Masa ini akan menentukan apakah si kecil akan menjadi anak yang pilih-pilih
makanan (picky eater) atau tidak. Hal ini tergantung dengan jenis makanan
yang Anda berikan padanya saat itu. Semakin beragam makanan anak, maka
ia cenderung tidak akan memilih-milih makanan.
Meskipun sudah bisa makan makanan keluarga, tetapi ketika berusia satu
tahun sebaiknya berikan makanan dengan tekstur yang masih agak lunak.
Anak baru akan menerima makanan keluarga dengan baik ketika ia berusia 2-
3 tahun.
06.00: ASI
08.00: makan pagi atau sarapan
10.00: makanan selingan
12.00: makan siang
14.00: ASI
16.00: makanan selingan
18.00: makan malam
20.00: ASI
Sementara, jika si kecil sudah tidak ASI lagi, bisa digantikan dengan susu
biasa. Bila Anda ingin membuat jadwal makan yang teratur bagi si kecil,
sebaiknya jangan memberikan makanan lain di antara jadwal makanan
tersebut. Hal ini untuk menghindari si kecil mengalami kegemukan akibat
terlalu banyak makan atau makanannya tidak terkendali.
Pagi:
Roti 1 lbr
Susu 1 gelas + Gula 2 sdt
Snack:
Siang:
Nasi 6 sdm
Ayam 20 gr (1/2 potong)
Tempe 25 gr ( 1 ptg kecil)
Sayur 1 mangkuk
Minyak untuk menumis 1 sdt
Buah 1 ptg
Sore:
Crackers 2 keping
Malam:
Nasi 3 sdm
Ikan 20 gr
Tahu 55 gr (1 potong kecil)
Sayur 1/2 mangkuk
Minyak untuk menumis 1 sdt
Buah 1 ptg
Vitamin
Mineral
Kalsium: 650 mg
Fosfor: 500 mg
Magnesium: 60 mg
Natrium: 1000 mg
Kalium: 3000 mg
Besi: 8 mg
35gr daging ikan tuna, kukus atau panggang, haluskan dengan garpu
40gr kentang, kupas, kukus, haluskan dengan garpu
Saus bayam:
Cara membuat:
Kentang mengandung zat gizi yang lebih baik komposisinya dibanding umbi-umbian lain, khususnya
kandungan karbohidrat, protein dan lemaknya. Ikan merupakan sumber protein, kalsium, dan seng yang baik.
Ikan yang berlemak seperti ikan tuna dan ikan kembung juga mengandung asam lemak omega-3 yang
penting untuk perkembangan otak, jantung, serta pembuluh darah yang sehat.
Kalori: 100
Lemak: 5 gram
Natrium: 290 miligram
Karbohidrat: 0 gram
Protein: 22 gram
Vitamin D: 6% dari total kebutuhan harian
Vitamin B6: 6% dari total kebutuhan harian
Vitamin B12: 15% dari total kebutuhan harian
Zat besi: 4% dari total kebutuhan harian
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber
lainnya.
Kandungan nutrisi tepung jagung per 100 gramnya terdiri dari 0,1 gram lemak, 9 mg natrium, 3
mg kalium, 91 gram karbohidrat, 0,9 gram serat pangan, 0,3 gram protein, 2 mg kalium, 0,5 mg
zat besi, dan 3 mg magnesium. Selain itu, satu cangkir tepung maizena mengandung 488 kalori.
Susu murni
Sebelum susu sapi diolah menjadi beberapa jenis, biasanya susu ini dihidangkan langsung alias masih
dalam keadaan segar. Aglaee Jacob, nutrisionis asal Kanada memaparkan kandungan gizi dari susu sapi
segar atau murni. Minuman ini mengandung 31 persen kebutuhan vitamin D harian dalam tubuh. Susu sapi
murni juga mengandung 149 kalori dengan rincian 7,9 lemak, 7,7 gram protein, 11,7 gram karbohidrat dan
bebas serat. Kalsium dalam susu sapi murni sebanyak 276 miligram dan 8 persen kebutuhan vitamin A
harian.
Jam Kegiatan
07.00 Bangun tidur
07.30 - 8.00 Minum susu + sarapan
8.00 - 9.15 Kegiatan pagi/main
9.15 - 9.30 Cemilan sehat #1
9.30 - 11.30 Main/ kegiatan art & craft
11.30 - 12.00 Makan siang
13.00 - 15.00 Tidur siang
15.15 - 15.30 Cemilan sehat #2
15.30 - 17.30 Main/ kegiatan sore
17.30 - 18.00 Makan malam
18.30 - 19.30 Kegiatan sebelum tidur
19.30 0 - 20.00 Minum susu dan tidur Jam
Contoh jadwal makan dengan tidur siang 1 kali
Jam Kegiatan
07.00 Bangun tidur
07.30 - 8.00 Minum susu + sarapan
8.00 - 9.45 Kegiatan pagi/main
9.45 - 10.00 Cemilan sehat #1
10.00 - 11.30 Tidur siang #1
12.00 - 12.30 Makan siang
12.30 - 15.00 Aktifitas siang
15.00 - 15.15 Cemilan sehat #2
15.15 - 17.00 Tidur siang #2
17.30 - 18.00 Makan malam
18.30 - 19.30 Kegiatan sebelum tidur
19.30 0 - 20.00 Minum susu dan tidur
Sarapan
Kebiasaan sarapan akan membuat si Kecil memperoleh asupan energi dan nutrisi untuk bekal
memulai aktivitas hariannya. Pilih menu sehat yang ringan dan mudah dicerna ya, Bu. Sereal
gandum, bubur ayam, atau roti bisa menjadi pilihan. Segelas susu sebagai penutup akan
membuat asupan energinya makin sempurna.
Makan Siang
Nah, untuk makan siang, biasakan beri ia makanan bernutrisi lengkap yang kaya kandungan
karbohidrat. Tak hanya nasi, Ibu bisa mencoba variasi sumber karbohidrat seperti mie, pasta,
atau roti. Untuk memenuhi kebutuhan protein, jangan lupa beri si Kecil daging, ayam, telur,
atau sumber protein nabati seperti kacang-kacangan. Begitu pula dengan sayuran, sajikan
variasi menu atau bentuk yang menarik bagi si Kecil. Akhiri makan siang dengan sepotong
kecil buah, segelas air atau jus buah segar
Makan Malam
Biasanya, porsi makan malam si Kecil agak lebih sedikit dibanding saat makan siang karena
perutnya sudah lumayan terisi dengan makanan dan snack sepanjang hari. Belum lagi, mood
si Kecil biasanya mulai meredup karena mulai lelah setelah beraktifitas seharian.
Untuk kombinasi menu, tetap upayakan mengandung karbohidrat, protein, serat, vitamin,
mineral, dan air. Tak ada salahnya kok bila menu makan malam Ibu buat sama dengan menu
makan siangnya. Hanya porsinya saja yang mungkin bisa sedikit Ibu kurangi.
Kombinasi Menu Makanan
Terkadang anak tertentu enggan makan sayur atau daging di malam hari. Nah, coba siasati
dengan memberinya menu sayur dan daging saat makan siang. Sedangkan saat makan malam,
Ibu bisa berikan menu ringan bergizi, seperti sandwich keju, telur dadar, dan sejenisnya.
Biasakan juga minum susu sebelum tidur agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi dengan baik.
Camilan Sehat
Perut balita Ibu masih kecil, mungkin ukurannya hanya seperlima perut Ibu. Jadi, porsi
makan untuknya memang harus dibuat kecil, namun tetap kaya nutrisi dan energi. Frekuensi
makan juga harus diperhatikan agar kebutuhan energinya selalu terpenuhi. Camilan sehat
akan turut berperan penting membuat ia tetap ceria dan bersemangat.
Sebaiknya, jangan terbiasa memberikan camilan instan yang kurang sehat. Coba berikan
camilan alami bergizi, misalnya:
Potongan buah
Aneka camilan tradisional dari tepung beras
Buah kering segar, seperti kismis, keripik apel atau pisang
Sayuran rebus, seperti wortel ukuran jari atau kuntum brokoli kecil
Roti panggang
Biskuit tawar
Roti sandwich mini
Potongan kecil keju
Puding
Aneka pasta porsi kecil
Biasakan Balita Minum Susu
Susu dapat melengkapi kebutuhan nutrisi untuk mendukung pertumbuhan balita Ibu. Untuk
itu, biasakan minum minimal setengah gelas susu di pagi dan sore/ malam hari. Ibu juga bisa
memberikan susu sebagai padanan snack, misalnya dalam bentuk puding.
Balita membutuhkan sekitar 2 - 2,5 (500 - 600 ml) gelas susu setiap harinya, dan tentunya air
putih. Jangan memberinya susu lebih dari 600 ml dalam sehari ya, Bu, karena kebiasaan
minum susu berlebih akan membuatnya kenyang dan kehilangan selera makan.
Selain jumlahnya, Ibu juga harus memperhatikan kandungan gizi pada susu yang diberikan
pada balita. Sebelum si Kecil berusia dua tahun, jangan berikan ia susu rendah lemak karena
kandungan energi dan vitaminnya tidak mencukupi kebutuhan gizinya. Sebaiknya, berikan
susu khusus balita yang seringkali telah dilengkapi dengan zat besi dan vitamin penting bagi
pertumbuhannya.