Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Mengingat kompleksnya masalah yang dihadapi oleh ibu hamil


dengan ketuban pecah dini, dari segi fisik maupun psikis, perawat
maternitas bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan profesional
sesuai dengan kebutuhan ibu dan janin sehingga dapat beradaptasi
terhadap kondisinya. Strategi intervensi spesifik yang dilakukan oleh ners
keperawatan maternitas adalah memberikan asuhan keperawatan dengan
memperhatikan aspek biopsikososial spiritual sehingga asuhan
keperawatan yang diberikan tidak hanya pada pemenuhan kebutuhan fisik
saja, namun juga berfokus pula pada masalah psikologis dan sosial.

Perawat adalah salah satu tenaga kesehatan dalam bidang


kesehatan. Perawat melakukan pelayanan kesehatan melalui pendekatan
asuhan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan. Sebagai tenanga profesional yang mempunyai peran
independen, tentu saja tidak hanya sebatas predikat tanpa alasan mendasar,
namun sebagai tenaga profesional dalam menjalankan peran, fungsi dan
tugasnya berdasarkan body of know ledge dan body of theory yang jelas,
yang merupakan ruh keperawatan, salah satunya adalah model konsep dan
teori keperawatan.

Model konsep dan teori keperawatan tersebut ditetapkan


berdasarkan kondisi dan kebutuhan pasien agar pasien mendapatkan
pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas. Ironisnya, model konsep
dan teori keperawatan masih belum membudaya diterapkan pada tatanan
pelayanan kesehatan, dikarenakan masih minimnya sumber-sumber yang
mendukung, serta masih belum banyak tenaga keperawatan tersebut.
Kondisi ini semakin membuat sentuhan Caring semakin jauh dirasakan
oleh provider.

2. Rumusan Masalah
A. Apa pengertian dari model konsep dan teori keperawatan?
B. Bagaimana karakteristik teori keperawatan?
C. Apa faktor yang mempengaruhi teori keperawatan?
1. Filosofi Florence Nightiangle

Page | 1
2. Kebudayaan
3. Sistem pendidikan
4. Pengembangan Ilmu Keperawatan
D. Apa tujuan dari teori keperawatan?

3. Tujuan
a. Agar kita dapat mengerti lebih dalam tentang pengertian dari konsep
dan teori keperawatan.
b. Agar mengetahui bagaimana karakteristik teori keperawatan?
c. Dapat mengetahui apa faktor yang mempengaruhi teori keperawatan?
1. Filosofi Florence Nightiangle
2. Kebudayaan
3. Sistem pendidikan
4. Pengembangan Ilmu Keperawatan

Page | 2
BAB II
TINJAUAN

2.1 Pengertian Model Konsep dan Teori Keperawatan

Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatau kesan yang abstark
yang dapat di organisir menjadi simbol – simbol yang nyata, sedangkan konsep
keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka koseptual atau
model keperawatan. Teori itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang
membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan
suatu proses, peristiwa atau kejadian yang di dasari oleh fakta – fakta yang telah
di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.

Teori keperawatan menurut Barnum tahun 1990 merupakan usaha –


usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan.
Melalui teori keperawatan dapat di bedakan apakah keperawatan termasuk
disiplin atau aktivitas lainnya.

Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep


dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi
dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk
menerapkan cara mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang
perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model
praktek keperawatan, mengingat dalam model praktek keperawatan
mengandung komponen dasar seperti adanya keyakinan yang mendasari sebuah
model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan
kepada kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan dan ketrampilan
dalam hal ini dibutuhkan oleh perawat dalam mengembangkan tujuannya.

2.2 Karakteristik Teori Keperawatan

Teori keperawatan selain digunakan untuk menyusun suatu model yang


berhubungan dengan konsep perawatann, juga memiliki karakteristik

Page | 3
diantaranya pertama, teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan
konsep khusus yang berhubungan dengan hal – hal yang nyata dalam
keperawatan sehingga teori keperawatan di dasarkan pada kenyataan –
kenyataan yang ada di alam; kedua, teori keperawatan juga digunakan
berdasarkan alasan – alasan yang sesuai dengan kenyataan yang ada; ketiga,
teori harus konsisten sebagai dasar – dasar dalam pengembangan model konsep
keperawatan; keempat, dalam menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan
sifatnya umum sehingga dapat digunakan pada kondisi praktek keperawatan;
kelima, teori dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan
sehingga dapat digunakan dalam pedoman praktek keperawatan.

2.3 Faktor Pengaruh Teori Keperawatan

1. Florence Nigtingale

Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar – dasar


teori keperawatan yang melalui filosofi yaitu dengan mengidentifikasikan peran
perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingan
pengaruh lingkungan didalam perawatan orang yang sakit yang di kenal teori
lingkungannya. Selain Florence juga membuat standar pada pendidikan
keperawatan serta standar pelaksaan asuhan keperawatan yang efisien. Beliau
juga membedakan praktek keperawatan dengan kedokteran dan perbedaan
perawatan pada orang yang sakit dengan yang sehat.

2. Kebudayaan

Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan dalam


teori – teori keperawatan di antaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam
memberikan pelayanan keperawatan akan lebih baik di lakukan oleh wanita
karena wanita mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan perawat, akan
tetapi perubahan identitas dalam proses telah berubah seiring dengan
perkembangan keperawatan sebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang
dahulu budaya perawat dibawah pengawasan langsung dokter, dengan
berjalannya dan di akuinya keperawatan sebagai profesi mandiri, maka hak dan
otonomi keperawatan telah ada sehingga peran perawat dengan dokter bukan di

Page | 4
bawah pengawasan langsung akan tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar dalam
menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.

3. Sistem Pendidikan

Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan


teori keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem
dan kurikulum keperawatan, akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki
sistem pendidikan keperawatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah
sakit sehingga teori – teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi pada
pelayanan keperawatan.

4. Pengembangan Ilmu Keperawatan

Pengembangan Ilmu Keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokan


ilmu keperawatan dasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan
komunitas yang merupakan cabang ilmu keperawatan yang terus berkembang
dan menutup kemungkinan pada tahun – tahun yang akan datang akan selalu ada
cabang ilmu keperawatan yang khusus atau subspesialisasi yang di akui sebagai
bagaian ilmu keperawatan sehingga teori – teori keperawatan dapat di
kembangkan sesuai dengan kebutuhan atau lingkup bidang ilmu keperawatan.

2.3 Tujuan Teori Keperawatan

Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu


keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang
ingin di capai diantaranya:

1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan – alasan


tentang kenyataan – kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan
keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek
keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.
2. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk
memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan
kemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah
keperawatan.

Page | 5
3. Adanya keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam
keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindak
keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat di
pertimbangkan.
4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dalam asumsi
dan filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam
tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.

Page | 6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan proses pembuatan makalah ini, maka kami simpulkan
bahwa teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model
konsep dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini dapat
mengandung arti aplikasi dari stuktur keperawatan itu sendiri.
Mempunyai beberapa karakter dan juga mempunyai faktor pengaruh.
Jika dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem
kurikulum keperawatan yang jelas, tetapi berbeda dengan sekarang yaitu
dunia keperawatan telah memiliki sistem pendidikan keperawatan yang
terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit. Sehingga teori
keperawatan-pun juga ikut berkembang.

B. Saran
Keperawatan sebagai ilmu dan profesi harus didukung oleh teori
dan model konseptual keperawatan agar layanan keperawatan yang
diberikan semakin profesional.

Page | 7
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A.Aziz Alimul. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:


Salemba Medika

Page | 8

Anda mungkin juga menyukai