Pembimbing
Andhika Trisna Putra, dr., Sp.A.
Hormon-Hormon
Kortisol Katekolamin
Tiroid
Peningkatan
Peningkatan Peningkatan Maturasi jalur Peningkatan kapasitas Peningkatan
produksi surfaktan
konversi T4 katekolamin oleh metabolik glukosa pencernaan di sitem kepadatan reseptor β-
untuk maturase
→T3 kelenjar adrenal di hati GIT adrenergic
paru
Adaptasi
Inisiasi
Peningkatan metabolisme
termogeneses dari
tekanan darah energi-glukosa dan
lemak coklat
asam lemak
Sekresi surfaktan. Surfaktan adalah campuran lipid dan protein yang berfungsi
untuk menurunkan tegangan permukaan paru.
Peregangan alveolar akibat inisiasi ventilasi bayi.
Epitel respiratorik berubah dari sekresi cairan aktif menjadi absorpsi cairan aktif
(diatur hormone kortisol dan tiroid)
Pembersihan cairan paru janin (sebelum lahir dan berakhir 2 jam setelah
persalinan). Mekanismenya melalui peningkatan gradien tekanan trans-epitel
selama inspirasi.
Perubahan aliran darah paru
PERUBAHAN ALIRAN DARAH PARU
Penutupan pirau jantung. Mengubah sistem peredaran darah dari konfigurasi janin
ke sistem neonatal (dari curah jantung total ventrikel kanan dan kiri 450
mL/kg/menit menjadi setiap ventrikel memiliki curah jantung 400 mL /kg/menit)
Tekanan arteri pulmonal mencapai setengah tekanan arteri sistemik pada usia 24
jam, mencapai tingkat dewasa dalam 2 minggu
Pertukaran gas akan stabil pada 2 menit setelah persalinan
Peningkatan denyut jantung merupakan indikator klinis terbaik dari
ventilasi yang baik
Pada bayi sehat yang sehat dan menghirup udara ruangan, saturasi
oksigen tidak mencapai 90% sampai 8 menit setelah lahir Pada 15 menit
pertama, saturasi pasca-duktal rata-rata 8% lebih rendah daripada
saturasi pra-duktal.
●
HEMATOLOGI
HbF memiliki afinitas terhadap O2 yang lebih tinggi karena ikatan 2,3-
diphosphoglycerate yang lebih rendah dibandingkan dewasa.
Produksi HbA dimulai sesaat sebelum kelahiran janin produksi HbF tergantikan.
Kadar Hb pada bayi baru lahir relative tinggi (16.51.5 g/dL) lalu akan menurun sampai
titik nadir (11.40.9 g/dL) pada usia 8-12 minggu karena penurunan kebutuhan Hb dan
eritropoiesis.
Penurunan produksi fetal hemoglobin disertai peningkatan produksi rantai
hemoglobin β yang akan mencapai kadar normal dewasa setelah 4 s.d. 6 bulan.
Paparan peningkatan oksigenasi ekstrauterin memicu penurunan eritropoietin yang
mrenyebabkan penurunan eritropoiesis.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony R, Riviere D, McKinlay CJ, Bloomfield FH. (2020). Adaptation for Life After Birth: A
Review of Neonatal Physiology. Anesthesia and Intensive Care Medicine vol 21;2;71-79
Hillman, N. H., Kallapur, S. G., & Jobe, A. H. (2012). Physiology of transition from intrauterine to
extrauterine life. Clinics in perinatology, 39(4), 769–783.
Morton, S. U., & Brodsky, D. (2016). Fetal Physiology and the Transition to Extrauterine Life.
Clinics in Perinatology, 43(3), 395–407. doi:10.1016/j.clp.2016.04.001