Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

“DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA”


(Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Keluarga)

OLLEH :

KELOMPOK VII

1. Antonius Teul Namu Praing


2. Adelia Sairupy
3. Andre W.Seda
4. Nikodemus Ngedu Tiba
5. Pascoela N.M Ximenes
6. Yery Natti

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NUSANTARA
KUPANG

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Teori dan Konsep
Model Keperawatan Keluarga .

Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan
makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar dapat menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat membutuhkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Konsep adalah suatu ide/gagasan dimana terdapat suatu kesan yang


abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata,
sedangkan konsep keperawatan adalah ide/gagasan untuk menyusun suatu
kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori adalah hubungan
beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau definisi yang
memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau
fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara
konsep-konsep tersebut dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan,
meramalkan dan atau mengendalikan suatu fenomena.

Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep


dalam keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung
arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan
perawat untuk mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat di tempat
mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model
konsep keperawatan ini digunakan untuk menentukan model praktek
keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat
perawat tersebut bekerja.

Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya


harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan
demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah
dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk
pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap
situasi klien, antara lain dengan menggunakan model-model keperawatan

3
dalam proses keperawatan. Dan tiap model dapat digunakan dalam praktek
keperawatan sesuai dengan kebutuhan.

Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat,


sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga,
perawat mendapat dua keuntungan sekaligus. Keperawatan keluarga
adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktik
keperawatan dengan sasaran keluarga (Suprajitna, 2004).

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apakah yang dimaksud dengan konsep teori dan model dalam
keperawatan keluarga ?
2. Apa tujuan dari konsep teori dan model dalam keperawatan
keluarga ?
3. Bagaimana manfaat dari konsep teori dan model dalam
keperawatan keluarga ?
4. Apa sajakah jenis-jenis teori model dalam asuhan keperawatan
keluarga?
1.3 TUJUAN

1.3.1 TUJUAN UMUM

Tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk


menambah pengetahuan dan wawasan mengenai konsep teori dan
model keperawatan keluarga.

1.3.2 TUJUAN KHUSUS

1. Untuk mengetahui dimaksud dengan konsep teori dan model


dalam keperawatan keluarga.
2. Untuk mengetahui tujuan dari konsep teori dan model dalam
keperawatan keluarga.
3. Untuk mengetahui manfaat dari konsep teori dan model dalam
keperawatan keluarga.

4
4. Untuk mengetahui jenis-jenis teori model dalam asuhan
keperawatan keluarga.
1.4 MANFAAT
Dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu
Keperawatan Keluarga, khususnya materi konsep teori dan
model keperawatan keluarga.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Dan Model Dalam Keperawatan Keluarga


Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan
merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu
keperawatan. Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti
perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu
terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan Zaman. Demikian
juga perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia, kedepan diharapkan
harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional
sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi dibidang
kesehatan yang senantiasa berkembang.
Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks.
Dalam melaksanakan prakteknya perawat harus harus mengacu pada model
konsep dan teori keperawatan yang sudah dimunculkan. Konsep adalah
suatu ide dimana terdapat suatu pesan yang abstrak yang dapat diorganisir
dengan simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model
keperawatan.
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka
konsep, atau definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis
terhadap gejala-gejala atau fenomena-fenomena dengan menentukan
hubungan spesifik antara konsep-konsep tersebut dengan maksud untuk
menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu
fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman
dalam penelitian. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam
menyusun suatu model konsep dalam keperawatan, dan model konsep
keperawatan digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan.
Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984) sebagai usaha
untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam

6
keperawatan. Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan
dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan,
menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan
keperawatan yang dilakukan. Teori keperawatan menurut Barnum 1990
merupakan usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena
mengenai keperawatan. Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks
terhadap suatu objek benda. Suatu persitiwa atau fenomenan berdasarkan
pengalaman dan persepsi seseorang berupa ide, pandangan, atau keyakinan.
Kumpulan beberapa konsep ked alam suatu kerangka yang dapat dipahami
membentuk suatu model ataukerangka konsep. Konsep dapat dianalogikan
sebagai batu bata dan papan untuk membangun sebuah rumah dimana
rumah yang dibangun diibaratkan sebagai kerangka konsep. Menurut
Newman (1979), ada tiga cara pendekatan dalam pengembangan dan
pembentukan teori keperawatan, yaitu meminjam teori-teori dari disiplin
ilmu lain yang relevan dengan tujuan untukmengintegrasikan teori-teori ini
kedalam ilmu keperawatan, menganalisa situasi praktik keperawatan dalam
rangka mencari konsep yang berkaitan dengan praktik keperawatan serta
menciptakan suatu kerangka konsep yang memungkinkan pengembangan
teori keperawatan. Tujuan pengembangan teori keperawatan adalah
menumbuh kembangkan pengetahuan yang di harapkan dapat membantu
dan mengembangkan praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan.

2.2 Tujuan Teori Dan Model Dalam Keperawatan Keluarga


Teori keperawatan sebagai salah satu bagian junci perkembangan
ilmu keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan
yang ingin dicapai, diantaranya:
Tujuan Teori dan Model Konsep Keperawatan
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian junci perkembangan
ilmu keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan
yang ingin dicapai, diantaranya:

7
1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan
tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan
keperawatan, baik untuk tindakan atau bentuk model praktek
keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.
2. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat
untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan
keperawatan kemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian
berbagai masalah keperawatan.
3. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah
dalam keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan
tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat
dipertimbangkan.
4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan
filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam
tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.

2.3 Manfaat Teori Dan Model Dalam Keperawatan Keluarga


Teori keperawatan di sini sangat penting artinya bagi
pengembangan profesionalisme keperawatan. Teori tersebut
membedakan ilmu keperawatan dengan disiplin ilmu yang lain dan
berfungsi menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan, serta
mengontrol hasil asuhan keperawatan yang diberikan. Karenanya, salah
satu manfaat teori keperawatan adalah membantu menyampaikan
pengetahuan dalam rangka memperbaiki praktik keperawatan melalui
upaya penggambaran, penjelasan, prediksi, dan pengendalian fenomena
dalam ranah keperawatan.
Tujuan pengembangan teori keperawatan sendiri adalah untuk
menumbuhkan serta mengembangkan pengetahuan yang diharapkan
mampu membantu serta mengembangkan praktik keperawatan dan
pendidikan keperawatan. Ini penting, mengingat pengetahuam teoritis
keperawatan akan berdampak pada kemampuan perawat dalam

8
melakukan analisis serta berpikir secara logis, sistematis, dan analisis
agar dapat meningkatkan profesionalisme keperawatan, baik dalam
pendidikan, penelitian, maupun praktik keperawatan.

2.4 Jenis-Jenis Teori Model Dalam Asuhan Keperawatan


Berikut ini adalah ringkasan beberapa teori keperawatan yang perlu
diketahui oleh perawat profesional sehingga mampu mengaplikasikan
praktek keperawatan yang didasarkan pada keyakinan dan nilai dasar
keperawatan :
A. Dorothea Elizabeth Orem Biografi
Dorothea Elizabeth Orem lahir pada tahun 1914 di
Baltimore, Maryland. Pendidikan: Diploma (awal tahun 1930),
Pendiri Hospital School Of Nursing, Washington DC; Orem
mendapat Titel BSN Ed (1939) dan MSN Ed (1945) di The Catholic
University of America, Washington DC. Orem mendapat gelar
kehormatan: Dokter Ilmu Pengetahuan dari Georgetown University
(1976), Pendiri Perguruan Tinggi di San Antonio, Texas (1980);
Gelar kehormatan dokter, University of Missouri-Columbia (1998).
Dr. Orem melanjutkan untuk aktif dalam pengembangan teori. Dia
menyelesaikan edisi ke-6 dari keperawatan: konsep praktek, yang
diterbitkan oleh Mosby pada Januari 2001.
1. Diskripsi Teori dan Model
Pandangan Teori Orem dalam tatanan pelayanan
keperawatan ditujukan kepada kebutuhan individu dalam
melakukan tindakan keperewatan mandiri serta mengatur dalam
kebutuhannya. Dalam konsep keperawatan Orem
mengembangkan tiga bentuk teori self care diantaranya:
Perawatan Diri Sendiri (self care)
Dalam teori self care, Orem mengemukakan bahwa self
care meliputi : pertama, self care itu sendiri yang merupakan
aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksanakan oleh

9
individu itun sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan
kehidupan, keshatan serta kesejahteraan. kedua, self care agency
merupakan suatu kemampuan inidividu dalam melakukan
perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh usia,
perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain. ketiga,
adanya tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri
yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu
tertentu untuk perawatn diri sendiri dengan menggunakan
metode dan alat dalam tindakan yang tepat. keempat, kebutuhan
self care merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada
penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal
dan berhubungan dengan prises kehidupan manusia serta dalam
upaya mempertahankan fungsi tubuh, self care yang bersifat
universal itu adalah aktivitas sehari-hari (ADL) dengan
mengelompokkan kedalam kebutuhan dasar manusianya.
2. Self Care Defisit
Merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum
dimana segala perencanaan kepereawatan diberikan pada saat
perawatan dibutuhkan yang dapat diterapkan pada anak yang
belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta
adanya perkiraan penurunan kemampuan dalam perawatan dan
tuntutan dalam peningkatan self care, baik secara kualitas
maupun kuantitas.

3. Teori Sistem Keperawatan


Merupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana
kebutuhan perawatan diri pasien terpenuhi oleh perawat atau
pasien sendiri yang didasari pada Orem yang mengemukakan
tentang pemenuhan kebutuhan diri sendiri, kebutuhan pasien dan
kemampuan pasien dalam melakukan perawatan mandiri. Dalam

10
pandangan teori system ini Orem memberikan identifikasi dalam
system pelayanan keperawatan diantaranya: Sistem bantuan
secara penuh (Wholly Compensatory System), Sistem bantuan
sebagian (Partially Compensatory System), dan System suportif
dan edukatif.
4. Kerangka Konsep
Tujuan dari keperawatan Teori Orem adalah untuk merawat
dan membantu klien mecapai perawatan diri secara total. Teori
ini merupakan teori kurangnya perawatan diri sendiri. Asuhan
keperawatan menjadi penting ketika klien tidak mampu
memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, perkembangan dan
sosial.
B. Imogene King
1. Biografi
Imogene M. King lahir 30 Januari 1923 di West Point, Iowa
dan menerima diploma dari Rumah Sakit St Yohanes dari
Sekolah Keperawatan di St Louis, MO pada tahun 1945. Dia
memperoleh BSN di tahun 1948 dan MSN pada 1957 dari St
Louis University dan Doctor of Education dari Teachers College,
Columbia University, NY. Menjadi direktur di Ohio State
University, School of Nursing (1968-1972). King adalah seorang
Associate Professor (1961-1966) dan Profesor (1971-1980) di
Universitas Loyola. Chicago. Raja pensiun pada tahun 1990
setelah sebelumnya menjabat sebagai Profesor, College of
Nursing, University of South Florida. Seorang anggota aktif dari
Distrik IV, Florida Nurses Association (FNA) (Presiden masa
lalu dari Florida Perawat Foundation dan FNA Hall of Fame
dilantik), American Nurses Association (ANA 1996 Jessie Scott
Penghargaan dan Hall of Fame dilantik) dan Sigma Theta Tau
Internasional (STTI 1989 Elizabeth Russell Pendiri Penghargaan

11
dan Virginia Henderson Fellow) dan Fellow di American
Academy of Keperawatan (2005 Hidup Legenda dilantik).
2. Diskripsi Teori dan Model
King memahami model konsep dan teori keperawatan
dengan menggunakan pendekatan sistem terbuka dalam
hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan, sehingga
King mengemukakan dalam model konsep interaksi. Dalam
mencapai hubungan interaksi, King mengemukakan konsep
kerjanya yang meliputi adanya system personal, system
interpersonal dan system social yang saling berhubungan satu
dengan yang lain. Menurut King system personal merupakan
system terbuka dimana didalamnya terdapat persepsi, adanya
pola tumbuh kembang, gambaran tubuh, ruang dan waktu dari
individu dan lingkungan, kemudian hubungan interpersonal
merupakan suatu hubungan antara perawat dan pasien serta
hubungan social yang mengandung arti bahwa suatu interaksi
perawat dan pasien dalam menegakkan system social, sesuai
dengan situasi yang ada. Melalui dasar sistem tersebut, maka
King memandang manusia merupakan individu yang reaktif
yakni bereaksi terhadap situasi, orang dan objek. Manusia
sebagai makhluk yang berorientasi terhadap waktu tidak lepas
dari masa lalu dan sekarang yang dapat mempengaruhi masa
yang akan datang dan sebagai makhluk social manusia akan
hidup bersama orang lain yang akan berinteraksi satu dengan
yang lain. Berdasarkan hal tersebut, maka manusia memiliki tiga
kebutuhan dasar yaitu: Informasi kesehatan, Pencegah penyakit,
dan Kebutuhan terhadap perawat ketika sakit. Sehingga dapat
dijelaskan bahwa konsep hubungan manusia menurut King
terdiri dari komponen yaitu: Aksi merupakan proses awal
hubungan dua individu dalam berperilaku, dalam memahami atu
mengenali kondisi yang ada dalam keperawatn dengan gambaran

12
hubungan perawat dank lien untuk melakukan kontrak atau
tujuan yang diharapkan. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan
yang terjadi adanya aksi dan meruapakn respons dari individu.
Interaksi merupakan suatu bentuk kerja sama yang saling
mempengaruhi antara perawat dan klien yang terwujud dalam
komunikasi. Transaksi merupakan kondisi dimana antara perawat
dan klien terjadi suatu persetujuan dalam rencana tindakan
keperawatan yang akan dilakukan.
3. Kerangka Konsep
King memahami model konsep dan teori keperawatan
dengan menggunakan pendekatan sistem terbuka dalam
hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan, sehingga
King mengemukakan dalam model konsep interaksi. Untuk
memanfaatkan komunikasi dalam membantu klien mencapai
kembali adaptasi secara positif terhadap lingkungan. Kerangka
kerja teori ini Proses keperawatan didefinisikan sebagai proses
interpersonal yang dinamis antara perawat, klien dan sistem
pelayanan kesehatan. Dari konsep utamanya (interaksi, persepsi,
komunikasi, transaksi, peran, stres, pertumbuhan dan
perkembangan) yang berasal teori pencapaian tujuan.
C. Betty Newman
1. Biografi
Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924.
Ayahnya seorang petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga.
Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital
School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General
Hospital Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947. Beliau
memegang jabatan penting yaitu sebagai staf keperawatan rumah
sakit di California. Beliau melanjutkan pendidikannya di
University of California dengan jurusan psikologi. Beliau
menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahun 1957. Pada

13
tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan
mental, konsultan kesehatan masyarakat di University of
California.
Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan
diantaranya menjadi dosen keperawatan jiwa, konsultan,
pemimpin konseling model Whole Person Approach serta beliau
telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan
memfokuskan sistem tersebut dalam masalah keperawatan.
Model Whole Person Approach dipublikasikan pada tahun 1972,
A model of teaching total person approach to patient problem
dalam riset keperarawatan. Publikasi edisi I (Conceptual Models
For Nursing Practice) tahun 1974, edisi II tahun 1980 dan tahun
1986 The Neuman Systems Model.
2. Diskripsi Teori dan Model
Keperawatan adalah suatu profesi yang unik dengan
memperhatikan seluruh factor-faktor yang mempengaruhi respon
individu terhadap penyebab stress, tekanan intra, inter dan ekstra
personal. Perawatan menolong pasien untuk menempatkan
primary, secondary dan tertiary. Metode pencegahan untuk
mencegah stress yang disebabkan factor lingkungan dan
meningkatkan system pertahanan pasien.
Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman ini
adalah model konsep Health Care System yaitu model konsep
yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditujukan
kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis
pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan
dengan sasaran pelayanan
Secara umum focus dari model konsep keperawatan
menurut Nueman ini berfokus pada respons terhadap stressor
serta factor-faktor yang mempengaruhi proses adaptasi pada
pasien. Untuk itu tindakan keperawatan seharusnya dilakukan

14
menurut Neuman adalah mencegah atau mengurangi adanya
reaksi tubuh akibat stressor. Upaya tersebut dapat juga
dinamakan pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
Pencegahan primer dapat meliputi berbagai tindakan
keperawatan untuk mengidentifikasi adanya stressor, mencegah
reaksi tubuh karena adanya stressor serta mendukung koping
pada pasien secara konstruktif. Pencegahan sekunder menurut
Neuman meliputi berbagai tindakan perawatan yang dapat
mengurangi gejala penyakit serta reaksi tubuh lainnya karena
adanya stressor dan pencegahan tersier dapat meliputi
pengobatan secara rutin dan teratur serta pencegahan terhadap
adanya kerusakan lebih lanjut dari komplikasi suatu penyakit.
Upaya pencegahan tersebut dipentingkan kesehatan dan
pemeliharaan kesehatan. Tersier meliputi pengobatan rutin dan
teratur serta pencegahan kerusakan lebih lanjut atau komplikasi
dari suatu penyakit.
3. Kerangka Konsep
Tujuan keperawatan Newman yaitu untuk membantu
individu, keluarga dan kelompok untuk mendapatkan dan
mempertahankan tingkat kesehatan maksimalnya melalui
intervensi tertentu. Model Neuman mencakup intrapersonal,
interpersonal dan stres extrapersonal. Kerangka kerja teori ini
adalah Penurunan atau status adaptasi terhadap stress. Tindakan
keperawatan meliputi tindakan preventif tingkat primer,
sekunder, atau tersier yang berfokus pada variabel yang
mempengaruhi respons klien terhadap stresor.
D. Sister Calista Roy
1. Biografi
Sister Calista Roy dilahirkan pada tanggal 14 oktober 1939
di Los Angeles California. Roy menerima Bachelor of Art
Nursing pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys College dan

15
Magister Saint in Pediatric Nursing pada tahun 1966 di
University of California Los Angeles. Roy memulai pekerjaan
dengan teori adaptasi keperawatan pada tahun 1964 ketika dia
lulus dari University of California Los Angeles. Roy
menambahkan kerja adaptasi dari Helsen (1964) seorang ahli
fisiologis psikologis. Untuk memulai membangun pengertian
konsepnya. Helsen mengartikan respon adaptif sebagai fungsi
dari datangnya stimulus sampai tercapainya derajat adaptasi yang
dibutuhkan individu. Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongan
tiga jenis stimulus yaitu: focal stimuli, konsektual stimuli dan
residual stimuli.
2. Diskripsi Teori dan Model
Roy menggambarkan metode adaptasi dalam keperawatan.
Individu adalah makhluk biospikososial sebagai satu kesatuan
yang utuh. Seseorang dikatakan sehat jika mampu berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan biologis, psikologis dan sosial.
Setiap orang selalu menggunakan koping baik yang bersifat
positif maupun yang negatif untuk dapat beradaptasi.
Kemampuan beradaptasi seseorang dipengaruhi oleh tiga
komponen yaitu: Factor kondisi, situasi yang penyebab utama
terjadi perubahan, keyakinan dan pengalaman dalam beradaptasi.
Setiap individu berbeda berespon terhadap kebutuhan fisiologis,
kebutuhan akan konsep diri yang positif, kemampuan untuk
hidup mandiri/kemandirian, serta kebutuhan akan kemampuan
melalui peran dan fungsi secara optimal untuk memelihara
integritas diri. Posisi individu pada rentang sehat sakit terus
berubah, berhubungan erat dengan keefektifan koping yang
dilakukan untuk memelihara kemampuan beradaptasi.
Menurut Roy, tindakan keperawatan ditujukan
untuk meningkatkan adaptasi individu terhadap sehat dan
penyakit. Keempat model adaptasi itu adalah Model fisiologi:

16
cairan dan elektrolit, sirkulasi dan oksigenasi, nutrisi dan
eliminasi, proteksi, neurology dan endokrin. Model konsep diri:
gambaran diri, ideal diri, moral diri. Model fungsi peran:
kebutuhan akan integritaso. Model interdependen (kemandirian):
hubungan seseorang dengan yang lain dan sumber system yang
memberikan bantuan, kasih sayang dan perhatian.
3. Kerangka Konsep
Tujuan keperawatan Roy yaitu untuk mengidentifikasi tipe
kebutuhan klien, menkaji kemampuan adaptasi terhadap
kebutuhan dan membantu klien beradaptasi. Individu adalah
sistem adaptif biopsikososial dalam suatu lingkungan. Individu
dan lingkungan menyediakan tiga kelas stimuli-focal point, sisa
dan kontekstual. Melalui dua mekanisme adaptif, regulator dan
cognator, individu menunjukkan respons adaptif atau respon
yang tidak efektif membutuhkan intervensi keperawatan. Model
adaptasi ini didasari oleh model adaptasi fisiologi, psikologis,
sosiologis, serta ketergantungan dan kemandirian.
E. Martha Elizabeth Rogers
1. Biografi
Martha Elizabeth Roger lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di
Dallas, Texas. Beliau memulai karir sarjananya ketika beliau
masuk di Universitas Tennessee di Knoxville pada tahun 1931.
Beliau masuk sekolah keperawatan di RSU Knoxville pada
September 1933. Beliau menerima gelar Diploma Keperawatan
pada tahun 1936 dan menerima gelar B.S dari George Peabody
College di Masville pada tahun 1937. Pada tahun 1945 beliau
mandapat gelar MA dalam bidang pengawasan kesehatan
masyarakat dari Fakultas Keguruan Universitas Columbia, New
York.
Beliau menjadi Eksekutif Direktur dari pelayanan
keperawatan di Phoenix, AZ. Beliau meninggalkan Arizona pada

17
tahun 1951 dan kembali melanjutkan sekolah di Universitas
Johns Hopkins, Baltimre MD dengan memperoleh gelar MPH
tahun 1952 dan Sc.D tahun 1954. Beliau di tetapkan menjadi
Kepala Bagian Keperawatan di New York University pada tahun
1954. Pada tahun 1979 beliau pensiun dengan hormat dengan
memakai gelar Professornya dan terus aktif mengembangkan
dunia keperawatan sampai beliau meninggal pada 13 maret 1994.
2. Diskripsi Teori dan Model
Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk
mengurangi kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan , pencegahan penyakit, perawatan rehabilitasi
penderita sakit serta penyandang cacat. Rogers menjelaskan
keperawatan sebagai profesi yang menggabungkan unsur ilmu
pengetahuan dan seni. Keperawatan sebagai ilmu merupakan
ilmu pengetahuan humanistik yang didedikasikan untuk
menghibur agar mempertahankan dan memulihkan kesehatan,
mencegah penyakit, merawat, serta merehabilitasi individu yang
sakit dan cacat. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan
manusia.
Menurutnya kehidupan seseorang dipengaruhi alam sebagai
lingkungan hidup manusia dan pola pertumbuhan dan
perkembangan seseorang. Asumsi dasar teori rogers tentang
manusia adalah manusia adalah kesatuan yang utuh yang tidak
dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Kehidupan setiap
manusia adalah sesuatu yang unik. tidak ada dua hal didalam
kehidupan ini yang dapat diulang dengan cara yang sama
dibawah keadaan yang sama . jalan hidup seseorang berbeda
dengan yang lain. Perkembangan manusia dapat dinilai dari
tingkah lakunya. Manusia diciptakan dengan karakteristik dan
keunikan tersendiri misalnya dalam hal sifat dan emosi. Rogers
menggambarkan individu dan lingkungan sebagai medan energi,

18
terbuka, berpola. Proses kehidupan, menurut Rogers, adalah
homeodinamis yang bersifat probalistik.
Rogers mendefenisikan lingkungan sebagai suatu medan
energi empat dimensi yang tidak dapat disederhanakan, yang
dicirikan oleh pola dan manifestasi karakter yang berbeda
dengan bagian-bagiannya. Lingkungan mencakup segala sesuatu
yang berada di luar manusia. Manusia merupakan medan energi
yang dinamis yang terus melakukan pertukaran dengan medan
lingkungan, keduanya bersifat tidak terbatas. Interaksi antara
manusia dan lingkungan bersifat kontinu, mutual, dan simultan.
3. Kerangka Konsep
Tujuan Keperawatan Roger yaitu untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan, mencegah kesakitan, dan merawat serta
merehabilitasi klien yang sakit dan tidak mampu dengan
pendekatan humanistik keperawatan. Kerangka kerja teori ini
manusia utuh meliputi proses sepanjang hidup. Klien secara
terus menerus berubah dan menyelaraskan dengan
lingkungannya meletakkan dasar-dasar yang menggambarkan
proses kehidupan manusia. Proses kehidupan manusia dicirikan
oleh keseluruhan (wholeness), keterbukaan (openness), kesatuan
arah (unidirectionality), pola (pattern) dan organisasi, ilmu
pengetahuan, serta pemikiran.

19
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Model konseptual diperlukan untuk memandu praktik dan


penelitian keperawatan keluarga. Hal ini dianggap penting terkaid dengan
keperawatan keluarga karena berpikir secara timbal balik dan sistematis
dalam keperawatan keluarga membutuhkan peralihan paradigma dari
pendekatan individu sebagai klien menjadi keluarga sebagai klien. Sumber
konsep dan teori keperawatan keluarga berfungsi untuk membedakan ,
menjelaskan atau memperkirakan fenomena yang ada dalam keperawatan.
Konseptualisasi keperawatan umumnya memandang manusia
sebagai mahluk biopsikososial yang berinteraksi dengan keluarga,
masyarakat, dan kelompok lain termasuk lingkungan fisiknya. Tetapi cara
pandang dan fokus penekanan pada skema konseptual dari setiap ilmuwan
dapat berbeda satu sama lain, seperti penenkanan pada sistem adaptif
manusia, subsistem perilaku atau aspek komplementer.Teori keperawatan
dan model konseptual adalah sebagai berikut:
Model Lingkungan Nightingale , Teori Pencapaian Tujuan King,
Model Adaptasi Roy, Model Sistem Kesehatan Newman, Model
Perawatan Diri Orem, Ilmu Tentang Manusia Sebagai Kesatuan Rogers,
Model Pengembangan Kesadaran Newman, Evolusi Teori Keperawatan
Keluarga, Cultural Care Theory dari Madelline Leninger, Teori Ilmu
Sosial Keluarga, Teori Terapi Keluarga, Pertimbangan Etik Dalam
Keperawatan Keluarga, Kebijakan dan legislasi dalam pelayanan
kesehatan keluarga, Model Friedman.

3.2 Saran

Perawat diharapkan memberikan rasa nyaman pada pasien dan


membantu pasien dalam memenuhi aktifitas kebutuhan sehari-hari.

20
Perawat harus memotivasi pasien agar pasien cepat sembuh dan tidak
terpuruk dengan penyakitnya

21
DAFTAR PUSTAKA

dosen.stikesdhb.ac.id/.../Pengertian-Teori-dan-Model-Konsep-
Keperawatan.docx

Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep,


Proses & Praktik. Jakarta: EGC.

22
23

Anda mungkin juga menyukai