Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Definisi Teori, Komponen Teori, Teori Keperawatan & Hubungan Paradigma dan
Teori Keperawatan

Mata Kuliah: Falsafah dan Teori Keperawatan

Disusun oleh Kelompok 4:

1910711061 Aulya Vira

1910711064 Aprilla Rahma Utaminingtyas

1910711072 Rahma Dewi Sulistyawati

1910711076 Putri Widiana Puspitasari

Program Studi S1 Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta


2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. karena atas segala karunia berupa
kesehatan jasmani dan rohani, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar
dan diharapkan baik pula. Alhamdulillahi rabbil’alamin, segala puji terhadap kekuatan yang
banyak Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan kepada kami kekuatan dalam
mengatasi segala halangan dan rintangan dalam membuat makalah ini,

Kami berterima kasih kepada segala pihak yang dalam pengerjaan makalah ini ikut turut
untuk membantu, menyempurnakan, dan memperbaiki kata kata atau kalimat yang memuat
kesalahan kecil maupun kesalahan besar yang dapat mengubah pemahaman pembaca. Kami
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan manfaat untuk para pembaca.

Depok, September 2019

Penyusun

3
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan 1

1.3 Rumusan Masalah 1

BAB 2 ISI 2

2.1 Teori 2

A. Pengertian Teori 2

B. Komponen Teori 2

2.2 Teori Keperawatan 4

A. Pengertian Teori Keperawatan 4

B. Teori Model Keperawatan 4

2.3 Hubungan Paradigma dan Teori Keperawatan 4

BAB 3 PENUTUP 6

3.1 Kesimpulan 6

3.2 Saran 6

DAFTAR PUSTAKA 7

4
5
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan professional merupakan pelayanan yang bersifat
humansitik dan komperhensif, yang berorientasikan pada kebutuhan klien. Keperawatan
merupakan ilmu terapan yang menggunakan berbagai pengetahuan, konsep, teori dan prinsip
dari berbagai kelompok ilmu. Para perawat menggunakan dasar ilmu pengetahuan sebagai
pedoman untuk rasionalisasi yang dikembangkan oleh perawat sendiri, sehingga para
perawat dapat mengetahui apa, mengapa dan bagaimana asuhan keperawatan harus
dilaksanakan atau diberikan kepada klien. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan,
perawat menggunakan teori dari beberapa ahli untuk diterapkan dalam memberikan asuhan
keperawatan sebagai pedoman perawat dalam memberikan pelayanan. Didalam teori yang
diutarakan para ahli terdapat komponen yang mendukung teori tersebut. Dalam penulisan ini
akan dijelaskan mengenai apa saja yang termasuk dalam komponen suatu teori.

1.2 Tujuan
1. Memahami teori keperawatan
2. Mampu mengetahui komponen komponen dalam teori keperawatan
3. Memahami hubungan antara paradigma frngan teori keperawatan

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari teori?


2. Apa saja komponen dalam teori?
3. Apa pengertian dari teori keperawatan?
4. Bagaimana hubungan antara paradigma dengan teori keperawatan?

6
7
BAB 2

ISI

2.1 Teori
A. Pengertian Teori
Teori adalah suatu cara melihat suatu “kumpulan kenyataan dan konsep khusus secara
relative dan proposinya dalam menggambarkan hubungannya dengan konsep” (Fawcett,
2005). Teori membantu untuk menggambarkan, menjelaskan memprediksi, dan
memperjelas ukuran asuhan keperawatan. Contohnya teori tentang pelayanan
memberikan cara untuk berkomunikasi dengan klien dan keluarganya.
Teori memberikan alasan yang rasional tentang bagaimana dan mengapa perawat
melakukan intervensi tertentu. Teori adalah salah satu aspek pengetahuan yang dapat
membantu merawat klien dengan baik.
Teori dibuat untuk menjelaskan sebuah fenomena, seperti perawatan diri sendiri atau
pelayanan (Fawcett, 2005). Sebagai contoh, perawat menggunakan teori deficit
perawatan diri Orem untuk membantu klien mendapatkan perawatan terapi yang mereka
inginkan. Dalam teori ini keperawatan membantu klien dnegan melakukan bantuan fisik
atau fisiologik. (Fawcett, 2005).
B. Komponen Teori
Teori merupakan sebuah kumpulan konsep, definisi, dan asumsi atau proporsi untuk
menjelaskan sebuah fenomena. Teori-teori yang telah dibuat oleh para ahli dapat
digunakan perawat dalam menjalankan asuhan keperawatan agar asuhan keperawatan
menjadi lebih baik. Didalam teori terdapat suatu komponen yang menjabarkan dan
memperkuat suatu teori yang telah disampaikan oleh para ahli. Perawat dapat memahami
suatu komponen teori agar dapat melaksanakan asuhan keperawatan dengan baik.
1. Konsep

8
Formulasi tentang obyek atau kejadian yang dapat diamati, dirasakan karena konsep
itu abstrak harus dijabarkan dalam bentuk variable. Variable adalah konsep yang bisa
diukur atau dianalisis, contoh: konsep mengenai pengetahuan politik.
2. Definisi
Menjelaskan atau menggambarkan teori, konsep, ataupun komponen-komponen yang
menyusun teori tersebut. Tidak dapat dilakukan salah atau benar. Intinya definisi
yaitu suatu pernyataan mengenai ciri-ciri penting tentang suatu hal dan biasanya lebih
kompleks.
3. Asumsi
Pernyataan-pernyataan yang menjelaskan konsep-konsep atau menggabungkan
konsep-konsep. Asumsi merupakan suatu kenyataan, diterima sebagai kebenaran,
contoh: manusia adalah makhluk social. Pernyataan ini memang suatu kenyataan
diterima sebagai kebenaran dalam teori Peplau terdapat asumsi explisit dan implisit.
Asumsi explisit memberikan pandangan bahwa:
✔ Perawat akan membuat pasien belajar ketika ia menerima penanganan perawatan.
✔ Menjelaskan fungsi keperawatan dan Pendidikan keperawatan dengan membantu
perkembangan pasien kea rah kedewasaan.
✔ Keperawatan menggunakan prinsip-prinsip dan metode-metode yang
membimbing proses ke resolusi dari masalah interpersonal.
Asumsi implisit yaitu mempertegas profesi keperawatan, memiliki tanggung jawab
legal dalam penggunaan keperawatan secara efektif dan segala konsekuensinya
kepada pasien.
4. Fenomena
Kejadian-kejadian yang ada didalam obyek atau aspek-aspek yang dirasakan/alami.
Sesuatu yang dapat dirasakan/dilihat dengan panca indera, kenyataan yang ada,
tanda-tanda, gejala-gejala, sesuatu yang luar biasa, keajaiban, fakta (KBBI,2008).
Contoh: fenomena bunuh diri, pembunuhan, pencurian.
Fenomena yang terjadi pada teori Peplau merupakan fenomena individu dan di
eksplorasi daalam hubungan perawat-pasien. Thomas, Baker dan Ests menggunakan

9
konsep kecemasan Peplau sebagai suatu makna untuk memecahkan perasaan marah
secara konstruktif melalui proses pembelajaran pada hubungan perawat-pasien
(TOMEY & ALLIGOOD,1998).

2.2 Teori Keperawatan


A. Pengertian Teori Keperawatan
Teori keperawatan adalah konseptualitas dari beberapa aspek keperawatan untuk
mencapai tujuan menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan, dan pelaksanaan asuhan
keperawatan (Meleis, 2006). Teori keperawatan membuat perawat-perawat melihat
situasi klien secara prespektif, sebuah cara untuk mengolah data, dan sebuah metode
untuk menganalisis dan menginterpretasi informasi. Penerapan teori keperawatan dalam
praktik bergantung pada pengetahuan keperawatan yang dimiliki perawat dan model
teori, bagaimana model tersebut dalam penyusunan intervensi keperawatan.
B. Teori Model Keperawatan
Menurut (Orem,1971) yaitu Pelayanan keperawatan penting ketika klien tidak dapat
memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, perkembangan, atau social. Tujuannya
untuk peduli dan menolong klien mencapai pelayanan diri total.
Menurut (Watson,1979) yaitu Melibatkan filosofi dan ilmu pelayanan. Pelayanan
merupakan proses interpersonal termasuk intervensi untuk mendapatkan kebutuhan
manusia. Tujuannya untuk promosi kesehatan, memperbaiki kesehatan klien, dan
mencegah penyakit.
Menurut (Neuman,1972) yaitu Mengurangi tekanan merupakan tujuan model system
praktik keperawatan. Peran keperawatan berada pada pencegahan tingkat primer,
sekunder dan tersier. Tujuannya untuk membantu individu, keluarga dan kelompok
dalam mencapai dan mengelola tingkat maksimal dari kesejahteraan dengan
intervensi yang sesuai.
❖ Kesimpulan dari ketiga para ahli tersebut yaitu Teori Model Keperawatan sebagai
Pelayanan keperawatan yang penting ketika pasien tidak dapat memenuhi kebutuhan
dirinya secara mandiri serta mempunyai peran keperawatan yang berada pada

10
pencegahan primer,sekunder dan tersier yang bertujuan untuk mencapai sebuah
kriteria asuhan keperawatan.

2.3 Hubungan Paradigma dan Teori Keperawatan


Sebuah paradigma berguna untuk menggambarkan ruang lingkup sebuah disiplin. Paradigma
merupakan bagian dari ilmu, filosofi, dan teori yang dapat diterima yang diterapkan oleh
suatu disiplin. Paradigma keperawatan melibatkan empat cakupan yaitu manusia, kesehatan,
lingkungan/situasi, dan keperawatan. Elemen dari paradigma keperawatan berhubungan
langsung dengan kegiatan profesi keperawatan termasuk perkembangan pengetahuan,
filosofi, teori, pengalaman pendidikan, penelitian, dan praktik. (Tomey dan Alligood, 2006).
Teori keperawatan didefinisikan oleh Stevens (1981) sebagai usaha untuk menguraikan dan
menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan berperan dalam
membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lainnya dan bertujuan untuk
menggambarkan, menjelaskan dan mengontrol hasil asuhan keperawatan yang dilakukan.
Paradigma dan Teori Keperawatan dapat dijadikan kedalam satu kelompok, yaitu berdasarkan urutan
ilmu pengetahuan yang telah kita kenal, yaitu:
1. Metaparadigma : orang, lingkungan, kesehatan dan keperawatan.
2. Philosophy: konsep dari Nightingle
3. Model Konseptual: konsep Betty Neuman system model
4. Teori: Grand teori, Middle range teori dan Micro teori. (Aligood, M.R., & Tomey, A.M.
2006. Nursing Theory).
Dari sini kita mengetahui bahwa posisi antara Paradigma Keperawatan dengan Teori cukup
jauh, melompat 2 konsep terlebih dahulu (melewati Philosophy dan Model Konseptual). Hal
ini menyiratkan bahwa Metaparadigma Keperawatan tidak dapat secara langsung
memberikan arahan/masukan kepada Teori, tidak seperti halnya Teori yang dapat langsung
diturunkan dari Model Konseptual (Hierarki Ilmu diatasnya).

11
12
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
● Teori dan model keperawatan adalah suatu usaha untuk menguraikan dan menjelaskan
berbagai fenomena dalam keperawatan serta berperan dalam membedakan keperawatan
dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan,
memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang
dilakukan
● Karakteristik dasar teori dan model keperawatan, yaitu: Teori keperawatan
mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan yang spesifik dari konsep
keperawatan, harus bersifat alamiah, bersifat sederhana dan umum, sebagai pedoman,
serta berperan dalam memperbaiki kualitas praktek keperawatan
● Teori dan model keperawatan menurut beberapa ahli, yaitu: teori Nightingale, teori
Peplau, teori Henderson, teori Abdellah, teori orlando, teori levina, teori Johnson, teori
Rogers, teori Orem, teori King, teori Neuman, teori Roy, teori Watson

3.2 Saran
1. Sebagai calon seoran perawat, hendaklah kita bisa mencontoh teori-teori dari para
pencetus teori keperawatan yang telah ada, khususnya teori Imogene King
2. Dalam penelitian hendaklah dibuat dan diadakan untuk di terapkan di unit rumah sakit, di
perawatan ambulatri, populasi pasien, untuk masa sekarang & masa yang akan dating,
komputerisasi dalam merekam system perawatan kesehatan.
3. Hubungan dalam praktek sangatlah jelas karena profesi keperawatan merupan satu fungsi
interaksi antara individu, group dan lingkungan.

6
14
DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia A., Perry, Anne G. 2009. Fundamental Keperawatan, Edisi 7 buku 1.Terj.Oleh:
Ariyanto. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Kusnanto. (2004). Pengantar praktik dan profesi keperawatan profesional. Jakarta: EGC.

Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai