DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Konsep Kebidanan tentang Model Koseptual Asuhan Kebidanan ini.
Kami meyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
penyempurnaan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kurang dan lebihnya kami mohon
maaf. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...................................................................... 1
DAFTAR ISI...................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Model Konseptual Asuhan Kebidanan.....................................4
2.2 4 Elemen Model Praktek Kebidanan, Meliputi.......................5
2.3 Pengantar Teori Kebidanan......................................................5
2.4 Teori dan model dalam asuhan kebidanan...............................6
1. Teori Reva Rubin .............................................................6
2. Teori Rammona Mercer ...........................................................7
3. Teori Ela Joy Lehrman ............................................................8
4. Ernestine Wiedenbach ..............................................................9
5. Jean Ball ...................................................................................10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..........................................................................12
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................13
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Pengobatan terbatas ginekologi
Pertolongan gawat darurat
Pengawasan tumbuh kembang
Supervisi
Praktik kebidanan, manajemen kesehatan wanita secara mandiri berfokus
pada kehamilan, persalinan , nifas, asuhan BBL, KB dan kesehatan reproduksi
wanita.
5
demikian standar penting untuk pelaksanaan, pemeliharaan dan penilaian kualitas
pelayanan.
Masalah yang ditemukan dalam penyusunan standar pelayanan kebidanan
adalah bahwa diantara apa. yang telah biasa dilakukan dalam praktik kebidanan
sebenarnya merupakan tindakan ritualistic yang tidak diriasarkan pada pengalaman
praktek yang terbaik.
Dalam standar praktek kebidanan tindakan yang bersifat ritualistic seperti
melakukan episiotomi secara rutin dan memandikan bayi setelah lahir sudah tidak
dianjurkan lagi. Perubahan standar pelayanan seperti ini diriasarkan pada
pengalaman yang terbaik dari para praktisi di seluruh dunia.
Standar praktek kebidanan dapat pula digunakan untuk menentukan
kompetensi yang diperlukan bidan dalam menjalani praktek sehari-hari. Standar ini
juga dapat digunakan sebagai standar untuk menilai pelayanan, menyusun rencana
pelatihan dan mengembangkan kurikulum pendidikan. Juga dapat untuk membantu
dalam menentukan kebutuhan operasional dalam penerapannya, misalnya
kebutuhan akan pengorganisasian, mekanisme peralatan dan obat yang diperpukan.
Ketika audit terhadap pelayanan kebidanan dilakukan, maka berbagai kekurangan
yang berkaitan dengan hal-hal tersebut akan ditentukan sehingga dapat dilakukan
perbaikan yang lebih spesifik.
2.4 Secara garis besar ada 5 (lima) teori dan model dalam asuhan kebidanan
sebagai berikut :
7
c. Stres antepartum, komplikasi dari risiko kehamilan dan pengalaman negative
dari hidup
d. Dukungan social
e. Rasa percaya diri
f. Gangguan rasa takut, depresi, dan keraguan
Selain itu, menjadi seorang ibu berarti memperoleh identitas baru yang
membutuhkan pemikiran dan penguraian yang lengkap tentang diri sendiri.
Mencer melihat bahwa menjadi seorang ibu tidak hanya pribadi perempuan
yang menjadi ibu, tetapi dia juga melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi
dalam melaksanakan peran ibu. Oleh karena itu, peran dan partisipasi
suami/pasangan sangat penting untuk meyakinkan dan memberikan
penghargaan untuk peran baru ini. Penghargaan diri, status kesehatan, dan
dukungan social diperkirakan mempunyai efek langsung yang positif terhadap
dan pengaruh negetif terhadap fungsi keluarga.
Hubungan ini dibuktikan dalam suatu penelitian yang bertujuan
mengetahui hubungan antara stress anteprtum dan hubungan/fungsi keluarga.
Sampel penelitian yaitu ibu hamil dengan resiko tinggi yang masuk rumah
sakit dibandingkan dengan ibu hamil dengan resiko rendah, usia kehamilan
antara 24-34 minggu.
Asuhan partisipasi
Bidan dapat melibatkan klien dalam pengkajian, evaluasi, dan perencanaan
pasien. Klien ikut bertanggung jawab atau ambil bagian dalam pelayanan antenatal.
Dalam pemeriksaan fisik, misalnya palpasi pada tempat tertentu atau ikut
mendengar denyut jantung.
Dari delapan komponen yang dibuat oleh Lehrman tersebut kemudian di uji
cobakan oleh Morten pada pasien post partum. Dari hasil penerapan tersebut,
Morten menambahkan 3 komponen lagi ke dalam 8 komponen yang telah dibuat
oleh Lehrman, yaitu :
8
1. Teknik terpeutik
2. Pemberdayaan
3. Hubungan sesama
Teknik terapeutik
Proses komunikasi sangat bermanfaat dalam proses perkembangan dan
penyembuhan, misalnya : mendengar aktif, mengkaji, klarifikasi, humor, sikap
yang tidak menuduh, pengakuan, fasilitas, pemberian izin.
4. Ernestine Wiedenbach
Ernestine Wiedenbach sudah pernah bekerja dalam suatu proyek yang
mempersiapkan persalinan berdasarkan teori Dr. Grantley Dick Read. Wiedenbach
mengembangkan teorinya secara induktif berdasarkan pengalaman dan
observasinya dalam praktik.
Konsep yang luas, menurut Wiedenbach yang nyata di temukan dalam
keperawatan, yaitu :
1. The agent : perawat, bidan, atau tenaga kesehatan lain
2. The recipient : wanita, keluarga, masyarakat
3. The goal : goal dari intervensi (tujuan)
4. The means : metode untuk mencapai tujuan
5. The framework : kerangka kerja (organisasi sosial, lingkungan sosial, dan
professional)
The recipient
Perempuan, menurut masyarakat oleh masyarakat tertentu tidak mampu
memenuhi kebutuhannya. Wiedenbach sendiri berpandangan bahwa recipient
adalah individu yang berkompeten dan mampu melakukan segalanya sendiri,
9
sehingga bidan/perawat memberi pertolongan hanya apabila individu tersebut
mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya sendiri.
The means
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan terdiri dari empat tahap, yaitu :
1. Identifikasi kebutuhan klien
2. Ministration : memberikan dukungan dalam mencari pertolongan yang
dibutuhkan
3. Validation : mengecek apakah bantuan yang diberikan merupakan bantuan
yang dibutuhkan
4. Coordination : koordinasi sumber-sumber yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan pasien
Framework
Yaitu kerangka kerja yang terdiri dari lingkungan sosial, organisasi dan
professional.
5. Jean Ball
(Teori kursi goyang = keseimbangan emosional ibu)
Tujuannya untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi
keadaan emosi ibu dalam layanan maternitas. Psikologi dalam hal ini tidak hanya
pengaruh emosional tetapi juga proses emosional agar tujuan akhir dalam
memenuhi kebutuhan untuk menjadi orang tua terpenuhi. Kehamilan, persalinan,
dan masa postpartum adalah masa untuk mengadopsi peran baru.
Hypotesa Ball :
Respon emosional perempuan terhadap perubahan yang terjadi bersama
dengan kelahiran anak yang memengaruhi kepribadian seseorang dan dengan
dukungan yang berarti, mereka mendapatkan system keluarga dan sosial.
Persiapan yang sudah diantisipasi oleh bidan dalam masa postpartum akan
memengaruhi respon emsional perempuan dalam perubahan yang dialaminya pada
proses pelahiran anak.
10
3. Layanan yang diberikan bidan
Kesejahteraan seseorang perempuan sangat tergantung pada efektivitas 3
elemen tersebut. Bila semua faktor di atas positif, maka derajat emosional akan
baik. Tetapi bila keadaan 3 faktor tersebut negatif, derajat keadaan emosional
buruk. Meski demikian, setiap faktor saling berinteraksi satu sama lain. Jika
kekurangan satu faktor diimbang dengan kelebihan faktor lain, keadaan emosi ibu
manjadi akan menjadi baik. Ketiga faktor tersebut digambarkan sebagai kursi
goyang, dengan layanan maternitas sebagai landasan dan tiang penyangganya
adalah dukungan keluarga serta kepribadian ibu. Kekokohan setiap elemen saling
berkaitan satu sama lain.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model konseptual kebidanan adalah:
1. Gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu
2. Pada dasarnya sam a dengan pengertian konsep kerja, sistem, dan skema ,yaitu
menunjukkan ide global tentang individu, kelompok, situasi dan kejadian yang
menarik untuk suatu ilmu. Model konseptual kebidanan biasanya berkembang
datri teori wawasan intuitif keilmuan yang sering kali disimpulkan dalam
kerangka acuan disiplin ilmu yang bersangkutan (Fawcett 1992) sehingga
model konseptual memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari
disiplin ilmu
3. Model memberikan kerangka untuk memahami dan mengembangkan praktik
guna membimbing tindakan dalam pendidikan untuk mengidentifikasi
pertanyaan yang harus dijawab dalam penelitian. Konsep model ditunjukan
dalam banyak cara, yaitu mental model, fisik, mental, dan simbolik
(Lancaster).
Teori adalah seperangkat konsep atau pernyataan yang dapat secara jelas
menguraikan fenomena penting dalam sebuah disiplin ilmu.
Kebidanan merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai disiplin
ilmu (multi disiplin) yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu
kedokteran, keperawatan, sosial, perilaku, budaya, kesehatan masyarakat,
manajemen untuk dapat memberikan pelayanan kebidanan pada ibu dalam
masa pra konsepsi, hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir yang meliputi
pendeteksian keadaan abnormal pada ibu dan anak, melaksanakan konseling
dan mendirikan kesehatan terhadap ibu, keluarga dan masyarakat. (50 Tahun
IBI 2001).
12
DAFTAR PUSTAKA
http://sitimujirahayu.blogspot.co.id/2016/03/vbehaviorurldefaultvmlo_55.html
https://www.scribd.com/doc/45197986/makalah-konseptual-kebidanan
13
14