SKEMA MODEL PADA L&D CARE & PRINSIP MODEL MIDWIFARY L&D
CARE
Dosen Pengampu :
Di Susun Oleh :
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan
hidayahnya, kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagaimana mestinya.Sholawat
serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam makalah ini
bermaksud menjelaskan tentang “Skema Model Pada L&D Care & Prinsip Model
Midwifery L&D Care”.
Adapun tujuan selanjutnya adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengantar Praktik Kebidanan. Akhir kata, Kesempurnaan hanya milik Allah SWT.Saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan penulisan dalam
tugas ini
Penulis
06 November 2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………I
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..II
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.……………………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..2
C. Tujuan......…………………………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
2.2. Karakteristik Nilai Skema dan Prinsip Model Midwifery Led Care……………...3
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….10
3.2 Saran……………………………………………………………………………...10
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu masalah kesehatan
yang menyita perhatian dunia. Hal ini disebabkan karena Angka Kematian Ibu (AKI)
maupun Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator yang digunakan
untuk melihat derajat kesehatan duniaTerdapat berbagai komponen yang berpengaruh
terhadap proses kematian ibuYang paling dekat dengan kematian dan kesakitan ibu
adalah kehamilan, persalinan, atau komplikasinya, dan masa nifas. Karena seorang
wanita harus hamil atau bersalin terlebih dahulu sebelum dapat digolongkan dalam
kematian ibu (Saifudin, 2009:284).
Pelayanan kebidanan meliputi pelayanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus
dan KBSeorang wanita yang telah melahirkan harus mendapatkan pelayanan
kontrasepsi untuk menunda/merencakan dan mengakhiri kehamilan dikarenakan
sebagai berikut: jarak yang aman untuk persalinan adalah 2-4 tahunkesuburan seorang
wanita akan terus berlangsung sampai mati haid, umur yang terbaik untuk hamil adalah
20-35 tahun dan persalinan pertama dan kedua paling rendah resikonya (Saifuddin,
2006:147).
Model asuhan kebidanan adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan
kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dipengaruhi oleh
filosofi yang dianut bidan meliputi unsur-unsur yang tedapat dalam paradigma
kesehatan (manusia, prilaku, lingkungan dan pelayanan kesehatan)Secara umum teori
dan konsep adalah hal yang berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuanDalam
pelayanan kebidanan, teori-teori yang digunakan dalam praktik kebidanan berasal dari
konseptual model kebidanan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian midwifery led care
2. Untuk mengetahui karakteristik, nilai, skema dan prinsip model midwifery led
care
3. Untuk mengetahui jenis dan pendekatan model midwifery led care
4. Untuk mengetahui tujuan midwifery led care
5. Untuk mengetahui kasus-kasus midwifery led care
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Karakteristik, Nilai, Skema Dan Prinsip Model Midwifer Led Care
1) Kebidanan modern ialah prilaku dan reaksi atas rasa sakit atau
ketidaknyamanan. Beberapa perempuan membutuhkan penguatan untuk
menerima rasa sakit dan menciptakan rasa nyaman disekitar perempuan
termasuk bidan.
2) Perempuan mampu mengatur kebutuhan diri dan reproduksi mereka sendiri,
penguatan dilakukan oleh bidan.
3) Perempuan melaporkan pengalaman asuhan kebidanan termasuk kepuasa ibu
mengenai informasi, saran, penjelasan, tempat persalinan dan persiapan untuk
persalinan dan kelahiran, serta persepsi pilihan untuk meredakan rasa nyeri dan
evaluasi tingkah laku pemberi asuhan.
4) Kepuasan dalam berbaigai aspek asuhan kebidanan tampaknya lebih tinggi pada
asuhan yang dilakukan bidan dibandingkan model asuhan yang lain
Nilai-nilai yang dimiliki oleh midwifery led care (L&D) adalah sebagai berikut :
Bidan dalan memengang prinsip midwifery led care yaitu sebagai berikut:
a) Mengakui dan mendukung keterkaitan antara fisik, psikis dan lingkungan kultur
social.
b) Berasumsi bahwa mayoritas wanita bersalin ditolong tanpa intervensi.
c) Mendukung dan meningkatkan persalinan alami.
d) Menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dilandaskan ilmu dan seni
e) Wanita punya kekuasaan yaitu berlandaskan tanggung jawab bersama untuk
suatu pengambilan keputusan, tetapi wanita punya kontrol atau keputysan akhir
mengenai keaadan dirinya dan bainya.
f) Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktik.
g) Berprinsif women centercer.
2.3 Jenis Dan Pendekatan Model Midwifery Led Care
Model midwifery led care bertujuan untuk menyediakan pelayanan tidak hanya
dimasyarakat atau rumah sakit tetapi juga pada perempuan sehat tanpa komplikasi atau
kehamilan dengan resiko rendah Untuk dapat memberikan care ( asuhan) yang baik
bidan harus menerapkan hal-hal berikut ini :
A. Persalian sungsang
Seorang Ibu hamil yang masa kehamilannya mencapai 9 bulan, sudah mulai merasa
mulas kemudian dibawa ke Bidan PraktekJika terjadi kontraksi, maka Bidan harus
segera menanganinya untuk pertolongan partus normalKemudian Bidan melakukan
anamnesa sampai pelataksi kala 4 bisa dilakukan sendiri dengan cara spontan.
Seorang ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi yang
menahun atau mempunyai penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan
baik bagi calon ibu maupun bagi janin yang sedang dikandungnya. Bidan A
mempertimbangkan berbagai pilihan untuk mengaborsitetap melakukan persalinan
normal atau melakukan seksio caesaria. Namun, bidan A memilih aborsi terapeutik atau
pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medis agar ibu hamil
tersebut dapat diselamatkanNamun semua ini dilakukan atas dasar pertimbangan medis
yang akurat.
Ibu yan mengalami obesitas pada masa kehamilan. Wanita kegemukan beresiko
tinggi untuk hipertensidiabetes, infeksi saluran kencing dan infeksi episiotomi atau luka.
Penanganan bidan bagi seorang ibu yang obesitas meliputi konsultasi nutrisi,
pemeriksaan kultur Urinpemeriksaan ultrasonografi pemeriksaan diabetes,pemeriksaan
tekanan darah,uji coba fungsi paru,dan istirahat pencegahan minimal 1 jam sehari
dalam trisemester ketiga.
Pasien mengeluarkan darah dari kemaluan sebanyak 3x ganti pembalut sejak 6 jam
sebelum masuk rumah sakit. Keluarnya darah tidak disertai rasa sakit dan berwarna
merah segar. Gejala seperti mulas yang menjalar kepinggang hilang timbul dan semakin
lama semakin sering serta kuat tidak dirasakan pasienKeluar air-air dari kemaluan pun
disangkalPasien pernah melakukan Ante Natal Care di bidan dan dinyatakan letak
lintang Pasien ini didiagnosis dengan Plasenta previa totalis dengan janin letak
lintangDiagnosis ini ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang
1) Inspeksi
2) Palpasi abdomen
3) Inspekulo
4) Pemeriksaan dalam hanya boleh dilakukan di meja operasi (PDMO),
Penatalaksanaan Plasenta Previa Menurut SukarniI. Sudarti (2014),
penatalaksanaan plasenta previa yaitu:
a. Konservatif
Dilakukan perawatan konservatif bila kehamilan kurang 37 minggu,
perdarahan tidak ada atau tidak banyak (Hb masih dalam batas normal), tempat
tinggal pasien dekat dengan rumah sakit (dapat menempuh perjalanan dalam 1
menit) Perawatankonservatif berupa:
a) Istirahat
b) Pemberian hematinik dan spasmolitik untuk mengatasi anemia
c) Memberikan antibotik bila ada indikasi
d) Pemeriksaan USG, Hb, dan hematokrit
b. Penanganan aktif
Penanganan aktif bila perdarahan banyak tanpa memandang usia kehamilan,
umur kehamilan 37 minggu atau lebih, Penanganan aktif berupa persalinan
pervaginam dan persalinan per abdominal.
E. Anemia gizi
Akhirnya bidan memeriksanya dan harus memantau pertambahan berat badan ibu
selama masa kehamilan dengan mengukur lingkar lengan atas dan mengukur kadar HB
pengkuran lingkar lengan atas bertujuan untuk mengetahui apakah ibu menderita
Kurang Energi Kronis (KEK) sedangkan pemeriksaan kadar HB bertujuan untuk
mengetahui apakah ibu menderita anemia gizi.
Dan di temukan hasil bahwa ibu mengalah anemia maka bidan menyarankan ibu
untuk memperbaiki dan mengatur pola makan dengan gizi yang seimbang jika
kekurangan gizi ibu sudah kronis maka bidan harus bekerja sama dengan dokter gizi.
Ibu Nia mengalami gangguan pada saat menyusui anaknya karena terjadi
peradangan pada payudaranya sehingga menyebabkan ketidaknyamanan sang buah hati
ketika menyusuiASI yang dikeluarkan oleh Ibu Nia terasa asin dan membuat nafsu
nyusu sang anak menurunIbu Nia menjadi tidak tenang karena hal ini, sehingga Ibu Nia
datang ke tempat praktik bidan Ani untuk melakukan konsultasi dan perobatan.
Asuhan tugas mandiri yang dilakukan : Menganjurkan pada Ibu Nia untuk tetap
melanjutkan menyusui dan memberikan kompres dengan air panas pada daerah
payudara yang terasa sakit dan terjadi peradangan, lalu menyarankan agar Ibu Nia
melakukan tirah baring atau istirahat bersama anaknya sebanyak mungkin.
BAB III PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
3.2. SARAN
Dalam menerapkan model Midwifery L&D Care ini, bidan sebaiknya melayani
perempuan dengan sepenuh hati dan melakukan intervensi secukupnya sesuai kondisi
klien Lalu pada saat berhadapan dengan klien bidan sebaiknya menerapkan Asuhan
Sayang Ibu karena asuhan ini akan memberikan perasaan aman dan nyaman selama
persalinan dan kelahiran.
DAFTAR PUSTAKA