Oleh:
203110126
1A
Dosen Pebimbing:
Hj.Metri Lidya,SKp.M.Biomed
Video:
https://youtu.be/RjuvQdCcqrU
- pemahaman tentang fisika (konsep dasar dan cara kerja instrument-instrumen kedokteran)
4. Sinar Rontgen
5. USG
6. Laser
1. Radioterapi
2. Diagnostik Imaging
Kegiatan pencitraan medis untuk mendiagnosis penyakit pada pasien menggunakan:
3. Nuclear medicine
2. BIOMEKANIKA
Video:
https://youtu.be/PbyKKOT8E-4
Biomekanika Kerja
Biomekanika kerja adalah studi mengenai interaksi pekerja dengan peralatan, mesin,
dan material, sehingga pekerja dapat meningkatkan performansinya dan meminimalkan
adanya resiko cedera. (Chaffin, 1991)
Jenis Biomekanika
A. General Biomechanic
General Biomechanic adalah biomekanika yang membahas hukum dan konsep dasar yang
mempengaruhi tubuh organic manusia baik dalam posisi diam mauoun bergerak. General
Biomechanic meliputi dua bagian, yaitu:
1. Biostatic
Biostatic adalah bagian yang hanya menganalisa tubuh pada posisi diam atau bergerak
pada garis lurus dengan kecepatan seragam.
2. Biodinamic
Biodinamic adalah bagian yang berkaitan dengan gambaran gerakan tubuh tanpa
mempertimbangkan gaya yang terjadi (kinematic) dan gerakan yang disebabkan gaya yang
bekerja dalam tubuh (kinetic). (Tayyari, 1997).
B. Occupational Biomechanic
Penerapan Biomekanika
a. Dalam perindustrian
Digunakan untuk mengukur besar gaya yang dibutuhkan oleh seorang operator untuk
melakukan suatu pekerjaan dengan postur tubuhnya.
b. Saat mengerjakan tugas diatas meja.
c. Saat mengambil baju dilemari.
d. Saat mengerem mobil secara mendadak.
Tulang:
Tulang adalah organ dengan struktur keras dan kaku yang membentuk kerangka
manusia. Tulang sebagai alat untuk meredam dan mendistribusikan gaya/tegangan saat
melakukan aktifitas kerja. Tulang yang besar dan Panjang berfungsi sebagai pembanding
terhadap beban.
Connective Tissue:
Connective Tissue/jaringan penghubung adalah jaringan yang memiliki fungsi untuk
mengikat serta menyokong bagian jaringan yang lain. Jaringan penghubung memilikin3
bagian yaitu:
1, Cartilago adalah sambungan yang berfungsi dalam pergerakan yang relative kecil
3, Tendon memiliki fungsi sebagai penghubung antara tulang dan otot yang terdiri dari
serabut collageno yang letaknya parallel dengan panjang tendon
Otot (Muscle):
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang
menggerakkan tulang,
3. BIOLISTRIK
Video:
https://youtu.be/qhD0Kg3di6w
Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP.
Dimana ATP ini dihasilkan oleh salah satu energi yang bernama mothocondria melalui proses
respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel.
Kelistrikan
Adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan muatan-muatan, ion-ion yang terdapat
dalam tubuh dan medan listrik yang dihasilkan oleh ion-ion dan muatan-muatan tersebut serta
tegangan yang dihasilkan.
Tegangan Listrik
Sering disebut potensial listrik dapat dihasilkan oleh sel-sel tubuh. Tegangan yang
dihasilkan disebut sebagai tegangan bio atau biopotensial. Tegangan yng paling besar
dihasilan oleh sel-sel saraf dan sel-sel otot. Tegangan yang terjadi pada sel, terus menerus
terjaga keberadaannya, dan untuk menjaganya, sejumlah besar energi dibutuhkan.
Tegangan Sel
Tegangan sel dapat bertahan konstan dalam jangka waktu lama, namun dapat pula
diubah melaui suatu perlakuan internal maupun eksternal dalam bentuk gangguan maupun
rangsangan. Pengubahan nilai tegangan pada sel akan menghasilkan suatu pulsa tegangan.
Efek yang ditimbulkan oleh pengubahan tegangan ini sangat bergantung pada jenis selnya.
Sel-sel saraf, oleh karena pengubahan nilai tegangan selnya, dapat menghasilkan
pulsa tegangan yang dapat dirambatkan ke berbagai sel lainnya untuk memberi informasi
tentang hal-hal yang kita rasakan dari panca indra.
- System saraf dibagi menjdi dua bagian yaitu sistm saraf pusat dan otonom
- System saraf pusat terdiri dari diantaranya otak, medulla spinalis dan perifer
- System saraf otonom mengatur organ dalam tubuh seperti jantung, usus, dan kelenjar-
kelenjar sehingga pengontrolan system ini dilakukan dengan tidak sadar yakni bekerja
secara sendiri-sendiri
Sel membrane otot jantung sangat berbeda dengan saraf dan otot bergaris, pada saraf maupun
otot bergaris dalam keadaan potensial membrane istirahat dilakukan rangsangan maka ion-on
Na+ akan masuk kedalam sel dan setelah mencapai nilai ambang akan timbul depolrisasi.
4. FLUIDA
Video:
https://youtu.be/DHPgK7VWxrY
Fluida adalah benda yang dapat mengalir: cairan dan gas. Studi yang membahas
fluida khususnya cairan (liquid) dalam keadaan diam disebut Hidrostatika, dalam keadaan
bergerk disebut Hidrodinamika.
Sifat Gas:
Hidrostatika:
Hidrodinamika:
- Adalah fluida zat cair dan gas yang bergerak, memiliki kecepatan yang konstan, tidak
mengalami perubahan volume, tidak kental dan tidak turbulen.
- Berhubungan dengan tekanan dan debit
Ex;
Bunyi jantung
Tekanan darah
System pernapasan
5. BIOOPTIK
Video:
https://youtu.be/v8y4d-xVhwk
Biooptik merupakan susunan atas kata bio dan optic. Bio berkaitan dengan makhluk
hidup atau zat hidup atau bagian tertentu dari makhluk hidup, sedangkan optic dikenal
sebagai bagian ilmu fisika yang berkaitan dengan cahaya atau sinar.
1. Optic Geometri
Berpangkal pada perjalanan cahaya dalam medium secara gari lurus, berkas-
berkas cahaya disebut garis cahaya dan gambar secara garis lurus. Dengan cara
pendekatan ini dapatlah cara melukiskan ciri-ciri cermin dan lensa dalam bentuk
matematika.
Misalnya untuk rumus cermin dan lensa:
f: focus:titik api
b:jarak benda
v:jarak bayangan
2. Biooptik fisik
Ada beberapa gejala cahaya yang hanya dapat dijelaskan dengan menghitung
ciri-ciri fisik dari cahaya tersebut. Seperti disperse, interferensi, dan polasisasi tidak
dapat di jelaskan melalui metode optika geometri. Menurut para ahli dapat
disimpulkan bahwa cahay memiliki sifat fartikel dan gelmbang magnetic.
Lensa
Berdasarkan bentuk permukaan lensa maka lensa dapat dibagi menjadi dua :
- Lensa yang mempunyai permukaan sferis
- Lensa yang mempunyai permukaan silindris.
Permukaan sferis ada dua macam pula yaitu :
- Lensa konvergen / konveks
Yaitu sinar sejajar yang menembus lensa akan berkumpul menjadi bayangan
nyata, juga di sebut lensa positif atau lensa cembung.
- Lensa divergen / konkaf
Yaitu sinar yang sejajar yang menembus lensa akan menyebar , lensa ini disebut
lensa negatif atau lensa cekung. Lensa yang mempunyai permukaan silindris disebut
lensa silindris. Lensa ini mempunyai focus yang positif dan ada pula mempunyai
focus negatif.
Kesesatan Lensa
Berdasarkan persamaan yang berkaitan dengan jarak benda, jarak bayangan ,
jarak focus, radius kelengkungan lensa seerta sinar-sinar yang dating paraksial akan
kemungkinan adanya kesesatan lensa (aberasi lensa). Aberasi ini ada bermacam-
macam :
a. Aberasi sferis ( disebabkan oleh kecembungan lensa).
Sinar-sinar paraksial / sinar-sinar dari pinggir lensa membentuk bayangan di
P’. aberasi ini dapat dihilangkan dengan mempergunakan diafragma yang diletakkan
di depan lensa atau dengan lensa gabungan aplanatis yang terdiri dari dua lensa yang
jenis kacanya berlainan.
b. Koma
Aberasi ini terjadi akibat tidak sanggupnya lensa membentuk bayangan dari
sinar di tengah-tengah dan sinar tepi. Berbeda dengan aberasi sferis pada aberasi
koma sebuah titik benda akan terbentuk bayangan seperti bintang berekor, gejala
koma ini tidak dapat diperbaiki dengan diafragma.
c. Astigmatisma
Merupakan suatu sesatan lensa yang disebabkan oleh titik benda membentuk
sudut besar dengan sumbu sehingga bayangan yang terbentuk ada dua yaitu primer
dan sekunder. Apabila sudut antara sumbu dengan titik benda relatif kecil maka
kemungkinan besar akan berbentuk koma.
d. Kelengkungan medan
Bayangan yang dibentuk oleh lensa pada layer letaknya tidak dalam satu
bidang datar melainkan pada bidang lengkung. Peristiwa ini disebut lengkungan
medan atau lengkungan bidang bayangan.
e. Distorsi
Distorsi atau gejala terbentuknya bayangan palsu. Terjadinya bayangan palsu
ini oleh karena di depan atau di belakang lensa diletakkan diafragma atau cela. Benda
berbentuk kisi akan tampak bayangan berbentuk tong atau berbentuk bantal. Gejala
distorsi ini dapat dihilangkan dengan memasang sebuah cela di antara dua buah lensa.
f. Aberasi kromatis
Prinsip dasar terjadinya aberasi kromatis oleh karena focus lensa berbeda-beda
untuk tiap-tiap warna. Akibatnya bayangan yang terbentuk akan tampak berbagai
jarak dari lensa.
Ada dua macam aberasi kromatis yaitu :
- Aberasi kromatis aksial/longitudinal : perubahan jarak bayangan sesuai
dengan indeks bias.
- Aberasi kromatis lateral : perubahan aberasi dalam ukuran bayangan.
Untuk menghilangkan terjadinya aberasi kromatis dipakai lensa flinta dan kaca
krown; lensa kembar ini disebut “ Achromatic double lens”.
Mata
Banyak pengetahuan yang kita peroleh melalui suatu penglihatan. Untuk
membedakan gelap atau terang tergantung atas penglihatan seseorang.
Ada tiga komponen pada penginderaan penglihatan :
- Mata memfokuskan bayangan pada retina
- System syaraf mata yang memberi informasi ke otak
- Korteks penglihatan salah satu bagian yang menganalisa penglihatan tersebut.
- Fovea sentralis
Daerah cekung yang berukuran 0,25 mm di tengah-tengahnya terdapat macula
lutea (bintik kuning).
- Pupil
Di tengah-tengah iris terdapat pupil yang fungsinya mengatur cahaya yang masuk.
Apabila cahaya terang pupil menguncup demikian sebaliknya.
Sistem optic mata serupa dengan kamera TV bahkan lebih mahal oleh karena :
a. Mata bisa mengamati objek dengan sudut yang sangat besar
b. Tiap mata mempunyai kelopak mata dan ada cairan lubrikasi
c. Dalam satu detik dapat memfokuskan objek berjarak 20 cm
d. Mata sangat efektif pada intensitas cahaya 10 : 1
e. Diafragma mata di atur secara otomatis oleh iris
SUMBER
https://youtu.be/RjuvQdCcqrU
https://youtu.be/PbyKKOT8E-4
https://youtu.be/qhD0Kg3di6w
https://youtu.be/DHPgK7VWxrY
https://youtu.be/v8y4d-xVhwk