalah gangguan pada pikiran perasaan dan perilaku, sehingga menimbulkan penderitaan dan terganggunya fungsi sehari-hari baik pribadi dan social. Menurut Kemenkes (2013) Salah satu masalah kejiwaan yang sering dialami oleh ibu hamil, bersalin, nifas dan menyusui adalah: depresi, cemas, gangguan tidur, psikotik. Hasil Riset menunjukkan bahwa wanita yang melahirkan tidak jarang mengalami cemas, takut, bahkan depresi (Wang dkk, 2018; Lucita, 2015). Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi permasalahan psikologis (stress) ibu hamil, diantaranya tingkat pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan, serta dukungan dari orang-orang sekitarnya (Lucita, 2015; Najafi, Roudsari, & Ebrahimipour, 2017; Wang, dkk, 2018) ➢Salah satu upaya kesehatan ibu berbasis masyarakat yaitu dibentuknya Kelas Ibu Hamil sebagai wadah kegiatan bagi ibu hamil, berdiskusi dan tukar pengalaman utk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang kehamilan, persalinan, perawatan nifas & perawatan bayi baru lahir melalui praktek dengan menggunakan Buku KIA yg difasilitasi petugas kesehatan. Kegiatan Kelas Ibu Hamil lebih banyak menyentuh pada aspek fisik ibu hamil, bersalin, nifas, dan menyusui, sedangkan aspek psikologisnya masih kurang mendapatkan penanganan dan pelayanan yang memadai sehingga problem-problem kejiawaan seperti stress, depresi, maupun kecmasan yang dihadapi ibu hamil menjadi berdampak pada kehamilan, proses melahirkan, maupun kepada produksi air susu ibu. KEHAMILAN ➢Kehamilan adalah kondisi yang menimbulkan perubahan fisik maupun psikososial seorang wanita. Ibu hamil di trimester pertamaakan mengalam imual yang membuatnya merasa tidak sehat dan tidaknyaman, bahkan beberapa ibu hamil bias jadi menolak kehamilannya tersebut. Pada trimester kedua, ibu hamil mulai merasa nyaman dengan kehamilannya, namun di trimester ketiga saat janin sudah memasuki rongga panggul, ibu hamil bias jadi merasa cemas dan khawatir dikarenakan ketakutan akan kehilangan perhatian spesial yang didapatkan semasa kehamilan ➢Kehamilan merupakan suatu peristiwa istimewa yang indah, apabila dijalani dengan emosi yang positif, dan akan menjadi suatu masalah psikologis apabila dijalani dengan emosi yang negatif. Oleh karena itu, kesehatan mental wanita saat kehamilan adalah sangat penting untuk menghindari masalah psikologis yang mungkin terjadi selama kehamilan UPAYA MENGATASI GANGGUAN PSIKOLOGI Salah satu upaya mengatasi masalah kesehatan jiwa (stress) ibu hamil bisa menggunakan metode coping dan dukungan social. 1. Seperti hasil penelitian Kartal dan Oskay (2017) di Turki menunjukkan bahwa wanita hamil yang menggunakan metode copingyang aktif (seperti, mengobrol dengan teman dan saudara,mendengarkan musik, membaca buku, merajut dan sebagainya) cenderung mengalami gejala depresi yang rendah (Kartal dan Oskay (2017). 2. Kemampuan wanita mengatasi kecemasan menghadapi persalinan selain ditentukan oleh pengetahuannya tentang kehamilan dan persalinan, juga ditentukan oleh seberapa besar calon ibu tersebut mendapat dukungan dari orang-orang di sekitarnya. Adanya lingkungan sosial seperti, kerabat, orangtua, pasangan, teman, organisasi masyarakat yang dapat memberi rasa nyaman, perhatian, penghargaan ataupun pertolongan dapat mengurangi stress yang dirasakan. Dukungan dari lingkungan ini dapat berupa Emotional support (berupa empati, perhatian, kasih sayang, penerimaan, dorongan untuk membangkitkan semangat, instrumental support (bantuan langsung seperti barang, tenaga, finacial), dukungan Informasi (dalam bentuk nasihat, pengarahan, saran, feedback dll), maupun companionship support (adanya orang-orang yang bisa menemani, berbagi sehingga dapat memberi rasa ingroup). MACAM- MACAM GANGGUAN PSIKOLOGI PADA MASA KEHAMILAN 1. Pasangan Infertil Kesuburan merupakan syarat mutlak untuk bisa menjadi hamil. Masa kesuburan ini hanya berlangsung dalam satu periode tertentu, yang terbatas secara defisit dalam kehidupan wanita yaitu antara usia 14-50 tahun. Kemandulan adalah sterilitas psikogenis padadiri seorang wanita 2. Kehamilan Palsu (Pseudociecys) Kehamilan pseudoceysis adalah sebuah kehamilan yang abnormal atau bisa dibilang bahwa kehamilan pseudoceysis adalah kehamilan imaginer atau palsu. 3. Kehamilan di Luar Nikah Hamil diluar nikah adalah suatu kondisi atau keadaan yang tidak diinginkan oleh perempuan manapun. Dimana pada saat terjadi hamil diluar nikah maka seorang wanita mengalami sebuah dilema dimana dia masih ingin bergaul dengan teman sesamanya tapi dilain hal dia harus melahirkan dan mendidik anak 4. Kehamilan yang tidak Dikehendaki Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD/unintended pregnancy) didefinisikan sebagai kehamilan yang terjadi pada saat tidak menginginkan anak pada saat itu (mistimed pregnancy) dan kehamilan yang tidak diharapkan sama sekali (unwanted pregnancy). 5. Kehamilan dengan Keguguran Abortus adalah berakhirnya kehamilan melalui cara apapun, spontan maupun buatan, sebelum janin mampu bertahan hidup. Batasan ini berdasarumur kehamilan dan berat badan. Dengan lain perkataan abortus adalah terminasi kehamilan sebelum 20 minggu atau dengan berat kurang dari 500gr 6. Kehamilan dengan Janin Mati Intrauterine fetal death atau IUFD adalah kondisi janin yang meninggal di dalam kandungan setelah kehamilan berusia 20 minggu 7. Kehamilan dengan Ketergantungan Obat Ketergantungan obat adalah suatu keadaan fisik dan mental (psikologis) seseorang untuk terus tergantung dengan obat yang harus diminum untuk menambah tenaga atau karena kecanduan. PERSALINAN Masa melahirkan merupakan masa yang paling ditakuti oleh ibu dimana pada saat itu seorang ibu harus menahan rasa sakit bahkan bisa dibilang mempertaruhkan jiwa dan raga untuk mengeluarkan bayi yang ada dlm kandungannya. Pada saat menghadapi proses melahirkan maka ibu akan semakin cemas dimana ibu sudah membayangkan sakitnya pada saat melahirkan dan selain itu juga kegelisan dalam menunggu masa melahirkan Kegelisan yang akan muncul pada saat mau melahirkan antara lain adalah: 1. Takut mati 2. Trauma melahirkan 3. perasaan takut bersalah dan dosa 4. Ketakutan riil ( Alat-alat medis) Perubahan psikologis pada Kala I, bbrp keadaan dpt terjadi pada ibu bersalin, trauma bagi ibu yang pertama kali melahirkan, perubahan2 yang dimaksud adalah: 1. Perasanaa tdk enak 2. Takut dan ragu2 akan persalinan sering memikirkan antara lain apakah persalinan berjalan normal atau tdk 3. Menganggap persalinan sebagai percobaan 4. Apakah penolong persalinan dapat sabar dan bijaksana dalam menolongya 5. Apakah bayi normal atau tdk 6. Apakah ia sanggup merawat bayinya 7. Ibu cemas MASALAH SPIKOLOGIS PADA PERSALINAN Perlu diketahui bahwa ketika dalam kondisi hamil bahkan setelah partus terjadi fluktuasi hormon dalam tubuh yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan psikologis pada ibu yang melahirkan seperti kurangnya persiapan mental dan gangguan bounding attachment. 1. Gelisah dan Takut Menjelang Kelahiran Saat persalinan berlangsung, perasaan gelisah dan cemas menghinggapi sang istri, adaptasi dengan suasana kamar bersalin yang tentu baru bagi Ibu hamil 2. Gangguan Bounding Attachment Kebutuhan untuk saling membutuhkan antara keluarga terdekat atau orang-orang terdekat. NIFAS Pengalaman menjadi orang tua khususnya seorang ibu kadang kala tidak selalu menjadi hal yang menyenangkan bagi setiap wanita atau pasangan suami istri. Tanggung jawab yang diemban sebagai seorang ibu setelah melahirkan bayi kadang kala menjadi konflik dalam diri seorang wanita yang merupakan faktor pemicu timbulnya gangguan emosi, intelektual dan tingkah laku pada seorang wanita. Sebagian wanita ada yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan perubahan ini sehingga mengalami gangguan psikologis Perubahan psikologis yang terjadi pada ibu masa nifas terjadi karena beberapa hal yaitu pengalaman selama melahirkan, tanggung jawab peran sebagai ibu, adanya anggota keluarga baru (bayi) sertaperan baru sebagai seorang ibu Depresi postpartum sering terjadi pada masa adaptasi psikologis ibu masa nifas, walaupun insidensinya sulit untuk diketahui secara pasti namun diyakini 10-15% ibu melahirkan mengalami gangguan ini. Faktor resiko terjadinya depresi postpartum antara lain kurangnya dukungan suami dan keluarga, komplikasi kehamilan, persalinan dan kondisi bayi, faktorlingkungan, budaya, riwayat gangguan jiwa sebelumnya serta gangguan keseimbangan hormonal Melakukan skrining secara rutin pada ibu nifas dirasakan efektif, sederhana dan mudah digunakan untuk mengidentifikasi wanita yang berisiko terhadap depresi postpartum, skrining ini bisa dilakukan pada saat kunjungan nifas di tenaga kesehatan setempat. Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) ialah salah satu metode untuk mendeteksi risiko depresi postpartum pada ibu nifas. PENYESUIAN SEORANG IBU 1.Fase dependent selama 1-2 hari setelah melahirkan semua kebutuhan ibu dipenuhi oleh orang lain. Sehingga ibu tinggal mengalihkan energi psikologisnya untuk anak dan ia perlu merubah peran peran dari anak ibu menjadi ibu. 2.Fase dependet-independent. Ibu secara berselang menerima pemeliharaan dari orang lain dan berusaha untuk melakukan sendiri semua kegiatannya 3.Fase Independent. Ibu dan keluarga harus segera menyesuaikan diri dengan anggota keluarga , hubungan dengan pasangan meskipun ada kehadiran orang baru dalam keluarganya. MASALAH PSIKOLOGIS PADA MASA NIFAS TUGAS INDIVIDU Buatlah Makalah dan PPT untuk kasus gangguan psikologis pada: 1. Kemadulan/Infertilitas 2. Hamil di luar nikah 3. Pseodoccyes 4. Keguguran/Abortus 5. KTD (Kehamilan yang Tidak Diinginkan/Dikehendaki) 6. KJDR (Kematian Janin Dalam Rahim)/IUFD (Intra Uterine Fetal Death) 7. Kecemasan dalam menghadapi persalinan 8. Post Partum Blues 9. Depresi Post Partum 10. Psikosis Post Partum ISI MAKALAH HARUS MENCAKUP TENTANG: Adapun syarat tugas yang akan dibuat antara lain : 1. Harus menggunakan sumber terpercaya jurnal penelitian dan Buku/E-book) tidak diperkenankan mengambil sumber yang tidak jelas seperti dari Blogspot, Worldpress, Wikipedia dsb. 2. Makalah harus memuat ▪ BAB I Pendahuluan ▪ BAB II Tinjauan Pustaka (Definisi, faktor-faktor yang menyebabkan, Tanda dan Gejala, Dampak dan Penanganan dari Kebidanan) ▪ BAB III Contoh kasus dan Penanganannya ▪ BAB IV Penutup ▪ Daftar Pustaka 3. Jenis Huruf Times New Roman Font 12 Spasi 2 cm 4. Ukuran Kertas A4 dengan Margin Top 4 cm, Left 4 cm, Bottom 3 cm dan Right 3 cm 5. Wajib mencantumkan daftar pustaka Tugas dikumpulkan paling lambat Hari Rabu, 21 Juli 2021 Pukul 08.00 WITA dan tugas dikumpulkan melalui SPADA *Nama file harus Menggunakan NAMA_NIM_JudulTugas TERIMA KASIH