Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SKEMA MODEL PADA L&D CARE & PRINSIP MODEL MIDWIFARY L&D
CARE

Dosen Pengampu :

Wiwik Muhidayati S. SST. M.Tr.Keb

Di Susun Oleh :

Ananda Nur Amelia Fitri ( 21152010008 )

Herlina dwi Susanti ( 22152010001 )

Maria Agdesfina Denestri ( 22152010002 )

Faiqqotu Umah ( 22152010005 )

Siti Rohmatul Fitria ( 22152010008 )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJEKWESI BOJONEGORO

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan
hidayahnya, kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagaimana mestinya.Sholawat
serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam makalah ini
bermaksud menjelaskan tentang “Skema Model Pada L&D Care & Prinsip Model
Midwifery L&D Care”.

Adapun tujuan selanjutnya adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengantar Praktik Kebidanan. Akhir kata, Kesempurnaan hanya milik Allah SWT.Saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan penulisan dalam
tugas ini

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila
terdapat kesalahan, kata-kata yang kurang berkenan dan penulis mohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Penulis

06 November 2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………I

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..II

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.……………………………………………………………………..1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..2

C. Tujuan......…………………………………………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Midwifery Led Care (L&D).………………………………………….3

2.2. Karakteristik Nilai Skema dan Prinsip Model Midwifery Led Care……………...3

2.3 Jenis Dan Pendekatan Model Midwifery Led Care.……………………………….5

2.4. Tujuan Dan Pentingnya Model Midwifery Led Care..……………………………5

2.5 Contoh Kasus Midwifery Led Care.………………………………………………6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….10

3.2 Saran……………………………………………………………………………...10

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebidanan (midwifery) merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai


disiplin ilmu (multi disiplin) yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu
kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu perilaku, ilmu sosial budaya, ilmu kesehatan
masyarakat dan ilmu manajemen untuk dapat memberikan pelayanan kepada ibu dalam
masa pra konsepsi, hamil, bersalin, post partum, bayi baru lahir (Lestari2014:34).

Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu masalah kesehatan
yang menyita perhatian dunia. Hal ini disebabkan karena Angka Kematian Ibu (AKI)
maupun Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator yang digunakan
untuk melihat derajat kesehatan duniaTerdapat berbagai komponen yang berpengaruh
terhadap proses kematian ibuYang paling dekat dengan kematian dan kesakitan ibu
adalah kehamilan, persalinan, atau komplikasinya, dan masa nifas. Karena seorang
wanita harus hamil atau bersalin terlebih dahulu sebelum dapat digolongkan dalam
kematian ibu (Saifudin, 2009:284).

Pelayanan kebidanan meliputi pelayanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus
dan KBSeorang wanita yang telah melahirkan harus mendapatkan pelayanan
kontrasepsi untuk menunda/merencakan dan mengakhiri kehamilan dikarenakan
sebagai berikut: jarak yang aman untuk persalinan adalah 2-4 tahunkesuburan seorang
wanita akan terus berlangsung sampai mati haid, umur yang terbaik untuk hamil adalah
20-35 tahun dan persalinan pertama dan kedua paling rendah resikonya (Saifuddin,
2006:147).

Model asuhan kebidanan adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan
kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dipengaruhi oleh
filosofi yang dianut bidan meliputi unsur-unsur yang tedapat dalam paradigma
kesehatan (manusia, prilaku, lingkungan dan pelayanan kesehatan)Secara umum teori
dan konsep adalah hal yang berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuanDalam
pelayanan kebidanan, teori-teori yang digunakan dalam praktik kebidanan berasal dari
konseptual model kebidanan.

B. Rumusan Masalah

Adapun yang kami jelaskan disini rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan midwifery led care (1&d)


2. Bagaimana karakteristik, nilai, skema model dan prinsip model midwifery 1&d
care
3. Bagaimana jenis dan pendekatan model midwifery led care
4. Bagaimana tujuan midwifery led care
5. Apa saja contoh kasus midwifery led care

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian midwifery led care
2. Untuk mengetahui karakteristik, nilai, skema dan prinsip model midwifery led
care
3. Untuk mengetahui jenis dan pendekatan model midwifery led care
4. Untuk mengetahui tujuan midwifery led care
5. Untuk mengetahui kasus-kasus midwifery led care
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Midwifery Led Care (L&D)

Care dalam bahasa inggris mempunyai arti memelihara, mengawasi,


memperhatikan dengan sepenuhnya. Dihubungkan dengan dunia kebidanan maka
"care" disini sering disebut dengan asuhan.

Bidan merupakan seorang pemimpin profesional yang menyediakan asuhan


berkelanjutan mlai dari perencanaan, pengorganisasian dan pemberian asuhan yang
diberikan kepada perempuan mulai dari kunjungan awal hingga masa nifas.

Bidan merupakan pemimpin profesional yang bertanggung jawab untuk menilai


kebutuhan perempuan, merencanakan asuhanmerujuk kepada tenaga profesional lain
yang tersedia. Menyediakan konsultasi oleh staf medis lain (obgin atau nakes lain) pada
beberapa kasus asuhan antenatal, intranatal dan postnatalkolaborasi atau rujukan.

2.2 Karakteristik, Nilai, Skema Dan Prinsip Model Midwifer Led Care

1. Karakteristik midwifery led care (L&D)

Berikut ini adalah karakteristik yang dimiliki midwifery led care:

1) Kebidanan modern ialah prilaku dan reaksi atas rasa sakit atau
ketidaknyamanan. Beberapa perempuan membutuhkan penguatan untuk
menerima rasa sakit dan menciptakan rasa nyaman disekitar perempuan
termasuk bidan.
2) Perempuan mampu mengatur kebutuhan diri dan reproduksi mereka sendiri,
penguatan dilakukan oleh bidan.
3) Perempuan melaporkan pengalaman asuhan kebidanan termasuk kepuasa ibu
mengenai informasi, saran, penjelasan, tempat persalinan dan persiapan untuk
persalinan dan kelahiran, serta persepsi pilihan untuk meredakan rasa nyeri dan
evaluasi tingkah laku pemberi asuhan.
4) Kepuasan dalam berbaigai aspek asuhan kebidanan tampaknya lebih tinggi pada
asuhan yang dilakukan bidan dibandingkan model asuhan yang lain

2. Nilai midwifery led care (L&D)

Nilai-nilai yang dimiliki oleh midwifery led care (L&D) adalah sebagai berikut :

1) Respek terhadap individu dan kehidupannya


2) Fokus pada wanita dalam proses childbirth
3) Keterpaduan yang merefleksikan kejujuran dan prinsip moral
4) Keadilan dan kebenaran
5) Menerapakan proses dan prinsip demokrasi
6) Mengembangkan diri diambil dari pengalaman hidup dan proses Pendidikan
7) Pendidikan kebidanan merupakan dasar dari praktek kebidanan

3. Prinsip model midwifery led care

Bidan dalan memengang prinsip midwifery led care yaitu sebagai berikut:

a) Mengakui dan mendukung keterkaitan antara fisik, psikis dan lingkungan kultur
social.
b) Berasumsi bahwa mayoritas wanita bersalin ditolong tanpa intervensi.
c) Mendukung dan meningkatkan persalinan alami.
d) Menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dilandaskan ilmu dan seni
e) Wanita punya kekuasaan yaitu berlandaskan tanggung jawab bersama untuk
suatu pengambilan keputusan, tetapi wanita punya kontrol atau keputysan akhir
mengenai keaadan dirinya dan bainya.
f) Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktik.
g) Berprinsif women centercer.
2.3 Jenis Dan Pendekatan Model Midwifery Led Care

Tim kebidanan bertujuan untuk menyediakan asuhan berkelanjutan yang dilakukan


oleh kelompok bidan dengan berbagai tugasPerempuan akan merima asuhan dari
beberapa bidan sebagai tim kebidanan, jumlah berpariasi.

Beban kasus kebidanan, bertujuan untuk menawarkan kesinambungan hubungan


yang lebih besar dari waktu kewaktu, dengan memastikan bahwa seorang perempuan
yang melahirkan menerima asuhan antenatal, intra dan postnatalnya dari satu bidan atau
pasangan praktiknya (obgin)

2.4 Tujuan Dan Pentingnya Model Midwifery Led Care

Model midwifery led care bertujuan untuk menyediakan pelayanan tidak hanya
dimasyarakat atau rumah sakit tetapi juga pada perempuan sehat tanpa komplikasi atau
kehamilan dengan resiko rendah Untuk dapat memberikan care ( asuhan) yang baik
bidan harus menerapkan hal-hal berikut ini :

1) Lakukan intervensi minimal.


2) Memberikan asuhan yang komprehensif.
3) Memberikan asuhan yang sesuai kebutuhan.
4) Melakukan segala tindakan yang sesuai dengan standar, wewenangotonomi dan
kompetensi
5) Memberikan informed content.
6) Memberikan asuhan yang aman, nyaman, logis dan berkualitas.
7) Menerapkan ashan sayang ibu.

Yang dimaksud asuhan sayang ibu ini adalah :

a. Asuhan yang tidak menimbulkan penderitaan bagi ibu.


b. Ibu punya otonomi dalam setiap pengambilan keputusan.
c. Asuhan yang berorientasi dengan kebutuhn ibu.
d. Memberdayakan ibu/wanita dan keluarga.
2.5 Contoh Kasus Midwifery Led Care

A. Persalian sungsang

Seorang Ibu hamil yang masa kehamilannya mencapai 9 bulan, sudah mulai merasa
mulas kemudian dibawa ke Bidan PraktekJika terjadi kontraksi, maka Bidan harus
segera menanganinya untuk pertolongan partus normalKemudian Bidan melakukan
anamnesa sampai pelataksi kala 4 bisa dilakukan sendiri dengan cara spontan.

Tanggung jawab kebidanan primer meliputi :

• Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang


diberikan.
• Memberikan pelayanan dasar kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
diberikan.
• Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah dengan
melibatkan klien.
• Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.
• Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan
melibatkan klien / keluarga
• Memberikan asuhan kebidanan pada BBL
• Memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas.
• Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur
• Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan sistem reproduksi dan
wanita dalam masa klimak tercium dan menopause
• Memberikan asuhan kebidanan pada bayi balita dengan melibatkan keluarga

B. Ibu mempunyai riwayat penyakit darah tinggi

Seorang ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi yang
menahun atau mempunyai penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan
baik bagi calon ibu maupun bagi janin yang sedang dikandungnya. Bidan A
mempertimbangkan berbagai pilihan untuk mengaborsitetap melakukan persalinan
normal atau melakukan seksio caesaria. Namun, bidan A memilih aborsi terapeutik atau
pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medis agar ibu hamil
tersebut dapat diselamatkanNamun semua ini dilakukan atas dasar pertimbangan medis
yang akurat.

C. Obesitas pada ibu hamil.

Ibu yan mengalami obesitas pada masa kehamilan. Wanita kegemukan beresiko
tinggi untuk hipertensidiabetes, infeksi saluran kencing dan infeksi episiotomi atau luka.

Penanganan bidan bagi seorang ibu yang obesitas meliputi konsultasi nutrisi,
pemeriksaan kultur Urinpemeriksaan ultrasonografi pemeriksaan diabetes,pemeriksaan
tekanan darah,uji coba fungsi paru,dan istirahat pencegahan minimal 1 jam sehari
dalam trisemester ketiga.

D. Gejala ibu hamil plasenta previa dan janin letak lintang

Pasien mengeluarkan darah dari kemaluan sebanyak 3x ganti pembalut sejak 6 jam
sebelum masuk rumah sakit. Keluarnya darah tidak disertai rasa sakit dan berwarna
merah segar. Gejala seperti mulas yang menjalar kepinggang hilang timbul dan semakin
lama semakin sering serta kuat tidak dirasakan pasienKeluar air-air dari kemaluan pun
disangkalPasien pernah melakukan Ante Natal Care di bidan dan dinyatakan letak
lintang Pasien ini didiagnosis dengan Plasenta previa totalis dengan janin letak
lintangDiagnosis ini ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis plasenta previa yaitu:

1) Inspeksi
2) Palpasi abdomen
3) Inspekulo
4) Pemeriksaan dalam hanya boleh dilakukan di meja operasi (PDMO),
Penatalaksanaan Plasenta Previa Menurut SukarniI. Sudarti (2014),
penatalaksanaan plasenta previa yaitu:
a. Konservatif
Dilakukan perawatan konservatif bila kehamilan kurang 37 minggu,
perdarahan tidak ada atau tidak banyak (Hb masih dalam batas normal), tempat
tinggal pasien dekat dengan rumah sakit (dapat menempuh perjalanan dalam 1
menit) Perawatankonservatif berupa:
a) Istirahat
b) Pemberian hematinik dan spasmolitik untuk mengatasi anemia
c) Memberikan antibotik bila ada indikasi
d) Pemeriksaan USG, Hb, dan hematokrit

Bila selama 3 hari tidak terjadi perdarahan setelah melakukan perawatan


konservatif maka lakukan mobilisasi bertahap. Pasien dipulangkan bila tetap tidak ada
perdarahan. Bila timbul perdarahan segera bawa ke rumah sakit dan tidak boleh
melakukan senggama.

b. Penanganan aktif
Penanganan aktif bila perdarahan banyak tanpa memandang usia kehamilan,
umur kehamilan 37 minggu atau lebih, Penanganan aktif berupa persalinan
pervaginam dan persalinan per abdominal.

E. Anemia gizi

Seorang ibu hamil bernama Ny.Maya sering mengalami anemia serta


pertambanahan berat badan yang tidak normal. Lalu beliau memeriksakan kandungan
kepada bidan di dekat rumahnya.

Akhirnya bidan memeriksanya dan harus memantau pertambahan berat badan ibu
selama masa kehamilan dengan mengukur lingkar lengan atas dan mengukur kadar HB
pengkuran lingkar lengan atas bertujuan untuk mengetahui apakah ibu menderita
Kurang Energi Kronis (KEK) sedangkan pemeriksaan kadar HB bertujuan untuk
mengetahui apakah ibu menderita anemia gizi.

Dan di temukan hasil bahwa ibu mengalah anemia maka bidan menyarankan ibu
untuk memperbaiki dan mengatur pola makan dengan gizi yang seimbang jika
kekurangan gizi ibu sudah kronis maka bidan harus bekerja sama dengan dokter gizi.

F. Radang payudara ibu menyusui

Ibu Nia mengalami gangguan pada saat menyusui anaknya karena terjadi
peradangan pada payudaranya sehingga menyebabkan ketidaknyamanan sang buah hati
ketika menyusuiASI yang dikeluarkan oleh Ibu Nia terasa asin dan membuat nafsu
nyusu sang anak menurunIbu Nia menjadi tidak tenang karena hal ini, sehingga Ibu Nia
datang ke tempat praktik bidan Ani untuk melakukan konsultasi dan perobatan.

Asuhan tugas mandiri yang dilakukan : Menganjurkan pada Ibu Nia untuk tetap
melanjutkan menyusui dan memberikan kompres dengan air panas pada daerah
payudara yang terasa sakit dan terjadi peradangan, lalu menyarankan agar Ibu Nia
melakukan tirah baring atau istirahat bersama anaknya sebanyak mungkin.
BAB III PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Bidan merupakan pemimpin profesional yang menyediakan asuhan berkelanjutan


mulai dari perencanaan pengomisasian dan pemberian asuhan pada perempuan mulai
dari kunjungan awal hingga masa nifas Bidan juga bertanggung jawab untuk menilai
kebutuhan perempuan dan merujuk kepada tenaga profesional lain yang tersedia.
Dalam model asuhan Midwifery Led Care, seorang bidan harus memiliki nilai-nilai
seperti respek terhadap individu dan kehidupannya fokus pada wanita dalam proses
childbirth dan mengutamakan kejujuran dan prinsip moral Tujuan model ini untuk
menyediakan pelayanan pada semua perempuan, baik dimasyarakat atau rumah sakit,
maupun pada perempuan sehat tanpa komplikasi atau kehamilan dengan risiko rendah.

3.2. SARAN

Dalam menerapkan model Midwifery L&D Care ini, bidan sebaiknya melayani
perempuan dengan sepenuh hati dan melakukan intervensi secukupnya sesuai kondisi
klien Lalu pada saat berhadapan dengan klien bidan sebaiknya menerapkan Asuhan
Sayang Ibu karena asuhan ini akan memberikan perasaan aman dan nyaman selama
persalinan dan kelahiran.
DAFTAR PUSTAKA

Maryetha.Rumsarwir.(2018).”Asuhan Kebiasaan berkesinambungan pada


Nya."Musia” 42 tahun G4P3AbOAhB dengan faktor resiko umur lebih dari 42 tahun
di puskesmas melar II sleamn”. poltekes.yogya.ac.id

Purwandari, Atik. (dkk),2014. “Kebidanan Teori dan Asuhan”. Jakarta: Penerbit


Buku Kedokteran EGC

Septina, Yona, Srimul, yawati, Tia. (2020).”Pengantar Praktik Ilmu


Kebidanan” .Bogor . Lindan Bestari.

Suciati,Siti.(dkk).2015.Jurnal “Teori Konsep Kebidanan”. Tulungagung: Prodi D3


Kebidanan Universitas Tulungagung

Tajmiati, Atit. (dkk),2016.”Modul Konsep Kebidanan dan Etikolegal dalam


Praktik Kebidanan”. Surakarta : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan
Surakarta

Trisnawati, Frisca, 2016. “Pengantar Ilmu Kebidanan”. Jakarta: Prestasi


Pustakaraya.

Uswatun(2015).”Peran dan Fungsi Bidan Mandiri Rujukan dan Kolaborasi”


dalam "http://uswatun25.mahasiswa.unimus.ac.id/2015/12/16/peran-dan-fungsi-bidan-
mandiri-rujukan-dan-kolaburasi/"

Anda mungkin juga menyukai