Anda di halaman 1dari 12

PERAN PROFESIONALISME BIDAN

DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

Nama
Aulia Syafira
Nim
201520103
Media Sosial

Media sosial atau yang juga sering disingkat dengan medsoso merupakan suatu
media yang membantu para user untuk berintegrasi satu sama lain seperti berbagi
informasi, berdiskusi, berbisnis, dll. Menurut Nasrullah 2015 media sosial meruapakn
suatu alat untuk menciptakan hubungan sosial secara virtual karena para pengguna
memungkinkan untuk mempresentasikan dirinya kepada pengguna lain. Dengan
adanya media sosial tentunya kegiatan manusia sangat dipermudah dan dioercepat,
media online ini mampu menjangkau khalayak yang lebih luas di bandingkan dengan
media offlinesehingga pada zaman sekarang ini hampir seluruh aktifitas atau
kegiatan dari semua aspek melibatkan media sosial.
Media Sosial Dapat Diklarifikasikan Sebagai
Berikut :

1. Sosial networking
2. Blog
3. Microblogging
4. Media sharing
5. Social bookmarking
6. Wiki
Profesionalisme Dan Era Media Sosial

Menurut Philips profesionalisme adalah individu yang bekerja sesuai dengan standar
moral serta etika yang ditentukan oleh pekerjaan tersebut. Dapat dikatakan juga bahwa
profesionalisme ini sebagai sebua komitmen yang ditunjukkan dengan kebanggaan
dirinya sebagai tenaga profesional, serta kerja keras dan usaha yang tak henti untuk
mengembangkannya. komitmen ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan
yang dimiliki secara terus menerus agar dalam menjalankan profesi dijalankan dengan
etika atau tingkah laku yang sesuai dengan keahlian yang berkualitas.
Karakteristik dari seorang profesional adalah menghendaki sifat kesempurnaan hasil,
sehingga dirinya dituntut untuk terus mencari peningkatan mutu.Selain itu, karakteristik
lainnya adalah penuh kesungguhan serta ketelitian kerja yang didapat dari pengalaman
dan kebiasaan. Oleh karena itu, seseorang yang profesional harus mampu beradaptasi
dengan segala kondisi dan mengikuti prubahan zaman termasuk kemajuan teknologi.
Tantangan Profesionalisme Di Era Media Sosial

Teknologi yang pada awalnya memiliki situs manfaat yang sederhana


dan digunakan dengan cara yang sulit, sekarang berkembang menjadi
multifungsi dan dapat digunakan dengan mudah mulai dari anak-anak
hingga orang dewasa seperti dalam menggunakan media sosial. Media
sosial mencakup modalitas komunikasi online, seperti situs dan blog
pribadi maupun publik, media diskusi serta semua media yang bersifat
umum yang diakses secara online dalam bentuk gambar, audio, video,
dokumen, dll. Hal ini sangat memberikan banyak manfaat bagi para
profesionalisme dalam menjalani profesinya. Namun, hal itu juga
melahirkan berbagai tantangan bagi profesionalisme, karena
kecepatan media yang tidak ada hentinya ini memungkinkan adanya
ketidak akuratan informasi.
Adapun Jejaring Sosial Yang Sering
Digunakan Oleh Para Pekerja Dan
Profesional Adalah Sebagai Berikut :

1. LinkedIn
2. Geogle
3. Facebook workplace
4. Yammar
Dasar Sosial Media Bagi Tenaga Kesehatan

Hal mendasar yang harus dipahami oleh tenaga kesehatan mengenai sosial
media adalah memahami aturan-aturan praktik dan mengelola privasi pribadi
maupun orang lain.
Selain itu tenaga kesehatan juga harus paham resiko -resiko dan manfaat
sosial media tersebut untuk kepentingan pekerjaannya. Dengab begitu,
penggunaan sosial media dalam kepentingan pekerjaan berjalan dengan
efektif dan tidak berlebihan. Dalam penggunaan sosial media tenaga
kesehatan harus bisa menjaga masalah pribadi secara online. Menulis dan
mengunggah sesuatu yang secara bijak sesuai dengan etika profesi.
Profesionalisme memanfaatkan media sosial hanya untuk mengembangkan
keilmuan profesinya dan membangun relasi bersama profesi lainnya. Media
sosial digunakan untuk mecari tahu informasi-informasi terbaru dari sumber
terpercaya sebagai wawasan.
Bidan Dan Media Sosial
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekologi, maka kegiatan manusia pun
mengalami beberapa perubahan yaitu menggunakan gital.
situasi pandemi COVID-19 juga membatasi kegiatan manusia demi mencegah
masalah penularan. Sehingga semua aspek kegiatan di tuntut untuk dilakukan secara
online, termasuk kegiatan praktek kebidanan. Karena, dampak pandemi ini juga
berpengaruh terhadap ketersediaan akses layanan KIA dan KB dan mempengaruhi
angka kematian ibu dan kelahiran anak yang meningkat.
Masalah tersebut mendorong para bidan untuk melakukan aktivitasnya secara
virtualdengan memanfaatkan media sosial.
Meskipun memenfaatkan sosial media dalam bekerja terkesan gampang, akan tetapi
sebenarnya sulit untuk dilakukan dan masih memerlukan kerja sama tim. Bidan harus
memiliki jiwa sosial yang tinggi dan bisa beradaptasi dengan semua orang. Contonya
seperti denagn anggota kader desa setempat. Hubungan ini bisa dijalin dengan media
sosial yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat seperti whatsapo group.
Peran Sosial Media Dalam Meningkatkan Profesionalisme Bidan
Media sosial merupakan interaksi secara virtual yang jangkauannya lebih luas
dibandingkan dengan media tradisional seperti koran,televisi, ataupun radio.
Jangkauan yang luas ini sangat bermanfaat untuk kegiatan sosial termasuk
praktik kebidanan. Jejaring Sosial yang sering digunakan seorang bidan adalah
LinkedIn. Dengan jejaring sosial tersebut, maka bidan dapat berinteraksi dengab
profesionalisme lainnya dari berbagai daerah di seluruh dunia. hak itu akan
membawa manfaat baik untuk meningkatkan kesadaran akan isu, berbagai
informasi dan pengorganisasian acara.
Seperti masalah yang terjadi pad saat ini yaitu pandemi COVID-19 yang masih
berlangsung hingga saat ini. Bidan bisa mendapat informasi-informasi dari
profesionalisme lain ataupun ikut berdiskusi tentang keamanan obat-obat yang
digunakan untuk terapi COVID-19 bagi ibu hamil. Selain itu, mengenai vaksinasi
yang sedang dilakukan sekarang untuk mencapai herd immunity, bagaimana efek
sampingnya terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Dari informasi
tersebut, seorang bidan akan terus mendapat kanwawasan terbaru sehingga bisa
dikatakan profesional.
Cara Menjaga Profesionalisme Saat
Menggunakan Media Sosial
1. Mengikuti aturan dan kebijakan dalam menggunakan jejaring sosial agar tidak
merugikan diri sendiri ataupun orang lain.
2. sosial digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas
keahlian profesi.
3. Selalu bijak dalam mempromosikan diri untuk membangun rekam jejak yang
positif dalam berkarir.
4. Dalam mengunggah gambar, video, ataupun hanya berkomentar suatu
masalah, harus dilakukan secara bijak yang tidak menyinggung perasaan pihak
lain tetapi memberikan inspirasi atau motifasi dari unggahan profesionalisme.
5. Pintar dalam mengatur waktu menggunakan media sosial untuk menjaga
profesionalisme.
Media Sosial, Bidan Otoritarianisme Di Depan

Menghadapi kemajuan media sosial yang semakin hari semakin digemari


banyak melalui seorang bidan harus mampu mengikuti perkenbangan ilmu
kebidanan terkini. bidan harus selalu belajar baik dilingkunganya maupun
melalui media, menjaga etika kebidanan, berpegang teguh integritas,
menjunjung tinggi nilai dan moral, disiplin, dan menjaga kualitas skill agar bisa
selalu berdampingan dengan masyarakat. Selain itu, seorang bidan juga harus
memiliki jiwa sosial yang baik, bukan hanya dengan sesama profesi bidan saja
akan tetapi dengan profesi lain seperti apoteker, dokter, perawat untuk menjalani
kerjasama dalam menjalankan tugas-tugas keprofesian khususnya dalam
meningkatkan kesehatan masyarakat. seorang bidan juga harus mampu
bersosial dengan profesionalisme diluar kesehatan untuk berkolaborasi
dilapangan untuk menyelesaikan tanggung jawab bersama.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai