PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu keperawatan, model konseptual dan teori merupakan aktivitas berpikir
yang tinggi. Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok, situasi
atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik. Konsep merupakan suatu ide
dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata,
sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau
model keperawatan. Teori keperawatan itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang
membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menejlaskan suatu proses,
peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolut
atau bukti langsung. Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan yang
berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin (Fawcet, 1992). Teori
mempunyai kontribusi pada pembentukan dasar praktik keperawatan (Chinn & Jacob, 1995). Suatu
metode untuk menghasilkan dasar pengetahuan keperawatan ilmiah adalah melalui pengembangan
dan memanfaatan teori keperawatan. Definisi teori keperawatan dapat membantu mahasiswa
keperawatana dalam memahami bagaimana peran dan tindakan keperawatan yang sesuai dengan
peran keperawatan.
C. Tujuan
D. Manfaat
A. Teori Keperawatan
1. Konsep dan Teori Keperawatan
Konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau
model keperawatan. Teori keperawatan itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang
membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses,
peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang
absolut atau bukti langsung. Teori keperawatan menurut Barnum tahun 1990 merupakan usaha-
usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Melalui teori
keperawatan dapat dibedakan apakah keperawatan termasuk disiplin ilmu atau aktivitas lainnya.
Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktik keperawatan,
mengingat dalam model praktik keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya
keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktik yang ingin dicapai
dalam memberikan pelayanan kepada kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan dan
ketrampilan dalam hal ini dibutuhkann oleh perawat dalam mengembangkan tujuannya.
Teori keperawatan selain digunakan untuk menyusun suatu model yng berhubungan dengan
konsep keperawatan, juga memiliki karakteristik di antaranya pertama, teori keperawatan
mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan dengan hal-hal nyata
dalam keperawatan sehingga teori keperawatan didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada
di alam; kedua, teori keperawatan didasarkan pada alasan-alasan yang sesuai dengan kenyataan
yang ada; ketiga, teori harus konsisten sebagai dasar dalam mengembangkan model konsep
dasar keperawatan; keempat, dalam menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan sifatnya
umum sehingga dapat digunakan pada kondisi apapun dalam praktik keperawatan; kelima, teori
dapat digunakan dalam pedoman praktik keperawatan.
Meskipun banyak penulis yang membahas teori keperawatan, tulisan Tores (1985) dan
Chinn dan Jacob (1983), secara jelas menegaskan karakteristik dasar teori keperawatan.
Menurut mereka, ada 5 karakteristik dasar teori keperawatan yaitu :
Ada tiga pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori keperawatan, yaitu :
a. Meminjam teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan keperawatan dan
mengintegrasikannya ke dalam ilmu keperawatan.
b. Menganalisis situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan
dengan praktik keperawatan.
c. Menciptakan suatu kerangka konsep yang memungkinkan pengembangan teori
keperawatan.
B. Model konsep keperawatan menurut para ahli
Gambar 2.1
Hildegar E.Peplau lahir pada tanggal 1 September 1909 di Reading, Pennsylvania. Peplau
lulus dari hospital School of Nursing di Pottstown, Penssyilvania pada tahun 1931. Gelar B.A. dalam
bidang psikologi interpersonal diperolehnya dari Bennington Univercity, Vermont pada Tahun 1943.
Peplau meraih gelar M.A. dalam bidang keperawatan psikiatri dari Teacher’s College, Columbia, New
York pada Tahun 1947 dan gelar Ed.D. dalam bidang pengembangan kurikulum pada tahun 1953.
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Hildegard Peplau ini menjelaskan
tentang kemampuan dalam memahami sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan
antar manusia.
Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif
(Peplau, 1952) yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres, 1986; Marriner-
Tomey, 1994). Berdasarkan teori ini klien adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan
keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai
kematangan perkembangan kepribadian (Chinn & Jacobs, 1995). Oleh sebab itu perawat berupaya
mengembangkan hubungan antara perawat dan klien di mana perawat bertugas sebagai
narasumber, konselor dan wali. Pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan
masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara
perawat dan klien, perawat dan klien bersama-sama mendefiniskan masalah dan kemungkinan
penyelesaian masalahnya.
Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang
tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam menurunkan
kecemasan yang berhubungan dengan masalah kesehatannya. Teori Peplau ini merupakan teori
yang unik di mana hubungan kolaborasi perawat-klien membentuk suatu “kekuatan
mendewasakan” melalui hubungan interpersonal yang efektif dalam membantu memenuhi
kebutuhan klien (Beeber, Anderson dan Sills 1990). Ketika kebutuhan dasar telah diatasi kebutuhan
baru mungkin muncul. Hubungan interpersonal perawat-klien digambarkan dalam empat fase
diantaranya :
a. Fase Orientasi. Pada tahap ini perawat dan klien melakukan kontrak awal untuk
membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data.
b. Fase Identifikasi. Pada tahap ini membahas peran perawat apakah sudah melakukan atau
bertindak sebagai fasilitator yang memfasilitasi ekspresi perasaan klien serta melaksanakan
asuhan keperawatan.
c. Fase Eksplorasi. Pada tahap ini perawat telah membantu klien dalam memberikan gambaran
kondisi klien.
d. Fase Resolusi. Pada tahap ini perawat berusaha untuk secara bertahan membantu klien agar
bisa mandiri yang bertujuan untuk membebaskan diri dari ketergantungan kepada tenaga
kesehatan dan menggunaka kemampuan yang dimilikinya agar mampu menjalankan secara
sendiri.
Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik psikiatri.
Penelitian keperawatan tentang kecemasan, empati, instrumen perilaku dan instrument untuk
mengevaluasi respons verbal dihasilkan dari model konseptual Peplau (Marinner, Tomey, 1994).
Pada model Peplau ini dapat dilihat adanya tindakan keperawatan yang diarahkan kepada hubungan
interpersonal atau psikoterapi.
Teori keperawatan Peplau dan komponen utama keperawatan antara lain :
a. Keperawatan
Keperawatan didefinisikan oleh Peplau sebagai sebuah proses yang signifikan, bersifat
terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan merupakan instrument edukatif, kekuatan yang
mendewasakan dan menborong kepribadian seseorang dalam arah yang kreatif, konstruktif,
produktif, personal, dan kehidupan komunitas.
b. Individu
Individu menurut eplau adalah organisme yang mempunyai kemampuan untuk berusaha
mengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh kebutuhan.
c. Kesehatan
Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai sebuah symbol yang menyatakan secara tidak langsung
perkembangan progresif dari kepribadian dan proses kemanusiaan yang terus menerus mengarah
pada keadaan kreatif, konstruktif, produktif di dalam kehidupan pribadi ataupun komunitas.
d. Lingkungan
Meskipun Peplau tidak secara langsung menyebutkan lingkungan sebagai salah satu konsep utama
dalam perawatan, ia mendorong perawat untuk memperhatikan kebudayaan da adat istiadat klien
saat klien harus membiasakan diri dengan rutinitas rumah sakit.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Diharapkan kita sebagai seorang perawat mampu menerapkan model konsep keperawatan dan
marilah kita sebagai perawat berusaha untuk meringankan penderitaan pasien yang kita rawat.
Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita sayang. Agar pasien merasa nyaman
pada saat di sakit bukan menderita lagi. jangan pantang menyerah dan berputus asa dalam merawat
pasien. Menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kalau kita tidak menacoba kita
tidak akan pernah bisa. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mempunyai tekad untuk
melakukannya dengan gigih dan rajin.
DAFTAR PUSTAKA
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses & Praktik. Jakarta:
EGC. Hlm130,137
Suzanne C.smeltzer dan Brenda G. Bare.2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah, Brunner &
suddarth. Jakarta: EGC.30,31
M. Gaie Rubenfeld dan Barbara K. Scheffer.2010.Berpikir kritis untuk perawat ,Strategi berbasis
kompetensi. Jakarta: EGC. 50.51
R. Siti Maryam, S.Kp, Ns. Santu Setiawati, S.Kep, Ns. Mia Fatma Ekasari, S. Kep, 2008. Berpikir Kritis
dalam Proses Keperawatan. Jakarta :EGC. Hlm 6,7