SitiRohmatul F( 22152010008 )
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJEKWESI BOJONEGORO
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
TAHUN AKADEMIK GENAB 2022/ 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Yang Maha Esa
yang telah memberi petunjuk dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.
Pada kesempatan inipenulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan dan dukungan sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa susunan dan materi yang terkandung di dalam
makalah ini belum sempurnaUntuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun
selalu penulis harapkan dengan senang hati dari semua pihak demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis harap makalah ini dapat membawa pemahaman dan pengetahuan bagi
semua pembaca khususnya bagi mahasiswa sebagai sarana pembelajaran mengenai
Midwifery Led Care.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………ll
BAB 1 PENDAHULUAN.………………………………………………1
1.1 Latar Belakang.……………………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….2
1.3 Tujuan......…………………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………3
2.1. Pengertian Midwifery Led Care (L&D).…………………………………………3
2.2 KarakteristikNilaiSkema Dan Prinsip Model Midwifer Led Care.…………………3
2.3 Jenis Dan Pendekatan Model Midwifery Led Care.………………………………5
2.4. Tujuan Dan Pentingnya Model Midwifery Led Care..…………………………….5
2.5 Contoh Kasus Midwifery Led Care.………………………………………………..5
3.1 KESIMPULAN…………………………………………………….9
3.2. SARAN………………………………………………………….10
DAFTAR PUSTAKA.…………………………………………………11
BAB 1
PENDAHULUAN
Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu masalah kesehatan
yang menyita perhatian dunia. Hal ini disebabkan karena Angka Kematian Ibu (AKI)
maupun Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator yang digunakan
untuk melihat derajat kesehatan duniaTerdapat berbagai komponen yang
berpengaruh terhadap proses kematian ibuYang paling dekat dengan kematian dan
kesakitan ibu adalah kehamilan, persalinan, atau komplikasinya, dan masa nifas.
Karena seorang wanita harus hamil atau bersalin terlebih dahulu sebelum dapat
digolongkan dalam kematian ibu (Saifudin, 2009:284).
Pelayanan kebidanan meliputi pelayanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus
dan KBSeorang wanita yang telah melahirkan harus mendapatkan pelayanan
kontrasepsi untuk menunda/merencakan dan mengakhiri kehamilan dikarenakan
sebagai berikut: jarak yang aman untuk persalinan adalah 2-4 tahunkesuburan
seorang wanita akan terus berlangsung sampai mati haid, umur yang terbaik untuk
hamil adalah 20-35 tahun dan persalinan pertama dan kedua paling rendah resikonya
(Saifuddin, 2006:147).
Model asuhan kebidanan adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang
merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan
dipengaruhi oleh filosofi yang dianut bidan meliputi unsur-unsur yang tedapat dalam
paradigma kesehatan (manusia, prilaku, lingkungan dan pelayanan kesehatan)Secara
umum teori dan konsep adalah hal yang berkaitan dengan perkembangan ilmu
pengetahuanDalam pelayanan kebidanan, teori-teori yang digunakan dalam praktik
kebidanan berasal dari konseptual model kebidanan.
1.3. Tujuan
1 Untuk mengetahui pengertian midwifery led care
2. Untuk mengetahui karakteristik, nilai, skema dan prinsip model midwifery led care
3. Untuk mengetahui jenis dan pendekatan model midwifery led care
4. Untuk mengetahui tujuan midwifery led care
5. Untuk mengetahui kasus-kasus midwifery led care
BAB II
PEMBAHASAN
Care dalam bahasa inggris mempunyai arti memelihara, mengawasi, memperhatikan dengan
sepenuhnya. Dihubungkan dengan dunia kebidanan maka "care" disini sering disebut dengan
asuhan.
Bidan merupakan seorang pemimpin profesional yang menyediakan asuhan berkelanjutan mlai
dari perencanaan, pengorganisasian dan pemberian asuhan yang diberikan kepada perempuan
mulai dari kunjungan awal hingga masa nifas.
Bidan merupakan pemimpin profesional yang bertanggung jawab untuk menilai kebutuhan
perempuan, merencanakan asuhanmerujuk kepada tenaga profesional lain yang tersedia.
Menyediakan konsultasi oleh staf medis lain (obgin atau nakes lain) pada beberapa kasus asuhan
antenatal, intranatal dan postnatalkolaborasi atau rujukan.
2.2. Karakteristik, Nilai, Skema Dan Prinsip Model Midwifer Led Care
Penanganan bidan bagi seorang ibu yang obesitas meliputi konsultasi nutrisi,
pemeriksaan kultur Urinpemeriksaan ultrasonografi pemeriksaan
diabetes,pemeriksaan tekanan darah,uji coba fungsi paru,dan istirahat pencegahan
minimal 1 jam sehari dalam trisemester ketiga.
(1) Konservatif
Dilakukan perawatan konservatif bila kehamilan kurang 37 minggu, perdarahan tidak ada atau
tidak banyak (Hb masih dalam batas normal), tempat tinggal pasien dekat dengan rumah sakit
(dapat menempuh perjalanan dalam 1 menit) Perawatankonservatif berupa:
(a) Istirahat
(b) Pemberian hematinik dan spasmolitik untuk mengatasi anemia
(c) Memberikan antibotik bila ada indikasi
(d) Pemeriksaan USG, Hb, dan hematokrit
Bila selama 3 hari tidak terjadi perdarahan setelah melakukan perawatan konservatif maka
lakukan mobilisasi bertahap. Pasien dipulangkan bila tetap tidak ada perdarahan. Bila timbul
perdarahan segera bawa ke rumah sakit dan tidak boleh melakukan senggama.
(2) Penanganan aktif
Penanganan aktif bila perdarahan banyak tanpa memandang usia kehamilan, umur kehamilan 37
minggu atau lebih, Penanganan aktif berupa persalinan pervaginam dan persalinan per
abdominal.
E. Anemia gizi
Akhirnya bidan memeriksanya dan harus memantau pertambahan berat badan ibu
selama masa kehamilan dengan mengukur lingkar lengan atas dan mengukur kadar
HB pengkuran lingkar lengan atas bertujuan untuk mengetahui apakah ibu menderita
Kurang Energi Kronis (KEK) sedangkan pemeriksaan kadar HB bertujuan untuk
mengetahui apakah ibu menderita anemia gizi.
Dan di temukan hasil bahwa ibu mengalah anemia maka bidan menyarankan ibu
untuk memperbaiki dan mengatur pola makan dengan gizi yang seimbang jika
kekurangan gizi ibu sudah kronis maka bidan harus bekerja sama dengan dokter gizi.
3.1. KESIMPULAN
Bidan merupakan pemimpin profesional yang menyediakan asuhan berkelanjutan
mulai dari perencanaan pengomisasian dan pemberian asuhan pada perempuan
mulai dari kunjungan awal hingga masa nifas Bidan juga bertanggung jawab untuk
menilai kebutuhan perempuan dan merujuk kepada tenaga profesional lain yang
tersedia. Dalam model asuhan Midwifery Led Care, seorang bidan harus memiliki
nilai-nilai seperti respek terhadap individu dan kehidupannya fokus pada wanita
dalam proses childbirth dan mengutamakan kejujuran dan prinsip moral Tujuan
model ini untuk menyediakan pelayanan pada semua perempuan, baik dimasyarakat
atau rumah sakit, maupun pada perempuan sehat tanpa komplikasi atau kehamilan
dengan risiko rendah.
3.2. SARAN
Dalam menerapkan model Midwifery L&D Care ini, bidan sebaiknya melayani
perempuan dengan sepenuh hati dan melakukan intervensi secukupnya sesuai
kondisi klien Lalu pada saat berhadapan dengan klien bidan sebaiknya menerapkan
Asuhan Sayang Ibu karena asuhan ini akan memberikan perasaan aman dan nyaman
selama persalinan dan kelahiran.
DAFTAR PUSTAKA
Septina, Yona, Srimul, yawati, Tia. (2020). Pengantar Praktik Ilmu Kebidanan .Bogor .
Lindan Bestari.
Tajmiati, Atit. (dkk),2016. Modul Konsep Kebidanan dan Etikolegal dalam Praktik
Kebidanan. Surakarta : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surakarta
Maryetha. Rumsarwir. (2018). Asuhan Kebiasaan berkesinambungan pada
Nya."Musia” 42 tahun G4P3AbOAhB dengan faktor resiko umur lebih dari 42 tahun di
puskesmas melar II sleamn. poltekes.yogya.ac.id
Uswatun(2015). Peran dan Fungsi Bidan Mandiri Rujukan dan Kolaborasi dalam
"http://uswatun25.mahasiswa.unimus.ac.id/2015/12/16/peran-dan-fungsi-bidan-
mandiri-rujukan-dan-kolaburasi/"
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/download/804/pdf
http://repository.unimus.ac.id/1313/3/5. BAB 11 tinjauan pustaka.pdf
https://www.google.com/amp/s/selliramadhaniblog.wordpress.com/2013/08/28/
contoh-
kasus-kebidanan/amp/
https://sites.google.com/site/danipunyablog/3-layanan-kebidanan-rujukan