Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KONSEP DASAR KEPERAWATAN

“KONSEP KEPERAWATAN”

Disusun oleh:

Chykita Putri Amanda

203110126

1.A

Dosen Pembimbing:

Ns. Idrawati Bahar, S. Kep. M. Kep

D-III KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

TA 2020/2021
A. TEORI KEPERAWATAN

1.Pengantar Konsep dan Teori Keperawatan Konsep

keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model
keperawatan. Teori keperawatan itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk
sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses,peristiwa atau
kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolut atau bukti
langsun

Teori keperawatan selain digunakan untuk menyusun suatu model yng berhubungan dengan
konsep keperawatan, juga memiliki karakteristik di antaranya:

 teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan


dengan hal-hal nyata dalamkeperawatan sehingga teori keperawatan didasarkan pada
kenyataan-kenyataan yang ada di alam.
 teori keperawatan didasarkan pada alasan-alasan yang sesuai dengan kenyataan yang ada.
 teori harus konsisten sebagai dasar dalam mengembangkan model konsep
dasarkeperawatan.
 dalam menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan sifatnya umumsehingga dapat
digunakan pada kondisi apapun dalam praktik keperawatan.
 teori dapat digunakan dalam pedoman praktik keperawatan.

2.KARAKTERISTIK TEORI

Meskipun banyak penulis yang membahas teori keperawatan, tulisan Tores (1985)
dan Chinndan Jacob (1983), secara jelas menegaskan karakteristik dasar teori keperawatan.
Menurut mereka,ada 5 karakteristik dasar teori keperawatan yaitu :

a.Teori keperawatan mengidentifikasi dan mendefinisikan sebagai hubungan yang spesifik


dari konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia, konsep sehat-sakit,
keperawatan dan konsep lingkungan.

b.Teori keperawatan harus bersifat ilmiah.

c.Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum.

d.Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge keperawatan yang


dilakukanmelalui penelitian.
e.Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas praktik
keperawatan

Tujuan Teori dan Model Konsep Keperawatan


Teori keperawatan sebagai salah satu bagian junci perkembangan ilmu keperawatan
dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai, diantaranya:
.     Tujuan Teori dan Model Konsep Keperawatan

Teori keperawatan sebagai salah satu bagian junci perkembangan ilmu keperawatan
dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai, diantaranya:

1.      Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-
kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik untuk tindakan atau bentuk
model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.
2.      Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami
berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat memberikan
dasar dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
3.      Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan
dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala
bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.
4.      Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi
keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus
bertambah dan berkembang.

TEORI CARING DALAM KEPERAWATAN
Sebagai  perawat/ners materi yang sangat penting dan menentukan adalah memahami
konsep caring dan mampu menanamkan dalam hati, disirami dan dipupuk untuk mampu
memperlihatkan kemampuan soft skill sebagai perawat, yaitu empati, bertanggung jawab dan
tanggung gugat, dan mampu belajar seumur hidup. Dan itu semua akan berhasil dicapai oleh
perawat kalau  mereka mampu memahami apa itu caring.Saat ini, caring adalah isu besar
dalam profesionalisme keperawatan. Mata ajaran ini mendeskripsikan tentang keperawatan
dasar dimana perawat akan mendalami konsep sebagai dasar ilmu keperawatan. Diharapkan
perawat mampu memahami tentang pentingnya perilaku caring sebagai dasar yang harus
dikuasai oleh perawat / ners.
Perawat merupakan salah satu profesi yang mulia. Betapa tidak, merawat pasien yang
sedang sakit adalah pekerjaan yang tidak mudah. Tak semua orang bisa memiliki kesabaran
dalam melayani orang yang tengah menderita penyakit. Pengalaman ilmu untuk menolong
sesama memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang besar (Abdalati, 1989).
Untuk itu perawat memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang mencakup
ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku caring atau
kasih sayang/cinta (Johnson, 1989) .
Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang
berpikir, berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain. Caring dalam
keperawatan dipelajari dari berbagai macam filosofi dan perspektif etik 

Beberapa ahli merumuskan konsep caring dalam beberapa teori. Menurut Watson, ada tujuh
asumsi yang mendasari konsep caring. Ketujuh asumsi tersebut adalah

1. caring hanya akan efektif bila diperlihatkan dan dipraktekkan secara interpersonal,


2. caring terdiri dari faktor karatif yang berasal dari kepuasan dalam membantu
memenuhi kebutuhan manusia atau klien,
3. caring yang efektif dapat meningkatkan kesehatan individu dan keluarga,
4. caring merupakan respon yang diterima oleh seseorang tidak hanya saat itu saja
namun juga mempengaruhi akan seperti apakah seseorang tersebut nantinya,
5. lingkungan yang penuh caring sangat potensial untuk mendukung perkembangan
seseorang dan mempengaruhi seseorang dalam memilih tindakan yang terbaik untuk
dirinya sendiri,
6. caring lebih kompleks daripada curing, praktik caring memadukan antara
pengetahuan biofisik dengan pengetahuan mengenai perilaku manusia yang berguna
dalam peningkatan derajat kesehatan dan membantu klien yang sakit,
7. caring merupakan inti dari keperawatan (Julia,1995).

3. PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN DAN PEMBENTUKAN TEORI


KEPERAWATAN

Ada tiga pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori keperawatan, yaitu:

a.Meminjam teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan keperawatan dan
mengintegrasikannya ke dalam ilmu keperawatan.
b.Menganalisis situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan
dengan praktik keperawatan.

c.Menciptakan suatu kerangka konsep yang memungkinkan pengembangan teori


keperawatan.

4. NILAI-KEYAKINAN TEORI KEPERAWATAN

Nilai keyakinan yang mendasari praktik keperawatan komunitas antara lain:

a.Pelayanan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan dapat diterima semua orang.

b.Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima pelayanan dalam hal ini komunitas.

c.Perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan perlu terjalin
kerjasamayang baik.

d.Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas baik bersifat mendukung maupun


menghambat.

e.Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan.

f.Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orang.

5. PANDANGAN YANG MEMPENGARUHI TEORI KEPERAWATAN

Dalam perkembangan teori keperawatan saat ini terdapat beberapa pandangan yang
mempengaruhi teori keperawatan itu sendiri diantaranya filosofi dari Florence
Nightingale,kebudayaan, system pendidikan, serta pengembangan ilmu keperawatan.

a.Filosofi Florence Nightingale

Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori


keperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat
dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh
lingkungan di dalam perawatanorang sakit yang dikenal dengan teori lingkungannya

b.Kebudayaan

Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-teori keperawatan


diantaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam memberikan pelayanan keperawatan
akan lebih baik dilakukan oleh wanita karena wanita mempunyai jiwa yang sesuai dengan
kebutuhan perawat, akan tetapi perubahan identitas dalam proses telah berubah seiring
dengan perkembangan keperawatan sebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang dahulu
budaya perawat di bawah pengawasan langsung dokter, dengan berjalannya dan diakuinya
keperawatan sebagai profesimandiri, maka hak dan otonomi keperawatan telah ada sehingga
peran perawat dengan dokter bukan di bawah pengawasan langsung.

c.Sistem Pendidikan

Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori
keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan kurikulum
keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki sistem pendidikan
yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga teori-teori keperawatan juga
berkembang dengan orientasi pada pelayanan keperawatan.

d.Pengembangan Ilmu Keperawatan

Pengembangan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokam ilmu


keperatan dasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang
merupakan cabang ilmu keperawatan yang harus berkembang dan tidak menutup
kemungkinan pada tahun-tahun yang akan datang akan selalu ada cabang ilmu keperawatan
yang khusus atau subspesialisasi yang diakui sebagai bagian ilmu keperawatan sehingga
teori-teori keperawatan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan atau lingkup bidang
ilmu keperawatan.

Dalam perkembangan teori keperawatan saat ini terdapat beberapa pandangan yang dapat
memengaruhi teori keperawatan itu sendiri diantaranya :

1. MODEL KONSEP KEPERAWATAN HILDEGARD E. PEPLAU.

Hildegar E.Peplau lahir pada tanggal 1 September 1909 di Reading, Pennsylvania.


Peplaululus dari hospital School of Nursing di Pottstown, Penssyilvania pada tahun 1931.
Gelar B.A. dalam bidang psikologi interpersonal diperolehnya dari Bennington Univercity,
Vermont pada Tahun 1943.

Konstribusi Peplau dalam bidang keperawatan, khususnya keperawatan psikiatri,


sangatvbanyak. Tahun 1952, ia meluncurkan bukunya yang berjudul Interpersonal Relations
in Nursing.Peplau membuat model keperawatan dengan istilah keperawatan psikodinamik.

Menurutnya keperawatan psikodinamik merupakan kemampuan seorang perawat


untuk memahami tingkah lakunya guna membantu orang lain, mengindetifikasi kesulitan
yang dirasakannya, dan untuk menerapkan prinsip hubungan manusia pada permasalahan
yang timbul di semua level pengalaman. Hubungan interpersonal perawat-klien digambarkan
dalam empat fase diantaranya:

a.Fase Orientasi

Pada tahap ini perawat dan klien melakukan kontrak awal untuk membangun
kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data.

b.Fase Identifikasi

Pada tahap ini membahas peran perawat apakah sudah melakukan atau bertindak
sebagai fasilitator yang memfasilitasi ekspresi perasaan klien serta melaksanakan asuhan
keperawatan.

c.Fase Eksplorasi

Pada tahap ini perawat telah membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi
klien.

d.Fase Resolusi

Pada tahap ini perawat berusaha untuk secara bertahan membantu klien agar bias
mandiri yang bertujuan untuk membebaskan diri dari ketergantungan kepada tenaga
kesehatan dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar mampu menjalankan secara
sendiri.

Teori keperawatan Peplau dan komponen utama keperawatan antara lain:

1)Keperawatan

Keperawatan didefinisikan oleh Peplau sebagai sebuah proses yang signifikan,


bersifat terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan merupakan instrument edukatif, kekuatan
yang mendewasakan dan menborong kepribadian seseorang dalam arah yang kreatif,
konstruktif,produktif, personal, dan kehidupan komunitas.

2)Individu

Individu menurut eplau adalah organisme yang mempunyai kemampuan untuk


berusaha mengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh kebutuhan.

3)Kesehatan
Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai sebuah symbol yang menyatakan secara
tidak langsung perkembangan progresif dari kepribadian dan proses kemanusiaan yang terus
menerus mengarah pada keadaan kreatif, konstruktif, produktif di dalam kehidupan pribadi
ataupun komunitas.

4)Lingkungan

Meskipun Peplau tidak secara langsung menyebutkan lingkungan sebagai salah satu
konsep utama dalam perawatan, ia mendorong perawat untuk memperhatikan kebudayaan da
adat istiadat kliensaat klien harus membiasakan diri dengan rutinitas rumah sakit

2. MODEL KONSEP KEPERAWATAN ERNESTINE WIEDENBACH.

a.The agent midwife.

Empat elemen dalam “Clinical Nursing” yaitu filosofi, tujuan, praktik dan seni. Dikemukakan
juga 3 poin dasar dalam filosofi keperawatan/kebidanan, yaitu :

1)Menghargai atas kehidupan yang diberikan

2)Menghargai kehormatan, otonomi dan individualisme pada setiap orang

3)Resolusi dalam menerapkan dinamisasi terhadap orang lain

4)Filosofi yang dikemukakan adalah tentang kebutuhan ibu dan bayi yang segera, untuk
mengembangkan kebutuhan yang lebih luas yaitu kebutuhan untuk persiapan menjadi orang
tua

b.The Recipient.

Penerima asupan adalah wanita dalam masa reproduksi, keluarganya dan masyarakat
yang karena suatu hal tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Sehingga bidan perlu melakukan
tindakan atau intervensi bila terdapat kendala yang menyebabkan mereka tidak dapat
memenuhi secara memuaskan.

c.The Goal / purpose.

Kebutuhan masing masing individu perlu diketahui sebelum menetapkan tujuan. Bila
sudah diketahui kebutuhannya maka dapat diperkirakan goal/tujuan yang akan dicapai
dengan mempertimbangkan tingkah laku fisik, emosional, atau fisiologikal yang berbeda dari
kebutuhan normal.
d.The Means

Metode untuk mencapai tujuan asuhan kebidanan.

3. MODEL KONSEP KEPERAWATAN MYRA ESTRIN LEVINE.

Levine menyebutnya sebagai empat prinsip konservasi dalam keperawatan:

a.Konservasi energi klien

Individu memerlukan keseimbangan energi dan memperbaharui energi secara konstan


untuk mempertahankan aktivitas hidup. Konservasi energi dapat digunakan dalam praktek
keperawatan.

b.Konservasi struktur integritas

Penyembuhan adalah suatu proses pergantian dari integritas struktur. Seorang perawat
harus membatasi jumlah jaringan yang terlibat dengan penyakit melalui perubahan fungsi dan
intervensi keperawatan.

c.Konservasi integritas personal.

Seorang perawat dapat menghargai klien ketika klien dipanggil dengan namanya.
Sikap menghargai tersebut terjadi karena adanya proses nilai personal yang menyediakan
privasi selama prosed

d.Konservasi integritas sosial.

Kehidupan berarti komunitas social dan kesehatan merupakan keadaan social yang
telah ditentukan. Oleh karena itu, perawat berperan menyediakan kebutuhan terhadap
keluarga,membantu kehidupan religius dan menggunakan hubungan interpersonal untuk
konservasi integritas social. Melalui pendekatan ini, asuhan keperawatan meliputi konservasi
aktivitas yang ditujukan pada penggunaan secara optimal sumber-sumber kekuatan klien.
REFERENSI

http://dosen.stikesdhb.ac.id/fitra-herdian/wp-content/uploads/sites/19/2016/02/Pengertian-
Teori-dan-Model-Konsep-Keperawatan.docx

https://smkmedikapekalongan.wordpress.com/sarana/agus-firdaus-s-kep-guru-mapel-
keperawatan/pengertian-dan-konsep-keperawatan/

file:///C:/Users/USER/Downloads/KONSEP%20KEPERAWATAN%20PPT.pdf

Anda mungkin juga menyukai