Dari model HFA dan definisi PHC terdapat lima konsep (WHO,1998):
a. Hak penentuan kesehatan oleh cakupan populasi universal dengan penyedia asuhan
berdasaran kebutuhan.
b. Pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dimana pelayanan data
memenuhi segala macam tipe-tipe kebutuhan yang berbeda harus disediakan dalam
satu kesatuan (semua pelayanan dalam satu tempat)
c. Pelayanan harus efektif, dapat diterima oleh norma, dapat menghasilkan dan diatur,
yaitu pelayanan harus dapat memenuhi kebutuhan yang dapat diterima oleh
masyarakat dan pelaanan harus dimonitor dan diatur secara efktif.
d. Komunitas harus terlibat dalam pengembangan, penentuan pemonitoran
pelayanan, yaitu penentuan asuhan kesehatan merupakan tanggung jawab semua
komunitas dan kesehatan dipandang sebagai factor yang berperan utnuk
pengembngan seluruh lapisan masyarakat.
e. Kolaborasi antara sekolah untuk kesehatan itu sendiri dan pelayanan kesehtan tidak
dapat bergantung pada pelayanan kesehatan tidak dapat bergantung pada pelayanan
kesehatan saja teapi juga dapat bergantung pada pelayanan kesehatan aja tetapi
juga dipengaruhi oleh beberapa factor seperti : perumahan, polusi lingkungan,
persediaan makanan dan metode pubikasi.
Delapan arean untuk mencapai kesehatan bagi semua melalui PHC, delapan area ini
adalah :
Hubungan antara wanita, bidan dan dokter harus didasari oleh rasa hormat, timbal
balik dan saling percaya, bidan boleh mempertanyakan masalah medis atau
perlindungan hukum untuk wanita untu alasan apapun, jika wanita terebut tidak mampu
berbicara atas namanya sendiri.
Peran bidan adalah mengidentifikasi masalah klien dan melakukan sesatu untuk
memantu klien dalam memenuhi kebutuhannya. Manfaat dari model ini menurut
Methuen adalah sebagia bukti prakte pengkajian kebidanan yang tidak didasarkan pada
kerangka kerja dari tradisi manapun. Sebagia dasarnya adalah kesehatan bukan
kesakitan sehingga asuhan yang diberikan efektif bagi ibu dan memberikan kebebasan
pada bidan untuk melakukan asuhan.