Disusun oleh:
Kelompok 1
Chindy Erliani
Elena Diana
Indah Azma Sari
Listiawati
Maysah Naziroh
Putri Nuraini
Dosen Pengampuh:
Elvira Harmia, M.Keb
PRODI SI KEBIDANAN
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan pelayanan publik atau penyelenggaraan merupakan
institusi penyelenggaraan Negara, lembaga, independen yang dibentuk
berdasarkan Undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan
hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
Pemerintah sebagai actor utama dalam penyelenggaraan pelayanan publik
harus memiliki kualitas pelayanan publik yang benar-benar berkualitas bagi
masyarakat. Kualitas pelayanan publik merupakan suatu kondisi dimana
tercipta hubungan yang dinamis antara pengguna maupun pemberi layanan.
Pelayanan publik berkaitan dengan kemampuan, daya tanggap, ketepatan
waktu dan sarana prasarana yang tersedia. Baik buruknya kualitas layanan
bukan berdasarkan sudut pandang atau persepsi penyedia jasa/layanan
melainkan berdasarkan pada persepsi konsumen dan aturan atau ketentuan
tentang kualitas pelayanan.
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui profesionalisme kebidanan dalam kasus kompleks
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi profesionalisme
Definisi profesionalisme adalah sebuah kata benda yang berarti ciri
khas kemahiran dari seorang yang profesional (the expertness
characteristic of a profesional person). Dengan katagori sebagai berikut:
state (status), skillfulness (kemahiran), expertness; expertise (pengalaman;
keahlian), profesionalism (profesionalisme).
Pengertian profesionalisme secara konseptual hanya dapat diterapkan
pada jabatan tertentu misalnya rekayasawan, yang memenuhi sejumlah
kriteria. Menurut Martin dan Schinzinger (dalam Dipohusodo 1996) yang
memberikan pandangan tentang profesionalisme, bahwa kriteria umum
rekayasawan yang profesional adalah:
1. Mencapai standar prestasi dalam pendidikan, kemampuan atau
kreativitas bekerja, dalam bidang rekayasa.
2. Bersedia menerima tanggung jawab moral terhadap masyarakat,
konsumen pelanggan, sejawat, atasan maupun bawahan sebagai
kewajiban profesionalnya.
Profesionalisme adalah keandalan dalam melaksanakan tugas
sehingga terleksana dengan mutu yang tinggi, waktu yang tepat, cermat
dan dengan prosedur yang mudah di fahami dan diikuti.
Orang yang profesional merupakan orang – orang yang diandalkan
dan dipercaya karena mereka ahli, trampil , punya ilmu pengetahuan ,
bertanggung jawab,tekun penuh disiplin dan serius dalam menjalankan
tugas pekerjaan nya.
B. Aspek-Aspek Profesionalisme
Aspek Profesionalisme, bahwa setiap tenaga kerja memiliki
kemampuan dan ketrampilan kerja atau kejuruan dalam bidang tertentu,
dengan kemampuan dan ketrampilan itu dia dapat mengabdikan dirinya
dalam lapangan kerja tertentu dan menciptakan hasil yang baik secara
optimal.
Adapun beberapa aspek diantaranya
1. Aspek Potensial
Aspek potensial yaitu mempunyai potensi herediter yang
bersifat dinamis yang terus berkembang dan dapat
dikembangkan.
2. Aspek Profesional/ Vokasional
Aspek tersebut yaitu memiliki kemampuan dan ketrampilan
kerja atau kejujuran dalam bidang tertentu dengan kemampuan
dan ketrampilan yang dapat mengabdikan dirinya dalam bekerja
dan menciptakan hasil secara optimal
3. Aspek Fungsional
Aspek fungsional yaitu melaksanakan pekerjaannya secara
tepat guna dengan bekerja sesuai tugas fungsinya
4. Aspek Operasional
Aspek operasional yaitu mendayagunakan kemampuan dan
ketrampilannya dalam proses dan prosedur pelaksanaan kegiatan
kerja yang ditekuni
5. Aspek Produktivitas
Aspek produktivitas yaitu memiliki motif berptestasi,
berusaha agar berhasil dan memberikan hasil yang baik secara
kuantitas dan kualitas.
D. Dimensi Profesionalisme
Profesionalisme adalah suatu pandangan yang dicerminkan oleh
dedikasi seseorang dalam menggunakan pengetahuan dan kecakapan yang
dimiliki. Sikap ini berkaitan dengan keteguhan tekad individu untuk tetap
melaksanakan pekerjaan meskipun imbalan instrinsik berkurang. Dimensi
profesionalisme memiliki sikap dan nilai-nilai yang dimunculkan oleh para
profesional dalam menjalani aktivitas dan tanggung jawab profesinya
diantaranya :
1. Pengabdian Pada Profesi
Profesionalisme adalah suatu pandangan yang dicerminkan
oleh dedikasi seseorang dalam menggunakan pengetahuan dan
kecakapan yang dimiliki. Sikap ini berkaitan dengan keteguhan
tekad individu untuk tetap melaksanakan pekerjaaan meskipun
imbalan intrinsik berkurang. Sikap pada dimensi ini merupakan
ekspresi diri total terhadap pekerjaannya
2. Kewajiban Sosial
Dimensi ini menjelaskan manfaat yang diperoleh, baik oleh
masyarakat dengan adanya suatu pekerjaan maupun bagi yang
professional.
3. Kemandirian
Dimensi inimenyatakan bahwa profesional harus mampu
membuat keputusan sendiri tanpa tekanan pihak pain. Rasa
kemandirian berasal dari kebebasan melakukan apa yang terbaik
menurut pekerja yang bersangkutan dalam kondisi khusus.
4. Keyakinan Tetrhadap Profesi
Keyakinan bahwa yang paling berhak dalam menilai kinerja
profesional adalah bukan pihak yang tidak mempunyai kompetensi
dalam bidang ilmu dan pekerjaan mereka.
5. Hubungan Dengan Sesama Profesi
Profesionalitas mensyaratkan adanya ikatan profesi baik dalam
organisasi formal maupun kelompok kolega informal sebagai
sumber utama ide utama pekerjaan . Melalui ikatan profesi ini para
profesional membangun kesadaran terhadap profesinya
B. Saran
Diharapkan bidan dan calon bidan mengetahui dan memahmi
profesionalisme kebidanan dalam kasus kompleks sehingga bidan dan
calon bidan dapat memberikan pelayanan asuhan kebidanan yang
berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, Sylvi Wafda Nur. 2019. Asuhan Kebidanan kasus kompleks maternal dan
neonatal. Yogyakarta : Pustaka baru
Yongky, dkk. 2012. Draft Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan.
Padang: Rumah kayu Pustaka Utama.